KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, June 24, 2024

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 23 JUNI 2024



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 23 JUNI 2024

STUDY YUSUF


Subtema: BAYAR HARGA (PAY THE PRICE)


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN oleh karena rahamtNya kita dihimpunkan oleh dua tangan TUHAN yang kuat di atas gunung TUHAN yang kudus beribadah lewat ibadah kaum muda remaja malam ini. 

Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN yang sedang bergabung dengan penggembalaan GPT BETANIA lewat live streaming, Youtube, Facebook, atau media sosial apapun untuk ibadah pemuda remaja 


Mari kita sambut Study Yusuf sebagai firman penggembalaan untuk ibadah Kaum remaja. Namun jangan lupa tetap berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.


Kejadian 43:11-13 dengan perikop: "Saudara-saudara Yusuf pergi ke Mesir untuk kedua kalinya.

(43:11) Lalu Israel, ayah mereka, berkata kepadanya: "Jika demikian, perbuatlah begini: Ambillah hasil yang terbaik dari negeri ini dalam tempat gandummu dan bawalah kepada orang itu sebagai persembahan: sedikit balsam dan sedikit madu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam. (43:12) Dan bawalah uang dua kali lipat banyaknya: uang yang telah dikembalikan ke dalam mulut karung-karungmu itu haruslah kamu bawa kembali; mungkin itu suatu kekhilafan. (43:13) Bawalah juga adikmu itu, bersiaplah dan kembalilah pula kepada orang itu.


Setelah diyakinkan oleh Yehuda pada ayat 8-10, akhirnya pada ayat 11-13 Yakub mengizinkan Benyamin dibawa oleh anak-anaknya ke Mesir kepada Yusuf untuk membeli gandum. Kemudian dalam kunjungan yang kedua ke Mesir anak-anak Yakub membawa 2 hal lainnya, antara lain:

  1. Balsam, madu, damar, damar ladan, buah kemiri dan buah badam – Dalam dua minggu berturut-turut hal ini telah diterangkan –

  2. Membawa uang dua kali lipat banyaknya.

Malam ini kita akan membahas bagian yang kedua, yaitu: Anak-anak Yakub membawa uang dua kali lipat banyaknya.


Keterangan: ANAK-ANAK YAKUB MEMBAWA UANG DUA KALI LIPAT BANYAKNYA

Anak-anak Yakub membawa uang dua kali lipat banyaknya dalam rincian sebagai berikut: Kelipatan pertama uang tersebut digunakan untuk membeli gandum.  

Kata “membeli gandum” itu berarti untuk memperoleh gandum harus melalui pembayaran dengan uang; inilah ciri pekerjan dari Roh El-Kudus.

  • Yakub adalah gambaran dari Roh El-Kudus.

  • Ishak gambaran dari Anak Allah yang Tunggal.

  • Sedangkan Abraham adalah gambaran dari Allah Bapa. 

Jadi ciri dari pekerjaan dari Roh Allah yang suci ialah selalu bayar harga, tidak mau dengan yang gratisan. 


Kita semua untuk memperoleh sesuatu, apapun itu; mungkin ada sesuatu yang didambakan atau dicita-citaan harus bayar harga. Untuk memperoleh sesuatu, apalagi itu sesuatu yang didambakan atau cita-cita yang sangat berharga harus diperoleh dengan cara membayar harga, tidak boleh gratisan.  Di tengah ibadah dan pelayanan pun sidang jemaat (kaum muda remaja) beribadah harus bayar harga. Imam-imam melayani di tengah-tengah ibadah juga harus bayar harga, termasuk saya sendiri harus bayar harga untuk mempersiapkan ibadah dan pelayanan ini, termasuk pelayanan pemberitaan firman TUHAN saya sendiri harus bayar harganya. 


Kita akan hubungkan soal “BAYAR HARGA” ini di  dalam injil Matius 16:24.

Matius 16:24.

(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.


Perlu kita ketahui dengan seksama; setiap orang yang mau mengikut TUHAN maka ia harus mau dengan rela membayar harganya, antara lain: 

  1. Menyangkal dirinya, 

  2. memikul salibnya, 

  3. dan mengikut TUHAN.


Keterangan: MENYANGKAL DIRINYA.

Menyangkal diri artinya; tidak bermegah atas kelebihan-kelebihan yang dia miliki selain hanya bermegah di dalam TUHAN. Jadi sekali lagi  saya sampaikan dengan tandas; kalaupun kita memiliki sesuatu, atau hal itu dianggap suatu kelebihan jangan kita bermegah atas perkara itu, tetapi biar kita hanya bermegah di dalam TUHAN  saja.


1 Korintus 1:27-29

(1:27) Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, (1:28) dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, (1:29) supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.

 

Apa yang bodoh, apa yang lemah, apa yang tidak terpandang (hina), bahkan yang tidak berarti bagi dunia, justru itu yang dipilih oleh Allah dengan satu maksud yang luhur, yaitu:

  • Yang bodoh bagi dunia; dipilih Allah untuk memalukan hikmat dunia.

  • Yang lemah bagi dunia; dipilih Allah untuk memalukan kekuatan dunia.

  • Yang tidak terpandang bagi dunia; dipilih Allah untuk mempermalukan kemuliaan (semarak) dari dunia.

  • Yang tidak berarti dari dunia; dipilih Allah untuk meniadakan yang berarti.

Mengapa TUHAN melakukan itu? jawabnya; supaya jangan ada orang yang bermegah atas kelebihan-kelebihannya selain hanya bermegah di dalam TUHAN saja. Jadi saudara, inilah kebenaran yang TUHAN dambakan, suatu kebenaran yang absolut (mutlak/tidak lebih, tidak kurang). 

Jadi jangan bermegah dengan kelebihan-kelebihan sekalipun seseorang memiliki kelebihan dalam banyak perkara, tetapi biarlah kiranya kita semua hanya bermegah di dalam TUHAN, itulah suatu kebenaran yang Absolut (mutlak/tidak lebih tidak kurang)


Lebih rinci terkait dengan “BERMEGAH DALAM KELEMAHAN”

2 Korintus 12:1-4 dengan perikop: Paulus menerima penglihatan dan penyataan dari TUHAN

(12:1) Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan. (12:2) Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau -- entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya -- orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga. (12:3) Aku juga tahu tentang orang itu, -- entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya – (12:4) ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.

 

Singkat kata; Rasul Paulus diangkat ke tingkat yang ketiga dari Sorga disebut juga dengan Firdaus, pada saat itulah Paulus menerima; penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan dari TUHAN. Ini adalah perlakuan khusus dari TUHAN kepada Paulus, itu berarti tidak semua hamba Tuhan mengalaminya. Pengalaman yang luar biasa tersebut diceritakan langsung kepada Jemaat Korintus setelah 14 tahun lamanya ia melayani Tuhan.


2 Korintus 12:7

(12:7) Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.


Penglihatan-penglihatan dan penyataan-pernyataan yang hebat dan luar biasa yang diterima Paulus dari TUHAN itu bisa menjadi pemicu sehingga Paulus meninggikan diri (bermegah) dengan kelebihan-kelebihan.  Jadi, supaya Paulus jangan meninggikan diri dan bermegah dengan kelebihan itu, maka kepadanya diberi suatu duri dalam daging yakni seorang utusan iblis menggocoh  Paulus.

Jadi kalau kita digocoh dengan pergumulan yang banyak, jangan kita merasa sedih, jangan menjadi pesimis, jangan minder dan jangan gunakan sebagai alasan untuk tidak giat dalam melayani pekerjaan TUHAN. Tetapi justru duri dalam daging yang sedang menggocoh itu TUHAN izinkan terjadi supaya jangan kita bermegah, jangan meninggikan diri, kecuali hanya bermegah di dalam TUHAN Yesus Kristus saja.

Kadang-kadang duri dalam daging kita jadikan sebagai alasan sehingga kita tidak sungguh-sungguh dalam pelayanan, itu alasan yang konyol, tidak tepat. Tapi justru duri dalam daging diijinkan oleh TUHAN supaya kita tetap merendahkan diri, artinya sekalipun kita memiliki kelebihan atau pemakaian TUHAN kepada kita sungguh luar biasa dalam banyak bidang, kita jangan bermegah dalam kelebihan itu, tapi bermegah hanya di dalam Kristus Yesus saja.  Jadi jangan berdalih karena ada duri dalam daging, jangan berdalih karena terlalu berat pekerjaan TUHAN yang harus kita kerjakan, justru kita bersyukur supaya kita tetap rendah hati, tidak bermegah, tidak meninggikan diri. 


2 Korintus 12:8-9a

(12:8) Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. (12:9a) Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.


Jadi utusan iblis yang menggocoh Rasul Paulus disebut sebagai duri dalam daging, sebenarnya itu merupakan kasih karunia TUHAN bagi kita, mengapa? sebab justru dalam kelemahanlah (duri dalam daging) yang kita tanggung keluar kuasa TUHAN, dan kuasa TUHAN itu keluar sempurna bagi kita semua. Tidak mungkin kuasa keluar tanpa duri dalam daging. Jadi kuasa dari TUHAN itu keluar ketika ada duri dalam daging menggocoh. 

Biar saudara doa jungkir balik siang malam, memohon supaya kuasa TUHAN turun sempurna dalam diri seseorang, kalau dia menolak duri dalam daging, menolak salib di Golgota, tidak mengalami kuasa TUHAN dalam dirinya dengan sempurna, itu sebabnya banyak orang sebagai pecundang, kalah dan kalah terus menghadapi ujian di tengah-tengah pengikutannya kepada TUHAN. Jadi justru pada saat kita bermegah dalam kelemahan disitu kuasa TUHAN keluar dengan sempurna, bahkan menjadi naungan.

 

2 Korintus 12:9B-10

(12:9) Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. (12:10) Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.


Kalau mau bermegah di dalam kelemahan, siksaan, kesukaran, penganiayaan, kesesakan, maka saat itulah kuasa Kristus turun menaungi kita. Pendeknya, kalau kita lemah, maka kita kuat, sebaliknya kalau kita merasa kuat maka kita lemah. Jadi kekuatan itu justru saat duri dalam daging menggocoh (menusuk). TUHAN akan kirimkan kuasa yang sempurna dari sorga keluar dan mengalir dalam diri kita jika saja kita mau bermegah di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam aniaya, di dalam penderitaan dan seterusnya - itu harga yang harus kita bayar –.


Keterangan: MEMIKUL SALIBNYA. 

Memikul salib artinya; memikul tanggungjawab yang TUHAN taruh di atas pundak kita masing-masing. 

Kita semua sebagai anak-anak TUHAN, sebagai sidang jemaat, sebagai imam-imam, harus bertanggung jawab, dan memikul tanggung jawab yang TUHAN taruh di atas pundak kita, jangan kita sama seperti ahli-ahli Taurat dan orang Farisi: 

"Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya (Matius 23:2-3)

Dipercayakan suatu tanggung jawab tetapi ahli-ahli taurat dan orang Farisi tidak memikulnya, mereka hanya mau duduk sebagai seorang pemimpin atas orang Yahudi saja. Tetapi sebagai seorang imam harus memikul tanggung jawab yang TUHAN taruh di atas pundak masing-masing; SAMPAI MATI disitu. Jangan hanya mau melayani tetapi tidak mau memikul tanggung jawab, itu pengertian yang keliru dari seorang pelayan yang keliru.


Kita belajar dari Kolose 3:18-22.

Kolose 3:18-22

(3:18) Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. (3:19) Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. (3:20) Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. (3:21) Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya. (3:22) Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.


Di sini kita perhatikan; Isteri-istri, suami-suami, anak-anak, bapa-bapa, hamba, sampai akhirnya kepada tuan-tuan di bumi ini, masing-masing harus menunjukkan suatu tanggungjawab yang benar dihadapan TUHAN. Adapun tanggung jawab yang harus ditunjukkan...

  • Isteri-isteri: tunduk kepada suami seperti kepada Kristus. 

  • Suami-suami; mengasihi isteri, berarti tidak berlaku kasar.

  • Anak-anak; taat dan hormat kepada orang tuannya.

  • Bapa-bapa; jangan menyakiti anak

  • Hamba-hamba; taat kepada tuannya yang ada di dunia ini.

  • Tuan-tuan; berlaku adil dan jujur kepada hambanya. 

Jadi semua orang pribadi lepas pribadi mempunyai tanggung jawab sendiri. Tanggung jawab itu sudah TUHAN taruh di atas pundaknya dan harus ditunjukkan (dibuktikan) di hadapan TUHAN. Maka kita harus saling mendoakan satu dengan yang lain supaya kita menunjukan suatu tanggung jawab yang benar yang TUHAN taruh di atas pundak kita masing-masing.


1 Petrus 2:9

(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:


Perlu untuk diketahui:

  • Bangsa yang terpilih disebut imamat rajani.

  • Bangsa yang kudus disebut milik kepunyaan Allah sendiri.

Tugas bangsa yang terpilih dan bangsa yang kudus; untuk memberitakan salib dimanapun ia diutus dan berada. 


Perlu untuk diketahui, salib yang kita pikul di atas pundak adalah karya Allah yang terbesar.  Pendeknya, jikalau anak-anak Tuhan menunjukan satu tanggung jawabnya maka disitu TUHAN pun akan berkarya menunjukan suatu keheranan yang besar. 

Sebab itu mau tidak mau kita memang harus menunjukan suatu tanggung jawab, yaitu memberitakan salib dimanapun kita diutus. Kalau kita tidak memberitakan salib, tetapi gosip dan gosip saja yang diceritakan Allah tidak akan menunjukan karya yang besar disitu, tapi kalau kita memberitakan salib baik dalam bentuk lisan (khotbah) ataupun dalam bentuk perbuatan (praktek hidup) disitu TUHAN akan menunjukan suatu karya yang heran. 


Sampai pada akhirnya…

1 Petrus 2:10

(2:10) kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.


Akhirnya kita diakui sebagai umat TUHAN dan beroleh belas kasihan dari TUHAN; hidup dalam kemurahan kalau kita menunjukan satu tanggung jawab di hadapan TUHAN. Kalau yang lain ditolong, maka kita juga pasti ditolong asal kita bertanggung jawab. 

Ayo yang pemimpin pujian, yang bertugas di MMD (Multi Media), yang bertugas sebagai pengetik, sebagai pemain musik tunjukan tanggung jawabmu di hadapan TUHAN, nanti kita diakui sebagai umat TUHAN, kemudian beroleh belas kasihan, itu adalah karya yang heran yang akan TUHAN tunjukan kepada orang-orang yang mau bertanggung jawab. Kalau bertanggung jawab; tau-tau gaji naik, tau-tau dapat pekerjaan yang baik, eh tidak lama gaji naik lagi, bisnisnya berhasil, dan seterusnya, dan seterusnya; TUHAN akan tunjukan karya yang heran. Jadi karya yang heran akan TUHAN tunjukan, tetapi terlebih dahulu kita harus menunjukan suatu tanggung jawab yang benar di hadapan TUHAN. 

Jadi untuk memperoleh sesuatu harus bayar harga, jangan enak-enak saja. Jadi kalau masih bersungut-sungut, suka berdalih, orang semacam ini tidak akan berhasil, tidak akan pernah melihat karya yang heran dan luar biasa, tidak akan pernah merasakan kemurahan. 


Cikal bakal diakui menjadi umat TUHAN dan beroleh belas kasihan TUHAN itu bermula dari pribadi Yakub yang berganti nama menjadi Israel, itu sebabnya keselamatan itu datang dari Israel.

Kejadian 31:38-39 dengan perikop: Laban mengejar Yakub. Yakub adalah gambaran dari Roh El-Kudus. 

(31:38) Selama dua puluh tahun ini aku bersama-sama dengan engkau; domba dan kambing betinamu tidak pernah keguguran dan jantan dari kambing dombamu tidak pernah kumakan. (31:39) Yang diterkam oleh binatang buas tidak pernah kubawa kepadamu, aku sendiri yang menggantinya; yang dicuri orang, baik waktu siang, baik waktu malam, selalu engkau tuntut dari padaku.


Selama 20 tahun bekerja bagi Laban (mertuanya), di sini kita melihat; Yakub menunjukkan suatu tanggung jawab yang besar, sebagai bukti:

  • Kambing domba betina milik Laban tidak pernah keguguran.

  • Jantan dari kambing domba, tidak pernah dimakan oleh Yakub. 

  • Hilang karena diterkam binatang buas atau dicuri orang lain; Yakub sendiri yang menggantinya.


Yakub tidak pernah berharap untuk makan kambing domba jantan = tidak pernah berharap makan atau menikmati yang enak-enak, selain hanya menunjukan suatu tanggung jawab yang sudah TUHAN taru di atas pundak masing-masing. Dan disini saya melihat tanggung jawab Yakub besar, tidak ecek-ecek, karena kambing domba dari Laban yang hilang pun harus ia ganti, entah itu karena dicuri, entah itu karena dimakan binatang buas – bukan karena kelalaiannya – tetapi sekalipun demikian ia harus ganti. 

Bayangkan bukankah dia pribadi yang bertanggung jawab. Ini harus kita pelajari, jangan nanti setelah kita melayani, di dalam pemikiran ini ada pemikiran makan yang lezat-lezat, Yakub tidak seperti itu. Prioritas yang utama adalah tanggung jawab yang harus kita tunjukan di hadapan TUHAN, jangan lagi suka berdalih. 

Ingat kalimat yang saya sampaikan ini;  orang yang suka berdalih, mempermasalahkan beban yang TUHAN taruh, orang semacam ini tidak akan perna berhasil. Jadi kalau mau berhasil perhatikanlah firman Allah malam ini dengan sungguh-sungguh. 


Kejadian 31:40 

(31:40) Aku dimakan panas hari waktu siang dan kedinginan waktu malam, dan mataku jauh dari pada tertidur.


Di sini kita melihat; siang malam Yakub tidak tertidur menunjukan bahwa Yakub bukan seorang pemalas, sebaliknya; ia penuh dengan tanggung jawab, bahkan untuk menunjukan tanggung jawab itu Yakub rela:

  • Dimakan panas terik pada siang hari. 

  • Dimakan oleh kedinginan pada waktu malam.

Jadi memikul salib = memikul suatu tanggung jawab yang harus kita tunjukan di hadapan TUHAN, dan tidak akan pernah memikirkan untuk memakan makanan yang lezat (enak-enak saja) itu jauh dalam pemikiran seorang hamba TUHAN yang bertanggung jawab. Bahkan untuk menunjukan tanggung jawab ia rela dimakan panas terik siang hari dan kedinginan di waktu malam = rela menderita.  

Jadi inilah harga yang harus dibayar untuk mengikut TUHAN, tidak untuk gratisan, demikian juga untuk membeli gandum anak-anak Yakub harus membawa uang; kelipatan pertama ialah uang untuk membayar harga dari pembelian gandum di Mesir.


Keterangan: MENGIKUT TUHAN

Mengikut TUHAN itu berarti; tidak mengikuti jalan manusia atau kehendak sendiri, dengan lain kata; tidak menyimpang dari jalan TUHAN. 


Kita lihat “JALAN TUHAN” 

Yesaya 53:6 

(53:6) Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.


Sesat berarti masing-masing mengambil jalan sendiri =  tidak mengikuti jalan TUHAN.


Matius 22:23, 29 dengan perikop: Pertanyaan orang Saduki tentang kebangkitan

(22:23) Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: 

(22:29) Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!


Di sini kita melihat, TUHAN menyebut orang-orang Saduki sebagai orang sesat, sebab mereka tidak mau mengikuti pendirian atau langkah-langkah atau pengalaman Yesus di dalam tanda kematian dan kebangkitan-Nya. 

Jadi perlu untuk diketahui pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus itu harus menjadi pendirian, itu harus menjadi jalan yang harus kita tempuh atau langkah-langkah kita selama kita hidup di bumi ini, jangan keluar dari situ supaya jangan sesat. Tetapi lihatlah orang Saduki tidak percaya dengan kebangkitan Yesus Kristus. Kalau tidak percaya dengan kebangkitan, berati tidak percaya dengan kematian, inilah yang menyebabkan orang Saduki sesat di jalan. Harusnya langkah mereka langkah kematian dan kebangkitan, maka kalau kita mengikuti langkah-langkah TUHAN selama ada di bumi pasti tidak sesat. 

Pendeknya, orang sesat tidak sampai pada tujuan yaitu kerajaan Sorga.


Yohanes 12:24-25

(12:24) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. (12:25) Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. 


Singkat kata, kalau pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus menjadi pendirian kita, atau langkah-langkah ini yang kita ikuti selama di dunia ini  maka satu kali kelak  kita akan dipermuliakan bersama dengan Dia di dalam kerajaan Sorga = tidak sesat.  Tujuan hidup kita dipermuliakan di dalam kerajaan sorga, maka langkah-langkah kita di bumi harus mengikuti langkah-langkah TUHAN selama di bumi, yaitu; mati dan bangkit.


Yohanes 12:26

(12:26) Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.


Barangsiapa melayani TUHAN, ia harus mengikut TUHAN = mengikuti langkah-langkah Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan selama ia di bumi ini, jangan keluar dari sana, jangan menyimpang dari jalan TUHAN, supaya sampai kepada tujuan, yaitu hidup kekal; Yerusalem baru; dipermuliakan bersama dengan Dia. Jadi dimana TUHAN ada, disitu kita berada, itu namanya mengikut TUHAN sampai pada tujuan hidup yaitu kerajaan Sorga. 


Inilah ciri pekerjaan dari Roh El-Kudus; tidak mau gratisan, sebaliknya mau dengan rela membayar harga, yaitu; sangkal diri, pikul salib, ikut TUHAN – harga yang harus dibayar untuk disebut sebagai pengikut Kristus – itulah pribadi Yakub gambaran dari Roh EL-Kudus. 

Jadi jangan lagi berdalih, supaya kita berhasil ke depan. Ingat kalau kita menunjukan suatu tanggung jawab, TUHAN akan tunjukan keheranan yang besar dari pihak TUHAN; kita diakui sebagai umat TUHAN, kemudian beroleh belas kasihan, tetapi dari pihak kita tunjukan tanggung jawab.

Itulah sebabnya Yakub memerintahkan anak-anaknya untuk membawa uang dua kali lipat banyaknya sebagai kelipatan pertama untuk memperoleh gandum melalui pebayaran uang = bayar harga.


Kejadian 29:20,23,25

(29:18) Yakub cinta kepada Rahel, sebab itu ia berkata: "Aku mau bekerja padamu tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel, anakmu yang lebih muda itu."

(29:20) Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel

(29:23) Tetapi pada waktu malam diambilnyalah Lea, anaknya, lalu dibawanya kepada Yakub. Maka Yakub pun menghampiri dia

(29:25) Tetapi pada waktu pagi tampaklah bahwa itu Lea! Lalu berkatalah Yakub kepada Laban: "Apakah yang kauperbuat terhadap aku ini? Bukankah untuk mendapat Rahel aku bekerja padamu? Mengapa engkau menipu aku?"


Kalau cinta TUHAN maka ketika mengerjakan pekerjaan TUHAN tidak bosan, walaupun pekerjaan itu berat, apa buktinya tidak bosan; tujuh tahun sama seperti tujuh hari. 


Disini kita melihat untuk mendapatkan (menjadikan Rahel menjadi isterinya) Yakub harus bayar harga dengan bekerja kepada Laban tujuh tahun lamanya.


Kejadian 29:26-30

(29:26) Jawab Laban: "Tidak biasa orang berbuat demikian di tempat kami ini, mengawinkan adiknya lebih dahulu dari pada kakaknya. (29:27) Genapilah dahulu tujuh hari perkawinanmu dengan anakku ini; kemudian anakku yang lain pun akan diberikan kepadamu sebagai upah, asal engkau bekerja pula padaku tujuh tahun lagi." (29:28) Maka Yakub berbuat demikian; ia menggenapi ketujuh hari perkawinannya dengan Lea, kemudian Laban memberikan kepadanya Rahel, anaknya itu, menjadi isterinya. (29:29) Lagipula Laban memberikan Bilha, budaknya perempuan, kepada Rahel, anaknya itu, menjadi budaknya. (29:30) Yakub menghampiri Rahel juga, malah ia lebih cinta kepada Rahel dari pada kepada Lea. Demikianlah ia bekerja pula pada Laban tujuh tahun lagi.


Singkat kata, untuk mendapatkan Rahel, maka Yakub harus bekerja selama 14 tahun kepada laban; 2 x 7 tahun = 14 tahun, karena ternyata Laban menipu Yakub. Jadi setelah pernikahan itu, malamnya justru Laban membawa Lea kakak Rahel. Pada waktu pagi ketahuanlah ternyata Laban memberikan Lea sebagai istrinya. Akhirnya untuk memperoleh Rahel, Yakub harus bekerja tujuh tahun lagi. Jadi genap 14 tahun lamanya untuk memperoleh Rahel. Jadi besar harga yang harus dibayar; 2 kali lipat harga yang harus dibayar untuk mendapatkan Rahel sebagai istrinya . 

Sesuatu yang kita cintai itu adalah sesuatu yang sangat berharga. Untuk sesuatu yang kita cintai, untuk sesuatu yang berharga kita tidak perlu hitung-hitungan. Apa yang lebih berharga daripada perkara di bumi ini, apa yang lebih berharga dari harta, kekayaan, uang, kedudukan, jabatan, pangkat yang tinggi yang ada di bumi ini?

Perlu untuk diketahui masih ada yang lebih berharga lebih mulia dari apapun yang ada di bumi ini itulah kerajaan sorga. Jadi untuk itu kita tidak perlu harus bersungut-sungut, ngomel. Ingat sasaran akhir dari perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini adalah perjamuan malam pesta kawin Anak domba (Wahyu 19:6-9).  Jadi untuk memperoleh cita-cita yang sangat luhur dan berharga ini tidak jadi soal bayar harga dua kali lipat .


Kejadian 31:41

(31:41) Selama dua puluh tahun ini aku di rumahmu; aku telah bekerja padamu empat belas tahun lamanya untuk mendapat kedua anakmu dan enam tahun untuk mendapat ternakmu, dan engkau telah sepuluh kali mengubah upahku.


Yakub tinggal di rumah Laban dan bekerja untuk Laban 20 tahun lamanya, dengan rincian:

  •  14 tahun lamanya untuk mendapatkan Rahel.

  •  6 tahun lamanya untuk mendapatkan ternak yang berbintik-bintik, yang berbelang-belang.

Dalam kurun 20 tahun itu 10 kali Laban mengubah upah = rela dicurangi. Biasanya orang kalau dicurangi akan ngomel pagi siang malam, tapi Yakub tidak seperti itu, karena tanggung jawab jauh lebih berarti daripada sekedar mengomel, bersungut-sungut, mempermasalahkan ini dan itu dan lain sebagainya.


Inilah ciri dari pekerjaan Roh EL-Kudus selalu bayar harga untuk memperoleh sesuatu, termasuk untuk membeli gandum ke Mesir. Yakub memerintahkan anak-anaknya untuk membawa uang sebanyak 2 kali lipat; kelipatan pertama digunakan untuk memperoleh gandum, dan hal ini sudah diterangkan malam ini. Dan kita harus mau menjadi orang yang bertanggung jawab, apalagi imam-imam. Kalau kita mau menunjukan suatu tanggung jawab, maka dari pihak TUHAN akan menunjukan suatu keheranan yang besar; kita menjadi umat TUHAN yang senantiasa hidup oleh karena belas kasihan saja, amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment