KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, February 12, 2019

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 13 NOVEMBER 2018



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 13 NOVEMBER 2018

KITAB KOLOSE
(Seri: 128 )

Subtema: ORANG YANG DITAHBISKAN BERPEGANG KEPADA KEPALA


Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, kita bersyukur kepada Tuhan oleh karena kemurahan-Nya kita dimungkinkan untuk menjalankan Ibadah Doa Penyembahan malam ini dan itu adalah kemurahan Tuhan bagi kita. Kita berdoa supaya Tuhan menolong kehidupan kita menjadi rumah doa bagi segala suku kaum dan bahasa lewat pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Saya juga menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, juga hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita. Sekali lagi kita berdoa, kita mohonkan kemurahan hati Tuhan, kasih dan kemurahan-Nya lewat pengajaran firman yang akan kita terima malam ini.

Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 2:18-19
(2:18) Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi, (2:19) sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya.

Pertama-tama saya harus mengatakan bahwasannya kita telah berkemenangan di dalam Kristus Yesus sesuai dengan apa yang tertulis di dalam Kolose 2:15; Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa Kita bersyukur untuk itu tentunya.
Yang menjadi persoalan pokok bagi kita adalah jangan kita biarkan kemenangan itu digagalkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yaitu;
-   Orang yang pura-pura merendahkan diri.
-   Beribadah kepada malaikat.
-   Berkanjang pada penglihatan-penglihatan.
-   Tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi.
Sebab sesungguhnya mereka itu tidak berpegang teguh kepada Kepala, Kristus adalah kepala.

Sekarang kita akan bandingkan kebenaran yang suci dan mulia dari sorga dari Allah untuk hamba-hamba Tuhan maupun para imam yang melayani pekerjaan Tuhan dalam tahbisan yang benar.
Keluaran 29:1
(29:1) "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
Disini kita perhatikan, Harun dan anak-anaknya ditahbiskan supaya mereka memegang jabatan imam bagi Allah.
Ditahbiskan artinya;
1. Dijadikan suci atau disucikan.
2. Diangkat.
3. Membaktikan diri.
Jadi imam-imam yang sudah ditahbiskan untuk melayani pekerjaan Tuhan itu adalah kemurahan Tuhan supaya dijadikan suci, diangkat, kemudian senantiasa membaktikan diri kepada Tuhan. Kalau kita sibuk berbakti kepada Tuhan maka otomatis kita tidak sibuk untuk memikirkan hal-hal yang tidak suci, tidak sibuk memikirkan hal-hal yang sifatnya lahiriah. Intinya kalau kita sibuk membaktikan diri kepada Tuhan sama artinya meminimalisirkan dosa.

Sementara dalam perjalanan tadi menuju ibadah ini saya berkata kepada isteri (ibu gembala); kita bersyukur kepada Tuhan karena baru saja kita beribadah dalam Ibadah Doa Puasa kemudian malam hari ini kita kembali beribadah lewat Doa Penyembahan dan sebentar kita akan tersungkur di kaki salib-Nya, sujud menyembah Dia, sebab Dia Allah yang hidup, itu kemurahan Tuhan.

Wahyu 1:5b-6
(1:5) dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya -- (1:6) dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

Saudaraku Allah telah mengorbankan anak-Nya yang tunggal untuk menebus kita kemudian menyucikan dan mengampuni dosa-dosa masa lalu, selanjutnya Ia membuat kita menjadi raja-raja dan imam-imam bagi Allah sampai selama-lamanya. Bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya, sehingga seorang imam berada di dalam tahbisan yang benar.

Keluaran 29:1
(29:1) "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
Untuk tahbisan imam-imam Allah menuntut dan menentukan tiga macam korban binatang, yaitu;
-   Satu ekor korban lembu jantan muda.
-   Seekor korban domba jantan (yang pertama).
-   Seekor korban domba jantan (yang kedua).
Tiga macam korban binatang tersebut semuanya menunjuk kepada korban Kristus.

Selanjutnya kita akan memperhatikan tiga macam korban binatang tersebut ...
Tentang: KORBAN LEMBU JANTAN MUDA -> korban pendamaian dari Kristus.
2 Korintus 5:17-19
(5:17) Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. (5:18) Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. (5:19) Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

Kristus telah datang sebagai pengantara Ia telah memperdamaikan dosa kita dengan Allah, selanjutnya mempercayakan berita pendamaian itu kepada kita.
Jadi dimana saja kita berada senantiasa membawa berita pendamaian.

2 Korintus 5:21
(5:21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatnya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Kesimpulannya; rela menjadi korban, untuk memperdamaikan dosa orang lain.

Tentang: KORBAN DOMBA JANTAN (YANG PERTAMA) -> korban penyerahan diri dari Kristus, supaya oleh korban-Nya kita dapat menyerahkan segala kepentingan diri kita untuk taat kepada-Nya.
Filipi 2:4
(2:4) dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

Perhatikan; “janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi juga harus memperhatikan kepentingan orang lain juga.”
Saudaraku seorang gembala yang bertanggung jawab memang sering kali dipusingkan oleh ulah-ulah yang tidak baik, tetapi itu sudah menjadi resiko dari seorang hamba Tuhan yang sudah menerima jabatan gembala, dia harus bertanggung jawab penuh. Baik juga seorang imam tidak hanya memperhatikan dirinya sendiri melainkan juga harus memperhatikan orang lain. Penyerahan diri inilah dasar kita untuk akhirnya taat kepada Tuhan.

Filipi 2:5-8
(2:5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, (2:6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, (2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Saudaraku; hendaklah kita hidup bersama menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.
Jadi dasarnya adalah menyerahkan diri, berarti tidak hanya memperhatikan kepentingan diri melainkan memperhatikan kepentingan orang banyak dan selanjutnya taat sampai mati bahkan sampai mati di atas kayu salib. Inilah korban domba jantan yang pertama; penyerahan diri untuk taat kepada Tuhan, diawali melepaskan segala kepentingan diri dan lebih memperhatikan kepentingan orang banyak dimulai dari pelayanan kita kepada Tuhan.

Ibrani 5:7-9
(5:7) Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. (5:8) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, (5:9) dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,

Sekalipun Ia adalah Anak Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, taat kepada Tuhan. Sebagai Anak Dia taat kepada Allah Bapa diawali dari melepaskan kepentingan diri untuk memikirkan kepentingan orang banyak.
Kalau saja Yesus sebagai Anak hanya memikirkan kepentingan diri-Nya maka orang banyak, manusia di atas muka bumi tidak terselamatkan, tetapi sekalipun Dia adalah Anak Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya.

Saya terlalu yakin mengatakan apabila kita tetap tekun dan setia memberi diri untuk terus digarap dan dikerjakan oleh firman dengan segala kerelaan hati, maka tidak tertutup kemungkinan kita bisa menjadi sama seperti pribadi Anak Allah, melepaskan kepentingan diri untuk kepentingan orang lain.

Tentang: KORBAN DOMBA JANTAN (YANG KEDUA) -> korban tahbisan Kristus supaya kitapun ditahbiskan oleh-Nya.
Yohanes 17:19
(17:19) dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.

“Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.”
Kata menguduskan pada ayat ini artinya; disucikan untuk selanjutnya ditahbiskan. Jadi setiap orang yang diutus oleh Tuhan Ia telah dikuduskan untuk ditahbiskan.
Kesimpulannya; Kristus telah mentahbiskan diri-Nya sebagai Imam Besar supaya kita dapat ditahbiskan sebagai raja-raja dan imam-imam bagi Allah.

Tindakan selanjutnya dari seorang imam yang telah ditahbiskan ...
Keluaran 29:10, 15, 19
(29:10) Kemudian haruslah kaubawa lembu jantan itu ke depan Kemah Pertemuan, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala lembu jantan itu. (29:15) Kemudian haruslah kauambil domba jantan yang satu, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu. (29:19) Kemudian haruslah kauambil domba jantan yang lain, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu.

Ayat 10 tadi itulah korban domba jantan muda, ayat 15 itulah korban domba jantan yang pertama, ayat 19 itulah korban domba jantan yang kedua.
Namun sebelum tiga macam binatang ini disembelih terlebih dahulu Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya di atas kepala tiga macam korban binatang tersebut, arti rohaninya untuk kita sekarang adalah seorang hamba Tuhan atau imam-imam di dalam melayani pekerjaan Tuhan terlebih dahulu bersekutu dengan korban Kristus atau berpegang teguh kepada kepala, Kristus adalah kepala.

Efesus 4:15
(4:15) tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
Dengan teguh berpegang kepada kebenaran sehingga di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal kepada Dia, Kristus yang adalah kepala. Jadi pertumbuhan itu mengarah kepada Kristus sebagai kepala, jadi inilah yang benar. Terlebih dahulu sebelum ditahbiskan untuk menjadi raja-raja dan imam-imam bagi Allah terlebih dahulu bersekutu dengan korban Kristus, meninggikan korban Kristus, menyatu dengan korban Kristus.
Melayani tanpa persekutuan dengan korban Kristus tidak mengerti orang lain, tidak mengerti untuk menyukakan hati Tuhan, persis seperti ahli Taurat dan orang-orang Farisi di dalam Injil Matius 23; mengajar orang tetapi mereka tidak melakukannya, kemudian mengajar orang lain  tentang salib Kristus tetapi tidak terbeban karena mereka melayani Tuhan dengan maksud supaya dilihat oleh orang lain. Sehingga kalau kita lihat di ayat berikutnya atribut-atribut yang melekat pada tubuhnya pun tidak sesuai dengan ukurannya Tuhan termasuk ujung jumbai jubah yang begitu panjang dan tali sembahyang yang lebar-lebar. Karena memang tujuan mereka melayani hanya untuk dilihat orang lain. Jadi sebelum ditahbiskan sebagai imam-imam bagi Allah terlebih dahulu Harun dan anak-anaknya meletakkan kedua tangan di atas kepala dari tiga macam korban binatang tersebut, terlebih dahulu bersekutu dengan korban Kristus, menyatu, meninggikan korban Kristus.
Saya ulangi kalau tidak terlebih dahulu bersekutu dengan korban Kristus maka seorang imam tidak akan mengerti orang lain, dan tidak akan mengerti untuk menyukakan hati Tuhan.

Efesus 4:16
(4:16) Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota -- menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Jadi dari pada-Nyalah yaitu Kristus sebagai kepala seluruh tubuh yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya.

Kolose 2:19
(2:19) sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya.
Urat-urat dan sendi-sendi -> hamba Tuhan atau imam-imam yang melayani pekerjaan Tuhan dengan berpegang teguh kepada Kepala, sehingga seluruh tubuh menerima pertumbuhannya.
Sementara tadi mereka yang berpura-pura merendahkan diri berkanjang kepada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi tidak berpegang teguh kepada Kepala, Kristus sebagai kepala.
Di dalam pertumbuhan itu terlihat rapih tersusun dan diikat menjadi satu kesatuan sehingga menjadi tubuh Kristus yang sempurna.
Jadi bertolak belakang dengan mereka yang berpura-pura merendahkan diri tadi, dia tidak berpegang teguh kepada Kristus sebagai kepala.

Sekarang kita lihat tanda pertumbuhan yang sehat;
1. Rapi tersusun.
2. Diikat menjadi satu.
Rapi tersusun berarti baik perkataannya rapih tersusun, tidak asal mengucap kata-kata, kemudian solah tingkah atau perbuatannya juga rapih tersusun, tidak urakan, tidak gelisah, tidak ada suatu gerakan yang tidak baik, semuanya rapih tersusun baik cara berpakaian, berdandannya rapih tersusun, sehinngga terlihat elok dan indah di pemandangan Tuhan.
Kemudian diikat menjadi satu, tubuh memang satu tapi anggotanya banyak. Anggota tubuh yang banyak diikat menjadi satu menunjukkan bahwa setiap anggota tubuh saling memperhatikan, saling melengkapi satu dengan yang lain.
Sebaliknya, jika anggota tubuh itu belum menyatu tidak saling melengkapi, tidak saling memperhatikan.
Tanda kesatuan, tangan membutuhkan kaki, sebaliknya kaki juga membutuhkan tangan, kemudian mata juga membutuhkan telinga, sebaliknya telinga membutuhkan mata, dan lain sebagainya. Kenapa saling membutuhkan? Karena ada kesatuan, telah diikat menjadi satu.

Efesus 2:20-21
(2:20) yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. (2:21) Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.

Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, berarti menjadi bait Allah yang kudus di dalam Tuhan, menjadi rumah Tuhan, menjadi kediaman Allah. Inilah kehidupan yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu, menjadi rumah Tuhan.
Ayo kita belajar dari setiap apa yang sudah Tuhan nyatakan dalam setiap pertemuan ibadah ini, betul-betul pada akhirnya setelah mendapat pertumbuhan yang mengarah kepada Kristus sebagai kepala akhirnya menjadi rumah Tuhan. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang






No comments:

Post a Comment