KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, April 22, 2024

KEBAKTIAN PASKAH PERSEKUTUAN PENGAJARAN PEMBANGUNAN TABERNAKEL (PPT) SESI 1



KEBAKTIAN PASKAH PERSEKUTUAN PENGAJARAN PEMBANGUNAN TABERNAKEL (PPT) 
KABANJAHE, 17  APRIL 2024 (SESI 1)

Tema: ORANG-ORANG YANG BERSUNAT


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena kemurahan TUHAN Kebaktian Paskah Persekutuan Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT) pada sesi yang pertama ini boleh berlangsung. Kita bersyukur kepada TUHAN yang telah memberi kesempatan kepada kita untuk mengadakan kebaktian di tanah Karo ini dan ini merupakan Kebaktian Paskah Persekutuan Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT) yang kedua, setelah paskah PPT yang pertama pada tahun lalu di tanah Karo, tepatnya di Berastagi. Pada saat itu saya sampaikan kepada rekan-rekan hamba TUHAN bahwa PPT sudah tertanam di tanah Karo. Saya mengatakan hal itu dengan iman dan saya yakin bahwa PPT sudah di tanam di Tanah Karo. Dan itu terbukti dengan adanya Kebaktian Persekutuan Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT) di Binjai Langkat tahun lalu pada bulan November. Begitu banyak rekan-rekan atau sahabat-sahabatku hamba-hamba TUHAN yang datang dari tanah Karo. 

Saya sangat bersyukur kepada TUHAN, ternyata keyakinan saya dimana PPT sudah tertanam di tanah Karo sudah terbukti, sehingga malam ini dan besok Kebaktian Paskah Persekutuan Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT) terlaksananya. Haleluya! Semua karena kemurahan TUHAN bukan karena gagah hebat.


Saudara, saya berterima kasih kepada panitia pelaksana yang sudah berjerih lelah, baik dari pengurus KSB (Ketua, Sekertaris, Bendahara) Sumatera Utara, maupun doa-doa dari KSB (Ketua, Sekertaris, Bendahara) dari Tapanuli Tengah. Teramat lebih saya juga berterimakasih kepada TUHAN, kepada Bapak Pdt. Gideon Sondak, dalam hal ini beliau sudah memberi kesempatan kepada kita untuk melangsungkan Kebaktian Paskah Persekutuan Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT) selama dua hari; tiga kali pemberitaan Firman TUHAN. Dan biarlah kita berdoa supaya lawatan TUHAN nyata di tengah-tengah ibadah Kebaktian Paskah Persekutuan Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT) dari sesi pertama sampai dengan sesi ketiga. 


Terimakasih juga kepada rekan-rekan; sahabat-sahabatku hamba-hamba TUHAN yang juga hadir dari berbagai-bagai tempat yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Saya ucapkan terimakasih sedalam-dalamnya buat perhatiannya, dukungannya; TUHAN Yesuslah yang membalaskan, TUHAN Yesuslah yang memberkati kita semua. 


Demikian juga kepada anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang tetap bergabung dengan Kebaktian Paskah Persekutuan Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT) di tanah Karo, terkhusus Kabanjahe lewat online atau live streaming video internet; Youtube, Facebook atau media sosial apa saja, baik saudara di dalam negeri maupun saudara di luar negeri, dimanapun saudara berada. Saya yakin di tengah-tengah kita, di tengah ruangan ini, maupun yang mengikuti secara online; TUHAN Yesus hadir sebagai Imam Besar Agung untuk melayani kita. 


“KEKEKALAN; PENYEMBAHAN” -- “KEKEKALAN; PENYERAHAN DIRI” itu bukan sekedar yel-yel supaya nampak manis, tetapi sasaran dari pada PPT. Jadi, bukan untuk tandingan dan lain sebagainya, mohon maaf sedalam-dalamnya. 


Demikian juga, kami sangat menghormati organisasi kami yaitu Gereja Pantekosta Tabernakel (GPT), namun dalam hal ini (karena sudah masuk ke dalam telinga saya), kami tidak bermaksud untuk mengadakan organisasi di dalam organisasi. Jadi, mohon maaf sebesar-besarnya, sebab ini merupakan visi dan misi yang TUHAN berikan kepada kami. Namun, kami tetap sebagai anggota musyawarah besar dari organisasi Gereja Pantekosta Tabernakel (GPT); tetap kami hormat. 

Seharusnya, acara ini berlangsung tanggal 23-24 April 2024, namun karena Paskah Gereja Pantekosta Tabernakel (GPT) jatuh pada tanggal yang sama, maka kita mengawali satu minggu dan kami juga kebetulan sebagai pantia di Jabodetabek. Demikianlah sedikit yang bisa saya sampaikan. 


Sekali lagi; terimakasih untuk semuanya, saya tidak bisa menyebutkan satu persatu rekan-rekan hamba TUHAN (sahabat-sahabat) di Tanah Karo, Paropo, Sidikalang, Kabanjahe, Berastagi. Kemudian juga pengawas bapak Pdt. Sihotang dan ibu; TUHAN memberkati sekaliannya. Ada yang datang dari Tapanuli Tengah, Sibolga, Manduamas; TUHAN memberkati kita semua. Ada juga yang datang dari Medan, TUHAN memberkati kita semua. Mohon maaf saya tidak bisa menyebutkan satu persatu. Tetapi kasih TUHAN sudah menyebut kita di Sorga, nama kita terdaftar di dalam kitab kehidupan Anak Domba yang telah disembelih, itu jauh lebih penting.


Selanjutnya, mari kita berdoa dalam Roh, kita mohon kepada TUHAN supaya Firman yang dibukakan itu betul-betul meneguhkan setiap kita masing-masing. Kebenaran Firman itu memberi kepastian.

Saudara, Kebaktian Paskah Persekutuan Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT) pada kesempatan malam ini kita akan kembali mengikuti dengan tema yang ada yaitu; ORANG-ORANG BERSUNAT


Secepatnya kita masuk dalam pemberitaan Firman sesuai dari…

Filipi 3:1B-2 dengan perikop: “Kebenaran yang sejati”

(3:1) Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu. (3:1) Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan. (3:2) Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,


Singkat kata, Firman Allah yang disampaikan secara berulang-ulang memberi kepastian bagi umat TUHAN. 

Memberi kepastian disebut juga dengan iman teguh, berarti; hidup kita kuat dan tidak mudah goyah terhadap;

  • Ujian dan cobaan.

  • Terhadap hal-hal yang tak suci yang disebabkan oleh siseteru, yaitu; 

  1. Daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya yang jahat.

  2. Dunia yang memang menghanyutkan dan menenggelamkan hidup rohani manusia sampai ke dasar keterpurukan.

  3. Iblis setan yang disebut juga si pendurhaka dengan segala tipu dayanya.


Tanda iman teguh: Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, yaitu; pelayan-pelayan atau pekerja-pekerja yang jahat karena mereka adalah penyunat-penyunat yang palsu.


Filipi 3:3

(3:3) karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.


Sesungguhnya, yang disebut sebagai orang-orang yang bersunat adalah;

  1. Yang beribadah oleh Roh Allah.

  2. Bermegah dalam Kristus Yesus.

  3. Dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, berarti; lebih menaruh percaya kepada perkara roh itulah ibadah dan pelayan.


Singkat kata, dari apa yang sudah kita baca ini, pada akhrinya kita telah menemukan serta mengenali orang-orang yang bersunat dan orang-orang yang tidak bersunat.

  • Orang-orang yang bersunat disebut juga dengan orang-orang yang memiliki kepastian = iman teguh.

  • Orang-orang yang tidak bersunat disebut dengan anjing-anjing.

Mohon maaf, saudara jangan tersinggung saya hanya menyampaikan sesuai dengan dorongan Roh TUHAN, berarti sesuai dengan Firman Allah. 


Kemudian pada ayat 2 tadi dikatakan; Hati-hatilah terhadap anjing-anjing.

Kata hati-hati = waspada. Yang namanya waspada, itu berarti dibutuhkan suatu perjuangan di dalam menghadapi anjing-anjing dan pekerjaannya. Dalam kesempatan ini, kita akan melihat perjuangan raja Daud di dalam menghadapi anjing-anjing dan pekerjaannya.


1 Samuel 12:36, 43 

(17:36) Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup." (17:43) Orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?" Lalu demi para allahnya orang Filistin itu mengutuki Daud.


Dari ayat yang sudah kita baca, kita dapat memperhatikan bahwa orang-orang Filistin dan Goliat adalah orang-orang yang tidak bersunat, disebut juga dengan anjing

Pendeknya, anjing adalah gambaran dan bayangan dari orang-orang yang tidak bersunat. 


Kita akan melihat…

Tabiat dan pekerjaan anjing.

YANG PERTAMA

Lukas 16:20-21

(16:20) Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,  (16:21) dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.


Di sini kita perhatikan anjing-anjing datang menjilat borok Lazarus. 

Pendeknya, tabiat anjing atau tabiat dari orang-orang yang tidak bersunat adalah; menjilat borok.

Menjilat borok artinya; menyukai kelemahan orang lain.


Perlu untuk diketahui; kalau suka menceritakan kelemahan-kelemahan orang lain, disebut juga sedang menjilat borok. Jadi, kalau kita semakin mantap menjilat kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan dari seseorang, berarti dia sedang menjilat borok; semakin dijilat semakin mantap. Itulah tabiat anjing yang pertama.

Oleh sebab itu, saya tidak bermaksud menggurui tetapi sekedar informasi saja; bilamana seseorang menceritakan kekurangan orang lain kepada kita; jangan suka dengar, karena tidak tertutup kemungkinan saudara akan diceritakan juga kepada orang lain, tetapi jangan sampai membuat orang itu marah, diam saja dan tinggalkan tempat itu. Mungkin tubuh tidak meninggalkan tempat itu, tetapi batin (manusia rohani) kita tinggalkan tempat itu. Karena, tidak menutup kemungkinan, kekurangan kita juga akan dibawa ke tempat lain. 


Saya sedikit bersaksi; saya pernah diminta di dalam sebuah persekutuan untuk menjadi pembicara (membawakan Firman) tetapi saya berkata; “nanti, ada waktunya”, artinya; saya siap mendengar Firman atau khotbah dari hamba TUHAN yang tua (senior), setengah senior, bahkan yang muda sekalipun. Saya duduk dan dengar Firman dan mencatat dengan rapi Firman TUHAN. TUHAN saksinya, isteri dan sidang jemaat juga saksinya, karena setiap persekutuan saya membawa sidang jemaat. 


Kemudian, anjing-anjing datang menjilat borok tepatnya pada saat Lazarus ingin menghilangkan laparnya dari apa yang jatuh dari meja orang kaya itu, jadi, bukan pada waktu yang lain. Pada malam ini kita ada karena kita butuh Firman, kita lapar dan haus Firman Allah, tetapi hati-hati, pada saat itulah anjing-anjing datang menjilat borok Lazarus. Nanti, saat kita kembali ke penginapan yang kita bahas adalah Firman TUHAN, diulang kembali, tidak ada kesempatan lagi untuk menceritakan yang lain. Singkat kata, menjilat borok pada saat bersekutu dengan Firman Allah. Dan hal ini akan kita buktikan.


Matius 26:57-60A dengan perikop: “Yesus di Mahkamah Agama”

(26:57) Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam Besar. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua. (26:58) Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke halaman Imam Besar, dan setelah masuk ke dalam, ia duduk di antara pengawal-pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu. (26:59) Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati, (26:60) tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang,


Intisarinya; Yesus dihakimi di Mahkamah Agama, di hadapan Imam Besar Kayafas. 

Kemudian, semua yang hadir di pengadilan Mahakamah Agama teramat lebih;

  • Imam Besar Kayafas

  • Ahli-ahli Taurat 

  • Tua-tua orang Yahudi

  • Imam-imam kepala

Mereka semua tanpa terkecuali; mencari kesaksian palsu supaya Yesus dapat dipersalahkan, tetapi ternyata mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Menunjukkan bahwa mereka adalah anjing-anjing dengan tabiatnya; menjilat borok (menyukai kelemahan). 


Saya tambahkan sedikit..

Yeremia 23:18, 23

(23:18) Sebab siapakah yang hadir dalam dewan musyawarah TUHAN, sehingga ia memperhatikan dan mendengar firman-Nya? Siapakah yang memperhatikan firman-Nya dan mendengarnya? (23:23) Masakan Aku ini hanya Allah yang dari dekat, demikianlah firman TUHAN, dan bukan Allah yang dari jauh juga?


Kita semua hadir di dalam dewan musyawarah TUHAN dengan tujuan; untuk mendengarkan Firman TUHAN / memperhatikan Firman TUHAN, bukan untuk mencari kelemahan orang lain. 

Kemudian, Firman TUHAN memang harus disampaikan supaya umat TUHAN termasuk hamba-hamba TUHAN bertobat setiap hari; tidak bertahan dengan dosa yang lama dan kembali kepada TUHAN. 

Jangan sampai saya mengajarkan bertobat kepada sidang jemaat, tetapi saya sendiri tidak bertobat setiap hari = pendusta. Pendusta tidak masuk Sorga, termasuk anjing-anjing. 


Kita kembali melihat lebih rinci; anjing menjilat borok

Matius 26:60B-63A

(26:60) tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang, (26:61) yang mengatakan: "Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari." (26:62) Lalu Imam Besar itu berdiri dan berkata kepada-Nya: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"(26:63) Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."


Tetapi Yesus tetap diam = tidak buka mulut, apalagi klarifikasi (bela diri). 

Pencak silat adalah warisan nenek moyang, tetapi darah salib untuk mewariskan kita tanah air Sorgawi. Kita bukanlah orang-orang yang pandai pencak silat. Orangtua mewariskan dosa, tetapi darah salib untuk mewariskan tanah air Sorgawi sebagaimana Ibrani 11:16.


Akhirnya, tampillah dua orang saksi dengan tuduhan-tuduhan yakni; menuduh bahwa Yesus telah menebar hoax atau membicarakan sesuatu yang tidak mungkin, yaitu terkait dengan; merubuhkan Bait Allah dan membangunya kembali dalam tiga hari. Dua saksi berkata itu hoax dan itu sesuatu yang tidak mungkin. 


Padahal kalau kita membaca…

Yohanes 2:19-21

(2:19) Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." (2:20) Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" (2:21) Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.


Sesungguhnya Yesus adalah Tabernakel sejati. Kalau bicara soal pengajaran Tabernakel, saudara jangan ragu dan heran. Tabernakel adalah tubuh Kristus. Jadi, kalau kita menerima Pengajaran Mempelai harus dalam terangnya Tabernakel, karena Yesus Kristus adalah Tabernakel sejati. Kitapun Tabernakel. 


Terimalah Pengajaran Tabernakel, sebab ini adalah rumus yang akurat untuk membawa kita dengan akurat dalam Tabernakel rohani itulah kerajaan Sorga. Tidak mungkin sampai kepada Tabernakel rohani kalau  tidak melalui Tabernakel. Tidak mungkin menjadi mempelai kalau tidak menerima Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, mustahil. Saudara, jangan ajak saya berdebat, saya hanya menyampaikan apa yang benar. 


Jadi, sebetulnya yang dimaksud "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." adalah tubuh-Nya sendiri, bahwa Ia akan mati dan bangkit pada hari yang ketiga, artinya; terjadi pembaharuan. Semua terjadi pembaharuan, tabiat lama dirombak; dulu pendusta, sekarang tidak lagi, dulu najis, sekarang tidak lagi, dulu pencuri, sekarang tidak lagi, dulu cinta uang, sekarang tidak lagi, dulu suka menjilat borok, sekarang tidak lagi, itulah maksud TUHAN. Tetapi bagi mereka yang sedang mempertahankan hukum 4 dan 6 itulah hukum Taurat; hal itu tidak mungkin. Tetapi bagi kita di dalam TUHAN, segalanya mungkin, sebab Yesus telah mengerjakannya. 


Walaupun mereka berkata hoax, tetapi terhadap tuduhan itu Yesus tetap diam (tidak membuka mulut). Karena hal itu percuma dijelaskan kepada anjing. Sekalipun telinga anjing ditarik untuk membisikkan atau menceritakan tentang kebenaran; percuma. Saya punya alasan mengatakan kalau itu percuma. 

Jadi, kalau saudara melihat ada sesama yang suka menjilat borok, lalu saudara mau jelaskan; percuma. Lebih baik diam dan tinggalkan tempat itu, tetapi jangan sampai dia tersinggung. Tubuh mungkin di situ, tetapi batin kita jauh dari situ. Saya sendiri belajar dalam hal itu, walaupun belum sempurna. Sebetulnya, banyak perkara yang bisa saya klarifikasi, tetapi saya belajar diam dan menangis di kaki salib. Kalau saya klarifikasi saya tidak bisa menyembah TUHAN. Pilih mana, menyembah atau klarifikasi? Menangis di kaki salib atau suka cuap-cuap terus? Kita di dalam dewan musyawarah TUHAN, bukan karena kita dewan perwakilan rakyat, tetapi untuk dengar Firman dan Firman disampaikan untuk kita bertobat.


Amsal 26:17

(26:17) Orang yang ikut campur dalam pertengkaran orang lain adalah seperti orang yang menangkap telinga anjing yang berlalu.


Untuk apa membisikan kebenaran kepada telinga anjing yang berlalu? Yang ada kita diserang balik.

Ingat; hamba TUHAN tidak boleh berbantah-bantah, itu tahbisan. Karena yang benar hanya TUHAN Yesus saja.

Biarlah kita semua tidak berbantah-bantah, dimulai dari saya sebagai ketua umum, lalu, kiranya Roh Kudus mengalir turun sampai ke bawah.  


Matius 26:63B-64

(26:63) Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak." (26:64) Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."


Di sini kita melihat, Yesus membenarkan perkataan Imam Besar Kayafas bahwa Yesus benar-benar Mesias, Anak Allah yang hidup yang diurapi. Kenapa Yesus membenarkan? Tujuannya; untuk menunjukkan bahwa seorang hamba TUHAN, pelayan TUHAN, pemimpin yang diurapi harus datang dalam ibadah pelayanan dengan rendah hati. 

Ayat referensi; Matius 23:10-11, Lukas 20:25-28, Matius 20:25-28


Jadi, melayani TUHAN bukan untuk berlomba-lomba siapa yang benar, siapa yang hebat, siapa yang paling suci, tidak boleh seperti itu, tidak boleh ada tandingan-tandingan. Tandingan adalah pekerjaan setan. Sorga ada tandingannya, dibuat oleh setan di sebelah Utara. Pelayanan juga ada tandingannya. Firman juga ada tandingannya, itulah air sebesar sungai keluar dari mulut naga. Ibadah juga ada tandingannya, itulah ibadah setan. 


Matius 27:11

(27:11) Lalu Yesus dihadapkan kepada wali negeri. Dan wali negeri bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."


Yesus ada dihadapan Pilatus. Kemudian, pada saat itu, Yesuspun membenarkan perkataan Pilatus bahwa Yesus adalah Raja orang Yahudi.


Tujuannya…

Matius 27:12-14

(27:12) Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua terhadap Dia, Ia tidak memberi jawab apa pun. (27:13) Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau dengar betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?" (27:14) Tetapi Ia tidak menjawab suatu kata pun, sehingga wali negeri itu sangat heran.


Betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi, tuduhan yang diajukan oleh imam-imam kepala dan tua-tua terhadap Yesus, tetapi Yesus tidak menjawab satu katapun = berdiam diri. Tujuannya; untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah Raja Damai. 

Kemudian, Yesus menunjukkan bahwa kebenaran yang datang dari Sorga dihadirkan di bumi ini. Dimanapun kita hadir, selalu menyatakan kebenaran, tetapi bukan kebenaran diri sendiri melainkan kebenaran dari Sorga, itu namanya pendamaian. 


Jadi, tahbisan dari imam-imam salah satunya adalah pendamaian, berarti; supaya manusia kembali kepada TUHAN kitalah yang korban. Imamat rajani, pemimpin-pemimpin sidang jemaat, harus membawa damai sejahtera, menghadirkan kebenaran dari Sorga di bumi, tidak suka buka mulut tetapi tutup mulut. Kalau suka buka mulut, nanti kebenaran dari Sorga tidak datang ke bumi, tetapi kalau kita tutup mulut, berarti kita sedang membawa kebenaran dari Sorga ke bumi. 


Yesus juga berkata kepada murid-murid; Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu (Yohanes 14:27).


Matius 27:15-18

(27:15) Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak. (27:16) Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas. (27:17) Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka: "Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?" (27:18) Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki.


Pilatus tau bahwa orang-orang Yahudi telah menyerahkan Yesus kepadanya karena dengki. Jadi, Pilatus tahu kebenaran. 

Seorang hakim harus memutuskan sesuai dengan keadilan dan kebenaran. Tetapi, Pilatus wali negeri, sebagai perpanjangan tangan kerajaan Romawi tidak mampu memberi damai sejahtera di bumi, beda dengan Raja di atas segala raja itulah Yesus. 


Sampai pada akhirnya; Yesus disalibkan (Matius 27:19-23).

Artinya; terjadi pemecahan roti, karena anjing-anjing menjilat borok.

Saat kapan anjing menjilat borok Lazarus? Saat ia ingin menghilangkan rasa lapar.


Mazmur 22:17-19

(22:17) Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. (22:18) Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. (22:19) Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.


  • Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku

Kita sedang mengerjakan pekerjaan TUHAN, kita bukan penonton tetapi kita terlibat di situ. 

  • Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, supaya yang telanjang jangan telanjang (ada kebenaran) = ada Firman.

  • Dan mereka membuang undi atas jubahku supaya memiliki harta rohani (perhiasan) itu karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus di tengah ibadah dan pelayanan. 

Tetapi di sini kita melihat; anjing berkerumun pada saat roti yang satu itu dipecah-pecahkan


Sampai pada hari ini bangsa Israel menolak roti yang satu itu, mereka masih menunggu siapa itu Mesias, tetapi bagi kita itu adalah kemurahan. Sehingga, kita bangsa kafir, yang dahulu telanjang, menerima Firman supaya kita ada kebenaran (tidak nampak ketelanjangan). Darah Yesus bergerak (bekerja) dimulai dari Taman Eden sampai hari ini. Apa yang sampaikan ini bukan logika. 


Kenapa anjing menjilat borok pada saat roti yang satu dipecahkan? Kita akan temukan alasannya dan itu dituliskan juga oleh rasul Petrus karena dia juga punya pengalaman di situ. Pengalaman di pengadilan Imam Besar Kayafas dan Pilatus dia tahu, sebab itu dia tuliskan lagi secara rohani.


2 Petrus 2:1-3 dengan perikop: “Nabi-nabi dan guru-guru yang palsu”

(2:1) Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. (2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat. (2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.


Inti dari ayat 1; terjadi pemecahan roti, tetapi sebetulnya palsu.

Inti dari ayat 2; guru-guru palsu menjilat borok. Karena, pada akhirnya nanti umat TUHAN mengikuti cara hidup mereka yang penuh hawa nafsu, itu adalah borok.

Inti dari ayat 3; mencari untung ketika menjilat borok lewat satu ayat Firman atau dua ayat Firman, tetapi ditambahin dengan bumbu, itulah cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, filsafat-filsafat kosong dan seperti kesaksian padahal untuk menjilat borok. Kalau tidak menjilat borok, mereka tidak mendapat untung. 


Mohon maaf kalau terlalu pedas, tetapi ini fakta kebenaran yang harus kita terima, karena kedatangan TUHAN sudah diambang pintu. Ingat; anjing-anjing tidak masuk Sorga. Masakan hanya karena kemuliaan sesaat, lalu kita harus kehilangan nyawa. Lebih baik hari ini kita kehilangan nyawa untuk kita memperolehnya. Dari pada mempertahankan nyawa hari ini (mencari untung dengan menjilat borok) tetapi kehilangan nyawa, untuk apa.


Sedikit melebar, gempa bumi telah terjadi, berarti; dunia sudah diguncang. Gempa bumi itu terjadi bukan hanya di Indonesia tetapi seantero dunia, tepatnya pada tahun 2020. Maka, karena gempa bumi menimpa seantero dunia, jelas arah gerakan ini pada satu pemerintahan tunggal itulah antikris. Berarti tujuh tahun kelimpahan, itu dimulai dari tahun 2020 sampai tahun 2027, sesudah itu menyusullah tujuh tahun kelaparan yang dahsyat. Terkhusus pada pertengahan yang kedua, berarti 3½ yang kedua, di situlah antikris berkuasa. Jadi tahun 2028 diprediksi anak-anak TUHAN, umat TUHAN sudah sulit beribadah tetapi masih bisa beribadah sampai 3½ tahun yang pertama. Tetapi 3½ yang kedua harga Firman; secupak gandum sedinar, tiga cupak jelai sedinar artinya; sudah mahal, menurut study Yusuf.


Hari ini kita dalam dewan musyawarah TUHAN lewat kebaktian paskah Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT) sesi pertama, sedang mengumpulkan gandum sebanyak-banyaknya, nanti kita butuhkan itu saudara. Besok ada kebaktian lagi, kumpulkan, sampai sesi ketiga kumpulkan terus, tidak ada ruginya di situ, sebab satu kali kita akan membutuhkannya. 


Kita bersyukur karena TUHAN mengutus Yusuf (hamba-Nya yang diurapi) mendahului saudara-saudaranya ke tanah Mesir. Dia buka lumbung sehingga saudara-saudaranya datang. Inilah persekutuan kita malam ini; lumbung Yusuf sudah dibuka, kita datang, satu kali itu akan diperlukan. Supaya pada saat Yesus datang kali kedua sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, kita tidak ditemukan sebagai anjing (penjilat borok). 


Jadi, 2020 + 7 + 7 = 34. Umur Yesus ada di bumi ini adalah 33½. Tidak ada waktu lagi untuk model-model pelayanan yang lain. Tidak usah multi level marketing; metode ini, metode itu, ikuti metode pribadi Yesus (Tabernakel sejati), tidak usah cara lain. 


Ada juga yang terkait dengan 2 Petrus 2:1-3

  • Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu (2 Timotius 3:6).


  • Mereka itu orang-orang yang menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya, tetapi mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan mereka menjilat orang untuk mendapat keuntungan (Yudas 1:15).


Saudaraku, satu saja jiwa itu adalah meterai dari karunia jabatan seorang gembala. Kami juga jemaat yang kecil, tidak seberapa, tetapi belajar bersyukur saja. Tidak perlu menjadi anjing yang menjilat borok. Itulah tabiat anjing yang pertama. 


Tabiat dan pekerjaan anjing.

YANG KEDUA

2 Petrus 2:22

(2:22) Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

Anjing kembali lagi ke muntahnya, artinya; kembali mengulangi kesalahan yang sama dengan lain kata; kembali ke dosa masa lalu, dosa yang pernah ditinggalkan secara khusus dosa kenajisan, sebab apa yang keluar dari mulut itu yang menajiskan seseorang


Dulu saya jahatnya minta ampun, kotor dan najis. Tetapi karena kemurahan TUHAN, kasih karunia TUHAN, darah salib, saya tertolong. Tetapi, jangan menjilat muntah lagi saudara, artinya; hargailah kemurahan TUHAN.

Rasul Paulus juga dulu sama, seorang najis, kotor dan ganas, tetapi oleh karena darah salib, maka ia menganggap dirinya sebagai anak yang lahir sebelum waktunya. Dipercaya jadi rasul, padahal sebetulnya tidak berdaya, itu kemurahan TUHAN. 


Matius 15:7-9 dengan perikop: “Perintah Allah dan adat istiadat Yahudi”

(15:7) Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: (15:8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. (15:9) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."


Orang-orang Farisi disebut juga orang-orang munafik, itu berarti; bagian luar tidak sama dengan bagian dalam, itu nampak dari cara mereka beribadah dan melayani TUHAN. Kalau karakter seseorang di luar tidak sama dengan apa yang di dalamnya, itu nampak dari cara beribadah dan melayaninya, yaitu; 

  • Bibir memuliakan TUHAN.

  • Tetapi hati jauh TUHAN.

Ibadah semacam ini disebut ibadah lahiriah atau ibadah liturgis, ibadah Taurat dengan lain kata; tubuh ada di tengah ibadah dan pelayanan tetapi manusia batiniah tidak dipersembahkan kepada TUHAN. Sehingga, sekalipun mereka menaikkan pujian itu yang menajiskan mereka. 


Sebab itu, saya terlalu yakin kepada TUHAN yang telah mengurapi kita dalam dewan musyawarah TUHAN ini, kita datang memuji TUHAN bukan sekedar di mulut, tetapi apa yang keluar itu berasal dari hati kita semua. Kalau keluar dari mulut tetapi hati jauh dari TUHAN, itu yang menajiskan orang. Ini harus diperhatikan baik-baik.

Bukan saya mau menunjukkan cara ibadah saya lebih baik dari saudara, tetapi dimanapun saudara melihat saya berada, ketika saya duduk, saya tidak akan pernah bersandar, apalagi angkat kaki, itu untuk saya, sebab saya harus siap sedia memuji TUHAN, ikuti gerakan musik. Jadi kalau musik salah, nanti gerakan saya juga salah. Jadi, saya menghukum diri saya untuk melayani TUHAN. Setiap ungkapan pujian biarlah itu dari hati saya. 

Ungkapan terakhir dari Yesus; Eli, Eli lama sabakthani adalah jeritan saya yang disampaikan oleh TUHAN Yesus. Ketika Yesus dipaku juga tidak bercanda, Dia serius beribadah kepada Bapa di Sorga. Tidak ada kesempatan bagi Yesus untuk bercanda.  


Matius 15:10-11

(15:10) Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka: (15:11) "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang."


Bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang. Pendeknya, ibadah dan pelayanan yang dijalankan secara lahiriah itu yang menajiskan

Datang hanya nyanyi tetapi hatinya jauh, itu yang menajiskan seseorang, ini harus digaris bawahi supaya kita sungguh-sungguh mengasihi TUHAN. Walaupun secara lahiriah kita tidak selingkuh, tetapi kalau ibadah dijalankan secara lahiriah, itu yang menjasikan seseorang dihadapan TUHAN.


Wahyu 3:14-15 dengan perikop: “Jemaat di Laodikia”

(3:14) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah: (3:15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! (3:16) Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.


Yesus tampil sebagai Firman dari Amin untuk mengoreksi sidang jemaat di Laodikia, sehingga tampaklah kondisi rohani jemaat di Laodikia yakni; tidak dingin dan tidak panas, berarti; suam-suam kuku

Intinya, tidak ada lagi suatu kerinduan atau gairah untuk beribadah dan melayani TUHAN; datang ibadah tetapi tidak ada gairah; semuanya datar; semuanya biasa saja; dingin tidak, panaspun tidak. Keadaan seperti ini sangat menjijikan bagi TUHAN, sebab itu yang menajiskan jemaat di Laodikia. Itu sebab TUHAN berkata kepada jemaat di Laodikia; Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku


Selanjutnya kita akan melihat sinonimnya (persamaannya) ada dalam…

Keluaran 32:1

(32:1) Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir -- kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia."


Intinya, umat Israel menganggap bahwa Musa mengundur-undurkan diri turun dari gunung Sinai dengan lain kata; Musa tidak memperhatikan mereka. Tetapi kita tahu bahwa Musa ini setia dalam segenap rumah Allah (Ibrani 3:5). Sebab itu, Musalah yang membangun Tabernakel (rumah TUHAN).  

Dari situlah awal mula petaka itu terjadi. Mereka meminta supaya Imam Harun mendirikan patung lembu emas tuangan. Singkat kata; lembu emas tuanganpun berdiri.


Keluaran 32:17-19

(32:17) Ketika Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa: "Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan." (32:18) Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan -- bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar." (32:19) Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.


Musa mendengarkan bunyi orang menyanyi berbalas-balasan

Berbalas-balasan maksudnya; 

  • Dia berbuat baik, maka akupun berbuat buat baik; tidak ada yang menang tetapi tidak ada juga yang kalah. 

  • Dia jahat, maka aku balas lagi dengan kejahatan. 

Pendeknya, nyanyian jahat dibalas dengan nyanyian jahat, nyanyian baik dibalas dengan nyanyian baik; tidak ada yang menang, tidak ada yang kalah,

Tetapi yang TUHAN mau, alangkah baiknya panas benar-benar panas, dingin benar-benar dingin. Jangan panas tidak, dingin juga tidak (suam). Itu yang disebut dengan nyanyian berbalas-balasan.


Kalau saya tetap berlaku ramah atau berbuat baik kepada yang sudah melukai hati, itu yang TUHAN mau, peperangan ini  TUHAN tunggu sampai berkemenangan. Tetapi yang ada di perkemahan Israel bukan suara peperangan, tetapi bunyi orang nyanyi berbalas-balasan. Ini keadaan suam.

Apa yang membuat mereka suam? Ternyata, di tengah-tengah perkemahan umat Israel telah berdiri anak lembu emas tuangan; allah emas sudah berdiri di situ, ada ilah lain yang terbuat dari emas. Itulah yang membuat mereka suam. 


Apa yang terjadi ketika allah lembu emas ada di perkemahan umat Israel? 

Keluaran 32:6

(32:6) Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.


Duduklah bangsa itu untuk makan dan minum.

Sekarang ini dosa makan minum (dosa akhir zaman) sudah tampak dengan jelas terjadi, bukan hanya di kota tetapi di desa-desa juga; dimana-mana, di sudut-sudut kota, itu penuh dengan kuliner. Padahal lima tahun yang lalu belum seperti itu. Di tempat kami (kota Serang & Cilegon) juga sama, padahal tujuh tahun lalu tidak seperti itu. 


Kemudian selain dosa makan minum, disusul lagi dengan dosa; Kemudian bangunlah mereka dan bersukaria

Kalau dalam ejaan lama; “kemudian bangkitlah mereka itu berdiri hendak bermain ramai-ramai.” 

Tetapi setelah saja kaji, lebih jelas lagi dalam bahasa Inggris, yaitu; “and the people sat down to eat and to drink, and rose up to play.” Apa itu namanya kalau bukan bermain dalam kenajisan.

Apa yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan. Mulut memuji TUHAN tetapi hatinya jauh dari TUHAN, itulah yang menajiskan, karena hatinya sudah kepada allah emas. 


Bukankah demikian jemaat Laodikia? Mereka berkata; Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa. Tetapi TUHAN berkata kepada jemaat Laodikia; dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang. Ada orang miskin, tetapi tidak buta. Lebih baik miskin daripada buta. Tetapi ini, sudah melarat, malang, miskin, buta dan telanjang. Apa artinya hidup seperti ini?

Jika TUHAN berkenan kepada doa saya, saya berdoa; kiranya TUHAN gemburkan tanah hati kita semua, supaya, dimana kita menghadap TUHAN di situ kita persembahkan hati kita kepada TUHAN. 


Singkat kata, secara jasmani bangsa Israel adalah orang-orang bersunat, tetapi secara rohani mereka adalah orang-orang tidak bersunat, disebut juga anjing.

  • Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk (Ulangan 10:16)

  • Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!" (Yeremia 4:4)

Kejahatan mereka menajiskan diri mereka. Inilah perjuangan Daud menghadapi orang Filistin dan Goliat yang disebut anjing-anjing yang tidak bersunat. Ini tugas kita juga saudara. Hari TUHAN seperti api menyala tidak ada yang bisa memadamkannya. 


Saya berkali-kali menyampaikan kepada sidang jemaat di GPT “Betania” Serang & Cilegon, kalau kita mempertahankan nyawa berarti tidak mau mengalami penyucian, bagaikan api yang menghanguskan tabiat daging, api itu tetap ada, itulah api neraka. Jadi, lebih baik api itu menghanguskan tabiat daging lewat penyucian Firman yang berkuasa membongkar dosa, supaya lepas dari api yang terakhir. Selalu itu yang saya pesankan. 

Untuk apa kita mempertahankan nyawa tetapi dihanguskan di dalam api neraka. Lebih baik hari ini hangus; sampai hangus raga ini, hangus hati ini; tidak apa-apa, tetapi lepas dari api neraka, itu jauh lebih indah. 


Tabiat dan pekerjaan anjing.

YANG KETIGA

Yohanes 10:12 dengan perikop: “Gembala yang baik”

(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.


Serigala disebut juga dengan anjing hutan. 

Pekerjaan dari anjing hutan: menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba.

Kalau domba dicerai-beraikan = domba-domba terpisah dari Gembala Agung; tidak tekun dalam tiga macam ibadah pokok, tidak setia, tidak tergembala. Itu pekerjaan dari serigala (anjing hutan).


Jangan kita merawat domba-domba tetapi dengan cara manusiawi, berpikir secara duniawi. Misalnya; dari awal khotbah sampai akhir hanya satu ayat, lalu dibawa cerita ke sana ke mari. Kemudian, hanya cerita waktu kunjungan pelayanan di Amerika, atau tour ke Israel, dan berkata; karena kemurahan TUHAN. Dengan cerita itu maka jemaat akan terpesona melihat gembalanya; “wah gembalaku diberkati TUHAN.”  

Jangan hanya menyampaikan satu ayat, tidak menjelaskan seperti apa itu anjing, tidak disampaikan bagaimana proses penyunatan, tidak dibukakan rahasia Firman; ayat menjelaskan ayat. Hanya menyampaikan dongeng-dongeng, cerita-cerita isapan jempol, filsafat kosong; tidak mungkin jemaat menjadi suci apalagi sempurna, mustahil. 

Penyucian itu ada rohnya, roh dari mana? Roh antikris atau roh dari TUHAN? Setiap pergerakan di bumi ini ada rohnya, dari TUHAN atau dari setan. 


Matius 7:15

(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Anjing hutan; nabi-nabi palsu (guru-guru palsu) adalah serigala berbulu domba.


Praktek mencerai-beraikan domba-domba: 

Matius 7:21-23

(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. (7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? (7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"


Nabi-nabi palsu/guru-guru palsu/anjing-anjing yang tidak bersunat, berseru kepada TUHAN; 

  • Bernubuat demi nama-Mu.

  • Dan mengusir setan demi nama-Mu.

  • Dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga.

Akan tetapi TUHAN berterus terang dan berkata kepada mereka; “Aku tidak pernah mengenal kamu!” Itu berarti; mereka tidak diakui TUHAN sekalipun sudah melakukan tiga hal ajaib demi nama TUHAN. 


Saya melihat di media sosial, ada gereja dari awal sampai akhir ibadah, gembalanya sibuk dengan demonstrasi, musiknya dihantami, drumnya dihantami, dibantu dengan keyboard, lalu singernya menggelegar-menggelegar. akhirnya jemaatnya gemetar-gemetar; entah apa yang digemetarin di situ. Sesudah gemetar, sang gembala mendorong supaya tumbang. Pertanyaannya: sesudah tumbang apakah jemaatnya sudah hidup seperti malaikat (tidak lagi tercampur dengan dosa; daging dan kenajisan)? 

Jadi, jangan lagi terkesima dengan yang begitu-begitu. Jangan mau dibodohi dengan mereka yang begitu-begitu, pakai akal sehat. Biarlah kita melayani sesuai dengan Tabernakel; Yesus wujudnya. 

Soal perbuatan ajaib itu bagian dari pelayanan, tetapi akhir dari segala-galanya tetap salib. Jadi pengajaran Tabernakel itu harus ditandai dengan berdarah-darah. Berkat-keberkatan, berhasil keberhasilan yang disampaikan itu bagian dari salib. Jadi, jangan mau diputar, dipelintir. 


Kalau Yesus datang ke dunia hanya untuk mengadakan tanda heran atau mujizat, dengan lain kata; Yesus tidak mati di kayu, kapan penebusannya? Memangnya orang yang sakit disembuhkan, bisa langsung masuk Sorga? Tidak, tetap harus memikul salib. Jangan mau lagi disesatkan oleh yang bodoh itu. 

Saya gemas melihat kebodohan semacam ini. Hanya karena semarak-semarak, pergi ke gereja itu lalu terkesima dengan jemaat tumbang-tumbang. TUHAN katakan kepada mereka yang bikin tumbang, yang sudah bikin jemaat sembuh; “Aku tidak pernah mengenal kamu!” Untuk apa semarak tetapi tidak dikenal? Kalau dianggap dunia kecil, papah, hina, terbuang, tetapi diakui oleh TUHANl, itu baru yang benar dan mantap. Firman TUHAN mau luruskan kita semua. 


Pendeknya, anjing hutan diusir dari Sorga karena mereka semua pembuat kejahatan. Dalam Wahyu 22:15; anjing tinggal di luar (tidak masuk Sorga).


Sedikit tambahan…

Selain anjing hutang masih ada dua lagi yang membuat kejahatan;

  1. Anak sulung. (Lukas 15:28-21)

Anak sulung sudah di ladang, tetapi saat ia pulang, di dengarnya ada suara ramai-ramai, lalu ia bertanya kepada salah satu bujangnya; rupanya adinya pulang. Kemudian, anak lembu tambun sudah disembelih = ada pendamaian. Tetapi mendengar itu, anak sulung marah. Lalu datang bapanya dan menyuruh masuk, tetapi ia tidak mau.  Saudaraku, hati-hati dengan iri hati. 

  1. Lima gadis yang bodoh (Matius 25:8-13)

Mereka sudah di dalam tetapi akhirnya diluar karena mereka lengah di tengah ibadah dan pelayanan, menunda-nunda ibadah dan pelayanan, mereka membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak. Berbeda, dengan gadis bijaksana, mereka membawa pelita serta membawa minyak dalam buli-buli saat menyongsong Mempelai. 

Kita sedang menantikan kedatangan TUHAN yang kedua kali sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga dengan pelita tetap bernyala, itulah lima gadis bijaksana. Tetapi, memang repot, sebab lima gadis bijaksana itu harus juga membawa buli-buli berisi minyak. Tekunlah dalam tiga macam ibadah, ambillah bagian di dalamnya, repotlah di situ; minyak terus berlangsung. 


Kembali kita perhatikan…

Matius 7:21

(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.


Jadi, bukan tanda heran atau mujizat yang menjadi barometer atau tolak ukur hamba TUHAN dan jemaat yang dilayani masuk Sorga. Melainkan yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.


Kita lihat kehendak Allah Bapa…

Matius 26:39, 42

(26:39) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"


Singkat kata, Yesus harus minum cawan Allah, Ia harus menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung, itulah kehendak Allah. Jadi, mengusir setan itu hanya bagian dari pelayanan Yesus di bumi. 

Menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung berarti; berdarah-darah di tengah ibadah dan pelayanan. Orang yang melakukan kesalahan, kita yang berdarah-darah, itulah cawan Allah, itulah kehendak Allah, untuk itulah Yesus datang ke dunia. Dan untuk kehendak Allah ini  Yesus berkata; ya Bapa


Yesus juga berseru; Eli, Eli lama sabakhtani? Semua jeritan hati kita yang hadir di ruangan malam ini, maupun yang menyaksikan dari video internet; itulah yang disampaikan Yesus kepada Bapa di Sorga. Jadi, bukan penderitan-Nya yang disampaikan tetapi jeritan hati kita. Semua dosa telah berpindah, dihisap oleh kasih Allah dalam diri Yesus; Dialah yang menjadi terkutuk, karena hukum Taurat tidak sanggup; lemah terhadap daging. Temanya hukum Taurat adalah daging. Sedangkan pasangan dari Pengajaran Mempelai adalah Pengajaran Tabernakel.

Jadi, bukan soal mujizat, bukan soal tumbang-tumbang; jangan salah dalam melayani TUHAN. Yang TUHAN mau adalah melakukan kehendak Allah Bapa; minum cawan Allah; menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung. 


JALAN KELUAR.

Kehendak Allah, jika dikaitkan dengan pola Tabernakel dalam sususannya terkena kepada MEZBAH KORBAN BAKARAN di situlah baik lembu sapi, kambing domba dikorbankan. 

Mezbah Korban Bakaran adalah gambaran dari salib, yang dikorbankan adalah pribadi Yesus Kristus. 


Terkait dengan Mezbah Korban Bakaran…

Keluaran 27:1 dengan perikop: “Mengenai Mezbah Korban Bakaran”

(27:1) "Haruslah engkau membuat mezbah dari kayu penaga, lima hasta panjangnya dan lima hasta lebarnya, sehingga mezbah itu empat persegi, tetapi tiga hasta tingginya.

Mezbah Korban Bakaran dibuat dari kayu penaga;

  • Lebarnya 5 hasta.

  • Panjangnya 5 hasta .

  • Tingginya 3 hasta.

Satu hasta kurang lebih 45 cm. Kalau dimeterkan;

  • Lebarnya = 2½ meter. 

  • Panjangnya = 2½ meter.

  • Tingginya = 1½ meter.

Jadi, Mezbah Korban Bakaran jauh lebih besar dari semua perabotan yang ada di dalam Tabernakel. 

Salib di Golgota terlebih besar dari hatiku, pikiranku, kemauanku, dari yang ada di dunia ini, termasuk dari karunia yang saya punya, entah itu bernubuat, entah itu mengusir Setan dan perbuatan ajaib; Dialah yang lebih besar. Jangan sampai keinginan (kemauan) kita, lebih besar daripada salib-Nya. 


Pendeknya, Mezbah Korban Bakaran jauh lebih besar dari semua perabotan yang ada di dalam Tabernakel, itu berarti; kehendak Allah melebihi dari segala-galanya, sehingga oleh karena kehendak Allah, kita melihat dan mengenal Tabernakel. Karena darah salib kita dapat melihat Allah Bapa. Bapa tempatnya di Tabernakel sejati (kerajaan Sorga). Kita juga dapat melihat seluk beluk Surga, walau mata jasmani tidak melihat. Dan itu diakui oleh rasul Paulus.


Filipi 3:4-7 adalah tujuh kelebihan-kelebihan rasul Paulus yang melebihi dari semua hamba TUHAN (manusia di bumi ini).


Filipi 3:8-11

(3:8) Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, (3:9) dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. (3:10) Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, (3:11) supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.


Jadi, untuk mengenal Bapa di Sorga dan mengenal seluk-beluk Sorga; lihat darah salib, jangan lihat lagi kelebihan-kelebihan. Jangan sampai tujuh kelebihan dari rasul Paulus, melebihi dari Mezbah Korban Bakaran, orang seperti ini sampai tidak kapanpun akan pernah mengenal Bapa, tidak akan pernah mengenal Yesus Kristus. 


Oleh karena setetes darah Yesus yang menyucikan kita, barulah kita mengenal pribadi TUHAN Yesus, Dialah Tabernakel sejati. Kalau mau mengenal dimulai dari; bersekutu dengan sengsara derita, kemudian mati dan bangkit pada hari yang ketiga.  Jadi, saudara jangan salah berpikir, karena jemaat dari gereja itu ada dua ribu, dan seribu ia tumbangkan, lalu dia masuk Sorga, bukan seperti itu. Tidak salah jemaat sepuluh ribu, tetapi gunakan Tabernakel. Untuk apa semua ini kalau tidak ada Tabernakel? 


Imamat 26:11

(26:11) Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.


Kalau tidak ada Tabernakel di tengah ibadah dan pelayanan; hati TUHAN muak melihat ibadah itu.

Pilih mana, TUHAN muak terhadap kita dengan cara pertahankan nyawa supaya jemaat tetap banyak? Saudara kita bisa mengenal Tabernakel? Karena darah salib, supaya TUHAN tidak muak terhadap kita, nikah rumah tangga kita, ibadah dan pelayanan kita. 


Kita lihat persamaannya…

Ibrani 8:5

(8:5) Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."


Musa tidak sedang menunda-nunda turun ke bawah, tetapi ia sedang mengikuti rencana TUHAN lewat pengajaran Tabernakel. Untuk apa cepat-cepat tetapi jemaat tidak tahu pola Tabernakel? 

Jemaat sontoloyo, yang bersunat secara jasmani tetapi secara rohani, mereka mengatakan bahwa Musa sedang mengundur-undurkan diri, mereka tidak mengerti rencana TUHAN. 

Yang dimaksud Musa di sini adalah supaya ibadah dan pelayanan kita di bumi ini sama seperti ibadah dan pelayanan di Sorga, supaya hati TUHAN tidak muak. 


Kalau merasa terkoreksi, jangan tendesius dan berkata; itu saya yang dimaksud. Orang yang berkata seperti itu tidak akan pernah berubah saya berani berkata seperti itu. Tetapi kalau sudah diam seperti Maria; memamah biak, nanti kita akan tersungkur dan menangis sejadi-jadinya. 

Doa saya; setiap kali kita datang dengar Firman, biarlah kita damai sejahtera dalam menikmati pembukaan rahasia Firman; duduk diam dan tenang, sehingga kita dapat membawa hidup kita di bawah kaki salib dengan hati yang hancur. 


Ulangan 30:5-6

(30:5) TUHAN, Allahmu, akan membawa engkau masuk ke negeri yang sudah dimiliki nenek moyangmu, dan engkau pun akan memilikinya pula. Ia akan berbuat baik kepadamu dan membuat engkau banyak melebihi nenek moyangmu. (30:6) Dan TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau hidup.

Oleh darah Yesus kita sudah mengenal pengajaran Tabernakel yang menyucikan hati kita, dengan lain kata; kitalah orang yang bersunat hati. Maka di sini dikatakan; supaya engkau hidup. Sunatlah kulit khatan hatimu. 


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment