KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, April 23, 2024

KEBAKTIAN PASKAH PERSEKUTUAN PENGAJARAN PEMBANGUNAN TABERNAKEL (PPT) SESI 2


KEBAKTIAN PASKAH PERSEKUTUAN PENGAJARAN PEMBANGUNAN TABERNAKEL (PPT) 
KABANJAHE, 18  APRIL 2024 (SESI 2)

Tema: ORANG-ORANG YANG BERSUNAT


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya dan oleh karena dua tangan TUHAN menarik kita sekaligus menghimpunkan kita untuk berada di atas gunung TUHAN yang kudus, beribadah dan berada di dalam dewan permusyawarahan TUHAN, lewat kebaktian Paskah Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT) untuk sesi kedua di pagi hari ini, tentu semua karena kemurahan TUHAN.


Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, bahkan hamba-hamba TUHAN yang juga bersekutu dalam kebaktian Paskah Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT) di Tanah Karo 17-18 April 2024, yang mengikuti secara live streaming, video internet; Youtube, Facebook, atau media sosial apapun dimanapun berada, dalam dan luar negeri. Kiranya damai sejahtera dan bahagai saat kita duduk dengar Firman TUHAN menjadi bagian kita sekaliannya.


Saudara, saya juga mau meminta maaf, karena banyak kesalahan saya, tidak bisa saya mengingat segala sesuatu, termasuk kehadiran dari pada peserta (sahabat-sahabatku), para hamba-hamba TUHAN, ternyata ada juga yang hadir dari Riau, bukan saja dari Medan. Kemudian, ada juga yang hadir dari Sibolga, dari Toba, Manduamas, Kabanjahe, Berastagi, Sidikalang, Paropo, Deli Serdang. Memang, itulah keterbatasan saya, yang tidak bisa mengingat satu persatu, tetapi tentu saja kita semua diikat oleh kasih Mempelai.


Kiranya TUHAN memberi kekuatan bagi tubuh kita, stamina yang prima, fisik yang kuat. Saya berharap sepanjang malam kita beristirahat dengan baik, dengan kualitas yang baik, sehingga, pada saat pagi dan siang hari ini kita boleh bersekutu di dalam kasih dan kemurahan TUHAN untuk menikmati berkat-berkat itulah Firman Allah.


Kita kembali untuk memperhatikan tema yang sama dari kebaktian Paskah Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT) yaitu; ORANG-ORANG YANG BERSUNAT.


Filipi 3:1B-2 dengan perikop: “Kebenaran yang sejati”

(3:1) Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu. (3:1) Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan. (3:2) Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,


Firman Allah yang disampaikan secara berulang-ulang memberi kepastian bagi umat TUHAN. 

Memberi kepastian disebut juga dengan iman teguh, berarti; hidup kita kuat dan tidak mudah goyah terhadap;

  • Ujian dan cobaan.

  • Terhadap hal-hal yang tak suci yang disebabkan oleh siseteru, yaitu; 

  1. Daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya yang jahat.

  2. Dunia yang memang menghanyutkan dan menenggelamkan hidup rohani manusia sampai ke dasar keterpurukan.

  3. Iblis setan yang disebut juga si pendurhaka dengan segala tipu dayanya.


Tanda iman teguh: Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, yaitu; pelayan-pelayan atau pekerja-pekerja yang jahat karena mereka adalah penyunat-penyunat yang palsu.


Filipi 3:3

(3:3) karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.


Sesungguhnya, yang disebut sebagai orang-orang yang bersunat adalah;

  1. Yang beribadah oleh Roh Allah.

  2. Bermegah dalam Kristus Yesus.

  3. Dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, berarti; lebih menaruh percaya kepada perkara roh itulah ibadah dan pelayan.


Singkat kata, dari apa yang sudah kita baca ini, pada akhrinya kita telah menemukan serta mengenali orang-orang yang bersunat dan orang-orang yang tidak bersunat.

  • Orang-orang yang bersunat disebut juga dengan orang-orang yang memiliki kepastian = iman teguh.

  • Orang-orang yang tidak bersunat disebut dengan anjing-anjing.


Namun pada ayat 2 tadi dikatakan; Hati-hatilah terhadap anjing-anjing.

Kata hati-hati = waspada. Yang namanya waspada, itu berarti; dibutuhkan suatu perjuangan di dalam menghadapi anjing-anjing dan pekerjaannya. Dalam kesempatan ini, kita akan melihat perjuangan raja Daud di dalam menghadapi anjing-anjing dan pekerjaannya.


Kita kembali melihat kisahnya, kisah yang sudah disampaikan tadi malam, tetapi kita akan kembali melihat kisah itu. Dan kita berdoa supaya kita mendapat pertolongan dari TUHAN. Kiranya TUHAN kembali membukakan rahasia Firman-nya oleh rahmat TUHAN. 


1 Samuel 12:36, 43 

(17:36) Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup." (17:43) Orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?" Lalu demi para allahnya orang Filistin itu mengutuki Daud.


Orang-orang Filistin dan Goliat adalah orang-orang yang tidak bersunat, disebut juga dengan anjing

Pendeknya, anjing adalah gambaran dan bayangan dari orang-orang yang tidak bersunat. Tadi malam kita sudah memperhatikannya, bahwa anjing adalah gambaran dan bayangan dari orang-orang yang tidak bersunat. 

Anjing 🡪 orang yang tidak bersunat.


Pekerjaan atau tabiat anjing:

  1. Menjilat borok = menyukai kelemahan. Ayat referensinya; Lukas 19:20-21.

  2. Menjilat muntah = kembali kepada dosa masa lalu secara khusus dosa kenajisan dan pecabulan. Ayat referensi; 2 Petrus 2:22.

  3. Anjing hutan 🡪 guru.guru palsu / pemimpin-pemimpin palsu. 

Pekerjaannya; menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba sehingga kawan domba tercerai-berai, liar tidak tergembala (tidak tekun dalam tiga macam ibadah pokok). Ayat referensi; Yohanes 10:12

Tadi malam semua ini sudah diterangkan walaupun singkat-singkat saja. Namun ternyata, setelah saya lihat di Youtube, pemberitaan Firman itu berlangsung selama 2 jam 20 menit. Tetapi rupanya Om Manungkalit yang sudah berusia 70 tahun ke atas masih kuat, lalu bagaimana dengan kita yang di bawah 70? Semoga masih kuat.


Kita lanjut membaca…

1 Samuel 17:3-7 dengan perikop: “Goliat menantang orang Israel”

(17:3) Orang Filistin berdiri di bukit sebelah sini dan orang Israel berdiri di bukit sebelah sana, dan lembah ada di antara mereka. (17:4) Lalu tampillah keluar seorang pendekar dari tentara orang Filistin. Namanya Goliat, dari Gat. Tingginya enam hasta sejengkal. (17:5) Ketopong tembaga ada di kepalanya, dan ia memakai baju zirah yang bersisik; berat baju zirah ini lima ribu syikal tembaga. (17:6) Dia memakai penutup kaki dari tembaga, dan di bahunya ia memanggul lembing tembaga. (17:7) Gagang tombaknya seperti pesa tukang tenun, dan mata tombaknya itu enam ratus syikal besi beratnya. Dan seorang pembawa perisai berjalan di depannya.


Di sini kita melihat, Israel menghadapi Filistin. Sementara Israel mengatur pasukan, tampillah Goliat, dia adalah seorang pendekar dari tentara Filistin. Adapun tinggi dari Goliat adalah enam hasta sejengkal = kurang lebih 3 meter.  1 hasta = 45 cm. Kalau kita melihat dari sisi tinggi badan Goliat, dia adalah orang yang tidak mendapat pengampunan dan penebusan dari darah salib. Tetapi saya tidak mau membahas itu, karena terlalu jauh nanti. Saya berani berkata begitu, karena ada ayat referensinya.


Kemudian, Goliat ini ternyata dilengkapi dengan segala perlengkapan senjata perang, antara lain;

  • Ketopong tembaga di kepala.

Arti rohaninya; di dalam pikiran ini hanya TUHAN Yesus bersama dengan korban-Nya, tidak ada lagi yang lain. Tetapi ketopong dari Goliat ini terbuat dari tembaga. 

  • Memakai baju zirah yang bersisik, beratnya lima ribu syikal tembaga, berarti berat sekali. Tetapi karena Goliat tinggi badannya besar, saya kira cukuplah.

  • Memakai pelindung kaki dari tembaga.

  • Memanggul lembing tembaga di bahu.

  • Tombak ditangan. Secara rinci tombak ini;

  1. Seperti pesak tukang tenung, berarti sangat besar dan kokoh, tidak mungkin (tidak mudah) untuk dipatahkan. 

  2. Mata tombak itu sendiri dari besi 600 syikal beratnya

  • Seorang pembawa perisai berjalan di depannya.

Jadi belum cukup ternyata, pelindung kepala, pelindung tubuh, pelindung dua kaki; benar-benar protektif. Kalau saya katakan Goliat ini penuh dengan ketakutan, percuma badan besar.

Singkat kata, selain perawakan tinggi dan besar, Goliat juga dilengkapi dengan senjata perang, itu berarti Goliat mustahil dapat dikalahkan secara manusia daging (secara lahiriah). 


1 Samuel 17:8-10

(17:8) Ia berdiri dan berseru kepada barisan Israel, katanya kepada mereka: "Mengapa kamu keluar untuk mengatur barisan perangmu? Bukankah aku seorang Filistin dan kamu adalah hamba Saul? Pilihlah bagimu seorang, dan biarlah ia turun mendapatkan daku. (17:9) Jika ia dapat berperang melawan aku dan mengalahkan aku, maka kami akan menjadi hambamu; tetapi jika aku dapat mengungguli dia dan mengalahkannya, maka kamu akan menjadi hamba kami dan takluk kepada kami." (17:10) Pula kata orang Filistin itu: "Aku menantang hari ini barisan Israel; berikanlah kepadaku seorang, supaya kami berperang seorang lawan seorang."


Inti dari apa yang kita baca; karena merasa di atas angin (alasannya sudah dibeberkan di atas), akhirnya Goliat menantang barisan tentara Israel. Goliat menantang barisan tentara Israel satu lawan satu. 

Licik juga Goliat ini, tidak mau perang ramai-ramai, karena dia merasa kalau satu lawan satu pasti saya menang. Tetapi dia lupa, kalau yang dihadapi adalah barisan TUHAN. Memang begitu, manusia daging suka lupa TUHAN dan yang terkait dengan TUHAN. Saya masih ingat, sebelum saya terpanggil menjadi hamba TUHAN; dagingnya luar biasa; lupa perkara rohani. 


Kemudian, apabila tentara Israel dapat mengalahkan Goliat, maka tentara Filistin akan menjadi hamba bagi bangsa Israel demikian juga sebaliknya. 


1 Samuel 17:11

(17:11) Ketika Saul dan segenap orang Israel mendengar perkataan orang Filistin itu, maka cemaslah hati mereka dan sangat ketakutan.


Mendengar tantangan dari Goliat, Israel menjadi cemas hati dan sangat ketakutan, menunjukan tidak dengar-dengaran dan mengabaikan perjanjian dengan TUHAN = tidak taat. Ayat referensinya; Keluaran 19:4-6.


Kisah para rasul 7:51

(7:51) Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.

Orang-orang yang keras kepala adalah;

  • Tidak bersunat hati = tidak taat kepada Firman.

  • Tidak bersunat telinga = tidak dengar-dengaran.

Jadi, kehidupan semacam ini selalu menentang Roh Kudus, itu sudah pasti tidak dapat diragukan. 


Untuk melihat satu pribadi ukur dengan Firman, jangan lihat jasa-jasanya. Dulu saya terkecoh, tetapi hikmat dari Pengajaran Mempelai begitu hebat, sehingga ketika orang berkata a, b, c saya tetap kembali kepada Firman. Apalagi kalau saya dikuatkan lewat penglihatan dan mimpi. Jadi saudara jangan terkecoh hanya dengan melihat jemaatnya yang banyak. Bisa saja dia ada maunya; menjilat seperti anjing. Itulah hikmat dari pengajaran Mempelai. Manusia kanak-kanak tidak bisa menilai yang rohani, tetapi yang rohani bisa menilai yang lahiriah.


Tetapi perlu untuk diperhatikan; letak keberhasilan dari seorang hamba TUHAN adalah taat dan dengar-dengaran = penurut, bukan soal siapa yang lebih hebat, lebih pintar, jangan terkecoh, kita harus bijak.

Pendeknya, tidak taat dan dengar-dengaran maka akan selalu cemas hati, gelisah dan selalu ketakutan, itulah yang menimpa bangsa Israel begitu Goliat menantang seorang dengan seorang.


Kita kembali memperhatikan; 1 Samuel 17:12-39 dengan perikop: “Daud tiba di Medan pertempuran”

Mari kita perhatikan ayat 16..

1 Samuel 17:16

(17:16) Orang Filistin itu maju mendekat pada pagi hari dan pada petang hari. Demikianlah ia tampil ke depan empat puluh hari lamanya.


Sampai empat puluh hari, orang Filistin dan orang Israel masih mengatur barisan di gunung yang satu dan di gunung yang lain, di tengah-tengahnya lembah. Tetapi Goliat ini selalu maju ke depan untuk menantang satu persatu orang Israel selama empat puluh hari, sehingga orang Israel semakin cemas dan semakin takut


1 Samuel 17:23-24

(17:23) Sedang ia berbicara dengan mereka, tampillah maju pendekar itu. Namanya Goliat, orang Filistin dari Gat, dari barisan orang Filistin. Ia mengucapkan kata-kata yang tadi juga, dan Daud mendengarnya. (17:24) Ketika semua orang Israel melihat orang itu, larilah mereka dari padanya dengan sangat ketakutan.


Goliat kembali menentang Israel seorang lawan seorang. Hal ini didengar oleh Daud.

Kemudian terhadap tantangan itu, larilah orang Israel dengan sangat ketakutan

Kalau tadi Israel hanya cemas hati dan ketakutan, tetapi di sini dikatakan; larilah orang Israel dengan sangat ketakutan. Jadi, kesalahan atau kebodohannya lebih parah dari yang pertama. Ini adalah tentara yang tidak layak untuk dipakai TUHAN. Hamba TUHAN selain disebut pelayan disebut juga dengan tentara, kalau kita belajar dari pelajaran Yitro kepada Musa.


1 Samuel 17:25

(17:25) Berkatalah orang-orang Israel itu: "Sudahkah kamu lihat orang yang maju itu? Sesungguhnya ia maju untuk mencemoohkan orang Israel! Orang yang mengalahkan dia akan dianugerahi raja kekayaan yang besar, raja akan memberikan anaknya yang perempuan kepadanya dan kaum keluarganya akan dibebaskannya dari pajak di Israel."


Orang Israel yang melarikan diri memberitahukan kepada Daud bahwa Goliat maju untuk mencemoohkan barisan Israel, berarti maju untuk merendahkan orang Israel. Sambil berlari masih sempat-sempatnya memberitahukan kepada Daud. Kemudian, orang Israel masih sempat juga memberitahukan upah bagi yang mengalahkan Goliat. 


Upah itu antara lain;

YANG PERTAMA: Akan dianugerahi raja kekayaan yang besar,

Membicarakan kekayaan tetapi melarikan diri dari Goliat, itu bagaikan si bungkuk merindukan bulan.

Amsal 12:25

(12:25) Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.


Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang.

Bungkuk berarti; hanya melihat perkara di bawah. Kalau hanya melihat perkara di bawah, tidak akan mungkin dapat melihat perkara-perkara diatas yang terkait dengan kekayaan dari Raja di atas segala raja.  

Pendeknya, bicara soal kekayaan tetapi dikuasai oleh kekuatiran, khotbah semacam ini tidak dapat diterima oleh sidang jemaat. 


Kita menjalankan Kebaktian Paskah Persekutuan Pengajaran Tabernakel (PPT)  dan ada dalam dewan permusyawarahan TUHAN, itu bukan karena ada dana. Itu semua berjalan karena ada iman dan tindakan iman. Jadi kalau saya khotbah bicara kekayaan tetapi takut (lari); khotbah seperti ini tidak mungkin didengar oleh sidang jemaat.


Satu kali ada seorang hamba TUHAN (tidak bermaksud menjelekkan hamba TUHAN ini, mungkin dia salah paham),  berkata; perkataan  bapa dengan perbuatannya tidak sama. Saya kaget mendengar hal ini. Saya jawab dengan sederhana saja; kalau perkataan saya tidak sesuai dengan perbuatan saya, saya tidak akan sampai ke tempat ini. Tetapi dia tak tahu apa yang saya maksud. 

Kamipun kalau kunjungan ke luar, itu diolah dari kandang kambing domba yang dipersembahkan, bukan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di sana. Sampai dompet-dompet juga diolah, karena itu ajaran yang kami terima dari ibu Ribka. Ribka ini baik sekali mendidik anaknya. Karena, tidak mungkin persembahan yang datang dari Esau di padang gurun yang dipersembahkan kepada bapanya untuk menerima hak kesulungan, sesuatu yang tidak mungkin. 

Ribka gambaran dari seorang gembala yang ramah, ia memberitahukan kepada Yakub; ambil dari antara kambing-kambing domba supaya kita olah, bukan dari luar sana (Kejadian 27:8-10). Tenaga diolah, dompet diolah, itu yang kami persembahkan sampai saat ini setiap kali persekutuan.


Jadi, kalau kita bicara TUHAN itu kaya, tetapi takut dan lari dari Goliat (musuh dalam selimut), bagaimana khotbah semacam ini didengar jemaat? Mustahil. Tetapi, bukan berarti saja lebih baik dari saudara, sebab jemaat yang saudara layani lebih banyak. Tetapi yang saya maksud adalah kalau kita bicara kekayaan Sorgawi yang dibawa oleh TUHAN Yesus, maka kita harus mempunyai keberanian untuk sangkal diri dan pikul salib; merendahkan diri dihadapan TUHAN.


YANG KEDUA: Raja akan memberikan anaknya yang perempuan kepadanya.

Hal ini berbicara tentang kawin mengawinkan dengan lain kata; dikuasai dosa kenajisan

Memang khotbah dari seorang penakut tidak akurat. Hari ini bisa bicara A, tetapi besok B. 

Tetapi, kita saling mendoakan supaya saya jangan seperti itu dan kita semua juga jangan seperti itu. Kepada jemaat yang kami tinggalkan di Banten, saya juga selalu berkata seperti itu, karena saya juga manusia biasa perlu didoakan. Supaya, khotbah A besok tetap A. Kalau salah atau berubah, karena mungkin waktu itu pemahaman saya belum sampai, saya tinggal akui saja kepada TUHAN, itu jauh lebih baik.


YANG KETIGA: Kaum keluarganya akan dibebaskannya dari pajak di Israel = bebas dari kewajiban.

Karena TUHAN berkata kepada ahli Taurat dan orang Farisi; berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib engkau berikan kepada kaisar dan apa yang wajib kepada TUHAN (Matius 22:21)

Kewajiban dari saya dan saudara termasuk jemaat yang kita layani kepada TUHAN adalah mempersembahkan persembahan persepuluhan


Kami juga kembalikan sepersepuluh ke pusat Gereja Pantekosta Tabernakel (GPT). Saya masuk dan menjadi organisasi dari Gereja Pantekosta Tabernakel (GPT) pada tahun 2005 tepatnya saat ditahbiskan menjadi pendeta muda. Saya jadi hamba TUHAN dan lepas dari pengerja di Banyuwangi tahun 2001, lalu bulan empatnya masuk ke Banten. Tetapi tahun 2003 sebelum masuk sinode, saya sudah mengembalikan sepersepuluh sampai hari ini, karena itu wajib.


Matiu 22:19-21

(22:19) Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. (22:20) Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" (22:21) Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."


Yang wajib kita berikan kepada TUHAN adalah sepersepuluh

Kalau kami mendapat berkat, kami hitung semuanya, saya minta tolong kepada isteri. Kemarin dapat sayur yang sudah dimasak, saya hitung kira-kira berapa persepuluhannya. Dapat ikan kembung, saya hitung berapa persepuluhannya. 

Saya taruh persepuluhan saya di toples bening tutupnya biru. Toples itu dari tahun 2003 (dari sebelum saya menikah) sampai sekarang saya tetap pertahankan, karena itu kenangan. 

Jadi, bukan hanya persembahan kolekte dan persepuluhan dari sidang jemaat yang saya hitung, tetapi berkat apa saja yang saya terima, saya hitung. Saya ditraktir makan bakmi di Siborong-borong oleh Bapa Pdt. Butar-Butar, saya juga hitung, karena wajib. Sebab pencuri tidak masuk Sorga, sementara kedatangan TUHAN sudah tidak lama lagi. 


Kemudian, kalau bebas dari kewajiban yaitu bebas dari mempersembahkan persepuluhan, dampak negatifnya:

Menyalibkan Yesus berkali-kali. Inti dari sepuluh hukum hanya satu yaitu; kasih. Dan sepuluh hukum juga sudah dipecahkan di kaki gunung Sinai. 


Ayat referensinya…

Lukas 23:2 dengan perikop: “Yesus di hadapan Pilatus”

(23:2) Di situ mereka mulai menuduh Dia, katanya: "Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak kepada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja."


Sudah jelas, kalau kita tidak mengembalikan apa yang wajib kita berikan kepada TUHAN = menyalibkan Yesus berkali-kali. Saya tidak ragu mengatakan itu. Ngeri sekali ternyata keadaan dari bangsa Israel ini; secara lahiriah bersunat, tetapi secara rohani tidak bersunat; telinga dan hati tidak bersunat; tidak ada keberanian di situ.


Keberhasilan tidak dilihat dari jumlah jemaat. Berhasil itu bagaimana Firman hidup di dalam hidup kita dan bagaimana kita menghidupi Firman yang hidup sampai kepada sidang jemaat. Masa karena jemaat banyak, tetapi Firman diabaikan; tidak bersunat hati dan tidak bersunat telinga, disebut orang berhasil? Tidaklah. Biarpun hanya satu atau dua domba seperti Daud, ia tetap menggembalakannya di padang gurun, dia setia, itu berhasil. 


Singkat kata, karena orang-orang Israel mengalami ketakutan, akhirnya, hanya bisa omdo (omong doang); tanpa tindakan, diawali dari cemas. Begitu Daud tampil, bukan lagi cemas tetapi bangsa Israel lari ketakutan karena Goliat (si kulit khatan). Orang yang hanya bisa lari atau orang yang hanya bisa bicara, tidak bisa bertindak itulah bangsa Israel. Itu sama saja dengan iman tanpa perbuatan = iman yang mati.


Yakobus 2:14 dengan perikop: “Iman tanpa perbuatan hakekatnya mati”

(2:14) Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?


Mengaku mempunyai iman tetapi tidak ada perbuatan (hanya bisa ngomong); iman semacam ini tidak bisa menyelamatkan orang itu. Saya juga hati-hati sekali di sini. Sebab, iman semacam ini tidak bisa menyelamatkan orang, termasuk saya. 


Contoh bicara iman tanpa perbuatan.

Yakobus 2:15-16

(2:15) Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, (2:16) dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?


  • Berkata kepada orang yang tidak mempunyai pakaian; selamat jalan, tetapi tidak memberikan pakaian = hanya bisa ngomong (tanpa tindakan). 

  • Berkata kepada orang yang tidak mempunyai makanan; makan ya, tetapi tidak memberi makan = iman tanpa perbuatan.

Pendeknya, beriman, tetapi tanpa disertai perbuatan. 

Itulah kondisi orang-orang Israel ketika melarikan diri melihat Goliat karena ketakutannya. Jangan sampai kita semua nampaknya ada di sini tetapi begitu diperhadapkan dengan masalah; melarikan diri.


Kita kembali membaca…

1 Samuel 17:26-27

(17:26) Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?" (17:27) Rakyat itu pun menjawabnya dengan perkataan tadi: "Begitulah akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan dia."


Inti dari ayat ini adalah Daud tidak takut dan tidak gentar, karena Daud yakin bahwa Goliat tidak sanggup berbuat apa-apa. Daud yakin akan mengalahkan Goliat, dengan demikian Daud menghentikan cemooh Goliat kepada bangsa Israel, sementara bangsa Israel adalah barisan tentara Allah yang hidup. 

Daud tidak takut dan tidak gentar, ia tidak ciut sedikitpun. Daud berani dan yakin akan mengalahkan Goliat yang tingginya kurang lebih 3 meter. 


Bendahara umum PPT (saudari Naomi) sudah ikut ke sana dan ke mari; ikut dengan membayar ongkos yang besar. Jadi untuk datang ke tempat ini, ia berkata; kayanya yang kemarin itu belum ketutupan om. Saya jawab; darah salib yang tutup ya nang. Akhirnya dia permisi lagi dari tempat ia bekerja. Kita hamba-hamba TUHAN tidak takut miskin dan tidak takut tidak makan bukan? 


Bukan memuji diri, saya adalah angkatan terakhir dari angkatan milenial, tetapi merasakan zaman kolonial. Maksudnya; pada waktu mengawali pelayanan, saya tidak tahu seperti apa kondisi Banten ini, tetapi saya diutus di situ. 

Kemudian, saya membuka persekutuan dan banyak ibu-ibu datang, kurang lebih sepuluh sampai sebelas orang, dan ada satu atau dua suami juga datang. Rupanya setiap kali saya datang ke rumah persekutuan itu, mata orang di situ tajam sekali melihat saya, ternyata saya dikejar-kejar juga. Dekat situ ada masjid dan ternyata mereka sudah merancang siapa-siapa hamba TUHAN yang mau ditangkap. Akhirnya, memang persekutuan itu diberhentikan. Lalu saya bingung, bagaimana ini TUHAN. 


Dulu saya pernah jalan kaki dari pagi hari sampai sore hari, karena tidak ada jemaat, kampung tengah (perut) saya sudah berbunyi (lapar). Saya katakan pada perut saya; sabar, jangan banyak tuntutan, prihatin sedikit. Saya hanya membawa satu baju beserta perlengkapannya di dalam tas saya. Dimana saya berhenti di situ saya tidur; entah di terminal, di emperan, karena belum ada domba pada waktu itu. Terus makannya dimana? Dimana-mana. Kalau ada uang, saya beli gorengan. Itulah sebabnya, saya katakan tadi saya ini angkatan milenial, tetapi pengalamannya kolonial. 

Saya tidak tahu hamba TUHAN sekarang, kalau lulus sekolah Alkitab seperti apa, apa masih begitu atau tidak. Kalau ada diantara kita seperti itu, kuatkanlah hatimu. Pasti dipelihara TUHAN. Pengalaman kita sama, kasih TUHAN juga sama, pembelaan TUHAN juga sama. 


Jadi, Daud berani dan merasa sanggup mengalahkan Goliat untuk menghentikan cemoooh Goliat terhadap tentara barisan Israel (Allah yang hidup). Kemudian, setelah mendengar pernyataan Daud, bangsa Israel menjawab Daud dengan pernyataan yang sama.


1 Samuel 17:25

(17:25) Berkatalah orang-orang Israel itu: "Sudahkah kamu lihat orang yang maju itu? Sesungguhnya ia maju untuk mencemoohkan orang Israel! Orang yang mengalahkan dia akan dianugerahi raja kekayaan yang besar, raja akan memberikan anaknya yang perempuan kepadanya dan kaum keluarganya akan dibebaskannya dari pajak di Israel."


Hidup orang Israel dalam tiga keadaan di atas;

  1. Dikuasai kekuatiran.

  2. Dikuasai kenajisan.

  3. Melepaskan diri dari kewajiban (tanggungjawab)

Itulah kelemahan dari sisi rakyat Israel, ketika mereka melarikan diri karena mengalami ketakutan yang hebat kepada Goliat diawali dengan cemas hati dan ketakutan.


Sekarang kita melihat, dari sisi kakak Daud yang tertua (Eliab) dan sisi Saul yang mengalami ketakutan karena tantangan dari Goliat; satu lawan satu. 


1 Samuel 17:28-33

(17:28) Ketika Eliab, kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu, bangkitlah amarah Eliab kepada Daud sambil berkata: "Mengapa engkau datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau datang ke mari dengan maksud melihat pertempuran." (17:29) Tetapi jawab Daud: "Apa yang telah kuperbuat? Hanya bertanya saja!" (17:30) Lalu berpalinglah ia dari padanya kepada orang lain dan menanyakan yang sama. Dan rakyat memberi jawab kepadanya seperti tadi. (17:31) Terdengarlah kepada orang perkataan yang diucapkan oleh Daud, lalu diberitahukanlah kepada Saul. Dan Saul menyuruh memanggil dia. (17:32) Berkatalah Daud kepada Saul: "Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu." (17:33) Tetapi Saul berkata kepada Daud: "Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit."


Baik kakak Daud yang tertua maupun Saul, sama-sama mengalami ketakutan oleh tantangan dari Goliat. Tetapi dalam keadaan takut, baik kakak Daud maupun Saul telah mendengar perkataan dan keberanian Daud. 

Intinya keberania Daud itu sampai kepada Saul dan kakak tertua Daud (Eliab).


Reaksi dari kakak Daud (Eliab); penuh amarah disertai dengan tuduhan yang bukan-bukan kepada Daud.

Inikan aneh, dia sendiri mengalami ketakutan, tetapi penuh amarah disertai dengan tuduhan-tuduhan yang bukan-bukan kepada Daud. 

  • Tuduhan pertama; mengapa engkau datang?

Pernyataan ini menunjukkan bahwa seolah-olah Daud adalah hamba TUHAN yang tidak bertanggungjawab terhadap dua tiga ekor kambing domba yang di padang gurun.

  • Tuduhan kedua; aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau datang ke mari dengan maksud melihat pertempuran. Tetapi jawab Dau: "Apa yang telah kuperbuat? Hanya bertanya saja!" kenapa harus marah-marah.


Reaksi dari Saul: tidak yakin bahwa Daud mengalahkan Goliat.

Alasannya; "Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit."Saul berkata demikian karena ia takut. 


Daud mempunyai keberanian; iman disertai dengan perbuatan. Tetapi, Eliab (kakak Daud) tidak berani, tetapi penuh amarah. Sedangkan Saul takut, tetapi tidak percaya kepada Daud, sontoloyo pemikiran seperti ini; aneh. 

Coba kita gunakan logika, Eliab penakut, kok bisa jadi pemarah; tidak berani bertindak tetapi marah-marah; tidak masuk logika. Saul juga penakut, kok bisa dia mengecilkan seorang pemberani. Ini tidak masuk akal. 

Dari semua bangsa Israel, yang memiliki keberanian hanya satu yaitu Daud. Padahal sebelum Daud hadir, empat puluh hari empat puluh malam mereka sudah ketakutan sampai melarikan diri. Tetapi setelah tampil seorang yang berani gagah perkasa, Eliab kok dikuasai amarah dan Saul juga tidak yakin kepada seorang pemberani. 

Inilah bersunat secara lahiriah tetapi tidak bersunat hati dan tidak sunat telinga; begini kehidupannya; sontoloyo. 


Singkat kata;

  • Orang Israel mengalami ketakutan kepada Goliat sehingga mereka hanya bisa bicara tanpa perbuatan.

  • Kakak Daud yang tertua (Eliab) juga mengalami ketakutan tetapi dengan amarah mempersalahkan Daud yang tidak mempunyai rasa takut. 

  • Saul juga mengalami ketakutan kepada Goliat, tetapi tidak yakin kepada Daud, semetara Daud adalah orang yang tidak tawar mengahadapi Goliat yang tingginya 3 meter. Seharusnya raja tidak tawar hati. Ini kok tawar hati. 

Inilah yang terjadi ketika Israel tidak bersunat telinga dan tidak bersunat hati; lari dan mengalami ketakukan, kecuali Daud. Percayalah; letak keberhasilan seorang hamba adalah taat dan dengar-dengaran.

Pendeknya, oleh ketakutan yang dialami oleh barisan Israel, terdapatlah tiga kesalahan yang sangat fatal; 

  1. Bicara tanpa perbuatan.

  2. Suka mempersalahkan orang lain.

  3. Tidak yakin karena tawar hati.

Kita semua para panitia, termasuk pengurus KSB (ketua, sekertaris, bendahara) Sumatera Utara dan di Tapanuli Tengah, tidak takut mengadakan kebaktian semacam ini. 


Setelah kita melihat kelemahan dari orang yang tidak bersuntat telinga dan tidak bersunat hati, supaya itu jangan tertimpa kepada kita…

JALAN KELUARNYA

1 Samuel 17:16-18

(17:16) Orang Filistin itu maju mendekat pada pagi hari dan pada petang hari. Demikianlah ia tampil ke depan empat puluh hari lamanya. (17:17) Isai berkata kepada Daud, anaknya: "Ambillah untuk kakak-kakakmu bertih gandum ini seefa dan roti yang sepuluh ini; bawalah cepat-cepat ke perkemahan, kepada kakak-kakakmu. (17:18) Dan baiklah sampaikan keju yang sepuluh ini kepada kepala pasukan seribu. Tengoklah apakah kakak-kakakmu selamat dan bawalah pulang suatu tanda dari mereka.


Daud tiba di medan pertempuran setelah Goliat tampil ke depan empat puluh hari lamanya

Angka 40 (empat puluh) adalah angka tamatnya daging. Jika TUHAN kehendaki kita akan melihat bertih gandum seefa dan roti sepuluh (lain waktu). 


Kita akan melihat angka 40 (empat puluh) ini dalam..

Kisah Para Rasul 1:3 dengan perikop: “Roh Kudus dijanjikan”

(1:3) Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.


Yesus menderita sengsara dan mati di kayu salib, tetapi hari ketiga Dia bangkit dan hidup. Namun Yesus masih ada di bumi selama empat puluh hari lagi. Dan berbicara kepada mereka dengan rinci tentang kerajaan Sorga, kaitannya dengan keselamatan


Terkait dengan empat puluh hari…

Keluaran 3:6

(3:6) Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.


TUHAN berfirman kepada Musa “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.”

Arti perkataan ini; TUHAN ingin menepati janji keselamatan kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Ini ada kaitannya dengan keselamatan. 


Keluaran 3:8

(3:8) Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.


Musa diutus oleh TUHAN untuk membebaskan Israel dari tangan Mesir untuk selanjutnya memimpin bangsa Israel sampai ke tanah Kanaan yaitu;

  • Negeri yang baik dan luas.

  • Negeri yang berlimpah susu dan madu.


Kaitannya…

Bilangan 32:10-13

(32:10) Maka bangkitlah murka TUHAN pada waktu itu dan Ia bersumpah: (32:11) Bahwasanya orang-orang yang telah berjalan dari Mesir, yang berumur dua puluh tahun ke atas, tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, oleh karena mereka tidak mengikut Aku dengan sepenuh hatinya, (32:12) kecuali Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, dan Yosua bin Nun, sebab keduanya mengikut TUHAN dengan sepenuh hatinya. (32:13) Sebab itu bangkitlah murka TUHAN kepada orang Israel, sehingga Ia membuat mereka mengembara di padang gurun empat puluh tahun lamanya, sampai habis mati segenap angkatan yang telah berbuat jahat di mata TUHAN.


Setelah dibebaskan dari Mesir, bangsa Israel mengembara di padang gurun empat puluh tahun lamanya. Selama mengembara empat puluh tahun di padang gurun, semua generasi pertama dari bangsa Israel yang lahir di Mesir gugur di padang gurun; mayat-mayatnya bergelimpangan di padang gurun. Mengapa? Sebab mereka adalah angkatan yang jahat, suka memberontak kepada Allah. 


Dari sini kita bisa melihat, tamatnya daging itu lewat suatu pemurnian. Tidak mungkin daging tamat kalau tidak ada pemurnian. Jadi, TUHAN izinkan Goliat menakut-nakuti / menantang bangsa Israel selama empat puluh hari-empat puluh malam sampai tampillah Daud, itu adalah pemurnian (sampai tamatnya daging).


Jadi, kalaupun ada ujian dan cobaan anggap saja kita sedang mengembara di padang gurun dan itu cara TUHAN. Kita memang harus dimurnikan dengan banyak persoalan. Kadang saya saja heran, kok bisa ya saya menghadapi hal ini. Tetapi itu memang harus terjadi supaya saya dimurnikan sampai tamat daging itu. Jadi kita harus memiliki prinsip kalau kita harus dimurnikan supaya daging tamat. 


Kita juga tahu, Musa hidup di atas muka bumi ini selama 120 tahun tetapi itu dibagi menjadi tiga. 

  • 40 tahun pertama di Mesir; dia diajar dan dididik dengan segala hikmat. 

  • 40 tahun kedua dididik juga dalam menggembalakan kambing domba sampai tamat.

  • 40 tahun ketiga di padang gurun; sampati tamat juga disitu lewat pemurnian-pemurnian.

Jadi saudara, mungkin saja saat menghadapi ujian atau pemurnian itu rasanya kita penuh pertanyaan; kok bisa ya TUHAN, tetapi itu adalah tanda bahwa TUHAN mengasihi saya dan saudara. 


Kami memiliki penggembalaan tahun 2011 saudara, jadi masih bau kencur. Kalau TUHAN izinkan sampai di tempat ini, itu kemurahan TUHAN saja. Tetapi jangan saudara suruh saya pulang sebelum waktunya pulang. Saya masuk ke Banten tahun 2001, barulah sepuluh tahun kemudian (tahun 2011) ada penggembalaan dengan dua tiga jiwa.

Tetapi puji TUHAN, TUHAN tambahkan satu, satu. Tetapi kadang saya bertanya juga kepada TUHAN; TUHAN kok tidak langsung 100 jiwa TUHAN. Tetapi rupanya TUHAN mau murnikan sampai tamat daging ini, seperti ujian satu lawan satu, rasanya seperti kita ini ditinggalkan TUHAN dan sesama, baru tampillah Daud. 


Itu tadi keselamatan yang dijanjikan oleh TUHAN kepada Abraham, Ishak dan Yakub termasuk kepada murid-murid-Nya. Kita juga sudah melihat, generasi yang lama sudah mati; Yesus sudah mati di atas kayu salib, sebab yang lama memang harus dikubur, kemudian diganti dengan generasi yang baru itulah kebangkitan Yesus Kristus. Itulah angka 40 (empat puluh). 


Sekarang kita lihat persamaan janji keselamatan (kerajaan Sorga) yang harus dilalui oleh Abraham, Ishak dan Yakub. 

  • Abraham dipanggil untuk menerima tanah perjanjian (Kanaan) namun Abraham  sempat meninggalkannya dan pergi ke Mesir, kemudian dari Mesir kembali lagi ke tanah Kanan, tanah perjanjian

  • Yakub (Israel) harus meninggalkan tanah Kanaan (tanah perjanjian) dan pergi ke Mesir. Keturunan Israel (Yakub) kembali lagi ke tanah Kanaan yang dipimpin oleh Musa yang dilanjutkan oleh Yosua. 

Musa 🡪 manusia lama, tidak pantas masuk ke tanah Kanaan. Kemudian tongkat estafet dilanjutkan oleh Yosua 🡪 manusia baru; tubuh kebangkitan, pantas untuk masuk ke tanah Kanaan. 

Itu kaitan dari mati dan bangkit, empat puluh hari masih ada di atas muka bumi, berbicara soal keselamatan (kerajaan Sorga). Kalau berbicara soal keselamatan harus serius; tidak bercanda, tadi malam sudah saya singgung. Saat Yesus mengerjakan keselamatan serius; tidak bercanda. 

  • Ishak = Anak Tunggal 🡪 Yesus Kristus lahir di Betlehem, namun juga sempat mengungsi ke Mesir. Tetapi setelah Herodes mati Yesus kembali tanah Kanaan, wilayah Nazaret.

Jadi, hal senada dilakukan oleh TUHAN Yesus Kristus; dari Sorga turun ke bumi, sesudah urusan-Nya selesai, dari bumi naik lagi ke Sorga. 

  • Sorga gambaran dari tanah perjanjian. 

  • Dunia ini gambaran dari manusia lama. 

Itulah yang disampaikan TUHAN kepada Musa. 


Lewat pemurnian terjadi angka 40 (empat puluh); tamatnya daging. Tidak usah ngomel, tidak usah bersungut-sungut. 


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang





No comments:

Post a Comment