KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, June 5, 2024

KEBAKTIAN PASKAH PERSEKUTUAN PENGAJARAN PEMBANGUNAN TABERNAKEL (PPT) SESI 2, 30 MEI 2024


KEBAKTIAN PASKAH PERSEKUTUAN PENGAJARAN PEMBANGUNAN TABERNAKEL (PPT)  SESI 2, 30 MEI 2024

Tema: ORANG-ORANG YANG BERSUNAT


Pertama-tama saya ucapkan puji syukur kepada TUHAN, Dia yang telah mengasihi kita, menyatakan kemurahan-Nya, sehingga kita himpunkan, difellowshipkan dan sekarang kita berada di atas gunung TUHAN yang kudus dalam fellowship paskah PPT sesi yang kedua, pada siang hari ini. 


Saya tidak lupa menyapa hamba-hamba TUHAN,  anak-anak TUHAN umat ketebusan TUHAN, yang juga turut bergabung dengan Paskah PPT lewat live streaming; Youtube, Facebook, dimanapun saudara berada, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Namun, jangan lupa, kita tetap berdoa dalam Roh, mohon kepada TUHAN supaya Firman yang dibukakan itu nanti meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi. 


Terimakasih ucapan syukur saya kepada TUHAN, buat perhatian dari seluruh hamba-hamba TUHAN seberapa yang hadir. Kita dipersekutukan bukan karena Daniel U. Sitohang, tetapi kita dipersekutukan dari berbagai daerah dan dari berbagai denominasi gereja; oleh TUHAN lewat Pengajaran Mempelai Dalam Terang Tabernakel. 

Saya melihat ada dari; GEPETA, GPT, GBI, GPDI, GKKI, GESBA, GSJA. Kita berbeda denominasi, tetapi jangan salah, kita adalah organisme (tubuh Kristus). Sekali lagi, saya berterimakasih kepada perhatian dan doa saudara, kiranya TUHAN menjawab perhatian dan doa kita semua.


Yang saya hormati juga, ibu Janda (ibu Sinaga), bisa hadir bersama kita. Bapa Pdt. Sinaga sebagai pendiri GKII, sudah berpulang; kembali kepada Sang Pencipta. Beliau adalah sahabat kita, dialah yang menjadi penasihat PPT dibalik layar. Kita doakan ibu Sinaga supaya kuat dan di dalam TUHAN dan selalu bersama-sama dengan kita, seperti bapa Pdt. Sinaga sebagai penasihat dari PPT ini. Kita saling mendoakan satu dengan yang lain. Lalu penasihat kita sekarang (Pdt. Uliman) tidak bisa hadir, terkait dengan organisasinya yang harus diikuti. 


Tetap juga saya menaruh hormat kepada bapa Pdt. Manulang dan ibu yang datang  dari Sibolga, menggunakan sepeda motor. Suatu perjuangan untuk bisa datang ke tempat ini, TUHANlah yang membalaskan. Tetapi saya juga tidak memungkiri, yang datang dari Medan, Batam, Kalimantan, Bali, Riau, dan Jabodetabek; TUHANlah yang memberkati kita  semua. TUHANlah yang membalaskan perhatian kita semua.


Dihadapan saudara atau disebelah kanan saya terpampang dengan jelas tema paskah PPT tahun ini, yaitu; ORANG-ORANG YANG BERSUNAT yang terambil dari Filipi 3.


Mari, dengan hati yang rindu kita kembali untuk memeriksa…

Filipi 1:1b dengan perikop: "Kebenaran yang sejati"

(3:1) Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu. (3:1) Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan. (3:2) Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,


Firman Allah yang disampaikan secara berulang-ulang memberi kepastian disebut juga dengan iman teguh, berarti kuat dan tidak mudah goyah terhadap:

  • Ujian dan cobaan hidup yang terjadi atas muka bumi

  • Terhadap hal-hal yang tidak suci yang disebabkan oleh siseteru, antara lain:

  1. Daging dengan segala hawa nafsunya yang jahat.

  2. Dunia dan arusnya yang menghanyutkan dan menenggelamkan hidup gereja TUHAN ke dasar keterpurukan.

  3. Iblis setan atau si pendurhaka dengan segala tipu dayanya.


Bukti iman teguh: hati-hati terhadap anjing-anjing yakni; pelayan-pelayan jahat, karena mereka penyunat-penyunat palsu.


Filipi 3:3

(3:3) karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.


Sesungguhnya, yang disebut sebagai orang-orang yang bersunat adalah:

  1. Beribadah oleh Roh Allah, berarti; ibadah dan pelayanan itu didorong oleh Roh Allah bukan daging dan kepentingannya

  2. Bermegah di dalam Yesus Kristus; bermegah di dalam penderitaan, sengsara, kelemahan dan lain sebagainya.

  3. Tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, berarti lebih menaruh harap dan percaya kepada perkara di atas, perkara rohani, ibadah dan pelayanan dengan segala kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya.

Itulah yang disebut dengan orang-orang yang bersunat.


Singkat kata, kita telah menemukan serta mengenali orang-orang dan orang-orang yang tidak bersunat.

  • Orang-orang yang bersunat 🡪 orang-orang yang memiliki kepastian berarti; kuat dan tidak goyah terhadap segala jenis ujian.

  • Orang-orang yang tidak bersunat itulah anjing-anjing / penyunat-penyunat palsu / pekerja-pekerja jahat.


Tetapi tadi kita sudah membaca, pada ayat 2 terdapat tiga kali kata hati-hati.

Hati-hati = waspada, itu berarti; dibutuhkan perjuangan keras di dalam menghadapi anjing-anjing dan penyunat-penyunat palsu. Dalam kesempatan ini kita kembali melihat; perjuangan Daud di dalam menghadapi anjing-anjing dan penyunat-penyunat palsu.


1 Samuel 17:36 

(17:36) Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup."


Goliat dan orang-orang Filistin disebut orang-orang yang tidak bersunat.

Tidak bersunat berarti; kulit khatannya belum dikerat -- belum diputuskan dari hidupnya. 

Ini yang membuat seseorang menjadi najis dan sangat menjijikkan dihadapan TUHAN.

Jadi, Goliat ini sangat menjijikkan di hadapan TUHAN. Maka, inilah yang sedang diperjuangkan raja Daud. 


Bukankah kita semua imamat rajani? Yang kita perjuangkan adalah untuk melepaskan sesuatu yang menjijikkan, itulah si kulit khatan (Goliat) musuh besar -- musuh dalam selimut. Jangan kita menyukai apa yang dibenci oleh TUHAN supaya kita jangan turut dibenci oleh TUHAN (Wahyu 18:2).


Ulangan 10:16

(10:16) Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.


Tegar tengkuk, keras kepala, kepala batu atau keras hati, disebutlah orang-orang yang tidak bersunat.


Lebih rinci…

Kisah Para Rasul 7:51

(7:51) Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.


Kembali saya tandaskan; keras kepala/berkepala batu adalah orang yang tidak bersunat hati dan tidak bersunat telinga.

  • Tidak bersunat hati = tidak taat kepada Firman.

  • Tidak bersunat telinga = tidak dengar-dengaran.

Sikap mereka: selalu menentang Roh Kudus, Roh Allah yang suci. 

Menentang Roh kudus adalah dosa warisan (dosa turunan), sebab dikatakan; “sama seperti nenek moyangmu”. Yang keras kepala pada waktu itu adalah bangsa Israel dan itu masa kegeraman (kertak gigi).


Tadi malam kita sudah melihat bahwa, Goliat keluar dari Setan (Filistin) -- daging besar keluar dari Setan (Filistin), menentang barisan Roh Kudus. Yakub berganti nama menjadi Israel. Dan kita sudah mengikuti penjelasannya tadi malam.

Bagi yang tidak hadir tadi malam, bisa diikuti dari Youtube atau Facebook, karena tersimpan baik.


Kita lihat: MENENTANG ROH KUDUS DARI SISI YANG LAIN.

Matius 12:30

(12:30) Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.


Kalimat pertama: Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku.

Perlu untuk diketahui: kalau seseorang tidak bersama dengan TUHAN, itu berarti ia bersama dengan siseteru dari Allah yakni; 

  • Iblis setan itulah si pendurhaka. 

Kalau bersama dengan setan, akhirnya mendurhaka kepada TUHAN persis seperi antikris.

  • Dunia dengan segala perkara-perkara yang ada di dalamnya, disebutlah itu perkara di bawah.

  • Daging dengan segala keinginan-keinginannya yang jahat.


Kalimat kedua: Siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.

Perlu untuk diketahui: Roh Mempelai adalah roh kesatuan (roh yang mengumpulkan), tidak mencerai-beraikan antara yang satu dengan anggota tubuh yang lain.

Kita semua adalah organisme, kita semua ada anggota tubuh Kristus, banyak bahkan berbeda-beda, tetapi kalau kita di dalam Roh Mempelai kita akan dikumpulkan menjadi satu dengan TUHAN, tidak tercerai-berai.


Pertanyaannya: Saat kapan roh tercerai-berai itu terjadi?

Jawabanya: pada saat merasa diri paling benar, paling suci, paling murni dari fellowship yang lain, hamba-hamba TUHAN yang lain.


Saya berharap, lewat fellowship ini, kita semua menjadi satu, disatukan oleh Roh Mempelai, jangan Roh yang lain. Pendeknya, fellowship paskah PPT harus satu dengan fellowship-fellowship yang lain, jangan dikotak-kotakin, kita tidak boleh memisahkan diri dari anggota tubuh (fellowship) yang lain hanya karena merasa diri paling benar, paling suci, paling murni.

Jadi, kalau saudara rindu atau tergerak ke fellowship yang lain; silahkan. Tetapi juga jangan angker, jenuh melihat persekutuan ini, walaupun kelihatannya kecil tidak ada apa-apanya. Artinya, saling menerimalah; yang besar kita terima, yang kecil kita terima. Masa, kalau di sana uangnya banyak, kita datang ke sana, kalau tidak ada uang di sini, maka tidak datang. Masa yang hebat diterima, yang lemah tidak -- kaki yang terhubung dengan tanah (kehinaan), tidak diterima.

TUHAN datang justru mencari anggota tubuh yang paling hina.


Akibat mencerai-beraikan: ia menentang TUHAN dan Roh TUHAN yang paling suci dan sempurna. 


Lukas 7:36-38 dengan perikop: "Yesus diurapi oleh perempuan berdosa"

(7:36) Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. (7:37) Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. (7:38) Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.


Di sini kita melihat; terjadi satu fellowship (persekutuan) yang indah dan manis dihadapan TUHAN.

Tuan rumahnya ialah seorang Farisi itulah Simon si kusta, sebab Dialah yang mengundang Yesus datang ke rumahnya.

Kusta itu putih, tetapi penyakit, itulah kebenaran diri sendiri (merasa diri paling benar, suci dan murni).


Kemudian, yang menjadi pembicara ialah: TUHAN Yesus Kristus.

Mengapa? Sebab Dialah Firman Allah yang hidup dan kuat, berarti; berkuasa untuk mengadakan penyucian terhadap dosa, membongkar dosa sampai kepada akar-akar dosa. Sehingga, nampak dengan jelas di sini, perempuan yang terkenal sebagai orang yang berdosa tampil dalam keadaan hidup yang sudah diubahkan (mengalami keubahan).

Banyak orang berdosa, tetapi belum tentu terkenal, tetapi, perempuan ini terkenal karena dosa, berarti dosanya luar biasa. Akan tetapi, karena begitu hebatnya penyucian itu terjadi, akhirnya perempuan inipun mengalami satu keubahan yang dahsyat.


Tanda keubahan:

  1. Membasahi kaki Yesus dengan air matanya.

Ini sama seperti mengalami penyucian oleh FIRMAN ALLAH.

Dalam pola Tabernakel terkena kepada Meja Roti Sajian dengan dua belas ketul roti 🡪 ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab.

  1. Ia mencium kaki-Nya.

Ini bagaikan tinggal dalam KASIH ALLAH, hidup di dalam doa penyembahan.

Dalam pola Tabernakel terkena kepada Mezbah Dupa 🡪 tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan.

  1. Meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi.

Hal ini berbicara soal kepenuhan ROH KUDUS.

Dalam pola Tabernakel terkena kepada Pelita Emas supaya bersinar terang (menjadi kesaksian) 🡪 tekun dalam Ibadah Raya Minggu.


Jadi, kalau seseorang sudah diubahkan, maka ia akan tetap bersekutu dengan TUHAN lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Kalau bolong-bolong, belum keubahan namanya, apalagi bolong karena karena  ke pesta.

Jangan bersungut-sungut ya saudaraku, saya ini sedang menyampaikan kemurnian Firman saja, tidak maksud tunjuk sana-tunjuk sini. Kiranya kita pahami dengan sungguh-sungguh. 


Lukas 7:39

(7:39) Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: "Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa."


Simon si kusta merasa diri paling benar, suci, sehingga ia merasa jijik melihat perempuan itu.

Merasa jijik melihat orang berdosa, menunjukkan bahwa Simon tidak memiliki Roh Mempelai.

Terhadap dosa kita jijik, tetapi orangnya jangan. Namun Simon si kusta merasa jijik melihat perempuan itu, dasarnya karena dosa. Itu berarti, Simon si kusta, oleh karena kebenaran diri sendiri: ia menentang TUHAN dan Roh Allah yang suci.


Mulai dari sekarang, marilah mengakui satu dengan yang lain tanpa mempergunjingkan kekurangannya, tetapi kita tolak kekurangannya. Kita harus memiliki Roh Mempelai dan kita harus buktikan di mata TUHAN, bukan kepada manusia. 


Lukas 7:40-42A

(7:40) Lalu Yesus berkata kepadanya: "Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu." Sahut Simon: "Katakanlah, Guru." (7:41) "Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. (7:42) Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?"


Roh Mempelai adalah roh mengampuni; menghapuskan hutang dosa, antara lain:

  • Hutang dosa 500 dinar 🡪 hutang dosa besar.

  • Hutang dosa 50 dinar 🡪 hutang dosa kecil

Kalau seseorang betul-betul diliputi/dikuasai oleh Roh Mempelai, dosa besar dihapuskan, dosa kecil dihapuskan. Kalau seseorang belum dikuasai Roh Mempelai, selalu bicara masa lalu dan melihat kekurangan orang lain, padahal TUHAN sudah ampuni. 

Perlu untuk diketahui; kalau Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel disampaikan oleh seorang pembicara, maka yang menerimanya akan diliputi oleh Roh Mempelai. 


Di atas tadi kita sudah melihat; ada fellowship yang indah dan manis;

  • Tuan rumahnya Simon si kusta; namun sayangnya ia hidup dalam kebenaran diri sendiri. 

  • Pembicaranya adalah pembicara tunggal itulah TUHAN Yesus Kristus, memang Dia Firman Allah yang hidup dan kuat, berkuasa mengadakan penyucian sampai ke akar dosa, sehingga perempuan berdosa mengalami keubahan dengan tanda; tekun dalam tiga macam ibadah pokok.

Inilah Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Jadi, Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel; besar dan mulia, mengangkat harkat dan martabat gereja TUHAN.


Lukas 7:42B-43

(7:42) Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?" (7:43) Jawab Simon: "Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Kata Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu itu."


Lewat Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel, akhirnya Simon si kusta tahu siapa yang pada akhirnya akan lebih mengasihi TUHAN. Kalau tidak ada Pengajaran Mempelai kita tidak akan tahu siapa orang yang terlebih mengasihi TUHAN.


Simon si kusta tahu yang berhutang 500 dinar, itulah yang teramat lebih mengasihi TUHAN, karena hutang dosanya sudah diampuni. Jadi, dalam hal ini sudut pandang Simon si kusta telah diluruskan oleh TUHAN.

Seburuk-buruknya, sekotor-kotornya Simon, karena kefarisian dan kemunafikan, karena kustanya (kebenaran diri sendiri), ternyata bisa diperbaiki baik mindset (cara berpikir) maupun hatinya. 


Kita datang dari latar belakang yang berbeda-beda, saya datang dari latar belakang yang buruk, tetapi, manakala kita mau buka hati lebar-lebar dan menerima Firman Pengajaran dalam terangnya Tabernakel, maka mindset / cara berpikir dan sudut pandang yang lama diluruskan secara ajaib oleh TUHAN. Pendeknya, terjadi suatu keubahan besar.


Lukas 7:47

(7:47) Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."


Kenapa seseorang pada akhirnya banyak berbuat kasih? Karena dosanya yang banyak itu sudah diampuni TUHAN.

Jadi banyak berbuat kasih adalah tanda bahwa dosanya yang banyak itu sudah diampuni. Sedikit diampuni, kasihnya pun kecil dan sedikit kepada TUHAN. 


Matius 12:31-32

(12:31) Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. (12:32) Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak.


Perlu untuk diketahui:

  • Menentang Allah Bapa masih diampuni

  • Menentang Allah Anak (Yesus) masih diampuni.

  • Menentang Roh Allah yang suci (Roh Kudus); dosanya tidak diampuni.

Karena, menghujat Roh Allah yang suci, itu setara dengan menghujat kemah kediaman Allah, sebab kemah kediaman Allah adalah tempat Roh Allah beraktifitas.


Wahyu 13:3 dengan perikop: “Binatang yang keluar dari dalam laut”

(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.


Antikris sibuk untuk mengadakan mujizat kesembuhan, sehingga:

  • Seluruh dunia heran.

Itu berarti; ibadah pelayanan dari antikris, sibuk hanya untuk membuat dunia heran, memikat hati dunia. 

Saya tidak persalahkan ibadah dalam bentuk kegerakan, sehingga; yang sakit sembuh, mujizat terjadi, itu kegerakan hujan awal.

Sedangkan, hujan awal dimulai dari percaya, bertobat, dibaptis, dipenuhkan Roh Kudus klimaksnya; tekun dalam tiga macam ibadah pokok.

Kalau kegerakan hujan akhir, itulah yang dilihat oleh rasul Paulus; Ruangan Maha Suci (empat persegi) -- Yerusalem Baru -- mempelai TUHAN, tetapi di dalamnya ada dua hal yaitu;

  1. Peti perjanjian

  2. Mezbah pembakaran ukupan

Tetapi lihatlah, antikris dalam ibadahnya sibuk mengadakan mujizat kesembuhan untuk memikat hati banyak orang.


Kalau ibadah dalam sebuah penggembalaan yang dipimpin seorang pemimpin sidang jemaat sibuk hanya untuk mengadakan mujizat kesembuhan, tanpa menyampaikan pengajaran salib dasar dari Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel, saya kira dia hanya sedang memikat jemaat TUHAN, bukan memikat hati TUHAN, saya berani katakan itu dengan tandas.


Ibadah dari awal sampai akhir, jemaat dibawa untuk tumbang, untuk apa tumbang? Pertanyaan saya, kalau sudah tumbang, apakah dia sudah suci? Apakah sudah sempurna? Yang menyucikan itu adalah Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Ini adalah kaitan dimana antikris hanya sibuk mengadakan mujizat, untuk memikat lautan dunia (orang banyak).


  • Akhirnya, dunia mengikuti antikris.

Itu berarti, sistem pelayanan antikris adalah mencerai-beraikan manusia (lautan dunia) dari TUHAN. Sistem pelayanan mereka bukan mengumpulkan bersama dengan TUHAN. Siapa mencerai-beraikan, ia menentang Roh Kudus.


Itulah pelayanan dari antikris. 


Saya kira tidak perlu kita menunjuk siapa hamba TUHAN yang dikuasai oleh antikris. Sebab, dari pengajaran ini kita sudah tahu siapa hamba TUHAN yang dikuasai oleh roh antikris. Mohon maaf untuk hamba TUHAN yang mengikuti dari live streaming, jangan marah dengan pemberitaan Firman ini. Saya rindu ketulusan itu menghampiri saudara yang ada di sana. Jangan kita bodoh-bodohi sidang jemaat seperti ajaran Nikolaus, hanya untuk memperbanyak jemaat. 


Lihat, orang yang sakit -- sembuh. Tahun depan ada lagi orang sakit, nanti dikasih lagi obatnya itulah “jus racikan.” Ini terjadi sampai tahun 2027, sebab tahun kelimpahan terjadi dari tahun 2020 sampai 2027. Jadi, yang sekarang terjadi adalah sakit -- sembuh - sakit -- sembuh; dunia heran.  Ini adalah teka-teki orang bijak (Amsal 1:6). Gempa bumi yang mengguncang seluruh dunia dari tahun 2020 sampai 2027 itu adalah teka-teki orang bijak, dan siapa yang dapat memahami ini? Hanya Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.


Inilah kondisi pelayanan dari antikris, sibuk mengadakan mujizat, akhirnya mencerai-beraikan lautan dunia dari TUHAN, menentang Roh Kudus.


Wahyu 13:4

(13:4) Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"


Akhirnya, lautan dunia (yang tertarik kepada mujizat kesembuhan) berada pada puncak ibadah dari setan dan antikris.

Puncak ibadah dari setan tritunggal; naga, antikris, nabi-nabi palsu adalah perkara-perkara di bawah. Suatu penyembahan yang keliru, mereka berada pada puncak penyembahan dari naga dan antikris.


Iblis membawa Yesus ke atas gunung yang tinggi (tingkat ibadah yang tertinggi / puncak ibadah), dia memperlihatkan kerajaan dunia dan kemegahannya asal Yesus menyembah iblis. Tetapi Yesus tidak mau, karena Dia adalah Imam Besar Agung yang memimpin ibadah-ibadah di bumi sampai kepada puncak ibadah; doa penyembahan -- bagaikan asap dupa kemenyan naik ke hadirat Allah, menembusi takhta Allah --


Wahyu 13:5-6

(13:5) Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. (13:6) Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.


Akhirnya, selama 42 bulan (3½ tahun) antikris akan;

  • Menghujat Allah

  • Menghujat Yesus Anak Allah

  • Menghujat kemah kediaman-Nya = menghujat Roh Allah yang suci = menentang Roh Allah yang suci.


Sebelum saya terpanggil menjadi hamba TUHAN, saat melihat hamba TUHAN dalam ibadah, dari awal sampai akhir sibuk mengadakan mujizat kesembuhan, saya heran dan berkata; hebat ya -- yang sakit sembuh, yang lumpuh berjalan, yang buta melihat, yang tuli mendengar, kerasukan setan dilepaskan.  Tetapi oleh kemurahan TUHAN, lewat Pengajaran Mempelai membedah satu-satu, sehingga tahu mana yang baik, mana yang tidak baik di tengah ibadah pelayanan kepada TUHAN.


Pendeknya, antikris tidak diampuni TUHAN dan TUHAN akan membinasakan antikris dengan nafas mulut-Nya.


Wahyu 13:7

(13:7) Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.


Satu kali antikris diizinkan berperang untuk mengalahkan orang-orang kudus, tepatnya pada saat antikris menjadi raja atas seantero dunia ini. 


Antikris berkuasa atas bumi ini selama tujuh tahun, puncaknya 3½ yang kedua. 

  • 3½ yang pertama ada ibadah tetapi harga Firman mahal; secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelas sedinar (Wahyu 6:6). Tetapi walaupun ibadah sulit, jangan dirusak minyak, serta anggur (kasih dari Sorga). 

  • 3½ tahun yang kedua; korban sehari-hari telah dirampas itulah korban sembelihan dan korban santapan.

  • Korban sembelihan = ibadah dihubungkan dengan salib.

  • Korban santapan = Firman Pengajaran yang benar dan murni sudah tidak ada lagi.


Kembali saya sampaikan: satu kali antikris diizinkan berperang untuk mengalahkan orang-orang kudus, tepatnya pada saat antikris menjadi raja atas seantero dunia ini. 

Demikianlah Goliat (daging besar), musuh dalam selimut (si kulit khatan), menentang barisan TUHAN (barisan Roh Kudus). Akibatnya: Saul dan orang Israel mengalami ketakutan. Dan tingkat ketakukan mereka pada level; cemaslah hati (1 Samuel 17:11). Hal itu sudah diterangkan tadi malam.


Sampai pada akhirnya, tingkat ketakutan mereka sudah sampai kepada level: melarikan diri dari Goliat.

Pendeknya, puncak ketakutan dari bangsa Israel adalah kalah sebelum berperang -- kalah sebelum berjuang = menyerah kepada pikiran dan perasaan manusia daging (1 Samuel 17:24).


Sekarang kita akan melihat ciri-ciri berada pada puncak ketakutan.

DARI SISI KAKAK DAUD YANG TERTUA; Eliab, Abinadab dan Syama.

1 Samuel 17:26-28

(17:26) Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?" (17:27) Rakyat itu pun menjawabnya dengan perkataan tadi: "Begitulah akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan dia." (17:28) Ketika Eliab, kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu, bangkitlah amarah Eliab kepada Daud sambil berkata: "Mengapa engkau datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau datang ke mari dengan maksud melihat pertempuran."


Ketika kakak Daud mendengar jawaban Daud kepada orang Israel, Eliab marah sejadi-jadinya.

Kemudian, di tengah-tengah amarah yang meluap-luap, Eliab menuduh Daud melakukan yang bukan-bukan, antara lain...

  1. Pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di padang gurun?

Hal ini menunjukkan bahwa seolah-olah Daud seorang yang tidak bertanggungjawab, karena dua tiga ekor domba (jiwa).


Kita tetap menunjukkan rasa tanggungjawab kita kepada TUHAN. Memang saudara ada di tengah fellowship PPT ini, tetapi kita kan sudah titipkan penggembalaan kepada Gembala Agung, bukan berarti saudara tidak bertanggungjawab. 

Umpama, teman saya Bapa Pdt. Aritonang dari Cibubur, bukan berarti beliau tidak bertanggungjawab kalau meninggalkan penggembalaan di sana untuk selama dua hari di sini. 


  1. Aku kenal sifat pemberanimu.

Berarti Eliab ini orang yang iri hati. Daud berani melawan musuh, tetapi disalahkan. Kenapa orang suka menyalahkan kelebihan orang lain, padahal kelebihan itu positif? Karena iri. Iri adalah tanda tak mampu.

Sebab itu, kita tidak perlu iri-iri kalau seseorang dipakai TUHAN.


Tadi malam sudah saya saksikan, siapapun yang berkhotbah pasti saya tulis rapih-rapih, bukan munafik atau pura-pura, karena saya tahu ada rahasia di situ, saya akan memamahbiaknya.

Kalau ada yang berani mengerjakan pekerjaan TUHAN (fellowship) dimana-mana, kita jangan marah, jangan iri, biarkan saja. Jangan berkata; itukan dari kita dulu, siapa dia, kok sekarang berani. 

Kehidupan ini seperti roda dihadapan TUHAN, dan TUHANlah yang menggerakkan roda itu. TUHAN mau pakai di atas atau di bawah, terserah TUHAN. Kalau kaki tetap di bawah, terserah TUHAN, sebab, kalau kaki di atas bingung kita. TUHAN lebih tahu dimana anggota tubuh didudukkan sesuai dengan pemakaian TUHAN. Ada yang dipakai sebagai kaki supaya berjalan dan berlari cepat, tetapi memang dia harus menanggung kehinaan. 


  1. Aku tahu kejahatan hatimu: engkau datang ke mari dengan maksud melihat pertempuran.

Maksudnya: Daud datang ke pertempuran hanya untuk mengamat-amati saja.


Saudara datang ke sini bukan untuk mengamat-amati kan saudaraku? Amunisinya bagaimana? Dia pakai apa? Lembing, tombaknya itu nanti ditancapkan bagaimana? Siapa lebih hebat pembukaannya? Kalau saudara datang untuk memata-matai saya, pasti besok saudara tidak datang lagi. 


Inilah tuduhan yang bukan-bukan dari kakak Daud yang disertai dengan amarah yang meluap-luap.


1 Samuel 17:29

(17:29) Tetapi jawab Daud: "Apa yang telah kuperbuat? Hanya bertanya saja!"


Sesungguhnya, Daud hanya bertanya saja. Sebab Goliat itu siapa? Apakah dia bisa mengalahkan tentara TUHAN? Dia bisa mengalahkan orang yang bersunat? Itu saja.

Artinya, perkataan Daud ini hanya ingin memberi support untuk mengisi kekosongan, mencharge kembali, menguatkan kembali, supaya kita ada semangat dan gairah di tengah ibadah dan pelayanan ini.


Jadi, kita tidak perlu menyalahkan orang yang bersalah, terkadang hanya dengan bertanya saja, orang lain dapat disadarkan dari kesalahan dan perbuatan bodohnya. Tidak perlu mengatakan; kamu begini, kamu kotor, kamu berzinah, kamu korupsi, kamu tidak sepersepuluh, tidak perlu. Cukup bertanya: dari mana kawan? Baik-baik ya di jalan, kuasa dari perkataan yang semacam ini bila diurapi, pasti menyadarkan seseorang; tidak perlu dipojok-pojokkan.


1 Samuel 17:30

(17:30) Lalu berpalinglah ia dari padanya kepada orang lain dan menanyakan yang sama. Dan rakyat memberi jawab kepadanya seperti tadi.


Akhirnya, Daud meninggalkan Eliab.


Sekarang kita melihat: ciri-ciri berada pada puncak ketakutan.

DARI SISI SAUL sebagai pemimpin perang Israel.

1 Samuel 17:31-33

(17:31) Terdengarlah kepada orang perkataan yang diucapkan oleh Daud, lalu diberitahukanlah kepada Saul. Dan Saul menyuruh memanggil dia. (17:32) Berkatalah Daud kepada Saul: "Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu." (17:33) Tetapi Saul berkata kepada Daud: "Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit."


Saul menjadi seorang yang tawar hati. Kalau seorang pemimpin tawar hati, ia tidak pantas menjadi pemimpin perang.


Saya adalah seorang pemimpin sidang jemaat, kalau saya tawar hati dan jemaat melihat saya tawar hati, saya tidak pantas memberi teladan. Jadi, kita memang dituntut oleh TUHAN untuk menjadi pemimpin sidang jemaat yang baik, itu artinya; jangan tawar hati, dalam masa kesesakan, seperti masa itu; mereka terdesak 40 hari lamanya, karena ditakut-takuti oleh Goliat.


Bandingkan dengan…

Yosua 1:9

(1:9) Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi."


Kerinduan TUHAN kepada seorang pemimpin termasuk dari diri Yosua yaitu: jangan kecut dan tawar hati, supaya sampai kepada sasaran akhir, perjalanan rohani dari gereja TUHAN di atas muka bumi ini.

Janji TUHAN adalah tanah air Sorgawi. 


Amsal 24:10

(24:10) Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.


Kalau pemimpin sidang jemaat tawar hati saat didesak oleh kesesakan, oleh banyak perkara, oleh banyak cobaan yang sedang terjadi di muka bumi ini, maka inilah pemimpin yang tidak mempuyai kekuatan -- kecil kekuatannya.

Oleh sebab itu, TUHAN bukanlah TUHAN yang meninggalkan kita. TUHAN selalu memperhatikan kita. 


Supaya kerinduan TUHAN terwujud…

Ibrani 12:1 dengan perikop: "Nasihat supaya bertekun dalam iman"

(12:1) Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. 


Dari ayat ini kita sudah mendapatkan satu pemahaman yaitu; yang TUHAN mau supaya kita sampai garis akhir.

Jadi, kita semua sedang berkompetisi rohani, melayani dalam bentuk yang sehat sampai garis akhir, itu yang TUHAN mau.


Ibrani 12:2-3

(12:2) Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. (12:3) Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.


Pemimpin rohani harus senantiasa memandang perkara di atas; salib di Golgota supaya jangan tawar hati.

Kalau kita memandang yang di bawah, memandang kelebihan orang lain: melihat bangunan gereja rekan-rekan hamba TUHAN yang lain sudah maju, kuantitas jemaat nya juga maju, ya puji TUHAN. Tetapi, seandainya, hanya dua atau tiga ekor domba, ya tidak apa-apa, asal dalam tahbisan yang benar. Ukurannya tahbisan bukan jumlah jiwa.

Supaya kita layak menjadi pemimpin sidang jemaat, jangan tawar hati, arahkan pandangan kepada salib di Golgota. Kalau kita arahkan pandangan kepada yang dibawah (lahiriah); susah, tawar hati kita.


JALAN KELUAR

Matius 5:13 

(5:13) "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.


Ayat yang sama..

Markus 9:50

(9:50) Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."


Pemimpin sidang jemaat harus menjadi alat pendamaian bagi TUHAN dimanapun kita berada. 

Itu sifat pemimpin sidang jemaat, pemimpin barisan Roh Kudus; selalu membawa damai, baik perkataan, perbuatan, solah tingkah, gerak-gerik sekecil apapun, jangan rusak suasana persekutuan. Mungkin terlihat baik, tetapi rohnya tidak baik.

Inilah sifat pemimpin jemaat yang baik, layak menjadi garam, layak untuk memberi rasa. 


Pedang tajam itu menyelidiki sampai jiwa dan roh, sendi-sendi dan sum-sum, yang tidak dapat dilihat mata. Tetapi pengajaran mempelai melihat. Sampai ke situ kita disucikan supaya menjadi garam; menjadi alat pendamaian.


Kalau beribadah, saya tidak mau duduk sambil bersandar. Saya hukum daging ini saat dengar Firman TUHAN, dimanapun saya berada, dan saya tidak akan pernah keluar masuk kamar mandi saat ibadah. Saya tunjukkan ini kepada TUHAN bukan kepada manusia.  Saya harus menjadi pemimpin oleh TUHAN, bukan oleh organisasi, dunia atau manusia. Biarlah saya dijadikan pemimpin yang tidak tawar hati, tetapi menjadi pendamaian untuk memutuskan kulit khatan. Tidak ada cara lain untuk memutuskan kulit khatan dari sidang jemaat kecuali menjadi yang layak (garam), dialah yang layak untuk mengadakan pendamaian.


Kenapa kita bisa berdamai? Karena sudah putus dari kulit khatan. Kalau masih menyatu dengan Goliat (si kulit khatan), menyatu dengan daging besar (musuh dalam selimut), tidak akan pernah menyatu dengan TUHAN. Tetapi, kalau kita sudah menjadi alat pendamaian, kulit khatan putus hari ini juga.


Begitu dahsyatnya TUHAN menyatakan kasih dan kemurahan-Nya kepada kita sekaliannya. Inilah cara TUHAN untuk menolong kita semua untuk kembali menjadi milik kepunyaan TUHAN -- harus terputus dari kulit hatan -- harus di sunat. Siapa yang menyunat? Garam. Garam adalah pemimpin yang layak karena tugasnya membawa damai (menjadi pendamaian) memutuskan kulit khatan.


Tetapi Saul merendahkan Daud dan berkata: "Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit."

Tetapi, saat Daud mendengar perkataan itu, ia tidak menjadi tidak marah dan kecil hati.


1 Samuel 17:33-36

(17:33) Tetapi Saul berkata kepada Daud: "Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit." (17:34) Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, (17:35) maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya. (17:36) Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup."


Daud tidak marah ketika dikecilkan oleh Saul. Tetapi Daud memberitahukan kepada Saul sang pemimpin yang tawar hati itu soal pengalaman hidupnya. Dimana pengalaman hidupnya itu dia dapat dalam penggembalaan, dia adalah pribadi yang tergembala dengan baik dan benar dalam satu kandang penggembalaan.

Jadi, kalau domba-domba tergembala dengan sungguh-sungguh, kemudian, pemimpin sidang jemaat menggembalakan ketekunan tiga macam ibadah pokok dengan sungguh-sungguh, kita akan ditarik oleh Gembala Agung dari mulut singa, mulut antikris (macan tutul). Ini yang harus disampaikan, jangan ktia marah-marah ketika kita dikecilkan.


Pengalaman itu yang perlu kita tampilkan di tengah ibadah dan pelayanan kita, baik kepada sesama, rekan kerja, maupun dihadapan sidang jemaat. Apa pengalaman kita di tengah ibadah dan pelayanan? Banyak. Dan pengalaman yang banyak itu melepaskan kita dari mulut antikris. 


Lalu, barulah Saul percaya kepada Daud dan menyuruhnya memakai jubah dan pedangnya. Daud mencoba memakainya, tetapi ia tidak bisa melangkah (1 Samuel 17:38-39)


Jadi, cukuplah pengalaman kita dengan TUHAN, Dialah Gembala Agung, kita gembala kecil, kawanan domba Allah: cukup! Tidak usah cari buku sana, buku sini, supaya jemaat bertambah. Ukuran yang kita miliki sudah ada di mata TUHAN, yang penting tahbisannya. 


Biarlah kiranya kita bicara soal pengalaman sebagai domba yang tergembala. kita adalah gembala, tetapi gembala kecil, tetapi yang menggembalakan kita semua adalah Gembala Agung. Pengalaman ini perlu diceritakan supaya domba-domba dan rekan hamba TUHAN yang lain dikuatkan. 


Kita sudah memeriksa 1 Samuel 17 sampai pada ayat 38. Bantu doa untuk kita beranjak dari situ dimana nanti Daud betul-betul menghadapi Goliat dalam peperangan itu.


Memang sudah disampaikan dari tahun lalu di Berastagi, kemudian di tempat ini. bulan lalu di Kabanjahe - Tanah karo, kemudian dalam kesempatan sekarang ini. Kita sudah menerima rahmat TUHAN pertolongan dua tangan TUHAN supaya kita dikuatkan oleh kepak sayapnya.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment