KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, August 3, 2024

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 01 AGUSTUS 2024



IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 01 AGUSTUS 2024

KITAB MALEAKHI PASAL 2

Maleakhi 2:8-9

(Seri 13)

Subtema: WASPADA TERHADAP HAMBA SEMAK DURI (PEMALAS)

 

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmatNya kita sekarang ada di atas gunung TUHAN, dihimpunkan oleh dua tangan TUHAN yang berkuasa. Dan kita bersyukur kepada TUHAN kita ada di dalam rencana TUHAN yang indah.

 

Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN yang juga turut bergabung dengan penggembalaan GPT “BETANIA” Serang, Cilegon, Banten, Indonesia, lewat online atau live streaming, video internet, YouTube, Facebook, atau media sosial apapun, TUHAN kiranya juga hadir disana sebagaimana TUHAN ada di tengah-tengah ibadah ini sebagai Imam besar Agung, melayani berdoa, dan kita boleh duduk diam di kaki TUHAN merendahkan diri, menikmati damai sejahtera yang TUHAN berikan kepada kita, sehingga kita bahagia di dalam menikmati sabda Allah.

 

Selanjutnya mari kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai firman penggembalaan untuk ibadah pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci minggu pertama.

Maleakhi 2:8-9 dengan perikop: "Murka Tuhan terhadap imam"

(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam. (2:9) Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.

 

Inti dari ayat 8-9; Para imam menyimpang dari jalan (ayat 8), karena para imam tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan (ayat 9). Hal ini juga diceritakan oleh Nabi Yesaya di dalam Yesaya 56:10.

 

Yesaya 56:10-11 dengan perikop: "Pemimpin-pemimpin yang fasik"

(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja; (56:11) anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.

 

Para pemimpin umat Israel: “mengambil jalannya sendiri”, itu berarti; mereka tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan = menyimpang dari jalan TUHAN, sehingga mereka disebut: “orang-orang buta”, hal ini menunjukkan kalau pemimpin buta tersebut:

a.      Tidak tahu apa-apa.

Perlu untuk diketahui; orang yang tidak tau apa-apa memimpin orang yang tidak tahu apa-apa maka akan jatuh pada lobang yang sama yaitu lobang jurang maut. (-) + (-) = -2 (Nagaur/lobang jurang maut)

b.      Disebut anjing-anjing bisu tidak tahu menyalak.

Bisu  tidak tau menyalak menunjuk seorang hamba TUHAN (pemimpin sidang jemaat) yang tidak mempunyai keberanian untuk menyampaikan kebenaran, yaitu:

1.      Pengajaran yang tajam itulah pedang bermata dua.

2.      Firman pengajaran yang benar dan murni.

3.      Cahaya injil tentang kemuliaan Kristus.

 c. Berbaring melamun dan suka tidur saja.

 d. Anjing-anjing pelahap tidak tahu kenyang.

 

Karena kemurahan hati TUHAN, di malam yang berbahagia ini kita kembali untuk mengikuti penjelasan dari bagian c:

BERBARING MELAMUN DAN SUKA TIDUR SAJA.

 

Berbaring melamun dan suka tidur saja → si pemalas.

 

TUHAN telah mengerjakan keselamatan di atas kayu salib 2000 tahun yang lalu, oleh sebab itu kita juga harus rajin melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN. Jangan kita rajin hanya mengerjakan perkara yang dibawah (perkara lahiriah).

Kalau TUHAN sudah beri kesempatan bekerja sebagai PNS, sebagai pegawai BUMN, diberi kesempatan mengelola sebuah bisnis (dagangan atau usaha) apa saja harus rajin. Tetapi lebih lagi di dalam melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN harus rajin, kerjakanlah keselamatanmu dengan takut dan gentar. Jadi harus melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN supaya terjadi keseimbangan di dalam mengikuti TUHAN. Jika terjadi keseimbangan itulah yang memelihara hidup kita semua sampai kita menantikan kedatangan TUHAN kembali sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga dalam kemuliaan yang teramat besar.

 

Kita akan melihat lebih rinci tentang : “SI PEMALAS” …

Amsal 24:30-33

(24:30) Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi. (24:31) Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh. (24:32) Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran. (24:33) "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring,"

 

Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi, untuk tinggal berbaring jelas ini menunjuk tabiat dari seorang pemalas, bukan tabiat dari orang yang rajin bekerja, bukan tabiat dari orang yang rajin melayani pekerjaan TUHAN.

TUHAN sudah bekerja untuk menyelamatkan kita, sebaliknya kita juga harus mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar, tidak boleh malas. Kalau ditegur oleh nasihat firman jangan marah-marah, siapa lagi yang menyucikanmu, memperhatikanmu, tidak mungkin dunia ini memperhatikan keselamatan jiwamu, dewasalah. Banyak diantara kita sudah sarjan, dewasalah. Justru ketika saudara diperhatikan TUHAN saudara harus semakin mengasihi TUHAN, jangan justru memusuhi dia yang memperhatikanmu.

 

Amsal 26:14

(26:14) Seperti pintu berputar pada engselnya, demikianlah si pemalas di tempat tidur.

 

Pendeknya, ruang lingkup si pemalas adalah tempat tidur, sebab si pemalas hanya berada di seputar tempat tidur saja dimanapun ia berada.

Kalau saudara sudah mendapatkan pekerjaan yang baik, saudara merasa itu datang dari TUHAN, saudara jangan suka melipat tangan di tempat saudara bekerja, apalagi datang  menghadap TUHAN di tengah ibadah dan pelayanan yang TUHAN percayakan melipat tangan, itu tidak baik.

 

Amsal 19:15

(19:15) Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar.

 

Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, itu berarti, tidur nyenyak adalah buah yang dihasilkan dari kemalasan.

 

AKIBAT KEMALASAN.

Kembali kita periksa…

Amsal 24:30-32

(24:30) Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi. (24:31) Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh. (24:32) Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran.

 

Akibat dari kemalasan ladang si pemalas ditumbuhi oleh onak dan duri, itu berarti, hati si pemalas berduri tajam menusuk untuk menyakiti hati TUHAN. Kita lihat perkara ini lebih jelas lagi di dalam Lukas 6:43

 

Lukas 6:43 dengan perikop: Pohon dan buahnya

(6:43) "Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik.

 

Perlu untuk diketahui:

-        Pohon yang baik tentu saja akan menghasilkan buah yang baik.

-        Pohon yang tidak baik tentu saja akan menghasilkan buah yang tidak baik.

Jadi kalau kita mau melihat pohonnya, lihat buahnya (hasil ibadah dan pelayanan) dari pohon itu.

 

Lukas 6:44-45

(6:44) Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. (6:45) Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."

 

Dari semak duri (hati yang berduri), tidak akan menghasilkan buah ara dan buah anggur.

-         Buah ara adalah sesuatu yang dapat dimakan.

-         Buah anggur adalah sesuatu yang diminum.

Pendeknya, si pemalas disebutlah pemimpin sidang jemaat semak duri, yang menyebabkan banyak orang lapar dan haus.

Si pemalas hatinya berduri, tajam menusuk hati TUHAN, sebab membuat jemaat lapar dan haus. Ini harus diperhatikan sungguh-sungguh, sebab ini firman TUHAN yang mengatakan.

 

Pertanyaannya; Siapakah pemimpin sidang jemaat atau pelayan yang disebut semak duri?

Matius 7:15 dengan perikop: Hal pengajaran yang sesat.

(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

 

Nabi-nabi palsu menyamar seperti domba (guru-guru palsu) oleh sebab itu kita semua harus waspada, jangan asal terima sistem pelayanan mereka, karena sesungguhnya nabi-nabi palsu adalah serigala yang buas (binatang buas).

Yang harus kita waspadai itu binatang buas (serigala buas/nabi-nabi palsu) bukan hamba TUHAN hisop, bukan manusia Allah, bukan Anak domba yang rela disembelih, bukan hamba TUHAN yang berpegang pada Pengajaran salib. Mengapa kita harus mewaspadai nabi-nabi palsu (serigala buas)? Karena merekalah yang membuat banyak orang lapar dan haus, merekalah semak duri yang menusuk tajam hati TUHAN.

 

Matius 7:16-20

(7:16) Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? (7:17) Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. (7:18) Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. (7:19) Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. (7:20) Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.

 

Dari buah pelayanan nyalah kita mengenal nabi-nabi palsu (guru-guru palsu).

Kembali saya sampaikan, sesungguhnya nabi-nabi palsu adalah gambaran dari semak duri, sementara semak duri  tidak mungkin menghasilkan buah anggur dan buah ara. Maka dari buahnya kita dapat mengenal pohonnya, dari pelayanannya kita mengenal serigala berbulu domba (binatang buas) itulah nabi-nabi palsu, hatinya berduri tajam menusuk hati TUHAN, membiarkan orang lapar dan haus.

Jadi nabi-nabi palsu adalah serigala (binatang yang buas), mereka adalah semak duri, pelayanan mereka tidak menghasilkan buah anggur dan buah ara, itu sudah pasti karena mereka itu si pemalas, sehingga hati mereka ditumbuhi semak duri, tajam menusuk hati TUHAN, mengapa?   karena umat TUHAN dibiarkan lapar dan haus.

 

Yohanes 10:12

(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

 

sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari,

Gembala upahan tidak bertanggung jawab. Kalau dia gembala yang datang dari Sorga dia pasti bertanggung jawab untuk keselamatan jiwa domba; kalau melenceng sedikit akan diarahkan kembali ke jalan yang lurus (jalan kehidupan, jalan salib). Biarlah kita kiranya disebut kawanan domba, bukan kawanan kambing yang suka menanduk, supaya mudah diarahkan ke jalan kehidupan (jalan lurus) ujungnya selamat. 

 

Pekerjaan binatang buas (serigala berbulu domba/nabi-nabi palsu) adalah menerkam dan mencerai beraikan kawanan domba dalam satu kandang penggembalaan, sehingga domba-domba nanti liar tidak tergembala, beredar-beredar di semua gunung-gunung.

Jadi jangan bangga melihat orang kristen ketika dia bersaksi di satu gunung, kemudian minggu depan  bersaksi di gunung lain, dan hari-harinya bersaksi di setiap gunung. Mungkin ada kesempatan untuk dia bersaksi karena dia orang cendikiawan, orang yang punya nama, berhasil dalam mencapai sesuatu, tetapi yang TUHAN mau kita semua harus menjadi satu kawanan domba Allah, berarti tergembala di dalam satu kandang penggembalaan dengan seorang gembala. Yang menggembalakan domba-domba hanya satu gembala tidak dua, kalau dua nanti berantem, berbeda prinsip, beda pengertian dan lain sebagainya. Yesuslah satu-satunya Gembala Agung.

Jadi pekerjaan daripada serigala berbulu domba (binatang buas) – hati yang berduri – menerkam dan mencerai beraikan kawanan domba, sehingga domba-domba liar tidak tergembala.

Istilah menerkam berarti menyakiti = memangsa. Apa yang dimangsa? jawabnya; apa yang bisa dimangsa untuk menguntungkan pribadinya, hal itu jelas di dalam 2 Petrus 2:1-2.

 

2 Petrus 2:1-2

(2:1) Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. (2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat. (2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.

 

Guru-guru palsu memasukan pengajaran sesat (ajaran palsu) yang membinasakan, kenapa? karena mereka mengajar tetapi mengabaikan pengajaran salib = menyangkal penguasa; berbicara firman tetapi tidak ada bobot salibnya, atau bicara salib tapi muatan salib tidak ada di dalamnya, ini hebatnya nabi-nabi palsu.

 

karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung.

Melayani hanya untuk mencari untung = menerkam; yang lemah diterkam yang kuat (yang buas). Selain menerkam, binatang buas juga mencerai beraikan, maka jelaslah pelayanan semak duri tajam menusuk hatinya TUHAN.

 

Praktek menerkam dan mencerai beraikan domba-domba, kita belajar lagi dari Matius 7:21-22

Matius 7:21-22

(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. (7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

 

Nabi-nabi palsu sibuk melakukan tiga hal demi nama TUHAN, antara lain:

1.      Bernubuat, berarti sibuk menyampaikan Firman Allah dimana-mana, dan mereka melakukan itu atas nama TUHAN Yesus. Sekarang ini banyak orang sibuk menyampaikan firman TUHAN dimana-mana, itu bagus, tidak salah, tapi hati-hati, tetap ikuti aturan dari sorga.

2.      Mengusir setan, berarti; sibuk mengadakan pelepasan-pelepasan terhadap orang-orang yang kerasukan setan, dan mereka melakukan itu demi nama TUHAN. Ini pekerjaan yang mulia, bagus tidak salah, tapi hati-hati, ikuti aturan-aturan dari sorga.

3.      Sibuk mengadakan banyak mujizat, berarti; sibuk mengadakan kesembuhan atas orang sakit; orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang tuli mendengar, orang bisu dapat berbicara, disitukan banyak mukjizat dan mereka melakukan itu semua demi nama TUHAN, itu juga merupakan pekerjaan yang baik, mulia, tapi hati-hati ikuti aturan dari sorga.

 

Nabi-nabi mengadakan tiga hal tersebut demi nama TUHAN, berarti mengatas namakan TUHAN, sehingga dengan demikian orang-orang yang diam di bumi akan terheran-heran menyaksikan demonstrasi yang diadakan guru-guru palsu dan nabi-nabi palsu. Dan akhirnya mereka yang terheran-heran menjadi pengikut-pengikut nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu yang melayani karena hawa nafsu daging.

 

Matius 7:23

(7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Namun pada hari TUHAN, semuanya akan nyata (jelas), sebab pada waktu itu TUHAN akan berterus terang kepada guru-guru palsu dan nabi-nabi palsu dan berkata:

-        Aku tidak pernah mengenal kamu,

Itu berarti guru-guru palsu itu bukan milik kepunyaan TUHAN, sekalipun mereka ada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan dan menyerukan nama TUHAN.

Kalau pada hari ini guru-guru palsu seenaknya dewe, sesuka udelnya saja melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN, dan mungkin nampak begitu mengharukan, mengesankan bagi orang-orang yang diam di bumi, sehingga orang-orang yang diam di bumi terheran-terheran menyaksikan demonstrasi yang diadakan guru-guru palsu, tetapi lihatlah satu kali tepatnya pada hari TUHAN,  TUHAN akan berterus terang dan berkata kepada mereka: Aku tidak pernah mengenal kamu, itu berarti mereka bukan milik kepunyaan TUHAN sekalipun mereka ada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, kemudian di tengah pelayanan mereka juga menyerukan nama TUHAN.

Inilah hikmat dari firman TUHAN, kiranya menyatu dengan akal kita, karena semuanya jelas; satu kali nanti tepatnya pada hari TUHAN, bukan sekarang. Jadi saudara tetaplah sabar-sabar untuk digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, sebab satu kali semuanya akan terang benderang.

-        enyahlah daripadaKu kamu semua pembuat kejahatan.

Secara kasat mata tiga perkara yang mereka lakukan, yaitu; bernubuat, mengusir setan, mengadakan banyak mujizat, dilakukan demi nama TUHAN itu begitu menarik, begitu indah dan sepertinya baik dan mulia. Ternyata eh ternyata TUHAN berkata enyahlah daripadaku kamu semua pembuat kejahatan. Dimana letak kejahatannya? sebab itu melihat pelayanan bukan dengan kasat mata, tetapi mengenal pohon lihat dari buah pelayanannya.

 

Pertanyaanya; mengapa  Mengapa TUHAN berkata kepada nabi-nabi palsu “kamu sekalian pembuat kejahatan?”

 

Matius 7:21-22

(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

 

Yesus datang ke dalam dunia ini untuk melakukan kehendak Allah, yaitu; minum cawan Allah; menderita sengsara di atas kayu salib di bukit Golgota; menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung.

Dari sini kita dapat melihat, sekalipun guru-guru palsu sibuk melakukan 3 perkara; bernubuat nama demi nama TUHAN, mengusir setan dan mengadakan banyak mujizat demi nama TUHAN, tetapi mengabaikan kehendak Allah Bapa, mengabaikan cawan Allah yaitu menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung maka tiga perkara yang diadakan oleh guru-guru palsu itu adalah suatu kejahatan.

 

Kalau hanya sibuk melakukan tiga hal tetapi kehendak Allah (pengajaran salib) diabaikan itu adalah pembuat kejahatan. Dahulu kita tidak paham, karena kita melihat buah dari pohon hanya dari sudut pandang manusia, tapi sekarang saya berharap kepada TUHAN Yesus supaya kita yang hadir malam ini secara tatap muka kiranya TUHAN celikan mata rohani kita. Ingat kalau melakukan 3 hal, tetapi mengabaikan kehendak Allah Bapa, mengabaikan pengajaran salib, mengabaikan sengsara Yesus di atas kayu salib itu namanya hamba TUHAN yang melakukan kejahatan, walaupun hamba TUHAN itu tidak selingkuh.

 

Saya tidak membenarkan raja Daud dalam perselingkuhannya, tetapi kalau hamba TUHAN itu mungkin selingkuh tetapi pengajarannya benar, pengajarannya itu yang menyelamatkan. Tetapi kalau hamba TUHAN itu tidak selingkuh, istrinya benar-benar satu, tapi kalau dia sibuk melakukan 3 hal, tetapi  mengabaikan pengajaran salib itu pembuat kejahatan, itu melebihi bom atom di Hiroshima, tiba-tiba sekali waktu terjadi bom meledak. Bom itu tidak seperti senjata api, sekali ditembak langsung mati. Bom atom tidak nampak, tapi radiasinya itu membunuh banyak jiwa. Kalau orang berperang menggunakan senjata perang sekali tembak dengan peluru orang itu mati, tapi ajaran palsu semacam ini persis seperti bom atom yang membunuh adalah radiasinya; tau-tau orang mati, tau-tau sudah mati rohani. Itu sebabnya ajaran semacam ini lebih jahat dari bom atom. TUHAN sudah nyatakan kebenaran, jangan lagi saudara melihat pelayanan dengan kasat mata saja.

Yesus datang kedalam dunia ini untuk minum cawan Allah, berarti melakukan kehendak Allah Bapa, yaitu harus menderita sengsara di kayu salib, menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung karena dosa manusia, itu kehendak Allah, itu yang disebut pengajaran salib

 

Yohanes 6:38

(6:38) Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.

 

Yesus datang ke dalam dunia ini untuk melakukan kehendak Allah Bapa di Sorga. Dari sini  kita sudah mendapat pengertian yang jelas bahwa seorang hamba TUHAN, pemimpin sidang jemaat, di dalam hal melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN harus sesuai dengan kehendak TUHAN bukan menurut kehendak manusia itu sendiri, melayani bukan karena kehendak daging, tapi harus sesuai kehendak Allah Bapa di Sorga, berarti menyampaikan pengajaran salib, lalu kalau terjadi tiga hal ya puji TUHAN. Hal ini TUHAN Yesus yang mengatakannya kepada kita, jadi kita harus percaya, jangan sampai tidak percaya.

 

Yohanes 6:39-40

(6:39) Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. (6:40) Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."

 

Kehendak Allah Bapa ialah; jangan ada satupun yang terhilang dari antara manusia, maka, setiap orang harus melihat Anak Allah dan percaya kepada-Nya

 

Apa yang kita lihat dari Anak Allah?

Yang kita lihat adalah akhir dari pelayanan-Nya, akhir dari perjalanan hidup-Nya di atas muka bumi ini, yaitu; menderita sengsara dan mati di atas kayu salib di bukit Golgota, bukit tengkorak, dan harus percaya kepada apa yang kita lihat. 

Kalau Yesus tidak mati di bukit tengkorak, kitalah yang menjadi tengkorak. Jadi bukit golgota itu adalah kemurahan, kalau tidak, kita semua jadi tengkorak, tabiat manusia seperti setan.

Pendeknya, bukan awal tetapi akhir lah yang menentukan segala sesuatunya seperti yang tertulis di dalam injil Matius 7:23.

Apa akhir dari pelayanan nabi-nabi palsu di atas muka bumi ini; Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:23) Berbanding terbalik dengan perjalanan hidup rohani Anak Allah di bumi ini.

Akhir hidup pelayanan Anak Allah di bumi ini, tidak ada satupun orang yang terhilang asal kita mau melihat dan percaya. Jadi harus percaya dengan pengajaran salib. Jangan hanya berbicara soal berkat keberkatan, berhasil  keberhasilan yang diajarkan oleh nabi-nabi palsu yang disebut serigala berbulu domba yang hatinya sudah menjadi semak duri, menusuk tajam menyakiti hati TUHAN karena tidak menghasilkan buah ara dan buah anggur, tidak ada sesuatu yang bisa dimakan dan diminum.

 

Dari Alfa untuk sampai kepada Omega: Yesus harus mati di atas kayu salib. Saat guru-guru palsu sesuka hati melayani TUHAN, sesuka hati melayani pekerjaan TUHAN, sibuk melakukan 3 perkara di atas tetapi mengabaikan pengajaran salib; kehendak Allah Bapa; menderita sengsara di atas kayu salib, itu diabaiakan, nanti di akhir pelayanan mereka yang kita lihat. Jadi yang kita lihat bukan awal, tetapi akhir dari pelayanan, akhir dari perjalanan hidup rohani TUHAN Yesus anak domba. Dari awal sampai akhir, Yesus harus mati di atas kayu salib. Untuk membenarkan ini kita akan membaca Wahyu 1:17-18.

 

Wahyu 1:17-18

(1:17) Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, (1:18) dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

 

Kalau sampai hari ini kita lemah tak berdaya, mungkin terbatas yang kita punya, ada yang masih pengangguran, mungkin pekerjaan tidak seperti penghasilan dari orang-orang di luaran sana (manusia duniawi) tapi jangan takut, TUHAN yang berkata, jangan iman kita digagalkan oleh pikiran yang tidak menentu.

Apa jaminan dari perkataan TUHAN jangan takut: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

 

Yesus adalah Yang Awal dan Yang Akhir (Alfa dan Omega), prosesnya; yang hidup,  telah mati , hidup untuk selamanya

-        Yang hidup → hidup pertama ketika Yesus datang ke dunia.

-        Telah mati → Yesus menderita sengsara dan mati di atas kayu salib.

-        Hidup → hidup yang kedua setelah dibangkitan, berarti  hidup untuk selama-lamanya.

Jadi dari Alfa untuk sampai kepada Omega; dari awal sampai akhir jembatannya adalah salib. Kita tidak akan mungkin sampai kepada akhir musim pelayanan kita di muka bumi ini kalau tidak dijembatani oleh salib; di situlah tempat Yesus menderita sengsara dan mati, tapi lihatlah Aku hidup.

 

Jadi yang menentukan bukan awal tapi akhir dari pelayanan kita di muka bumi ini. Untuk sampai kepada akhir jembatannya pengajaran salib; (hidup, mati, hidup) jadi jangan terkecoh lagi.

Maka saya sangat sedih sekali manakala pengajaran salib yang disampaikan itu dikategorikan oleh seorang hamba TUHAN sebagai teologi penderitaan. Selayaknya hamba TUHAN itu tidak pantas membuat satu kategori semacam ini, karena pengajaran salib tidak boleh dikategorikan teologi penderitaan. Pengajaran salib itu adalah teologi kebahagiaan, jangan salah kaprah. Tapi saya tidak takut kalau memang itu yang membuat sidang jemaat mundur ya sudah lah. Jangan kita bersilat kata, pandai-pandai membuat satu kategori dan mengatakan pengajaran salib adalah teologi penderitaan, maksudnya supaya dia boleh menyampaikan satu ayat ditambah guyon, ditambah cerita isapan jempol, ditambah dongeng, filsafat kosong manusia, maksud nya dia begitu, padahal dia sedang bersilat kata, itu yang dia tidak sadari. Jemaat berdoa supaya pelayanan yang TUHAN percayakan dalam penggembalaan GPT BETANIA ini adalah pelayanan yang dewasa di hadapan TUHAN.

 

Kita kembali untuk membaca

Yohanes 6:39, 40

(6:39) Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.  (6:40) Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."

 

Pada ayat 39 Yesus Anak Allah berkata; supaya jangan ada yang terhilang dari antara orang yang melihat dan percaya kepada pengajaran salib. Orang yang melihat dan percaya kepada pengajaran salib TUHAN bangkitkan pada akhir zaman.

 

yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, yang TUHAN katakan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."

Singkat kata; orang yang dibangkitkan dan yang menerima keselamatan itu adalah orang yang melihat Anak yaitu Pengajaran salib, dan hatinya percaya hanya kepada pengajaran salib, sebab lewat pengajaran salib ini kita dibawa untuk masuk dalam pengalaman kematian, hari ketiga kita semua dibangkitkan, pada akhir zaman kita semua dibangkitkan.

Tidak mungkin ada kebangkitan kalau tidak terlebih dahulu masuk dalam pengalaman kematian. Untuk masuk dalam pengalaman kematian kita harus melihat Yesus yang telah menderita sengsara di atas kayu salib, dan harus percaya kepada pengajaran ini.

 

Kita gali terus ayat yang sering kita baca supaya tereksplorasi sesuatu yang mulia dari TUHAN

Matius 7:21

(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

 

Yang masuk dalam kerajaan Sorga adalah mereka yang melakukan kehendak Allah Bapa = berpegang teguh pada pengajaran salib.

 

Matius 7:22-23

(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? (7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Di akhir zaman banyak hamba TUHAN, pelayan-pelayan TUHAN akan menyerukan nama TUHAN untuk melakukan tiga perkara tersebut:

1.      Bernubuat demi nama TUHAN

2.      Mengusir setan dengan menyerukan nama TUHAN

3.      Mengadakan banyak mujizat dengan menyerukan nama TUHAN

Tetapi  pada hari TUHAN, TUHAN berterus terang kepada mereka dan berkata; Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Jadi kembali saya sampaikan, apabila sibuk mengadakan 3 perkara demi nama TUHAN tetapi mengabaikan kehendak Allah Bapa, mengabaikan pengajaran salib, itu adalah pemimpin jemaat pembuat kejahatan, doa pemimpin jemaat seperti ini tidak akan dikabulkan TUHAN, tapi terkait dengan keselamatan.

Soal mukjizat sudah terkabulkan tadi, mengusir setan sudah terkabulkan tadi karena menyebut nama TUHAN, tidak menyebut nama beelzebul, sebab tidak mungkin beelzebul mengusir beelzebul (setan) Tapi Beelzebub diusir oleh nama TUHAN Yesus, karena dia menyebut nama TUHAN, tapi sama sekali tidak ada kaitannya dengan keselamatan (kerajaan sorga), kalau dia mengabaikan kehendak Allah (pengajaran salib), justru itu pembuat kejahatan, doanya tidak didengar terkait dengan keselamatan.

 

Mazmur 6:9-10 dengan perikop: Doa dalam pergumulan

(6:9) Menjauhlah dari padaku, kamu sekalian yang melakukan kejahatan, sebab TUHAN telah mendengar tangisku; (6:10) TUHAN telah mendengar permohonanku, TUHAN menerima doaku.

 

Doa nabi-nabi palsu terkait dengan keselamatan jiwa tidak dikabulkan oleh TUHAN, karena mereka ternyata adalah pembuat kejahatan. Jadi dari sini kita dapat melihat Daud ini hatinya sungguh mulia, ia menceritakan atau menubuatkan apa yang akan terjadi di depan yang akan dialami TUHAN Yesus. Sebagai anak Allah Dia juga Imam besar Agung menurut peraturan Melkisedek, Imamatnya untuk selama-lamanya. Sebagai imam besar Agung Dia telah menaikan doa dan permohonan kepada TUHAN disertai dengan ratap tangis, berarti ia telah melakukan kehendak Allah Bapa, menderita sengsara dan mati di atas kayu salib, ini lah pengajaran salib.

 

Hamba TUHAN yang berpegang teguh kepada pengajaran salib doanya didengar TUHAN terkait dengan keselamatan jiwa-jiwa, tidak ada satupun jiwa yang terhilang, itu kehendak Allah, supaya saudara tau dengan jelas. Tidak ada satu jiwa yang terhilang itu kehendak Allah Bapa.

Tetapi kalau nabi palsu, guru palsu biar dia berdoa jungkir balik dengan tangis darah sekalipun kalau dia menolak pengajaran salib (kehendak Allah) jiwa-jiwa tidak akan terselamatkan, justru binasa, karena cara dia melayani sesuai kehendaknya sendiri. Beda dengan Anak Allah yang telah melakukan kehendak Allah Bapa, doa dan permohonannya didengar Ibrani 5:5-7.

 

Ibrani 5:5-7

(5:5) Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini", (5:6) sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek." (5:7) Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.

 

Ayat 5; berbicara Yesus Anak Allah.

Ayat 6; imamatnya selama-lamanya tidak beralih kepada siapapun.

Jadi kalau pemimpin jemaat berpegang teguh pada pengajaran salib doanya didengar, permohonannya didengar terkait dengan keselamatan jiwa, tidak ada satupun yang terhilang dari antar manusia. Jangan sampai saya dan saudara tidak percaya dengan pengertian dari Alkitab yang kita terima malam ini, kita harus percaya.

 

2 Timotius 2:19

(2:19) Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."

 

Tuhan mengenal siapa milik kepunyaan-Nya. Jadi milik kepunyaan TUHAN bukan berdasarkan menyebut nama TUHAN, TUHAN setiap kali ia ada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan. Tetapi TUHAN berkata;  "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan." = Jangan sibuk hanya mengadakan tiga perkara:

1. Bernubuat demi nama TUHAN

2. Sibuk mengusir setan demi nama TUHAN

3. Sibuk mengadakan mujizat demi nama TUHAN, tetapi mengabaikan pengajaran salib (kehendak Allah Bapa).

Jadi kalau kita menyebut nama TUHAN untuk melakukan tiga perkara, tinggalkan kejahatan, artinya tetaplah berpegang teguh kepada pengajaran salib, karena sesungguhnya TUHAN kenal siapa yang menjadi milik kepunyaannya. Jangan terkecoh karena menyebut (menyerukan) nama TUHAN dalam tiga perkara tadi, tapi kita harus percaya kepada isi hati TUHAN, setiap orang yang menyebut nama TUHAN hendaklah meninggalkan kejahatan, berarti harus berpegang kepada pengajaran salib, melihat Anak Allah dan percaya.

 

Sibuk melakukan tiga hal demi nama TUHAN

1.      Bernubuat demi nama TUHAN

2.      mengusir setan demi nama TUHAN

3.      mengadakan mujizat demi nama TUHAN

akan tetapi mengabaikan kehendak Allah Bapa, mengabaikan pengajaran salib = melakukan kejahatan. Jadi kalau menyebut nama TUHAN hendaklah meninggalkan kejahatan.

 

2 Timotius 2:14

(2:14) Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu dengan sungguh-sungguh kepada mereka di hadapan Allah, agar jangan mereka bersilat kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah mengacaukan orang yang mendengarnya.

 

Pemimpin sidang jemaat tidak perlu bersilat kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna. Justru, bersilat kata mengacaukan pikiran dari sidang jemaat (orang-orang yang mendengarnya) = menerkam dan mencerai-beraikan kawan domba sehingga kawanan domba menjadi liar tidak tergembala (kacau balau). Orang yang kacau balau tadi sudah diterkam serigala dan sudah tercerai beraikan oleh si serigala (nabi-nabi palsu) hatinya ditumbuhi onak dan duri karena dia malas berbicara soal pengajaran salib. Mengapa malas? karena dia adalah manusia serakah (loba) sehingga malas menyampaikan pengajaran salib, malas mengoreksi apa yang harus dikoreksi. Kenapa malas? mungkin dia takut jemaat kaya mundur; ini yang disebut anjing bisu tidak berani menyalak.

 

2 Timotius 2:15

(2:15) Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.

 

Untuk menjadi hamba TUHAN yang layak dan yang dikenal oleh TUHAN, hendaklah berterus terang memberitakan kebenaran yang sejati, sumbernya adalah salib Kristus. Tidak perlu takut menyampaiakan pengajaran salib, tidak usah tawar hati, tidak usa malu menyampaikan pengajaran salib.  Pendeknya, memberitakan kebenaran = memberitakan pengajaran salib.

 

2 Timotius 2:16-18

(2:16) Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan. (2:17) Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus, (2:18) yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang.

 

Himeneus dan Filetus adalah hamba TUHAN semak duri, mereka adalah serigala berbulu domba (binatang buas)  mereka berbicara soal tetapi tidak menyampaiakn kebenaran yang sejati, (tidak mengajarkan pengajaran salib).

Tidak mungkin orang berada pada suasana kebangkitan kalau pengajaran salib diabaikan, karena kebangitan itu terjadi setelah Yesus mati di kayu salib, hari ketiga Yesus bangkit. Tidak mungkin jemaat ada dalam suasana kebangkitan kalau pengajaran salib tidak disampaikan.

Tiadalah mungkin seseorang ada dalam kebangkitan yang benar kalau ia tidak masuk dalam pengalaman kematian. Kalau kematiannya palsu, kebangkitannya juga palsu.

Jadi Himeneus dan Filetus adalah guru-guru palsu, nabi-nabi palsu, serigala berbulu domba, hatinya berduri, itu yang membuat sehingga merusak iman sidang jemaat.

 

Jadi kalau berbicara soal tiga perkara; bernubuat, mengusir setan, melakukan banyak mukjizat, tapi mengabaikan pengajaran salib merusak iman yang mendengarnya karena ajaran semacam ini sama seperti penyakit kanker menjalar ke semua sel-sel tubuh dari ujung (batok) kepala sampai ujung kaki, akhirnya sel-sel bernanah, rusak (mati).

Jadi supaya kita jangan binasa mari kita berpegang teguh pada pengajaran salib; lihat Anak Allah yang mati  di kayu salib, percayalah terhadap pengajaran salib. Kalau kita percaya terhadap pengajaran salib, maka kita akan satu dengan pengalaman Yesus di dalam tanda kematian dan kebangkitan yang benar, tidak palsu.

 

Inilah yang terkait dengan si pemalas. Jadi si pemalas merusak iman, membunuh banyak jiwa, banyak jiwa yang akan terhilang, tetapi Yesus adalah hamba TUHAN hisop, telah mengerjakan penebusan dan pendamaian sehingga kita berdamai dengan Allah, diselamatkan karena doa dan permohonan di dengarkan oleh Bapa, asal kita berpegang teguh kepada pengajaran salib, itu kebenaran, amin.

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

 

 

 


No comments:

Post a Comment