KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, August 26, 2024

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 24 AGUSTUS 2024

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 24 AGUSTUS 2024

STUDY YUSUF


Subtema: KASIH TANPA SYARAT


Salam sejahtera di dalam kasih-Nya TUHAN kita Yesus Kristus yang telah menghimpunkan kita untuk berada di atas gunung TUHAN yang kudus, beribadah lewat Ibadah Pemuda Remaja di malam ini. 


Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, saudara-saudari, bapa/ibu atau kaum muda remaja yang turut bergabung dalam penggembalaan GPT “Betania” lewat live streaming atau online Youtube, Facebook, kiranya TUHAN ada di tengah-tengah kita memberi damai sejahtera-Nya disaat kita duduk diam mendengarkan Firman TUHAN, itulah kebahagaian yang dari Sorga. Namun jangan lupa berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita masing-masing.


Mari kita sambut STUDY YUSUF sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja.

Kejadian 43:11-13 

(43:11) Lalu Israel, ayah mereka, berkata kepadanya: "Jika demikian, perbuatlah begini: Ambillah hasil yang terbaik dari negeri ini dalam tempat gandummu dan bawalah kepada orang itu sebagai persembahan: sedikit balsam dan sedikit madu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam. (43:12) Dan bawalah uang dua kali lipat banyaknya: uang yang telah dikembalikan ke dalam mulut karung-karungmu itu haruslah kamu bawa kembali; mungkin itu suatu kekhilafan. (43:13) Bawalah juga adikmu itu, bersiaplah dan kembalilah pula kepada orang itu.


Setelah diyakinkan oleh Yehuda pada ayat 8-10, akhirnya Yakub mengizinkan Yehuda dan  anak-anaknya yang lain untuk membawa Benyamin ke Mesir kepada Yusuf, sebagai syarat untuk membeli gandum.


Kemudian, dalam kunjungan yang kedua ini mereka juga membawa 2 (dua) hal lainnya, antara lain:

YANG PERTAMA: Balsam, madu, damar, damar ladan, buah kemiri dan buah badam.

Dalam ejaan lama: Getah harum, madu, rempah-rempah, kemenyan, buah keras, buah badam.

Tiga diantaranya adalah perkara-perkara yang dapat dijadikan sebagai ukupan wangi-wangian atau dupa harum bagi TUHAN, antara lain…

  1. Balsam itulah getah harum.

  2. Damar itulah rempah-rempah.

  3. Damar ladan itulah kemenyan.


Ukupan wangi-wangian atau dupa harum berbicara tentang doa penyembahan sebagai puncak ibadah.

Singkat kata, orang yang diurapi oleh TUHAN berada pada puncak ibadah itulah doa penyembahan

Penyembahan adalah penyerahan diri sepenuhnya untuk taat hanya kepada kehendak Allah saja.

Penyembahan yang disertai dengan bahasa Roh disebut juga dengan hubungan intim antara tubuh dengan Kepala.

Jadi, dengan adanya penyerahan diri sepenuhnya untuk taat hanya kepada kehendak Allah saja, maka akan terjalin hubungan intim antara tubuh (gereja TUHAN) dengan Kristus sebagai Kepala. 

Saudara, tanpa penyembahan (penyerahan diri) tidak mungkin ada hubungan intim.


Perlu untuk diketahui:

  • Yakub adalah gambaran dari Roh Allah yang suci

  • Ishak adalah gambaran dari Anak Tunggal Bapa.

  • Abraham adalah gambaran dari Allah Bapa. 

Jadi jelas, Yakub adalah kehidupan yang diurapi TUHAN -- hidup di dalam doa penyembahan.


Soal hubungan intim dengan TUHAN dapat kita pelajari di dalam…

Wahyu 14:1

(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.


Anak Domba berdiri di bukit Sion bersama dengan 144.000 yang telah ditebus.

144.000 🡪 inti mempelai wanita TUHAN disebut juga dengan gunung Sion.

Tandanya: di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya 🡪 kesatuan, sebab Anak dan Bapa adalah satu. 

Pendeknya, di dahi (pikiran) mempelai TUHAN tidak ada yang lain kecuali Mempelai Laki-Laki Sorgawi yakni; TUHAN Yesus Kristus.


Wahyu 14:2-3

(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.


Mempelai TUHAN (144.000) hidup dalam doa penyembahan disertai dengan bahasa lidah (bahasa Roh).

  • Bunyi guruh seperti bunyi kecapi 🡪 doa penyembahan.

  • Nyanyian baru 🡪 bahasa lidah (bahasa Roh) yang tidak dapat dipelajari oleh siapapun.

Inilah yang disebut hubungan intim antara tubuh dengan kepala, seperti mempelai wanita dengan mempelai Pria Sorga,


Ciri-ciri berada dalam hubungan intim:

Wahyu 14:4-5

(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. (14:5) Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.


Kehidupan dari 144.000 orang (inti mempelai TUHAN): murni sama seperti perawan, berarti sempurna.

Kesempurnaan dari 144.000 orang (inti mempelai) dibuktikan dengan 5 (lima) perbuatan, antara lain:

  1. Mereka tidak mencemarkan diri dengan Perempuan-perempuan, itulah peremuan  Izebel dan perempuan Babel.

  2. Mereka mengikuti Anak Domba itu kemana saja Ia pergi.

  3. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung.

  4. Di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta.

  5. Mereka tidak bercela.


Malam ini kita kembali memeriksa hal yang kedua.


Penjelasan tentang yang kedua: 

MEREKA MENGIKUTI ANAK DOMBA ITU KEMANA SAJA IA PERGI.

Pendeknya, pengikutan dari mempelai wanita TUHAN ditandai dengan pengorbanan, seperti pengorbanan Anak Domba sesuai dengan angka yang ada yaitu; Wahyu 14:4-5

  • Angka 144.000 🡪 inti mempelai.

  • Angka 5 🡪 korban Kristus yaitu; lima luka utama Yesus dengan rincian; 2 (dua) ditangan, 2 (dua) di kaki, 1 (satu) tusukan pada lambung.


Terkait dengan pengikutan yang ditandai pengorbanan, kita baca dalam…

1 Petrus 2:21

(2:21) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.


Kita dipanggil untuk mengikuti jejak kaki Yesus yang berdarah, sebab Yesus telah menderita sengsara untuk kita semua. 


Sekarang kita akan melihat contoh jejak yang berdarah dari pengikutan Rut perempuan Moab

Rut 1:1-6 intinya; setelah mengalami masa-masa yang sulit di Moab, akhirnya, Naomi memutuskan untuk kembali ke Betlehem dan ternyata diikuti oleh kedua menantunya yaitu; Rut dan Orpa yang sudah sama-sama menjanda. 

Namun untuk masuk ke Betlehem, baik Rut maupun Orpa 3 (tiga) kali diuji oleh Naomi. 

  1. Berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu: "Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; TUHAN kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku; (Rut 1:8)

  2. Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti? (Rut 1:11)

  3. Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki, masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? (Rut 1:12).


Rut 1:14

(1:14) Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.


Lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri.

Artinya: Orpa berhenti di tengah jalan mengikuti Naomi ke Betlehem. 

Itu berarti Orpa kembali kepada bangsanya dan kembali kepada allahnya.


Sebetulnya pengikutan Orpa ini merugikan dirinya sendiri, sebab sekali ikut TUHAN tetaplah ikut TUHAN selama-lamanya, dengan demikian tidak lagi kembali kepada kehidupan yang lama, yaitu:

  • Kembali kepada bangsanya = kembali kepada kenajisan percabulan.

  • Kembali kepada allahnya = kembali kepada penyembahan berhala.

Itu sebabnya, orang-orang yang tidak mengenal TUHAN (hidup di luar TUHAN) rentan dengan penyembahan berhala, sangat lemah dan mudah sekali di serat kepada penyembahan berhala sebagaimana pernyataan Paulus kepada jemaat di Korintus -- Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu. (1 Korintus 12:2).


Tetapi, Rut tetap berpaut kepada Naomi, itu berarti Rut tetap mengikuti Naomi sampai ke Betlehem

Pendeknya, pengikutan Rut adalah pengikutan yang ditandai dengan pengorbanan, sebab sekalipun Rut tiga kali diuji, namun ia tetap berpaut kepada Naomi, mertuanya itu.


Rut 1:15-17

(1:15) Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu." (1:16) Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; (1:17) di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"


Ketetapan hati Rut mengikuti Naomi dibuktikan dari perkataan-perkataannya, antara lain..

  1. Kemana engkau pergi ke situ juga aku pergi.

  2. Dimana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam.

  3. Bangsamulah bangsaku.

  4. Allahmulah, Allahku.

  5. Dimana engkau mati, di situ juga aku mati di sana dan disanalah aku dikuburkan.


Kelima pernyataan Rut tersebut, dibagi menjadi 3 (tiga) bagian:

  • Hal 1 dan 2 bicara soal IMAN.

  • Hal 3 dan 4 bicara soal PENGHARAPAN.

  • Hal 5 bicara soal KASIH.


Malam ini kita akan fokus bicara tentang: KASIH TUHAN, akan tetapi bukan kasih seperti yang dipikirkan oleh kebanyakan orang, contohnya; Petrus


Yohanes 21:15-17

(21:15) Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." (21:16) Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." (21:17) Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.


Ini adalah suatu ajaran yang baik bagi kita sekaliannya supaya kita tahu dan mengerti dengan pasti tentang kasih TUHAN.


Intisarinya, kasih manusia pada umumnya hanya sebatas:

  • Kasih phileo yaitu; hubungan antara sesama manusia, disebut juga hubungan daging.

  • Kasih eros disebutlah itu hubungan dengan lawan jenis (hubungan antara laki-laki dengan perempuan).

Inilah kasih manusia pada umumnya, seperti jawaban yang pertama dan yang kedua dari Simon Petrus.


Namun yang TUHAN kehendaki adalah kasih agape, yaitu; hubungan kasih disertai dengan pengorbanan, disebut juga kasih tanpa syarat (tidak ada kepentingan), sama seperti Yesus yang adalah Gembala Agung. Itu sebabnya Yesus bertanya sebanyak tiga kali kepada Simon Petrus:

  • Pertanyaan pertama: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" 

Namun Simon Petrus menjawab dengan kasih phileo.

  • Kemudian Yesus bertanya kembali untuk yang kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Namun Simon Petrus menjawab dengan kasih eros.


TUHAN Yesus tidak puas. Yang TUHAN kehendaki adalah supaya Simon Petrus memiliki kasih agape, sebagaimana Yesus Kristus adalah Gembala Agung, maka untuk menggembalakan domba-domba harus dengan kasih agape. Itu sebabnya Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

Singkat kata, untuk menggembalakan domba-domba harus dengan kasih agape.


Kita lihat kasih agape dikaitkan dengan seorang gembala yang menggembalakan domba-domba…

Yohanes 10:11

(10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;


Yesus adalah Gembala yang baik. Hal itu dibuktikan dengan penyerahan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya.

Jadi, untuk menggembalakan domba-domba, seorang gembala harus mengasihi TUHAN dengan kasih agape, kasih yang disertai pengorbanan, kasih tanpa syarat, tidak ada kepentingan di situ.

Kalau Yesus adalah Gembala Agung mengasihi domba-domba-Nya dengan kasih agape, apakah kita mau membalas dengan kasih phileo atau kasih eros? Tentu tidak. Kalau TUHAN datang dengan kasih agape, maka kita juga datang dengan kasih agape.


Kita kembali membaca kisah Simon Petrus…

Yohanes 21:18-19

(21:18) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki." (21:19) Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."


Singkat kata, akhirnya, dengan petunjuk TUHAN, Petrus mengerti untuk menghidupi kasih agape. Buktinya; ia pun datang dan memuliakan TUHAN dengan kasih agape, tanpa syarat, tanpa kepentingan.

Kalau TUHAN sudah datang dengan kasih agape kepada saya dan kaum muda remaja, maka kita juga datang kepada TUHAN dengan kasih agape, jangan ada kepentingan.

Datang beribadah karena ada maunya, apalagi seorang imam melayani TUHAN karena sesuatu, itu bukan kasih agape, tetapi itu bisa saja kasih eros atau kasih phileo.


Di sini kita melihat:

YANG PERTAMA: Simon Petrus waktu masih muda, lebih tepatnya sebelum memiliki kasih agape:

  1. Mengikat pinggang sendiri 🡪 kebenaran diri sendiri.

Kaum muda remaja tidak boleh datang beribadah menurut kebenaran sendiri. Imam (pelayan TUHAN) tidak boleh datangn di tengah ibadah dan pelayanan dengan maunya sendiri (kehendak sendiri). Tetapi kita semua harus berikat pinggangkan kebenaran dan keadilan yang datang dari Sorga di tengah ibadah dan pelayanan.

  1. Berjalan ke mana saja sesuai dengan kehendak sendiri.

Itu berarti; jauh dari jalan TUHAN / menyimpang dari jalan TUHAN, jelas itu yang disebut jalan sesat.


Jadi, sebelum seseorang hidup dalam kasih agape; ia hidup dalam kebenaran diri sendiri juga sesat di jalannya sendiri. Sehingga tergenapilah Firman Allah dalam Amsal 14:12 Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut. Itulah keadaan seseorang sebelum mengenal kasih agape.


YANG KEDUA: Pada saat Simon Petrus menjadi tua, lebih tepatnya setelah memiliki kasih agape

Simon mengulurkan tangannya.

Artinya; menyerahkan kehendak sendiri kepada kehendak Allah = kehendak Allah berlaku atasnya, sementara kehendak manusia tidak lagi berlaku untuk manusia itu sendiri.

Dari pemberitaan Firman malam ini kita belajar untuk hidup dan memiliki kasih agape, sampai akhirnya kita mengulurkan tangan, berarti; menyerahkan kehendak sendiri kepada kehendak TUHAN.


Doa saya, biarlah kiranya ini nyata dalam kehidupan kita semua di tengah pengikutan kita kepada TUHAN Yesus. Kalau TUHAN mengajar Simon Petrus dengan kasih agape, hal sama TUHAN sudah ajarkan kepada kita malam ini. Supaya, kita yang datang dengan keadaan kosong, pulang berisi kasih agape.


Ciri-ciri menyerahkan diri sendiri kepada kehendak Allah:

  1. Orang lain akan mengikat Simon Petrus.

Saudara, kalau kita terikat dengan pelayanan dan terikat dengan pekerjaan TUHAN maka perhatian kita akan tertuju pada orang lain dalam kesusahan mereka, karena orang lain membutuhkan uluran tangan TUHAN. 

Jadi, pemuda remaja, datang kepada TUHAN jangan asal-asalan. Imam-imam (pelayan TUHAN), melayani di tengah ibadah dan pelayanan, jangan juga asal-asalan, harus mengerti apa yang TUHAN mau. Kalau asal-asalan = pelayanan rutinitas. 

  1. Membawa Simon Petrus ke tempat yang tidak dikehendaki 🡪 cawan Allah.

Mari kita lihat “cawan Allah”

Matius 26:39

(26:39) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."


Yesus harus meminum cawan Allah, supaya pergumulan, persoalan, kesulitan, penderitaan yang dialami oleh umat manusia berlalu, termasuk maut. 

Meminum cawan Allah artinya; menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung di atas kayu salib. Inilah yang dimaksud dengan di bawa ke tempat yang tidak dikehendaki.


Inilah kasih agape, kasih yang dikehendaki oleh TUHAN kepada Simon Petrus, juga kepada kita sekaliannya, termasuk saudara-saudari, bapak-ibu yang terkasih yang turut bergabung dengan penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon, Banten Indonesia lewat live streaming baik di Youtube maupun Facebook atau media sosial lainnya.


Lebih rinci, penyerahan diri kepada kehendak Allah…

Matius 20:28 

(20:28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."


Yesus datang ke dalam dunia ini untuk 2 (dua) hal:

  1. Melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN = terikat dengan pelayanan dan pekerjaan TUHAN.

Matius 20:25 

(20:25) Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.


Di sini kita melihat, satu kali antikris tampil menjadi raja:

  • Memerintah dengan tangan besi

  • Menjalankan kuasa dengan kekerasan

Ini adalah sistem pelayanan yang datang dari dunia. Tetapi, kalau seseorang terikat dengan pelayanan dan pekerjaan TUHAN, tidaklah demikian.


Melainkan..

Matius 20:26-27

(20:26) Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, (20:27) dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;


Ciri dari terikat dengan pelayanan dan pekerjaan TUHAN adalah…

  1. Yang terbesar hendaklah menjadi pelayan, bukan yang duduk makan.

Di tengah ibadah dan pelayan kita tidak boleh duduk diam saja.

  1. Yang terkemuka hendaklah menjadi hamba.

Hamba dalam bahasa Yunani disebut doulos berarti; tidak ada hak untuk dirinya sendiri selain untuk tuannya.

Jadi, supaya rohani kita menonjol (rohani kita ada di depan), miliki hati doulus.


  1. Memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

1 Timotius 2:5-6

(2:5) Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, (2:6) yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.


Yesus telah menyerahkan diri-Nya menjadi tebusan bagi semua orang (kafir dan Israel).

Itu berarti, Yesus adalah Pengantara antara Allah dengan manusia


1 Yohanes 2:1-2 dengan perikop: " Kristus pengantara kita"

(2:1) Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. (2:2) Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.


Tugas pengantara: memperdamaikan manusia berdosa dengan Allah.

Saudara, karena dosa, kesalahan, pelanggaran Adam yang menjalar sampai sekarang, maka hubungan manusia dengan Allah sudah lama terputus. Namun pada akhirnya tersambung kembali, dan yang menyambungnya adalah Pengantara.


  • Dari Adam sampai Abraham ada 2000 tahun, disebutlah itu zaman Allah Bapa.

  • Dari Abraham sampai kepada Yesus disalibkan ada 2000 tahun, disebutlah itu zaman Anak Allah.

Jadi, hubungan manusia dengan Allah terputus dengan jangka waktu yang sangat lama yaitu 4000 tahun lamanya. Tetapi, pekerjaan penebusan dan pendamaian atas seluruh dosa manusia (kafir dan Israel) sudah dikerjakan 2000 tahun yang lalu, sehingga hubungan manusia dengan Allah tersambung (terjalin) kembali. Apa yang sudah dihubungkan (disatukan), jangan kita putuskan lagi. 


Hubungan yang sudah tersambung (terjalin) antara manusia dengan Allah, lalu diputuskan kembali, jelas itu adalah pekerjaan dari: orang bebal, orang keras hati, orang bodoh, orang-orang seperti ini tidak peduli kepada TUHAN dan sesamanya. 

Jangan kita bodoh, keras hati dan bebal! Jangan rusak hubungan yang sudah terjalin, yang sudah lama terputus lalu disambung kembali dengan matinya Yesus di kayu salib. Mulai dari sekarang, jangan lagi bermain-main dalam ibadah dan pelayanan.


Jadi tugas kita adalah harus menyambung tali yang sudah tersambung. Yesus sudah menyambung hubungan antara manusia dengan Allah. Kasih agape mengikat manusia dengan Allah. Kita semua telah diikat dengan tali yang disebut dengan tali agape, itu jangan diputus, supaya jangan sia-sia apa yang telah dikerjakan oleh Seorang Pengantara tadi.


Maka kita harus perhatikan apa yang dipesankan oleh rasul Paulus kepada jemaat di Korintus….


2 Korintus 5:18-19

(5:18) Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. (5:19) Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.


Dari sini kita dapat melihat, kepada utusan TUHAN dipercayakan 2 (dua) hal:

  1. Pelayanan pendamaian.

Berarti melayani dengan pengorbanan.

  1. Berita pendamaian, itulah pengajaran salib.

Berita ini bisa disuarakan baik secara lisan (perkataan), maupun secara perbuatan (praktek Firman).


Jadi, kalau kita mengerti pekerjaan penebusan dan pendamaian yang telah dikerjakan oleh Yesus Anak Allah, maka, dimanapun kita diutus, kita harus membawa dua hal tersebut untuk menjaga tali kasih agape yang menghubungkan orang yang dahulu terhilang, sehingga tetap terikat/terhubung/tersambung terus dengan TUHAN


Dari sinilah kita dapat melihat bahwa pribadi Rut ini sangat mengagumkan sekali. Ketetapan hatinya untuk mengikuti Naomi ibu mertuanya ke Betlehem dapat dilihat dari perkataannya yang kelima: di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!" (Rut 1:17) -- Ini bicara tentang kasih agape; tidak terpisah dari TUHAN kecuali karena maut. 


Kalau kita tahu ini adalah rencana TUHAN yang indah, maka dimanapun kita berada dimanapun kita diutus, kita harus membawa dua hal tersebut; pelayanan pendamaian dan berita pendamaian. Bawalah dua hal ini supaya hubungan manusia dengan TUHAN tidak terputus lagi. 


Jangan suka-suka menjalankan hidup ini. Ular menjalankan hidup dengan suka-suka, kalau kepentingannya di sana ia pergi ke sana, kalau kepentingannya di situ, ia pergi ke situ. Ular tidak akan pernah menabrak apa yang di depan, ia akan meliuk-liuk. Ada banyak aturan yang salah di dunia ini, tetapi ular tidak mau menabrak, ular akan mengikuti iramanya. Tetapi kita tidak boleh seperti itu, kita harus membawa dua hal tersebut, karena kita adalah anak TUHAN bukan anak setan.


Mengenai pelayanan pendamaian dan berita pendamaian, ada kaitannya juga dalam…

Lukas 2:23-24

(2:23) seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah", (2:24) dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.


Tugas dari orang-orang yang diutus TUHAN (anak sulung): mempersembahkan sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.


Kita lihat pengertian ini secara rohani dalam…

Bilangan 8:18-19

(8:18) Maka Aku mengambil orang Lewi ganti semua anak sulung yang ada pada orang Israel, (8:19) dan Aku menyerahkan orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepada Harun dan anak-anaknya untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang Israel di Kemah Pertemuan, dan untuk mengadakan pendamaian bagi orang Israel, supaya orang Israel jangan kena tulah apabila mereka mendekat ke tempat kudus."


Tugas pokok dari anak sulung:

  1. Melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN 🡪 tangan Simon Petrus yang diikat oleh orang lain.

Inilah salah satu dari sepasang burung tekukur atau salah satu dari dua ekor anak burung merpati, maksudnya; orang-orang yang dipercaya untuk melayani TUHAN dan pekerjaan-Nya, mau mengerti keadaan orang lain.

  1. Menjadi pendamaian 🡪 Simon Petrus dibawa ke tempat yang tidak dikehendaki itulah cawan Allah.

Berarti; menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung, inilah pendamaian.

Inilah salah satu dari sepasang burung tekukur yang lain atau burung yang kedua dari anak burung merpati.

Inilah tugas pokok dari anak sulung laki-laki supaya tali kasih agape yang mengikat manusia dengan Allah tidak terputus lagi. Haleluya….


Malam ini mata rohani kita dicelikkan oleh TUHAN lewat kasih agape yang dimiliki oleh Rut perempuan Moab itu, sebab pernyataan kelima dari Rut kepada Naomi: di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan -- itu berbicara tentang kasih agape. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang



No comments:

Post a Comment