KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, February 20, 2019

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 22 NOVEMBER 2018



IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 22 NOVEMBER 2018

KITAB RUT
(Seri:35)

Subtema: MEMUNGUT BULIR-BULIR JELAI GANDUM.

Shalom saudaraku.
Selamat malam bagi kita sekaliannya, salam sejahtera, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, kiranya damai sejahtera dan bahagia memenuhi kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Saya juga tidak lupa menyapa anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang megikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, dimanapun anda berada, kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya. Sebab itu dengan segala kerendahan hati kita mohonkan kemurahan Tuhan supaya terjadi pembukaan firman Tuhan untuk melawat setiap kehidupan kita, melawat nikah dan rumah tangga kita, sehingga kehidupan kita semakin hari semakin cemerlang di hadapan-Nya.

Saudaraku dalam kesempatan Ibadah Doa Penyembahan dua hari yang lalu kita sudah memasuki Kolose 3, dalam susunan Tabernakel Kolose 3:1-17 terkena kepada bejana pembasuhan tembaga, bejananya maupaun alas atau kakinya sama-sama terbuat dari tembaga, itu merupakan penghukuman terhadap dosa.
Yesus telah mengalami penghukuman itu di dalam daging-Nya lewat kematian-Nya, (mati terhadap dosa) supaya kita hidup di dalam kebenaran. BEJANA PEMBASUHAN TEMBAGA berarti itu berbicara tentang baptisan air dalam tanda kemarian dan kebangkitan berarti mati dari dosa dan kehidupan lama untuk bangkit dengan hidup yang baru (Roma 6:3-6), supaya kita hidup di dalam kebenaran. Kemudian baptisan juga berbicara tentang pembaharuan, manusia batiniah kita dibaharui dari hari ke sehari. Ketika manusia batiniah kita dibaharui dari hari ke sehari maka manusia lahiriah kita semakin hari semakin merosot, karena kita tidak memperhatikan yang kelihatan melainkan memperhatikan yang tidak kelihatan.
Mata manusia tidak bisa melihat manusia batiniah tetapi Tuhan melihat manusia batiniah, kita juga tidak memperhatikan yang kelihatan tetapi memperhatikan yang tidak kelihatan, itulah kerajaan sorga, saat ini Tuhan ada di dalamnya. Suatu kali nanti kemah tubuh kita ini akan dirombak maka kita akan beralih kepada kemah yang abadi, berarti yang masuk dalam kerajaan sorga bukan tubuh jasmani (daging dan darah), maka perlu sekali mengalami pembaharuan manusia batiniah.
Pengertian yang ketiga dari bejana pembasuhan tembaga adalah penyucian, saat ini kita disucikan.
Jadi baptisan air itu tidak berhenti pada saat di kolam pembasuhan tetapi, terus menerus disucikan oleh air dan firman Allah yang limpah.
Maka suatu kebahagiaan yang besar kalau sampai pada saat ini kita boleh menikmati firman Allah yang limpah, ayat yang satu menjelaskan ayat yang lain, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain, sampai rahasia firman tersingkap berkuasa untuk menyingkapkan segala rahasia yang terkandung di dalam hati, berarti dosa dibongkar dengan tuntas, tidak ada lagi selubung-selubung yang menutupi hati kita masing-masing.
Saya merindukan baptisan itu sedang berlangsung dalam kehidupan kita masing-masing, pembaharuan itu sedang berlangsung dalam kehidupan kita masing-masing, dan disucikan oleh air dan firman juga terus berlangsung di dalam kehidupan kita masing-masing.

Malam ini segera kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari Rut 2:2.
Rut 2:2
(2:2) Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya: "Pergilah, anakku."

Rut meminta ijin sekaligus memohon doa restu dari Naomi dan ia pun direstui oleh Naomi mertuanya.
Adapun permohonan Rut kepada Naomi dibagi atas;
a.   Biarkanlah aku pergi ke ladang.
b.  Memungut bulir-bulir jelai gandum.
c.   Di belakang orang yang murah hati kepadaku.

Keterangan: B. MEMUNGUT BULIR-BULIR JELAI GANDUM.
Saudaraku hidup adalah perjuangan maka setiap orang yang mau hidup harus berjuang untuk hidupnya masing-masing. Rut adalah gambaran seorang wanita yang bijaksana, dia adalah wanita yang cekatan, dia berjuang untuk hidupnya dan masa depannya.

Amsal 6:6-8
(6:6) Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: (6:7) biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, (6:8) ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.

Semut adalah binatang yang kecil (lemah, tak berdaya) tetapi semut bertindak dengan bijaksana.
Bukti semut bertindak dengan bijaksana; biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, namun ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.
Kehidupan yang diurapi Roh Kudus tidak perlu diajar oleh orang lain, tidak perlu diatur oleh orang lain, dia tau apa yang harus dia perbuat, dan apa yang harus dia lakukan, dia tau bertindak harus seperti apa, itulah tanda dari kehidupan yang diurapi oleh Roh Kudus.

Barulah kita membaca ...
Amsal 30:25
(30:25) semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas,

Semut bangsa yang tidak kuat, lemah (kecil), tidak berdaya, tetapi bertindak bijaksana, buktinya; semut menyediakan makanannya di musim panas.
Musim panas -> kesempatan yang Tuhan berikan sebagai kemurahan hati Tuhan.
Tuhan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi kita untuk memungut firman Allah, sama seperti Rut memungut bulir-bulir jelai gandum. Saat ini kita berada di ladang Tuhan berarti Tuhan memberi kesempatan seluas-luasnya untuk memungut bulir-bulir jelai gandum, yaitu; mengumpulkan firman Allah sebanyak-banyakanya, itu adalah kemurahan hati Tuhan, harus dihargai dan dijunjung tinggi.

Imamat 19:9-10
(19:9) Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu. (19:10) Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.

Disini kita perhatikan Allah memberikan perintah dan aturan kepada bangsa Israel pada waktu musim menuai, sebagai berikut;
1.   Janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya.
2.   Janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu.
3.   Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya.
4.   Buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut.
Tetapi semuanya itu harus kau tinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing.

Untuk melengkapi ayat ini kita kembali membaca Imamat 23:22.
Imamat 23:22
(23:22) Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu, semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu."

Di dalam kitab Imamat ini juga perintah yang sama ditulis kembali sebagai peraturan pada waktu menuai hasil tanah, antara lain;
1.   Janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya.
2.   Janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu.
Semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.
Itu sudah menjadi ketetapan, suatu peraturan yang harus diperhatikan oleh bangsa Israel dalam setiap musim menuai di ladang.
Kesimpulannya, Tuhan itu penuh dengan belas kasihan, Tuhan itu sangat memperhatikan orang miskin, Tuhan itu sangat memperhatikan orang asing, Tuhan itu sangat memperhatikan yang lemah, yang kecil, tak berdaya.
Sebetulnya kita ini adalah bangsa kafir, lemah tak berdaya, bangsa yang kecil, tetapi Tuhan sangat perduli dengan kehidupan yang tak berdaya, Tuhan sangat memperhatikan kehidupan yang kecil, yang lemah, Tuhan perduli kepada kita sekaliannya.
Memang kelebihan orang Yahudi pertama-tama dipercayakan hukum Taurat dan sunat, tapi kalau kita melihat peraturan-peraturan yang diberikan oleh Tuhan saat musim menuai di ladang; saat menuai di ladang tidak boleh disabit habis sampai ketepian dan yang ketinggalan jangan dipungut kembali, itu bagian orang asing, itu bagian orang miskin, itu bagian orang yang lemah, itu bagian orang yang tidak berdaya, itu bagian orang yang kecil.

Kemudian ...
Ulangan 24:19
(24:19) Apabila engkau menuai di ladangmu, lalu terlupa seberkas di ladang, maka janganlah engkau kembali untuk mengambilnya; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda -- supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu.

Kemudian di dalam kitab Ulangan dituliskan kembali peraturan yang sama yaitu; jangan mengambil berkas yang terlupa di ladang, sebab itu bagian dari orang asing, anak yatim dan janda.
Jadi kesimpulannya; Tuhan sangat memperhatikan dan berkemurahan kepada:
-    Orang asing -> orang yang belum mengenal Tuhan, belum mengenal ibadah dan pelayanan, belum mengenal tentang kemurahan Tuhan, belum mengenal kasih karunia.
-    Orang miskin -> orang yang serba kekurangan, berarti kelemahan masih terdapat di sana sini. Perhatikanlah kelemahan kita masing-masing, jangan anggap biasa itu.
-    Anak yatim -> orang yang kehilangan ayah atau ibunya. Berarti kehilangan salah seorang dari orang tuanya ayah atau ibu, itu yatim, arti rohaninya bagi kita sekarang; tidak sepenuhnya tergembala.
-    Janda -> tidak memiliki suami. Berarti tidak memilki Kristus sebagai kepala, sebagai suami.
Jadi musim panas -> kemurahan dan perhatian dari Tuhan bagi orang asing, miskin, janda dan yatim.
Pendeknya; peraturan-peraturan yang diberikan oleh Tuhan saat musim menuai kepada bangsa Israel dimanfaatkan oleh Rut, inilah kehidupan yang bertindak dengan bijaksana seperti semut.
Jadi sekalipun semut tidak mempunyai penguasa, kepala, pemimpin, tetapi semut bertindak dengan bijaksana, sama dengan Rut sekalipun dia orang asing, bangsa kafir, yang ditinggal mati suami, tapi dia bertindak dengan bijaksana, dia memanfaatkan peraturan-peraturan yang Tuhan berikan dalam musim menuai.

Amsal 24:3-4
(24:3) Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan, (24:4) dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik.

Keuntungan yang diperoleh jika bertindak bijaksana;
1.   Dengan hikmat rumah didirikan.
Kita adalah rumah Tuhan, sampai hari ini kita berdiri dan bertahan karena hikmat itulah firman Allah.
2.   Dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik.

Kita lihat dahulu harta yang indah dan menarik ...
2 Timotius 1:14
(1:14) Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.

Jadi harta yang indah itulah karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El Kudus akan menghiasi, akan memenuhi kehidupan kita. Karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus, itu adalah  harta benda yang berharga dan menarik.
Kita ini Israel rohani, supaya kita mendapat perhatian yang sama biarlah kamar-kamar hati kita ini diisi oleh harta benda yang berharga dan menarik.
Jadi karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El Kudus harus dipelihara dan  pertahankan, itu semua.

Amsal 24:5
(24:5) Orang yang bijak lebih berwibawa dari pada orang kuat, juga orang yang berpengetahuan dari pada orang yang tegap kuat.

Perhatikan kata-kata membangun berikut ini, antara lain;
1.   Orang yang bijak lebih berwibawa dari pada orang kuat.
2.   Orang yang berpengetahuan dari pada orang yang tegap kuat.
Hikmat dan pengetahuan dari firman, yang membuat kita lebih beribawa dari orang yang kuat, lebih beribawa dari orang yang tegap kuat.
Sebetulnya Rut itu bukan siapa-siapa, Rut itu bangsa Moab (bangsa kafir), dahulu tidak mengenal Allah yang hidup, (ditarik kepada berhala-berhala), ditambah lagi seorang janda, tidak hanya sampai disitu dia juga adalah orang asing ketika dia memasuki Betlehem.
Tetapi dengan hikmat dan pergertian dari Firman Tuhan seseorang beribawa, lebih beribawa dari orang yang kuat, lebih beribawa dari yang tegap kuat.
Oleh hikmat dan harta yang indah kita beribawa di hadapan Tuhan, menjadi biji mata Tuhan yang sangat diperhatikan oleh Tuhan.

Yesaya 55:1
(55:1) Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!

Himbauan Tuhan kepada orang yang tidak punya uang, orang asing, yatim, janda; “Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!” Semuanya Tuhan berikan dengan cuma-cuma sebagai perhatian Tuhan.
Saat ini kita berada dalam suasana pesta, ada jelai gandum disitu juga ada anggur dan susu. Dan itu kita terima dengan cuma-cuma, tanpa bayaran, Tuhan berikan kepada orang asing, Tuhan berikan kepada janda, Tuhan berikan kepada anak yatim, Tuhan berikan kepada yang kecil tidak berdaya, asal mau memperhatikan himbauan ini.
Ada kalanya kita ini acuh tak acuh terhadap himbauan Tuhan, padahal kita menikmati jelai gandum dengan gratis, dengan cuma-cuma, masih juga kita abaikan. Padahal kalau kita mengerti tentang gandum dan anggur, hati kita akan terasa hancur, air mata tidak bisa ditahan, karena gandum dan anggur kita peroleh lewat pengorbanan Yesus di atas kayu salib, supaya kita menikmati suasana pesta. Diberi dengan cuma-cuma, tapi diabaikan, ini kehidupan yang kurang bijaksana. Tetapi malam ini Tuhan menghimbau bahwa gandum dan susu kita terima tanpa bayaran, harganya sudah lunas dibayar di atas kayu salib, sehingga kita boleh berpesta malam ini, jangan anggap enteng. Jadi disinilah kita mengetahui bahwa Allah berusaha mengangkat kehidupan yang hina, kecil, yaitu: orang asing, orang miskin, tak berdaya untuk selanjutnya nanti dipermuliakan.

2 Korintus 11:7
(11:7) Apakah aku berbuat salah, jika aku merendahkan diri untuk meninggikan kamu, karena aku memberitakan Injil Allah kepada kamu dengan cuma-cuma?

Tuhan memberikan gandum tanpa bayaran, Tuhan memberikan anggur tanpa bayaran, Ia telah merendahkan diri-Nya di atas kayu salib dengan satu tujuan; supaya kehidupan yang miskin, kehidupan yang kecil, kehidupan orang asing, tak berdaya ditinggikan sampai dipermuliakan.
Contoh teladan ini diikuti oleh Rasul Paulus, dia bertindak sedemikian rupa kepada jemaat di Korintus, bantuan-bantuan dari jemaat Makedonia dia pergunakan, dia manfaatkan, supaya kehidupan sidang jemaat di Korintus ini juga ditinggikan dan dipermuliakan oleh Tuhan.
Jemaat di Makedonia itu jemaat yang kaya, buktinya  mereka mampu memberi dari kekurangan mereka, sebaliknya punya uang banyak tetapi tidak mampu memberi, sama artinya miskin.

2 Korintus 11:8
(11:8) Jemaat-jemaat lain telah kurampok dengan menerima tunjangan dari mereka, supaya aku dapat melayani kamu!

Rasul Paulus berjuang untuk jemaat di Korintus, dia memberitakan injil dengan cuma-cuma, supaya kelak jemaat di Korintus ditinggikan sampai pada akhirnya dipermuliakan.
Kalau kita menyadari tujuan Tuhan untuk membagi-bagikan jelai gandum dan anggur dengan cuma-cuma, hati kita akan menangis,  karena sikap, kelakuan dan perbuatan bodoh yang banyak. 

Kita semua harus bersyukur dan berterimakasih, sejauh ini kita digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel kita diberi kesempatan memungut bulir-bulir jelai gandum, semuanya dengan gratis.
Kebaikan dan kemurahan Tuhan tidak bisa dilukiskan dengan sebuah kata-kata yang indah, tetapi yang pasti Tuhan itu baik, sebab harta, kekayaan dan uang yang banyak tidak ada nilainya dibanding dengan Firman Tuhan yang kita terima dengan cuma-cuma.

Yohanes 9:4
(9:4) Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.

Ayo manfaatkan kesempatan selagi hari masih siang, selagi masih ada kesempatan yang disebut musim panas, itulah kemurahan hati Tuhan. Manfaatkanlah kesempatan ini untuk bekerja, melayani pekerjaan Tuhan, sebab sekali waktu nanti tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.
Bertindaklah bijaksana sama seperti Rut, ia telah membuktikannya, sekalipun Rut seorang janda, Rut seorang asing, Rut seorang bangsa kafir sudah membuktikannya. Bagaimana dengan kita sekarang??

Yohanes 6:27
(6:27) Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."

Orang-orang Yahudi mencari Tuhan dan bertanya-tanya tetapi rupanya Tuhan tau kenapa mereka mencari Tuhan, bukan karena suatu perbuatan yang baik, tetapi karena lima roti dan dua ikan yang sudah diperbuat oleh Yesus kepada mereka. Itu sebabnya Yesus bekata; “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal.”
Kita bertahan di ladang Tuhan, melayani pekerjaan Tuhan hanya untuk memungut bulir-bulir jelai gandum, yang akan memberi hidup yang kekal bagi kita sekaliannya.
Sekali lagi kita harus melayani pekerjaan Tuhan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal.

Di dalam Injil Yohanes 6 Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi “Akulah roti hidup” sebanyak 3 kali:
1.   Ayat 35.
2.   Ayat 48.
3.   Ayat 51.
Yesus adalah roti hidup, roti yang turun dari sorga.
Biarlah kita melayani pekerjaan Tuhan hanya untuk roti hidup, bukan untuk makanan yang dapat binasa, tetapi kita berada di ladang Tuhan, beribadah melayani Tuhan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal.

Mari kita perhatikan satu persatu ...
Yang pertama.
Yohanes 6:35
(6:35) Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

Makan roti hidup kuasanya; tidak lapar dan tidak haus lagi, inilah kuasa dari roti hidup.
Lapar berarti tidak kenyang, tidak berdaya, tidak memiliki kebenaran. Jadi kebenaran itu yang membuat kita kuat.
Kemudian haus tidak puas dalam hidup, -> kepada keinginan yang kuat atau ambisi. Jadi ambisi itu dosa. Bayangkan saja hanya karena untuk memperoleh gelar yang tinggi dia harus korbankan ibadah, ini orang yang tidak puas. Sama seperti minum dari sumur Yakub akan haus lagi sama artinya, segala sesuatu yang disuguhkan oleh dunia ini tidak akan memberikan kepuasan berarti akan haus lagi.

Yang kedua.
Yohanes 6:48-50
(6:48) Akulah roti hidup. (6:49) Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. (6:50) Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati.

Kuasa roti hidup yang kedua: ia tidak akan mati, artinya; tidak dikuasai dosa lagi. Sebab upah dosa adalah maut. Sesuai dengan apa yang Yesus katakan kepada orang banyak tadi; bekerjalah bukan untuk makanan yang hanya memberi hidup sementara, tetapi bekerjalah untuk makanan yang memberi hidup kekal.

Yang ketiga.
Yohanes 6:51
(6:51) Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
Kuasa dari roti hidup yang ketiga; hidup selama-lamanya, berarti hidup kekal, tidak ada lagi kematian.

Apa yang dikatakan oleh Yesus kepada orang banyak tadi, sesungguhnya kamu mencari Aku bukan karena kamu telah melihat tanda yang besar itulah salib di Golgota. Jadi bukan karena itu mereka datang mencari Tuhan melainkan karena lima roti dan dua ikan.
Jangan bekerja untuk makanan yang dapat binasa tetapi biarlah kita bekerja untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai roti hidup sebanyak tiga kali supaya kita tidak lapar dan haus, tidak mati berarti tidak hidup di dalam dosa, dan hidup selama-lamanya. Inilah jaminan yang diberikan oleh Tuhan kepada orang miskin, janda, yatim, orang kecil.
Tuhan Yesus baik tidak terukur kasih-Nya, setinggi langit dari bumi, demikianlah kasih Tuhan kepada kita.

Malam ini saya tidak akan panjangkan firman Tuhan, biarlah Roh Kudus memberi pengertian lebih jauh lagi kepada kehidupan kita masing-masing dan Roh Kudus sekaligus memberi kekuatan supaya kita dimampukan untuk melakukan apa yang Tuhan nyatakan kepada kita.

Yohanes 6:54-58
(6:54) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. (6:55) Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. (6:56) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. (6:57) Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. (6:58) Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."

Yesus adalah roti hidup, roti yang turun dari sorga, Dia telah menyerahkan segenap hidup-Nya di atas kayu salib. Jadi daging-Nya benar-benar makanan dan darah-Nya benar-benar minuman.
Lihat keuntungan atau dampak positif makan daging Yesus dan minum darah Yesus;
1.   Dibangkitkan pada akhir zaman.
2.   Kita menjadi satu di dalam Dia.
3.   Ia akan hidup sampai selama-lamanya, artinya; memperoleh kerajaan kekal.
Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilagan nyawanya? kita harus mengikuti teladan yang ditinggalkan oleh Yesus seperti Rasul Paulus telah mengikuti teladan itu, kemudian Rut telah mengikuti contoh teladan yang ditinggalkan oleh Yesus, ia berada di ladang untuk memungut bulir-bulir jelai gandum.

Rut 2:9, 14
(2:9) Lihat saja ke ladang yang sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang. Sebab aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang dicedok oleh pengerja-pengerja itu." (2:14) Ketika sudah waktu makan, berkatalah Boas kepadanya: "Datanglah ke mari, makanlah roti ini dan celupkanlah suapmu ke dalam cuka ini." Lalu duduklah ia di sisi penyabit-penyabit itu, dan Boas mengunjukkan bertih gandum kepadanya; makanlah Rut sampai kenyang, bahkan ada sisanya.

Selain diberi minum Rut juga diberi makan roti, kemudian Boas itu juga berkata; “celupkanlah suapmu ke dalam cuka ini." Itulah gambaran dari tubuh dan darah Yesus yang telah dipersembahkan-Nya di atas kayu salib.
Yesus telah meminum anggur asam di atas kayu salib, Ia telah menyerahkan diri-Nya di atas kayu salib, tubuh-Nya benar-benar makanan, dan darah-Nya benar-benar minuman, itu jaminan bagi kita sekaliannya. Boas adalah gambaran dari Yesus sang penebus.
Yesus telah menanggung banyak penderitaan di dalam tubuh-Nya di atas kayu salib, dan itu merupakan kesempatan, sehingga kita memperoleh tubuh dan darah yang adalah benar-benar makanan dan benar-benar minuman.
Boas memberi Rut makan roti dan Boas juga berkata; “celupkanlah suapmu ke dalam cuka ini." Jelas-jelas ini menunjuk kepada korban Kristus, sehingga kita hidup kekal sampai selama-lamanya di dalam kerajaan sorga. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang







No comments:

Post a Comment