KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, February 15, 2019

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 20 NOVEMBER 2018



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 20 NOVEMBER 2018

KITAB KOLOSE
(Seri:35)

Subtema: ROH-ROH DUNIA.

Shalom saudaraku.

Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, kita patut bersyukur kepada Tuhan oleh karena kemurahan hati Tuhan kita diijinkan untuk mengusahakan Ibadah Doa Penyembahan malam hari ini dan kita akan berada di kaki salib Tuhan, tersungkur di hadapan takhta Tuhan, sujud menyembah Allah yang hidup, Allah Abraham Ishak Yakub, Allah yang berkuasa, Tuhan dan juruselamat yang berdaulat atas kehidupan kita. Namun biarlah kiranya firman itu nanti yang akan membawa kehidupan kita, mendorong kita untuk rendah di kaki salib Tuhan, sujud menyembah Dia, Allah yang hidup.
Tidak lupa saya juga menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, di dalam maupun luar negeri, dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita. Sebab itu kita mohon kemurahan Tuhan kiranya rahmat dan kasih karunia-Nya nyata bagi kita malam ini lewat pembukaan firman Tuhan.

Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari kitab Kolose 2.
Kolose 2:20
(2:20) Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia:
Saudaraku malam ini kita akan melihat ayat 20 sesudah kita diberkati lewat ayat 18 dan ayat 19, dan malam ini kita maju memperhatikan ayat 20.
Jadi apabila seseorang telah mati bersama dengan Kristus atau lahir baru maka ia bebas dari roh-roh dunia.

Hal yang senada juga dijelaskan di dalam Galatia 4:3.
Galatia 4:3
(4:3) Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia.

Disini juga ditandaskan; selama belum akil balig atau lahir baru, ia akan takluk pada roh-roh dunia.

Galatia 4:8
(4:8) Dahulu, ketika kamu tidak mengenal Allah, kamu memperhambakan diri kepada allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah.

Sebelum mengenal Allah atau sebelum lahir baru setiap orang akan menghambakan dirinya pada allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah.
Pendeknya; sebelum lahir baru seseorang akan hidup dalam penyembahan berhala, terikat dengan berhala-berhala, allah-allah yang mati, allah-allah yang bisu.

1 Korintus 12:1-2
(12:1) Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya. (12:2) Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu.

Sebelum lahir baru tanpa berfikir atau tanpa sadar jemaat Korintus ditarik kepada berhala-berhala yang bisu, tapi bukan saja sidang jemaat di Korintus, siapa saja kalau dia belum lahir baru, belum menjadi suatu kehidupan yang baru tanpa berfikir atau tanpa sadar pasti ia ditarik kepada berhala-berhala yang bisu.

Mazmur 115:2-7
(115:2) Mengapa bangsa-bangsa akan berkata: "Di mana Allah mereka?" (115:3) Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya! (115:4) Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia, (115:5) mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat, (115:6) mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium, (115:7) mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya.

Saudaraku bangsa-bangsa asing yang belum mengenal Allah, yang belum mengalami tanda kelahiran baru, menyembah allah-allah yang bisu (hidup dalam penyembahan berhala), yang pada hakekatnya bukan Allah yang hidup (Allah Abraham Ishak Yakub) sehingga keadaan mereka persis seperti berhala itu sendiri.
Punya mulut, mata, telinga, hidung, tangan, dan kaki tetapi semuanya itu tidak dapat digunakan untuk memuji kemuliaan Tuhan, tidak dapat digunakan melayani pekerjaan Tuhan, membawa korban dan mempersembahkannya kepada Tuhan.
Jadi saya perlu juga untuk mengingatkan sidang jemaat tidak boleh hanya datang dalam ibadah lalu duduk diam selanjutnya pulang tidak ada aktivitas di tengah-tengah ibadah itu sendiri. Itu memang sepertinya ibadah tetapi kehidupannya tidak dipersembahkan kepada Tuhan itu suatu kerugian dan menyia-nyiakan waktu, menghabiskan waktu dengan sia-sia.

Keadaan Rasul Paulus sebelum lahir baru ...
Filipi 3:4-6
(3:4) Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: (3:5) disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, (3:6) tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.

Rasul Paulus sebelum dilahirkan kembali, terikat dan bermegah kepada hal-hal yang lahiriah sama artinya terikat dengan berhala-berhala.
Adapun berhala yang dimaksud disini adalah kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh Rasul Paulus secara lahiriah sebelum lahir baru, antara lain;
1.   Disunat pada hari kedelapan, persis seperti Yesus Kristus, pada hari kedelapan Yesus disunat.
2.   Dari bangsa Israel, berarti dia bukan bangsa kafir.
3.   Dari suku Benyamin, suku yang kedua belas.
4.   Orang Ibrani asli.
5.   Pendirian tentang hukum Taurat ia orang Farisi.
6.   Tentang kegiatan ia penganiaya jemaat.
7.   Tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat ia tidak bercacat.
Tujuh perkara tersebut dibagi atas dua bagian;
1.   Hal kesatu sampai dengan hal keempat, (empat perkara) tersebut merupakan sesuatu yang sudah melekat di dalam diri Rasul Paulus, berarti tidak dapat dihapuskan lagi.
Perkara yang pertama disunat pada hari kedelapan itu melekat dalam hidupnya, perkara kedua dari bangsa Israel, sama halnya dengan saya tidak bisa lagi dihapuskan untuk menjadi suku lain, sebagai orang batak sudah melekat di dalam diriku. Perkara ketiga suku Benyamin, itu sesuatu yang melekat juga, tidak dapat dihapus, kemudian orang Ibrani asli.
2.   Hal kelima sampai dengan hal ketujuh, (tiga perkara) tersebut merupakan tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan dari Rasul Paulus itu sendiri. Tetapi untuk tiga perkara ini masih bisa dirubah.
Kesimpulannya; Rasul Paulus mempunyai kelebihan-kelebihan tetapi tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatannya  salah (tidak benar), dan ia juga seorang yang radikal.

DENGAN BUKTI;
Kelebihan yang pertama: pendirian terhadap hukum Taurat dia orang Farisi (hal kelima).
Ragi orang Farisi berpegang teguh kepada adat istiadat orang Yahudi.
Tidak lama lagi kita akan mengadakan persekutuan di Medan tanggal 18 Desember 2018 pagi di Binjai ibadah Natal Persekutuan Garis Depan jam 09.00 WIB, sedangkan jam 19.00 WIB di Lau Chi Persekutuan Hamba Tuhan, bantu dukung dalam doa lewat kesatuan semakin solid.

Markus 7:8-10
(7:8) Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia." (7:9) Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. (7:10) Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.

Disini kita perhatikan orang-orang Farisi pandai mengabaikan atau mengesampingkan firman Allah demi adat istiadat nenek moyang mereka (orang-orang Yahudi).

Markus 7:11-12
(7:11) Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban -- yaitu persembahan kepada Allah --, (7:12) maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatu pun untuk bapanya atau ibunya.

Orang-orang Farisi suka berdalih degan menggunakan alasan keagamaan untuk tidak menghormati orang tuanya. Itu adalah suatu kegiatan yang tidak terpuji dari Rasul Paulus.

Kelebihan yang kedua: tentang kegiatan ia penganiaya jemaat (hal keenam).
Bandingkan dengan kehidupan yang berada di dalam kegiatan Roh;
-    Hidup oleh Roh dan memberi diri dipimpin oleh Roh itu sendiri.
-    Tidak perlu diajar oleh orang lain sebab Roh Tuhan akan mengajar dia dalam segala perkara.
Jadi berbanding terbalik dengan kegiatan Paulus yang kedua (hal keenam) tentang kegiatan ia penganiaya jemaat.
Kalau berada di dalam kegiatan Roh tentu kita memberi diri dipimpin oleh Roh, kemudian kalau kita hidup dalam pengurapan yang penuh kita tidak perlu diajar oleh orang lain tetapi Roh itu akan mengajar kita dalam segala sesuatu dan ajarannya itu benar tidak salah, berarti kehidupan yang berada di dalam kegiatan Roh (ibadah dan pelayanan) tidak mungkin menganiaya jemaat, tidak mungkin menganiaya perasaan orang lain, perasaan isteri, perasaan suami, perasaan sesama, sanak, keluarga, dan lain sebagainya.
Jadi sekalipun memiliki kelebihan yang luar biasa tetapi kegiatan yang kedua (hal keenam) kurang terpuji. Karena kegiatan keagamaannya adalah menganiaya jemaat-jemaat.

Kelebihan yang ketiga: dalam mentaati hukum Taurat ia tidak bercacat (hal ketujuh).
Bandingkan dengan ...
Roma 2:26
(2:26) Jadi jika orang yang tak bersunat memperhatikan tuntutan-tuntutan hukum Taurat, tidakkah ia dianggap sama dengan orang yang telah disunat?
sekalipun bangsa kafir tidak bersunat tetapi kalau ia memperhatikan tuntutan hukum Taurat ia dianggap sama dengan bersunat.
Tetapi di atas tadi kita melihat sebelum dipanggil menjadi Rasul, Paulus seorang yang menganiaya jemaat.
Tadi hal ketujuh dalam mentaati hukum Taurat ia tidak bercacat, sedikitpun tidak ada kurangnya, diantara orang-orang yang hidup pada zaman itu, tetapi ia sendiri seorang penganiaya.
Kalau kita satu di dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus apa mungkin kita menganiaya perasaan orang lain? Menyakiti orang lain?

Kisah Para Rasul 22:7-8
(22:7) Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? (22:8) Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu.

Memiliki kelebihan yang tidak ada taranya lebih dari orang-orang yang sezamannya pada waktu itu, tetapi semuanya hanya bersifat lahiriah, sebab terlihat rapih, terlihat baik, terlihat indah tetapi hanya pada bagian  luarnya saja. Tetapi sebetulnya Paulus seorang penganiaya jemaat, sama artinya, tidak mengenal salib Kristus.

Sekarang kita kembali memperhatikan ...
Kolose 2:20-21
(2:20) Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia: (2:21) jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini;

Saudaraku telah mati bersama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, itu sesuatu yang luar biasa.
Tetapi yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah mengapakah masih menaklukan diri pada rupa-rupa peraturan?? Yaitu pada ayat 21; jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini, seolah-olah masih hidup di dunia ini, persis seperti orang duniawi.

Galatia 4:9
(4:9) Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?

Sudah menjadi suatu kehidupan yang baru dan sudah berada di tengah penggembalaan namun kembali lagi kepada roh-roh dunia (menghambahkan diri kepada roh-roh dunia).
Segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan disebutlah itu berhala, misalnya; terikat dengan pekerjaan, dengan harta, dengan kekayaan, dengan jabatan, bahkan terikat, karena pendidikan sehingga jauh dari Tuhan, itu berhala.

Perlu untuk diketahui; sekalipun seseorang memliki harta, kekayaan, uang, jabatan yang tinggi, pendidikan yang tinggi, semuanya itu adalah roh-roh dunia yang lemah dan miskin.
Lemah artinya; roh-roh dunia atau berhala-berhala di dunia ini tidak membuat kita menjadi kuat, justru oleh karena roh-roh dunia atau berhala-berhala dunia ini membuat seseorang menjadi lemah, tidak berdaya terhadap dosa yang ditimbulkan oleh si seteru yaitu daging dengan keinginannya, dunia dengan arusnya, setan atau iblis yaitu demon-demon dari roh jahat dan roh najis.

Kita bandingkan setelah ia dipanggil ...
2 Korintus 12:9-10
(12:9) Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
(12:10) Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

Rasul Paulus terlebih suka bermegah atas kelemahannya, tujuannya; supaya kuasa Tuhan turun menaungi dia.
Bermegah di dalam kelemahan, artinya bermegah di dalam: “siksaan, kesukaran, penganiayaan, kesesakan.”
Alasannya adalah sebab jika ia lemah maka ia kuat, jadi salib yang membuat seseorang menjadi kuat.
Sedangkan roh-roh dunia (berhala-berhala di dunia) apapun bentuknya, itu adalah roh-roh yang lemah justru berhala itu yang membuat kita tidak berdaya terhadap dosa yang ditimbulkan oleh si seteru.

Sekarang roh-roh dunia juga disebut miskin. Miskin artinya; berhala-berhala di dunia ini tidak membuat kita menjadi kaya.
2 Korintus 8:9
(8:9) Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.

Jadi jemat di Makedoni menjadi kaya oleh karena kasih karunia.
Kalau kita perhatikan dari ayat 1 sampai ayat 7 mereka itu (jemaat Makedonia) kaya dalam kebajikan, kaya dalam kemurahan, mereka memberi dari kekurangan untuk membantu pekerjaan Tuhan. Pertama-tama mereka mengabdikan kepada Tuhan sedangkan barulah kepada hamba-hamba Tuhan, itu artinya mereka telah diperkaya yaitu: oleh Tuhan oleh kasih karunia Tuhan.
Sedangkan roh-roh dunia ini miskin, artinya, sekalipun dia punya harta dia tidak mampu memberi, orang yang mampu memberi, orang yang mampu berbagi itulah orang kaya, sedangkan yang miskin tidak mampu memberi.

Jadi sekarang kita akan melihat jawaban di atas, pertanyaannya tadi; sudah menjadi suatu kehidupan yang baru tetapi masih menghambakan diri kepada roh-roh dunia?? Dan sudah dijelaskan di atas tadi.
Pertanyaan di atas marilah kita jawab kembali dalam ...
Kolose 2:22
(2:22) semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia.
Pertanyaannya: Mengapa sudah lahir baru tetapi masih menghambakan diri kepada roh-roh dunia, kepada berhala-berhala??
Jawabannya karena selama ini ia menjalankan ibadah lahiriah, menuruti perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia. Itu sebabnya ia kembali lagi menghambakan diri kepada berhala-berhala, kepada roh-roh dunia.
Orang semacam ini susah berubah, saya berani mengatakan itu.

Matius 15:7-9
(15:7) Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: (15:8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. (15:9) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."

Ibadah Taurat atau ibadah lahiriah berarti mulutnya memuji Tuhan, mulutnya memuliakan Tuhan tetapi hatinya jauh dari firman Tuhan, tidak mau diubahkan oleh firman Tuhan, senantiasa mempertahankan peraturan-peratuan atau perintah-perintah manusia itu sendiri (kebenaran diri sendiri).
Ayo, mulai dari sekarang belajar untuk menerima firman Tuhan disertai rendah hati, lemah lembut, jangan dengan kebenaran diri sendiri, jangan dengan kekerasan hati, kalau salah akui salah tidak usah malu.
Malam ini mari membawa diri kita rendah di kaki salib, akui segala kesalahan bahwa memang selama ini kita menjalankan ibadah Taurat, kebenaran diri sendiri. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang











No comments:

Post a Comment