KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, April 12, 2024

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 09 APRIL 2024



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 09 APRIL  2024

SURAT YUDAS

(Seri: 05)

Subtema: BIJAKSANA (MENCAPAI IMAN SEMPURNA)


Pertama-pertama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN oleh karena rahmatNya yang sudah membawa kita untuk berada di atas gunung TUHAN, beribadah di rumah TUHAN lewat ibadah doa penyembahan. Biarlah kiranya damai sejahtera dan bahagia memerintah di hati kita saat duduk diam mendengarkan firman Allah. 


Kita tetap berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita, ibadah tidak menjadi percuma.


Mari kita sambut firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat Yudas. Kembali kita membaca Yudas pasal 1:3.

Yudas 1:3 dengan perikop: "Hukuman atas guru-guru palsu.

(1:3) Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.


Yudas merasa terdorong untuk menulis surat kepada orang-orang yang terpanggil, kemudian dalam surat itu Yudas mendapat kesempatan untuk menasehati mereka. Tujuan dari nasihat firman adalah: Supaya orang-orang yang terpanggil tetap berjuang untuk mempertahankan iman. Pendeknya tujuan nasihat firman pada hakikatnya  ialah supaya orang yang terpanggil mencapai iman yang sempurna, jadi imam itu harus sempurna


Bagaimana untuk mencapai iman yang sempurna? kita telusuri dari Yakobus 2:17.

Yakobus 2:17

(2:17) Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.


Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati. Jadi iman itu harus ditindaklanjuti (di follow up) dengan perbuatan kita dihadapan TUHAN. Jika iman tanpa ditindaklanjuti dengan perbuatan nanti pada hakikatnya iman itu mati, iman itu menjadi kosong, tidak ada artinya. Jadi percuma saja beriman kalau tidak di follow up dengan perbuatan. 

Jadi beriman kepada TUHAN sudah bagus, tapi harus ada tindaklanjutnya itulah perbuatan kita di hadapan TUHAN. Jangan sia-siakan iman yang sudah kita terima dari TUHAN. 


Yakobus 2:18

(2:18) Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."


Singkatnya iman tidak boleh terpisah dari perbuatan (tindakan). Jadi yang benar; iman harus bersama-sama dengan perbuatan. Pendeknya, iman dan perbuatan adalah sejoli (sepasang). 

Jadi pasangan dari iman adalah perbuatan (tindakan) di hadapan TUHAN. Pasangan dari seorang laki-laki adalah perempuan (tulang rusuk), pasangan dari Mempelai laki-laki adalah mempelai perempuan; itu sejoli. Iman tidak mungkin melangkah berjalan sendiri, itu sebabnya tidak baik seorang diri; harus iman dan perbuatan. 


Yakobus 2:19-20

(2:19) Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar. (2:20) Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?


Jika kita hidup dengan iman tetapi tanpa perbuatan persisi seperti setan-setan, karena setan juga percaya bahwa Allah itu esa, tidak ada yang lain, berarti percaya kepada Allah Abraham, Ishak, Yakub, Dia Allah satu-satunya yang benar, yang hidup. 


Jadi, iman tanpa perbuatan adalah kosong (mati) penyebabnya adalah; kebebalan (Yakobus 2:20).

Kita diajar supaya iman itu berpasangan dengan perubatan, tetapi kita hanya sekedar datang kepada TUHAN tapi tanpa perbuatan, itu kebebalan. 


Terkait dengan kebebalan, kita lanjutkan baca kisah  pada 1 Samuel 25:2-3.

1 Samuel 25:2-3 dengan perikop: "Daud, Nabal dan Abigail"

(25:2) Ketika itu ada seorang laki-laki di Maon, yang mempunyai perusahaan di Karmel. Orang itu sangat kaya: ia mempunyai tiga ribu ekor domba dan seribu ekor kambing. Ia ada di Karmel pada pengguntingan bulu domba-dombanya. (25:3) Nama orang itu Nabal dan nama isterinya Abigail. Perempuan itu bijak dan cantik, tetapi laki-laki itu kasar dan jahat kelakuannya. Ia seorang keturunan Kaleb.


Ada seorang laki-laki kaya di Maon, ia mempunyai perusahan di Karmel. Selain mempunyai perusahan ia juga mempunyai:

  • Mempunyai 3000 ekor domba.

  • Mempunyai 1000 ekor kambing.


3000 ekor domba + 1000 ekor kambing = 4000. Berbicara angka 4 itu bisa berbicara tentang 4 injil, yaitu: Matius, Markus, Lukas, Yohanes disebut juga injil sinoptik; menceritakan tentang pribadi Yesus dari Surga turun ke bumi, lalu kembali lagi ke sorga. Kemudian angka 4 itu juga berbicara tentang 4 penjuru mata angin, yaitu: Timur, Barat, Utara, Selatan. 


Orang Maon ini bernama Nabal, sedangkan istrinya bernama Abigail. Namun sangat disayangkan, sebagai orang kaya, ternyata Nabal memiliki sifat yang kasar dan jahat kelakuannya

Sifat Nabal ini bertolak belakang dengan sifat (tabiat) dari Mempelai TUHAN. Mempelai TUHAN itu mempunyai perhiasan rohani (manusia batiniah) itulah ketundukan. Sumber ketundukan itu berasal dari Roh lemah lembut dan tentram (tidak kasar, tidak jahat, tidak arogan). Jadi anak TUHAN tidak boleh arogan, harus lemah lembut, tapi jangan pura-pura.


1 Samuel 25:25 

(25:25) Janganlah kiranya tuanku mengindahkan Nabal, orang yang dursila itu, sebab seperti namanya demikianlah ia: Nabal namanya dan bebal orangnya. Tetapi aku, hambamu ini, tidak melihat orang-orang yang tuanku suruh. 


Nabal namanya dan bebal orangnya, itu berarti, namanya sesuai dengan tabiatnya. 

Allah Trinitas itulah: TUHAN Yesus Kristus. Kemudian waktu Maria mengandung Yesus atau sebelum Yesus dilahirkan, malaikat Gabriel berkata kepada Yusuf: Kalau Anak itu lahir sebutlah namanya Yesus. Tetapi Yesus disebut juga dengan Imanuel artinya:  “Allah menyertai”

Selain Imanuel Allah kita juga disebut El Shaddai (El = Allah, Shaddai = memberkati), Yehova jireh, artinya Allah menyediakan.


Nabal namanya, dan bebal orangnya, jadi namanya sesuai dengan tabiatnya. Kalau orang malas disebut pemalas, kalau orang rajin disebut orang rajin. Kalau taat sampai mati, bahkan taat sampai mati di atas kayu salib disebut orang setia. Jadi kalau melayani TUHAN harus sampai mati disitu, itu disebut orang setia.  


Kemudian lebih diperjelas lagi kalau Nabal itu disebut juga dengan orang dursila

Terkait dengan “ORANG DURSILA”

1 Samuel 25:17

(25:17) Oleh sebab itu, pikirkanlah dan pertimbangkanlah apa yang harus kauperbuat, sebab telah diputuskan bahwa celaka akan didatangkan kepada tuan kita dan kepada seisi rumahnya, dan ia seorang yang dursila, sehingga orang tidak dapat berbicara dengan dia."


Dursila artinya; orang tidak dapat berbicara dengan dia = tidak mau mendengar nasihat yang baik itulah Firman Pengajaran yang benar


Mari kita lihat “NASIHAT YANG BAIK” itu ada di dalam 1 Samuel 25:4-10.


1 Samuel 25:4

(25:4) Ketika didengar Daud di padang gurun, bahwa Nabal sedang menggunting bulu domba-dombanya, (25:5) maka Daud menyuruh sepuluh orang dan kepada orang-orang itu Daud berkata: "Pergilah ke Karmel dan temuilah Nabal. Tanyakanlah keselamatannya atas namaku. (25:6) dan sampaikanlah salam ini kepadanya: Selamat! Selamatlah engkau, selamatlah keluargamu, selamatlah segala yang ada padamu. (25:7) Baru-baru ini aku mendengar bahwa engkau mengadakan pengguntingan bulu domba. Adapun gembala-gembalamu yang ada dengan kami, tidak kami ganggu dan tidak ada sesuatu yang hilang dari pada mereka selama mereka ada di Karmel. (25:8) Tanyakanlah kepada orang-orangmu, mereka tentu akan memberitahukan kepadamu. Sebab itu biarlah orang-orang ini mendapat belas kasihanmu; bukankah kami ini datang pada hari raya? Berikanlah kepada hamba-hambamu ini dan kepada anakmu Daud apa yang ada padamu." (25:9) Ketika orang-orang Daud sampai ke sana, berkatalah mereka kepada Nabal atas nama Daud tepat seperti yang dikatakan kepada mereka, kemudian mereka menanti. (25:10) Tetapi Nabal menjawab anak buah Daud itu, katanya: "Siapakah Daud? Siapakah anak Isai itu? Pada waktu sekarang ini ada banyak hamba-hamba yang lari dari tuannya


Singkat kata inti dari pembacaan dari ayat 4-10: Nabal tidak peduli dengan salam dari Daud yang disampaikan oleh sepuluh orang utusan Daud.

Sebenarnya, salam dari Daud kepada Nabal adalah tentang keselamatan. Maksudnya; segala sesuatu  (keluarga, anak, seisi rumah)  yang ada pada Nabal selamat sentosa. Tapi salam dari Daud itu tidak dihiraukan oleh Nabal, dia tidak peduli.


Kalau kita peduli dengan kabar keselamatan; injil keselamatan untuk menangkap jiwa kita menjadi jiwanya TUHAN  tentu kita peduli itu. 

Dan terkait dengan injil keselamatan: TUHAN sudah pelihara kita, diberi umur panjang, diberi nafas kehidupan, diberi kesehatan untuk menghadap Dia lewat tiga macam ibadah pokok, di tengah-tengahnya imam-imam melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN, itulah berita salam dari Daud terkait dengan keselamatan itu.

  • Menerima Yesus  berarti percaya → Pintu gerbang. 

  • Kalau kita menerima dan percaya kepada Dia, mau tidak mau harus bertobat → Mezbah korban bakaran. 

  • Dan tanda pertobatan wujudnya adalah kolam pembasuhan = lahir baru.

  • Sampai nanti dipenuhkan dengan Roh El-Kudus. 

Kita dipelihara dan diberkati oleh TUHAN; jiwa kita sudah ditangkap, itu harus diperhatikan, tetapi salam dari Daud kepada Nabal ini tidak diperhatikan (tidak diperdulikan) Nabal. 


1 Petrus 1:9

(1:9) karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.


Tujuan iman yang sempurna adalah keselamatan jiwa, sebenarnya begitu,  tetapi lihatlah sikap dan arogansi yang ditunjukkan oleh Nabal kepada sepuluh utusan Daud tidak terpuji.

Coba bayangkan, Bapa sudah mengutus AnakNya yang tunggal untuk mengerjakan keselamatan itu di atas kayu salib, sehingga orang percaya bertobat, lahir baru, lalu penuh dengan Roh Kudus untuk mengerjakan keselamatan itu, tetapi kita tidak peduli, dengan lain kata kita tidak mau mengerjakan keselamatan yang telah dikerjakan oleh Yesus Kristus di atas kayu salib, betapa sakit hatinya TUHAN. Padahal kalau kita ketahui tujuan iman itu keselamatan, tetapi Nabal tidak peduli, bebal bukan? Saya berdoa dan berharap kepada TUHAN; kita semua disucikan dari roh kebebalan itu. 


1 Petrus 1:10

(1:10) Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. (1:11) Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.


Keselamatan telah dikerjakan oleh Yesus Kristus, Ia telah menderita sengsara dan mati di atas kayu salib, namun bangkit pada hari ketiga, dan akhirnya dipermuliakan. 

Dan Firman nubuat, itulah Firman yang dibukakan rahasianya telah dinyatakan bagi kita, itu adalah kasih karunia bagi kita semuanya. 


Kita kembali lagi membaca 1 Samuel 25:7.

1 Samuel 25:7

(25:7) Baru-baru ini aku mendengar bahwa engkau mengadakan pengguntingan bulu domba. Adapun gembala-gembalamu yang ada dengan kami, tidak kami ganggu dan tidak ada sesuatu yang hilang dari pada mereka selama mereka ada di Karmel


Ayat ini berbicara tentang suasana penggembalaan, itu berarti; gembala dan domba dalam keadaan terpelihara dengan baik (tidak ada satupun yang terhilang). Inilah salam yang dimaksud oleh Daud yang disampaikan oleh 10 utusan  kepada Nabal. 


Ini bagian tugas dari seorang gembala yang baik; diutus untuk menyatakan suasana penggembalaan, baik gembala –saya sendiri–, maupun domba-domba tetap dalam keadaan terpelihara, berarti tidak ada yang hilang satupun dari antara kita. Doa saya biarlah kiranya kita semua dalam suasana penggembalaan dari TUHAN. 


Inilah salam dari Daud terkait dengan keselamatan; tidak ada satupun yang terhilang

Kalau ada yang terhilang maka bukan TUHAN yang salah, tapi manusia itu yang salah, disebut domba yang sesat mengambil jalannya sendiri. Mulai dari sekarang kita perlu untuk turun merendahkan diri, mendengar nasihat firman, itu disampaikan (ditujukan) Yudas kepada orang-orang yang terpanggil untuk mencapai iman yang sempurna itulah keselamatan jiwa., itu sebetulnya. 


Jadi kalau saya agaknya memperhatikan dengan tegas bukan berarti saya otoriter, tetapi supaya kita semua tetap dalam suasana penggembalaan dari sorga, berarti baik gembala maupun domb-domba terpelihara dengan baik, tidak ada satupun yang terhilang. 


1 Samuel 25:10-11

(25:10) Tetapi Nabal menjawab anak buah Daud itu, katanya: "Siapakah Daud? Siapakah anak Isai itu? Pada waktu sekarang ini ada banyak hamba-hamba yang lari dari tuannya. (25:11) Masakan aku mengambil rotiku, air minumku dan hewan bantaian yang kubantai bagi orang-orang pengguntingku untuk memberikannya kepada orang-orang yang aku tidak tahu dari mana mereka datang?"


Tetapi Nabal menjawab anak buah Daud itu, katanya: "Siapakah Daud? Siapakah anak Isai itu?

Nabal menyangkal (tidak mengakui) baik Bapa, maupun Anak = roh antikris (1 Yohanes 2:22). Menyangkal salib = pendusta = roh antikris. Jadi Nabal dikuasai roh antikris.


Pada waktu sekarang ini ada banyak hamba-hamba yang lari dari tuannya.

Nabal juga menuduh bahwa Daud adalah hamba yang tidak setia. 


Sampai akhirnya Nabal dikuasai roh kikir.

Masakan aku mengambil rotiku, air minumku dan hewan bantaian yang kubantai bagi orang-orang pengguntingku untuk memberikannya kepada orang-orang yang aku tidak tahu dari mana mereka datang?"

Nabal tidak mau berbagi roti, air minuman, dan hewan bantaian = dikuasai roh kikir. Kenapa ada roh kikir, karena dia tidak peduli dengan Daud maupun utusan-utusannya. 

Jadi intinya: Nabal tidak menghargai keselamatan yang telah dikerjakan oleh TUHAN = Nabal tidak mencapai tujuan iman, berarti binasa.


DAMPAK NEGATIF TIDAK MENGHARGAI KESELAMATAN YANG TELH DIKERJAKAN TUHAN.

1 Samuel 25:12

(25:12) Lalu orang-orang Daud itu berbalik pulang dan setelah sampai, mereka memberitahukan kepadanya tepat seperti yang dikatakan kepada mereka. (25:13) Kemudian berkatalah Daud kepada orang-orangnya: "Kamu masing-masing, sandanglah pedang!" Lalu mereka masing-masing menyandang pedangnya; Daud sendiri pun menyandang pedangnya. Sesudah itu kira-kira empat ratus orang maju mengikuti Daud, sedang dua ratus orang tinggal menjaga barang-barang.


Dampak negatif tidak menghargai keselamatan yang telah dikerjakan TUHAN: Daud dan pasukannya menyandang pedang untuk membunuh Nabal, orang-orang Nabal dan seisi rumahnya


Yohanes 12:44-45 

(12:44) Tetapi Yesus berseru kata-Nya: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku(12:45) dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.


Ayat 44: Mendengarkan utusan karena percaya kepada yang mengutus. Kalau mendengar utusan berarti percaya kepada yang mengutus. 


Ayat 45: melihat Utusan = melihat yang Mengutus (Bapa sorgawi), berarti TUHAN Yesus Kristus adalah Allah itu sendiri. Jangan terlalu dibingung-bingungkan oleh karena kalimat demi kalimat yang dikelolah oleh seorang hamba TUHAN  


Yohanes 12:46

(12:46) Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan. 


Yesus adalah terang dunia yang menerangi kegelapan. Kalau TUHAN terang dunia maka kita pasti ada di dalam terang karena TUHAN menerangi kegelapan. 


Kita bersyukur dan berterimakasih karena Yesus datang ke dunia ini sebagai terang dunia, Ia telah menerangi kegelapan itu sendiri, sehingga kita berjalan di dalam terang dari pada firman Allah yang diurapi oleh Roh kudus, kita tidak tersandung walaupun ada sandungan, karena kita bisa melihat dengan mata itu lah pelita (terang) 


Yohanes 12:47-48

(12:47) Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. (12:48) Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. 


Yesus datang ke dunia ini bukan untuk menghakimi tetapi untuk menyelamatkan. Tetapi manakala manusia berlaku bebal; mendengar Firman yang keluar dari mulut Yesus tetapi  tidak melakukan sudah ada hakimnya yaitu Firman Allah.  


Firman Allahlah yang menjadi hakimnya dari akhir daripada sebuah episode dari sebuah jalan cerita. Dan kita sudah melihat sebuah jalan cerita dari Nabal, karena ia orang bebal, maka firman Allah yang akan menjadi hakim di akhir episode hidupnya. 


Wahyu 19:15 dengan perikop: "Firman Allah"

(19:15) Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.


Pedang Roh yang keluar dari mulut si penunggang kuda putih adalah firman Allah memukul (membinasakan) segala bangsa, yaitu bangsa yang bebal, seperti Nabal, tidak menghargai keselamatan yang telah dikerjakan oleh TUHAN Yesus Kristus. Sementara Gereja TUHAN telah menerima nasihat firman supaya mencapai iman yang sempurna itulah keselamatan. Tapi Nabal bebal seperti gereja yang bebal, nanti dampak negatifnya dibinasakan oleh firman Allah itu sendiri. 


Jadi dari mulut si penunggang kuda putih keluarlah sebilah pedang tajam  yang akan memukul segala bangsa, itulah firman Allah.  Jadi yang menghakimi semua bangsa pada akhir zaman adalah Firman Allah.

Jadi sekali  lagi saya sampaikan dengan kasih yang tulus bilamana hari ini kita berlaku bebal, jangan merasa aman dalam kebebalan, sebab akhir episode hidup setiap orang ia akan akan menghadapi penghakiman dari pedang yang keluar dari mulut  si penunggang kuda putih itulah firman Allah yang benar.


JALAN KELUAR SUPAYA LEPAS DARI KEBINASAAN (Penghakiman dari pedang yang keluar dari mulut si Penunggang kuda putih)

1 Samuel 25:14-15

(25:14) Tetapi kepada Abigail, isteri Nabal, telah diberitahukan oleh salah seorang bujangnya, katanya: "Ketahuilah, Daud menyuruh orang dari padang gurun untuk memberi salam kepada tuan kita, tetapi ia memaki-maki mereka. (25:15) Padahal orang-orang itu sangat baik kepada kami; mereka tidak mengganggu kami dan kami tidak kehilangan apa-apa selama kami lalu-lalang di dekat mereka, ketika kami ada di ladang.


Kepada Abigail telah diberitahukan bahwa Nabal (suaminya) tidak menghargai salam dari Daud yakni; keselamatan yang merupakan tujuan iman.

Keselamatan yang dimaksud; 

- Tidak mengganggu, tetapi menjaga.

- Tidak kehilangan, tetapi dipelihara.

-  Sampai akhirnya; bebas lalu lalang, berarti; orang bebas (bebas dari ikatan yang ada di bumi).

Seorang hamba TUHAN disebut orang bebas. Seorang yang merdeka (bebas) tidak ada lagi ikatan-ikatan sekalipun hidup (tinggal) di dunia ini. Inilah pengakuan dari orang-orang Nabal.


Kalau Tuhan sudah jadikan kita imam-imam (pelayan-pelayan TUHAN), jadilah imamat rajani; melayani dalam suasana kerajaan sorga, berarti bebas dari segala ikatan yang ada di bumi, sekalipun tinggal di bumi

Sampai sejauh itu pemeliharaan dan perhatian Bapa Sorgawi kepada saya dan saudara dan itu disaksikan oleh hamba-hamba dari Nabal itu sendiri dan diceritakan semua kepada Abigail, istri Nabal.  


1 Samuel 25:16

(25:16) Mereka seperti pagar tembok sekeliling kami siang malam, selama kami menggembalakan domba-domba di dekat mereka.


Kemudian hamba-hamba Nabal menceritakan kepada Abigail bahwa Daud menjadi pagar tembok siang malam mengelilingi hamba-hamba Nabal. Siang malam loh, berarti tidak tidur (selalu terjaga) sebagaimana dengan TUHAN kita di dalam Mazmur 121:4.


Mazmur 121:4.

(121:4) Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.


Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel berarti (selalu terjaga). Demikian TUHAN menjaga saya dan saudara (kafir/Israel rohani).


Tadi saya bersama istri dan anak kami Mark sampai ke tempat ini dengan selamat karena TUHAN yang menjaga. Saudara yang berkendara roda dua dan roda empat juga tiba di dalam rumah TUHAN ini dengan selamat karena TUHANlah penjaga Israel, ia tidak tertidur, tidak terlelap. Demikian juga anak-anak TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan firman TUHAN lewat online atau live streaming YouTube, Facebook, atau media sosial apapun, itu kemurahan bagi kita semua. 


1 Samuel 25:17

(25:17) Oleh sebab itu, pikirkanlah dan pertimbangkanlah apa yang harus kauperbuat, sebab telah diputuskan bahwa celaka akan didatangkan kepada tuan kita dan kepada seisi rumahnya, dan ia seorang yang dursila, sehingga orang tidak dapat berbicara dengan dia." (25:18) Lalu segeralah Abigail mengambil dua ratus roti, dua buyung anggur, lima domba yang telah diolah, lima sukat bertih gandum, seratus buah kue kismis dan dua ratus kue ara, dimuatnyalah semuanya ke atas keledai,


Untuk menghentikan celaka yang akan didatangkan Daud kepada Nabal dan seisi rumahnya maka Abigail cepat-cepat bertindak yaitu:

1. Membawa Dua ratus roti = Firman → iman.

2. Membawa dua buyung anggur = Roh Kudus → Pengharapan.

3. Membawa lima domba yang telah diolah → Kasih Allah Bapa.


Kalau kita kaitkan dengan pola Tabernakel jelas terkena kepada tiga macam alat yang ada pada ruangan suci, yaitu:

  • Iman terkena pada Meja roti sajian → Ketekunan ibadah pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.

  • Pengharapan terkena pada Pelita emas → Ketekunan Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh.

  • Kasih terkena pada Mezbah dupa emas → Ketekunan Ibadah Doa Penyembahan. 



Cepat-cepat kita berlari kepada TUHAN; ada di tengah-tengah ketekunan tiga macam ibadah pokok, itu tindakan yang pertama dulu. 


Lalu kenapa Abigail harus melakukan itu? karena setelah dipikirkan dan dipertimbangkan dengan masak-masak, maka Abigail berbuat 3 hal itu, berarti dia bijaksana sebagaimana dengan 1 Samuel 25:3: Abigail adalah, seorang istri yang bijaksana. 


Seorang laki-laki harus mencari perempuan yang bijak. Bayangkan kalau seorang pemimpin bodoh, tetapi tidak ditopang oleh perempuan yang bijak, betapa parahnya nikah itu di hadapan TUHAN. Tetapi kalau ada seorang istri yang bijak di dalam kelemahan dari seorang suami yang belum sempurna, suami akan tertolong juga, dan itu sudah dibuktikan oleh Abigail. Setelah dipikirkan dan dipertimbangkan ia bertindak untuk membawa tiga hal itu, berarti dia perempuan bijak. Berbahagialah anak-anak yang mempunyai seorang ibu yang bijak. 


Kita bandingkan Nabal dengan Abigail.

1 Samuel 25:11

(25:11) Masakan aku mengambil rotiku, air minumku dan hewan bantaian yang kubantai bagi orang-orang pengguntingku untuk memberikannya kepada orang-orang yang aku tidak tahu dari mana mereka datang?" 


Dari sini kita dapat melihat kalau Nabal tidak mau berbagi rotinya, air minumannya, dan hewan bantaiannya maka tidaklah demikian dengan Abigail. Abigail itu bijaksana, dia membawa 2000 roti, dia membawa 2 buyung anggur untuk diminum, dia membawa 5 domba yang telah diolah, berbanding terbalik dengan sang suami Nabal yang bebal.


Jadi jangan sampai kita ada di dalam ketekunan tiga macam ibadah pokok tetapi tidak mau tau dengan pekerjaan TUHAN, itu bagian dari kebebalan. Perhatikanlah pekerjaan TUHAN ini dengan sungguh-sungguh.

Tidak salah bila saudara juga membawa korban persembahan tambahan untuk PPT yang akan dilaksanakan di tanah Karo, tidak mesti harus di omong, pikirkanlah, pertimbangkanlah, apa yang harus kita perbuat malam ini, besok, lusa dan seterusnya, jadilah bijaksana seperti Abigail. 


1 Samuel 25:23

(25:23) Ketika Abigail melihat Daud, segeralah ia turun dari atas keledainya, lalu sujud menyembah di depan Daud dengan mukanya sampai ke tanah.


Setelah turun dari keledai tunggangannya secepatnya (tidak tunggu lama berarti) Abigail sujud menyembah dengan muka sampai ke tanah di depan Daud. 

Orang yang yang turun ke bawah pasti merendahkan diri dan itu tampak dengan doa penyembahan. Jikalau muka sampai ke tanah berarti segala kemuliaan, kehormatan, pengagungan hanya bagi Dia Raja di atas segala raja. 

Jadi tanpa kita sadari Abigail ini adalah gambaran dari gunung Sion wujudnya adalah doa penyembahan sebagaimana dengan Wahyu 14:1 tampilan dari gunung Sion, dan Wahyu 14:2-3 wujud dari gunung Sion; penyembahan yang disertai dengan bahasa Roh.


CIRI-CIRI PENYEMBAHAN YANG BENAR:

1 Samuel 25:24

(25:24) Ia sujud pada kaki Daud serta berkata: "Aku sajalah, ya tuanku, yang menanggung kesalahan itu. Izinkanlah hambamu ini berbicara kepadamu, dan dengarkanlah perkataan hambamu ini. (25:25) Janganlah kiranya tuanku mengindahkan Nabal, orang yang dursila itu, sebab seperti namanya demikianlah ia: Nabal namanya dan bebal orangnya. Tetapi aku, hambamu ini, tidak melihat orang-orang yang tuanku suruh.


Ciri-ciri penyembahan yang benar: Rela menanggung kesalahan Nabal (orang lain) berarti; Abigail menjadi pendamaian. 


Kalau kita rela menanggung kesalahan orang lain dengan lain kata menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung wujudnya menjadi pendamaian, bukan berarti kita orang bodoh, tetapi itu menunjukan satu sikap yang bijaksana di hadapan TUHAN.

Hari-hari ini kita harus belajar, dan saya juga banyak diajar TUHAN di hari-hari ini untuk menanggung kesalahan yang tidak harus ditanggung, tetapi tidak perlu sombong.


Menanggung kesalahan orang lain = menjadi pendamaian = kitalah yang menjadi korban pendamaian = mempersembahkan lembu jantan  muda.


1 Samuel 25:25b

(25:25) Janganlah kiranya tuanku mengindahkan Nabal, orang yang dursila itu, sebab seperti namanya demikianlah ia: Nabal namanya dan bebal orangnya. Tetapi aku, hambamu ini, tidak melihat orang-orang yang tuanku suruh.


Pada waktu 10 orang diutus menyampaikan pesan Daud, hal itu tidak diketahui oleh Abigail sama sekali, dan ia juga minta ampun. Betapa bijaksananya Abigail ini. 


1 Samuel 25:26

(25:26) Oleh sebab itu, tuanku, demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu yang dicegah TUHAN dari pada melakukan hutang darah dan dari pada bertindak sendiri dalam mencari keadilan, biarlah menjadi sama seperti Nabal musuhmu dan orang yang bermaksud jahat terhadap tuanku!


Disini Abigail menunjukan kebijaksanaan yang lebih hebat lagi yaitu; mencegah Daud untuk membunuh Nabal supaya Daud jangan berhutang darah kepada Tuhan, artinya disini biarlah TUHAN yang membalaskan segala kebebalan dari pada Nabal. Abigail tidak mau Daud berhutang darah kepada TUHAN, inikan kebijaksanaan.

Kalau istri misalnya melakukan kesalahan kepada tetangga kepada orang lain suami jangan ikut-ikutan. Atau sebaliknya istri melihat suami melakukan kesalahan atau berselisih dengan siapa saja, jangan juga ikut-ikutan, tetapi cegah terhadap hutang darah, biar TUHAN yang membalas segala kejahatan yang ada di bumi ini, begitu bijaksana Abigail ini.


Daud adalah seorang raja. Sebetulnya Daud juga penuh dengan hikmat, artinya Dia tahu membedakan yang baik dan jahat, tetapi manakala orang dalam amarah akal sehat bisa rusak sedikit. Tetapi Abigail adalah seorang wanita yang bijaksana, dia menghentikan niat dari pada Daud untuk membalaskan kesalahan Nabal supaya Daud jangan berhutang darah.

Daud itu orang besar, maka sebagai orang besar tidak boleh berhutang darah, Biarlah TUHAN yang membalaskan setiap kesalahan yang diperbuat siapapun.


Orang besar tidak boleh berhutang darah, Abigail tau itu Daud raja besar tidak boleh berhutang darah.

Kita sondingkan perkataan dari Abigail ini dengan apa yang diajarkan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Roma. 

Roma 12:17-18

(12:17) Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! (12:18) Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!


Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan. Jangan berbuat baik hanya kepada orang baik, lalu tidak mau berbuat baik kepada orang jahat. Tetapi kita harus berbuat baik kepada semua orang, terhadap orang baik, maupun orang jahat.  Kita tidak boleh pilih kasih supaya kita jangan berhutang darah.


Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!

Ayat 18 ini sudah dibuktikan Abigail dihadapan TUHAN; menjadi pendamaian. 


Roma 12:19

(12:19) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.


Pembalasan itu adalah hak TUHAN, jadi kalau pembalasan datang dari TUHAN berilah tempat kepada murka Allah, berarti jangan ambil ahli pekerjaan TUHAN dalam hal membalas kejahatan supaya kita jangan berhutang darah, orang besar tidak akan pernah berhutang darah. 

Dari sini kita  dapat melihat betapa muliannya seorang yang bijaksana di hadapan TUHAN. Jadi Abigail ini mencapai tujuan iman, iman yang sempurna itulah keselamatan. 


Sebetulnya keselamatan itu pertama-tama yang merasakan adalah Nabal sang suami, tapi rupanya Abigail telah mencapai iman yang sempurna; (keselamatan) karena dia sangat menghargai nasihat firman Allah. 


1 Samuel 25:27-28

(25:27) Oleh sebab itu, pemberian yang dibawa kepada tuanku oleh budakmu ini, biarlah diberikan kepada orang-orang yang mengikuti tuanku. (25:28) Ampunilah kiranya kecerobohan hambamu ini, sebab pastilah TUHAN akan membangun bagi tuanku keturunan yang teguh, karena tuanku ini melakukan perang TUHAN dan tidak ada yang jahat terdapat padamu selama hidupmu.


Jadi abigail adalah seorang wanita yang bijaksana. Bukti Abigai wanita yang bijaksana: Abigaill tau jejak digital bagimana Daud hidup di hadapan TUHAN. Sebagai seorang raja yang sudah diurapi dia mengambil rupa hamba di hadapan Saul yang berlaku jahat kepada dia, itu sebabnya dia berbicara kepada Daud:  Oleh sebab itu, pemberian yang dibawa kepada tuanku oleh budakmu ini, biarlah diberikan kepada orang-orang yang mengikuti tuanku. Kenapa diikuti? karena Daud melarikan diri dari kejaran saul yang berusaha membunuhnya. 


Abigail tau hidup Daud yang sedang melakukan perang TUHAN, di tau bahwa Daudlah yang menjadi raja atas Israel untuk selama-lamanya; duduk di atas takhta singgasana sampai lahirnya nanti Yesus. Yesus adalah singa dari suku Yehuda tunas Daud. 

Abigail tau masa lalu Daud, tau masa depan Daud, bayangkan betapa bijaksananya wanita ini di hadapan TUHAN. Jadi kita harus memiliki sikap bijaksana terkait dengan nasihat firman Allah yang ditujukan kepada kita; tau masa lalu,  tau masa depan. Abigail tau jejak dari pada Daud, Abigail juga atau apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. 


Apalagi yang diketahui Abigail?

1 Samuel 25:29

(25:29) Jika sekiranya ada seorang bangkit mengejar engkau dan ingin mencabut nyawamu, maka nyawa tuanku akan terbungkus dalam bungkusan tempat orang-orang hidup pada TUHAN, Allahmu, tetapi nyawa para musuhmu akan diumbankan-Nya dari dalam salang umban.


Goliat dibunuh Daud oleh batu yang diumbankkan tepat kena sasaran di dahi daripada Goliat, Abigail tahu peristiwa itu. Saya membaca ini sungguh heran sekali, betapa Abigail ini seorang wanita yang sungguh-sungguh bijaksana.


Jadi saudara jadilah menjadi Gereja yang bijaksana, tau perjalanan TUHAN di bumi ini, sampai naik kembali ke Sorga, satu kali kita akan dipermuliakan bersama dengan Dia.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang






No comments:

Post a Comment