KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, April 15, 2024

IBADAH RAYA MINGGU 14 APRIL 2024

IBADAH RAYA MINGGU 14 APRIL 2024

KITAB WAHYU PASAL 17


KEADAAN PEREMPUAN BABEL (SERI 8)

Subtema: PEREMPUAN BABEL VS MEMPELAI KRISTUS


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN oleh karena kemurahan TUHAN kita dihimpunkan oleh TUHAN untuk berada di atas gunung TUHAN yang kudus; beribadah dan melayani kepada TUHAN sebagaimana kita ada di dalam rumah TUHAN lewat Ibadah Raya Minggu. Dan biarlah kiranya damai sejahtera dan bahagia saat kita duduk diam menikmati Sabda Allah.


Saya juga tidak lupa menyapa umat ketebusan TUHAN, umat TUHAN yang sedang bergabung dalam penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia lewat live streaming; Youtube, Facebook dimanapun anda berada, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Tetaplah berdoa, dalam doa kita mohon supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan hati kita pribadi lepas pribadi.


Secepatnya kita sambut Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari KITAB WAHYU.

Wahyu 17:5 dengan perikop: "Penghakiman atas Babel"

(17:5) Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."


Babel besar;

  • Ibu dari perempuan-perempuan pelacur (persundalan).

  • Ibu dari kekejian bumi.

Dari hal ini kita dapat memahami bahwa Babel besar menjadikan dirinya sebagai tandingan dari mempelai perempuan TUHAN (gereja TUHAN yang sempurna).


Wahyu 12:1-2 dengan perikop: "Perempuan dan naga"

(12:1) Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. (12:2) Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.


Tampak suatu tanda besar di langit seorang perempuan itulah mempelai perempuan TUHAN :

  • Berselubungkan matahari = bersalutkan kasih Allah Bapa.

  • Bulan di bawah kakinya = berdiri di atas korban Kristus; menjadi gereja yang kuat, teguh, tidak mudah goyah terhadap pengaruh yang tak suci.

  • Sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya, menunjuk kepada dua hal:

  1. Kehidupan yang bijaksana.

  2. Kehidupan yang diurapi atau kehidupan yang ditinggikan oleh TUHAN setinggi-tingginya.

Dari ketiga hal ini kita dapat melihat bahwa suatu tanda besar di langit adalah seorang perempuan itu adalah  mempelai perempuan TUHAN (gereja TUHAN yang sempurna).


Kemudian, mempelai perempuan tersebut sedang mengandung dan hendak melahirkan; ia berteriak kesakitan. Jadi puncak penderitaan dari seorang perempuan adalah detik-detik saat melahirkan anak. Kalau sudah berada pada puncak penderitaan (penderitaan itu sudah sampai di leher), tetaplah bertahan jangan mundur. 


Wahyu 12:5

(12:5) Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.


Pada akhirnya, mempelai perempuan itupun melahirkan seorang Anak laki-laki.

Kalau tadi kita melihat Babel besar itu adalah;

  • Ibu dari wanita-wanita pelacur (gereja yang bersundal) 

  • Ibu dari kekejian di bumi

Sedangkan mempelai perempuan TUHAN adalah ibu dari Anak laki-laki.

Jadi, Babel besar ini betul-betul tandingan dari pada mempelai perempuan TUHAN.


Memang, setan selalu berusaha membuat tandingan segala sesuatu, baik Sorga tandingannya ada, tandingan dari Firman TUHAN juga ada, tandingan dari kasih Allah juga ada. Jadi, sudah ketemu bukan, bahwa Babel besar ini adalah tandingan dari mempelai TUHAN atau mempelai Kristus.


Wahyu 12:3-4

(12:3) Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. (12:4) Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.


Tampak tanda lain di langit; seekor naga merah padam besar, berdiri dihadapan perempuan yang hendak melahirkan itu. Berarti, ia sedang menanti-nanti kelahiran dari mempelai perempuan TUHAN. Sesudah nanti dilahirkan, rencana naga itu; akan menelan anak yang akan dilahirkan oleh mempelai perempuan itu. 

Dari sini kita melihat; naga merah padam tidak menghendaki/menginginkan proses kelahiran ini terjadi dengan kata lain; tidak menginginkan mempelai perempuan melahirkan Anak laki-laki. 


Seekor naga merah padam yang besar, wujudnya; berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, lalu menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit. Ini adalah tampilan dari setan tritunggal; 

  • Kepala naga 🡪 antikris.

  • Ekornya 🡪 nabi-nabi palsu. 

Sebagaimana yang tertulis dalam Yesaya 9:14.


Kita akan membaca nubuatan dari nabi Yesaya…

Yesaya 66:7-9 dengan perikop: "Keselamatan sesudah hukuman"

(66:7) Sebelum menggeliat sakit, ia sudah bersalin, sebelum mengalami sakit beranak, ia sudah melahirkan anak laki-laki. (66:8) Siapakah yang telah mendengar hal yang seperti itu, siapakah yang telah melihat hal yang demikian? Masakan suatu negeri diperanakkan dalam satu hari, atau suatu bangsa dilahirkan dalam satu kali? Namun baru saja menggeliat sakit, Sion sudah melahirkan anak-anaknya. (66:9) Masakan Aku membukakan rahim orang, dan tidak membuatnya melahirkan? firman TUHAN. Atau masakan Aku membuat orang melahirkan, dan menutup rahimnya pula? firman Allahmu.


Gunung Sion itulah mempelai perempuan TUHAN; melahirkan Anak laki-laki dan kelahiran ini suatu keajaiban yang datang dari TUHAN.


Tetapi perlu untuk diketahui; mempelai perempuan itu mengandung sudah dimulai dari Wahyu 8 sampai kepada Wahyu 12; hubungan intim itu terus terbangun antara mempelai perempuan (gereja TUHAN) dengan Mempelai Laki-Laki Sorga.

  • Dimulai dari tujuh meterai yang dibukakan oleh Anak Domba (Wahyu 8). 

  • Kemudian tujuh sangkakala yang ditiup oleh malaikat (Wahyu 9). 

Di situlah hubungan itu dibangun begitu intim.

  • Tujuh meterai 🡪 Allah Roh Kudus (kegiatan Roh) 

  • Tujuh sangkakala 🡪 Firman Allah sebagai benih dari Ilahi

Sampai akhirnya dia mengandung dan melahirkan Anak laki-laki. Dan proses kelahiran ini adalah suatu keajaiban yang datang dari TUHAN.


Kalau Firman Allah bekerja, itulah keajaiban TUHAN, kalau Roh Allah terus bekerja dalam hidup kita, itu adalah keajaiban TUHAN. Kalau keajaiban TUHAN semacam ini nyata dalam kehidupan kita, maka keajaiban dari setan tidak berlaku atas kita dengan lain kata; pekerjaan dari setan tritunggal tidak mungkin menguasai kehidupan manusia.


Yesaya 66:5-6

(66:5) Dengarlah firman TUHAN, hai kamu yang gentar kepada firman-Nya! Saudara-saudaramu, yang membenci kamu, yang mengucilkan kamu oleh karena kamu menghormati nama-Ku, telah berkata: "Baiklah TUHAN menyatakan kemuliaan-Nya, supaya kami melihat sukacitamu!" Tetapi mereka sendirilah yang mendapat malu. (66:6) Dengar, bunyi kegemparan dari kota, dengar, datangnya dari Bait Suci! Dengar, TUHAN melakukan pembalasan kepada musuh-musuh-Nya!


Mempelai perempuan melahirkan Anak laki-laki tepatnya pada saat kegemparan itu terjadi di atas muka bumi ini, dimana, si penyesat itu telah berdiri di Bait Suci Allah dan menyatakan dirinya sebagai "allah" yang harus disembah.

Berarti; antikris telah mengambil alih seluruh pemerintahan di atas muka bumi ini. 


Ini harus kita perhatikan dengan sungguh-sungguh, jangan saudara merasa dunia ini masih lama untuk dinikmati. Kalau saudara tidak percaya, buktikan saja, tetapi resiko tanggung sendiri. Saya berkali-kali mengatakan, gempa bumi terjadi pada tahun 2020 itu menggoncang bukan hanya satu benua tetapi seantero dunia, berarti arahnya akan kepada satu pemerintahan tunggal itulah antikris. Kalau hanya satu benua atau satu bangsa yang mengalami goncangan oleh gempa bumi, maka kita tidak perlu kuatir. Itu harus dipahami. 


Kenapa kita tidak memiliki rasa takut dan gentar kepada TUHAN, kenapa lebih takut tidak makan dan tidak minum, lebih takut tidak punya hak asasi di dalam hal sosial di bumi ini? Sampai giat mengorbankan segala sesuatu untuk sesuatu, dimana sesuatu itu sedang berjalan (on the way) ke api neraka. Semua ini akan dihanguskan, semua ini sedang berjalan ke api neraka. Kenapa untuk hal ini kita takut, tetapi untuk selamat kita tidak menunjukkan rasa takut kepada TUHAN? 


Saya tambahkan lagi; karena gempa bumi terjadi pada tahun 2020, maka perhitungan dari tahun 2020 sampai ke tahun 2027 itu adalah kelimpahan Firman Allah, berarti di situ kita sebebas-bebasnya mengumpulkan Firman sebagaimana yang terjadi di Mesir sesuai dengan nubuatan dari nabi Yusuf (Kejadian 41:29). Sesudah itu, terjadilah tujuh tahun kelaparan yang dahsyat, yang tidak bisa ditanggulangi oleh manusia. Baru tepatlah usia TUHAN Yesus di bumi ini 33½. 


Lalu, penglihatan dan mimpi sesuai dengan Yoel 2 kan sudah dinyatakan; yaitu; TUHAN segera datang. Lebih dari tiga orang di tempat ini telah menerima penglihatan dan mimpi itu yang menyatakan bahwa TUHAN sudah tidak lama lagi datang. Tetapi yang mengherankan sekali, banyak hamba TUHAN tidak memahami soal kedatangan TUHAN ini. Atau ada juga beberapa hamba TUHAN tahu bahwa kedatangan TUHAN sudah tidak lama lagi, tetapi bentuk pemberitaan Firman TUHAN masih bersifat logika. 

Tetapi, kita semua sampai sejauh ini telah digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel, dengan pola ini semua menjadi terang, pola ini begitu akurat untuk membawa kita masuk ke dalam Yerusalem Baru menjadi mempelai TUHAN; bahagia selamanya di dalam kerajaan Sorga. Tidak mungkin gereja TUHAN dibawa masuk menjadi Yerusalem Baru (mempelai TUHAN) / berada di atas gunung Sion tanpa menggunakan pola yang terang itulah Tabernakel.


Damaris telah bersaksi bahwa ia mempunyai pemikiran sendiri, angan-angan sendiri di dalam mengikuti TUHAN, sehingga angan-angan itu hendak digenapi dan ia berjalan di luar jalannya TUHAN. Tetapi pada saat ia hendak melangkah, di depan rupanya sudah dihadang oleh serigala berbulu domba (nabi-nabi palsu) dengan ajaran yang bermunculan begitu banyak di hari-hari terakhir ini. Ada yang mengatakan bahwa Yesus bukan TUHAN dan Juruselamat, Gembala dan Pemimpin. Ada juga yang mengatakan bahwa hidup ini terjadi pembaharuan maksudnya bentuk progresif; sebentar begini sebentar begitu. Dan masih banyak lagi ajaran-ajaran yang nampaknya ajaran itu murni padahal tidak. 

Kemudian, kalau gereja hanya mempertahankan prinsip dari awal ibadah sampai berakhirnya ibadah hanya untuk membuat demonstrasi-demonstrasi, saya pikir itu juga sudah sesat. 

Dari awal ibadah sampai akhir ibadah hamba TUHAN itu sibuk untuk membuat jemaat rubuh/tumbang, gemetar-gemetar disertai jeritan di tempat jemaat berdiri, menurut saya ini sudah tidak tepat, karena sinagoge adalah rumah TUHAN tempat anak-anak TUHAN untuk diajar oleh Firman TUHAN, bukan sibuk untuk demonstrasi. Jadi, begitu halus setan ini untuk memelintir cara pikir manusia dan tanpa sadar digiring sampai kebinasaan. 


Jadi saudara, kita sudah melihat Anak laki-laki yang dilahirkan oleh gunung Sion atau mempelai perempuan TUHAN (gereja yang sempurna) merupakan keajaiban yang datang dari TUHAN. 


Kembali kita membaca…

Wahyu 12:5

(12:5) Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.


Anak laki-laki yang dilahirkan oleh mempelai perempuan TUHAN, satu kali akan menggembalakan semua bangsa. Perkara inilah yang tidak diinginkan oleh setan tritunggal, karena setan tritunggal berusaha untuk membinasakan sebanyak-banyaknya jiwa di atas muka bumi ini. Tetapi, pekerjaan TUHAN tidak akan pernah gagal.

  • Mulai dari zaman Musa di Mesir; semua anak laki-laki yang lahir dari perempuan-perempuan Ibrani akan dibunuh, tetapi TUHAN menyelamatkan Musa sebagai pemimpin, pembebas.

  • Kemudian, zaman Yesus; semua anak laki-laki yang lahir di Betleham yang berumur dua tahun ke bawah di bunuh oleh Herodes. Berarti, setan berusaha untuk menggagalkan rencana TUHAN, tetapi Anak Laki-Laki yang dilahirkan oleh Maria diselamatkan oleh TUHAN ke Mesir.

  • Dan akhir zaman mempelai TUHAN melahirkan anak laki-laki, supaya Anak laki-laki ini menggembalakan semua bangsa-bangsa di bumi ini. Ini tidak diinginkan oleh setan tritunggal; naga, antikris dan nabi-nabi palsu.


Jadi saudara, begitu hebat tipu muslihat dari iblis setan; Babel besar sebagai tandingan dari mempelai perempuan TUHAN. gerakannya hampir sama dengan gereja yang sempurna, tetapi melalui pemberitaan Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel; TUHAN terangi segenap hidup kita masing-masing supaya kita berjalan di jalan yang lurus tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan. 


Kembali saya sampaikan; Anak Laki-Laki yang dilahirkan oleh mempelai perempuan TUHAN, satu kali akan menggembalakan semua bangsa, itu berarti; anak-anak TUHAN, gereja TUHAN atau orang Kristen di hari-hari terakhir ini, di akhir zaman ini sudah seharusnya mempunyai kandang sebagai tempat untuk tergembala secara permanensi (tidak pindah-pindah), itu adalah Roh Mempelai. Roh Mempelai tidak menginginkan tempat yang lain selain berbaring di tempat pembaringannya. 


Kidung Agung 1:6-7 dengan perikop: “Mempelai perempuan dan puteri-puteri Yerusalem”

(1:6) Janganlah kamu perhatikan bahwa aku hitam, karena terik matahari membakar aku. Putera-putera ibuku marah kepadaku, aku dijadikan mereka penjaga kebun-kebun anggur; kebun anggurku sendiri tak kujaga.  (1:7) Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?


Mempelai perempuan TUHAN (gunung Sion) rindu tempat untuk berbaring, itulah kandang penggembalaan, dia rindu untuk digembalakan oleh Gembala Agung; Yesus Kristus, Dialah Mempelai Laki-Laki Sorga sekaligus jantung hati kita semua. Kalau tergembala harus sesuai dengan hati kita, ya susah. Tetapi perlu diingat, kalau kita memaksakan sesuai dengan hati kita, ya kita sendiri  yang tidak akan kuat digembalakan dalam satu kandang penggembalaan. Tetapi, biarlah TUHAN menjadi jantung hati, artinya; tergembala sesuai dengan hati TUHAN saja; enak tidak enak, sesuai dengan hati TUHAN saja. 


Kemudian, mempelai perempuan TUHAN tidak ingin menjadi serupa dengan pengembara. Pengembara berarti nomaden, tidak mempunyai tempat yang tetap. Nomaden adalah kawanan penggembalaan dari teman-teman.

Waktu Yudas menangkap Yesus di taman Getsemani, Yesus berkata; “hai teman untuk itukah engkau datang?” (Matius 26:50). Jadi Yudas hanya sebagai teman seperjalanan, sedangkan teman seperjalanan satu kali akan berhenti diperjalanan, seperti Yudas; ia menyerahkan Yesus kepada imam-imam kepala hanya karena tiga puluh keping uang perak saja. 

Roh teman jangan ada di dalam diri kita! Jangan merasa terpelihara karena berkat dari gajimu. Jangan merasa terpelihara karena usaha/bisnis/dagangmu yang berhasil. Kalau itu pemikiran; engkau hanya teman seperjalanan dari Yesus, itu roh Yudas bukan Roh mempelai. 

Sedangkan roh mempelai adalah rindu tempat pembaringan sebagai tempat untuk tergembala sungguh-sungguh, dimana Yesus Kristus dijadikan jantung hati, Dia Kepala Gereja Mempelai Pria Sorga, Dia Gembala Agung yang menggembalakan kawanan domba itulah Roh mempelai TUHAN. 


Jadi, untuk menjadi mempelai TUHAN sudah terlebih memiliki roh mempelai. Diawali dengan banyaknya pengorbanan; “hitam karena terik matahari terbakar” = hangus karena cintanya kepada TUHAN = sengsara karena salib = aniaya karena Firman, itu yang menghanguskannya, bukan karena dibakar oleh yang lain-lain. Sehingga dia mempunyai cinta besar untuk digembalakan oleh jantung hati; Yesus Kristus Kepala Gereja Mempelai Pria Sorga. Bagaimana, kita sahabat TUHAN atau teman seperjalanan TUHAN? 


Pendeknya, di akhir zaman ini, gereja TUHAN / orang Kristen harus sungguh-sungguh tergembala, sebab Anak laki-laki yang dilahirkan oleh mempelai perempuan TUHAN itu akan menggembalakan semua bangsa.


Cerita tambahan; sebenarnya, kita ini adalah orang-orang yang paling bersyukur kepada TUHAN oleh karena rahmat-Nya, karena, apa yang tidak pernah dipikirkan, apa yang tidak pernah didengar telinga, apa yang tidak pernah timbul di dalam hati, TUHAN berikan, yaitu; satu kandang penggembalaan sebagai tempat berbaring untuk kawanan domba supaya hidup rohani kita digembalakan lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.Tetapi lucunya, hamba TUHAN, biarpun sudah terkenal, hanya tahu satu kali (satu macam) ibadah, dia tidak tahu tentang ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, terkait dengan domba-domba yang memang harus tergembala dengan sungguh-sungguh.

Itu sebabnya saya katakan, kita berbahagia karena kemurahan TUHAN. TUHAN berikan satu penggembalaan sesuai dengan pola Tabernakel, bukan pola pemikiran manusia. Jadi, ibadah yang kita jalankan ini bukan ibadah buatan tangan manusia. Singkat kata, kita harus berjuang untuk tergembala dalam satu kandang penggembalaan.


Yeremia 23:4-6 dengan perikop: "Janji tentang Tunas Daud yang adil"

(23:4) Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekor pun, demikianlah firman TUHAN. (23:5) Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. (23:6) Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN keadilan kita.


Jika domba-domba tergembala, maka akan digembalakan oleh Tunas Daud yang adil, sehingga domba-domba:

  • Tidak mengalami ketakutan, artinya; tidak kuatir/cemas soal tidak makan atau minum, tidak takut masa depan dan apa saja yang terkait dengan kebutuhan kita masing-masing baik primer maupun sekunder, karena TUHAN yang pelihara kehidupan kita. Tidak mungkin domba yang digembalakan oleh Tunas Daud yang adil dibiarkan kurus kering, kulitnya korengan. 

  • Tidak terkejut. Itu berarti; apabila kegemparan terjadi sebagai puncak gelap malam tepatnya pada saat antikris berkuasa, maka kawanan domba tetap dibela oleh TUHAN. Pembelaan TUHANlah yang tidak perlu membuat kita terkejut. Biasanya, orang terkejut karena serangan mendadak, maka pada saat itu ia terkejut, itu berarti dia tidak mempunyai kesiapan. Tetapi kalau sudah tergembala, kegemparan terjadi; tidak akan terkejut.

  • Tidak terhilang. Itu berarti; TUHAN tidak akan membiarkan satupun dari kawanan domba jauh dari TUHAN dan binasa dan itu terbukti. Dari seratus domba, satu terhilang, lalu sembilan puluh sembilan Dia tinggalkan di atas gunung, dan Dia mencari sampai ke lembah hanya untuk yang satu itu, sampai ia menemukannya, dan saat Ia menemukannya, maka ia akan dengan sukacita meletakkan domba itu di atas bahu-Nya dengan gembira (Matius 18:12-13). 

  • Tetapi domba yang terhilang ini bukan domba yang menghilangkan diri, dia juga berteriak saat terhilang dan sesat, artinya; ia tidak membiarkan dirinya terhilang begitu saja, itulah yang dicari TUHAN. Jangan kita merasa nyaman di atas muka bumi ini, arahkan pandangan kepada salib dan TUHAN akan menemukan kita masing-masing.


Pendeknya, gereja TUHAN akan hidup tentram karena keadilan dari Tunas Daud. Jadi kalau kita tergembala, itu merupakan keadilan dari Tunas Daud. Di luar TUHAN kita tidak akan mendapatkan satu keadilan, siapapun pemimpin di bumi ini. Keadilan yang sejati hanya diperoleh dari TUHAN manakala kita tergembala dengan sungguh-sungguh.


Yeremia 23:7-8

(23:7) Sebab itu, demikianlah firman TUHAN, sesungguhnya, waktunya akan datang, bahwa orang tidak lagi mengatakan: Demi TUHAN yang hidup yang menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir!, (23:8) melainkan: Demi TUHAN yang hidup yang menuntun dan membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara dan dari segala negeri ke mana Ia telah mencerai-beraikan mereka!, maka mereka akan tinggal di tanahnya sendiri."


Kehidupan yang tergembala (domba yang tergembala) tidak lagi mengatakan: “Demi TUHAN yang hidup yang menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir!” Melainkan domba yang tergembala akan mengatakan: “Demi TUHAN yang hidup yang menuntun dan membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara (takhta setan) dan dari segala negeri (bangsa-bangsa) ke mana Ia telah mencerai beraikan mereka! maka mereka akan tinggal di tanahnya sendiri."

Akhirnya, mereka akan tinggal di tanahnya sendiri = dikumpulkan/dihimpunkan menjadi satu kesatuan yang utuh itulah gereja TUHAN yang sempurna; diselamatkan di tanah air Sorgawi.


TUHAN memang pernah menuntun Israel keluar dari tanah Mesir, tetapi akhirnya tercerai-berai. Tetapi diakhir zaman ini, di hari terakhir ini, TUHAN menuntun sekaligus membawa kita kembali kepada TUHAN, TUHAN tidak inginkan kita terpisah jauh dari TUHAN.


Keturunan Abraham yang hidup dari iman Abraham sebetulnya ada kesempatan untuk kembali, ada kesempatan untuk menikmati dunia ini, tetapi mereka tidak ada keinginan untuk kembali. Justru mereka berkata bahwa mereka adalah orang asing bahkan pendatang di bumi ini, karena mereka merindukan tanah air Sorgawi. Jadi jangan terlena, kalau terlena nanti terbius, kalau sudah terbius akhirnya nanti binasa.  


Pelajaran yang baik dalam Kidung Agung 1:6-7; untuk tergembala memang banyak aniaya, terbakar oleh panas terik matahari, itulah sengsara derita karena salib, aniaya karena Firman, dihanguskan karena cinta kepada TUHAN. Kemudian, rindu tempat pembaringan; memang harus diawali dengan pengorbanan untuk tergembala. Kalau tidak ada tanda pengorbanan pasti menjadi satu kehidupan yang nomaden (mengembara). Itu sebabnya, tanda huruf  “T” itu sudah harus terpatri di hati dan pikiran ini. 


Jadi, kita semua saling mendoakan satu dengan yang lain supaya tekun dalam tiga macam ibadah. Kalaupun harus ada tanda pengorbanan; uang, tenaga, waktu dan pikiran, ya memang harus begitu, supaya terpatri/termeterai huruf “T”. Saya juga mendoakan sidang jemaat, supaya jiwa dari pada sidang jemaat sebagai kawanan domba selamat. 


Dari sini kita bisa melihat, betapa TUHAN Yesus betul-betul dengan pengorbanan sepenuh, tidak tanggung-tanggung Ia mengorbankan diri-Nya di atas kayu salib supaya kita menjadi domba yang tergembala. Dia layak untuk dijadikan jantung hati, Dia layak untuk dijadikan Gembala Agung, karena Dia Tunas yang menampilkan keadilan bagi kawanan domba. 


Yehezkiel 20:34-36 dengan perikop: “Kasih dan hukuman Allah dalam sejarah”

(20:34) Aku akan membawa kamu keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari negeri-negeri, di mana kamu berserak dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung dan amarah yang tercurah, (20:35) dan Aku akan membawa kamu ke padang gurun bangsa-bangsa dan di sana Aku akan beperkara dengan kamu berhadapan muka. (20:36) Seperti Aku beperkara dengan nenek moyangmu di padang gurun tanah Mesir, begitulah Aku akan beperkara dengan kamu, demikianlah firman Tuhan ALLAH.


Israel dahulu tercera-berai tetapi pada akhirnya dikumpulkan dari antara bangsa-bangsa sebagai keadilan dari Tunas Daud;

  • Dengan tangan yang kuat.

  • Dengan lengan yang teracung.

  • Dengan amarah yang tercurah.

Domba yang terhilang harus dicari dan TUHAN sudah melakukannya dengan tiga hal tersebut; memang harus dipaksa, walaupun mengikut TUHAN tidak boleh dipaksa. Inilah tanggungjawab dari seorang gembala Agung. Mengikut TUHAN tidak boleh terpaksa dan tidak boleh dipaksa, tetapi lihatlah, kegigihan dari TUHAN untuk mencari yang terhilang itu. Jadi, tidak ada kaitannya dengan otoriter.


Yehezkiel 20:37

(20:37) Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.


Domba-domba dibiarkan lewat dari bawah tongkat gembala dan dimasukkan ke kandang, berarti; domba-domba tergembala. Kemudian, ketika domba-domba tergembala, selanjutnya domba-domba dihitung oleh gembala. Inilah kelebihan manakala domba-domba tergembala.

Itu berarti kehidupan yang tergembala dihitung menjadi bilangan TUHAN (masuk dalam bilangan TUHAN) = tidak terhilang. Sedangkan kehidupan yang terhilang akan menjadi bilangan antikris 666 di dahi atau di tangan kanan.


Lebih tepatnya…

Mazmur 22:17-18 dengan perikop: "Allah ku mengapa Kau tinggalkan aku?"

(22:17) Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. (22:18) Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku.


Dihitung berarti mendapat jaminan dan pemeliharaan TUHAN oleh darah salib Kristus. Jadi saudara, ibadah dan pelayanan ini memang harus dihubungkan dengan darah salib Kristus. Ibadah dan pelayanan ini harus seharga dengan korban sembelihan, karena itu yang menjadi jaminan.


Lihat, ketika Yesus mati di atas kayu salib, Yesus berkata; Segala tulangku dapat kuhitung. 

Ketika mempelai perempuan TUHAN dibentuk dari tulang rusuk Adam, selanjutnya perempuan yang dibentuk itu dibawa kepada Adam, lalu Adam berkata; “inilah dia tulang dari tulangku, daing dari dagingku”. 

Tulang dari tulang, daging dari daging manusia yang terakhir Yesus Kristus, itu mendapat jaminan = dipelihara oleh darah salib. Itulah kehidupan yang tergembala. Kalau tidak tergembala, ibadahnya hanya sistem nomaden, di situ tidak ada pemeliharaan (tidak dihitung), tidak dijamin hidupnya. 


Jadi saudara, jangan berpikir kita ini hanya sebagai ajaran yang sifatnya fluktuasi; sebentar begini, sebentar begitu atau disebut progresif, tidak seperti itu, selamanya kita akan dipelihara oleh TUHAN. Dunia yang sifatnya fluktuasi dan progresi. Tetapi TUHAN kita dengan cinta yang amat besar; selama-lamanya. Kita dihitung menjadi bilangan TUHAN, jaminannya darah salib, maka supaya jaminannya darah salib, maka ibadah harus dihubungkan dengan korban sembelihan, tidak boleh enak-enak begitu saja. Tidak enak di sini maksudnya; pindah-pindah gereja atau selalu tampil sebagai pelayanan tetapi hanya untuk menunjukkan kesaksian-kesaksian tetapi tidak menjadi domba yang tergembala, itu adalah kepalsuan. Yang TUHAN mau adalah tergembala. Jadi tidak usah ragu dan takut, tidak ada ruginya kalau kita berdarah-darah di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini, sebab itu adalah jaminan pemeliharaan.


Terkait dengan dihitung, berarti dipelihara, jaminannya darah salib. Berarti kalau tidak tergembala, tidak dihitung, tidak ada jaminan; darah Yesus tidak berlaku atas dia. Apalagi kalau sudah tahu tentang kebenaran yakni; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, lalu sengaja ia tinggalkan; darah Yesus tidak berlaku (Ibrani 10:25-26). Tetapi setiap kali saya sampaikan ini, ada banyak sekali orang tidak suka sampai ada yang komen di tiktok dan berkata; “memangnya kamu TUHAN?’

Saya bukan TUHAN, tetapi terkait dengan tiga macam ibadah pokok lalu dengan sengaja berbuat dosa (dia tinggalkan ketekunan tiga macam ibadah pokok), tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa, dengan lain kata; tidak ada jaminan dari darah salib (hidupnya tanpa pemeliharaan sampai kapanpun), walaupun dia selalu bersaksi di semua tempat. Firman TUHAN yang berkata. 


Yohanes 10:3-4 dengan perikop: “Gembala yang baik”

(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. (10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.


Tanda apabila domba-domba tergembala dalam satu kandang penggembalaan:

  1. Domba-domba mendengar suara gembala = dengar-dengaran.

Dampak positif dengar-dengaran; 

  1. Gembala memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya, berarti dipanggil dimulai dari urutan satu, dua, tiga dan seterusnya  = terhitung/dihitung oleh Gembala Agung = menjadi bilangan TUHAN.

Ada banyak kandang penggembalaan di atas muka bumi ini. Kalau domba-domba tergembala dengan baik dalam satu penggembalaan yang benar, semua terhitung menjadi bilangan TUHAN dengan lain kata; terpelihara oleh TUHAN, jaminannya darah Yesus. Jadi, tidak perlu ragu apabila berdarah-darah di tengah ibadah dan pelayanan.

  1. Gembala menuntunnya ke luar. Pengertian rohaninya; 

  • Menjadi terang, menjadi kesaksian, menjadi Kandil dengan tujuh pelita menyala di atasnya. 

  • Keluar dari masa kesesakan yang akan memuncak pada saat antikris menjadi raja atas dunia.


  1. Domba-domba mengikuti gembala.

Sejauh ini kita telah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, maka, kita harus mengikutinya kemanapun dibawa. Yang pasti, Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel membawa kita untuk masuk dalam Yerusalem Baru, itulah mempelai TUHAN, milik kepunyaan Allah sendiri, milik pusaka TUHAN. Jangan sampai tidak mengikutinya.


Itulah kehidupan yang tergembala. Kalau tidak tergembala, maka domba akan liar, hidup hanya untuk mencari uang seperti Yudas, akhirnya TUHAN berkata; “hai teman.”

Kalau saya tanya; saudara hidup untuk apa? Pasti saudara menjawab untuk TUHAN. Tetapi pada prakteknya, hidup ini hanya untuk uang, hanya untuk melampiaskan kesenangannya, tidak berpikir panjang.

Jadi saudara, jangan lagi berpikir untuk begini dan begitu, cukup satu; pemikiran ini harus dibulatkan kepada TUHAN saja, sebab kedatangan TUHAN sudah tidak lama lagi, harus tergembala, supaya predikat Yesus Gembala Agung (sebagai Tunas adil) tidak sia-sia.


Pertanyaannya; MENGAPA HARUS TERGEMBALA?

Wahyu 12:5

(12:5) Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.


Anak laki-laki akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi.


Mazmur 2:8-9

(2:8) Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. (2:9) Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk."


Untuk menjadi milik pusaka TUHAN atau milik kepunyaan TUHAN; domba-domba sudah harus terlebih dahulu diremukkan dengan gada besi, seperti tembikar tukang periuk.


Mazmur 58:10

(58:10) Sebelum periuk-periukmu merasakan api semak duri, telah dilanda-Nya baik yang hidup segar maupun yang hangus.


Dari sini kita bisa melihat, berarti harus tergembala, nanti domba-domba sudah harus terlebih dahulu diremukkan dengan gada besi seperti tembikar tukang periuk. Kalau tidak ada suatu keubahan atau tidak mau dibentuk oleh tukang periuk maka; tidak akan luput dari ujian yang akan terjadi yaitu; api dari semak duri itulah antikris; tahu TUHAN tetapi tidak bernas (semak duri). Berarti kita harus tergembala supaya dapat dibentuk. Tidak mungkin kita terbentuk kalau tidak tergembala. Siapa yang bisa membentuk hati ini? Manusia bisa kita akal-akali dengan tipu daya, mata manusia bisa ditipu, anak bisa menipu orangtua, orangtua juga bisa menipu anak. Suami bisa menipu isteri, isteri bisa menipu suami. Tetapi kalau tergembala, di disitu kita dihancurkan untuk dibentuk sesuai dengan kehendak dari pada tukang priuk oleh gada besi itu. 


Jadi kita bersyukur, ibu dari Anak laki-laki adalah mempelai perempuan bukan perempuan Babel, ini yang membuat kita bahagia. 


Wahyu 2:26-27

(2:26) Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa; (2:27) dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk -- sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku --


Diremukkan berarti; dibentuk lewat pembaharuan oleh TUHAN dalam kandang penggembalaan ini. 

Jadi,  gada besi itu kegunaannya adalah untuk menghancurkan tembikar lalu selanjutnya dibentuk kembali segambar dan serupa dengan TUHAN. Inilah jawaban kenapa harus tergembala.

Biarlah kiranya kita seperti segumpalan tanah di tangan tukang periuk sebagai penjunan. TUHAN bentuk kita sesuai dengan kehendak-Nya untuk melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN. 


Wahyu 2:28

(2:28) dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur.

Kehidupan yang sudah dibentuk oleh tukang periuk, kepadanya akan dikaruniakan bintang Timur. 


Wahyu 22:12-13, 16-17

(22:12) "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. (22:13) Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir." (22:16) "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang." (22:17) Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!


Yesus adalah Tunas Daud yang, Dialah bintang Timur yang gilang-gemilang. Inilah milik kepunyaan kita nanti.

Domba-domba yang tergembala dengan sungguh-sungguh dengan dua tanda;

  • Dengar-dengaran

  • Mengikuti gembala

Mereka akan menjadi milik pusaka TUHAN. Tetapi sebaliknya, yang menjadi milik pusaka kita adalah Bintang Timur; TUHAN Yesus Kristus, Dialah Tunas Daud yang adil, Gembala Agung, gembala yang baik.

Nantikanlah itu menjadi milik kepunyaan kita sendiri yang sudah memberi pentunjuk-petunjuk kepada kita untuk menuntun kita kepada kebenaran.  


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment