KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, October 26, 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 23 OKTOBER 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 23 OKTOBER 2015

“KITAB MALEAKHI”

Subtema: TUHAN MENJADI PEMBELA BAGI KITA

Shalom...!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam nama Tuhan Yesus Kristus, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.
Biarlah kiranya Tuhan berkemurahan bagi kita, menyatakan isi hati-Nya kepada kita sekaliannya.

Kita kembali memperhatikan...
Maleakhi 4:1
(4:1). Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

Kita perhatikan kalimat: “Sesungguhnya hari itu datang” ini berbicara tentang kedatangan Tuhan Yesus Kristus pada kali yang kedua.

Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Pada saat Yesus datang pada kali yang kedua, maka Ia akan tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria sorga.

Keterangan: TAMPIL SEBAGAI RAJA
Matius 25:31
(25:31). "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.

“Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya” = Yesus tampil sebagai Raja.

Matius 25:32
(25:32) Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing

Selanjutnya, Ia mengumpulkan semua bangsa dihadapan-Nya untuk memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing menunjukkan bahwa perhatian Tuhan sangat besar bagi domba-domba.

Berbicara tentang domba berarti..
Pertama: TERGEMBALA DENGAN BAIK DALAM SATU KANDANG DENGAN SATU GEMBALA.
Yohanes 10:3-4
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Keadaan domba-domba bila tergembala dengan baik:
-     Mendengar suara gembala = dengar-dengaran.
Kalau dengar-dengaran berarti tidak mendengar suara asing, yaitu;
·       Daging dengan hawa nafsunya / tabiatnya.
·       Iblis / Setan itulah roh jahat dan roh najis.
Kemudian, ketika domba-domba itu mendengarkan suara gembala, maka gembala memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya = dikenal = namanya tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba.
Saya rindu untuk mengenal seluruh sidang jemaat  secara pribadi,  berarti; di luar dan di dalam sama, baik dalam nikah, supaya saya mudah mengerti, mengetahui keberadaan sidang jemaat.
Itu sebabnya kalau domba dengar-dengaran tidak akan pernah mendahului apa yang menjadi kehendak Allah. Kalau dipercaya melayani, jangan balik mengajari, jangan suka dibalik.
Saya kira pelajaran ini segera di tangkap, jangan dibiarkan berlalu, supaya jangan berulang-ulang mendapatkan tegoran yang sama.

Kemudian, kelebihan kalau domba dengar-dengaran, mudah sekali untuk dituntun. Domba-domba tidak hanya diam di dalam kandang penggembalaan, tetapi juga harus dituntun ke luar, tujuannya:
·       Menjadi saksi.
·       Ada persekutuan dengan anggota tubuh yang lain.
Jadi kalau Tuhan percayakan kita membawa pengajaran ini keluar, saudara juga harus mendukung, harus mengerti. Dibutuhkan persiapan dalam bentuk firman, dukungan doa, kemudian, juga harus mengerti berkorban, tidak ada alasan untuk tidak mempersembahkan korban. Ukuran pengorbanan bukan uang, ukurannya adalah penyerahan diri.
Kalau ukurannya uang, maka orang itu adalah orang yang gagal, tidak akan pernah berhasil di tengah-tengah ibadah dan pelayanannya kepada Tuhan, sampai kapanpun. Tetapi, kalau ukurannya adalah penyerahan diri secara total, maka ia mampu mempersembahkan apa yang bisa ia persembahkan, karena Tuhan dengar doa, Tuhan dengar kerinduan. Kalau tidak ada doa berarti tidak ada kerinduan, tidak ada permohonan kepada Tuhan.
Saudaraku, tidak boleh hanya diam saja dalam kandang penggembalaan, harus mau dituntun ke luar.
Saya tidak tahu kenapa pengertian ini Tuhan berikan; supaya saudara siap menjadi pendukung, sebab itu jangan diabaikan pengertian ini, kemudian menghindar. Saya tidak perlu menonjolkan diri, Tuhan tahu kerinduan dari seorang hamba Tuhan. Saya ini hamba Tuhan, hidup dalam pelayanan, mengerti suasana pelayanan, maka saya berani berkata seperti itu.
Sesungguhnya, kita patut bersyukur karena telah digembalakan oleh firman pengajaran mempelai dalam terang Tabernakel dalam kandang penggembalaan ini. Kalau dulu kita mendengar firman, gemuk sendiri, tidak mau dituntun, tetapi sekarang lepaskan diri dari zona kenyamanan.

-     Mengikuti gembala.
Sejauh ini kita telah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, biarlah kita mengikuti geraknya Firman Pengajaran Mempelai kemana saja kita dibawa, yang pasti geraknya Firman Pengajaran Mempelai ini membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba menjadi pengantin perempuan Tuhan, itulah sasaran akhir dari ibadah dan pelayanan di atas muka bumi ini.
Sebab itu tidak boleh asal-asalan dalam pengikutan, pengiringan, serta penyerahan diri juga tidak boleh setengah-setengah, yang pasti jangan ikuti yang tidak memberi jaminan hidup yang tidak membawa sampai pada tujuan akhir, yaitu; pesta nikah Anak Domba.

Berbicara tentang domba berarti...
Kedua: BERIBADAH DAN MELAYANI TUHAN = MEMPERSEMBAHKAN KORBAN KEPADA TUHAN.
Mazmur 51:19
(51:19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Korban sembelihan yang harus dipersembahkan kepada Tuhan, lewat ibadah dan pelayanan adalah;
-     Jiwa yang hancur.
-     Hati yang patah dan remuk.
Itulah yang harus kita persembahkan kepada Tuhan, jadi berbicara tentang domba itu berbicara tentang domba yang akan dipersembahkan sebagai korban sembelihan. Kalau tidak mau mempersembahkan korban sembelihan, berarti saudara menjadi penyembelih; hanya bisa menyakiti orang lain; menyakiti isteri, suami, saudara, orangtua, gembala dan menyakiti hati Tuhan.
Saya kira kalau kita sudah digembalakan firman pengajaran mempelai, harus mau menjadi domba sembelihan, bukan penyembelih. Mungkin tangan tidak menyembelih, tetapi hati, pikiran, perasaan, roh menyembelih. Apa artinya kita ikut Tuhan seperti itu?

Yesaya 53:7
(53:7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Ketika mempersembahkan korban sembelihan kepada Tuhan, mulut tidak bersuara = daging tidak bersuara, sekalipun sakit.

Yesaya 57:15
(57:15) Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.

Allah bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati.
Jadi saya simpulkan; pengurapan itu terjadi lewat pengorbanan, tanpa korban tidak ada pengurapan, biar dia menangis sehancur-hancurnya. Maka saya mudah sekali melihat wajah kemuliaan, yang ini tambah, yang ini berkurang, saya bisa langsung mengerti, terlihat dari wajah. Kristus adalah cahaya injil kemuliaan Allah, kalau firman berpadanan, mendarah daging, maka terlihat kemuliaan. Saya mengerti ini karena saya hidup didalamnya.
Kemarin saya bertemu dengan orang yang mau menusuk saya dengan pisau, saya diundang makan di rumahnya, ia berkata; “maafkan saya om, ampuni saya”, dia mau tusuk saya tetapi saya tidak mengadakan perlawanan, kalau saya mau mengadakan perlawanan bisa. Anehnya masih muda, tetapi badannya miring sebelah, lalu saya mendoakannya. Saya hamba Tuhan saya hanya bisa berdoa.
Ketika sidang jemaat memberontak di dalam roh juga saya tahu, tetapi sedikitpun saya tidak akan membenci, supaya Dia yang bersemayam di tempat tinggi yang Maha Mulia, juga bersemayam di dalam kehidupan saya. Jadi pengurapan itu bukan ketika mengadakan ibadah pengurapan, harus ada dulu dasarnya, baru akan cepat disambar, itu pengalaman saya. Yang terakhir waktu berdoa di Sari kuring, mendoakan Pdt. Nawawi, disitu saya merasakan Allah mengurapi saya, sampai akhirnya berbahasa lidah, disitu ada beberapa hamba Tuhan, tetapi beliau khusus datang ke saya. Hamba Tuhan tahu kemuliaan, dari duduknya saja tahu. Sebab itu tadi saya sudah katakan; saya gembala, tahu kemuliaan, mengerti pelayanan. Kalau saudara menghargai gembala, saudara pasti menerima firman pengajaran mempelai yang disampaikannya dengan segala kerendahan hati / menghargai.

Tujuannya:
-     Untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati.
-     untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
Memberi semangat baru, ini menunjukkan Roh Kudus itu penghiburan, memberikan semangat baru.

Tujuan Sang Raja mengadakan pemisahan.
Matius 25:33
(25:33) dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

Untuk menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya.

Arti rohani di sebelah kanan.
Ibrani 1:3
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Duduk di sebelah kanan artinya telah mengalami penyucian terhadap dosa, sebagai bukti, kita memperhatikan kalimat yang mengatakan: “Ia adalah cahaya kemuliaan Allah.”

2 Korintus 4:3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, yang berkuasa mengadakan penyucian terhadap dosa yang terselubung.

2 Korintus 4:1-2
(4:1). Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
(4:2) Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.

Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan, menyucikan seseorang dari dosa, sekarang kita lihat tanda-tandanya:
-     Menolak segala perbuatan yang tersembunyi = tidak ada lagi dosa yang disembunyikan, berarti disebut juga transfaran.
Jangan lagi menyembunyikan dosa! Tolak dengan tegas segala perbuatan yang tersembunyi. Perbuatan yang tersembunyi adalah perbuatan yang memalukan. Saya tidak tahu saudara bertahan terhadap dosa, tetapi tidak malu kepada Tuhan dan sesama. Jadi andaikata ada diantara kita menyembunyikan dosa, tidak merasa diri malu, orang ini sudah bahaya, tidak benar lagi, perlu minta ampun benar-benar.
-     Tidak berlaku licik lagi = tulus, polos, tampil apa adanya.
Kalau berbicara apa adanya saja, jangan ada apa-apanya.
-     Tidak memalsukan firman Allah.
·       Untuk hamba Tuhan: Tidak menambahkan dan tidak mengurangkan firman Allah yang disampaikan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
·       Untuk sidang jemaat: Tidak berlaku munafik = di luar dan di dalam sama.

Kolose 1:25-27
(1:25) Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu,
(1:26) yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.
(1:27) Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!

Rasul Paulus tidak memalsukan firman Allah, sebaliknya, ia menyampaikan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya, termasuk kepada kita malam ini, itu karena kemurahan Tuhan.
Kalau saya melayani dengan trik dan intrik, pendeknya; tidak taat, setia, dengar-dengaran, sidang jemaat yang rugi. Kalau hamba Tuhan tidak memalsukan firman, sekalipun berzinah, raginya tidak kena tetapi sekalipun hamba Tuhan itu tidak berzinah, kalau ia menyampaikan firman yang dipalsukan semua kena radiasinya, sama seperti bom atom yang sekali waktu dapat binasa, tanpa disadari sudah jauh dari Tuhan, sekalipun berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan. Maka saya tidak asal berucap, saya sudah berada di dalam pelayanan, mengerti sekali, dan ukuran hamba Tuhan tidak dilihat dari hal yang lahiriahnya, misalnya gereja besar dan mewah.

Saudaraku, di sini kita perhatikan, bahwa sesungguhnya rahasia firman itu tersembunyi dari abad ke abad, tetapi sekarang dinyatakan bagi kita, berarti Tuhan menyatakan kemurahan hatinya dengan limpah kepada kita.

2 Korintus 4:2
(4:2) Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.

Rasul Paulus dengan berani menyerahkan dirinya untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.
Rasul Paulus adalah hamba Tuhan yang kualitasnya luar biasa dihadapan Tuhan, sebab kalau kita perhatikan ketika bangsa Israel dibebaskan dari tanah Mesir, yaitu; rumah perbudakan juga disebut peleburan besi, itu karena Anak Domba Paskah yang telah disembelih.
Anak Domba Paskah sebelum disembelih pada waktu senja dia diambil pada tanggal 10, berarti sesuai dengan kebenaran firman / standar firman, selanjutnya disembelih pada tanggal 14, berarti 4 hari lamanya Anak Domba itu dikurung.
4 hari dikurung, tujuannya untuk diselidiki terlebih dahulu, untuk melihat kelayakannya.
4 hari diselidiki berarti:
·       Hati kita diselidiki oleh Tuhan.
·       Hati kita diselidiki oleh dunia.
·       Hati kita diselidiki oleh sesama.
·       Hati kita diselidiki oleh Setan.
Setan tahu, mana hati orang yang suci atau tidak.
Setelah lulus dari pemeriksaan ini, barulah dia layak untuk disembelih pada waktu senja, untuk membebaskan bangsa israel dari rumah perbudakan.
Itulah keberadaan dari rasul Paulus setelah mengalami penyucian dosa, maka saya betul-betul rindu mengenal sidang jemaat secara pribadi, artinya; di luar dan di dalam harus sama, baik juga dalam nikah. Dan saya juga harus sama, seperti apa baik buruknya kepada isteri saya, saudara juga harus tahu. Harus menyerahkan diri untuk diperiksa oleh sesama, jangan abaikan firman Tuhan, dengan demikian kita semua akan mengalami kelepasan dan mampu melepaskan orang lain dari perbudakan dosa.

Bandingkan dengan yang tidak mendapatkan cahaya injil tentang kemuliaan Allah.
2 Korintus 4:3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Bagi mereka yang tidak dapat pembukaan rahasia firman Allah, ditentukan untuk binasa. Jadi, ada yang ditentukan untuk binasa, ada yang ditentukan untuk diselamatkan. Sebab itu, sekali lagi saya tandaskan malam ini; bersyukurlah, berbahagialah terhadap pembukaan rahasia firman Tuhan di tengah-tengah ibadah dalam kandang penggembalaan ini. Dalam setiap ibadah kita senantiasa menikmati pembukaan demi pembukaan  rahasia firman Tuhan. Dan saya juga harus berusaha memperoleh pembukaan rahasia firman Tuhan, tanda saya sebagai seorang gembala yang baik. Kalau saudara tidak menghargai, keras hati, dengan gerak-gerik yang tidak baik, tidak ada artinya. Saudara tunjukkan tanggungjawab kepada Tuhan, saya juga tunjukkan tanggungjawab kepada Tuhan.
Saya dan saudara harus menunjukkan tanggungjawab kita masing-masing kepada Tuhan.
-     Tanggungjawab saudara (sidang jemaat); dengar firman, dengar suara gembala.
-     Tanggungjawab saya (gembala): menuntun, menyampaikan, memberitakan firman tidak boleh palsu.

2 Korintus 3:14-15
(3:14) Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
(3:15) Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.

Tanpa pembukaan rahasia firman Tuhan / tanpa cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, maka selubung itu tetap menyelubungi seseorang = masih menyimpan dosa, masih ada yang terselubung.
Kenapa selubung tetap menyelubungi seseorang? Karena ia tidak menikmati pembukaan rahasia firman Tuhan itulah cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.
Akibatnya: sangat fatal, yaitu; pikiran mereka menjadi tumpul. Tumpul = tidak bijaksana = tidak dapat membedakan manakah kehendak Allah yang baik, berkenan dan yang sempurna. Kalau tidak tumpul, cepat sekali mengerjakan pekerjaan Tuhan, tanpa melihat hati dan perasaan, tanpa melihat keadaannya.

Pertanyaannya: Siapakah mereka yang tidak mendapat pembukaan rahasia firman / cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus?
Jawabnya: Yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah... (2 Korintus 4:4).
Pertama: Orang-orang yang tidak percaya = tidak bergantung pada kemurahan Tuhan.
Kalau dia percaya kepada Tuhan, pasti ia bergantung pada kemurahan Tuhan.
Kedua: Yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman. Ilah zaman  = arus dunia.
Berarti  telah dibutakan ilah zaman, artinya; hanyut dan tenggelam oleh arus dan pengaruh dunia.

Matius 4:8-9
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
(4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."

Ketika pikiran tertuju kepada kerajaan dunia dan kemegahannya, maka penyembahannya mengarah kepada Setan,  bukan kepada Tuhan.
Sesungguhnya, kita tidak perlu risau soal penghidupan, soal masa depan, soal makan minum, soal ini dan itu, tidak perlu, karena itu menyebabkan hati seseorang tidak fokus lagi menyembah Tuhan, beribadah kepada Tuhan.
Saya masih teringat waktu sebelum menikah, ada seorang anak Tuhan, tahun 2006 akhir, saya diminta untuk mendoakan adiknya yang susah untuk melahirkan anak, dari sore sampai pagi tidak lahir-lahir, akhirnya dirujuk ke rumah bersalin yang lebih besar namun sampai jam 4 pagi tidak lahir-lahir, dia teriak-teriak, darahnya sudah dimana-mana. Lalu saya usulkan supaya disesar saja, tetapi mereka menolaknya dengan alasan uang tidak adA, tetapi bagi saya uang nomor dua, hidup lebih penting dari makanan minuman, tubuh lebih penting dari pakaian, akhirnya mereka menerima usul saya.
Lalu saya berkata; untuk operasi sesar saya persembahkan 500 ribu, karena biaya operasinya kurang lebih 4 juta pada waktu itu. Lalu saya pulang ke serang, untuk mengambil uang yang saya janjikan sebesar 500 ribu, tetapi saya lupa kalau hari itu juga saya harus ke Surabaya,  untuk mengikuti persekutuan. Saya kembali ke rumah sakit bersalin, untuk menyerahkan uang sebesar Rp 350.000, sebab Rp 150.00 saya gunakan untuk perongkosan ke Surabaya, sebetulnya perongkosan pulang pergi itu kurang. Ukurannya bukan uang, tetapi kerinduan di hati dan penyerahan diri secara total, jangan suka bersungut-sungut dan jangan berkata riskan soal uang, supaya jangan menyembah kepada Setan.

Jadi disini kita melihat Yesus tidak menyembah Setan, justru sebaliknya Ia berkata..
Matius 4:10
(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

Berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Jadi, yang benar adalah menyembah Tuhan, beribadah kepada Tuhan, berbakti kepada Tuhan, tidak kepada yang lain.

Dampak positif mengalami penyucian dosa.
Yang pertama
Ibrani 10:22
(10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Lahir dan batin telah disucikan sehingga dua hal terlihat saat menghadap takhta Allah.
-     Dengan hati yang tulus ikhlas menghadap takhta Allah.
Saudaraku, tulus seperti merpati, tetapi juga harus cerdik seperi ular, supaya kita dapat meghadapi berbagai persoalan.

-     Dengan keyakinan iman yang teguh menghadap takhta Allah.
Keyakinan yang teguh = tidak mudah goyah, tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang tidak suci. Orang yang seperti ini memiliki pandangan nubuatan, memandang jauh ke depan.

Ibrani 10:23-25
(10:23) Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
(10:24) Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
(10:25) Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Menghadap takhta Allah  = tekun dalam tiga macam ibadah pokok, yaitu;
-     Tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.
= domba-domba diberi makan = dibaringkan di atas rumput yang hijau.
Ibadah ini menghasilkan IMAN.
-     Tekun dalam Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian.
= domba-domba diberi minum dalam kandang penggembalaan.
Ibadah ini menghasilkan PENGHARAPAN.
-     Tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan.
= domba-domba diberi nafas hidup.
Ibadah ini menghasilkan KASIH.

Syarat tekun dalam tiga macam ibadah pokok:
-     Saling menasihati satu dengan yang lain = saling mengingatkan = peduli dengan orang lain saat ibadah.
-     Semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat = sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada Tuhan.

Dampak positif mengalami penyucian dosa.
Yang kedua
roma 8:33-35
(8:33) Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
(8:34) Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
(8:35) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

Tuhan menjadi pembela bagi kita. Sampai malam ini saya merasakan sekali pembelaan Tuhan, dalam hidup saya, dalam nikah rumah tangga, dalam ibadah dan pelayanan saya, dalam segala sesuatu.
Kalau Tuhan tidak membela saya, sudah setiap saat, setiap waktu saya kalah dengan dosa kenajisan dan bukan mempermuliakan nama Tuhan melainkan memilukan hati Tuhan.
Ketika Tuhan membela saya, maka tertolonglah ibadah, pelayanan, sidang jemaat tertolong dan juga nikah, semua karena pembelaan Tuhan.
Jadi kalau kita ada sebagaimana ada bukan karena gagah, kuat dan hebat kita, bukan suatu kebetulan kita ada, beribadah, tergembala malam ini, kita punya rumah, kita dapat menyekolahkan anak, itu semua karena pembelaan Tuhan, kita saja yang masih kurang-kurang untuk menghormati Tuhan, menjunjung tinggi korban-Nya.

Ketika Tuhan menjadi pembela, ada pertanyaan yang tidak dapat disangkal oleh siapapun termasuk Setan,
Pertanyaan itu antara lain:
-     “Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah?”
Jawabnya tidak ada, berarti tidak dapat disangkal oleh siapapun. Ada beberapa orang yang mengganggu gugat pelayanan saya secara khusus, tetapi Tuhan tampil sebagai pembela. Ketika orang ingin berupaya untuk menjatuhkan, tetapi kalau Tuhan sudah mengangkatnya, siapa yang dapat merendahkan? Tuhan tetap menjadi pembela. Dan andaikata ada sidang jemaat mencoba untuk meninggi-ninggikan diri terhadap gembala sidang, Tuhan tetap menjadi pembela. Disini keyakinan saya, itu sebabnya saya tidak pesimis ketika bicara dengan pejabat. Panggilan dan pilihan saya menjadi hamba Tuhan sudah ditentukan oleh Allah dari sejak kandungan.
Dia yang sudah membentuk, memintal dan menenun saya dari sejak rahim ibu, sehingga Tuhan membuat mulut saya sebagai pedang yang tajam dan jaminannya adalah berlindung di bawah naungan tangan Tuhan yang kuat.
-     Siapakah yang akan menghukum mereka?”
Jawabnya; tidak ada, sebab Yesus Kristus yang telah mati, bangkit, Ia tampil menjadi pembela.
-     “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?”
Jawabnya; tidak ada, sekalipun; penindasan, kesesakan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya, pedang tidak dapat memisahkan kita dari  kasih Kristus.

Tiga pertanyaan ini tidak dapat disangkal oleh siapapun di dunia ini, bahkan setan sekalipun, saya sudah alami hal ini. Waktu saya tinggal salah satu desa di daerah Serang, saya akan diusir dari penduduk desa, karena mereka akhirnya mengetahui saya adalah hamba Tuhan namun  Tuhan mejadi pembela bagi saya, soal pakaian, soal makan dan minum, soal tempat tingga, Tuhan menjadi pembela bagi saya. Teruslah belajar untuk taat, setia, dengar-dengaran.
Ia duduk disebelah Kanan untuk membela mereka yang mengalami penyucian terhadap dosa, sebab itu jangan bermain-main, kalau keras hati berarti saudara masih mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi kalau kita menyerah dengan segala penyucian-penyucian yang terjadi, Tuhan membela.

“Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka” ...(Yesaya 22:22).
Pendeknya ketika Tuhan tampil sebagai pembela tidak ada seorangpun yang mampu menyangkal-Nya bahkan Setan sekalipun.

roma 8:36-37
(8:36) Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
(8:37) Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

Tetapi dari semua itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, karena Dia telah mengasihi kita, Ia telah mati dan bangkit bagi kita. Amin.

Tuhan yesus kristus kepala gereja mempelai pria sorga memberkati


Pemberita firman;
Gembala sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang




No comments:

Post a Comment