KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, February 24, 2019

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 24 NOVEMBER 2018



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 24 NOVEMBER 2018

STUDY YUSUF
(Seri:146)

Subtema: MEMANDANG RENDAH KEBENCIAN.

Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita diijinkan untuk mengusahakan dan memelihara Ibadah Pemuda Remaja semua karena kemurahan Tuhan dan kita mohonkan kasih dan kemurahan-Nya supaya kiranya Tuhan memberkati kita lewat firman yang dibukakan.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, pemuda remaja, bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, di dalam maupun di luar negeri, dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati.
Sekali lagi mari kita mohonkan kemurahan Tuhan supaya lewat pembukaan firman kita dipulihkan hidup, ibadah, segala sesuatu dipulihkan, berkat kelimpahan menjadi kehidupan kita mengingat hari-hari ini adalah hari-hari yang jahat, dunia sudah dalam keadaan bergelora, sudah rusak seiring rusaknya laku manusia, bahkan juga setan begitu gencar untuk mempengaruhi kehidupan pemuda remaja, maka kita juga harus lebih sungguh-sungguh lagi menyerahkan diri kita kepada tangan Tuhan, untuk terus tergembala untuk sampai tingkat pengenalan dan mengenal untuk dikenal, nanti pucaknya sampai kepada kita dibawa kepada tingkat kedewasaan yaitu hubungan kasih dengan Tuhan.

Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pemuda Remaja dari Kejadian 41:50-52.
Kejadian 41:50-52
(41:50) Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On. (41:51) Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya: "Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku." (41:52) Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku."

Sebelum datang tujuh tahun kelaparan itu lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, anak yang sulung bernama Manasye, anak yang kedua bernama Efraim.

Selanjutnya kita akan mengikuti dan memperhatikan arti rohani dari nama kedua anak laki-laki Yusuf tersebut, diawali dari anak yang sulung yaitu MANASYE.
Manasye artinya; Allah telah membuat Yusuf lupa sama sekali terhadap dua perkara, yaitu:
1. Yusuf lupa pada kesukarannya.
2. Yusuf lupa pada rumah bapanya.
Kemudian saudaraku kesukaran yang dialami Yusuf pada masa mudanya terdiri atas tiga fase yaitu;
Fase pertama: KETIKA YUSUF TINGGAL BERSAMA-SAMA DENGAN SAUDARA-SAUDARANYA.
Hal itu ditulis dengan jelas di dalam Kejadian 37, sedangkan Kejadian 37 terdiri dari dua bagian;
a. Ayat 1-11; Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya.
b. Ayat 12-36; Yusuf dijual ke tanah Mesir.

Sekarang kita akan memasuki Kejadian 37:12.
Kejadian 37:12
(37:12) Pada suatu kali pergilah saudara-saudaranya menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem.

Ayat ini menunjukkan keberadaan saudara-saudara Yusuf tentang dua hal yaitu;
1. Tidak mau kena mengena atau terkait dengan Yusuf.
2. Mereka menjauhkan diri dari Yakub.
Pertanyaanya; Mengapa saudara-saudara yusuf bertindak demikian??
Jawabnya; sebab mereka adalah gembala-gembala yang hatinya tidak bersih, maksudnya hati mereka;
-   Penuh dengan kebencian.
-   Penuh dengan amarah.
-   Penuh dengan hawa nafsu.
Sebetulnya kebencian dan amarah saudara-saudara Yusuf tersebut itu diketahui oleh Yakub.

Kejadian 37:11
(37:11) Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.

Jadi sebetulnya Yakub mengetahui kebencian dan kejahatan bahkan iri hati dari anak-anaknya kepada Yusuf. “Tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.”

Kejadian 37:13
(37:13) Lalu Israel berkata kepada Yusuf: "Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Sahut Yusuf: "Ya bapa."

Yakub mengutus Yusuf kepada saudara-saudaranya. Sebab itu Yakub berkata; “Marilah engkau kusuruh kepada mereka."

Kita baca sejenak ...
Kejadian 37:2
(37:2) Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun -- jadi masih muda -- biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
Yusuf juga mengetahui kejahatan-kejahatan dari pada saudara-sudaranya, namun terhadap kejahatan saudara-saudaranya itu Yusuf tutup mata sebab ia memandang kepada Tuhan Allah sebagai Bapa yang baik.

Kisah Para Rasul 2:25
(2:25) Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Pertanyaannya, kenapa Daud memandang kepada Tuhan? Jawabnya; karena Tuhan berdiri di sebelah kanan Daud, artinya; tampil sebagai pembela.

Roma 8:33-34
(8:33) Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? (8:34) Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?

Kristus yang telah mati dan yang telah bangkit sekarang duduk di sebelah kanan Allah menjadi pembela bagi kita sekaliaannya. Di sebelah kanan artinya; Tuhan dipihak kita menjadi pembela.

Mazmur 118:5
(118:5) Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan.

Kemudian pengalaman Daud ditulis di dalam Mazmur 118:5; “Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan.”
Jadi betul sekali bahwa Tuhan dipihak kita menjadi pembela bagi kita, Dia berada di sebalah kanan kita memberi kelegaan.

Mazmur 118:6-7
(118:6) TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku? (118:7) TUHAN di pihakku, menolong aku; aku akan memandang rendah mereka yang membenci aku.

Ketika Tuhan di pihak kita maka dua hal yang akan kita alami;
1. Tidak akan mengalami ketakutan.
Praktek tidak takut; memandang rendah salah satu seteru itulah daging dengan segala keinginannya. Daging itu musuh dalam selimut, dia berada diantara kita, maka kita tidak boleh meninabobokan daging ini.
2. Mendapat pertolongan dari Tuhan.
Prakteknya; memandang rendah kebencian, tidak membesar-besarkan kebencian sekalipun kita merasa tersakiti, sekalipun kita diperlakukan tidak baik, dan diperlakukan semena-mena, diperlakukan dengan tidak secara manusiawi. Tetapi kalau kita mendapat pertolongan dari Tuhan maka kita akan memandang rendah kebencian itu. Itu tanda bahwa seseorang mendapat pertolongan dari Tuhan.

Kemudian kita kembali membaca ...
Kejadian 37:13
(37:13) Lalu Israel berkata kepada Yusuf: "Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Sahut Yusuf: "Ya bapa."

Yakub berkata kepada Yusuf; “Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Kemudian sahut Yusuf kepada Yakub; "Ya bapa."
Sebetulnya Yusuf sadar bahwa ia tidak disukai dan dibenci oleh saudara-saudaranya, hanya karena jubah yang maha indah dan mimpi-mimpinya itu, namun Yusuf tetap menyahut Yakub bapanya itu; “Ya bapa.”

Roma 8:14-15
(8:14) Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. (8:15) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

Dengan menjawab “ya bapa” menunjukkan dua hal tentang Yusuf;
-   Yusuf mendengarkan suara Roh Kudus dan ia tidak takut, sekalipun ia dibenci oleh saudara-saudaranya.
Sebab yang membuat seseorang menjadi takut bukan salib yang dia pikul tetapi adalah dosa, kalau seseorang masih diperhamba dosa itu yang menyebabkan rasa takut.
Setelah melanggar hukum Allah, Adam dan Hawa sadar bahwa mereka ternyata telanjang.
Dalam keadaan telanjang mereka mengalami rasa takut apalagi saat mendengarkan langkah-langkah Tuhan Allah ada di tengah-tengah taman Eden. Jadi rasa takut itu timbul oleh karena seseorang masih diperhamba dosa.
-   Yusuf yakin bahwa Tuhan menjamin hidupnya karena Tuhan dapat memberi jalan keluar terhadap apa yang sedang dialaminya, apa yang dia rasakan.
Sebab "ya Abba, ya Bapa!" artinya;
1. Tuhan adalah Bapa yang baik.
2. Tuhan adalah Bapa yang memelihara anak-anaknya.

Matius 7:9-10
(7:9) Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, (7:10) atau memberi ular, jika ia meminta ikan?

Bapa yang baik tidak memberi BATU kepada anaknya yang meminta ROTI dan tidak memberi ULAR kepada anak yang meminta IKAN.

Tentang: BATU dan ROTI.
-   Batu -> hukum Taurat.
Kelemahan dari hukum Taurat: tidak mengampuni dosa.
Prakteknya: mata ganti mata, gigi ganti gigi Artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan. Kemudian mengasihi sesama tetapi membenci musuh, mengasihi orang yang mengasihi tetapi membenci orang yang membenci.
-   Roti -> kebenaran dan kasih karunia.
Yohanes 1:16
(1:16) Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
Dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia, dari kasih karunia yang satu kita dibawa kepada kasih karunia yang lain, setelah Tuhan mengampuni dosa yang satu selanjutnya juga Tuhan mengampuni dosa yang lain sampai akhirnya membawa kita sampai kepada kesempurnaan.

Yohanes 1:17
(1:17) sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Hukum Taurat diberikan oleh Musa tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

1 Petrus 2:19-20
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. (2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

Jadi kesimpulannya; sengsara salib adalah kebenaran dan kasih karunia.
Sengsara salib atau menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung itu adalah kebenaran dan kasih karunia.
Jadi kebenaran dan kasih karunia datang dari salib, dari kepenuhan Kristus.

Yohanes 1:14
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Dan akhirnya, kebenaran dan kasih karunia akan membawa kita sampai kepada kemuliaan.

Tentang: ULAR dan IKAN.
-   Ular -> iblis atau setan.
Yohanes 8:44
(8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Tiga tabiat iblis atau setan yang paling mendasar;
1.    Pembunuh manusia dari sejak semua.
2.    Tidak hidup dalam kebenaran.
3.    Bapak pendusta.

Sekarang kita akan melihat tiga tabiat iblis setan ...
Pembunuh manusia, prakteknya; melilit atau mengikat dan membelenggu serta meracuni manusia dengan dosa kejahatan dan dosa kenajisan.
Barangkali merasa sangat sukar sekali melepaskan diri dari dosa kejahatan dan dari dosa kenajisan, mari kita belajar dari pribadi Yusuf malam ini, kiranya Tuhan menolong kita masing-masing, supaya kita mempunyai keberanian untuk berdiri menghadap takhta kasih karunia.
Tidak hidup dalam kebenaran, prakteknya, yaitu; menolak ajaran salib yaitu kebenaran dan kasih karunia.
Praktek dusta; mengajarkan firman yang ditambahkan dan firman yang dikurangkan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Firman yang ditambahkan; menyampaikan dua tiga ayat firman Tuhan lalu ditambahkan dengan dongeng-dongeng, cerita-cerita isapan jempol, takhayul-takhayul, serta melucu-melucu dan lainnya.
Kemudian firman yang dikurangkan artinya; pengajaran salib diganti dengan dua hal yaitu:
-   Tanda-tanda heran ataupun mujizat-mujizat.
-   Teologi kemakmuran, artinya; orang Kristen tidak boleh miskin harus kaya.

-   Ikan -> Roh El Kudus.
Tabiat dari Roh El Kudus ada tujuh;
1. Penolong.
2.
Itu semuanya tertulis dalam Injil Yohanes 14:16, 17, 26.

 
Menyertai.
3. Penghibur.
4. Mengajar.
5. Mengingatkan.
6.
Kedua hal ini ditulis dalam Injil Yohanes 16:8, 13.

 
Menginsafkan.
7. Memimpin.

1 Yohanes 2:27
(2:27) Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Kehidupan yang diurapi Roh Kudus tidak perlu diajar oleh orang lain sebab Roh itu yang akan mengajar dia dalam segala sesuatu dan pengajarannya itu benar tidak dusta.
Itu sebabnya tadi ketika Yakub menyuruh Yusuf kepada saudara-saudaranya, Yusuf menyahut ya Bapa menunjukkan bahwa Tuhan akan memberi pertolongan dan memberi jaminan serta memberikan jalan keluar. Ya Abba ya Bapa artinya; Tuhan adalah Bapa yang baik, kemudian Tuhan yang memelihara anak-anak-Nya, Dia yakin akan itu.
Sebagai bukti Bapa yang baik tidak memberikan batu kepada anak yang meminta roti, kemudian tidak memberikan ular kepada anak yang meminta ikan.

Kisah Para Rasul 1:7
(1:7) Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. (1:8) Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Kehidupan yang diurapi Roh El Kudus akan menerima kuasa dan menjadi saksi, antara lain, di;
-   Yerusalem -> menjadi kesaksian terhadap mereka yang  beribadah dan melayani kepada Tuhan.
Jadi antara imam yang satu dengan imam yang lain saling memberi kesaksian, saling membangun, saling melengkapi satu dengan yang lain.
-   Yudea -> menjadi kesaksian terhadap kerohanian yang masih kanak-kanak.
-   Samaria -> menjadi kesaksian terhadap kehidupan yang masih jauh dari Tuhan.
-   Ujung bumi -> menjadi kesaksian terhadap mereka yang tidak mengenal Allah yang hidup.
Itulah kehidupan yang diruapi Roh Kudus menerima kuasa dan menjadi saksi.

Kesimpulannya; ketika Yusuf menyahut ya Bapa kepada Yakub, Yusuf yakin bahwa;
-   Kebenaran dan kasih karunia dapat mengalahkan kekerasan hati saudara-saudaranya.
-   Pertolongan Roh Kudus akan memimpin dan menyertai Yusuf dari kejahatan saudara-saudaranya.

1 Korintus 1:3
(1:3) Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.

Surat yang pertama kepada jemaat di Korintus, Paulus berkata; “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.”
Kalau Rasul Paulus mengawali dengan pernyataan yang demikian itu karena Paulus tau bahwa terhadap jemaat di Korintus telah dikaruniakan karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus itulah roh pengasihan atau jubah yang maha indah sesuai dengan 1 Korintus 12.

Kita lihat saja ...
Di dalam 1 Korintus 12 dinyatakan rupa-rupa karunia tetapi satu roh itu 1 Korintus 12:8-10, kemudian ayat 28-29 itulah sembilan jabatan Roh Kudus dirampingkan menjadi 5 jabatan-jabatan Roh El Kudus.
Sekarang Tuhan tidak hanya mengaruniakan karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus tetapi juga mengaruniakan mimpi.

1 Korintus 14:1, 24-25
(14:1) Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat. (14:24) Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua; (14:25) segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."

Tugas nabi adalah bernubuat yaitu menyingkapkan segala rahasia yang terkandung di dalam hati, membongkar dosa dengan tuntas.
Jadi jemaat di Korintus menerima jubah yang maha indah yaitu karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus serta karunia nabi disebut juga karunia mimpi menyingkapkan segala rahasia yang terkandung di dalam hati, itu sebabnya tadi tulisan Paulus kepada jemaat di Korintus yang pertama diawali dengan kasih karunia dan damai sejahtera yaitu kebenaran menyertai jemaat di Korintus karena Tuhan telah mengaruniakan kepada jemaat Korintus jubah yang maha indah dan mimpi. Maka jemaat di Korintus tidak perlu takut.

Sekarang kita sudah mengerti tentang hal itu semua, selanjutnya mari kita memperhatikan tujuan Yakub mengutus Yusuf kepada saudara-saudaranya.

Kejadian 37:13
(37:13) Lalu Israel berkata kepada Yusuf: "Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Sahut Yusuf: "Ya bapa."

Sebelum membaca ayat 14 saya kembali mengatakan sebetulnya Yakub tau bahwa Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya, hal yang senada Yusuf juga mengetahui betul bahwa ia dibenci oleh saudara-saudaranya, namun Yakub tetap menyuruh Yusuf sebaliknya Yusuf juga menyahut Yakub: “Ya Bapa. Jadi ada suatu kerja sama yang baik, sebab Yusuf ini memandang rendah kebencian sebab dia sadar bahwa Tuhan di pihaknya.
Jadi baik Yakub maupun Yusuf mengetahui kebencian dari saudara-saudaranya karena jubah yang maha indah dan mimpi. Tetapi apapun yang terjadi dan dengan karya mahal sekalipun rencana Allah tetap berjalan. Yakub tetap mengutus Yusuf, sedangkan dari sisi Yusuf harus menerima kenyataan tidak boleh lari dari kenyataan.

Kejadian 37:14
(37:14) Kata Israel kepadanya: "Pergilah engkau melihat apakah baik keadaan saudara-saudaramu dan keadaan kambing domba; dan bawalah kabar tentang itu kepadaku." Lalu Yakub menyuruh dia dari lembah Hebron, dan Yusuf pun sampailah ke Sikhem.

Yusuf disuruh melihat apakah baik/sehat keadaan saudara-saudaranya dan domba-dombanya.
Dalam hal ini Roh Kudus sangat memperhatikan penggembalaan yaitu gembala dan domba-domba, seluruh sidang jemaat Tuhan. Dengan kata lain Roh Kudus tidak akan membiarkan penggembalaan yang tidak sehat yakni menyimpan segala kebencian.
Yakub gambaran dari Roh Kudus, mengutus Yusuf kepada saudara-saudaranya apakah baik/sehat keadaan saudara-saudaranya dan domba-dombanya.
Kesimpulannya ada dua macam penggembalaan;
1. Penggembalaan yang ditandai dengan kebencian-> saudara-saudara Yususf.
2. Penggembalaan yang ditandai dengan kasih -> Yusuf.
Yusuf adalah gambaran dari sidang mempelai atau gunung Sion yakni gandum yang bernas yaitu firman Allah yang dibukakan. Kemudian resiko yang terjadi kalau Firman pengajaran Mempelai disampaikan maka akan terlihat segala kekurangan-kekurangan termasuk kebencian, kajahatan, dan iri hati.

Tadi Yakub berkata; “bawalah kabar tentang itu kepadaku." Berarti segala kekurangan-kekurangan itu akan dibawa kembali kepada Yakub.
Kalau Yusuf membawa kekurangan-kekurangan saudara-saudaranya kepada Yakub berarti akan terjadi persoalan, sebab satu sisi sidang jemaat Tuhan harus disucikan resikonya sakit bagi daging, tetapi bagi mereka yang menolak penyucian akibatnya terjadi pemberontakan kalau tidak kuat. Namun sisi lain sidang jemaat juga memerlukan doa dan pelayanan Imam Besar. Kalau dia menyampaikan kabar mempelai maka segala yang terselubung akan tersingkap. Ini menimbulkan persoalan yang begitu berat yang harus dipikul oleh Yusuf.
Ini menjadi dilema atau menjadi perosalan besar tapi Yusuf harus melakukannya, tadi sudah saya sampaikan di atas Yakub tau bahwa Yusuf dibenci sebaliknya Yusuf juga dengan sadar bahwa ia dibenci saudara-saudaranya, tapi harus terjadi, anak dengan bapa harus satu tujuan. Anak diutus ke bumi untuk melakukan kehendak Allah Bapa sesuai dengan apa yang didengar sesuai dengan apa yang dilihat.

Kita lihat ...
Kejadian 37:3
(37:3) Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
Seorang gembala harus menentukan sikap maju atau mundur, takut atau berani menyampaikan pengajaran mempelai. Tapi yang pasti Yakub lebih mengasihi Yusuf kepadanya telah diberikan jubah yang maha indah, berarti sidang jemaat harus disucikan oleh Pengajaran Mempelai (gandum bernas) dan sidang jemaat membutuhkan jubah yang maha indah, membutuhkan doa dan pelayanan Imam Besar.
Jadi apapun yang terjadi rencana Allah tetap berjalan sekalipun harus mengorbankan anak-Nya yang tunggal.

Penggembalaan ditandai dengan dua macam; ditandai dengan kebencian dan ditandai dengan kasih. Sekarang kita lihat resiko yang harus diambil oleh anak tunggal Bapa,  ketika Ia memberi diri diutus.
Yohanes 10:11
(10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Yesus adalah gembala yang baik. Tandanya; Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya supaya rencana Allah terlakasana.
Jadi harus mengambil keputusan yaitu lewat bayar harga supaya rencana Allah terlaksana.
Tadi Yusuf sadar ia dibenci tetapi ia harus kerjasama dengan Bapa bukan berarti Bapa tidak tau apa yang sedang terjadi. Dunia membenci Yesus, Bapa tau tetapi harus berani mengambil resiko, anak tunggal Bapa harus dikorbankan.
Kemudian dengan karya yang mahalpun Allah rela asal rencana-Nya berjalan dengan baik.

Yohanes 10:14
(10:14) Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku

Sekali lagi Yesus berkata; “Akulah gembala yang baik.” Kita memang harus menjadi domba-domba yang tergembala.
Firman pengajaran mempelai sudah diutus supaya kita menjadi domba-domba yang tergembala.
Kemudian di dalam penggembalaan Firman Pengajaran Mempelai akan memimpin kita sampai kepada tingkat pengenalan yaitu mengenal dan dikenal oleh Tuhan, berarti Yesus gembala yang baik Ia mengenal domba-domba-Nya dan domba-domba-Nya mengenal gembalanya.

Efesus 4:13-15
(4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, (4:14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, (4:15) tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

Selanjutnya pengenalan itu akan ditingkatkan sampai kepada puncaknya yaitu hubungan kasih, hubungan spesial, tidak hanya sebatas mengenal dan dikenal oleh Tuhan.
Bapa harus mengambil keputusan dengan merelakan, mengorbankan anak-Nya yang tunggal. Yusuf itu gambaran dari Mempelai, (gunung Sion), gandum bernas (berisi), itulah pembukaan firman kalau itu disampaikan kekurangan terlihat berarti terjadi persoalan besar, Yakub tau hal itu namun rencana Allah harus terlaksana. Yusuf juga mengerti rencana Yakub dia mau diajak kerja sama, dia mau diutus, untuk mengetahui keadaan saudara-saudara dan domba-dombanya.
Maka anak-anak Tuhan harus mengambil keputusan antara ikut Tuhan atau tidak ikut Tuhan, jangan sampai kita mengasihi dunia dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya.

Kidung Agung 8:8-10
(8:8) -- Kami mempunyai seorang adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada. Apakah yang akan kami perbuat dengan adik perempuan kami pada hari ia dipinang? (8:9) Bila ia tembok, akan kami dirikan atap perak di atasnya; bila ia pintu, akan kami palangi dia dengan palang kayu aras. (8:10) -- Aku adalah suatu tembok dan buah dadaku bagaikan menara. Dalam matanya ketika itu aku bagaikan orang yang telah mendapat kebahagiaan.

Mempelai perempuan mempunyai dada -> suatu tingkat kedewasaan rohani.
Buah dada kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel itu terkena kepada dua loh batu yang berisikan sepuluh hukum Allah, sedangkan inti dari sepuluh hukum Allah hanya satu yaitu: kasih.
-   Kasih kepada Tuhan mewakili loh batu yang pertama.
-   Kasih kepada sesama mewakili loh batu yang kedua.
Dewasa berarti, mampu mengasihi Tuhan dan mampu mengasihi sesama. Kalau kanak-kanak rohani tidak sampai ke tingkat kenal mengenal apalagi mengasihi Tuhan dan sesama.
Selanjutnya Mempelai perempuan berkata; aku adalah suatu tembok, itu menunjuk kepada iman yang kuat dan teguh, tidak goyah. Selanjutnya Mempelai perempuan berkata; “Dalam matanya ketika itu aku bagaikan orang yang telah mendapat kebahagiaan.”
Tembok itu iman teguh, mata adalah pelita adalah pengaharapan. Kalau kita mempunyai pengharapan kepada mempelai pria sorga kita mempunyai kebahagiaan yang luar biasa.
Jadi kalau kita melihat pribadi Yusuf ini dia adalah pribadi yang luar biasa, dia bukan pemuda biasa, dia pemuda yang luar biasa.
Bapaknya Yakub tau bahwa ia dizolimi ia dibenci dan tidak disukai saudara-saudaranya, tetapi Yakub harus menyuruh Yusuf kepada saudara-saudaranya untuk melihat keadaan saudara-saudaranya dan domba-dombanya. Tetapi sisi lain Yusuf berkata; ya Bapa, resiko harus diambil yaitu membayar harga yang besar, supaya rencana Allah terlaksana yaitu: pesta nikah Anak Domba.
Dari sejak semula kita sudah dipimpin oleh pengajaran mempelai kita sudah menerima pembukaan firman, segala kekurangan terlihat, saat dosa disingkapkan apa reaksi kita? Saudara-saudara Yusuf makin benci berarti terjadi persoalan tapi satu sisi sidang jemaat Tuhan butuh doa butuh pelayanan Imam Besar, kita butuh doa dan pelayanan Imam Besar.
Tetapi dalam Kejadian 37:3 Yakub mengasihi Yusuf kepadanya diberikan jubah yang maha indah berarti resiko harus diambil, rela bayar harga, nanti pengajaran mempelai akan memimpin kita kepada tingkat pengenalan (mengenal dan dikenal oleh Tuhan), tidak berhenti sampai disitu selanjutnya sampai kepada tingkat spesial yaitu: hubungan kasih.
Saya sebagai hamba Tuhan harus berani mengambil sikap untuk menyampaikan firman Pengajaran Mempelai tidak mundur sedikitpun, tidak goyah sedikitpun apapun resikonya. Saya berharap pemuda remaja harus mengambil keputusan, harus berani mengambil resiko, rela bayar harga yang mahal untuk memimpin kita sampai pada puncaknya yaitu; hubungan kasih -> dewasa, tandanya mempunyai buah dada artinya mampu mengasihi Tuhan dan sesama.
Lalu dalam kesempatan yang lain Mempelai perempuan berkata; Aku adalah suatu tembok” Menunjukkan iman yang teguh tidak goyah. Kemudian berkata:  dalam matanya ketika itu aku bagaikan orang yang telah mendapat kebahagiaan -> pengharapan yang memberi suatu kebahagiaan. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang





No comments:

Post a Comment