KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, February 13, 2022

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 20 NOVEMBER 2021


 
IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 20 NOVEMBER 2021
 
STUDY YUSUF
Kejadian 13:11-18
(Seri 16)
 
Subtema: MEMBELI GANDUM
 
Shalom.
Pertama-tama saya mengucapkan segala puji hormat, hanya bagi Dia yang sudah memungkinkan kita untuk berada di dalam hadirat TUHAN, lewat perhimpunan Ibadah Kaum Muda Remaja malam ini. Dan kita berdoa, supaya firman yang dibukakan itu betul-betul memberkati dan meneguhkan kehidupan pemuda remaja di hari-hari terakhir ini, sehingga dengan demikian kehidupan muda remaja dipersiapkan untuk melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN, berada dalam tabisan yang hanya kepada TUHAN, mengingat hari-hari ini adalah hari-hari yang jahat.
Kita belajar sama seperti Yusuf, seorang muda, namun akhirnya dipakai oleh TUHAN untuk menyelamatkan Mesir, bahkan seantero dunia ini. Itu merupakan bayangan dari apa yang telah dikerjakan oleh Yesus Kristus bagi kita sekalian.
 
Mari kita sambut Study Yusuf sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja.
Kejadian 41:53-55
(41:53) Setelah lewat ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir itu, (41:54) mulailah datang tujuh tahun kelaparan, seperti yang telah dikatakan Yusuf; dalam segala negeri ada kelaparan, tetapi di seluruh negeri Mesir ada roti. (41:55) Ketika seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun, berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir: "Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu."
 
Setelah lewat tujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir, maka datanglah tujuh tahun kelaparan yang hebat, tepat seperti yang telah dikatakan oleh Yusuf kepada Firaun. Ini menunjukkan bahwa Yusuf adalah seorang nabi.
Kemudian, oleh karena kelaparan itu sangat dahsyat menimpa negeri Mesir, maka di sini kita melihat; seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, sehingga seluruh rakyat di Mesir, semua lapisan, baik yang kaya maupun yang miskin, yang mulia maupun yang hina, berteriak menuntut dan meminta roti kepada Firaun. Akan tetapi, hal tak terduga terjadi, sebab di sini Firaun justru berkata kepada rakyat itu: “Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang dikatakannya kepadamu.” Jadi, suka atau tidak suka, semua orang harus datang kepada Yusuf jika tidak ingin binasa oleh karena kelaparan yang hebat itu. Peristiwa ini juga dinubuatkan oleh Nabi Amos dalam Amos 8:11-12.
 
Berarti, kunci untuk mempertahankan hidup ada dalam tangan Yusuf, karena segala sesuatunya ditentukan oleh Yusuf, persis seperti apa yang dikatakan oleh Firaun kepada seluruh rakyat Mesir.
Demikian juga di hari-hari terakhir ini, menjelang kedatangan TUHAN pada kali yang kedua; sebelum kedatangan-Nya akan diawali terlebih dahulu tampilnya si pendurhaka, itulah antikris, menjadi diktator buas, ia memerintah dengan tangan besi, dengan segala kekejian mereka sehingga untuk mendapatkan firman Allah sangat sulit, maka ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
 
Kejadian 41: 56
(41:56) Kelaparan itu merajalela di seluruh bumi. Maka Yusuf membuka segala lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab makin hebat kelaparan itu di tanah Mesir.
 
Karena kelaparan itu sangat merajalela, maka Yusuf membuka segala lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir. Jadi, untuk menghadapi bahaya kelaparan yang hebat itu, Yusuf telah siap sedia dengan segala usaha, daya dan upaya, tentu saja berdasarkan Ilham Roh Kudus, untuk menyelamatkan rakyat Mesir.
 
Demikian juga dengan TUHAN Yesus Kristus telah membuat suatu rancangan yang mulia jauh sebelum kita ada pada saat ini, sebab Ia telah mengerjakan pekerjaan penebusan di atas kayu salib 2021 tahun yang lalu, supaya jiwa-jiwa manusia di atas muka bumi ini diselamatkan dari kebinasaan dan dari hukuman dosa. Kita bersyukur, berterima kasih kepada TUHAN.
 
2 Petrus 1:20-21
(1:20) Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, (1:21) sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
 
Sebagaimana tadi Yusuf telah dipersiapkan oleh TUHAN, Ia telah berusaha dan berjuang dengan segala usaha, daya dan upaya yang besar, tentu sesuai dengan ini Ilham Roh Kudus, untuk menyelamatkan rakyat Mesir; demikian juga pemberitaan firman TUHAN yang disampaikan tidak boleh ditafsir oleh manusia, tetapi harus disampaikan dengan dorongan Roh Kudus itu sendiri.
Kita membutuhkan firman Allah yang disampaikan oleh para nabi sesuai dengan dorongan dari Ilham Roh Kudus, sehingga dengan demikian kita tertolong manakala nubuatan dari pada peristiwa Yusuf dan nubuatan dari Nabi Amos 8:11 itu tergenapi.
 
1 Timotius 2:5-6
(2:5) Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, (2:6) yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.
 
Di sini kita melihat: Yesus tampil sebagai Imam Besar Agung, sebab Dialah yang ditentukan oleh Allah untuk menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu; manusia Yesus Kristus yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia.
 
Yohanes 3:16
(3:16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
 
Penyimpulan dari 1 Timotius 2:5-6 dan Yohanes 3:16, adalah: Yesus Kristus adalah Imam Besar Agung, Dialah Kepala gereja, pemimpin rumah TUHAN, Dia memiliki lumbung-lumbung di sorga sebagai persediaan makanan yang tidak berkesudahan, sebab Yesus sendirilah roti yang turun dari sorga, sesuai dengan apa yang tertulis dalam Yohanes 6 sebanyak tiga kali.  
Kemudian, Yesus juga adalah gandum yang turun dari langit, yang menjadi perbekalan yang berlimpah-limpah, sesuai dengan yang tertulis dalam Mazmur 78:24 -25.
 
Ini sebagai tambahan saja: Pengalaman hidup rohani orang Kristen seringkali menyerupai mimpi dari pada Firaun, yakni;
-          Tujuh ekor lembu yang tambun dimakan habis oleh tujuh ekor lembu yang kurus.
-          Dan tujuh gandum yang bernas dan berisi ditelan habis oleh tujuh bulir gandum yang kosong yang tidak berisi.
Artinya: Kesukaan yang melimpah-limpah yang datang dari sorga lewat pembukaan firman Allah, juga datang dari roh sukacita dalam kasih Allah yang melimpah di tengah-tengah ibadah pelayanan, akan hilang lenyap dimakan oleh tahun-tahun yang penuh kesukaran dan kesusahan, sehingga yang timbul adalah;
-          Mulut menjadi tersumbat, tidak dapat mengeluarkan puji-pujian dan kesaksian di hadapan TUHAN.
-          Tidak dapat bertindak dan melangkah, bahkan terlalu berat untuk memberitakan salib.
Fenomena ini seringkali dialami oleh hidup rohani dari orang-orang Kristen.
 
Namun, baik Yusuf, maupun TUHAN Yesus sendiri, memiliki persediaan makanan yang dapat menyelamatkan jiwa-jiwa manusia di atas muka bumi ini. Oleh sebab itu, saya sebagai hamba TUHAN yang telah menerima jabatan gembala menghimbau; mari kita secepatnya merapat kepada Dia yang memiliki persediaan makanan yang berlimpah-limpah itu, sebagaimana tadi rakyat Mesir, dari berbagai lapisan, baik yang kaya maupun miskin, tua dan muda, hina maupun yang mulia, datang kepada Firaun, tetapi justru Firaun berkata mereka: “Pergilah kepada Yusuf dan perbuatlah sesuai dengan apa yang dikatakan kepadamu.”
Jadi, baik Yusuf maupun Yesus Kristus adalah pribadi yang memiliki persediaan makanan, lumbung-lumbung surga terbuka sebagai persediaan makanan bagi kita sekaliannya. Mari kita merapat kepada Dia, merapat kepada firman Allah yang mendatangkan kesukaan yang besar.
 
Kita maju lagi selangkah untuk membaca…
Kejadian 41:57
(41:57) Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab hebat kelaparan itu di seluruh bumi.
 
Selain rakyat Mesir, seluruh bumi (seantero dunia) juga datang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf. Sebenarnya, hal ini merupakan kegenapan dari mimpi Yusuf dulu ketika ia masih kecil di negeri orang Ibrani, di rumah bapaknya.
 
Yang mau saya tekankan, sebelum saya menjelaskan pada bagian berikutnya adalah: “Datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf.” Kata “membeli’ itu nanti terjadi; membeli gandum.
Kalau kita mau membeli gandum, berarti menunjukkan bahwa; gandum lebih berharga dan lebih mulia dari segala sesuatu yang kita miliki, yang memang harus kita lepaskan. Kalau terikat dengan segala sesuatu yang ada di dunia ini, maka kita tidak akan pernah datang untuk membeli gandum.
Sesuai dengan suratan 1 Yohanes 2:16-17, untuk memperoleh hidup kekal, maka pertama-tama kita harus melepaskan segala ikatan yang datang dari dunia ini, sehingga dengan demikian kita datang kepada TUHAN untuk membeli gandum yang memberi keselamatan hidup.
 
Kita lihat dulu MIMPI YUSUF.
Kejadian 37:6-9
(37:6) Karena katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini: (37:7) Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu." (37:8) Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?" Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu. (37:9) Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."
 
Dalam mimpinya itu, Yusuf bukan saja melihat sebelas ikat berkas gandum sujud kepadanya, melainkan matahari, bulan dan sebelas bintang pun bertelut (bersujud) menyembah kepada Yusuf.
Jadi, bukan saja orang Mesir, tetapi seluruh orang dari antara muka bumi datang kepada Yusuf, untuk membeli gandum.
 
Peristiwa ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam tulisannya kepada jemaat di Filipi di dalam Filipi 2.
Filipi 2:5-8
(2:5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, (2:6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, (2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
 
Ayat ini menceritakan tentang perjalanan Yesus dari surga turun ke bumi, yang disebutlah perjalanan salib. Demikian juga dengan Yusuf; dari negeri Ibrani ia dicuri, diculik, begitu saja, lalu dibawa ke negeri Mesir sebagai budak belian, itu juga merupakan perjalanan salib.
Jadi, apa yang dialami oleh Yusuf, juga dialami oleh Yesus yang disebut dengan perjalanan salib. Dan itu juga merupakan perjalanan kita di atas muka bumi ini yaitu; mati dan bangkit bersama dengan Dia dan tekun di dalamnya sambil menantikan kedatangan-Nya pada kali yang kedua dalam kemuliaan kekal, maka kelak kita juga akan bersama-sama dengan Dia dalam kemuliaan kekal.
 
Mari kita buktikan, benar atau tidak…
Filipi 2:9-11
(2:9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, (2:10) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, (2:11) dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
 
Allah sangat meninggikan Dia, bahkan mengaruniakan kepada Yesus nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut dan sujud menyembah, segala yang ada langit, di atas bumi, dan yang ada di bawah bumi, bahkan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah TUHAN, bagi kemuliaan Bapa!” Pendeknya: Dibalik salib, Allah menyatakan kemuliaan-Nya untuk selama-lamanya.
 
Dari peristiwa ini atau dari perjalanan Yesus dan pengalaman Yusuf ini, kita dapat menarik suatu pelajaran yang manis, bahwasanya; pengalaman dalam perjalanan salib tidak terbantahkan dan tidak terhindarkan lagi, dan kita tidak boleh lari dari kenyataan hidup, pikul saja tanggung jawab masing-masing.
Kita juga harus bertanggung jawab terhadap kebenaran yang kita terima, dan tanggung jawab itu harus kita kerjakan. Kita juga harus belajar untuk bertanggungjawab dalam kegiatan Roh. Kita harus memikul tanggung jawab dalam kasih yang melimpah, dengan bukti; mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri, itu merupakan tanggungjawab yang tidak terbantahkan.
 
Semua sudah bertelut, sujud menyembah kepada Yusuf. Demikian juga segala lutut bertelut dan segala lidah mengaku, karena Allah telah meninggikan TUHAN Yesus dan mengaruniakan nama di atas segala nama, tidak ada nama lain yang diberikan oleh Allah kepada manusia di bawah kolong langit ini, selain kepada Yesus, Anak tunggal Bapa, Dialah TUHAN dan Juruselamat.
Pada zaman Nuh, TUHAN Allah memerintahkan untuk membangun bahtera dengan hanya satu pintu saja. Yesus juga berkata dalam Yohanes 10:7: “Akulah satu-satunya pintu.” Ia telah menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi jiwa-jiwa manusia yang hidup di atas muka bumi ini.
 
Yohanes 10:9 kalau dikaitkan dengan Matius 7:13-15, ini berbicara tentang pengalaman Yesus dalam perjalanan salib, itu juga merupakan pengalaman daripada Yusuf.
Yohanes 10:9
(10:9) Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
 
Untuk melalui pintu sesak, jalan sempit, itulah pengalaman salib, maka tidak dapat dipungkiri, kita semua harus berada dalam sebuah penggembalaan, menemukan padang rumput penggembalaan.
 
Lalu…
Yohanes 10:11
(10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
 
Dimulai dari menjadi kawanan domba Allah yang tergembala, yang digembalakan oleh satu gembala, itulah yang menyelamatkan kehidupan kita masing-masing.
 
Kita berdoa, saya rindu kembali menyampaikan Kejadian 41:56-57, kiranya TUHAN kembali berkasih karunia kepada kita.
Dengan berakhirnya nanti Kejadian 41:56-57, maka berakhir pulalah pemberitaan firman TUHAN dalam Kejadian 41, dan selanjutnya kita akan memasuki pasal yang baru itulah Kejadian 42:1-38. Kita berdoa, supaya TUHAN sediakala membukakan firmanNya bagi kita segimana TUHAN telah membukakan firman-Nya pada waktu-waktu yang lalu.
Saya juga adalah hamba TUHAN yang terbatas dengan segala sesuatu, terbatas pemahaman, pemikiran, daya ingat, kemampuan, kebisaan, tetapi roh TUHAN dengan kuasa yang besar, yang tidak terbatas, tidak dapat dibatasi oleh ruang, waktu dan masa.
Kita percaya, TUHAN mengutus hamba-hamba-Nya dengan roh yang tak terbatas, untuk menyampaikan Injil Kerajaan.
 
Sebagai ayat terahir…
Kejadian 41:56-57
(41:56) Kelaparan itu merajalela di seluruh bumi. Maka Yusuf membuka segala lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab makin hebat kelaparan itu di tanah Mesir. (41:57) Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab hebat kelaparan itu di seluruh bumi.
 
Ini adalah mimpi yang pernah dimimpikan oleh Yusuf waktu dia masih kecil, yaitu; sebelas berkas gandum datang bertelut, sujud menyembah, kepada satu ikat berkas gandum milik Yusuf. Tetapi tidak berhenti sampai di situ, artinya, bukan hanya orang Mesir yang kelaparan, tetapi juga matahari, bulan dan sebelas bintang datang bertelut, dan sujud menyembah kepada Yusuf. Itulah yang dilihat oleh Yusuf dalam mimpinya itu.
 
Dalam satu mimpi ada dua kali terjadi dan kedua-duanya diceritakan kepada Yakub, ayahnya juga kepada saudara-saudaranya, sehingga oleh karena mimpi itu, makin bencilah hati dari pada saudara-saudaranya, karena iri hati kepada Yusuf. Kebencian dari orang dunia juga akan semakin nyata kepada gereja mempelai, gereja Yusuf.
Oleh sebab itu, kita bersyukur kepada TUHAN, semua orang yang diam di atas muka bumi ini nanti akan datang berduyun-duyun untuk mencari gandum yang dimiliki oleh Yusuf, itulah pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel, sesuai dengan yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya 2 dan nabi-nabi yang lain.
 
Jangan lupa berdoa pada TUHAN, supaya Ia bukakan kembali rahasia firman Allah yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari keturunan keturunan. Kita tetap merapat dan berpegang teguh kepada firman Allah, sekalipun ini tahun-tahun kesusahan. Firmanlah yang akan menjamin segala sesuatu di dalam setiap kehidupan kita masing-masing. Dalam Roma 4:16-17: firman itu mengadakan yang tidak ada menjadi ada dan firman menghidupkan orang yang mati.
 
Ibrani 1:2-3
(1:2) maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. (1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
 
“Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan.”
Oleh firman pengajaran yang rasanya dibukakan, Allah telah menjadikan segala sesuatu; langit, bumi dan segala isinya.
Biarlah kiranya kita datang untuk membeli gandum dari Yesus Anak Allah yang berkuasa untuk menopang segala sesuatu yang ada. Kalau firman yang menopang kehidupan muda remaja, kita tidak akan pernah terjatuh dalam berbagai-bagai jenis dosa, percayalah. Selain kita ditopang di bumi ini oleh firman yang penuh kekuasaan, juga kita dibawa sampai kepada kemuliaan kekal. Amin.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment