KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, November 23, 2017

IBADAHRAYA MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

IBADAH RAYA MINGGU, 19 NOVEMBER 2017
(Seri 37)

Subtema: PAKAIAN PUTIH DAN SERBAN TAHIR.

Shalom saudaraku...
Salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam di dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena kemurahan hati-Nya, kita diperkenankan untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian. Kiranya Tuhan hadir di tengah-tengah ibadah ini dan selanjutnya memberkati kita sekaliannya. Kasih karunia, damai sejahtera menjadi bahagian hidup kita, pribadi lepas pribadi.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari kitab Wahyu.
Wahyu 7:13-14
(7:13) Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
(7:14) Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

Dari ayat ini kita melihat pertanyaan dan sekaligus jawaban dari salah seorang 24 tua-tua itu kepada rasul Yohanes di Pulau Patmos.
Pertanyaannya; “Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?
Jawabnya;
a.     “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar.”
b.    “Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah anak domba.”

Segera saja kita memperhatikan pertanyaan dan jawaban ini dengan baik, kiranya Tuhan menyatakan kemurahan-Nya bagi kita malam ini.
Keterangan; Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar.
Matius 24:15, 21
(24:15) "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel--para pembaca hendaklah memperhatikannya--
(24:21) Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.

Pada waktu pembinasa keji berdiri di tempat kudus akan terjadi siksaan yang dahsyat yang belum pernah terjadi dari awal dunia sampai sekarang.
Inilah kesusahan yang besar yang dimaksud oleh salah satu dari 24 tua-tua yang tertulis dalam Wahyu 7:15.

Lebih rinci kita melihat kesusahan besar.
Daniel 11:31
(11:31) Tentaranya akan muncul, mereka akan menajiskan tempat kudus, benteng itu, menghapuskan korban sehari-hari dan menegakkan kekejian yang membinasakan.

Pembinasa keji, selain menajiskan tempat kudus juga menghapuskan korban sehari-hari.

Lebih jauh kita melihat korban sehari-hari...
Daniel 9:27
(9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."

Pada pertengahan tujuh masa (3,5 tahun) akan dihentikan korban sembelihan dan korban santapan, itulah korban sehari-hari.
-       Pembinasa keji menghentikan korban sembelihan.
Artinya; menghapuskan ibadah dan pelayanan kepada Tuhan di atas muka bumi ini.
Perlu untuk diketahui; selama masih ada kesempatan untuk beribadah dan melayani Tuhan kita tidak akan berhenti membawa korban dan persembahan kepada Tuhan termasuk membawa korban sembelihan. Namun suatu kali kelak apabila pembinasa keji berdiri di tempat kudus, mereka akan menghentikan korban sembelihan itu. Maka, selama masih ada waktu bagi kita untuk mengusahakan dan memelihara ibadah ini, itu adalah kemurahan, dan kemurahan ini adalah kesempatan emas bagi kita sekaliannya, jangan disia-siakan tentunya.

Mazmur 51:19
(51-19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk. Korban sembelihan ini tidak dipandang hina, berarti dipandang mulia, sekalipun jiwa hancur, hati patah dan remuk.
Berarti, habislah raga kita dan hati kita namun Tuhan tidak memandang hina.
Jadi, kalaupun harus mengalami kesesakan tidak perlu kecil hati dan jangan putus asa, tidak usah malu untuk merendahkan diri sebab Tuhan memandang mulia ketika kita mempersembahkan korban sembelihan.

Yohanes 12:26
(12:26) Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

Perhatikan kalimat; “Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada.”

Matius 16:24
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Mengikuti Tuhan berarti; sangkal diri dan pikul salib.
Sangkal diri berarti tidak bermegah, tidak mengakui segala kelebihan-kelebihan yang ada di dalam dirinya.
Memikul salibnya berarti; memikul tanggungjawab yang Tuhan percayakan.
Ciri orang yang bertanggungjawab; tidak mengurusi urusan orang lain, sebab orang yang bertanggungjawab dia akan fokus memperhatikan apa yang dipercayakan oleh Tuhan, tidak ada waktu bagi dia mengurusi urusan orang lain. Itu yang disebut melayani Tuhan.

Sangkal diri dan piku salib, itulah korban sembelihan yang harus dipersembahkan seorang pelayan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan. Namun kalau ibadah ini dihentikan maka korban sembelihan tidak akan terlihat. Selama ibadah ini ada, kita tidak akan pernah berhenti mempersembahkan korban persembahan.

Hari jumat malam dalam kesempatan Ibadah Pendalaman Alkitab, ada empat hal siasat Setan supaya gereja Tuhan kompromi di tengah-tengah ibadah dan pelayanan. Siasat yang keempat bangsa Israel boleh keluar dari Mesir dan beribadah di padang gurun, tetapi syaratnya jangan membawa lembu sapi dan kambing domba, itu sesuatu yang tidak mungkin. Malam ini kita duduk diam, berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan lewat Ibadah Raya Minggu tentu kita harus membawa korban dan persembahan termasuk membawa korban sembelihan. Kalau daging disembelih maka yang kita alami adalah; jiwa hancur, hati patah dan remuk, itu harus dipersembahkan kepada Tuhan, kalau tidak berarti itu bukan ibadah. Melayani berarti mengikuti, sama dengan sangkal diri dan pikul salib itu yang harus kita kerjakan di tengah ibadah dan pelayanan, namun itu nanti akan dihentikan, pada saat pembinasa keji berdiri di tempat kudus.

Saudaraku, sengsara salib itu adalah kasih karunia, bukan untuk menindas saya dan saudara. Saudara tidak usah terlalu membesar-besarkan persoalan yang saudara alami ketika harus memikul salib di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini, sampai bersungut-sungut, jangan dibesar-besarkan, justru itu kasih karunia.

-       Menghentikan korban santapan.
Makanan / santapan rohani à firman Allah.
Amos  8:11
(8:11) "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.

Hal ini akan terjadi, karena ketika pembinasa keji berdiri di tempat kudus mereka itu akan menghentikan korban sehari-hari termasuk korban santapan.

Amos 8:12
(8:12) Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

Pada saat kelaparan terjadi maka akan terlihat dua kekeliruan yaitu;
a.     Mengembara dari laut ke laut.”
Wahyu 13:1
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.

Seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh à antikris.
Berarti; ketika mereka mengembara dari laut ke laut mereka akan menemukan ajaran antikris.
Itu sebabnya tadi saya katakan itu adalah tindakan yang salah dari orang yang keliru.

Selama kita masih diberi kesempatan untuk menikmati firman Allah sebagai korban santapan, maka itu harus dihargai dengan baik supaya terjadi pertumbuhan rohani yang sehat. Nanti ada makanan yang tidak memberi kesehatan bagi rohani / merusakkan sel rohani, sebab itu mari kita perhatikan dan hargai selagi masih ada kesempatan. Jangan seperti orang kaya, banyak makanan berjatuhan dari meja orang kaya, tetapi Lazarus sangat menghargai kesempatan selagi dia masih hidup sekalipun raga dan harga dirinya diinjak-injak oleh orang kaya itu. Kesempatan emas tidak disia-siakan, dia memungut remah-remah dari meja orang kaya. Remah-remah yang dipungut, maksudnya setiap pasal demi pasal yang disampaikan kita perhatikan sungguh—sungguh, ayat demi ayat lewat pembukaan rahasia firman Juga kita perhatikan dengan sungguh-sungguh, kalau tidak kita akan mengalami kesusahan besar karena tindakan yang keliru.

Mari kita lihat ajaran antikris...
Wahyu 13:17
(13:17) dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

Roh antikris, adalah roh jual beli. Jadi, jual beli inilah ajaran dari antikris.

1 Yohanes 4:1
(4:1) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.

Setiap roh harus diuji, alasan saya mengatakan hal itu; sebab nabi-nabi palsu telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Kita harus tahu hamba Tuhan yang melayani, dia dikuasai oleh roh antikris atau Roh Tuhan.

1 Yohanes 4:2-3
(4:2) Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,
(4:3) dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.

Cara mengetahui Roh Allah; kalau dia mengakui bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, itu adalah Roh Allah, sebab ketika Yesus datang ke dunia sebagai manusia, Dia rela mati di atas kayu salib.
Berarti, kalau seorang hamba Tuhan menegakkan salib di tengah-tengah ibadah dan pelayanannya, itu berasal dari Roh Allah.

Sebaliknya, kalau tidak mengakui Yesus dengan salib-Nya itu adalah roh antikris sekalipun ia banyak mengadakan tanda-tanda heran, mengusir Setan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Mengadakan tanda-tanda heran, mengusir Setan, demi nama Tuhan tetapi salib tidak ditegakkan, Tuhan berterus terang dan berkata; “Aku tidak pernah mengenal kamu! Hai kamu semua yang melakukan kejahatan”...Matius 7:21-23. Dari sinilah kita mengetahui seorang hamba Tuhan, apakah dia dikuasai roh antikris atau Roh Allah, dari Tuhan atau dari dunia.

1 Yohanes 4:4
(4:4) Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.
Perhatikan kalimat; “Dan kamu mengalahkan nabi-nabi palsu itu, sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.”
Berarti, Roh yang berasal dari pengajaran salib lebih besar dan berkuasa dari pada roh yang ada di dalam dunia (roh antikris). Sebaliknya, kalau tidak menerima pengajaran salib, mudah dipengaruhi oleh ajaran-ajaran yang lain (roh antikris).

1 Yohanes 4:5-6
(4:5) Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka.
(4:6) Kami berasal dari Allah: barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan.

Kalau hamba Tuhan fasih berbicara soal duniawi, yaitu; perkara – perkara lahiriah (perkara di bawah), berbicara soal berkat, berkat dan berkat, namun salib tidak ditegakkan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan (mengabaikan ajaran salib) itu roh antikris, roh yang menyesatkan disebut juga roh si dajal.

Satu kali saya pernah berbincang-bincang dengan hamba Tuhan di Semarang, setahu saya di situ ada seorang hamba Tuhan yang terkenal tetapi sekarang sudah meninggal. Lalu sedikit saya luruskan mengenai ajarannya yaitu; mengenai soal perlipatgandaan uang. Hamba Tuhan ini sangat mengagumi yang mengajarkan ajaran itu, karena dia adalah teman saya, maka saya luruskan, karena itu tidak benar, tetapi dia sangkal saya, dan berkata kepada saya; kalau tidak diajarkan bagaimana mungkin sidang jemaat mengerti tentang keuangan. 
Kalau hanya bicara soal uang, perkara lahiriah, perkara di bawah (dunia) berarti sedang dikuasai oleh roh antikris, roh yang menyesatkan. Dari situ kita dapat membedakan mana Roh Allah dan mana roh antikris. Dan sekarang antikris sedang bermunculan dan nabi-nabi palsu juga muncul dan pergi ke seluruh dunia sekarang sudah ada di seantero dunia. Mereka melayani dengan cap mereka, itu seperti diselar (besi panas ditempelkan di tubuh), sangat susah dihapus, sekalipun salah, susah sekali untuk diluruskan dan sekalipun sudah salah tetap merasa diri paling benar, dan saya tidak mau berdebat. Setelah saya sampaikan dia tidak terima, sudah, saya tidak mau berdebat.
Saya tandaskan; jangan sibuk dengan perkara-perkara lahiriah, tetapi sibuklah dengan pengajaran salib, maka semuanya akan ditambahkan.

b.     “Menjelajah dari Utara ke Timur.”
Kalau kita bandingkan dengan Pengajaran Tabernakel, pembangunan itu dimulai dari Timur sampai ke Barat, tetapi di sini kita melihat mereka menjelajah dari Utara ke Timur. Ketika Tuhan mengirimkan kelaparan di bumi ini, mereka berjuang mencari firman / korban santapan, namun sayang tindakan mereka salah. Penyesalan selalu di akhir, tidak pernah datang di awalnya. Pada saat ini firman Tuhan disampaikan dengan segala pergumulan, menyampaikan keselamatan yang Tuhan berikan, mari kita hargai lebih sungguh-sungguh, jangan sampai menyesal di kemudian hari. Terjadi banyak kekeliruan, sehingga pelayanan mereka tidak sesuai dengan pola kerajaan sorga.

Yesaya 14:13
(14:13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.

Lucifer mendirikan takhta bagi dirinya di sebelah Utara, tujuannya; untuk mengatasi bintang-bintang Allah à dosa kesombongan.
Kalau hamba Tuhan melayani Tuhan, tujuannya hanya untuk mengatasi hamba Tuhan yang lain, karena merasa diri lebih baik dari hamba Tuhan yang lain, itu adalah roh kesombongan. Kalau pelayan-pelayan Tuhan melayani Tuhan, tujuannya hanya untuk mengatasi pelayan-pelayan Tuhan yang lain itu adalah roh kesombongan. Dosa sombong adalah ajaran Setan dan  kesombongan mendahului kejatuhan dari seseorang.

Kalau sidang jemaat sekalipun belum mengambil bagian dalam pelayanan, kalau ingin selalu mengatasi sesamanya menunjukkan bahwa ia dikuasai  ajaran Setan, dosa kesombongan.
Andai saja seseorang menghargai firman, pasti posisi mereka tetap ada di bawah seperti Maria berada di bawah kaki Tuhan dan terus mendengar firman.
Lazarus untuk menghilangkan rasa laparnya dia berbaring di bawah meja orang kaya itu, menantikan remah-remah yang jatuh dari meja orang kaya itu.
Juga perempuan Sirofenesia mau menghinakan diri untuk menghargai roti itulah firman Allah (korban santapan). Yesus dengan tegas berkata; “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Lihat jawaban perempuan Sirofenesia; “Benar Tuhan, tetapi anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.”
Selagi masih ada firman Allah dan mereka menghargai, menikmati korban santapan pasti posisinya berada di bawah, selalu rendah dan rendah, tingkah laku selalu merendah, di bawah, tetapi sayang, setelah korban santapan dihentikan mereka bertindak tetapi keliru, itu perbuatan bodoh, sebab mereka menjelajah dari Utara ke Timur.

Yesaya 14:14
(14:14) Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!

Lucifer berkata; “Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan”, melayani hanya untuk mengatasi apa yang dipersembahkan oleh hamba-hamba Tuhan yang lain, itu adalah roh kesombongan.
Terlihat dengan jelas di sini, yang menyebabkan roh kesombongan itu terjadi di tengah-tengah ibadah dan pelayanan adalah Lucifer “Hendak menyamai yang maha Tinggi”, itu sesuatu yang tidak mungkin.

Lucifer disebut juga bintang Timur Puter Fajar, Malaikat yang paling disayangi tetapi dia memberontak, hendak menyamai yang Maha Tinggi, ini sesuatu yang tidak mungkin.
Makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia adalah manusia, namun manusia tidak mungkin menyamai takhta Allah. Kita sama-sama berada di takhta Allah malam ini beribadah dan melayani Tuhan tetapi ada perbedaannya yaitu; takhta. Sama halnya ketika Yusuf diangkat menjadi mangkunegara / perdana manteri, perbedaan antara Yusuf dengan Firaun hanya satu, yaitu; takhta. Dari takhta Allah dan takhta Anak Domba  itu mengalir sungai air kehidupan...Wahyu 22:1 itulah Injil kerajaan, dan Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, sesuatu yang tidak mungkin kita lakukan. Kita hendak membenarkan Tuhan dengan apa yang kita miliki, itu sesuatu yang tidak mungkin. Bukankah itu roh kesombongan dari ajaran Setan? Saya sendiri menyampaikan Injil kerajaan serta cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, itu kemurahan, itu bukan dari diri saya, walaupun saat ini berada di tengah-tengah takhta Allah tetapi saya tidak bisa menyamai takhta yang Maha Tinggi dan saya tidak perlu mengatasi korban-korban yang dipersembahkan hamba-hamba Tuhan, masing-masing kita mempersembahkan korban kepada Tuhan tidak perlu untuk mengatasi ketinggian awan-awan.
Memang ayat ini berkali-kali kita baca, namun pembukaan rahasia firman terus mengalir kepada kita semua.

Amos 8:13
(8:13) Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;

Sampai akhirnya rebah lesu anak-anak dara dan teruna-teruna karena lapar dan haus.
Anak-anak dara dan teruna-teruna à kerohanian yang belum dewasa / anak-anak, pada saat itulah nanti mereka rebah dan lesu, berarti tidak berdaya, tidak ada lagi kekuatan untuk menghadapi masa yang sangat sukar.

Saya melihat hari ini dengan hari kemarin berbeda, juga hari esok berbeda, bulan depan, tahun depan berbeda dan tingkat kesukarannya juga semakin hari semakin bertambah-tambah. Kesukaran 20 tahun lalu dengan kesukaran sekarang lebih besar kesukaran masa sekarang. Maka di situlah mereka rebah dan lesu, tidak mampu lagi menghadapi suasana keadaan yang sedang terjadi. Kalau seseorang menjadi daftar DPO (daftar pencarian orang) bagaimana mungkin dia bisa mengatasi masalahnya dengan uang. Maka akhirnya rebah lesulah anak-anak dara dan teruna-teruna.

Pertanyaannya; siapakah orang-orang yang rebah lesu itu?
Daniel 11:32
(11:32) Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.

Orang-orang fasik yang berlaku fasik terhadap perjanjian, artinya; orang fasik tidak menghargai pengajaran salib, menganggap hina dan kecil Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel.

Daniel 12:1, 8-11
(12:1) "Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.
(12:8) Adapun aku, memang kudengar hal itu, tetapi tidak memahaminya, lalu kutanya: "Tuanku, apakah akhir segala hal ini?"
(12:9) Tetapi ia menjawab: "Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman.
(12:10) Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorangpun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya.
(12:11) Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari.

Orang fasik tidak memahami apa yang dinubuatkan oleh Daniel karena mereka berlaku fasik, mereka tidak menghargai kesempatan yang ada karena mereka menganggap hina pengajaran salib.
Persis seperti yang dinyatakan Tuhan kepada nabi-nabi palsu, mereka melakukan perbuatan yang ajaib demi nama Tuhan, tetapi Tuhan berkata; “Aku tidak mengenal kamu”, selanjutnya Tuhan kembali berkata, kamu sekalian pembuat kejahatan, berarti; berlaku fasik, tidak menghargai pengajaran salib, menganggap ringan pengajaran salib, terlalu membesar-besarkan perkara-perkara lahiriah, perkara-perkara duniawi, misalnya; kedudukan, jabatan, uang, harta, kekayaan dan lain sebagainya.

Mazmur 10:3-4
(10:3) Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN.
(10:4) Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.

Kata orang fasik dengan batang hidungnya ke atas (berbicara dengan kesombongan);
-     Allah tidak akan menuntut.”
-     “Allah tidak ada.”
Itulah yang ada di dalam seluruh pemikiran orang fasik, mereka hanya membesar-besarkan hal-hal yang lahiriah, perkara dunia, sibuk dengan dunia, sampai dia lupa untuk memelihara dan mengusahakan ibadah dan pelayanan yang dipercayakan oleh Tuhan sementara di situlah kesempatan bagi kita untuk memberi penghormatan setinggi-tingginya kepada pengajaran salib (firman Allah), bukan di luaran sana dengan segala jerih payah.

Tidak salah menghormati orang tua, tidak salah melakukan sesuatu pengabdian di tempat kita bekerja, tetapi kalau jauh dari ibadah, maka ia disebut orang fasik. Ketika pengajaran salib ditegakkan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, itu adalah moment yang penting untuk memberi penghormatan setinggi-tingginya kepada pengajaran salib. Terkadang kita sudah tahu tetapi pura-pura tidak tahu, tidak memperhatikan, mungkin kekuatirannya lebih besar karena masa depan, seolah-olah Tuhan itu tidur, seolah-olah Tuhan itu egois, seperti egoisnya orang fasik tadi dan tidak melihat.

Orang fasik sibuk dengan :
-       “Memuji-muji keinginan hati.”
Biasanya kalau orang fasik berhasil itu adalah suatu kesempatan bagi dia untuk memuji-muji keinginan hatinya dan dia akan tunjukkan itu sebagai suatu bukti bahwa itu adalah sesuatu yang luar biasa, menurut saya itu tidak.
-       Orang fasik itu “Loba” = tamak = serakah = cinta akan uang.
Dalam 2 Petrus 2:2 nabi-nabi palsu mencari untung dari sidang jemaat lewat firman yang ditambahkan dan dikurangkan.
Firman yang ditambahkan; menyampaikan dua tiga ayat, lalu ditambahi dengan cerita isapan jempol, dan dongeng-dongeng nenek-nenek tua, disertai dengan melucu, untuk mengambil hatinya sidang jemaat bukan mengambil hati Tuhan. Kalau pengajaran salib disampaikan, berarti kita mengambil hati Tuhan.
Firman yang dikurangkan; pengajaran salib diganti dengan dua hal;
·          Teori kemakmuran, artinya; orang kristen tidak boleh miskin, harus kaya.
Kesaksian di atas tadi, terjadi di gereja-gereja, hamba-hamba Tuhan hanya memberitakan soal uang (pelipatgandaan uang).
·          Mujizat-mujizat, seolah-olah ukuran dari pelayanan itu mujizat.
Saya pernah melihat di facebook seorang hamba Tuhan menggunakan seorang anak sebagai mediator, lalu anak ini disuruh berbicara lalu jemaat, rubuh, setiap kali anak kecil ini berbicara jemaat itu rubuh semua. Pertanyaannya; untuk apa semua jemaat rubuh? Apakah keubahan hidup terjadi pada saat seseorang rubuh? Itu kan pertanyaan besar. Justru, yang timbul di dalam pemikiran saya pada saat melihat tayangan itu semuanya sedang kerasukan Setan. Kalau anak Tuhan tidak perlu lagi harus tumbang-tumbang (rubuh-rubuh) setiap kali ibadah dijalankan, sebab darah Yesus telah melepaskan dia dari si jahat.

Kapan kefasikan orang fasik itu berlangsung?
Daniel 12:11
(12:11) Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari.

Pembinasa keji berdiri di tempat kudus ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari, kurang lebih 3,5 tahun dan itu akan terjadi. Itulah kesusahan yang besar. Bagi mereka yang tidak menghargai pengajaran salib, kita sudah lihat, mereka akan rebah dan lesu, tidak sanggup mengatasi masalah dan kesukaran yang terjadi pada saat itu.
Tadi saya sudah sampaikan; kesusahan kemarin dengan hari ini berbeda, kesusahan sekarang dengan kesusahan tahun depan berbeda. Tetapi dalam Daniel 12:1 jelas dikatakan; tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis di dalam kitab itu. Kemudian, di dalam Daniel 11; orang bijaksana memahami perjanjian Allah.

Cara himpunan besar orang banyak di bumi keluar dari kesusahan besar.
Yehezkiel 9:4,6
(9:4) Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana."
(9:6) Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku!" Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci.

Setelah lewat masa 3,5 tahun, maka Tuhan mengizinkan hamba-hamba-Nya, para Malaikat-Nya berjalan di tengah Yerusalem, berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan (di tempat kudus) lalu membunuh teruna-teruna, anak dara, orang fasik (orang yang tidak menghargai pengajaran salib), semua dibinasakan, kecuali mereka yang ada tanda huruf “T” di dahi.
Barangkali selama 3,5 tahun orang fasik merajalela karena menikmati roh jual dan beli (roh antikris) tetapi setelah lewat 1260 hari tamatlah riwayat dari orang-orang fasik, teruna-teruna, anak-anak dara yang cantik-cantik.
Orang yang melayani cantik-cantik tetapi kalau tidak menghargai pengajaran salib; sia-sia wibawa dan kecantikan, kecakapan dia dalam melayani. Tadi dalam Wahyu 7:13-14, satu dari 24 tua-tua berkata; “Mereka adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar.” Mereka bertahan, tidak ada alasan untuk melepaskan salib, tetap bertahan dalam kesusahan.

Orang-orang fasik cara berpikir mereka pendek, tidak mau susah, padahal kalau mereka bertahan dalam kesusahan satu kali kelak dia akan keluar dari kesusahan yang besar itu. Saya kasihan dengan sidang jemaat yang masih suka beralasan, saya sedih melihat hidupnya, bukan sekarang tetapi nanti, sebab firman Tuhan “Ya dan Amin” (akan tergenapi). 
Sesungguhnya, kesusahan yang besar itu adalah kasih karunia, oleh sebab itu bertahanlah sampai kesudahannya. Kalau tidak ada salib, kita tidak akan pernah merasakan kasih karunia. Pikul salib itu adalah kasih karunia, bukan untuk menindas dan membinasakan, bukan untuk merugikan kita. Apa artinya menghindar dari kasih karunia (sengsara salib) hanya untuk kesenangan sesaat.

Wahyu 7:3
(7:3) katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"

Huruf “T” di dahi itu adalah meterai Allah dan mereka itu tidak akan disinggung, tidak akan dibinasakan.
Satu kali nanti bumi, atau laut, atau pohon-pohonan akan dirusak, setelah huruf “T” dimeteraikan di dahi mereka (hamba-hamba Allah). Bertahan saja dalam kesusahan, itu kasih karunia.

Wahyu 14:1
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

Di dahi 144.000 orang tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya itulah huruf “T” sebagai meterai Allah.

Wahyu 22:4
(22:4) dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

Kalau huruf “T” itu tertulis di dahi, tanda meterai dari Allah, satu kali nanti kita akan melihat wajah Allah.

Wahyu 3:12
(3:12) Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

Sekalipun mengalami kesukaran yang berat dan besar, tetapi di hati dan pikiran tetap hanya ada nama-Nya dan nama Bapa-Nya dan Yerusalem yang baru kota yang kudus. Jadi, di hati dan pikiran hanya ada Tuhan, ibadah, pelayanan dan segala kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya, itu saja.

Ada dua, tiga orang mundur dari ibadah dan pelayanan, tidak sanggup bertahan dalam kesusahan. Di pikiran mereka tidak ada nama-Nya dan nama Bapa-Nya, di pikiran mereka tidak ada Yerusalem kota yang kudus, pikiran mereka itu jauh dari ibadah dan pelayanan, itu sebabnya mereka mengundurkan diri. Kalau di pikiran itu tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya, hanya ingat ibadah dan pelayanan, niscaya dia pasti bertahan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, sesukar apapun masalah yang dihadapi pasti bertahan. Hanya itu saja cara supaya keluar dari kesusahan yang besar.

Keluaran 28:36-38
(28:36) Juga haruslah engkau membuat patam dari emas murni dan pada patam itu kauukirkanlah, diukirkan seperti meterai: Kudus bagi TUHAN.
(28:37) Haruslah patam itu engkau beri bertali ungu tua, dan haruslah itu dilekatkan pada serban, di sebelah depan serban itu.
(28:38) Patam itu haruslah ada pada dahi Harun, dan Harun harus menanggung akibat kesalahan terhadap segala yang dikuduskan oleh orang Israel, yakni terhadap segala persembahan kudusnya; maka haruslah patam itu tetap ada pada dahinya, sehingga TUHAN berkenan akan mereka.

Sekalipun harus menghadapi kesukaran, di dahi harus tetap tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya, selalu ingat ibadah dan pelayanan apapun yang terjadi, sehingga dengan demikian Tuhan berkenan kepada mereka.
Jangan anggap enteng didikan, jangan putus asa saat kita menerima teguran dan hajaran dari Tuhan supaya Tuhan berkenan kepada kita.
Tuhan berkenan bukan karena kita memiliki materi, harta, kekayaan seperti jemaat di Laodikia, justru Tuhan berkata kepada jemaat di Laodikia; “Tidak tahukah engkau, bahwa engkau melarat, malang, miskin, buta dan telanjang.” Apa kita lebih kaya dari Tuhan?
Biarlah kiranya kehidupan kita berkenan, karena nama-Nya dan nama Bapa-Nya, juga karena Yerusalem baru, kota yang kudus, tertulis di dahi ini, tidak ada yang lain.

Keterangan: Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah anak domba.
1 Petrus 4:1
(4:1) Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,

“Barangsiapa, telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa,” berarti mengalami percikan darah.
Biarlah kiranya kita semua mempersenjatai diri dengan pikiran yang demikian karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kita juga harus mempersenjatai diri dengan pikiran yang demikian.
Saya menyampaikan firman ini bukan untuk menghakimi, tetapi kalau firman ini betul-betul menegur, minta ampun, menangislah, nanti sesali diri.
Berhenti berbuat dosa berarti sedang memakai jubah putih. Perbuatan itulah pakaian kita.

Wahyu 7:15
(7:15) Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.

Orang-orang yang keluar dari kesusahan besar berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang dan malam di Bait Suci-Nya.
Jadi, kelayakan kita untuk berdiri di hadapan takhta Allah, kelayakan kita untuk melayani Tuhan adalah ketika kita berkenan di hadapan-Nya (bertahan dalam kesusahan besar dan mengenakan jubah putih). Jubah putih tadi dibuat putih di dalam darah. Penderitaan badani, sengsara salib itu yang menghentikan lajunya dosa, disitu ada tanda darah, itu kesempatan untuk mencuci jubah. Detergen atau sabun yang paling hebat tidak akan pernah bisa menyucikan kita dari dosa kecuali oleh darah Anak Domba.

Selanjutnya dari pihak Tuhan; “Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka”, ada tudung perlindungan dari Tuhan, ada pemeliharaan dari Tuhan, persis seperti tiga macam alat di ruangan suci dan satu alat di dalam ruangan maha suci itulah tabut perjanjian. Tiga alat di dalam Ruangan Suci dan satu alat di Ruangan Maha Suci itu ditudungi dengan empat lapis tudung (tidak ada kesempatan untuk menyampaikan hal ini).

Zakharia 3:4-7
(3:4) yang memberikan perintah kepada orang-orang yang melayaninya: "Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari padanya." Dan kepada Yosua ia berkata: "Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu! Aku akan mengenakan kepadamu pakaian pesta."
(3:5) Kemudian ia berkata: "Taruhlah serban tahir pada kepalanya!" Maka mereka menaruh serban tahir pada kepalanya dan mengenakan pakaian kepadanya, sedang Malaikat TUHAN berdiri di situ.
(3:6) Lalu Malaikat TUHAN itu memberi jaminan kepada Yosua, katanya:
(3:7) "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Apabila engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan tugas yang Kuberikan kepadamu, maka engkau akan memerintah rumah-Ku dan mengurus pelataran-Ku, dan Aku akan mengizinkan engkau masuk ke antara mereka yang berdiri melayani di sini.

Orang yang memakai pakaian putih / pakaian pesta juga mengenakan serban tahir, layak untuk melayani Tuhan mengurusi rumah Tuhan. Banyak hal yang kita urusi di sini, tetapi apakah yang mengurusi itu layak?
Patam yang terikat pada serban tahir harus ditaruh di atas kepala, artinya; di dalam pikiran selalu ingat nama-Nya dan nama Bapa-Nya, ingat Yerusalem baru (pelayanan).

Namun akhirnya kemurahan Tuhan berlaku atas imam besar Yosua, Tuhan menghardik Setan yang berdiri di sebelah kanan-Nya, lalu pakaian lama ditanggalkan dikenakanlah pakaian pesta yang sudah dibuat putih bersih dalam darah Anak Domba. Layaklah imam besar Yosua melayani Tuhan, mengurusi rumah Tuhan. Malam ini jubah yang kotor dicuci, dibuatnya putih dalam darah Anak Domba, selanjutnya kenakanlah serban tahir di kepala. Biarlah di dahi ini tertulis nama-Nya dan nama bapa-Nya di dalam pikiran ini hanya ada Yerusalem yang baru kota kudus (ibadah dan pelayanan), itu saja tidak lebih dan tidak kurang sampai nanti kita berjumpa dengan Dia. Inilah orang yang bijaksana memahami pengajaran salib, sedangkan orang fasik tidak. Amin.

Tuhan yesus kristus kepala gereja mempelai pria sorga memberkati

Pemberita firman oleh;

Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang





No comments:

Post a Comment