KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, February 25, 2019

IBADAH RAYA MINGGU, 25 NOVEMBER 2019



IBADAH RAYA MINGGU, 25 NOVEMBER 2019

KITAB WAHYU

(Seri:79)

Subtema:TIGA DITAMBAH EMPAT SAMA DENGAN HARI PERHENTIAN

Shalom saudaraku.
Selamat sore, salam sejahtera, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, oleh kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, di dalam maupun di luar negeri, dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita.
Sebab itu mari kita memohon kemurahan hati Tuhan supaya nyata turun di tengah perhimpunan Ibadah Raya Minggu ini sehingga ibadah pelayanan, nikah-nikah dan rumah tangga, hubungan kita dengan Tuhan adalah nikah, itu semua nanti diperbaiki oleh Tuhan. Sebab yang mewarisi kerajaan sorga adalah manusia roh, manusia batin.
Saya berharap kita takluk kepada firman Allah tidak takluk kepada roh-roh asing yang membuat rohani kita gagal dan seperti jalan di tempat, tetapi biarlah ibadah kita kepada Tuhan sampai kepada doa penyembahan, penyerahan diri total kepada Tuhan, sehingga nanti kita melayani Tuhan di dalam tahbisan yang benar, tahbisan yang suci, sehingg nanti jumlah jiwa-jiwa bertambah.

Saya banyak kali merasa terkoreksi karena saya masih merasa banyak kekurangan-kekurangan, setiap kali saya membaca Yesaya 53; di dalam kebangkitan Yesus jumlah jiwa bertambah-tambah, orang kuat menjadi rampasan, orang besar menjadi jarahan. Setiap kali saya membaca itu, saya selalu tertuduh, merasa kurang baik, kurang benar, kurang suci, masih banyak kekurangan, setiap kali saya membaca itu hati saya hancur, bukan terkadang-kadang tetapi setiap kali saya membaca Yesaya 53 itu hati saya hancur karena di dalam diri saya ini masih banyak kekurangan-kekurangan.
Tetapi biarlah kita sebagai tiang-tiang penopang di dalam melayani pekerjaann Tuhan ini benar-benar  berada di dalam tahbisan yang benar.

Kita segera memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Wahyu 10:1-3, jangan kita lekas tertarik pada roh-roh yang tidak baik tetapi biarlah kita lekas tertarik pada apa yang baik dari sorga, dari Tuhan, dari Allah turun kepada kita.
Wahyu 10:1-3
(10:1) Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api. (10:2) Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi, (10:3) dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.

Disini kita melihat ada tujuh perkara hasil dari tujuh kali percikan darah yang dialami oleh Tuhan Yesus Kristus sebagai imam besar;
1.   Berselubungkan awan.
2.   Pelangi ada di atas kepalanya.
3.   Mukanya sama seperti matahari.
4.   Kakinya bagaikan tiang api.
5.   Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka.
6.   Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi.
7.   Ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum.

Kemudian tujuh perkara tersebut dibagi atas dua bagian;
a.   Perkara satu sampai dengan perkara empat.
b.   Perkara lima sampai dengan perkara tujuh.
Saudaraku perkara satu sampai dengan perkara empat adalah sesuatu yang melekat di dalam diri Tuhan Yesus Kristus yang tidak bisa dirubah-rubah, menunjukkan bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Anak Domba Paskah. Perkara satu sampai dengan perkara empat, saya telah menyampaikannya dua minggu berturut-turut

Sekarang kita memperhatikan PERKARA LIMA SAMPAI DENGAN PERKARA TUJUH.
Berarti ada tiga perkara yang merupakan tindakan-tindakan dari Tuhan Yesus Kristus yaitu mati dan bangkit.
Terlebih dahulu kita kaitkan dengan tujuh perkara yang terdapat di dalam diri Rasul Paulus ...
Filipi 3:3
(3:3) karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.

Yang disebut orang-orang yang bersunat adalah;
1.   Beribadah oleh Roh Allah.
Jadi jangan kita menjalankan ibadah ini menurut perintah daging atau menurut peraturan-peraturan, perintah-perintah, ajaran-ajaran manusia.
2.   Bermegah dalam Kristus Yesus.
Jangan bermegah dalam hal yang lahiriah, jangan bermegah karena punya potensi, kemampuan, kecakapan, dan sebagainya. Selain bermegah di dalam sengsara salib.
3.   Tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.
Kalau orang lain punya mobil mewah dan rumah mewah saudara tidak usah terlalu tergiur sampai tergoda, apalagi kalau seorang isteri tidak mengerti kebenaran bisa saja mempersalahkan suaminya karena tidak mampu membeli mobil mewah dan rumah mewah. Sebaliknya kalau melihat kondisi isteri kurang menarik seorang suami jangan bertindak bodoh.

Filipi 3:4-6
(3:4) Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: (3:5) disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, (3:6) tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.

Tujuh perkara lahiriah sebagai kelebihan-kelebihan dari Rasul Paulus;
1.   Disunat pada hari kedelapan.
2.   Dari bangsa Israel (umat pilihan).
3.   Suku Benyamin (berarti satu dari dua belas suku Israel).
4.   Orang Ibrani asli (bukan keturunan, bukan campuran).
5.   Tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi.
6.   Tentang kegiatan ia penganiaya jemaat.
7.   Tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat ia tidak bercacat.

Jadi saudaraku ketujuh perkara tersebut juga terdiri dari atas dua bagian;
a.   Perkara satu sampai dengan perkara empat adalah sesuatu yang melekat, tidak dapat diubah dari diri Rasul Paulus itu sendiri. Karena kalau kita perhatikan empat perkara ini tidak bisa diganggu gugat, memang itu sudah mendarah daging dalam dirinya, sudah melekat, tidak bisa diubah.
b.   Perkara lima sampai perkara tujuh adalah tiga tindakan-tindakan dari Rasul Paulus. Adapun ketiga tindakan yang dimaksud antara lain;
1. Tentang pendirian terhadap hukum Taurat ia orang Farisi.
Orang Farisi masih tetap berpegang teguh kepada adat istiadat, bahkan karena adat istiadat ini mereka mengesampingkan perintah Allah.
2. Tentang kegiatan ia penganiaya jemaat.
Saat ini kita melayani pekerjaan Tuhan atau disebut juga dengan berada dalam kegiatan roh, maka yang kita layani adalah Raja di atas segala raja, bahkan menjadi imamat rajani berarti terlepas dari perhambaan dosa, yang senantiasa juga membawa berita pendamaian berarti menjadi korban untuk memperdamaikan dosa manusia. Tetapi sebaliknya dengan Rasul Paulus tentang kegiatan justru ia penganiaya jemaat (tidak menjadi pendamaian).
3. Tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat ia tidak bercacat.
Berarti dia benar-benar hidup di bawah hukum Taurat.
Kelemahan dari hukum Taurat misalnya: “mata ganti mata, gigi ganti gigi,” artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan, berarti tidak mengampuni orang yang berdosa, itu kelemahan dari hukum Taurat.
Tetapi seperti apapun ia menggunakan kebenaran dari hukum Taurat, hukum Taurat tidak menyelamatkan manusia.

Sekarang kita akan membaca ...
Filipi 3:7-8
(3:7) Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. (3:8) Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,

Tetapi akhirnya tujuh perkara tersebut dianggap rugi oleh Rasul Paulus karena Kristus, bahkan tujuh perkara tersebut dianggap sampah supaya ia memperoleh Kristus.
Pendeknya; untuk memperoleh Kristus terlebih dahulu membuang sampah yaitu sesuatu yang sifatnya merugikan kehidupan rohani kita masing-masing, apapun itu jenisnya.
Itu sebabnya di atas tadi Rasul Paulus berkata; “jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah aku lebih lagi.” Tetapi pada akhirnya setelah ia memperoleh Kristus tujuh perkara yang menjadi kelebihan dari Rasul Paulus dianggap menjadi suatu kerugian bahkan dianggap menjadi sampah, sehingga ia memperoleh Kristus.

Filipi 3:9
(3:9) dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.

Namun setelah Rasul Paulus memperoleh Kristus maka iapun dibenarkan oleh iman bukan karena ia melakukan hukum Taurat, bukan karena ia menuruti perintah-perintah dan ketentuan-ketentuan dari hukum Taurat itu sendri.

Filipi 3:10
(3:10) Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
Pada akhirnya setelah ia memperoleh Kristus selanjutnya Rasul Paulus berkata; “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya.” Dia tidak lagi bermegah dengan tujuh perkara yang menjadi kelebihan dari Rasul Paulus itu.

Mari kita ikuti apa yang dikatakan Rasul Paulus ini, kita kutip tentang kata MENGENAL DIA DAN KUASA KEBANGKITANNYA.
Perkataan Rasul Paulus ini adalah nubuat dari Hosea 6:1-3.
Hosea 6:1-3
(6:1) "Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita. (6:2) Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya. (6:3) Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."

"Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, untuk melihat perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib.”
Kenapa kita harus berbalik kepada Tuhan? Tujuanya tidak lain tidak bukan untuk melihat perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib. Adapun perbuatan-perbuatan yang ajaib itu ada tiga:
-   Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita.
-   Yang telah memukul dan yang akan membalut kita.
-   Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari.
·    Ia pasti muncul seperti fajar.
·    Ia akan datang kepada kita seperti hujan.
Inilah tiga perbuatan-perbuatan yang ajaib dari Tuhan kalau kita berbalik kepada Tuhan.
Berbalik artinya; meninggalkan kehidupan yang lama. Kalau kita berbalik kepada Tuhan maka kita akan melihat perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib, itulah tiga hal yang sudah saya sampaikan di atas tadi.
Tiga perbuatan ajaib dari Tuhan akan terjadi dengan syarat; “Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN.”
Tadi yang pertama itu berbicara tentang sengsara salib, yang kedua tadi dihidupkan sesudah dua hari, yang ketiga Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang seperti hujan, setelah hari ketiga.
Kalau kita sungguh-sungguh mengenal Tuhan maka kita tidak sungguh-sungguh mengenal yang lain, apa lagi yang tidak suci.

Sekarang kita akan melihat tentang ...
Yang pertama: PENYEMBUHAN DAN PEMBALUTAN.
1 Petrus 2:21-24
(2:21) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. (2:22) Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. (2:23) Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. (2:24) Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Ia telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di atas kayu salib, yang kemudian oleh bilur-bilur-Nya kita telah disembuhkan, berarti telah terjadi penyembuhan dan pembalutan.
Pendeknya; di atas kayu salib Yesus telah mengerjakan pekerjaan penyembuhan dan pembalutan.

Ayub 5:17-18
(5:17) Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa. (5:18) Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.

“Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat.”
Jadi dilukai dulu baru disembuhkan, seperti pada sore ini pedang Roh yaitu; firman Allah telah melukai daging (dioperasi kekurangan), setelah itu terjadilah kesembuhan, dibebat.
Kemudian; “yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.” Seperti Yesus yang telah menerima pukulan-pukulan yang begitu hebat di atas kayu salib, sehingga kita disembuhkan.
Oleh sebab itu supaya perkara ini nyata dalam kehidupan kita, ada hal yang harus kita perhatikan yaitu; jangan menolak didikan Yang Maha Kuasa, jangan menolak teguran-teguran Tuhan, pendeknya didikan dan teguran Tuhan jangan ditolak.
Teguran nasihat dari firman Allah, kalau itu diabaikan ada teguran yang lain dalam bentuk fisik, bisa saja ekonomi merosot, kehilangan harta atau penyakit. Maka supaya pengalaman penyembuhan dan pembalutan itu nyata dalam kehidupan kita ada hal yang harus diperhatikan yaitu jangan menolak didikan dan ajaran Tuhan. Itu harus mutlak diperhatikan, dengan sungguh-sunguh.

Yesaya 53:8-10
(53:8) Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. (53:9) Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. (53:10) Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.

Inilah yang terjadi ketika Yesus menerima pemukulan-pemukulan di atas kayu salib; ia akan melihat keturunannya, umurnya akan akan lanjut dan kehendak Tuhan akan teraksana olehnya.
Kita bersyukur sore ini Tuhan nyatakan kasih dan kemurahan-Nya bagi kita.

Tentang ...
Yang kedua: IA MENGHIDUPKAN SESUDAH DUA HARI.
Matius 27:50-53
(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. (27:51) Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, (27:52) dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. (27:53) Dan sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.

Yesus telah memberi dua hari yaitu dua ribu tahun, supaya manusia bertobat dan percaya kepada Tuhan, kemudian pada hari ketiga terjadilah kebangkitan orang-orang kudus lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.
Pendeknya; hari ketiga itulah seribu tahun damai, hal ini diteguhkan di dalam kitab Wahyu.
Jadi dua tambah satu itu tiga hari, itulah tindakan-tindakan Yesus tadi, tidak perlu kita ragu kita disitu.

Wahyu 21:5-6
(21:5) Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar." (21:6) Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.

"Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Sebab Dialah Alfa dan Omega.

Wahyu 20:3-4
(20:3) lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya. (20:4) Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.

Jadi kerajaan seribu tahun damai itu adalah hari ketiga sesudah hari kedua.
Tadi Ia menghidupkan sesudah dua hari, itulah penyembuhan dan pembalutan supaya orang-orang bertobat dan percaya, lalu sesudah dua hari Ia menghidupkan sehingga orang-orang kudus yang mati dibangkitkan berada di kota kudus, Yerusalem yang baru...Wahyu 21:5-6.
Di Wahyu 20:3-4, menjadi raja-raja di dalam kerajaan seribu tahun damai, jadi kita tidak perlu ragu, Dia menghidupkan kita sesudah dua hari. Dua hari itu berbicara penyembuhan dan pembalutan supaya manusia bertobat dan percaya, maka kita orang-orang kudus membawa jiwa-jiwa, nanti pada hari ketiga Dia menghidupkan kita menjadi imam-imam raja-raja di dalam kerajaan seribu tahun damai.
Sebab jelas di dalam 2 Petrus 3:8; “di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.”

Kita lihat dulu Yesus meneguhkan nubuatan Hosea tadi ketika Ia menjelaskan rencana-Nya untuk menghancurkan pekerjaan iblis di dalam Lukas 13.
Lukas 13:31-32
(13:31) Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau." (13:32) Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai.

Hari pertama setan diusir, hari kedua terjadi penyembuhann dan pembalutan, hari ketiga Dia selesai, Ia menghidupkan kita sesudah dua hari.
Jadi saudaraku yang pertama tadi ada dua hari mengusir setan dan menyembuhkan yang sakit, dua hari jiwa-jiwa dibawa kepada Tuhan tetapi pada hari ketiga pekerjaan Tuhan Yesus Kristus seleai.

Lukas 13:33
(13:33) Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem.

“Hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem.”
Maka pekerjaan Tuhan ini harus dikerjakan sampai selesai, sebab itu Tuhan juga sampai hari ini bekerja bersama-sama dengan kita di dalam kematian dan kebangkitan-Nya, hari ini, besok, lusa.
Tiga hari menunjuk pengalaman kematian dan kebangkitan. Jadi sampai hari ini Tuhan bekerja.
Tetapi perhatikan kalimat berikutnya; “sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem.” Berarti orang yang beribadah dan melayani Tuhan mau tidak mau banyak menanggung penderitaan, banyak menanggung sengsara karena salib, aniaya karena firman Allah, itu pengertian sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem.
Supaya pekerjaan Allah ini selesai maka kita banyak menanggung penderitaan, sengsara karena salib, aniaya karena firman di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, itulah tentang Yerusalem.

2 Timotius 3:10-12
(3:10) Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku.

RASUL PAULUS MENGAJARKAN TUJUH PERKARA AJAIB kepada Timotius anak rohaninya, yaitu;
1.   Mengikuti ajarannya.
2.   Cara hidupnya.
3.   Pendiriannya.
4.   Imannya.
5.   Kesabarannya kepada Tuhan.
6.   Kasih kepada Tuhan.
7.   Ketekunan kepada Tuhan.
Setelah dia memperoleh Kristus justru tujuh perkara ajaib dia peroleh dalam dirinya yaitu; ajaran Kristus, hidupnya di dalam Tuhan, pendiriannya di dalam Tuhan, imannya di dalam Tuhan, kemudian kesabarannya di dalam Tuhan, kasihnya di dalam Tuhan, ketekunannya di dalam Tuhan.
Jadi supaya nyata kematian dan kebangkitan maka kita harus bekerja melayani Tuhan ditandai dengan sengsara karena salib, aniaya karena firman.

2 Timotius 3:11-12
(3:11) Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya. (3:12) Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,

“Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.”
Kalau hidup beribadah kepada Tuhan tanpa aniaya itu bukan beribadah kepada Tuhan, tapi kalau mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya. Supaya tiga hari itu nyata Tuhan turut bekerja, sampai hari ini Tuhan bekerja. Maka supaya tiga hari itu nyata yang adalah tindakan-tindakan dari Tuhan Yesus Kristus maka setiap orang yang mau hidup beribadah menanggung banyak penderitaan, sengsara karena salib, aniaya karena firman, itu orang yang mau hidup beribadah.
Itulah pernyataan Yesus kepada orang Farisi; tidaklah semestinya seorang nabi mati kalau tidak di Yerusalem, pusat kerajaan damai sejahtera, tempat kita beribdah dan melayani, banyak menanggung penderitaan yaitu sengsara karena salib, aniaya karena firman Allah.

Kesimpulannya kita terlebih dahulu membaca ...
Hosea 6:3
(6:3) Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."

Kesimpulannya; pada hari ketiga Ia pasti muncul seperti fajar, artinya; kebaikan Tuhan, kasih dan kemurahan-Nya tidak untuk ditunda-tunda bagi orang yang mengasihi Tuhan yaitu orang-orang yang mau berbalik kepada Tuhan, orang-orang yang mau meninggalkan kejahatannya, kenajisannya.
Kemudian Ia akan datang kepada kita seperti hujan, mengairi kehidupan kita masing-masing, membasahi setiap hati kita masing-masing, supaya hati kita menjadi tanah hati yang subur sehingga setiap kali penaburan benih (firman Allah yang disampaikan itulah benih), maka benih itu akan bertumbuh segera dan berakar selanjutnya menghasilkan buah. Lalu digambarkan seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.
Kita ini sekarang tepatnya berada dalam pekerjaan Roh Kudus hujan akhir, biarlah kiranya dipekerjaan Roh Kudus hujan akhir ini betul-betul hati kita ini dihujani oleh Tuhan, dihujani oleh segala kemurahan, kasih karunia, dihujani oleh rahmat-Nya, kebaikan-Nya, kasih sayang dan kasih setia-Nya kepada kita masing-masing.
Saya berdoa Tuhan sudah menghujani hati kita masing-masing.

Maka kesimpulannya; Adam sampai dengan Yesus ada empat hari yaitu kejatuhan Adam sampai dengan penyaliban Yesus Kristus, dengan perincian; Adam sampai dengan Abraham dua ribu tahun = 2 hari x 1000 tahun. Dari Abraham sampai Yesus Kristus disalibkan dua ribu tahun = 2 hari x 1000 tahun, seluruhnya ada empat hari atau empat ribu tahun. Ditambah tiga hari itulah tindakan-tindakan Yesus tadi, dan ketiganya adalah hari perhentian.
Jadi kesimpulannya; 4 hari + 3 hari = 7 hari. Tujuh hari adalah hari perhentian, kalau begitu masih ada hari ketujuh, hari perhentian tersedia bagi umat Tuhan.

Ibrani 4:9
(4:7) Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!" (4:8) Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain (4:9) Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.

Itulah tentang tujuh perkara yang dibagi atas dua bagian, yaitu; empat tambah tiga hasilnya tujuh hari perhentian, Tuhan masih sediakan bagi kita.
Dengan catatan; kalau hari ini engkau dengar suara Tuhan/firman jangan keraskan hatimu, jangan condongkan hatimu lagi kepada yang tidak baik, sampai nanti Tuhan membawa kita kepada hari ketujuh, hari perhentian.
Seandainya ketika Yosua membawa bangsa Israel tiba di Kanaan itu disebut sebagai hari perhentian, maka tidak ada hari perhentian bagi kita. Maka oleh karena kemurahan Tuhan masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh bagi umat Allah.
Satu malaikat lain yang kuat itulah pribadi Tuhan Yesus Kristus, Dia imam besar yang telah mengadakan pendamaian terhadap dosa sehingga terjadilah tujuh perkara yang terdiri dari dua bagian; perkara satu sampai perkara empat itu bagian pertama, perkara kelima sampai perkara tujuh itulah tindakan-tindakan Yesus. Empat tambah tiga ada tujuh, hari perhentian masih tersisa bagi kita, itulah hari sabat, hari perhentian.

Saudaraku sepuluh hukum Allah ditulis sebanyak dua kali;
1.   Keluaran 20.
2.   Ulangan 5.
Hukum yang keempat itu berbicara tentang hari perhentian bagi Tuhan Allah, hari ketujuh, hari sabat. Di dalam Keluaran 20 hari sabat (hari perhentian) itu tujuannya supaya kita mengikuti contoh teladang dari Tuhan. Sedangkan di dalam Ulangan 5 hari perhentian itu supaya kita terlepas dari perbudakan dosa.
Saat ini kita berada di dalam hari perhentian lewat Ibadah Raya Minggu dan kalau hari ini kita mendengarkan suara Tuhan jangan keraskan hatimu. Tuhan punya suatu rencana yang indah lewat tujuh perkara supaya membawa kita masuk dalam hari perhentian yang kekal, Yerusalem yang baru.

Wahyu 22:3-5
(22:3) Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, (22:4) dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. (22:5) Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

Tadi ada tujuh perkara di dalam diri Yesus selanjutnya ada tujuh perkara di dalam kerajaan sorga, hari perhentian (hari ketujuh) yaitu;
1.   Tidak ada lagi laknat (kematian).
2.   Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya.
3.   Hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya.
4.   Mereka akan melihat wajah-Nya.
5.   Nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
6.   Malam tidak akan ada lagi di sana.
7.   Hamba-hamba-Nya akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
Itulah tujuh perkara pada hari perhentian, hari ketujuh.
Tetapi dari tujuh perkara tersebut ada dua kegiatan;
1.   Beribadah, itulah perkara yang ketiga.
2.   Melayani Tuhan, itulah perkara yang ketujuh.
Itulah tujuh perkara dan dua kegiatan di dalam hari perhentian.

Yang sudah beribadah dalam setiap pertempuan-pertemuan ibadah puji Tuhan, bagus, tapi masih kurang satu lagi pada hari perhentian yaitu melayani Tuhan. Harus tingkatkan ibadah sampai berada dalam doa penyembahan, melayani Tuhan, barulah benar-benar kita layak berada pada hari ketujuh, hari perhentian itu.
Dari tujuh perkara ini baru kita bisa mengerti siapa yang layak, siapa yang tidak layak. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI.

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U Sitohang











No comments:

Post a Comment