KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, October 17, 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 16 OKTOBER 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 16 OKTOBER 2015

“KITAB MALEAKHI”

Subtema : DI SEBELAH KANAN ALLAH

Shalom...!
Selamat malam salam sejahtera, bagi kita sekalian, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci, kiranya kita dapat menikmati sabda Allah.

Kembali kita perhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Maleakhi
Maleakhi 4:1
(4:1). Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

Kalimat yang mengatakan: “Bahwa sesungguhnya hari itu datang” à kedatangan Yesus Kristus pada kali yang kedua.

Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Yesus Kristus akan tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga pada saat Ia datang pada kali yang kedua.

Keterangan: Tampil sebagai raja
Matius 25:31
(25:31). "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.

"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya” = tampil sebagai raja.

Matius 25:32-33
(25:32) Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
(25:33) dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

Lalu semua bangsa akan dikumpulkan dihadapan-Nya untuk mengadakan pemisahan, seorang dari pada seorang, seperti gembala memisahkan domba dari kambing.
-     Domba-domba ditempatkan di sebelah kanan-Nya.
-     Kambing-kambing ditempatkan di sebelah kiri-Nya.

Kita akan melihat domba-domba di sebelah kanan-Nya.
Arti rohani sebelah kanan.
Yang pertama.
Ibrani 1:3
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Sebelah kanan artinya telah mengalami penyucian dosa.

Keluaran 30:17-21
(30:17.) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
(30:18) "Haruslah engkau membuat bejana dan juga alasnya dari tembaga, untuk pembasuhan, dan kautempatkanlah itu antara Kemah Pertemuan dan mezbah, dan kautaruhlah air ke dalamnya.
(30:19) Maka Harun dan anak-anaknya haruslah membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya.
(30:20) Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan, haruslah mereka membasuh tangan dan kaki dengan air, supaya mereka jangan mati. Demikian juga apabila mereka datang ke mezbah itu untuk menyelenggarakan kebaktian dan untuk membakar korban api-apian bagi TUHAN,
(30:2)1 haruslah mereka membasuh tangan dan kaki mereka, supaya mereka jangan mati. Itulah yang harus menjadi ketetapan bagi mereka untuk selama-lamanya, bagi dia dan bagi keturunannya turun-temurun."

Di sini kita melihat, Allah berfirman: Supaya mereka membuat Bejana Pembasuhan dari tembaga.
Tempatnya: Antara kemah pertemuan dan Mezbah Korban Bakaran.
Kegunaan Bejana Pembasuhan dari tembaga: supaya membasuh / menyucikan kaki dan tangan para imam sebelum melayani kemah pertemuan dan Mezbah Korban Bakaran, supaya mereka jangan mati. Ini berbicara betapa kudusnya seorang imam.

Sebelum saja lanjutkan, saya tandaskan malam ini; kalau sudah melayani Tuhan / telah pelayanan sesuai dengan karunia Roh yang diterima, perhatikan kekudusan = melayani di dalam kekudusan, sebab jelas sekali di sini dikatakan; “supaya mereka jangan mati.” Melayani harus dalam kesucian, kalau melayani tanpa kesucian; binasa. Perhatikan ini, saudara jangan tersinggung hal ini saya sampaikan.

Bejana pembasuhan dari tembaga berbicara tentang tiga hal.
Pertama: Baptisan Air.
Roma 6:3-4
(6:3) Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
(6:4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Baptisan air adalah tanda kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
-     Kuasa kematian Yesus: Mengubur hidup lama.
-     Kuasa kebangkitan Yesus: Hidup dalam hidup yang baru, tandanya; dipercayakan suatu imamat yang rajani, beribadah dan melayani Tuhan.

Kolose 2:11-12
(2:11) Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
(2:12) karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

Sunat Kristus; yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa lewat baptisan air, dalam tanda kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

Kolose 2:13-14
(2:13). Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,
(2:14) dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:

Tuhan mengampuni segala pelanggaran  kita, dengan menghapuskan surat hutang / hutang dosa, dihapuskan, ditiadakan dengan memaku-Nya pada kayu salib.
Kita patut bersyukur kita dihidupkan kembali di dalam Dia, karena Dia telah mati di atas kayu salib. Semua hutang dosa dihapuskan / dipakukan pada kayu salib, dosa tidak berkuasa lagi.

Bandingkan dengan sunat lahiriah.
Sunat lahiriah, sunat yang dilakukan manusia = menanggalkan bagian dari tubuh.

Galatia 5:2
(5:2) Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.

Kalau seseorang melangsungkan sunat secara lahiriah maka Kristus sama sekali tidak berguna bagi dia / orang itu, seolah-olah orang itu dapat menanggung dosanya, lewat pengorbanannya, seperti itu kira-kira. Tetapi Rasul Paulus berkata; “....sekalipun seseorang membakar tubuhnya, tetapi jika ia tidak memiliki kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya, tidak ada gunanya.”

Galatia 5:3
(5:3) Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.

Perlu diketahui: Setiap orang yang menyunatkan dirinya, ia wajib untuk melakukan seluruh hukum Taurat.
Tetapi siapa yang sanggup melakukan sepuluh hukum Taurat? Jangankan sepuluh, satu dari sepuluh hukum Taurat saja tidak sanggup. Misalnya hukum yang tertulis dalam loh batu yang kedua; “hormatilah ayah dan ibumu”  siapa yang sanggup menghormati ayah dan ibu dengan sempurna? Atau salah satu hukum yang tertulis padaloh batu yang pertama; “Akulah Tuhan Allahmu” tetapi rupa-rupanya kita banyak sekali menyembah allah asing, buktinya apa? Keras hati, mendirikan terafim / memperhatikan harga diri.

Galatia 5:4
(5:4) Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.

Seseorang lepas dari Kristus, jikalau ia mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat = di luar kasih karunia, tidak beroleh kasih karunia, sementara, dosa warisan itu telah menjalar sampai sekarang, sekalipun ia tidak melakukan dosa yang sama seperti yang dilakukan oleh Adam. Kalau tidak hidup dalam kasih karunia bagaimana kita melepaskan diri dari dosa?

Kembali kita perhatikan sunat Kristus...
Filipi 3:9
(3:9) dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.

Kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus = kebenaran karena iman, itulah kebenaran yang diterima oleh rasul Paulus, sebab kita tahu, dia memang orang Yahudi asli dari suku Benyamin, dia ahli Taurat, intelektual dan mengerti segala sesuatu, tetapi disini ia jelas mengakui; bahwa hidupnya setelah dipanggil, dipilih Tuhan berdasarkan kepercayaan kepada Kristus = kebenaran karena iman. Jadi kebenarannya bukan lagi berdasarkan hukum Taurat, sekalipun ia ahli Taurat dan sangat menguasai tentang hukum Taurat.

Filipi 3:10
(3:10) Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,

Kebenaran karena iman adalah menghendaki untuk mengenal Dia dan kuasa kebangkitan Yesus.
Dengan cara: Satu di dalam penderitaan-Nya supaya menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati = satu di dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

Bejana pembasuhan dari tembaga berbicara tentang tiga hal.
Kedua: Pembaharuan.
Matius 9:17
(9:17) Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."

“Anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya." Ini berbicara tentang pembaharuan kirbat = pembaharuan manusia batiniah, dibaharui oleh darah Yesus Kristus.
Air anggur à darah Yesus = korban Kristus.

2 Korintus 4:16
(4:16) Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

Manusia batiniah dibaharui dari sehari ke sehari = pembaharuan kirbat= pembaharuan manusia batiniah.
Ketika manusia batiniah dibaharui, manusia lahiriah merosot= tidak bermegah dalam hal-hal lahiriah.

2 Korintus 4:17
(4:17) Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

Pembaharuan manusia batiniah boleh terjadi / berlangsung lewat penderitaan ringan = lewat sengsara salib Kristus = aniaya karena firman.
Saudaraku, percayalah pembaharuan manusia batiniah terjadi itu lewat sengsara salib, aniaya karena firman. Jadi, kalau saya dan saudara mempertahankan harga diri dan keras hati, tidak mau merendahkan diri, tidak mau memikul salib, sampai kapanpun ia tidak akan pernah mengalami pembaharuan manusia batiniah.
Sekalipun manusia batiniah dibaharui dari sehari ke sehari, namun rasul Paulus tidak tawar hati = tidak putus asa dan kecewa.

1 Petrus 4:13
(4:13) Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

“Bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus.”
Bagian yang kita dapat dalam penderitaan Kristus adalah; ibadah dan pelayanan, berarti oleh karena ibadah dan pelayanan ini kita harus menanggung banyak penderitaan, banyak berjerih lelah, mulai dari pengorbanan waktu, tenaga pikiran, dan meterai sekalipun bahkan menjadi tawanan Roh di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini. Tawanan Roh = terikat dengan pelayanan.

Kalau kita perhatikan jemaat di Makedonia; memberi dalam kekurangan, bahkan memohon kepada rasul Paulus supaya diberi kesempatan untuk memberi, jadi tidak ada kata-kata: “Saya tidak punya uang”, orang yang mengatakan seperti itu orang yang bergantung kepada uang, ukurannya uang. Kalau kita melayani Tuhan ukurannya penyerahan, sehingga kita mampu mempersembahkan persembahan kepada Tuhan tetapi kalau ukurannya uang, ia tidak akan pernah berhasil, jangan dibalik! Kemampuan itu berdasarkan penyerahan, kalau karena uang, sampai kapanpun ia tidak akan bisa beribadah dan melayani. Semua mampu untuk memberi, tergantung penyerahan, bukan uang, supaya kita jangan suka berdalih, beralasan, kebutuhan makan, minum. Perlu untuk diketahui; asal ada makan / minum dan pakaian cukuplah. Ini bagian yang kita dapat di dalam Kristus.
Oleh karena ibadah dan pelayanan ini kita banyak menanggung penderitaan, kita banyak berjerih lelah, kita banyak berkorban bahkan menjadi tawanan Roh, terikat dengan pelayanan, bukan lagi terikat dengan yang lain. Kalau terikat dengan dunia persis seperti keledai yang tertambat tidak mampu berbuat apa-apa, tetapi setelah ia dilepaskan dari segala ikatan-ikatan di dunia ini, ia ditunggangi oleh Tuhan, yang menungganginya adalah Raja di atas segala Raja sampai dibawa masuk ke dalam Yerusalem yang baru  = kemuliaan kekal.

Kisah Para Rasul 20:22
(20:22) Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ

Sebagai tawanan Roh rasul Paulus pergi ke Yerusalem untuk melayani Tuhan dan ia tidak akan tahu apa yang akan terjadi. Tawanan roh = terikat dengan ibadah dan pelayanan, dan oleh karena ibadah dan pelayanan ini rasul Paulus banyak menanggung penderitaan, tetapi dia tidak perduli, apapun yang terjadi, apapun resikonya, ia tanggung, ia siap bayar harga untuk melayani Tuhan.

Kisah rasul 20:23
(20:23) selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.

Penjara dan sengsara menunggu rasul Paulus tetapi tetap saja ia tidak peduli, ia sangup menanggung resiko, ia tetap bayar harga. Ini orang yang mengalami pembaharuan manusia batiniah, bayar harga di tengah ibadah dan pelayanan. Sekali lagi saya tandaskan, seseorang tidak akan mengalami pembaharuan manusia batiniah, jika ia tidak mau memikul salib di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.

Kisah para rasul 20:24
(20:24) Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

Kerinduan rasul Paulus, ialah; mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang dipercayakan kepada dia, sehingga ia memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah kepada orang Yahudi maupun orang Yunani.
Ini bukan pelayanan asal-asal, betul-betul rasul Paulus bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan kepadanya. Ini jugalah yang saya pertaruhkan sampai hari ini, sebab itu saya tetap bertahan, berpegang teguh pada pengajaran mempelai, tidak melepaskannya sampai garis akhir. Bahkan saya memiliki kerinduan yang besar, supaya pengajaran mempelai ini sampai kepada orang banyak bukan hanya dalam kandang pengembalaan ini, karena saya tau sasaran akhir dari ibadah pelayanan di atas muka bumi ini adalah menjadi pengantin perempuan lewat pengajaran Tabernakel. Pengajaran mempelai ini  diusung bersama-sama dengan pengajaran Tabernakel, ini kerinduan saya dan saudara tahu persis.

Bejana pembasuhan dari tembaga berbicara tentang tiga hal.
Ketiga : PENYUCIAN.
Efesus 5:26
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

Dikuduskan sesudah dimandikan dengan air dan firman = penyucian oleh air dan firman.
Supaya benar-benar bersih dibutuhkan air yang banyak yaitu; ayat menjelaskan ayat sampai rahasia firman terbuka / tersingkap. Kalau orang mandi dengan menggunakan dua tiga gayung, tidak akan bersih, berarti dibutuhkan air yang banyak itulah ayat menjelaskan ayat sampai tersingkap rahasia firman Allah, sampai tersingkap segala yang terselubung = luar dan dalam dibersihkan.

Mazmur 119:129-130
(119:129). Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya.
(119:130). Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Bila terjadi pembukaan rahasia firman;
-     Memberi terang, berarti kegelapan dosa diterangi. Kegelapan adalah tempat yang efektif untuk menyembunyikan dosa.
-     Memberi pengertian kepada orang-orang bodoh, supaya jangan lagi melakukan kesalahan-kesalahan baik itu dosa kejahatan dan dosa kenajisan sebagai perbuatan yang bodoh dihadapan Tuhan itulah kalau terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan. Tetapi saya tidak habis pikir kalau rahasia firman sudah singkapkan, kemudian masih menyembunyikan dosa = bertahan dalam kebodohan.
Setiap manusia pasti ada kesalahannya, tetapi kalau dengan sengaja melakukan dosa itu sengaja menyakiti hati Tuhan.

Wahyu 5:3-4
(5:3) Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
(5:4) Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

Sebelum terjadi penyingkapan rahasia firman Tuhan, yang terlihat adalah ratap tangis dan dukacita yang disebabkan oleh dosa.
Gulungan kitab dan ketujuh meterainya yang dibuka = pembukaan rahasia firman Tuhan.

Wahyu 5:5
(5:5) Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

Ia menghapus air mata dan melenyapkan dukacita, setelah terjadi pembukaan rahasia firman.
Kita patut bersyukur tentunya apabila terjadi pembukaan rahasia firman di tengah-tengah ibadah lewat tiga macam ibadah pokok yang kita jalankan ini, disitulah Tuhan memulihkan masalah kita, Tuhan menyelesaikan nikah, memulihkan ibadah dan pelayanan sampai akhirnya menghapus air mata.
Jadi adanya tekanan, tindasan, dukacita, itu karena dosa belum disucikan. Andaikan tidak ada dosa,  tidak akan ada tangisan tidak akan bersedih. Tetapi puji Tuhan, singa dari Yehuda, telah menang, Ia sanggup membuka gulungan kitab itu. Singa dari Yehuda; Raja di atas segala Raja, tunas Daud, berarti; lemah lembut dan rendah hati.

Ibrani 10:21-22
(10:21) dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
(10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Setelah mengalami penyucian, yang terjadi:
·       Menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas, berati menjalankan ibadah dan pelayanan dengan segala ketulusan, tidak dengan kepura-puraan, tidak dengan kemunafikan. Kalau menjalankan ibadah secara lahiriah mulut bibir memuliakan Tuhan tetapi hati jauh dari Tuhan, inilah ibadah yang dijalankan oleh orang-orang munafik.
Saya menghimbau ketika kita datang menghadap takhta kasih karunia, kiranya dengan segala kerelaan, dengan segala ketulusan, jangan ada embel-mebel, jangan ada sesuatu, jangan dengan kepura-puraan, jangan dengan kemunafikan, jangan supaya dilihat oleh orang lain, itu tidak ada artinya dihadapan Tuhan itu sama dengan menjalankan ibadah karena aturan manusia bukan karena penyerahan, pengabdian.
Kalau ibadah karena aturan, tidak mampu mempersembahkan persembahan kepada Tuhan, kalau ukurannya karena uang, tidak bisa. Tetapi kalau dengan pengabdian, kita sanggup melakukan perkara yang ajaib, sesukar apapun.
Kalau kita mengasihi pekerjaan Tuhan seberat apapun kita sanggup, tetapi kalau tidak mengasihi Tuhan, pekerjaan kecil akan terasa berat.
Sebab itu dari tadi saya katakan; ukurannya bukan uang, tetapi penyerahan / pengabdian.

·       Menghadap Allah dengan keyakinan iman yang teguh.
Keyakinan iman yang teguh  tidak dapat digoyahkan oleh;
1. Perkara lahirah .
2. Hal-hal yang tidak suci.
Pendeknya; tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan / kuat dan teguh hati. Itulah ajaran dari pada Musa kepada Yosua, untuk melanjutkan tongkat estafet / ibadah dan pelayanannya kepada Tuhan. Kemudian, itu juga yang diajarkan Daud kepada Salomo, untuk melanjutkan tongkat estafet penggembalaan. Jangan sampai karena perkara lahiriah, hal yang tak suci, pengaruh dunia, jauh dari Tuhan / tidak beribadah. Pemuda tidak beribadah karena wanita atau sebaliknya karena laki-laki, wanita tidak beribadah = tidak memiliki keyakinan iman yang teguh.

Saudaraku, itulah pengertian sebelah kanan, bagian yang pertama.

Arti rohani sebelah kanan.
YANG KEDUA.
Kejadian 13:7-11
(13:7) Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan para gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu.
(13:8) Maka berkatalah Abram kepada Lot: "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat.
(13:9) Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri."
(13:10). Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. --
(13:11) Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.

Terlebih dahulu kita melihat sebelah kiri yaitu;”seluruh lembah Yordan”, itulah bagian yang dipilih oleh Lot. Sebelah kiri = sebelah Timur.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel, Timur itu menuju kepada Pintu Gerbang.
Artinya; kemerosotan rohani, disebabkan oleh karena pandangan-pandangan yang lahiriah.
Jadi, pandangan lahiriah menyebabkan kemerosotan rohani / penurunan rohani. Kalau kita perhatikan juga seorang pemuda yang turun dari Yerusalem ke Yerikho itu juga kemerosotan rohani karena pandangan lahiriah.
Saudaraku, ketika kerohanian itu merosot, disitu banyak terjadi penyangkalan-penyangkalan.
Matius 26:69-75
(26:69). Sementara itu Petrus duduk di luar di halaman. Maka datanglah seorang hamba perempuan kepadanya, katanya: "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu."
(26:70) Tetapi ia menyangkalnya di depan semua orang, katanya: "Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud."
(26:71) Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu."
(26:72) Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu."
(26:73) Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata: "Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari bahasamu."
(26:74) Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam.
(26:75) Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.

Petrus tiga kali menyangkal Yesus Kristus.
Penyangkalan pertama: "Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud."
= pura-pura tidak tahu. Orang yang sudah melihat tetapi pura-pura tidak tahu tentang pekerjaan Tuhan itulah ibadah dan pelayanan dengan segala kegiatan-kegiatan di dalamnya, adalah penyangkalan pertama terhadap Yesus Kristus.
Kalau tidak berubah pada penyangkalan pertama akan terus berlanjut pada penyangkalan-penyangkalan berikutnya.

Penyangkalan kedua: "Aku tidak kenal orang itu."
Tiga tahun setengah Petrus bersama-sama dengan Kristus, tidak mungkin ia tidak mengenal Kristus.
Petrus yang awalnya penjala ikan kemudian menjadi penjala manusia, karena panggilan dan pilihan Tuhan. Kemudian ia melihat perbuatan yang besar dari Allah, tetapi disini ia mengatakan: "Aku tidak kenal orang itu", meniadakan segala perbuatan-perbuatan yang ajaib yang dilakukan Yesus Kristus kepadanya  = meniadakan kasih Allah.

Seberapa besar kasih Allah yang dinyatakan kepada kita sampai pada saat malam ini? Kita dipanggil dari kegelapan dosa dan selanjutnya dipilih untuk memberitakan perbuatan yang besar dari Tuhan, melayani Tuhan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Dulu kita tidak mengerti tentang kebenaran, tidak mengenal Dia secara pribadi, tidak mengerti tentang banyak hal, yang sederhana saja; tidak mengerti tentang tiga macam ibadah pokok, tetapi oleh karena kebenaran firman kita mengerti banyak hal, sampai akhirnya mengenal Dia dengan sempurna, tetapi di sini Petrus mengatakan: "Aku tidak kenal orang itu”, meniadakan semuanya. Siapa yang dapat mengatakan; “aku bisa lepas dari dosa karena aku?”

Inilah penyangkalan yang kedua. Kalau kita sadar diri, kita pasti hancur hati dan kita bisa merasakan betapa pilunya hati Tuhan dengan penyangkalan yang kedua, tetapi seringkali kita hanya menjaga perasaan orang lain bukan hati Tuhan, sehingga kita berani menyangkal Tuhan.

Penyangkalan ketiga: "Aku tidak kenal orang itu." Dia mengulangi penyangkalan yang kedua  tetapi diawali dengan mengutuk dan bersumpah.

-     Mengutuk.
Kutuk dosa itu telah ditanggung Yesus Kristus di atas kayu salib, kalau masih ada kata-kata kutuk, berarti dia tidak menghargai salib Kristus, korban Kristus, segala kemurahan hati Tuhan dengan kata lain dosa itu tetap dalam hidupnya.
-     Bersumpah.
Saudaraku, tidak perlu bersumpah dihadapan Tuhan.
Matius 5:34-37
(5:34) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,
(5:35) maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar;
(5:36) janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun.
(5:37) Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.”
Bersumpah = suka mencari alasan = pandai-pandai bicara = orang yang suka berdalih, itu semua berasal dari si jahat. Yang benar kalau Ya katakan Ya, kalau Tidak katakan Tidak.

Disini dikatakan jangan bersumpah...
·  Demi langit. Alasannya; karena langit adalah takhta Allah.
·  Demi bumi. Alasannya; karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya.
·  Demi Yerusalem. Alasannya; karena Yerusalem adalah kota Raja Besar.
·  Demi kepala, alasannya; karena manusia, anak-anak Tuhan tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan    sehelai rambutpun.
Pendeknya; empat perkara itu à pribadi Yesus Kristus dalam kesucian-Nya.
Jangan bersumpah demi langit, jangan bersumpah demi bumi, jangan juga kotori kepala, Kristus adalah kepala Dialah penyelamat tubuh, juga tahta Allah. Ya di atas ya, tidak di atas tidak, tidak usah berdalih, bersumpah demi apapun. Dari mulut yang satu tidak boleh keluar kutuk dan berkat.

Penyangkalan Simon Petrus ini dimulai dari halaman Bait suci Allah.
Pengadilan yang pertama yang harus dihadapi oleh Yesus Kristus adalah Mahkama Agama, di depan imam besar Kayafas, berarti harus di bawa ke bait Allah, sementara Simon Petrus ada di halaman bait Allah.  
Jadi penyangkalan pertama itu berada di halaman sampai akhirnya merosot sampai kepada pintu gerbang, barulah ia teringat dengan perkataan Yesus Kristus dan menangis, menyesali diri. Sebab itu dari awal saya sudah katakan; kemerosotan rohani disitu akan terjadi banyak penyangkalan-penyangkalan, sementara syarat untuk ikut Tuhan adalah : sangkal diri dan pikul salib.

Kita kembali memperhatikan, bagian dari Abraham; sebelah kanan.
Kejadian 13:12-13
(13:12) Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.
(13:13) Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.

Abram menetap di tanah Kanaan = sebelah kanan. Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel menunjuk Ruangan Maha Suci.
Karena tadi gembala Lot dan gembala Abraham bertengkar berarti posisi mereka ada di tengah, kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada Ruangan Suci, kandang penggembalaan, berarti tekun dalam tiga macam ibadah pokok. Karena tadi Lot memilih sebelah kiri (Pintu Gerbang), maka Abram menetap di sebelah kanan, di tanah Kanaan, kalau dikaitkan dengan Tabernakel itu terkena kepada Ruangan Maha Suci à peningkatan rohani sampai pada puncaknya.
Peningkatan rohani prosesnya lewat perubahan hidup dari sehari ke sehari, terus mengalami keubahan sampai kepada puncak keubahan, itulah tanah Kanaan; Ruangan Maha Suci / sempurna sampai segambar serupa dengan Allah.
Jangan sampai kita yang telah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai ini justru semakin merosot karena pandangan lahiriah. Tetapi biarlah kita terus mengalami pembaharuan dari sehari ke sehari, terus bertambah-tambah maju, sampai dewasa, menjadi segambar dan serupa dengan Allah.
Itulah sebelah kanan yang kedua; berada dalam puncak kerohanian, itulah mempelai perempuan, Yerusalem yang baru.

2 Korintus 4: 3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Lewat cahaya injil kemuliaan itulah pembukaan rahasia firman Tuhan kita diubahkan dari sehari ke sehari, sampai akhirnya  kembali kepada wujud semula, segambar dan serupa dengan  Allah.

Kejadian 1:27-28
(1:27) Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
(1:28) Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Ketika kembali pada wujud semula maka dua hal yang terjadi.
1.   Diberkati oleh Tuhan.
Berkat yang diterima oleh Abram luar biasa.
Kejadian 12:1-2
(12:1). Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
(12:2) Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.

-       Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar.
Bangsa yang besar, bukan saja jumlahnya yang besar, tetapi sekalipun jumlah kecil, kalau kita kembali kepada wujud semula, segambar dan serupa dengan Allah, menjadi besar. Besar di sini, diangkat di atas segala bangsa di bumi = kepala bukan ekor, naik bukan turun.
-       “Memberkati engkau.”
Ketika kita mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenaran yang ada di dalamnya, maka semuanya akan ditambahkan. Berkat jasmani, berkat rohani semakin ditambah-tambahkan bahkan sampai limpah ruah, berarti orang lain kecipratan/turut merasakannya.
-       “Membuat namamu masyhur.”
= menguduskan dan memuliakan nama Tuhan di bumi seperti di sorga, itu masyhur. Kalau perbuatan dosa, perbuatan yang jahat dan najis, tidak masyhur,  hanya terkenal. Karena kejahatan, kebodohan, bisa terkenal seperti perempuan yang terkenal karena dosanya, tetapi tidak masyhur, kalau masyhur berarti terkenal karena hal-hal yang benar, hal-hal yang baik, yaitu menguduskan / memuliakan nama Tuhan.
-       Engkau akan menjadi berkat”, menjadi saluran berkat.

Kejadian 13:14
(13:14). Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,

Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu = kasih yang tak berkesudahan.

2.   Berkuasa atas tiga hal.
-     Ikan-ikan di laut, gambaran dari antikris, berarti terlepas dari roh jual beli dengan cap meterai mereka di tangan kanan dan di dahi; angka 666, berarti tubuh, jiwa dan roh terlepas dari daging.
-     Berkuasa atas burung-burung di udara = penghulu-penghulu di udara, itulah roh jahat dan roh najis.
-     Berkuasa atas segala yang merayap di bumi. Artinya; tidak mudah diombang-ambingkan oleh  ajaran palsu oleh kelicikan nabi-nabi palsu itu sendiri.

Dengan demikian kita memperoleh keselamatan dari Allah yang telah disediakan bagi kita sekaliannya.

Ibrani 1:3
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Segambar dan serupa dengan  Allah berarti; firman mendarah daging, yang menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Kuasa Allah berada dalam kehidupan kita masing-masing, sehingga berkuasa atas ikan di laut, burung di udara dan segala binatang yang merayap di bumi. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment