KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, March 10, 2016

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 2 MARET 2016

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 2 MARET 2016

“KITAB KOLOSE”
 (SERI 74)

Subtema : BUKAN PENDAPAT TETAPI PRAKTEK KASIH

Shalom…!!!
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan malam ini.

Sebelum kita tersungkur di kaki Tuhan, terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan dari surat yang dikirim rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1:21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Kita perhatikan kalimat: “Kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah.”
Ini menunjuk kepada:
-       Bangsa kafir = orang - orang yang tidak bersunat.
-       Orang fasik dengan segala perbuatan fasik mereka.
Mereka yang dahulu hidup jauh dari Allah memusuhi Allah dalam hati dan pikiran mereka dan itu nyata dalam setiap perbuatan jahat. Pendeknya setiap perbuatan jahat menunjukkan seseorang masih jauh dari Allah.

Lebih jauh kita melihat orang yang hidup jauh dari Allah.
Efesus 2:11-13
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah berarti: “Tanpa Kristus, tanpa pengharapan, tanpa Allah di dalam dunia” = berujung pada kematian yang kekal.

Efesus 2:1
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Yang dahulu jauh dari Allah; banyak melakukan pelanggaran juga banyak melakukan dosa, sedangkan upah dosa adalah maut.

Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Penyebab-penyebab terjadinya dosa:
-       Mengikuti jalan dunia ini (ayat 2).
-       Mentaati penguasa kerajaan angkasa (ayat 2).
-       Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging (ayat 3).
Inilah penyebab-penyebab terjadinya dosa, menimpa orang-orang yang dahulu hidupnya jauh dari Allah.
Yang pertama dan kedua telah saya sampaikan untuk beberapa seri, kita sudah terima dan biarlah kiranya kita diberkati.

Sekarang kita memperhatikan...
Keterangan: Hidup di dalam HAWA nafsu daging dan menuruti kehendak daging
Perkara ini dikaitkan dengan Esau.
Kejadian 25 :24-28
(25:24) Setelah genap harinya untuk bersalin, memang anak kembar yang di dalam kandungannya.
(25:25) Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.
(25:26) Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
(25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

Di sini dikatkan: “Esau adalah seorang yang pandai berburu daging” = hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.

Kita lihat terlebih dahulu....
Tabiat- tabiat daging.
Galatia 5:19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Ada 15 tabiat daging yaitu: (1) Percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa nafsu, (4) penyembahan berhala, (5) sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan, (8) iri hati, (9) amarah, (10) kepentingan diri sendiri, (11) percideraan, (12) roh pemecah, (13) kedengkian, (14) kemabukan, (15) pesta pora.

Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging, tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan sorga. Sebab itu Rasul Paulus dengan tegas menghimbau kepada jemaat di Galatia supaya mereka tidak hidup dalam hawa nafsu daging dan tidak hidup menuruti keinginan daging.

Galatia 6:7-8
(6:7) Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
(6:8) Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.

Perhatikan: “Barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya.”
Itu sebabnya terdapat pernyataan pada ayat 7; “jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan” oleh orang-orang yang hidup di dalam hawa nafsu daging dan kehendak daging.
Sebab itu saya tandaskan kembali, jangan hidup menurut hawa nafsu daging untuk memuaskan keinginannya, sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya. 

Roma 8:5
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

Mereka yang hidup menurut hawa nafsu daging, memikirkan hal-hal yang dari daging, tidak memikirkan hal-hal yang dari Roh, tidak memikirkan perkara-perkara di atas / perkara-perkara di sorga / tidak memikirkan ibadah dan pelayanan, hanya karena memuaskan hawa nafsu dan keinginan dagingnya.

Sudah mengetahui, tetapi pura-pura tidak tahu adalah penyangkalan yang pertama terhadap salib Kristus. Bisa saja orang tahu tetapi pura-pura tidak tahu, itu karena keinginan daging.
Percayalah; orang yang hidup menurut keinginan daging tidak akan memikirkan ibadah dan pelayan dengan segala kegiatan–kegiatan di dalamnya, saya yakin itu.

Ciri-ciri manusia daging.
Galatia 5:16-18
(5:16) Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
(5:17) Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
(5:18) Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.

Hidup di dalam hawa nafsu daging ciri-cirinya; hidup di bawah hukum Taurat.

Contoh kasus hidup di bawah hukum Taurat.
Yohanes 8:1-5
(8:1) tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.
(8:2) Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
(8:3) Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
(8:4) Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
(8:5) Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"

Di sini kita perhatikan; seorang perempuan tertangkap basah bebuat zinah.
Hukum Taurat memerintahkan untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian, karena ajaran dari hukum Taurat: “mata ganti mata, gigi ganti gigi...” Matius 5:38.
Artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang berbuat salah tidak luput dari hukuman = binasa.

Kita beralih ke...
Matius 5:38
(5:38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.

Dalam hukum Taurat: “Mata ganti mata gigi ganti gigi.”
Artinya; kejahatan di balas dengan kejahatan
Pendeknya, setiap orang yang hidup di bawah hukum Taurat; binasa.

Sekarang lebih dalam kita menulusuri tentang hukum Taurat.
Yohanes 8:5
(8:5) Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"

Kembali saya sampaikan; dalam hukum Taurat memerintahkan supaya melempari perempuan-perempuan yang demikian, tetapi laki-laki yang berbuat zinah dengan perempuan itu tidak diperintahkan untuk dilempari = hukum Taurat tidak adil.

Wujud ketidakadilan dari hukum Taurat.
Matius 5:43
(5:43) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

Hukum Taurat mengatakan: “Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu” = mengasihi orang yang mengasihi, sebaliknya musuh di benci.

Kemudian...
Matius 5:46
(5:46) Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?

Mengasihi orang yang mengasihi = membalas kebaikan dengan kebaikan sebaliknya kejahatan dibalas dengan kejahatan. Orang yang hidup seperti ini tidak mendapat upah.

Matius 5:47-48
(5:47) Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?
(5:48) Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Kita perhatikan kalimat berikutnya: “Hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja” = berbuat baik hanya kepada sesama.
Pendeknya, hidup di bawah hukum Taurat tidak sempurna dalam kasih dan tidak sempurna dalam kebenaran.
Tadi “kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu” = tidak sempurna dalam kasih, kemudian, hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja = berarti tidak sempurna dalam kebenaran.
Itulah wujud ketidakadilan bila hidurp di bawah hukum Taurat.

Galatia 3:2
(3:2) Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil?

Setiap orang yang hidup di bawah hukum Taurat tidak memiliki Roh Allah.
Jadi, kita dapat mengambil suatu kesimpulan; mereka yang hidup di bawah hukum Taurat tidak sempurna dalam kasih, tidak sempurna dalam kebenaran dan tidak memiliki Roh Allah =  tidak memiliki tiga tabiat dari Allah Trinitas.
-       Allah Bapa tabiat-Nya kasih.
-       Allah Anak tabiat-Nya kebenaran.
-       Allah Roh Kudus tabiat-Nya adalah menyertai, menolong, menghibur, memimpin, menguatkan, mengajar dan menginsyafkan.

Roma 8:9
(8:9) Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.

Perlu diketahui: Jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
Pertahankan Roh yang ada di dalam diri kita masing-masing, sebab itu hati-hati, jangan sampai berada di bawah hukum Taurat, hanya karena hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.

Saudaraku, kalau kita perhatikan dalam Wahyu 7, di situ ada 144.000 orang yang dimeteraikan dari 12 suku Israel. Tiap-tiap suku Israel ada 12.000 orang, inilah anak-anak sulung dari antara manusia.
Kemudian, di situ ada suatu perintah, sebelum langit, bumi dan pohon-pohonan dirusakkan, terlebih dahulu mereka yang menjadi milik Kristus itu dimeteraikan oleh Roh Kudus, sebagai tanda bahwa mereka adalah milik Kristus.
Jadi Roh Kudus adalah tanda meterai bahwa kita adalah milik Kristus.... Efesus 1:13-14.

Hati-hati, jangan karena keinginan daging Roh Kudus berduka, kalau tidak segera bertobat, nanti akan memuncak sampai kepada penghujat Roh Kudus.
Kalau sudah dipercaya melayani Tuhan, jangan menuntut pangkat imam lagi, jangan meninggi-ninggikan diri lagi, sebab kita bisa karena Roh kasih karunia yang memberi kemampuan.
Perlu diperhatikan: Kalau seseorang melakukan suatu perbuatan baik hanya untuk memuaskan hawa nafsu daging = sedang mendukakan Roh Kudus.

Praktek ketidakadilan karena hukum Taurat.
Yohanes 8:6
(8:6) Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.

Ahli-ahli Taurat dan orang farisi menyatakan hukum Taurat hanya untuk mencobai Yesus Kristus, menunjukkan bahwa ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi memperlihatkan wujud Setan di dalam diri mereka. Suka mencobai = memperlihatkan wujud Setan di dalam diri seseorang.

Matius 4:1-3
(4:1) Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
(4:2) Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
(4:3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."

Iblis / Setan disebut juga dengan si pencoba, karena pekerjaan dari Setan adalah mencobai, itu saja.

Pertanyaannya: Bagaimana cara Setan mencobai Yesus?
Matius 4:3-10
(4:3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
(4:4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
(4:5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
(4:6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
(4:7) Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
(4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

Tiga kali Iblis Setan mencobai Yesus.
Cobaan pertama: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
Perkataan itu menunjukan bahwa Iblis Setan tidak hidup di dalam kebenaran.
Roti à firman = kebenaran. Untuk pernyataan ular tersebut, Yesus berkata: “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Kalau menginginkan roti makanan tetapi tidak menginginkan firman yang keluar dari mulut Allah berarti; tidak hidup dalam kebenaran.
Jadi perkataan ini jelas bahwa Setan tidak hidup di dalam kebenaran.
Perlu diketahui; kebenaran yang sejati terletak pada salib Kistus, di luar salib tidak ada lagi kebenaran.

Cobaan kedua: “Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah.”
Artinya; tidak menghargai kesaksian Roh.
Bubungan bait Allah adalah tempat yang tinggi = kesaksian.

Kalau seseorang hidup dalam Roh Tuhan pasti ia menjadi kesaksian = berada di tempat yang tinggi, tetapi kalau menjatuhkan diri dalam berbagai – bagai dosa, tidak lagi menjadi kesaksian, walaupun ia berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Kemudian, di sini kita perhatikan, Setan memerintahkan supaya Yesus menjatuhkan diri dengan alasan, Malaikat-malaikat akan menatang.
Perlu diketahui; kalau seseorang jatuh ke dalam dosa, baik dosa kejahatan dan dosa kenajisan, malaikat  tidak dapat menolong (menatang) manusia, jangankan Malaikat, manusia sendiri tidak bisa menolong manusia, selain darah salib Kristus.
Jadi perkataan; “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah”, menunjukkan tidak menghargai kesaksian Roh.

Cobaan ketiga: Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dan kemegahannya. Selanjutnya iblis berkata kepada Yesus; "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
Perkataan ini menunjukkan bahwa Iblis Setan tidak memiliki kasih Allah Bapa = tidak menyembah Allah yang hidup = tidak mengasihi Allah yang hidup.
Emas, perak, harta, kekayaan = Allah yang mati.

“Untuk apa seseorang memperoleh seisi dunia kalau ia harus kehilangan nyawanya?”.... Matius 16:24-25. Sebaliknya, syarat untuk mengikut Tuhan adalah sangkal diri dan pikul salib = rela kehilangan nyawa karena salib Kristus.
Itu tanda orang yang mengasihi Tuhan, sebaliknya kalau seseorang lebih mengasihi kemegahan dunia dan kerajaan dunia = tidak memiliki kasih Allah = penyembahan berhala.

Saudaraku, di dalam doa penyembahan kita dapat bertemu dengan Allah di dalam kasih-Nya.
Syarat untuk memperoleh kerajaan dunia dan kemegahannya harus menyembah Setan, tetapi Yesus dengan tegas menolaknya, dan berkata; "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

Kesimpulannya: Dengan mencobai Yesus ahli –ahli Taurat tidak memiliki; Roh Allah, firman Allah dan kasih Allah.

Tujuan ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi mencobai Yesus.
Yohanes 8:5-6
(8:5) Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
(8:6) Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.

Tujuan mencobai Yesus: “Supaya ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi memperoleh sesuatu untuk mempersalahkan Yesus Kristus.”
Cara ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi untuk mempersalahkan-Nya, mereka berkata; Musa dalam hukum Taurat akan melempari perempuan-perempuan yang demikian, apa pendapat-Mu?
Setelah mendengar pernyataan itu, Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
Dalam hal ini Yesus tidak memberi pendapat (tidak menjawab).
Andaikata Yesus gegabah dan buru-buru menjawab / memberi pendapat maka Yesus akan terjebak dengan pertanyaan itu.
Memang sebaiknya kita juga dalam segala perkara jangan cepat-cepat menjawab segala sesuatu, jangan banyak bicara tetapi cepatlah mendengar lambat untuk berkata-kata.

Apabila Yesus memberi pendapat dan berkata; perempuan yang demikian tidak boleh dilempari, maka Yesus akan berhadapan dengan mahkama agama, sebaliknya kalau Ia berkata; boleh dilempari, maka Yesus berada di bawah hukum Taurat.
Kalau hati lagi tidak enak, baik dalam pekerjaan atau dalam kandang penggembalaan ini, jangan segera menjawab, jangan tunjukkan Setan di dalam dirimu, sepahit apapun yang kita alami tetap katakan “ya bapa”, jangan cari alasan dan berkata; soalnya om, habisnya om, karena begini, begitu, katakan saja ya bapa, agar semuanya lebih baik.
Perkataan; “ya bapa” artinya; taat, setia, dengar-dengaran walapun hati sedang tidak enak, supaya tertolong dalam segala perkara.
Yang besungut-sungut minta ampun malam ini, tidak pantas bersungut-sungut dihadapan Tuhan, walaupun hati sedang sakit. Tidak usah beri pendapat, Tuhan tidak butuh pendapat kita, supaya jangan terjebak dengan situasi yang ada.

Yohanes 8:43-44
(8:43) Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku.
(8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
(8:45) Tetapi karena Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku.

Pekerjaan dari Iblis Setan adalah; Mencobai dan mendakwa, karena Setan memiliki 3 tabiat yang tidak baik;
1.     “Pembunuh manusia dari sejak semula” = bertolak belakang dengan tabiat dari Allah Bapa yaitu; Kasih.
2.      “Tidak hidup dalam kebenaran” = betolak belakang dengan tabiat dari Allah Anak yaitu; hidup benar sesuai dengan firman Allah.
Kebenaran yang sejati hanya terletak pada salib, di luar salib tidak ada lagi kebenaran.
3.     “Ia adalah pendusta dan bapa segala dusta” = bertolak belakang dari tabiat Allah Roh Kudus.
Roh Kudus itu mengajar kita dalam segala sesuatu dan ajaran-Nya itu benar, tidak ada dusta.
Kesimpulannya: Ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi mencobai Yesus, karena mereka memiliki tabiat-tabiat Iblis / Setan.

Sampai puncaknya...
Yohanes 8:37-40
(8:37) "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
(8:38) Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."
(8:39) Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.
(8:40) Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.

Puncaknya, setelah mempersalahkan Yesus, mereka berusaha membunuh Yesus = mengerjakan pekerjaan dari Setan.
Abraham tidak pernah berusaha membunuh sesama.
Perhatikan orang yang suka mempersalahkan sesamanya, pasti ujung-ujungnya suka membenci, sebab dosa membenci setara dengan dosa membunuh.... 1 Yohanes 3:15, itu sudah pasti, dan memang pada akhirnya ahli-ahli Taurat menyerahkan Yesus untuk disalibkan.

Jalan keluarnya, supaya lepas dari tabiat  Setan.
Yohanes 8:6-10
(8:6) Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
(8:7) Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
(8:8) Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
(8:9) Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
(8:10) Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"

Yesus tidak memberi pendapat tentang pertanyaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, sebaliknya Yesus membungkuk dan menulis dengan jari-Nya di tanah sebanyak dua kali = Yesus menyatakan kasih.
Perhatikan; tulisan yang pertama = kasih kepada Tuhan, tulisan yang kedua = kasih kepada sesama, sebab kalau kita mampu mengasihi Tuhan, otomatis kita juga mampu mengasihi sesama, jadi tidak perlu menjawab, adu argumen dan bertengkar yang penting buktikan dengan perbuatan kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama, tidak usah terlalu banyak bicara, kalau banyak bicara, di situ terdapat kesalahan.

Praktek kasih: Membungkuk dan bangkit = pengalaman kematian dan kebangkitan.
Membungkuk à pengalaman kematian  = daging tidak bersuara lagi.
Bangkit à yang lama berlalu = hidup baru, menunjuk kepada orang-orang yang melayani Tuhan.
Inilah pratek kasih kepada Tuhan; mati dan bangkit, biar disakiti, diomeli dan difitnah daging tetap tidak bersuara , tidak ada kepalsuan, supaya bangkitnya tidak palsu.

Perlu diketahui; kalau kematiannya benar maka kebangkitannya benar.
Ada kebangkitan palsu, yaitu; melayani tetapi tidak mengalami kematian.

Selanjutnya ..
Yohanes 8:10-11
(8:10) Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
(8:11) Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Hidup di dalam kasih:
-       Dari pihak Tuhan: Tidak menghukum manusia yang berdosa = mengampuni.
-       Dari pihak manusia: Jangan mengulangi lagi kesalahan yang sama = jangan mengungkit-ungkit kesalahan orang lain.

Yohanes 1:16-17
(1:16) Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
(1:17) sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

Kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Kasih karunia= kemurahan Tuhan = yang tidak layak menjadi layak à bangsa kafir = orang-orang yang tidak bersunat, sedangkan kebenaran à salib Kristus.
Jadi dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia, dari kasih karunia yang satu, kita dibawa kepada kasih karuni yang lain, sampai pada kesempurnan. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang




No comments:

Post a Comment