KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, October 11, 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 9 OKTOBER 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB,  9 OKTOBER 2015

“KITAB MALEAKHI”

Subtema : NAMA DI TULIS DI DALAM KITAB KEHIDUPAN

Shalom..
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.

Kita kembali memperhatikan firman untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Maleakhi..
Maleakhi 4:1
(4:1). Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

Kita perhatikan kalimat pada ayat ini: “Bahwa sesungguhnya hari itu datang.” Ini menunjuk kedatangan Yesus Kristus pada kali yang kedua.

Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Yesus tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga pada saat Ia datang pada kali yang kedua. Jadi jangan berharap bahwa Yesus datang pada kali yang kedua untuk mencari orang yang berdosa dengan kata lain jangan berharap Yesus datang untuk disalibkan.

Keterangan: Yesus tampil sebagai Raja
Matius 25:31-32
(25:31). "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
(25:32) Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,

“Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya” = tampil sebagai Raja. Lalu pada saat itu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya untuk mengadakan pemisahan seorang dari pada seorang.
Ketika terjadi pemisahan itulah penghakiman terakhir.

Mazmur 62:12-13
(62:12) Satu kali Allah berfirman, dua hal yang aku dengar: bahwa kuasa dari Allah asalnya,
(62:13) dan dari pada-Mu juga kasih setia, ya Tuhan; sebab Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya.

Pada saat penghakiman terakhir, Allah membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Kita tidak bisa menuntut Tuhan apabila kelak kita menerima keputusan-Nya, tidak bisa membela diri / membenarkan diri pada hari penghakiman nanti.

Alasan Tuhan untuk menghakimi semua orang.
-     Bahwa kuasa dari Allah asalnya.
Sehingga dosa tidak berkuasa lagi, baik dosa yang ditimbulkan oleh daging dengan segala hawa nafsunya, baik dosa-dosa yang ditimbulkan setan itulah roh jahat dan roh najis, baik itu dosa yang ditimbulkan oleh dunia dan arus pengaruhnya.
-     Dari Allah juga kasih setia.
Dengan kasih dan setia Allah inilah kita mampu beribadah dan melayani Tuhan dengan kata lain mampu mengasihi Tuhan dan sesama, serta taat setia dan dengar-dengaran.
Sehingga pada hari penghakiman itu, apabila Ia memutuskan penghakimannya, setiap orang tidak bisa mengelak dan berkata; “aku tidak tau ini, aku tidak tahu itu”, pada saat kita dengar firman Tuhan kita menerima kuasa dan menerima kasih setia Tuhan, sehingga kita mampu mengasihi Tuhan dan sesama dengan setia, mampu beribadah dan melayani kepada Tuhan dengan setia.
Itu sebabnya Tuhan punya alasan untuk menghakimi setiap orang, besar, kecil, tua, muda, kaya, miskin, hamba atau merdeka.

Roma 2:6-7
(2:6) Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya,
(2:7) yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan,

Allah akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, pada hari penghakiman terakhir.
Kemudian, hidup kekal kepada mereka, yaitu: “Dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan” = mencari kerajaan sorga dan kebenarannya = beribadah melayani Tuhan dengan segenap jiwa, akal budi dan kekuatan, dan ini diterangkan rasul Paulus kepada jemaat di Roma.

Sebaliknya..
Roma 2:8
(2:8) tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.

Tetapi murka dan geram kepada mereka: yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran melainkan taat kepada kelaliman.
Sekali lagi, Tuhan membalaskan / memutuskan hakimnya sesuai dengan perbuatan seseorang.

Saudaraku, apa yang telah difirmankan oleh Allah ini akan digenapi, firman ini bukan untuk menakut-nakuti, tetapi supaya kita semakin sungguh-sungguh dalam penyerahan, sungguh-sungguh dalam kesetiaan, sungguh-sungguh dalam ketekunan dan pengudusan, karena Tuhan membalaskan setiap orang menurut perbuatannya.
Orang yang berpikiran pendek jangan lagi berpikiran pendek, karena orang yang berpikiran pendek hanya mencari kesenangan sesaat, tidak berpikir panjang yaitu hidup yang kekal. Hidup lebih penting / berharga dari pada soal makanan dan minuman, perhatikanlah itu.

Wahyu 20:11-12
(20:11). Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
(20:12) Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.

Lebih jelas lagi dituliskan; besar, kecil, laki-laki atau perempuan akan dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang tertulis di dalam kitab-kitab itu.
Jadi di sini kita melihat ada dua jenis kitab:
-     Kitab-kitab itulah segala perbuatan jahat / dosa setiap hari yang ditulis di dalamnya.
-     Kitab kehidupan itulah orang-orang yang namanya terdaftar dalam kerajaan sorga.
Jadi, orang yang selamat, namanya terdapat di dalam kitab kehidupan dan kalau Tuhan sudah daftarkan di sorga, Setan tidak bisa ganggu gugat.

Lebih jauh kita melihat ketika Yesus tampil sebagai Raja...
Daniel 7:9-10
(7:9). Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
(7:10) suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.

Dimana takhta-Nya atau kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar, Ia mengadili setiap orang, laki-laki perempuan, tua, muda, kaya dan miskin, Ia mengadili berdasarkan perbuatan mereka.
Setiap perbuatan, kesalahan orang, tertulis di dalam kitab-kitab, jadi tidak bisa mengelak. Hari ini kita bisa keras kepala, tegar tengkuk, sombong, tidak menghargai pengembalaan, merasa rohani tetapi perbuatannya tidak rohani, semua itu tertulis di dalam kitab-kitab.
Semuanya tertulis, tidak seorangpun mampu menghapus dosanya dengan penghapus atau pelabur, sebab itu jangan main-main, jangan mempermainkan hidup, kesempatan hanya satu kali.

Kita akan melihat bahwa setiap orang akan diadili berdasarkan perbuatannya.
Keluaran 32:31-33
(32:31) Lalu kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata: "Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka.
(32:32) Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu--dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis."
(32:33) Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.

“Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.”
Artinya; setiap orang dihakimi berdasarkan perbuatannya.
Nama Musa telah tertulis di dalam kitab kehidupan = terdaftar di dalam kerajaan sorga. Sekali nama itu tertulis di dalam kitab kehidupan, nama itu tidak dapat dihapus oleh siapapun, oleh apapun dan oleh alasan apapun.
Jadi, benar-benar Tuhan menghakimi berdasarkan / menurut perbuatanya. Karena bangsa Israel yang berdosa, maka bangsa Israel sendiri yang menanggung hukumannya dan dosa penyembahan berhala dari bangsa israel ini, tertulis di dalam kitab-kitab.

Mari kita lihat....
PERBUATAN DOSA BANGSA ISRAEL / DARI SISI BANGSA ISRAEL
Keluaran 32:3-5
(32:3) Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun.
(32:4) Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"
(32:5) Ketika Harun melihat itu, didirikannyalah mezbah di depan anak lembu itu. Berserulah Harun, katanya: "Besok hari raya bagi TUHAN!"

Bangsa Israel membentuk anak lembu emas tuangan dan mendirikan mezbah di depan anak lembu emas tuangan itu, pendeknya bangsa Israel jatuh dalam dosa penyembahan berhala.
Berhala artinya; segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan.
Zaman dahulu bangsa Israel jatuh dalam dosa penyembahan berhala yaitu; membentuk anak lembu emas tuangan dan mendirikan mezbah di depan anak lembu emas tuangan, tetapi zaman ini juga terjadi penyembahan-penyembahan berhala, salah satunya adalah kekerasan hati, mempertahankan harga diri, oleh karena sesuap nasi / sepiring kacang merah / karena pekerjaan meninggalkan ibadah dan pelayanan, banyak penyembahan berhala di akhir zaman ini. Kiranya kita menjauhkan diri dari segala penyembahan berhala tersebut.

Keluaran 32:6
(32:6) Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.

Bangsa Israel mempersembahkan dua hal kepada anak lembu emas tuangan itu:
-     Korban bakaran, artinya; mengasihi berhala lebih dari Tuhan.
Banyak orang Kristen, rela berkorban sampai mati-matian hanya untuk berhala, untuk sesuatu yang tidak penting, hanya karena adat istiadat rela berkorban, tetapi untuk Tuhan tidak = mengasihi berhala lebih dari Tuhan.
Kesempatan malam ini saya sampaikan, kalau saudara tergembala dengan sungguh-sungguh kasihilah Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan lebih dari yang lain, kemudian sesama yang terutama yang satu iman di dalam kandang penggembalaan. Kalau saudara lebih berkorban untuk orang lain, yang tidak seiman, engkau keliru, di dalam Galatia dan Timotius jelas sekali dikatakan; selain memberi penghormatan dua kali lipat pada gembala, juga kepada yang memberikan pengajaran. Tetapi, ada juga diantara kita yang belum mengerti ini, lebih banyak berkorban kepada berhala. Kalau gembala sejahtera, domba-domba sejahtera, saya yakin mengatakan itu, karena sumbernya dari atas bukan dari bawah.

-     Mempersembahkan korban keselamatan, artinya; menaruh pengharapan kepada berhala.
Kita bandingkan dahulu dalam..
1 Petrus 1:16-17
(1:16) sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
(1:17) Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.

Hendaklah setiap orang hidup dalam ketakutan atau takut akan Tuhan selama menumpang di dunia ini, karena Dia menghakimi setiap orang menurut perbuatannya.

1 Petrus 1:18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
(1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Dosa manusia ditebus oleh Darah Anak Domba, darah yang mahal, darah yang tak bercacat dan tak bernoda.
Emas, perak, harta, kekayaan, jabatan à Allah yang mati, tidak mampu menebus dosa manusia, sedangkan dalam Roma 6:23 Upah dosa adalah maut, berarti sia-sialah orang yang menaruh pengharapannya kepada berhala, allah yang mati itu, sebab manusia ditebus dari dosa yang diwariskan dari nenek moyang oleh darah Anak Domba.
Jadi, Allah yang kita sembah bukan allah yang mati melainkan Allah yang hidup, supaya kita hidup, Dialah Alfa dan Omega, Dia yang hidup, turun ke bumi, mati untuk dosa manusia, bangkit pada hari yang ketiga (hidup).
Allah yang mati tidak mampu berbuat apa-apa, berarti, keliru kalau orang menaruh pengarapannya pada allah yang mati.

Keadaan bangsa Israel pada saat mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan.
Pertama : “Duduklah bangsa itu untuk makan dan minum” = dikuasai oleh dosa makan dan minum, yaitu; dosa merokok, sabu-sabu / narkoba dan minuman keras.
Kita patut bersyukur kepada Tuhan mungkin saat ini dosa itu terpisah dari kehidupan kita pribadi lepas pribadi. Yang dahulu merokok, minuman keras tidak lagi.
Bila seseorang jatuh dalam dosa makan minum, merokok, minuman keras adalah orang yang tidak mau merawat tubuhnya. Sementara tubuh itu lebih penting dari pakaian, karena dalam Roma 12:1, tubuh dapat dipersembahkan sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan berkenan dan kalau kita mempersembahkannya itulah ibadah yang sejati.
Oleh sebab itulah, sebagai seorang gembala saya siap menanggung, penolakan, kesombongan, kekerasan hati dari sidang jemaat, supaya sidang jemaat mengerti firman. Saya tahu, kalau saya melarang seseorang untuk merokok terjadi penolakan, tetapi saya tahu apa yang saya perbuat. Jadi saudara juga jangan sombong, kita dilepaskan dari dosa oleh darah Anak Domba, bukan dari pengertian saudara. Tidak boleh sombong dihadapan Tuhan harus semakin rendah hati. Kalau semakin mengerti firman Tuhan harus semakin rendah hati, bukan merasa sudah sama seperti gembala, ini adalah suatu kekeliruan.

Kedua: “Bangunlah mereka dan bersukaria.”
Lebih jauh tentang bersukaria...
Keluaran 32:17-18
(32:17) Ketika Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa: "Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan."
(32:18) Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."

Ketika bangsa Israel bersukaria, Yosua berkata kepada Musa: "Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan."
Bunyi sorak-sorai yang di dengar Yosua adalah bunyi orang bernyanyi berbalas-balasan, bukan bunyi sorak peperangan.
Bunyi sorak peperangan berarti ada yang menang ada yang kalah. Perlu diketahui; kalau kita berperang bersama Tuhan kita pasti menang, karena Tuhan dipihak kita, siapa yang menjadi lawan kita? Musuh dikalahkan.
Ada dua musuh abadi .
-     Daging dengan keinginannya.
-     Setan itulah roh jahat dan roh najis.
Bunyi nyanyian berbalas-balasan disini berarti; tidak menang tidak kalah.

Lebih jauh kita lihat ini...
Matius 24:37-38
(24:37) "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
(24:38) Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,

Dosa kawin mengawinkan = dosa seks bebas = nyanyian berbalas-balasan.
Anak Tuhan disebut laskar Kristus, prajurit Tuhan, tentara Tuhan ketika berperang maka Tuhan dipihaknya sehingga musuh dikalahkan, seharusnya itu yang terjadi. Tetapi kalau seseorang dikuasai oleh roh najis, maka orang lain yang di dalam kenajisannya tidak mampu ia taklukkan, justru sebaliknya, terjadilah nyanyian berbalas-balasan, lewat perkataan, sorotan mata, gerak-gerik, pikiran.
Seharusnya kalau orang dalam kelemahan, dikalahkan, supaya jangan berlanjut-lanjut, tetapi sayangnya bangsa Israel jatuh dalam penyembahan berhala sehingga mereka tidak disebut dengan tentara Tuhan, kalau tentara dalam peperangan dia harus menang, supaya yang kalah itu dimenangkan dari dosa.
Sangat disayangkan kalau anak Tuhan apalagi sudah menikah, tidak mampu mengalahkan dosa kenajisannya, ini sangat disayangkan, tidak pantas melayani Tuhan, begitu juga orang muda.

Cerminan dari penyembahan berhala, memantulkan dua hal.
Keluaran 32:7-8
(32:7). Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.
(32:8) Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."

Pertama: “Bangsa Israel telah rusak lakunya” = upnormal = tidak bermoral = asusila.
kalau kelakuan seseorang rusak, tidak malu ketika berbuat dosa kejahatan dan kenajisan, itulah cerminan yang dipantulkan ketika seseorang menyembah berhala.
Saya ini pemberita firman pengajaran mempelai, firman nubuatan, begitu tajam mengoreksi hati kita. Lihat saja diluaran sana, kalau kelakuan rusak / upnormal / tidak bermoral = asusila, ketika berbuat dosa kejahatan dan kenajisan, sedikitpun tidak ada malu, sedikitpun tidak ada rasa penyesalan.

Di sini kita perhatikan, berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.” Ini menunjukkan ketika kelakuan mereka rusak, mereka tidak tahu diri, bangsa Israel tidak tahu bahwa sesungguhnya Tuhan yang memimpin mereka keluar dari tanah Mesir.
Sebagaimana dahulu sebelum kita digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai begitu banyak berhala sampai kelakuan kita rusak, sebagai cerminan dari berhala itu, lalu akhirnya kita dipimpin keluar dari perbudakan dosa dan sekarang kita beribadah dan melayani Tuhan, seperti sekarang ini.

Kedua: “Menyimpang dari jalan yang diperintahkan Allah” = jalan kebenaran.
Keluaran 20:1-5
(20:1). Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
(20:2) "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
(20:3) Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
(20:4) Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
(20:5) Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,

Beberapa perintah Tuhan:
1.   “Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.”
2.   “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.” Mengikuti perintah ini antara lain..
-     Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun.
-     Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya.
Tetapi justru bangsa Israel beribadah dan menyembah kepada berhala; patung anak lembu emas tuangan = menyimpang dari perintah Allah, tidak berpegang kepada firman yang mereka dengar.
Saudaraku, dosa ini disebut dosa membenci Allah dan menimbulkan kecemburuan Allah, sehingga Tuhanpun membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan ketiga dan keempat = kutuk berlangsung.
Saya sebagai gembala, sebutan lain bapa rohani, sangat hati-hati, walaupun saya tahu daging itu bisa menikmati kejahatan dan kenajisan, tetapi kalau itu saya teruskan maka anak rohani dan anak jasmani pasti juga sama-sama melakukan kesalahan yang sama. Itulah sebabnya dalam hal ini saya berhati – hati sekali.
Hamba Tuhan tidak menggoda dosa kenajisan tetapi dosa kenajisan sudah menggoda, sangat mudah Setan menyediakan kenajisan itu, tetapi saya harus menguasai diri, supaya saya layak menerima berkat Tuhan yaitu kepercayaan Tuhan dalam pembukaan rahasia firman Tuhan dan berkat-berkat yang lain, supaya saudara juga boleh menikmati segala kemurahan-kemurahan Tuhan, kita terus melangkah maju, dan terus terjadi banyak perubahan sampai kita berada di tanah Kanaan, berada dalam Ruangan Maha Suci, duduk disebelah kanan Allah Bapa.

Kesimpulan dari penyembahan berhala.
Keluaran 32:9
(32:9) Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.

Bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk, sukar untuk merendahkan diri.
Sebelum bangsa Israel jatuh dalam penyembahan berhala, mereka telah menerima 10 perintah Allah ketika mereka berkemah di gunung Sinai, artinya; sudah terlebih dahulu Tuhan mengasihi bangsa Israel dan menyatakan kasih-Nya, sebab inti dari 10 hukum Allah adalah kasih. Loh batu yang pertama kasih kepada Tuhan, loh batu yang kedua kasih kepada sesama.
Tuhan sudah terlebih dahulu mengasihi, tetapi bangsa Israel tetap mendirikan patung anak lembu emas tuangan dan mendirikan mezbah di depan berhala itu, sehingga bangsa Israel disebutlah bangsa yang tegar tengkuk, sukar menundukkan diri. Untuk kesaksian yang benar saudara tidak boleh bosan, sebab banyak orang untuk kebaikan susah tetapi untuk dosa murah.

Keluaran 32:8
(32:8) Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."

Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."

Oleh karena berhala bangsa Israel menjadi bodoh, mereka lupa bahwa Allahlah yang mengeluarkan mereka dari Mesir, mereka lupa kebenaran Tuhan.
Pada waktu Anak Domba Paskah disembelih itu pada tanggal 14, diambil tanggal 10 à kepada kebenaran/Firman Allah.  Anak Domba Paskah dikurung sampai 4 hari, artinya; kasih Tuhan kepada bangsa Israel sudah teruji, tidak perlu diragukan, tetapi di sini kita melihat mereka ragu terhadap kasih Tuhan yang telah teruji itu, justru mereka menaruh harap kepada berhala, yang seharusnya tidak bisa diharapkan, menjadi bodoh.

Akibat tegar tengkuk (karena dosa penyembahan berhala).
Keluaran 32:10
(32:10) Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar."

Murka Tuhan bangkit dan akan segera membinasakan bangsa Israel.
Pelanggaran akan hukum Allah adalah dosa ..... (1Yohanes 3:4), dan upah dosa adalah maut...(Roma 6:23).

Penyebab terjadinya penyembahan berhala / terbentuknya patung anak lembu emas tuangan.
Keluaran 32:1
(32:1). Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir--kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia."

Pendeknya, bangsa Israel tidak menghargai seorang gembala yang diutus oleh Tuhan, karena Musa ini Allah sendiri yang mengutusnya untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir dari rumah perbudakan.

Bukti bahwa bangsa Israel tidak menghormati gembala / pemimpin;
Pertama: Bangsa Israel berkata; “Bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu.”
Perkataan ini menunjukan seolah – olah Musa mengulur-ulur waktu, tidak menggunakan waktu untuk beribadah dan melayani Tuhan dengan baik, pendek kata; seolah-olah Musa pribadi yang teledor.

Mari kita lihat pribadi Musa.
Ibrani 3:1-5
(3:1). Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus,
(3:2) yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musapun setia dalam segenap rumah-Nya.
(3:3) Sebab Ia dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa, sama seperti ahli bangunan lebih dihormati dari pada rumah yang dibangunnya.
(3:4) Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah.
(3:5) Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian,

Musa setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan Tuhan untuk memberi kesaksian yang hidup.
Kesaksian Musa adalah kebenaran, dia telah menerima 10 perintah Allah yang tertulis didalam loh batu. Dia juga menulis lima kitab, yaitu; Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan, dia setia beribadah dan melayani Tuhan. Kalau kita datang beribadah dan melayani Tuhan untuk memberi kesaksian yang benar, bukan menjadi pribadi yang sombong. Jadi keliru bangsa Israel telah mengatakan Musa telah mengundur-undurkan waktu.

Kalau kita perhatikan di sini, “..memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian” mari kita lihat hal itu...
Keluaran 24:17-18
(24:17) Tampaknya kemuliaan TUHAN sebagai api yang menghanguskan di puncak gunung itu pada pemandangan orang Israel.
(24:18) Masuklah Musa ke tengah-tengah awan itu dengan mendaki gunung itu. Lalu tinggallah ia di atas gunung itu empat puluh hari dan empat puluh malam lamanya.

Musa berada di gunung Sinai selama 40 hari dan 40 malam dia berjumpa dengan Allah, bukan untuk mengulur-ulurkan waktu dan dalam perjumpaan itu ada rencana besar yang Allah mau nyatakan kepada bangsa Israel dan keturunannya, yaitu tentang pembangunan Tabernakel / rumah Tuhan.
40 à tamatnya daging, sehingga dia layak untuk memperoleh petunjuk.
Inilah rencana Allah yang besar, tetapi bangsa Israel tidak mengerti hal ini, mereka mengata-ngatai gembala / pemimpin.

Kedua: “Kami tidak tahu apa yang terjadi dengan dia.”
Tidak tahu tentang pribadi seorang gembala yang diutus oleh Tuhan, berarti; tidak menghargai pemakaian Tuhan = tidak menghargai korban Kristus, karena untuk menjadi hamba Tuhan dia terlebih dahulu diurapi / ditahbiskan di atas korban Kristus, sehigga layak melayani Tuhan. Seorang hamba Tuhan adalah hamba kebenaran kalau tidak hidup dalam kebenaran ia tidak layak menjadi hamba Tuhan.

Dua hal inilah penyebab-penyebab sehingga terbentuklah patung anak lembu emas tuangan, sehingga mereka jatuh dalam penyembahan berhala. Sekiranya ada nasihat firman yang saudara dengar supaya menghargai gembala, tidak usah keras hati, tidak usah berpikir negatif (gila hormat). Kalau jemaat tidak bisa lagi menghormati gembalanya itulah penyebab segala melapetaka, musibah dan masalah dalam segala perkara, terjadi. Dan akhirnya tidak sabar dengan rencana Allah.

Bandingkan dalam..
Ibrani 8:5
(8:5) Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."

Kalau Musa berada di atas gunung Sinai selama 40 hari 40 malam bukan untuk mengundur-undurkan waktu, bukan lalai menggembalakan sidang jemaat, tetapi untuk menerima segala petunjuk kemah Tabernakel yang dibertahukan Tuhan.
Kalau menerima dua loh batu itu sekejap saja, tetapi menerima Tabernakel tidak sama seperti ujung jari Tuhan menulis dalam dua loh batu, ini tergantung pribadi Musa; sejauh mana penyerahan sampai tamatnya daging, sejauh itulah dia menerima petunjuk – petunjuk Allah. Jadi Musa ini tidak bermain – main untuk menggembalakan sidang jemaat.
Maka, kalau saya lihat hamba-hamba Tuhan, bukan saja di luar organisasi GPT, bahkan dalam organisasi GPT saja, kalau gembala suka meninggalkan penggembalaan, saya sedih dan kasihan, rasanya hati ini kurang terima. Hamba Tuhan, seorang gembala yang diutus Tuhan, harus selalu berada di bawah kaki Tuhan untuk mendapatkan  petunjuk-petunjuk untuk mendirikan kemah Tabernakel.
Sejauh ini kita telah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel, saya harus dengan merendahkan diri di bawah kaki Tuhan untuk menerima petunjuk-petunjuk. Sejauh mana saya menyerah kepada Tuhan (sejauh mana daging saya tamat), sejauh itulah saya menerima petunjuk dari Allah untuk selanjutnya saya sampaikan kepada sidang jemaat.
Ibadah dan pelayanan kita di bumi ini adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga. Sebab itu doakan saya sebagai seorang gembala, supaya saya betul-betul mendapat petunjuk Tuhan dalam mendirikan Tabernakel bukan mendirikan berhala.
Kalau disinggung soal kenajisan, jangan tersinggung, kalau di singgung dalam kedagingan, jangan tersinggung, kalau disinggung dalam kekerasan hati yang adalah berhala, jangan tersinggung. Sekali lagi bangsa Israel salah menilai.

Akibat dosa.
Keluaran 32:10
(32:10) Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar."

Upah dosa adalah maut, bangsa Israel harus dibinasakan, karena murka Tuhan telah bangkit kepada mereka.

Maleakhi 4:1
(4:1). Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

Setiap orang yang berbuat fasik / dosa, termasuk penyembahan berhala, digambarkan seperti jerami / rumput kering, sehingga pada hari penghakiman, orang fasik tidak dapat bertahan berdiri dihadapan takhta Allah, mereka hangus, binasa.

Malam ini, kita mohon belas kasih Tuhan, sekiranya kita telah telanjur-lanjur dalam dosa penyembahan berhala, dan akhirnya menjadi tegar tengkuk dan semua dosa yang diperbuat itu, tertulis di dalam kitab-kitab, maka kalau tertulis di dalam kitab-kitab orang seperti ini namanya tidak akan tertulis di dalam kitab kehidupan. Tugas kita di hari-hari terakhir ini berupayalah untuk menghapus segala jenis dosa kejahatan dan kenajisan itu. Ada tujuh hari dalam seminggu dan 24 jam sehari,  dan ada 60 menit dalam 1 jam dan 60 detik dalam 1 menit, setiap menit, jam, bulan, tahun, semua dosa tertulis dalam kitab-kitab tidak ada yang tersembunyi dihadapan Tuhan, inilah yang harus kita hapus dalam kitab-kitab.

Keluaran 32:2-4
(32:2) Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku."
(32:3) Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun.
(32:4) Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"

Akhirnya, bangsa Israel menanggalkan anting-anting emas dari telinga pada telinga isterinya, anaknya laki-laki dan perempuan dan dari emas inilah dibentuk patung anak lembu emas tuangan.
Anting-anting emas adalah satu perhiasan rohani yang harus kita miliki. Anting-anting emas = dengar-dengaran.
Tetapi karena sudah tidak lagi menghargai gembala, akhirnya mereka tidak dengar-dengaran, semua anting dilepaskan. Tidak mungkin saudara bisa mendengar gembala, kalau tidak menghargai gembala.

Jalan keluarnya.
Keluaran 32:11
(32:11) Lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN, Allahnya, dengan berkata: "Mengapakah, TUHAN, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?

Musa mencoba melunakkan hati Tuhan = menjadi pendamaian antara Allah dengan bangsa Israel.
Yesus Kristus adalah pengantara antara Allah dengan manusia, Dia menjadi korban di atas kayu salib.

1 Timotius 2:4-6
(2:4) yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.
(2:5) Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
(2:6) yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.

Yesus Kristus adalah Imam Besar, menjadi pengatara antara Allah dengan manusia. Ia menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi manusia, menjadi korban di atas kayu salib.
Jadi kalau menjadi pendamaian, berarti menjadi korban. Kalau melayani tetapi orang lain menjadi korban, bukan pendamaian. Dalam Mazmur 10, orang fasik tidak memperhatikan orang yang lemah, orang yang tertindas, orang yang sarat dalam dosa kejahatan dan dosa kenajisan.
Jangan mengorbankan orang yang tertindas, orang yang lemah, yaitu orang yang sarat akan dosa kejahatan dan kenajisan. Kalau masih ada seperti ini, malam ini kita harus meraung-raung di bawah kaki Tuhan.

Roma 3:23-26
(3:23) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
(3:24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
(3:25) Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
(3:26) Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.

Kalau menjadi pendamaian, berarti rela menjadi korban, dan ketika menjadi korban orang lain mendapat keadilan karena mereka dibenarkan karena satu korban. Ini harus diperhatikan baik-baik.

Ibrani 5:6-7
(5:6) sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
(5:7) Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.

Kalau seorang imam menjadi pendamaian, rela berkorban, orang lain dibenarkan = mendapat keadilan, juga doanya didengarkan oleh Tuhan.

Ibrani 5:8
(5:8) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,

Sebagai anak-anak Tuhan biarlah kita taat dalam penderitaan. Inilah tugas dari seorang imam / pelayan, setia dalam segenap rumah Tuhan.
Saya bersyukur, Tuhan mendengarkan doa–doa yang kita panjatkan dan oleh doa yang tidak ada putus-putusnya ini, Tuhan selalu memberi jalan, termasuk untuk kesembuhan bunda dan ini terus saya rasakan sampai sekarang.
Jadilah pendamaian, lunakkanlah hati Tuhan.

Dampak positif menjadi pendamaian.
Keluaran 32:12-13
(32:12) Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu dan menyesallah karena malapetaka yang hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu.
(32:13) Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya."

Yang pertama
Nama Tuhan dikuduskan, dipermuliakan di bumi seperti di sorga, Musa tidak mau mempermalukan nama Tuhan. Kalau andaikata karena dosa bangsa Israel di binasakan di padang gurun, maka mereka menjadi bahan cemooh bagi bangsa- bangsa yang ada disekitar mereka tetapi Musa tidak mau hal itu terjadi.
Jangan rusak nama baik, jangan rusak firman pengajaran mempelai, tetapi kalau kita menjadi pendamaian maka firman pengajaran mempelai ini menjadi harum, nama Tuhan dipermuliakan dikuduskan di bumi dan di sorga. Hebatnya Musa, berpikir panjang, pikirannya positif, berbeda dengan orang fasik, ketika daging dan kenajisannya di singgung mulai terusik. Kalau melayani hanya mencari muka, nama sendiri, supaya terlihat hebat, engkau tidak layak, sekalipun engkau merasa diri layak.

Yang kedua.
Musa berkata; ingatlah kepada Abraham, Ishak, dan Israel hambamu itu.
Allah Israel adalah Allah Abraham, Ishak dan Yakub = Allah yang hidup bukan allah yang mati. Allah yang hidup selalu mengingat hamba Tuhan, hamba kebenaran supaya kebenaran itu segera dibalaskan kepada hamba-hambanya.
Jadi, saudara jauh lebih baik jadi hamba Tuhan, hamba kebenaran, dari pada hamba diri sendiri. Kalau hamba Tuhan diingat Tuhan dan dibalaskan sesuai dengan kebenaran yang diperbuatnya, ingat ini, jangan sampai sia-sia semuanya. Kita awali dengan daging akhiri dengan Roh pekerjaan Tuhan ini, jangan diawali dengan daging berakhir dengan daging atau diawali dengan Roh tetapi berakhir dengan daging, Tuhan tidak ingat apa-apa dengan orang yang seperti itu, Tuhan tidak balaskan. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.

Pertanyaannya: Apa yang harus diingat Tuhan kepada hamba-hamba-Nya?
Pertama: “Membuat keturunan bangsa Isreal sebanyak bintang di langit”, ini sudah dijanjikan oleh Allah dan Ia bersumpah.

Kita lihat bintang di langit....
Daniel 12:3
(12:3) Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

Bintang-bintang bercahaya menuntun banyak orang kepada kebenaran.
Bintang Timur telah menuntun tiga orang majus dalam kebenaran, sampai akhirnya dipertemukan kepada kebenaran itu, dan pada saat mereka bertemu dengan kebenaran itu mereka mempersembahkan tiga hal; minyak mur, emas dan kemenyan. Menjadi kehidupan yang diurapi, penuh kebenaran dan hidup dalam penyembahan, itulah keadaan seseorang yang dituntun kepada kebenaran; daging tidak lagi bersuara.

Filipi 2:12-16
(2:12) Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
(2:13) karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
(2:14). Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
(2:15) supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
(2:16) sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.

Untuk menjadi bintang-bintang di langit yang harus diperhatikan, antara lain:
-     Senantiasa taat = patuh pada ajaran yang benar.
-     Mengerjakan pekerjaan maupun kemauan menurut kerelaan Tuhan, bukan kemauan hati sendiri, sehingga kalau kita mau mengerjakan pekerjaan Tuhan menurut kerelaan hati, sudah dipastikan kita mengerjakan pekerjaan bukan karena kemauan sendiri, baik sebagai pemimpin pujian, singer, multimedia, pembaca dan lainnya. Jangan malu untuk mempertanggungjawabkan pekerjaan kepada Tuhan.
-     Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantah.
Kita menjalankan ibadah dan segala kegiatan di dalamnya tidak usah berbantah-bantah dan bersungut-sungut.
-     Berpegang kepada firman kehidupan menunjuk kepada Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, sehingga dengan demikian kita dapat bermegah pada hari penghakiman.

Kedua: “Menjadi ahli waris.”
Kita tinggal di dunia ini hanya sementara waktu, pada akhirnya Tuhan akan melenyapkan kemah-kemah yang ada di dunia ini supaya kita memperoleh kemah yang abadi.
Bukti menjadi ahli waris; menerima milik pusaka, itulah tanah Kanaan yang dijanjikan Tuhan.
Tuhan adalah bagian kita, ibadah dan pelayanan ini adalah milik pusaka kita, sehingga dengan demikian kita layak menjadi ahli waris kerajaan sorga. Sungguh-sungguhlah beribadah dan melayani kepada Tuhan.
Hai hamba-hamba tunduklah kepada tuanmu seperti kepada Kristus! Berarti di depan di belakang sama, tidak berlaku munafik, semua harus sama, dari Tuhan, untuk Tuhan dan kembali lagi kepada Tuhan.

Keluaran 32:14
(32:14) Dan menyesallah TUHAN karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.

Dan akhirnya, menyesallah Tuhan terhadap hal yang dirancangkanya itu, dengan demikan semua dosa yang kita perbuat dalam setiap detik, menit, jam, minggu, bulan dan tahun yang tertulis dalam kitab-kitab akan dihapuskan, berarti nama tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba. Buatlah Tuhan menyesal, jangan lagi ada dosa apapun tertulis di disitu, hapuskanlah itu dengan dua cara tadi.
Tuhan mudah menyesal tetapi Tuhan juga mudah murka dan murka-Nya itu menghanguskan.

Daniel 12:1
(12:1). "Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.

Terlepas dari maut / kebinasaan itulah mereka yang tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba, berarti; dosa kejahatan, dosa kenajisan, telah dihapuskan dari kitab-kitab itu = Tuhan menyesal. Amin.

Tuhan yesus kristus kepala gereja mempelai pria sorga memberkati

Pemberita firman oleh;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment