KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, March 16, 2016

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 8 MARET 2016

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 8 MARET 2016

“KITAB KOLOSE”
 (SERI 75)

Subtema : KARYA PEMBEBASAN ADALAH PIKIRAN ALLAH YANG KEKAL.

Shalom…!!!
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan malam ini.

Sebelum kita tersungkur di kaki Tuhan, terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan dari surat yang dikirim rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1:21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Kita perhatikan kalimat: “Kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah.”
Ini menunjuk kepada:
-       Bangsa kafir = orang - orang yang tidak bersunat.
-       Orang fasik dengan segala perbuatan fasik mereka.
Mereka yang dahulu hidup jauh dari Allah memusuhi Allah dalam hati dan pikiran mereka dan itu nyata dalam setiap perbuatan-perbuatan mereka yang jahat. Pendeknya setiap perbuatan-perbuatan jahat menunjukkan bahwa seseorang masih hidup jauh dari Allah.

Lebih jauh kita melihat orang yang hidup jauh dari Allah.
Efesus 2:11-13
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah berarti: “Tanpa Kristus, tanpa pengharapan, tanpa Allah di dalam dunia” = binasa, berujung pada kematian yang kekal.

Efesus 2:1
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah; banyak melakukan pelanggaran juga banyak melakukan dosa, sedangkan upah dosa adalah maut.
Kalau kita mengingat kembali masa-masa yang lalu, sebelum tergembala, itulah yang kita alami.

Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Penyebab-penyebab terjadinya dosa:
-       Mengikuti jalan dunia ini (ayat 2).
-       Mentaati penguasa kerajaan angkasa (ayat 2).
-       Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging (ayat 3).

Kita masih memperhatikan....
Keterangan: Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging
Perkara ini dikaitkan dengan Esau.
Kejadian 25 :24-28
(25:24) Setelah genap harinya untuk bersalin, memang anak kembar yang di dalam kandungannya.
(25:25) Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.
(25:26) Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
(25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

Di sini dikatkan: “Esau adalah seorang yang pandai berburu daging” = hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.

Tabiat- tabiat daging.
Galatia 5:19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Ada 15 tabiat daging yaitu: (1) Percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa nafsu, (4) penyembahan berhala, (5) sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan, (8) iri hati, (9) amarah, (10) kepentingan diri sendiri, (11) percideraan, (12) roh pemecah, (13) kedengkian, (14) kemabukan, (15) pesta pora.
Kalau saya tanya, kira-kira dari antara 15 tabiat daging ini, ada tidak yang menonjol di dalam diri kita masing-masing??? Saudara cukup jawab dalam hati saudara masing-masing.

Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging, ia tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan sorga.
Sebab itu Rasul Paulus dengan kasih menghimbau kepada jemaat di Galatia supaya mereka tidak hidup di dalam hawa nafsu daging dan tidak hidup menuruti keinginan daging, sebab sudah jelas daging dan darah tidak mewarisi kerajaan sorga.

Perlu diketahui beberapa hal, yaitu;
1.     Hidup menuruti daging memikirkan hal-hal dari daging = tidak memikirkan ibadah dan pelayanan dengan segala kegiatan-kegiatan di dalamnya = tidak memikirkan hal-hal yang dari Roh.
2.     Hidup menuruti daging berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat berarti; “mata ganti mata gigi, gigi ganti gigi.
Artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan sehingga mereka yang hidup di bawah hukum Taurat tidak selamat.
Dampak negatif hidup di bawah hukum Taurat:
-       Tidak sempurna dalam kasih sesuai dengan ayat firman yang mengatakan mengasihi sesama tetapi membenci musuh.
-       Tidak sempurna dalam kebenaran, sebab dalam hukum Taurat;  hanya memberi salam kepada sesama, tidak kepada yang lain, berarti tidak sempurna di dalam kebenaran.
Berarti kita dapat simpulkan setiap orang yang hidup di bawah hukum Taurat menjalankan ibadah secara lahirah.
Contoh ibadah lahirah; bibir memuliakan Tuhan tetapi hati jauh dari Tuhan  = mempersembahkan tubuh jasmani tetapi manusia batiniahnya tidak dipersembahkan kepada Tuhan.
Bisa saja orang masuk gereja kemudian bibir memulikan Tuhan saat menaikkan puji-pujian, tetapi hati bisa saja jauh dari Tuhan, itu terbukti dalam setiap penolakan terhadap pemberitaan firman yang disampaikan.
Itulah kalau hidup menurut daging.

Setiap orang yang hidup di bawah hukum Taurat banyak melangar aturan-aturan, karena hukum Taurat itu merangsang dosa.
Dulu kita tidak tahu apa yang namanya keinginan, tetapi setelah adanya hukum Taurat justru orang mengerti tentang rupa-rupa keinginan.
Di dalam hukum Taurat terdapat sembilan kali perkataan jangan, tetapi justru dengan adanya hukum Taurat ini orang melanggar hukum Taruat, karena hukum Taurat merangsang dosa.
Jadi oleh karena hukum Taurat, dosa mendapat kesempatan untuk membangkit-bangkitkan rupa-rupa keinginan di dalam diri.

Ciri-ciri hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.
Kejadian 25:27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

“Esau seorang yang suka tinggal di padang.”
Inilah gambaran dari orang yang mengasihi dunia. Padang à dunia.

1 Yohanes 2:15
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

Barangsiapa mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu  = hidup tanpa kasih Allah.

Matius 16:24-26
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
(16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
(16:26) Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

Hidup tanpa kasih Allah akan kehilangan nyawanya sekalipun ia memperoleh seluruh kerajaan dunia dan kemegahannya.
Jadi orang yang memiliki harta yang banyak tidak boleh sombong, tidak boleh bergantung kepada hartanya.
Harta tidak bisa menolong nyawa seseorang, hanya kasih Allah saja.

Matius 16:21-23
(16:21) Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
(16:22) Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
(16:23) Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Hidup tanpa kasih Allah tidak memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia = tidak menyatu dengan pikiran Allah karena berpikiran manusiawi.
Kalau berpikir secara manusiawi sampai kapanpun tidak akan pernah menyatu dengan pikiran Allah.

Perbandingan antara pikiran Allah dengan pikiran manusia.
PIKIRAN ALLAH.
Pikiran Allah dapat dilihat lewat karya penyelamatan salib Kristus, itu tertuang dalam..
Yohanes 3:16
(3:16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Supaya manusia tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal, datang lewat salib Kristus yang adalah kasih Allah.

Roma 1:20
(1:20) Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.

Kita dapat melihat pikiran Allah lewat karya dan perbuatan-Nya yang ajaib di atas kayu salib.
Tadi kita sudah angkat puji-pujian, yang pertama dinaikkan; saya berpikir ini sudah dari Tuhan dan pelayanan ini sudah pelayanan satu Roh. Penting itu pelayanan satu Roh, yang singer, yang kolekte, pembaca firman, pemimpin pujian, mulitmedia dan sebagai apapun, melayani harus di dalam satu Roh tidak boleh mengambil jalannya masing-masing supaya Allah berhadirat,
Pendeknya, salib Kristus adalah kekuatan Allah yang kekal dan keIlahian-Nya.

Di sini tadi dikatakan; “Apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya”, tetapi itu semua dapat dilihat dalam pikiran Allah.
Pikiran Allah adalah salib Kristus, sedangkan pikiran manusia menolak salib.

1 Korintus 1:23-24
(1:23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
(1:24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

Pemberitaan firman tentang salib Krisuts adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah  = keIlhaian-Nya.
Jadi hikmat Allah itulah keIlahian-Nya.
Saya sering kali mendengarkan perkataan dari orang-orang batak, terjadi suatu peristiwa yang luar biasa di luar dan pemikiran manusia, orang batak menyebutnya dengan; “hahohomion ni debata”, itulah hikmat Allah, keIlahian-Nya.
Jadi salib Kristus adalah kasih Alah itulah kekuatan kita, hikmat Allah.

Sebab itu kalau kita baca ayat beriktunya di sini; Allah memanggil orang yang bodoh untuk mempermalukan orang-orang yang berhikmat di dunia, juga Allah memanggil orang-orang yang lemah dari dunia, untuk mempermalukan orang-orang yang kuat dari dunia.
Jadi betul-betul kasih Allah yang tertuang dalam pikiran-Nya, yaitu; salib Kristus, betul-betul kekuatan Allah dan hikmat Allah bagi orang yang percaya.
Sebab itu, berdasarkan ayat inilah saya melayani Tuhan sebaiknya juga kita melayani Tuhan seperti itu.

Saya tidak suka melihat orang yang punya potensi, bisa, mengerti, tetapi tidak rendah hati dan Tuhan tidak akan pakai  orang yang seperti ini.
Sering kali saya berkecamuk, keinginan saya supaya seseorang dipakai untuk melayani Tuhan, tetapi Tuhan berkata lain sampai akhirnya saya juga tidak berdaya, terserah Tuhan.
Sebaiknya, kita tinggal menyerah saja, sebab Tuhan membawa kita diluar kemampuan daging, jangan ada satupun diantar kita merasa bisa, mengerti dan pandai, sebab salib Kritus adalah hikmat Allah, keilahian-Nya.

1 Korintus 2:15-16
(2:15) Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain.
(2:16) Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.

Pendeknya, orang yang memiliki pikiran Kristus, adalah manusia rohani.
Kelebihan manusia rohani; dapat menilai segala sesuatu tetapi ia sendiri tidak dapat dinilai orang lain.

PIKIRAN MANUSIA.
Di atas tadi sudah jelas; orang yang berpikiran secara manusiawi; menolak salib Kristus.
Salib adalah karya Allah yang terbesar.
Roma 1:21
(1:21) Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.

Pikiran manusia; tidak memuliakan Allah dan tidak mau mengucap syukur kepada Allah, sekalipun mulut mengaku bahwa mereka mengenal Allah. Ini menunjukkan pikiran manusia yang sia-sia.
Banyak orang yang seperti ini, sejak dari lahir sudah mengenal Tuhan menjadi orang Kristen, tetapi tidak mau memuliakan Tuhan dan mengucap syukur atas segala kemurahan hati Tuhan.

Saudaraku, pikiran yang sia-sia adalah tanda bahwa hati diliputi kegelapan sebagai kebodohan.
Dalam nas yang lain, tertulis; “dari hati timbul segala pikiran yang jahat”.... Matius 15:19.

2 Korintus 3:14-15
(3:14) Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
(3:15) Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.

Kalau hati belum disucikan maka seseorang akan berpikiran secara manusiawi, pendeknya pikiran mansuia = pikiran yang tumpul, tidak dapat digunakan = tidak memiliki akal sehat.

2 Korintus 4:4
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Pikiran yang tumpul adalah pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini yaitu dunia dan arusnya.
Ilah zaman itulah arus dunia yang mempengaruhi anak-anak Tuhan sampai menghanyutkan dan menenggelamkan kerohanian anak-anak Tuhan dan sampai dibawa kepada kematian rohani.
Itulah pikiran manusia; pikirannya tumpul tidak punya akal yang sehat.

Dampak negatif pikiran manusia.
Matius 16:23
(16:23) Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Menjadi batu sandungan terhadap salib Kristus dan terhadap orang lain = menghalang-halangi jalan salib.
Saudaraku, saya berharap sidang jemaat gptBetania” Serang dan Cilegon jangan menjadi batu sandungan dalam segala perkara, di dalam pembangunan tubuh Kristus jangan menjadi batu sandungan.
Kadang kala kita tidak menyadari, dengan banyaknya kelemahan kita orang lain tersandung. Kekurangan di dalam diri bisa membuat orang lain tersandung.
Seperti Amalek mengahalang-halangi bangsa Isarel di padang gurun, semua orang lemah pada barisan di belakang dihantam oleh mereka.. Ulangan 25:17-18.
Padang gurun adalah gambaran jalan salib, Tuhan ijinkan bangsa Israel melewati padang gurun selama 40 tahun supaya Tuhan merendahkan hati mereka, dan supaya mereka tahu bahwa manusia hidup bukan dari roti makanan saja, melainkan dari setiap perkataan yang keluar dai murlut Allah, tetapi orang Amalek menghalang-halangi bangsa Israel di padang gurun, semua orang lemah pada barisan belakang di hantam mereka.
Orang lemah = barisan belakang à kerohanian yang masih lemah dan tak berdaya.
Jadi kalau menjadi batu sandungan yang tersandung adalah yang lemah. Kalau dewasa rohani ia pasti mampu melewati semua sandungan, tetapi barisan belakang, kerohanian yang lemah ini, bisa saja tersandung, ini harus diperhatikan.

Matius 18:16
(18:6) "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.

Menjadi batu sandungan bagi anak-anak kecil yaitu; orang-orang yang percaya kepada salib Kristus akan berhadapan dengan batu kilangan yaitu; kebenaran Allah.
Pendeknya, batu sandungan akan berhadapan dengan batu kilangan.
Jadi kalau ada orang yang menjadi batu sandungan di dalam pembanguan tubuh Kristus, maka ia akan berhadapan dengan pribadi Yesus Kristus.

Berhadapan dengan batu kilangan, berarti;
1.     Batu kilangan diikat pada lehernya” = tanpa seruan = tanpa puji-pujian dan penyembahan.
2.     “Di tenggelamkan ke dalam laut” = murtad dan menjadi antikris.
Antikris awalnya dari antara kita tetapi mereka tidak sungguh-sungguh di dalam Tuhan dan akhirnya menjadi batu sandungan dan berhadapan langsug dengan batu kilangan.
Pendeknya, terhilang dan binasa, jikalau batu sandungan berhadapan dengan batu kilangan.

Jalan keluar supaya jangan terhilang.
Matius 16:24-26
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
(16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
(16:26) Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

Rela kehilangan nyawa = sangkal diri dan pikul salib = tinggal di dalam kasih Allah.

Yudas 1:21
(1:20) Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
(1:21) Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.

Tinggallah dalam kasih Allah berarti; hidup terpelihara di dalam kasih Allah sampai memperoleh hidup yang kekal.

Roma 8:35
(8:35) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

Tinggal di dalam kasih tidak ada yang dapat memisahkannya, sekalipun dalam keadaan tertindas, kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan (tidak makan dan minum) atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang.

Roma 8:36-37
(8:36) Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
(8:37) Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

Orang yang tidak terpisah dari kasih Allah = domba-domba sembelihan = jiwa yang hancur hati yang patah dan remuk itulah domba sembelihan, tetapi dari semua itu kita lebih dari orang-orang yang menang, oleh Dia yang mengasihi kita.
Tinggallah dalam kasih, jangan terpisah dari kasih Allah sekalipun ada tujuh perkara menghadang.

Roma 8:38-39
(8:38) Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
(8:39) atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Bahkan maut dan Setan sekalipun tidak dapat memisahkan kita dari kasih Allah. Kita adalah orang-orang yang lebih dari pemenang, oleh karena kasih Allah, yaitu karya Allah terbesar yang adalah pikiran Allah yang terlihat. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang





No comments:

Post a Comment