KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, April 12, 2024

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 11 APRIL 2024

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 11 APRIL 2024

KITAB MALEAKHI PASAL 2

Maleakhi 2:7 

(Seri 2)

Subtema: MENYIMPANG DARI JALAN TUHAN


Shalom, selamat malam bagi kita semua, salam sejahtera di dalam kasih-Nya TUHAN kita Yesus Kristus yang telah menolong kita sampai pada saat malam ini. Kita dibawa dan dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus, beribadah di dalam rumah TUHAN lewat Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci. 


Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN, yang senantiasa tekun digembalakan atau yang malam ini sedang bergabung dengan penggembalaan GPT “Betania” lewat online/live streaming; Youtube, Facebook atau media sosial apapun dimanapun anda berada, baik di dalam negeri maupun di luar negeri; TUHAN memberkati kita semua, TUHAN hadir di tengah-tengah kita dimanapun kita berada. 

Namun, sebelum kita memperhatikan Firman TUHAN, hendaklah kita berdoa di dalam Roh, kita mohon kepada TUHAN segala kemurahan-Nya, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi. 


Mari kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci

Maleakhi 2:7-8 dengan perikop: “Murka TUHAN terhadap para imam”

(2:7) Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam. (2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.


Di sini kita melihat; para imam menyimpang dari jalan TUHAN, sementara mereka ada di tengah-tengah pengutusan. Kata “menyimpang dari jalan TUHAN = sesat.


Saudara, kalau yang diutus itu menyimpang dari jalan TUHAN, bagaimana menurut saudara, apakah mereka sampai kepada tujuan, sampai kepada sasaran, sampai kepada satu titik yang dituju? Menurut hemat saya, tidak akan sampai. Sebab, tentu saja mereka akan tersesat di tengah jalan, mereka akan melangkah di jalan yang bukan datang dari TUHAN, sehingga, ujungya tidak akan sampai kepada sasaran; titik yang dituju. Biarlah hal ini kita perhatikan dengan sungguh-sungguh.


Yesaya 53:6

(53:6) Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.

Domba akan sesat, kalau ia mengambil jalan sendiri dengan kata lain; menuruti apa yang menjadi kata hati saja, tidak menuruti kata hati TUHAN, tidak menuruti kehendak TUHAN. Orang-orang yang mengambil jalannya sendiri pasti sesat.


TUHAN disebut sebagai Gembala Agung, supaya jemaat TUHAN disebut kawanan domba Allah. Kalau domba-domba tergembala, maka domba mengikuti jalan TUHAN. Tetapi, kalau domba-domba tidak tergembala, inilah domba-domba yang akan mengambil jalannya masing-masing, dengan kata lain; mengikuti kata hati sendiri, sehingga ujungnya tidak sampai pada tujuan. 


Kita menjalankan roda kehidupan ini tujuannya adalah Yerusalem Baru (kerajaan Sorga); bahagia di dalam kekekalan. Sementara, harta, kekayaan, uang yang banyak, jabatan tinggi, atau apapun yang kita punya, sedang melangkah di jalan yang menuju kepada kebinasaan. Percayalah saudara; semua yang ada ini menuju kepada kebinasaan. Jadi, perhatikanlah sungguh-sungguh.


Kita akan melihat ketika para imam menyimpang di tengah-tengah pengutusan mereka. 

Yeremia 23:16-17 dengan perikop: "Menentang nabi-nabi palsu"

(23:16) Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Janganlah dengarkan perkataan para nabi yang bernubuat kepada kamu! Mereka hanya memberi harapan yang sia-sia kepadamu, dan hanya mengungkapkan penglihatan rekaan hatinya sendiri, bukan apa yang datang dari mulut TUHAN; (23:17) mereka selalu berkata kepada orang-orang yang menista firman TUHAN: Kamu akan selamat! dan kepada setiap orang yang mengikuti kedegilan hatinya mereka berkata: Malapetaka tidak akan menimpa kamu!"


Nabi-nabi palsu (pemimpin-pemimpin palsu) memberi harapan yang sia-sia (harapan kosong), sebab mereka mengungkapkan sebuah penglihatan, namun hal itu berasal dari rekaan hatinya sendiri, bukan datang  dari  mulut TUHAN.


Contoh harapan yang sia-sia (harapan kosong) dari pemimpin-pemimpin palsu:

  • Mereka selalu berkata kepada orang-orang yang menista firman TUHAN: Kamu akan selamat!

  • Berkata kepada orang yang mengikuti kedegilan hatinya (kekerasan dihati): Malapetaka tidak akan menimpa kamu!"

Dari sini kita bisa melihat, bahwasanya nabi-nabi palsu adalah gambaran dari pemimpin-pemimpin jemaat yang telah menyimpang dari kebenaran. Sebab, mereka membiarkan;

  • Orang-orang yang menista Firman TUHAN.

  • Orang-orang yang mengikuti kedegilan hatinya (keras hati).

Karena, yang terpenting bagi mereka adalah; gereja yang dipimpin mereka dipenuhi jumlah jiwa yang banyak. Pendeknya, orang yang keras hati tidak perlu dikoreksi, termasuk orang yang memfitnah Firman TUHAN/melawan Firman TUHAN, tidak perlu dikoreksi, tidak perlu ditegur. Inilah pemimpin yang menyimpang dari kebenaran, sementara TUHAN mengutus mereka. 


Kalau membiarkan orang berbuat dosa, misalnya; tidak menegur orang yang memfitnah Firman TUHAN, tidak menegur orang yang keras hati, yang terpenting gereja penuh dengan jumlah jiwa yang banyak, sebetulnya hal ini telah menyangkut dengan 2 (dua) ajaran palsu yang terdapat dalam kitab Wahyu. Sebagaimana TUHAN tampil untuk mengoreksi sidang jemaat di Pergamus.


Wahyu 2:12-13 dengan perikop: "Kepada jemaat di Pergamus"

(2:12) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua: (2:13) Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.


Yesus tampil sebagai pedang tajam bermata dua untuk mengoreksi ibadah dan pelayanan dari sidang jemaat di Pergamus.


TUHAN juga tampil sebagai pedang tajam bermata dua untuk mengoreksi ibadah dan pelayanan dari sidang jemaat GPT “Betania” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia. Jadi, TUHAN tidak berdiam diri, TUHAN terus memantau perkembangan dari ibadah-ibadah, pelayanan-pelayanan di dalam rumah TUHAN, di muka bumi ini (seantero dunia).


Setelah diselidiki, dikoreksi dengan pedang tajam, tampaklah kelebihan mereka yaitu; mereka diam di tempat yang disebut sebagai takhta iblis, namun:

  • Mereka tetap berpegang kepada nama TUHAN.

  • Mereka tidak menyangkal iman mereka kepada TUHAN.


Saya bisa bayangkan, satu kota yang besar, semakin kota itu besar, tentu pekerjaan setan semakin besar pula di sana, contohnya; Jakarta. Sekalipun mereka diam di tempat yang disebut sebagai takhta iblis, tetapi saya yakin di kota Jakarta masih banyak anak-anak TUHAN yang;

  • Berpegang kepada nama TUHAN.

  • Tidak menyangkal iman mereka kepada TUHAN.

Ini adalah kelebihan setelah dikoreksi oleh pedang tajam bermata dua. Apakah ini menjadi kelebihan kita? Kalau itu jadi kelebihan kita juga, puji TUHAN. Tetapi yang saya tahu, ada saja dua atau tiga orang di sini, baru saja ada pengaruh dari orang lain untuk pergi ke suatu tempat; dia sudah tinggalkan ibadahnya. 


Semakin besar sebuah kota, semakin besar juga pengaruh iblis setan di situ, dan itu yang disebut dengan takhta iblis.


Wahyu 2:14-15

(2:14) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. (2:15) Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.


Namun, tampak juga kekurangan dari jemaat Pergamus, yaitu:

YANG PERTAMA: Berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.

Maksudnya; mengumpulkan masa sebanyak-banyaknya untuk menjadi pengikut dalam satu sekte atau satu organisasi. Kalau itu yang menjadi sasaran dari sebuah pelayanan, maka sudah pasti sekalipun ada yang menista Firman TUHAN, maka, hamba TUHAN semacam ini tetap berkata; kamu selamat. Sekalipun ada jiwa-jiwa yang mengikuti kedegilan hatinya, maka pemimpin tersebut akan berkata; malapetaka tidak akan menimpa kamu! Inilah ajaran dari pengikut Nikolaus. Sangat disayangkan pelayanan semacam ini. Kalau hidup kita dikoreksi oleh pedang tajam bermata dua, itu  sakit dan jumlah jiwa di gereja itu pasti sedikit. 


Kita ada di ibadah dan pelayanan dimana TUHAN tampil sebagai pedang tajam bermata dua, berarti; menyelidiki, mengoreksi dan membongkar dosa dengan tuntas setuntas-tuntasnya, itu rasanya sakit. Sekarang tergantung kita, mau bertahan atau mundur? Tetapi yang saya tahu, TUHAN telah menyatakan kasih karunia-Nya bagi kita sekaliannya, karena TUHAN akan membawa kita sampai kepada satu tujuan; Yerusalem Baru.


YANG KEDUA: Menganut ajaran Bileam; yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel.

Yudas 1:11 

(1:11) Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.


Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwasanya Bileam melayani karena upah. Ini adalah kesesatan.


Lebih jelas lagi dalam…

2 Petrus 2:15

(2:15) Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat.


Menyimpang dari jalan yang benar, akhirnya tersesat karena mengikuti jalan Bileam, yakni; menerima upah untuk perbuatan yang jahat yaitu; Balak memanggil Bileam untuk mengutuki bangsa Israel. Kisah itu ada dalam Bilangan 22:2-20 dengan perikop: “Balak memanggil Bileam.”


Bilangan 22:5-6 

(22:5) Raja ini mengirim utusan kepada Bileam bin Beor, ke Petor yang di tepi sungai Efrat, ke negeri teman-teman sebangsanya, untuk memanggil dia, dengan pesan: "Ketahuilah, ada suatu bangsa keluar dari Mesir; sungguh, sampai tertutup permukaan bumi olehnya, dan mereka sedang berkemah di depanku. (22:6) Karena itu, datanglah dan kutuk bangsa itu bagiku, sebab mereka lebih kuat dari padaku; mungkin aku sanggup mengalahkannya dan menghalaunya dari negeri ini, sebab aku tahu: siapa yang kauberkati, dia beroleh berkat, dan siapa yang kaukutuk, dia kena kutuk."


Jadi, Balak raja Moab memanggil Bileam untuk menyumpahi, mengutuki bangsa Israel yang sedang berkemah di Sitim. Karena, Balak ketakutan bilamana nanti pasukan atau tentara Israel melewati daerah Moab. Dan untuk pelayanan ini, Bileam menerimah upah. 


2 Petrus 2:16

(2:16) Tetapi Bileam beroleh peringatan keras untuk kejahatannya, sebab keledai beban yang bisu berbicara dengan suara manusia dan mencegah kebebalan nabi itu.

Sebetulnya, TUHAN sudah memperingatkan Bileam dengan keras untuk kejahatan itu. Bayangkan, keledai bisu akhirnya bisa bicara dengan suara manusia untuk mencegah kebebalan dari pada Bileam, inikan aneh. Teguran-teguran yang kita terima memang aneh tetapi nyata. 


Saudara, TUHAN mempunyai seribu satu cara untuk menegur kita. Kalau tidak bisa lagi ditegur lewat pemberitaan Firman, TUHAN izinkan dengan teguran yang lain; saat mengendarai bisa tiba-tiba jatuh di jalan. Atau saat jam-jam ibadah justru pergi ke tempat-tempat lain, lalu kaki terpelecok di situ, dan lain sebagainya. Tetapi ingat, itu adalah bentuk (wujud) bahwa TUHAN mengakui kita sebagai anak, bahwa TUHAN mengakui kita sebagai kekasih-Nya. Tetapi, kalau dia bukan kekasih, dia bukan anak, biarpun berulang kali sudah berbuat salah, bagi dia tidak ada teguran, karena dia bukan lagi anak. Teguran itu hanya berlaku bagi yang dikasihi dan diakui sebagai anak. 


Coba saudara lihat, berapa banyak orang melakukan kejahatan, memfitnah Firman, mengeraskan hati, tetapi bagi dia sudah tidak ada lagi teguran. Itu adalah tanda bahwa dia sudah tidak diakui lagi sebagai anak dan tidak diakui lagi sebagai kekasih TUHAN. Kalau dia masih diakui sebagai anak, diakui sebagai kekasih TUHAN, pasti dia masih menerima teguran-teguran baik lewat tiga macam ibadah pokok maupun dengan cara-cara yang lain.


Ada juga diantara kita yang mengeraskan hati, awalnya tulang keringnya dihantam di batu karang, karena sudah jam ibadah justru pergi. Kemudian, sudah ditegur jangan ngantuk saat ibadah, tetapi tidak mau berubah, maka, jari tengahnya diputuskan pada saat ia bekerja. Saya tahu, itu semua karena kekerasan di hati. Karena dia tidak mau berubah, akhirnya TUHAN yang koreksi, tetapi, itu semua karena TUHAN mengasihi dia. Teguran itu aneh tetapi nyata. 


Bilangan 22:21-27 dengan perikop: "Keledai Bileam dan Malaikat Tuhan"

(22:21) Lalu bangunlah Bileam pada waktu pagi, dipelanainyalah keledainya yang betina, dan pergi bersama-sama dengan pemuka-pemuka Moab. (22:22) Tetapi bangkitlah murka Allah ketika ia pergi, dan berdirilah Malaikat TUHAN di jalan sebagai lawannya. Bileam mengendarai keledainya yang betina dan dua orang bujangnya ada bersama-sama dengan dia. (22:23) Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN berdiri di jalan, dengan pedang terhunus di tangan-Nya, menyimpanglah keledai itu dari jalan dan masuk ke ladang. Maka Bileam memukul keledai itu untuk memalingkannya kembali ke jalan. (22:24) Kemudian pergilah Malaikat TUHAN berdiri pada jalan yang sempit di antara kebun-kebun anggur dengan tembok sebelah-menyebelah. (22:25) Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN, ditekankannyalah dirinya kepada tembok, sehingga kaki Bileam terhimpit kepada tembok. Maka ia memukulnya pula. (22:26) Berjalanlah pula Malaikat TUHAN terus dan berdirilah Ia pada suatu tempat yang sempit, yang tidak ada jalan untuk menyimpang ke kanan atau ke kiri. (22:27) Melihat Malaikat TUHAN meniaraplah keledai itu dengan Bileam masih di atasnya. Maka bangkitlah amarah Bileam, lalu dipukulnyalah keledai itu dengan tongkat.


Di sini kita melihat, sebetulnya, Malaikat TUHAN tampil dengan pedang yang terhunus untuk mencegah Bileam atas rencana perbuatan jahatnya (mengikuti bangsa Israel).


Tetapi….

  • Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN berdiri di jalan, dengan pedang terhunus di tangan-Nya, maka; menyimpanglah keledai itu dari jalan dan masuk ke ladang. Ladang 🡪 kegiatan Roh = PENGHARAPAN.

Tetapi, di sini kita melihat; Bileam memukul keledai itu untuk memalingkannya kembali ke jalan yang ia mau. 

  • Tetapi untuk yang kedua kalinya, ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN berdiri pada jalan yang sempit di antara kebun-kebun anggur dengan tembok sebelah-menyebelah. Maka; keledai itu menekannya dirinya ke tembok sehingga kaki Bileam terhimpit kepada tembok.

Menekankan dirinya ke tembok = menekankan dirinya kepada Firman iman. Tembok 🡪 IMAN

  • Kemudian, berjalanlah pula Malaikat TUHAN terus dan berdirilah Ia pada suatu tempat yang sempit, yang tidak ada jalan untuk menyimpang ke kanan atau ke kiri. Melihat Malaikat TUHAN meniaraplah keledai itu

Meniarap 🡪 doa penyembahan; tinggal tenang dalam KASIH TUHAN.


Bilangan 22:28

(22:28) Ketika itu TUHAN membuka mulut keledai itu, sehingga ia berkata kepada Bileam: "Apakah yang kulakukan kepadamu, sampai engkau memukul aku tiga kali?" 


Di sini TUHAN berbicara dengan cara membuka mulut keledai itu, sehingga keledai itu berbicara seperti manusia dan berkata; Apakah yang kulakukan kepadamu, sampai engkau memukul aku tiga kali?


Tetapi jawab Bileam..

Bilangan 22:29-30

(22:29) Jawab Bileam kepada keledai itu: "Karena engkau mempermain-mainkan aku; seandainya ada pedang di tanganku, tentulah engkau kubunuh sekarang." (22:30) Tetapi keledai itu berkata kepada Bileam: "Bukankah aku ini keledaimu yang kautunggangi selama hidupmu sampai sekarang? Pernahkah aku berbuat demikian kepadamu?" Jawabnya: "Tidak."


Di sini kita melihat, keledai itu kembali berkata; "Bukankah aku ini keledaimu yang kautunggangi selama hidupmu sampai sekarang? Pernahkah aku berbuat demikian kepadamu?"

Keledai itu berkata seperti ini, karena sudah terlebih dahulu Bileam berkata dengan marah, karena keledai itu menyimpang dari jalan yang sudah ditentukan oleh Bileam sebanyak tiga kali. 

Seharusnya, kalau Bileam itu peka, maka dia harus tahu bahwa itu adalah teguran dari TUHAN. Tetapi karena mata rohaninya sudah dibutakan oleh selaput daging, sehingga dia tidak peka lagi terhadap suara TUHAN, teguran TUHAN.


Karena mata rohaninya sudah ditutupi selaput daging, yaitu; melayani karena upah….

Bilangan 22:31

(22:31) Kemudian TUHAN menyingkapkan mata Bileam; dilihatnyalah Malaikat TUHAN dengan pedang terhunus di tangan-Nya berdiri di jalan, lalu berlututlah ia dan sujud.


Maka TUHAN mencelikkan mata rohani Bileam sehingga ia melihat Malaikat TUHAN sedang berdiri di hadapan mereka dengan pedang yang terhunus di tangannya. Pada saat ia melihat, Malaikat TUHAN dengan pedang yang terhunus, secepatnya ia berlutut dan sujud.


Bilangan 22:32

(22:32) Berfirmanlah Malaikat TUHAN kepadanya: "Apakah sebabnya engkau memukul keledaimu sampai tiga kali? Lihat, Aku keluar sebagai lawanmu, sebab jalan ini pada pemandangan-Ku menuju kepada kebinasaan.


Dan akhirnya TUHAN mencelikkan mata rohani Bileam dan berkata; sebab jalan ini pada pemandangan-Ku menuju kepada kebinasaan.


Saya sering kali memberi nasihat-nasihat yang baik, dan oleh karena memberikan nasihat yang baik ini, hati saya hancur. Bahkan, berulang kali disampaikan nasihat yang baik, tetap juga tidak mau didengar. Kenapa saya harus memberi nasihat yang baik? Karena saya tahu jalan itu ujungnya tidak baik. Tetapi, karena tidak mengerti (mata ditutupi selaput daging), satu kali nanti, orang yang tidak mau mendengar nasihat yang baik, matanya akan terbuka dan melihat sesungguhnya apa yang sedang terjadi. Dan kalau engkau sudah melihat apa yang sedang terjadi, bagus kalau engkau mau mengakuinya dan minta ampun kepada TUHAN. Tetapi, kalau engkau hanya melihat dan tidak mau mengakuinya, berarti masih ada keinginan untuk mengulangi kesalahan yang sama. Saya mengatakan ini, karena saya tahu apa yang saya katakan, karena TUHAN memperlihatkan itu kepada saya. Saya berdoa dan berharap supaya engkau datang dan mengakuinya. Apa keuntungan mengakui? Dosa dihentikan. 


Bilangan 22:33

(22:33) Ketika keledai ini melihat Aku, telah tiga kali ia menyimpang dari hadapan-Ku; jika ia tidak menyimpang dari hadapan-Ku, tentulah engkau yang Kubunuh pada waktu itu juga dan dia Kubiarkan hidup."


Dari ini kita melihat, TUHAN itu panjang sabar, limpah kasih sayang dan kasih setia. Andaikata, keledai itu menuruti kemauan dari Bileam, yang mati siapa? Ya Bileam.


Panjang sabar TUHAN adalah kemurahan TUHAN, dan kemurahan ini jangan disia-siakan. Kalau dahulu engkau menempuh jalan yang menuju kebinasaan, engkau menangis hanya karena perkara lahiriah, engkau menyogok sebagai jalan pelicin, tetapi engkau melihat keluargamu mencuri miliknya TUHAN dan engkau tidak menangis melihat kesalahan itu, bahkan engkau memfitnah Firman TUHAN, membiarkan keluargamu mengeraskan hatinya, satu kali TUHAN akan mencelikkan matamu. Tetapi saya kira jauh lebih baik, pedang tajam bermata dua hadir di tengah-tengah ibadah ini untuk senantiasa mencegah kita, dari pada akhirnya TUHAN yang berbicara langsung, sebab itu jauh lebih sakit. 


Bilangan 22:34

(22:34) Lalu berkatalah Bileam kepada Malaikat TUHAN: "Aku telah berdosa, karena aku tidak mengetahui, bahwa Engkau ini berdiri di jalan menentang aku. Maka sekarang, jika hal itu jahat di mata-Mu, aku mau pulang."


Setelah ditegor habis-habisan, akhirnya Bileam mengaku kesalahannya dan minta ampun kepada TUHAN, tetapi sebetulnya, ini bikin malu saja karena dia adalah seorang hamba TUHAN. 


Kalau itu sidang jemaat, walaupun itu tidak baik, masih masuk akal, tetapi kalau hamba TUHAN tetap berjalan menuju kebinasaan karena mata rohaninya ditutupi oleh selaput daging (keinginan daging); di dalamnya setan bertakhta termasuk keinginan untuk uang, kemudian TUHAN pukul baru dia minta ampun, itu kan bikin malu, bukan saja dihadapan TUHAN tetapi juga dihadapan sidang jemaat. Satu kali salah masih dimaklumin, tetapi kalau dua tiga kali salah dan terus-menerus salah, bikin malu saja. 

Kita saling mendoakan, jemaat juga perlu mendoakan saya supaya itu jangan terjadi di tengah-tengah ibadah dan pelayanan dalam penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia.


Yeremia 23:21

(23:21) "Aku tidak mengutus para nabi itu, namun mereka giat; Aku tidak berfirman kepada mereka, namun mereka bernubuat.


Di sini kita melihat, sebenarnya, yang terjadi kepada pemimpin-pemimpin palsu adalah:

  • Aku tidak mengutus para nabi itu, namun mereka giat untuk melayani pekerjaan TUHAN.

  • Aku tidak berfirman kepada mereka, namun mereka bernubuat. 

Ini menunjukkan bahwa nabi-nabi palsu (pemimpin-pemimpin palsu) sudah dikuasai oleh kebebalan, sama seperti kebebalan dari Bileam. 


Kadang-kadang, anak TUHAN tidak mengerti/tidak bisa melihat kebebalan, apalagi seorang hamba TUHAN dengan jemaat yang besar gedung yang mewah. Saya melihat seorang hamba TUHAN tiba-tiba menangis karena terharu. Keharuan itu lahir dari; setelah ia melihat pelayanan yang besar. Tetapi sebetulnya, saya tidak mengerti, pelayanan yang besar ini datang dari TUHAN atau bukan, karena banyak sekali bertolak belakang dengan Firman TUHAN (menista Firman TUHAN). Semestinya, jemaat diajarkan dengan sebuah pengajaran yang benar, itulah pengajaran salib. Tetapi setiap pertemuan ibadah, sibuk untuk menumbangkan jemaat. Kemudian, timbul pertanyaan bagi kita sekarang, setelah jemaat itu tumbang, lalu manfaatnya apa/faedahnya apa? Apakah setelah tumbang jemaat itu berubah menjadi seorang yang super dalam kesucian, atau tiba-tiba rela menjadi pendamaian? Namun faktanya, tidak demikian. 


Kemudian, hamba TUHAN tersebut sibuk menjalankan ibadah fasik, yaitu; berbicara soal berkat-keberkatan, berhasil-keberhasilan. Kalau kita turuti ajaran ini, manfaatnya dimana? Mungkin jemaat itu diberkati dengan limpah, namun jemaat tidak mendapatkan pengajaran Firman Allah yang benar, itulah pengajaran salib. Apakah jemaat mengerti tentang kesucian, soal tahbisan setelah teori prosperity dinikmati? Saya kira tidak. Itulah yang saya sangat sayangkan, terkait dengan hamba TUHAN menangis setelah melihat sebuah pelayanan tetapi tidak bisa membedakan itu datang dari TUHAN atau tidak. 


Rekan-rekan hamba TUHAN, anak-anak TUHAN dimanapun saudara berada, kalau saudara mendengar apa yang saya sampaikan; saudara jangan bersungut-sungut, tidak perlu panas hati, karena apa yang saya sampaikan ini benar.

Yeremia 23:22 

(23:22) Sekiranya mereka hadir dalam dewan musyawarah-Ku, niscayalah mereka akan mengabarkan firman-Ku kepada umat-Ku, membawa mereka kembali dari tingkah langkahnya yang jahat dan dari perbuatan-perbuatannya yang jahat.


Seandainya para pemimpin palsu itu jujur; menyampaikan Firman Pengajaran yang benar di tengah dewan permusyawarahan TUHAN (ibadah dan pelayanan), maka tentu saja umat TUHAN akan kembali kepada TUHAN dan meninggalkan tingkah langkah/perbuatan mereka yang jahat.


Yeremia 23:23-24

(23:23) Masakan Aku ini hanya Allah yang dari dekat, demikianlah firman TUHAN, dan bukan Allah yang dari jauh juga? (23:24) Sekiranya ada seseorang menyembunyikan diri dalam tempat persembunyian, masakan Aku tidak melihat dia? demikianlah firman TUHAN. Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi? demikianlah firman TUHAN.


TUHAN melihat segala kepalsuan- kepalsuan dari pemimpin palsu yang menjalankan ibadah dan pelayanannya di bumi ini. TUHAN tidak hanya melihat yang dekat, TUHAN juga melihat yang jauh bahkan yang tersembunyi sekalipun.


Saudara, kita berdoa dan berjuang terus untuk Firman Pengajaran yang benar ini. Kalau hari ini kita ditolak, kita jangan putus asa tetapi harus berjuang supaya banyak jiwa mengenal TUHAN lewat Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.


Yeremia 23:25

(23:25) Aku telah mendengar apa yang dikatakan oleh para nabi, yang bernubuat palsu demi nama-Ku dengan mengatakan: Aku telah bermimpi, aku telah bermimpi!


Pemimpin-pemimpin palsu bernubuat palsu dengan mengatakan: Aku telah bermimpi, aku telah bermimpi!

Andaikata ia mendapatkan mimpi, nubuat, pembukaan rahasia Firman, niscaya dia menyampaikan Firman yang benar, maka jemaat TUHAN akan kembali kepada TUHAN. Maksudnya kembali kepada TUHAN, meninggalkan jalan yang lama, tingkah langkah yang jahat.


Jadi, hati-hati dengan nabi-nabi palsu, awalnya mereka hanya mengumpulkan masa di tengah ibadah dan pelayanan dengan cara yang bebal; tetapi sesungguhnya mereka tidak memperhatikan ada serigala berbulu domba yang sedang mencerai-beraikan kawanan domba. Ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. 


Pengajaran Firman yang benar akan nampak dan relevan di kota-kota, kalau di desa gejolak itu tidak nampak. Tetapi kita bersyukur, kita ada di tengah kota Serang, ibu kota provinsi Banten dan kita sudah melihat gejala atau gejolak yang sedang terjadi betul-betul relevan, sesuai dengan Firman yang kita terima yang telah menggembalakan kita sejauh ini. 


Dampak negatif menyimpang dari jalan TUHAN.

Maleakhi 2:8

(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.


Para imam menyebabkan 2 (dua) hal:

  1. Membuat banyak orang tergelincir dengan pengajarannya.

Pengajaran mereka adalah pengajaran yang licin. Kalau orang berjalan di jalan yang licin, maka tentu saja banyak orang tergelincir sebagaimana dalam Amsal 7:4-5; Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu, supaya engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang, terhadap perempuan asing, yang licin perkataannya. 

Perempuan jalang 🡪 Babel, antikris. Sedangkan perempuan asing 🡪 nabi-nabi palsu. 


  1. Merusakkan perjanjian Tuhan dengan Lewi.

Kita tahu, TUHAN mengambil orang Lewi dari antara orang Israel ganti dari semua anak sulung orang Israel. Pendeknya, suku Lewi dijadikan anak sulung, untuk;

  • Melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN.

  • Menjadi pendamaian.

Itulah yang dirusak.


Kira rindu menjadi anak sulung dan itu harus dipertahankan. Itu sebabnya, kalau kita beribadah dan melayani dalam tanda kesulungan. Kalau kita tarik garis dalam Alkitab, mulai dari Kain dan Habel (Kejadian 4:4-5);

  • Kain anak sulung tetapi tanda kesulungan tidak nampak dari korban persembahan.. Ketika ia membawa korban dan persembahan hanya sebagian dari tanah yang dipersembahkan kepada TUHAN

  • Tetapi Habel sekalipun ia anak bungsu, tetapi di tengah ibadah dan pelayanannya ditandai dengan tanda kesulungan; dia mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya dan lemak-lemaknya.


Yeremia 23:26-27

(23:26) Sampai bilamana hal itu ada dalam hati para nabi yang bernubuat palsu dan yang menubuatkan tipu rekaan hatinya sendiri, (23:27) yang merancang membuat umat-Ku melupakan nama-Ku dengan mimpi-mimpinya yang mereka ceritakan seorang kepada seorang, sama seperti nenek moyang mereka melupakan nama-Ku oleh karena Baal?


Akhirnya, karena ajaran palsu, mimpi-mimpi palsu, nubuat palsu; umat Israel (anak-anak TUHAN) melupakan TUHAN karena Baal (menyembah berhala). 


Jalan keluarnya:

Yeremia 23:28

(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.

Yang TUHAN mau, kalau hamba-hamba TUHAN (pemimpin sidang jemaat) harus jujur dalam menyampaikan Firman TUHAN. Kalau bermimpi, biarlah ia menceritakan mimpinya itu. Kalau ia beroleh pembukaan rahasia Firman Allah, biarlah ia menyampaikan Firman Allah dengan benar, jangan ditambahkan atau dikurangkan. 


Perlu untuk diketahui: 

  • Jerami → kehidupan yang tidak bernas / tidak berisi Firman Allah (kering-kering rohani).

  • Sedangkan gandum → kehidupan yang bernas (berisi Firman TUHAN)

Maka, apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? Tidak ada. Maka, seorang hamba TUHAN (pemimpin sidang jemaat)  harus jujur menyampaikan Firman TUHAN, supaya nampak; mana yang jerami, mana yang gandum.


Yeremia 23:29

(23:29) Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?


Firman TUHAN digambarkan seperti 2 (dua) hal:

  1. Api berarti menghanguskan.

Yesus telah dihanguskan oleh api derita sengsara-Nya di atas kayu salib supaya dengan demikian kita mengalami penyucian.

  1. Palu. Ini ditujukan kepada orang yang keras hati, sebab Firman Allah sanggup membongkar sampai menghancurkan kekerasan di hati, sehingga kita semua menjadi lemah lembut dan rendah hati.


Jadi saudara, malam ini kita sudah melihat bagaimana pemimpin-pemimpin menyimpang dari jalan TUHAN sehingga banyak orang tergelincir dengan pengajaran mereka dan mereka juga merusakkan perjanjian TUHAN dengan Lewi.. Kalau mereka tahu perjanjian TUHAN dengan Lewi maka mereka tahu bahwa ibadah itu harus membawa sidang jemaat sebagai anak sulung. Tetapi kenyataannya, banyak hamba TUHAN tidak membawa jemaatnya menjadi anak sulung. 


Yeremia 1:7

(1:7) Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.


Hamba TUHAN harus jujur di tengah-tengah pengutusan dan jujur dalam menyampaikan Firman Allah yang dia terima dari TUHAN seperti Yeremia.


Malam ini saya menyampaikan Firman sesuai dengan apa yang saya terima dari TUHAN. Berarti kita semua sama-sama belajar jujur dihadapan TUHAN. Kiranya kuasa Firman Allah menyucikan kehidupan kita, kita dihanguskan untuk disucikan. Kemudian segala kekerasan di hati dihancurkan supaya kita menjadi orang yang rendah hati. 

Yeremia 1:8

(1:8) Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."


Sebenarnya, seorang pemimpin sidang jemaat tidak boleh takut kepada jemaat, sekalipun jemaat itu gelisah; tetap sampaikan Firman yang benar. 

Saya adalah gembala, tahu mana yang memberontak, mana yang gelisah, mana yang pura-pura, mana yang mengkritik, tetapi hamba TUHAN tidak boleh takut, karena TUHAN tetap menyertai seorang hamba TUHAN.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment