KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, February 8, 2019

IBADAH RAYA MINGGU, 11 NOVEMBER 2018



IBADAH RAYA MINGGU, 11 NOVEMBER 2018

KITAB WAHYU
(Seri:77)

Subtema: RAHASIA YANG TERSEMBUNYI DARI ABAD KE ABAD.


Shalom saudaraku.
Selamat sore, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus oleh karena kemurahan hati Tuhan kita diijinkan untuk mengusahakan Ibadah Raya Minggu, kita bersyukur dan kita naikkan permohonan kepada Tuhan supaya kiranya Tuhan menyatakan kemurahan-Nya lewat pembukaan firman Tuhan sore ini.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, barangkali hamba-hamba Tuhan juga yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Facebook, Youtube, dimanapun anda berada di dalam maupun di luar negeri kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari kitab Wahyu 10:1-3.
Wahyu 10:1-3
(10:1) Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api. (10:2) Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi, (10:3) dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.

Ada tujuh perkara hasil dari tujuh kali percikan darah yang dialami oleh Tuhan Yesus Kristus;
1. Berselubungkan awan.
2. Pelangi ada di atas kepalanya.
3. Mukanya sama seperti matahari.
4. Kakinya bagaikan tiang api.
5. Ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka.
6. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi.
7. Ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum.
Dari perkara yang pertama sampai dengan perkara yang ketujuh ini telah saya sampaikan seluruhnya diakhiri pada minggu yang lalu. Namun dari tujuh perkara ini kita masih mendapatkan sesuatu yang harus kita perhatikan disini dengan baik.
Tujuh perkara ini dibagi atas dua bagian;
a. Perkara yang pertama sampai dengan perkara yang keempat adalah sesuatu yang MELEKAT di dalam diri Tuhan Yesus Kristus.
b. Perkara yang kelima sampai dengan perkara yang ketujuh adalah TINDAKAN-TINDAKAN dari Tuhan Yesus Kristus.
Kesimpulannya; empat perkara melekat di dalam diri Yesus Kristus sedangkan tiga perkara lainnya adalah tindakan-tindakan dari Tuhan Yesus Kristus.

Mari kita lihat dua perkara tersebut dimulai dari ...
Tentang: EMPAT PERKARA MELEKAT ATAU TERIKAT DI DALAM DIRI TUHAN YESUS KRISTUS.
Empat perkara yang melekat dalam diri Tuhan Yesus Kristus ini berbicara tentang pribadi Tuhan Yesus Kristus sebagai Anak Domba Paskah.
Keluaran 12:3, 6
(12:3) Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. (12:6) Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.

Anak domba paskah diambil pada tanggal sepuluh lalu disembelih pada tanggal empat belas, berarti anak domba tersebut dikurung selama empat hari lalu selanjutnya disembelih.

Mari kita lihat perinciannya ...
2 Petrus 3:8
(3:8) Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.

Di hadapan Tuhan satu hari sama dengan seribu tahun, sebaliknya seribu tahun sama dengan satu hari. Hal yang satu ini tidak boleh dilupakan.
Berarti ketika Yesus dikurung selama empat hari sama dengan empat ribu tahun, dengan perincian 4 hari x 1000 tahun = 4000 tahun, terhitung dari kejatuhan Adam sampai dengan Yesus Kristus disalibkan.
Perhatikan; kejatuhan Adam sampai dengan Abraham = 2 hari x 1000 = 2000 tahun.
Kemudian Abraham sampai dengan Tuhan Yesus disalibkan; 2 hari x 1000 = 2000 tahun.
Total kesuluruhannya dari Adam sampai dengan Yesus disalibkan adalah 4000 tahun. Itulah perincian tentang diambil tanggal sepuluh lalu disembelih pada tanggal empat belas, berarti anak domba itu dikurung selama empat hari.
Tapi memang sangat sinkron sekali, sangat sesuai dengan Alkitab, ayat ini Alkitabiah sekali setelah saya selidiki  Kejadian 1, Kejadian 2, dan Kejadian 3 sangat sinkron sekali.
-     Kejadian I: Langit, bumi, dan segala isinya tercipta.
-     Kejadian II: Tentang taman Eden.
-     Kejadian III: Kejatuhan Adam dan Hawa.
Jadi yang satu ini tidak boleh dilupakan, satu hari di hadapan Tuhan sama dengan seribu tahun, sebaliknya seribu tahun sama dengan satu hari di hadapan Tuhan.

1 Petrus 1:20
(1:20) Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.
Perhatikan; Ia telah dipilih dan Ia dipilih sebelum dunia dijadikan.

Lebih rinci ...
Roma 16:25
(16:25) Bagi Dia, yang berkuasa menguatkan kamu, -- menurut Injil yang kumasyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya,

Rahasia yang didiamkan berabad-abad lamanya artinya; pilihan itu telah ditetapkan dari sejak semula.

Roma 16:26
(16:26) tetapi yang sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman –

Sekarang rahasia yang bersembunyi dari abad ke abad itu telah dinyatakan kemudian diberitakan oleh kitab para nabi kepada segala bangsa.
Sebelum Yesus disalibkan kitab para nabi sudah memberitahukan tentang peristiwa bahwa satu kali nanti Yesus akan menggenapkan hukum Taurat di atas kayu salib, jadi sangat sinkron sekali bahwa betul-betul Ia telah dipilih dari sejak semula, Dialah rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, dari waktu ke waktu, dari keturunan ke keturunan. Tapi sekarang telah dinyatakan kepada kita, telah diberitakan oleh para nabi kepada seluruh bangsa, bahkan atas segala seantero dunia ini.

Kita kembali memperhatikan anak domba paskah ...
Keluaran 12:5
(12:5) Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.
Catatan penting tentang anak domba paskah;
1.   Harus jantan.
2.   Tidak bercela.
3.   Harus berumur setahun.

Mari kita perhatikan ...
Tentang: ANAK DOMBA HARUS JANTAN -> Kristus sebagai kepala.
Efesus 5:22-24
(5:22) Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, (5:23) karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. (5:24) Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

Karena Kristus adalah kepala jemaat Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Jadi tubuh tidak dapat menyelamatkan tubuh, manusia tidak dapat menyelamatkan manusia, tetapi yang menyelamatkan manusia adalah Kristus, Dialah kepala yang menyelamatkan tubuh.
Maka Anak Domba itu harus jantan, tidak boleh betina, Kristus kepala, Dia suami, Dia Mempelai Laki-laki Sorga  yang menyelamatkan tubuh.

Sekarang selanjutnya kita akan melihat proses penyelamatan ini ada hubungan timbal balik antara tubuh dengan kepala.
Sekarang terlebih dahulu kita melihat dari pihak TUBUH atau SIDANG JEMAAT.
Sidang jemaat yang adalah tubuh-Nya harus tunduk seperti seorang isteri tunduk kepada suaminya dalam segala hal. Jadi dari pihak tubuh dari pihak sidang jemaat harus tunduk kepada Kristus sebagai kepala.
1 Petrus 3:3-5
(3:3) Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, (3:4) tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. (3:5) Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,

Seorang isteri harus tunduk kepada suaminya sebab itu merupakan perhiasan rohani yaitu perhiasan manusia batiniah.
Ketundukan seorang isteri kepada suami itu merupakan perhiasan rohani dari seorang isteri, sama seperti rambut panjang itu merupakan perhiasan rohani dari seorang isteri, perhiasan manusia batiniah.
Kemudian kita lihat ketundukan itu bersumber dari;
-  Roh yang lemah lembut.
Seorang perempuan tidak boleh kasar dan keras hati, itu yang disebut roh yang lemah lembut, dari situ nanti sumber dari ketundukan itu.
-  Roh yang tentram.
Berarti hidupnya selalu tertib tidak membuat keonaran dalam segala perkara.
Jadi ketundukan seorang isteri kepada suaminya itu adalah perhiasan rohani. Ada perhiasan lahiriah ada juga perhiasan rohani itulah ketundukan seorang isteri kepada suami, itu adalah perhiasan batiniah sumbernya dari roh yang lemah lembut dan tentram.
Semoga hal ini benar-benar berasal dari manusia batiniah sehingga bagian luar terlihat sumbernya dari dalam, sebab ibadah kita tidak boleh palsu, pelayanan kita tidak boleh palsu, hidup kita tidak boleh palsu, harus jelas posisi kita seperti apa di hadapan Tuhan. Kalau tunduk, tunduknya tidak boleh palsu.

1 Petrus 3:6
(3:6) sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

Tunduk prakteknya; taat sama seperti Sara kepada Abraham, dan menamai Abraham tuannya. Berarti seorang isteri yang taat = hamba kebenaran, patuh pada ajaran yang benar
Kalau saja Abraham disebut tuan berarti Sara adalah hamba yaitu hamba dari kebenaran, itu taat.
Taat, berarti; patuh pada ajaran yang benar = hamba kebenaran, itu yang disebut tunduk sampai pada akhirnya nanti menjadi hamba kebenaran.

1 Petrus 3:1-2
(3:1) Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, (3:2) jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.

Ketundukan seorang isteri akan menjadi kesaksian kepada perempuan-perempuan atau kepada orang lain yang tidak taat kepada firman, sebab dapat dipastikan ketundukan seorang isteri menunjukkan pribadinya hidup yang murni dan saleh.

Sekarang dari pihak KEPALA atau SUAMI.
Kita kembali memperhatikan ...
Efesus 5:25-29
(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (5:28) Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. (5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,

Kristus sebagai kepala (suami) mengasihi sidang jemaat sebagai seorang isteri (tubuh-Nya).
Kasih Kristus kepada sidang jemaat ditandai dengan dua tanda;
a.   Ia telah menyerahkan diri-Nya atau mengorbankan diri-Nya bagi sidang jemaat.
Menyerahkan diri-Nya atau mengorbankan diri-Nya kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada dua alat yang ada di halaman atau pelataran yaitu;
1.   Mezbah korban bakaran.
2.   Bejana kolam pembasuhan tembaga.
Mezbah korban bakaran -> sengsara salib atau korban Kristus.
Sedangkan Kolam Pembasuhan Tembaga itu adalah pengalaman dalam tanda kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
Tujuan menyerahkan atau mengorbankan diri-Nya; untuk menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu = kudus tidak bercela. Sehingga menjadi pasangan yang seimbang.
Itu terjadi sesudah disucikan oleh air dan firman...ayat 26.
Ayat 27 sidang jemaat ditempatkan dengan cemerlang tentu sesudah ayat 26; sesudah disucikan oleh air dan firman.
Jadi permandian air tidak berhenti hanya sebatas di kolam pembaptisan tetapi dilanjutkan dengan penyucian oleh air dan firman sebagaimana sore hari ini. Mendengar firman Tuhan, berarti; memberi diri disucikan oleh air dan firman. Dalam setiap pertemuan ibadah, harus ditopang oleh firman Allah, itu yang menyucikan kehidupan sidang jemaat, tubuh-Nya.
b.   Mengasihi isteri-Nya seperti mengasuhi tubuh-Nya.
Prakteknya; mengasuh dan merawatinya.

Sekarang kita akan melihat tentang DIASUH.
Mengasuh berarti memberi didikan dan ajaran yang baik dan benar dan suci.
Di dalam penggembalaan ini, tubuh kita, jiwa kita, roh kita juga diasuh oleh Tuhan.
Singkatnya kalau tubuh, jiwa, roh tidak diasuh oleh Tuhan maka tubuh, jiwa, roh akan dikuasai oleh daging.
Tubuh dikuasai daging = angka 6.
Jiwa dikuasai daging = angka 6.
Roh dikuasai daging = angka 6.
Dengan kata lain, tubuh, jiwa, dan roh dikuasai ANTIKRIS. Maka pentingnya kehidupan kita ini diasuh dengan baik dengan benar dengan suci oleh ajaran yang baik.

Sekarang kita akan melihat ajaran itu ...
Ibrani 12:5-7
(12:5) Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; (12:6) karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." (12:7) Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?

"Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya.” Kalimat ini dibagi atas dua bagian;
Yang Pertama: Janganlah anggap enteng didikan Tuhan, itulah didikan yang datang dari salib.
Yang Kedua: Janganlah putus asa kalau ada peringatan ada teguran. Teguran dalam bentuk apapun, orang salah memang harus ditegur, orang salah memang harus diperingatkan, tidak ada orang yang salah tidak diperingatkan, tidak ada orang yang salah tidak ditegur.
Kalau seseorang mengabaikan didikan dan teguran dari gembala sidang (hamba Tuhan) maka nanti ada teguran yang datang langsung dari Tuhan; tiba-tiba jatuh, tiba-tiba ada celaka, tiba-tiba ada sesuatu yang tidak diinginkan. Tapi itu harus terjadi sebab itu adalah hajaran didikan, maka tidak boleh menganggap enteng didikan dan tidak boleh putus asa kalau ada teguran dan peringatan dari Tuhan.
Sebab yang dididik dan dihajar oleh Tuhan adalah orang yang diakui-Nya sebagai anak dan orang yang dikasihi-Nya saja. Pendeknya; yang diasuh adalah orang yang diakui sebagai berikut;
1.   Anak.
2.   Yang dikasihi-Nya.
Jadi semua anak harus mendapat ganjaran, semua kehidupan yang dikasihi harus diajar dididik dengan didikan salib. Inilah kehidupan yang diasuh oleh Tuhan tubuhnya diasuh oleh Tuhan, jiwanya diasuh oleh Tuhan, rohnya diasuh oleh Tuhan.

Ibrani 12:8
(12:8) Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
Kalau seseorang bebas dari didikan salib dia bukan anak Allah melainkan anak-anak gampang. Anak-anak gampang adalah anak-anak yang lahir diluar nikah.
Saudaraku nanti di Wahyu 12 disitu ada suatu tanda besar di langit; seorang perempuan berselubungkan matahari, bulan di bawah kakinya, bermahkotakan dua belas bintang di atas kepala. Namun ada tanda lain di langit (tapi tidak besar); seekor naga merah padam yang besar. Kemudian perempuan ini sedang mengandung anaknya, dalam keadaan penderitaan yang berat.
Kemudian pada saat ia melahirkan anak yang dikandungnya itu maka naga itu memburu anak yang dilahirkan perempuan ini, tetapi segera anak ini dibawa kepada Allah sedangkan mempelai perempuan dipelihara di padang gurun selama tiga tahun setengah karena kepadanya diberikan dua sayap burung nasar yang besar, disitu dia dipelihara oleh Tuhan selama tiga tahun setengah.
Sedangkan anak yang dilahirkan perempuan ini adalah benih yang dikandung dari firman Allah, benih yang dikandung dari Roh Allah, benih yang dikandung dari kasih Allah. Jadi, anak yang dilahirkan itu adalah hasil dari hubungan intim dengan Tuhan, itu bukan anak gampangan, lalu pada akhirnya anak ini akan menggembalakan sidang jemaat dengan gada besi. Itu yang memelihara kehidupan kita, didikan ini yang memelihara kehidupan kita.
Maka terlalu bodoh sekali kalau seseorang menganggap enteng didikan lalu putus asa ketika ditegur dan diperingatkan dalam kesalahannya.
Kita bersyukur sampai sejauh ini kita menerima didikan dan teguran Tuhan. Tidak boleh putus asa kalau ada teguran, jangan bersungut-sungut, jangan patah semangat.

Ayub 5:17
(5:17) Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
Berbahagialah manusia yang ditegur Allah, oleh sebab itu jangan kita menolak didikan Allah Yang Maha kuasa supaya kita boleh mengalami kebahagiaan yang luar biasa.
Orang yang tidak diasuh oleh Tuhan seringkali menganggap enteng didikan kemudian putus asa saat dia menghadapi banyak ujian. Mungkin diijinkan tidak punya uang, diijinkan dulu tidak bekerja, diijinkan dulu sakit, tujuan dan maksud Tuhan disitu adalah supaya kehidupan kita semakin hari semakin dewasa, demikianlah Tuhan  mengasuh tubuh, jiwa, roh sebagai sumber kebahagiaan itu.

Sekarang tentang MERAWATI ...
Merawati berarti mengobati, memperhatikan luka-luka atau sakit yang dialami.
Ayub 5:18
(5:18) Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.
Dialah yang melukai tetapi juga yang membebat, kemudian Dia yang memukuli tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.
Saudaraku saat ini kita mendengarkan firman Allah itulah pedang roh, lalu mengadakan suatu operasi untuk mencari sakit penyakit yang kita derita, saat dioperasi oleh pedang roh rasanya sakit sekali, ketika kita dikoreksi oleh firman Tuhan itu rasanya sakit sekali.
Tetapi sesudah selesai dioperasi oleh pedang yang tajam maka sakit kitapun sembuh.

Yesus telah mengalami penderitaan, Dia dipukuli tetapi Dia juga yang menyembuhkan.
Tidak ada kesembuhan sebelum dilukai terlebih dahulu, maka kehidupan yang dilukai ini akan dibalut dan disembuhkan (dirawat) oleh Tuhan. Jadi saat ini kita juga sedang dirawat oleh Tuhan, itu tanda bahwa Tuhan sangat mengasihi tubuh-Nya, lewat pedang roh, kita dioperasi lalu sakit kitapun sembuh termasuk luka-luka batin.
Banyak orang Kristen salah mengerti untuk mengobati luka batin, seringkali melampiaskan amarahnya emosinya dengan meluap lalu mempersalahkan yang salah dengan luar biasa, tetapi sebetulnya akan menambah pedih di hati, itu akan memahitkan hidupnya, tetapi untuk menyembuhkan luka-luka di batin adalah lewat pedang roh, firman Allah yang mengoreksi kehidupan pribadi lepas pribadi.
Barangkali kita memang jengkel melihat orang yang salah, yang sudah melantarkan kehidupan kita tetapi yang mengobati luka-luka dibatin bukan dengan kejengkelan kita, tetapi harus lewat pedang roh, nanti setelah dioperasi terlihatlah sakit penyakit, Dia yang melukai tetapi Dia juga nanti yang membalut luka-luka di batin ini.
Tidak sedikit diantara kita mengalami sakit atau luka-luka di batin tetapi malam ini dengan kemurahan yang besar kita diberikan jalan keluar supaya luka-luka dibatin disembuhkan oleh Tuhan.

Hosea 6:1
(6:1) "Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.

Mari kita berbalik kepada Tuhan sebab Dia yang telah menerkan dan yang akan menyembuhkan kita, Dia yang telah memukul dan yang akan membalut luka-luka di batin kita masing-masing.
Jadi lewat sengsara dulu maka segala sakit disembuhkan termasuk luka-luka dibatin, dirawat, dibalut oleh Tuhan.
Bayangkan andai saja tumbuh akar pahit, kalau itu tidak segera diobati (dioperasi) pedang roh kehidupan semacam ini adalah kehidupan yang sangat menakutkan sekali.
Satu kali saya melihat kesaksian di televisi, yang mengaku jengkel kepada ayahnya, karena ibunya dan dia sebagai anak ditelantarkan oleh bapaknya, sementara bapaknya juga sudah mati ingin lagi diobrak abrik mayat yang sudah dikubur, bayangkan sampai sedemikian rupa. Itulah kalau luka-luka batin tidak segera disembuhkan, dendamnya luar biasa, sebelum dendam terbalaskan atau terlampiaskan maka amarahnya tidak akan berhenti, ini mengerikan.
Maka terpujilah Tuhan, Tuhan merawati kehidupan kita sampai pada sore hari ini sehingga segala luka di batin dipulihkan tidak ada akar pahit, tidak ada dendam, tidak ada rasa jengkel terhadap sesama (siapapun dia).
Ayo anak hormati orang tua, saya sudah sampaikan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab.


1 Petrus 2:24
(2:24) Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Oleh bilur-bilurnya kita telah mengalami kesembuhan sebab Dia telah dipukuli, Dia sudah terluka di atas kayu salib, supaya kita yang mati terhadap dosa hidup dalam kebenaran. Jadi terlebih dahulu dilukai.

Tentang: TIDAK BERCELA.
Ibrani 4:15
(4:15) Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
Yesus Kristus Dia sebagai Imam Besar berarti menjadi pengantara antara Allah dan manusia dan sebagai manusia Ia telah dicobai hanya tidak berbuat dosa, tidak bercela.

1 Petrus 1:18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, (1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Saudaraku kita disucikan dengan darah yang mahal yaitu darah Kristus yang sama seperti darah Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat, gambarannya dilukiskan dalam Yesaya 53:7; Ketika Dia tertindas Dia tidak membuka mulut, seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian, seperti induk domba yang mulutnya kelu di hadapan orang-orang yang menggunting bulunya, dia tidak membuka mulutnya, tidak mempersalahkan yang salah. Itu sebabnya disini dikatakan darah Kristus yang sama seperti darah Anak Domba tak bernoda dan tak bercacat.
Yesus disalibkan darah-Nya tercurah atas kita, Dia disalibkan bukan karena Dia berdosa, Dia disalibkan bukan karena ada kejahatan. Jadi darah Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat, darah itulah yang menyucikan kehidupan kita, jadi layak untuk menjadi anak domba paskah, untuk menebus dosa bangsa Israel, membebaskan Israel dari Mesir nantinya.
Biarlah dalam setiap tarikan nafas hidup ini ada Tuhan, dalam setiap denyut jantung ini ada Tuhan Yesus Kristus, dan di dalam darah yang mengalir pada tubuh lewat urat-urat nadi biarlah tidak tercemari dengan dosa kejahatan dan  dengan dosa kenajisan dan dengan dosa apa saja.
Maka kehidupan yang seperti ini tidak hidup dalam hawa nafsu dan keinginan daging, mulut tidak terbuka, menjadi suatu kehidupan yang tidak bercela.

Tentang: BERUMUR SETAHUN.
Berumur setahun itu berbicara tentang kedewasaan rohani.
Lihat kehidupan yang dewasa dalam ...
Kidung Agung 8:8-10
(8:8) -- Kami mempunyai seorang adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada. Apakah yang akan kami perbuat dengan adik perempuan kami pada hari ia dipinang? (8:9) Bila ia tembok, akan kami dirikan atap perak di atasnya; bila ia pintu, akan kami palangi dia dengan palang kayu aras. (8:10) -- Aku adalah suatu tembok dan buah dadaku bagaikan menara. Dalam matanya ketika itu aku bagaikan orang yang telah mendapat kebahagiaan.

Tanda kedewasaan rohani sama seperti mempelai perempuan; memiliki buah dada yang besar.
Dalam susunan pola Tabernakel buah dada itu terkena kepada DUA LOH BATU yang berisikan sepuluh hukum, inti dari sepuluh hukum hanya satu yaitu kasih antara lain; kasih kepada Tuhan mewakili loh batu yang pertama, kemudian kasih kepada sesama itu mewakili loh batu yang kedua.
Kalau dewasa rohani ia sanggup mengasihi Tuhan Yesus Kristus mempelai laki-laki sorga dalam susah maupun senang, beda dengan anak-anak tidak cukup umur, tidak layak masuk pada hari dipinang, tidak layak masuk dalam pesta nikah Anak Domba, karena dia belum sanggup mengasihi Tuhan Yesus Kristus sebagai mempelai laki-laki sorga dalam susah maupun senang.

Ada kalanya orang Kristen senang, saat banyak uang, mungkin karena ada tunjangan-tunjangan yang lain antara lain; kedudukan, jabatan, karir yang semakin naik, saat suasana happy seperti itu dia mampu melayani Tuhan, dia mampu memberi yang terbaik. Tetapi saat suasana susah belum tentu bisa, karena dia masih kanak-kanak, tidak mengerti soal mengasihi dengan baik dan dengan benar.
Anak domba paskah itu harus berumur setahun, ini berbicara tentang kedewasaan penuh, tandanya Tuhan tetap menerima kekurangan kita, begitu banyak kejahatan, begitu banyak perbuatan kenajisan, banyak kefasikan disana sini tapi Tuhan mampu menerima kekurangan kita.
Kita ini kehidupan yang kurang setia, tetapi Dia setia kepada kita. Tuhan Yesus baik, luar biasa panjang sabar-Nya kepada kita tidak terukur, perhatian-Nya luar biasa kita boleh merasakan kasih sayang dan kasih setia-Nya, kita diasuh dirawat dengan kasih sayang dan kasih setia, dan kehidupan kita juga didewasakan oleh Tuhan supaya sama seperti Dia mampu mengasihi Tuhan dalam segala perkara baik dalam susah maupun senang.

Kesimpulannya dari apa yang sudah saya sampaikan tentang anak domba paskah, rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, dari turunan ke keturunan ...
Roma 16:25-26
(16:25) Bagi Dia, yang berkuasa menguatkan kamu, -- menurut Injil yang kumasyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya, (16:26) tetapi yang sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman –

Tetapi yang sekarang rahasia yang didiamkan berabad-abad telah dinyatakan menurut perintah Allah yang abadi tujuannya untuk membimbing kehidupan manusia (Israel dan Kafir) sidang jemaat, umat Tuhan kepada ketaatan iman sampai sempurna.

Kolose 1:26-27
(1:26) yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. (1:27) Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!

Itulah rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dari turunan kepada keturunan memimpin kita kepada ketaatan iman sekaligus Dia adalah pengharapan yang memimpin juga kita sampai kepada kemuliaan kesempurnaan hidup kekal dalam kerajaan yang kekal, bahagia bersama-sama dengan Dia.
Itulah pekara yang pertama sampai perkara yang keempat, Dialah rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, tetapi sekarang telah disampaikan kepada orang-orang kudus-Nya, bangsa kafir dan Israel.
Dia akan memimpin kita dalam ketaatan iman, kemudian Dia juga adalah pengharapan untuk menuju kepada kesempurnaan, kemuliaan, Tuhan Yesus baik kepada kita semua.
Kita patut bersyukur oleh karena rahmat-Nya dan kemurahan-Nya limpah atas kita semua.

2 Petrus 3:8
(3:8) Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.

Empat hari dikurung berarti sama dengan empat ribu tahun, saya lihat dulu empat ribu tahun itu dimulai dari kejatuhan Adam sampai Yesus disalibkan, dengan perincian; Adam sampai dengan Abraham 2 hari x 1000 = 2000 tahun. Abaraham sampai Yesus disalibkan sama dengan 2 hari x 1000 = 2000 tahun. Totalnya 4000 tahun, itulah tadi anak domba paskah diambil pada tanggal sepuluh dikurung sampai tanggal empat belas.

Kenapa tanggal sepuluh??
Lihat Kejadian 1:1 sampai dengan Kejadian 2:1-7 itu enam hari Allah menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, hari ketujuh Allah berhenti dari semua pekerjaan-Nya. Kemudian sesudah tujuh hari Kejadian 2:8-25 Tuhan Allah menempatkan Adam dan Hawa di taman Eden, saya anggap pasal 2 ini hari ke delapan. Inilah hari pertama, berarti hari kedelapan.
Lalu Kejadian 3 Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, itulah hari ke-sembilan maka tanggal sepuluh anak domba paskah itu diambil, dikurang sampai tanggal empat belas (empat hari lamanya). Saya sangat bahagia menyampaikan ini.

Barulah kita kembali ladi ...
2 Petrus 3:9
(3:9) Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya tetapi Ia sabar kepada kita semua, karena Ia menghendaki supaya satupun jangan ada yang binasa, melainkan orang berbalik dan bertobat kepada Tuhan, tidak ada yang binasa.
Saya senang dan bahagia menyampaikan ini, tapi lebih dari pada itu pengertian akan kemurahan Tuhan yang membuat kebahagiaan ini tidak surut dalam hal melayani pekerjaan Tuhan. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang





No comments:

Post a Comment