KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, October 24, 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 21 OKTOBER 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 21 OKTOBER 2015

“KITAB KOLOSE”
  (SERI 60)

Subtema : BANGSA-BANGSA LAIN

Shalom...!
Selamat malam, oleh karena kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan.

Sebelum kita membawa diri kita masing-masing rendah di bawah kaki Tuhan, terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan, itulah surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1:21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Mari kita perhatikan kalimat yang mengatakan: Kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah”  menunjuk kepada:
-       Bangsa kafir = orang yang tidak bersunat.
-       Orang fasik dengan segala kefasikan mereka.
Kemudian, orang yang dahulu hidup jauh; memusuhi Tuhan dalam hati dan pikiran, itu terlihat dari setiap perbuatan yang jahat. Pendeknya, setiap perbuatan jahat adalah tanda bahwa seseorang memusuhi Allah.

Efesus 2:11-12
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.

Yang dahulu hidup jauh berarti; tanpa Kristus, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia = binasa.

Efesus 2:1
(2:1.) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu = upah dosa adalah maut à orang-orang yang dahulu hidup jauh dari Allah.

Penyebab-penyebab terjadinya dosa.
Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Penyebab terjadinya dosa antara lain...
-     Mengikuti jalan dunia ini.
-     Mentaati penguasa kerajaan angkasa.
-     Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.

Keterangan: Mengikuti jalan dunia ini.
Di dunia ini ada banyak jalan, ada jalan yang lebar, ada jalan yang sempit, ada jalan lurus, ada jalan yang berliku-liku, ada jalan yang terjal, ada jalan yang menurun dan lain sebagainya. Seseorang berhak memilih jalan mana yang harus ditempuh, sebab di dalam Tuhan tidak ada paksaan.

Matius 13:22
(13:22) Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

Kalimat: “Lalu kekuatiran dunia ini” à bahwa di dunia ini ada jalan yang bernama kekuatiran.

Matius 6:31
(6:31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?

Setiap orang yang berjalan di dalam kekuatiran akan berkata...
-     Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum?”
-     “Apakah yang akan kami pakai?”
Pendeknya, kuatir soal makan, minum dan kuatir soal yang akan dipakai.

Matius 6:25
(6:25) "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

-     “Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum” karena hidup lebih penting / berharga dari pada makanan atau minuman.
-     “Janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai” sebab tubuh lebih penting daipada pakaian.

Pertanyaanya: Siapakah mereka yang menempuh jalan kekuatiran?
Matius 6:32
(6:32) Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

Semua itu dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Berbeda dengan orang-orang yang sudah tergembala dengan baik dan benar, dalam satu kandang dengan satu gembala, terlepas dari kekuatiran; tidak kuatir soal makan dan minum, tidak kuatir soal pakaian.
Kita sudah memahami itu, hidup lebih penting dari makanan dan minuman, juga tubuh lebih penting dari pada pakaian. Semewah apapun pakaian tidak akan lebih berharga / tidak lebih penting daripada tubuh.
Tubuh dapat dipersembahkan kepada Tuhan sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan = ibadah yang sejati...(Roma 12:1).

Sekarang kita akan melihat bangsa yang tidak mengenal Allah itu..
Efesus 2:11
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --

Bangsa yang tidak mengenal Allah yaitu; orang-orang yang bukan Yahudi menurut daging = bangsa kafir.

Matius 15:22-26
(15:22) Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
(15:23) Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
(15:24) Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
(15:25) Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
(15:26) Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

Perempuan Kanaan / Sirofenisia adalah bangsa kafir, digambarkan seperti anjing.

Tabiat-tabiat anjing.
Pertama: Menjilat borok.... (Lukas 16:21).
Artinya; menyukai kelemahan-kelemahan orang lain.
Dampak negatifnya:
-     Tidak mampu memberi keadilan kepada orang yang lemah.
-     Tidak mampu memberi keputusan yang jujur kepada orang yang tertindas.
Sehingga, orang yang sarat dengan dosa tetap tertindas dan berada di dalam kelemahannya.

Kedua: Menjilat muntah... (2 Petrus 2:22).
Artinya; kembali mengulangi dosa masa lalu = bebal.
Kalau karena pengenalan kepada Tuhan melepaskan diri dari kecemaran-kecemarn dunia ini, kemudian kembali lagi mencemarkan diri = mengulangi dosa masa lalu = orang bebal / bodoh.

Amsal 17:12
(17:12). Lebih baik berjumpa dengan beruang betina yang kehilangan anak, dari pada dengan orang bebal dengan kebodohannya.

“Lebih baik berjumpa dengan beruang betina yang kehilangan anak, dari pada dengan orang bebal dengan kebodohannya” berarti; orang bebal, lebih mengerikan, lebih berbahaya dari pada seekor beruang betina yang kehilangan anak. Orang bebal susah dipercaya.
Suatu kemurahan kalau kita dapat melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan pada malam ini, Tuhan masih mempercayakannya kepada kita, sehingga lewat ibadah ini kita akan tersungkur dibawah kaki salib Tuhan, sujud menyembah dibawah kaki Tuhan, bukan kepada allah  lain, itu semua karena panjanga sabar Tuhan, kemurahan Tuhan. Saya sendiri juga senantiasa berjuang, senantiasa Tuhan tetap mempercayakan pembukaan rahasia firman, supaya kita tetap menikmati pembukaan rahasia firman Tuhan, Dia membangun, menghibur senantiasa, supaya akhirnya kita menjadi orang-orang yang dapat dipercaya.
Saya mau beritahu sedikit isi hati saya, sebetulnya saya merindukan supaya sidang jemaat khususnya imam-imam, Tuhan mempercayakan tugas-tugas pelayanan, tentu beban sayapun lebih ringan dan pekerjaan berat bisa kita pikul bersama-sama.

Ketiga: “Merusak kandang penggembalaan.”
Yohanes 10:12
(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

Pekerjaan dari serigala adalah mencerai beraikan kawanan domba dalam satu kandang penggembalaan = merusak kandang penggembalaan, sehingga domba-domba menjadi liar.
Serigala gambaran dari roh jahat. Jadi, pendeknya pekerjaan roh jahat ini hanya merusak kandang penggembalaan. Serigala = anjing hutan.

Ciri-ciri bangsa kafir.
Efesus 2:11
(2:11). Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --

Ciri-cirinya: Tidak bersunat, artinya; belum menanggalkan tabiat daging dengan segala kelemahan-kelemahan.

Matius 6:31
(6:31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?

Ketika bangsa kafir melewati jalan yang bernama kekuatiran, mereka berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?” = berteriak dijalan-jalan = suara daging = hidup menurut hawa nafsu dan keinginan – keinginan daging.
Jadi mudah sekali melihat bangsa kafir; berteriak di jalan-jalan = lebih menuruti hawa nafsu daging.
Sejenak kita lihat tabiat-tabiat daging.
Galatia 5:19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Ada 15 tabiat daging antara lain: (1) Percabulan. (2) Kecemaran. (3) Hawa Nafsu. (4) Penyembahan Berhala (5) Sihir. (6) Perseteruan. (7) Perselisihan. (8) Iri Hati. (9) Amarah. (10) Kepentingan Diri Sendiri. (11) Percideraan. (12) Roh Pemecah. (13) Kedengkian. (14) Kemabukan. (15) Pesta Pora.

Mereka yang hidup menurut tabiat-tabiat daging, tidak layak untuk mendapat bagian dalam kerajaan sorga. Sebab itu di sini kita perhatikan rasul Paulus dengan tegas menasihatkan jemaat di Galatia supaya mereka jangan hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging.

Galatia 5:17
(5:17) Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.

Keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh sebaliknya keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging. Keinginan Roh = memikirkan perkara di atas / perkara rohani, yaitu; ibadah dan pelayanan sedangkan keinginan daging = memikirkan hal-hal yang dari daging.
Karena keinginan Roh bertentangan dengan keinginan daging, di sini dikatakan: “Sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.”

Roma 8:7
(8:7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

Orang yang hidup menurut keinginan daging tidak takluk kepada hukum Allah = jauh dari kasih karunia = berada di bawah hukum Taurat.

Galatia 5:18
(5:18) Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.

Kalau memberi diri dipimpin oleh Roh, maka seseorang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sebaliknya, kalau hidup menurut keinginan daging, ia berada di bawah hukum Taurat.

Sejenak kita memeriksa hukum Taurat dari Injil Matius 5..
-     Matius 5:38
(5:38). Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.

“Mata ganti mata dan gigi ganti gigi”, artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang berdosa tidak luput dari hukuman = binasa.
Pendeknya, mengerti tentang kebenaran, tetapi tidak sempurna di dalam kebenaran itu sendiri.

-     Matius 5:43
(5:43). Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

“Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu” = tidak sempurna di dalam kasih.
Sesungguhnya, kalau seseorang mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan, maka ia juga akan mengasihi sesama manusia.

Jalan keluar.
Matius 6:33
(6:33) Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Jalan keluar: “Carilah dahulu kerajaan allah dan kebenarannya.”

Roma 14:17-18
(14:17) Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
(14:18 )Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

Orang yang mencari kerajaan sorga dan kebenaran-Nya, adalah hamba Tuhan yang berkenan pada Allah dan dihoarmati manusia. Itu akan dialami oleh setiap hamba-hamba Tuhan, sebab hamba Tuhan adalah hamba kebenaran.

Matius 12:17-18
(12:17) supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
(12:18) "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.

Seorang hamba Tuhan yang berkenan kepada Allah = dipilih dan dikasihi Allah.
Tugas seorang hamba Tuhan adalah: Untuk memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa = menyatakan kebenaran kepada bangsa-bangsa lain. Ini harus kita perhatikan dengan sungguh-sungguh.

Menyatakan kebenarna dengan dua cara:
Matius 12:19-20
(12:19) Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.
(12:20) Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.

Cara pertama.
-     “Ia tidak akan berbantah.”
Seorang hamba Tuhan tidak boleh berbantah-bantah, baik terhadap sesama, terlebih kepada Tuhan.
Bukti seseorang berbantah-bantah; sering bersungut-sungut tidak terima terhadap koreksi firman Tuhan.
Kalau ada diantara kita seperti itu, jangan teruskan, saya pesankan tidak ada artinya. Kalau misalnya saya melakukan suatu kesalahan fatal, lalu saudara mundur tidak jadi soal, tetapi kalau karena koreksi mundur, saudara yang rugi. Disitu saya harus memperhatikan saudara, bertahun-tahun kita mengikut Tuhan lalu hanya karena sedikit saja persoalan, ketika dikoreksi tidak terima, lalu berbantah-bantah kepada Tuhan / bersungut-sungut, kan saudara yang rugi. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga, sehingga semua menjadi tidak berkenan, doa persembahan, waktu tenanga pikiran, tidak berkenan, menjadi rugi. Ini harus saya perhatikan; saudara tidak boleh rugi.

2 Timotius 2:23-24
(2:23) Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
(2:24) sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar

Seorang hamba Tuhan / hamba kebenaran, tidak boleh bertengkar, tidak boleh berbantah-bantah seorang terhadap yang lain, oleh sebab itu, hindarilah soal yang dicari-cari, sebab soal yang dicari-cari = kebodohan karena menimbulkan pertengkaran.
Pertengkaran disini tidak harus adu jotos, bersungut-sungut ketika dengar firman itu merupakan pertengkaran kepada Tuhan, perbantahan kita kepada Tuhan. Dan kalau membiasakan diri bersungut-sungut ketika dkoreksi firman, terhadap sesama kita juga akan mudah berbantah-bantah.

-     “Tidak akan berteriak.”
-     “Orang tidak akan mendengar suaranya dijalan-jalan.”

“Ia tidak akan berbantah” dan “Tidak akan berteriak” = tidak hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging.

Cara yang kedua.
-      “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya” artinya; orang yang lemah dan tertindas mendapatkan keadilan dari Tuhan.
Buluh yang patah terkulai = tidak berdaya, tidak bisa apa-apa lagi, sama seperti orang yang sarat dengan segala kelemahan supaya mendapatkan keadilan dan keputusan yang adil, sehingga iapun dibenarkan kembali. Inilah tugas dari seorang hamba Tuhan/ hamba kebenaran.
-     “Sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya” artinya; Tuhan memberi semangat baru, kehidupan baru, gairah baru.
Yesaya 57:15
(57:15) Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.

Allah bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati.
Tujuannya; untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk = memberi semangat / gairah baru.
Itu tugas hamba Tuhan, jadi saya kira ini patut harus kita perhatikan. Kita yang sudah berada di tempat yang tinggi, itulah posisi imamat rajani, harus memperhatikan orang yang remuk dan rendah hati.

Matius 12:20-21
(12:20) Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
(12:21) Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."

Dengan dua cara seorang hamba Tuhan menyatakan kebenaran, sampai kebenaran itu tergenapi, sehingga; banyak orang bergantung kepada hamba Tuhan, hamba kebenaran.
Kalau pada akhirnya kita dapat membagi-bagikan firman pengajaran mempelai pada hamba-hamba Tuhan lewat media cetak yaitu majalah yang rutin kita kirim pertiga bulan, semua karena kemurahan Tuhan. Juga anak-anak Tuhan di dalam dan luar negri, di lima benua, tiap-tiap negara dapat menikmati firman Tuhan lewat internet, semua karena kemurahan Tuhan.

Syarat untuk memaklukan hukum.
Matius 12:18
(12:18) "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.

Tuhan menaruh Roh-Nya ke atas seorang hamba Tuhan, berati; hidup di dalam pengurapan dari Roh Allah, sehingga mampu memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.

Yesaya 2:2-3
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
(2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Hamba Tuhan digambarkan seperti gunung Sion, sebab dari sana keluar pengajaran dan firman Tuhan dari Yerusalem à orang-orang yang melayani Tuhan, menjadi guru-guru kebenaran.
Kemudian, di hari-hari terakhir nanti banyak orang akan datang dan berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub.”
Sebelum saya mengenal pengajaran ini lebih dalam, saya sedikit bimbang, saya tidak tahu bagaimana cara untuk melayani Tuhan, tetapi semakin dibukakan rahasia firman-Nya, saya semakin diteguhkan, sebab dihari-hari terakhir nanti banyak orang berduyun-duyun datang kesana, sebab itu jadilah guru-guru kebenaran. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

dikutip dari khotbah;
Gembala Sidan: Pdt. Daniel U. Sitohang




No comments:

Post a Comment