KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, August 10, 2024

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 07 AGUSTUS 2024

 


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 07  AGUSTUS 2024

KITAB MALEAKHI PASAL 2

Maleakhi 2:8-9

(Seri 14)

Subtema: MENGHAMPAKAN DIRI 


Pertama-tama kita mengucap syukur kepada TUHAN yang telah memungkinkan kita untuk berada di atas gunung TUHAN beribadah lewat ibadah pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci. 

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung dalam penggembalaan GPT “BETANIA” Serang, Cilegon, Banten Indonesia lewat live streaming, online, atau video internet, YouTube Facebook, atau media sosial apapun dimanapun saudara, doa saya kiranya TUHAN hadir di antara kita sebagai Imam Besar Agung melayani, berdoa dan memperdamaikan dosa kita kepada TUHAN lewat firman Allah sebentar akan kita terima, sehingga kita boleh merasakan suasana Sorga, bahagia duduk diam di kaki salib saat mendengar firman TUHAN Allah. 


Mari kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai firman penggembalaan untuk ibadah pendalaman Alkitab.

Kita masih berada Maleakhi 2:8-9

Maleakhi 2:8-9 dengan perikop: "Murka Tuhan terhadap imam"

(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam. (2:9) Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.


Inti dari ayat 8-9; Para imam menyimpang dari jalan (ayat 8), karena para imam tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan (ayat 9). Hal ini juga ditulis oleh Nabi Yesaya di dalam Yesaya 56:10-11


Yesaya 56:10-11 dengan perikop: "Pemimpin-pemimpin yang fasik"

(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja; (56:11) anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.


Para pemimpin umat Israel: “mengambil jalannya sendiri”, itu berarti; mereka tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan = menyimpang dari jalan TUHAN, sehingga mereka disebut: “orang-orang buta”, hal ini menunjukkan kalau pemimpin buta tersebut:

  1. Tidak tahu apa-apa.

Perlu untuk diketahui; orang yang tidak tau apa-apa memimpin orang yang tidak tahu apa-apa maka satu kali akan jatuh pada lobang yang sama yaitu lobang jurang maut. 

Kalau saya membuat suatu rumus terkait tidak tau apa-apa ini maka (-) + (-) = -2 (Nagaur/lobang jurang maut).

  1. Disebut anjing-anjing bisu tidak tahu menyalak.

Bisu  tidak tau menyalak menunjuk seorang hamba TUHAN (pemimpin sidang jemaat) yang tidak mempunyai keberanian untuk menyampaikan kebenaran atau tidak berani menegur kesalahan dari jemaat; jadi walaupun jemaat sudah salah, tetapi dibiar-biarkan saja karena pemimpin seperti ini memandang bulu dalam pengajaran; hanya memperhatikan orang kaya tetapi orang miskin diabaikan.

 c.    Berbaring melamun dan suka tidur saja

 d.    Anjing-anjing pelahap tidak tahu kenyang


Malam ini kita kembali untuk mengikuti penjelasan dari bagian c:

BERBARING MELAMUN DAN SUKA TIDUR SAJA.


Berbaring melamun dan suka tidur saja → si pemalas.

  

Terkait dengan “Si pemalas” kita belajar dari..

Amsal 24:30-33

(24:30) Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi. (24:31) Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh. (24:32) Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran. (24:33) "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring,"


Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi, untuk tinggal berbaring jelas ini menunjuk tabiat (pekerjaan) dari seorang pemalas, sebab itu si pemalas disebutlah orang yang tidak berakal budi (tidak bijaksana)


Kalau memiliki karakter malas, berarti orang itu tidak bijaksana (tidak berakal budi) sebab itu saudara yang bekerja sebagai wiraswasta BUMN, atau PNS dimana saja kalau diberi kesempatan bekerja di tempat itu, bekerjalah dengan baik, jangan malas. Kalau mendapat gaji, tapi sebentar-sebentar tidur, sebentar-sebentar mengantuk, sebentar-sebentar melipat tangan berarti dia tidak berakal budi, dia tidak bijaksana. Mendapat gaji bulanan tapi malas, itu tidak berakal budi (tidak bijaksana) = tidak fair. 

Sidang jemaat sungguh-sungguh beribadah, imam-imam yang melayani TUHAN sungguh-sungguh melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN, karena sudah diberi kesempatan untuk berada di tengah ibadah dan pelayanan, tidak boleh malas. Jangan gunakan alasan ini dan itu untuk jauh dari ibadah dan pelayanan, kalau sakit sedikit lawan saja, karena iman akan menyembuhkan sakit itu, kalau kita turuti penyakit itu,  jadi beneran diperalat oleh setan.


Mari kita lihat lebih rinci lagi tentang si pemalas ini di dalam 

Amsal 26:13-14

(26:13) Berkatalah si pemalas: "Ada singa di jalan! Ada singa di lorong!" (26:14) Seperti pintu berputar pada engselnya, demikianlah si pemalas di tempat tidur.


Pendeknya, ruang lingkup si pemalas adalah tempat tidur, sebab si pemalas hanya berada di seputar tempat tidur saja dimanapun ia berada; si pemalas sebentar-sebentar mengantuk, sebentar-sebentar melipat tangan dimanapun ia berada. 


Lebih rinci terkait si pemalas…

Amsal 19:15

(19:15) Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar.


Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, itu berarti, tidur nyenyak adalah buah dari kemalasan. 


AKIBAT KEMALASAN.

Kembali kita periksa…

Amsal 24:30-32

(24:30) Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi. (24:31) Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh. (24:32) Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran. (24:33) "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring,"


Ladang si pemalas semuanya ditumbuhi oleh onak dan duri, itu berarti, hati si pemalas berduri (tajam) untuk menusuk  (menyakiti) hati TUHAN.

Orang yang rajin mengerjakan keselamatannya; sangkal diri dan pikul salib, ia tidak akan memiliki hati yang berduri untuk menusuk hati TUHAN. Hanya si pemalas saja memiliki hati yang berduri (tajam) menyakiti hati TUHAN, tajam menusuk hati sesama. 


Yesus Kristus adalah hamba TUHAN hisop, berarti bersedia untuk menjadi pendamaian, dan Dia sudah mengerjakan pekerjaan penebusan dan pendamaian sehingga hati kita bahagia. Tapi kalau seseorang malas mengerjakan keselamatan maka hatinya berduri, tajam menusuk hati TUHAN, tajam menusuk hati sesama, mungkin tidak dari perkataan tetapi dari sola tingka, dari perbuatan atau lebih halus lagi dari roh yang dia miliki. Sebenarnya hati yang berduri TUHAN melihat. 


Amsal 26:9

(26:9) Amsal di mulut orang bebal adalah seperti duri yang menusuk tangan pemabuk.


Hati yang berduri sangat tajam menusuk tangan pemabuk (orang yang suka mabuk). 


Terkait “PEMABUK (orang yang suka mabuk)”

Wahyu 18:3 Perikop: Jatuhnya Babel. 

(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."


Semua bangsa dan raja-raja, serta pedagang-pedagang di bumi, minum dari anggur hawa nafsu perempuan cabul Babel.

Pendeknya, tangan semua bangsa dan raja-raja, serta pedagang-pedagang di bumi telah tertusuk duri, sebab mereka telah menjadi kaya (berhasil) namun oleh kelimpahan dari hawa nafsu perempuan Babel.

  • Duri → perempuan Babel (roh antikris).

  • Tangan → perbuatan hidup seseorang.


Kita semua kehidupan yang sudah menyerahkan diri dipimpin oleh Roh TUHAN, berarti sudah dikuasai oleh Roh TUHAN (mabuk anggur dari Sorga), maka perbuatan (tangan) kita tidak mungkin tertusuk duri, tidak mungkin hidup di dalam hawa nafsu dari perempuan Babel, tidak mungkin hidup dalam kenajisan percabulan.

Menjadi kaya oleh karena hawa nafsu perempuan Babel = mabuk anggur = tertusuk duri dari perempuan Babel (antikris/pemalas).


Ladang si pemalas ditumbuhi onak dan duri; tajam menusuk hati TUHAN, termasuk tangan orang yang mabuk. Kalau antikris betul-betul memandang salib di Golgota dia tidak mungkin malas, dia tidak mungkin menjadi duri yang menusuk tangan. 

Jadi saudara hati-hati, jangan sampai tangan kita tertusuk duri, jangan sampai perbuatan kita dipengaruhi (ditusuk) oleh si pemalas (antikris). 

Antikris suka mengambil jalan pintas; tidak mau sangkal diri dan pikul salib; kaya tapi oleh kelimpahan hawa nafsu perempuan Babel, menjadi berhasil tetapi oleh karena mabuk anggur perempuan Babel, itu namanya tangan tertusuk duri; perbuatannya sudah dipengaruhi (tertusuk) oleh antikris, hidupnya sudah dikuasai oleh roh antikris. Jadi hati-hati, jangan sampai tangan kita tertusuk duri. 

Tetapi biasanya kalau tangan tertusuk duri jelas itu karena tidak hati-hati, dengan lain kata; tidak berpikir panjang; mau kaya sera limpah harta, sekalipun itu lewat hawa nafsu atau minum dari anggur hawa nafsu perempuan Babel.


Wahyu 18:9

(18:9) Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.


Tangan dari imam-imam, tangan raja-raja (imamat rajani) di bumi, hamba-hamba Tuhan, pelayan TUHAN tidak tertutup kemungkinan bisa tertusuk duri bila tidak hati-hati (berpikir panjang) dalam melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN. 

Jadi imam-imam yang sudah dipercayakan untuk melayani TUHAN hati-hatilah, jangan serampangan melayani TUHAN, jangan suka mengambil jalan pintas, berpikir panjang untuk mengambil keputusan supaya jangan tertusuk duri. 


Contoh seorang imam-imam yang tangannya tertusuk duri: ESAU.

Ibrani 12:16

(12:16) Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.


 Disini kita melihat Esau hidup di dalam kenajisan percabulan. Pendeknya, sekalipun Esau adalah seorang imam, tetapi kenyataannya, tangannya telah tertusuk duri. 

Bukti Esau telah tertusuk duri; ia menjual hak kesulungan kepada Yakub adiknya demi semangkok sop kacang merah; demi sesuap nasi ia tinggalkan jam-jam ibadah, demi untuk berhasil dia tinggalkan jam-jam ibadah dan pelayanan itu hawa nafsu, itu mabuk anggur perempuan Babel, itu kenajisan percabulan, ini nafsu rendah, seolah-olah TUHAN tidak sanggup memelihara hamba-hamba TUHAN (pelayan-pelayan TUHAN).

Sebenarnya dengan 5 roti dan 2 ikan cukup memelihara 12 murid, itu sebabnya lima roti dan 2 ikan sisa 12 bakul. Murid-murid dipelihara oleh TUHAN dalam pelayanan pemberitaan firman TUHAN. Dari 12 murid menjadi 12 Rasul itu sudah dipersiapkan oleh TUHAN untuk pemeliharan hidup mereka, jadi kalau mabuk anggur perempuan Babel itu nafsunya rendah.

Sesungguhnya TUHAN sanggup memelihara kehidupan kita baik yang di kota, maupun yang di desa, TUHAN pasti pelihara, sebab itu pelayan-pelayan TUHAN, hamba-hamba TUHAN jangan miliki nafsu rendah. 


Kejadian 27:15

(27:15) Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau, anak sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya.


Karena tangan Esau sudah tertusuk duri akhirnya jubah yang maha indah itu disimpan di dalam rumah, padahal jubah yang maha indah adalah pakaian dari anak sulung.  


Terkait dengan ANAK SULUNG…

Bilangan 3:11-13 dengan perikop: Orang Lewi

(3:11) TUHAN berfirman kepada Musa: (3:12) "Sesungguhnya, Aku mengambil orang Lewi dari antara orang Israel ganti semua anak sulung mereka, yang terdahulu lahir dari kandungan, supaya orang Lewi menjadi kepunyaan-Ku, (3:13) sebab Akulah yang punya semua anak sulung. Pada waktu Aku membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, maka Aku menguduskan bagi-Ku semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan; semuanya itu kepunyaan-Ku; Akulah TUHAN."


Tuhan mengambil satu suku yaitu suku Lewi dari antara 12 suku Israel ganti semua anak sulung.

Pendeknya, TUHAN mengangkat suku Lewi menjadi anak sulung, berarti; menjadi milik kepunyaan TUHAN → imam-imam dan raja-raja (imamat rajani).

Jadi hamba-hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang melayani dalam suasana kerajaan Sorga di bumi ini mereka adalah milik kepunyaan TUHAN; mereka itu disebut juga anak sulung.

Jadi jubah yang maha indah itu pakaian dari anak sulung, yaitu; untuk melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN .


Bilangan 8:18-19

(8:18) Maka Aku mengambil orang Lewi ganti semua anak sulung yang ada pada orang Israel, (8:19) dan Aku menyerahkan orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepada Harun dan anak-anaknya untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang Israel di Kemah Pertemuan, dan untuk mengadakan pendamaian bagi orang Israel, supaya orang Israel jangan kena tulah apabila mereka mendekat ke tempat kudus."



Suku Lewi diangkat menjadi anak sulung → imamat rajani, milik kepunyaan TUHAN sendiri.

Tugas anak sulung:

  • Melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN, sesuai dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus.

  • Mengadakan pendamaian bagi orang Israel, berarti menjadi pengantara untuk memperdamaikan dosa umat Israel. 

Tetapi kita melihat Esau sebagai anak sulung menyimpan jubah yang maha indah di dalam rumah, dia tidak menggunakan karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El Kudus dengan baik, sebab jubah itu tersimpan di dalam rumah. 

Kalau imam, jadilah imam yang baik, kalau diangkat (diberi kesempatan) untuk melayani TUHAN layanilah TUHAN dengan baik, tanpa menuntut imbalan sebab dipercaya melayani TUHAN itu upah kita, ini upah yang jauh lebih besar daripada upah jerih payah (gaji satu bulan); 1 Korintus 9:18; Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.

 

Jadi jangan sampai imam-imam melayani TUHAN karena dorongan daging. Kemudian jangan sampai seorang imam (pelayan TUHAN) membuat orang mengemis dan berkata; dia butuh saya, dan berkata; siapa lagi kalau bukan saya. Dan jangan pernah berkata di dalam rumah tanggamu; siapa lagi kalau bukan rumah tangga kita yang menolong penggembalaan ini, jangan coba-coba supaya jangan nanti dihantam oleh TUHAN, dihabisi yang ada. Jangan coba-coba, saya menyampaikan ini karena kasih, sebelum dihabisi oleh TUHAN. 


Diberi kesempatan untuk memiliki ini dan itu; biarlah itu kita pakai untuk pekerjaan TUHAN sebab itu upah. “Dipercaya” itu upah yang jauh lebih besar, daripada orang tidak diberi kesempatan (tidak diberi upah).

Menjadi saluran berkat sama seperti wadah yang menyalurkan air, memang untuk orang lain, tapi paling tidak ada di dalam wadah itu tersisa (menempel) air (berkat) untuk kita nikmati. Jadi jangan lagi berkata; siapa lagi kalau bukan saya, siapa lagi kalau bukan rumah tangga saya, itu tidak boleh. 

Diberi kesempatan untuk melayani TUHAN itu upah yang jauh lebih besar dari upah jerih payah (gaji) satu bulan. Menjadi saluran berkat seperti wadah menyalurkan air jauh lebih baik. Kita salurkan airnya tetapi air itu pasti nempel juga pada wadah itu, tidak mungkin tidak, kita kecipratan berkat dari sorga juga. 


Perlu untuk diketahui; apabila orang Israel mendekat kepada TUHAN maksudnya beribadah di tempat kudus, tetapi jika umat Israel belum diperdamaikan, maka bangsa Israel akan kena tulah berarti dihukum dan  dibinasakan persis seperti orang Mesir; mulai dari Firaun, sampai orang Mesir mengalami kematian anak sulung. Maka dari sini kita dapat melihat; seorang imam harus memiliki tanggung jawab dan bertanggung jawab penuh untuk kehidupan daripada sidang jemaat yang dilayani. 


Banyak orang kristen atau imam-imam melayani tapi salah kaprah (keliru) di tengah pelayanan; dia hanya mau tampil, mungkin sebagai seorang pemimpin pujian,  seorang pemain musik, atau seorang singer, ingin tampil saja, tetapi mengabaikan tanggung jawab. Hati-hati kalau tanggung jawab diabaikan maka umat Israel yang datang beribadah kena tulah. 

Jadi betapa besar tanggung jawab ini ditaru oleh TUHAN di atas pundak dari seorang imam. Maka kalau imam diberi kesempatan untuk melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN sungguh-sungguhlah menyerahkan diri kepada TUHAN, jangan ada kepentingan, jangan ada ambisi, itu tidak baik. 


Dari sinilah kita dapat melihat (mengetahui) di sisi lain  umat TUHAN sangat membutuhkan  pelayanan dan pendamaian yang dikerjakan oleh anak sulung, tetapi Esau sebagai imam, sebagai anak sulung menyimpan jubah yang maha indah di dalam rumah = tidur saja di rumah. 


Bilangan 3:6-7

(3:6) "Suruhlah suku Lewi mendekat dan menghadap imam Harun, supaya mereka melayani dia. (3:7) Mereka harus mengerjakan tugas-tugas bagi Harun dan bagi segenap umat Israel di depan Kemah Pertemuan dan dengan demikian melakukan pekerjaan jabatannya pada Kemah Suci.


Suku Lewi harus mengerjakan tugas-tugas bagi Harun dan segenap umat Israel, itu berarti mereka harus melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN. 

Kemudian, suku Lewi harus memelihara perabotan di dalam Ruangan Suci, di mana terdapat 3 alat yaitu:

  1. Meja roti sajianketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab.

  2. Pelita emas ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu.

  3. Mezbah dupaketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.

Pendeknya, ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok; HARUS DIPELIHARA.

Jadi orang kristen tidak boleh mengabaikan ketekunan tiga macam ibadah pokok. Namun kenyataannya orang Kristen hanya mengerti soal ibadah pelita emas, dua macam ibadah yang lain terabaikan, sebab itu kita tidak boleh malas.


Sebagai anak sulung tadi Esau menyimpan jubah yang maha indah itu di dalam rumah karena dia seorang si pemalas. Seharusnya hamba TUHAN, para imam (pelayan TUHAN) harus mengerti soal tahbisan. 

Tahbisan imam semuanya ada aturannya. Semua aturan terkait dengan tahbisan seorang imam (pelayan TUHAN) tertulis di dalam surat tahbisan, yaitu; 1 dan 2 Tesalonika, 1 dan 2 Timotius, dan Titus.

Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.  Juga dilengkapi di dalam 2 Timotius 1:14Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua. 1 (Timotius 4:14)


Yesus menderita sengsara dan mati di atas kayu salib, hal itu sudah dinubuatkan oleh para nabi. Jadi jabatan Roh EL-Kudus dan karunia-karunia Roh El-Kudus mahal karena itu datangnya dari salib di Golgota. Tetapi banyak anak-anak TUHAN (orang kristen) sudah diberi kesempatan melayani tetapi kurang menghargai kesempatan itu = kurang menghargai salib di Golgota.  

Karunia-karunia Roh kudus itu diberi lewat penumpangan dua tangan TUHAN yang terulur dari sorga, itu kemurahan. Jadi karunia jabatan yang dipercayakan kepada seorang imam seharga dengan setetes darah salib di Golgota. 


CIRI-CIRI TANGAN TERTUSUK DURI

Kejadian 25:25

(25:25) Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.


Esau adalah anak sulung, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu, berarti; nampaknya ia memelihara karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus yang dipercayakan TUHAN. 

Jadi karunia Roh Kudus dan jabatan roh El-kudus itu karunia dari Roh pengasihan, itu karena kemurahan TUHAN. Namun kenyataannya, Esau menjual hak kesulungan hanya untuk semangkuk sop kacang merah (sepiring makanan). Esau menyimpan jubah yang maha indah itu di dalam rumah = melalaikan tugas pelayanan yang dipercayakan kepadanya sebagai anak sulung. 

Jadi nampaknya saja ia memelihara karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh kudus, karena disini dikatakan seluruh tubuhnya “seperti”  jubah berbulu

Singkat kata, meterai (legal standing) dari anak sulung (milik kepunyaan TUHAN) adalah; jubah yang maha indah (karunia-karunia dan jabatan Roh kudus yang dipercayakan oleh TUHAN). 

Jadi pelayan TUHAN (imam-imam) meterainya adalah karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh kudus yang dipercayakan oleh TUHAN. Jangan sampai disebut sebagai imam tapi hanya seperti jubah yang berbulu itu tidak boleh.


Kejadian 25:27

(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.


Ciri-ciri tangan tertusuk duri:

  1.  Sibuk berburu daging, bahkan pandai berburu daging.

  2. Suka tinggal di padang.

Ciri-ciri tangan tertusuk duri yang pertama; sibuk berburu daging, pandai berburu daging, menunjukan Esau adalah manusia daging = manusia tanpa Roh TUHAN disebut juga; binatang buas. Sementara karakter dari binatang buas sibuk untuk berburu daging. 

Kalau kita melihat berita tentang Flora dan Fauna; binatang buas yang berkeliaran itu hidup dari berburu daging, jadi yang diburu yang lemah, singa hidup dari memburu binatang yang lemah, termasuk binatang buas yang lain hidup dari berburu daging (binatang yang lemah).


Mari kita lihat “BINATANG BUAS”

Wahyu 13:1 dengan perikop: Bintang yang keluar dari dalam laut

(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.


Binatang yang keluar dari dalam laut → antikris. Binatang ini bertanduk 10 dan berkepala 7.

Penampilannya ini menunjukkan kepada kita bahwasanya binatang ini ada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, sebab..

7 kepala → 7 gunung

10 tanduk → raja-raja.

Jadi binatang (antikris) ini ada di tengah ibadah dan pelayanan, tetapi pemalas, tidak mau mengerjakan keselamatan, tidak mau  sangkal diri dan pikul salib, tidak mau sedikitpun menyentuh salib di Golgota, beribadah tetapi tidak mau berdarah-darah, melayani tetapi tidak mau berdarah-darah, ibadah dan pelayanan tidak dikaitkan dengan darah salib, tidak mau berkorban, inilah binatang buas. Sedangkan seorang pemimpin jemaat tidak berani mendidik jemaat dengan pengajaran salib (pelayanan yang berdarah-darah)


Wahyu 13:2

(13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.


Binatang yang keluar dari dalam laut (antikris) ternyata adalah kombinasi dari 3 jenis binatang, antara lain:

  1. Macan tutulantikris mempunyai kecepatan tinggi maka; orang yang berlambat-lambat, bermasa bodoh dengan pekerjaan TUHAN, bermalas-malasan; akan dilibas habis oleh antikris. 


  1. Kakinya seperti kaki beruang antikris memiliki cengkraman yang sangat kuat, itu berarti; orang yang sudah jatuh ke tangan antikris, tidak akan dilepaskan untuk selama-lamanya.

Dua kaki bagian depan dari beruang juga memiliki daya pukulan yang sangat besar sehingga tidak ada seorangpun yang dapat bertahan berdiri di hadapan antikris.

Kalau kita melihat di dalam Daniel 7:5 memang beruang memiliki 4 kaki tetapi kaki yang dibelakang digunakan untuk berdiri, kemudian kaki depan itu digunakan; mencengkram dan memukul.


Daniel 7:5

(7:5) Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri pada 

sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak.


Jadi si pemalas yang hatinya ditumbuhi oleh duri sibuk berburu daging. 

Hati-hati, jangan coba-coba mengandalkan kekuatan (kemampuan) kita mulai dari sekarang, apalagi mengandalkan kekuatan di hadapan antikris, tidak kuat kita, karena antikris digambarkan seperti beruang; dua kaki depan memiliki kemampuan yang hebat untuk mencengkram berarti setiap orang yang jatuh dalam cengkraman antikris tidak akan dilepaskan lagi. 

Biar kita semua ada dalam cengkraman dua tangan TUHAN, kita semua ada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, kita semua senantiasa ada dalam kegiatan Roh TUHAN supaya jangan jatuh dalam cengkraman (dua tangan) antikris. 

Kemudian dua kaki depan beruang memiliki daya (bobot) yang sangat kuat (besar) untuk merobohkan setiap musuh. Jadi tidak ada seorangpun yang dapat berdiri di hadapan antikris. 


  1. Mulutnya seperti mulut singa.

Singa tidak terlalu cepat untuk berlari, tetapi singa memiliki mulut yang mematikan, secara khusus terhadap orang-orang yang lemah tidak berdaya sebagaimana dalam 1 Petrus 5:8: Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling  sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

TUHAN Yesus Kristus yang  adalah singa dari suku Yehuda, apabila Ia mengaum maka tidak ada yang sanggup berdiri, kita akan datang dengan takut dan gentar – kehidupan yang diubahkan – setiap kali ada aum firman Allah yang keluar dari mulut singa dari suku Yehuda.


Jadi disini penampilan dari antikris seperti singa dari suku Yehuda mengaum untuk mencari orang yang dapat ditelannya saja. Memang kecepatanya berlari tidak seberapa tapi mulutnya bisa memperdaya orang yang lemah. 

Hati-hati, kita sering kali membaca, di dalam Wahyu 13:16-18; banyak orang nanti diperdaya sehingga mereka semua nanti akan menerima cap meterai dari antikris  666 (jumlah bilangan binatang itu) (Wahyu 13:18). Bilangan itu adalah bilangan manusia 666; dimana  tubuh, jiwa, roh dikuasai daging (angka 6).

Kenapa mereka menerima cap meterai antikris di dahi ataupun di tangan kanan? jawabnya karena singa itu mengaum-ngaum untuk memperdaya orang yang dapat ditelan. Betapa hebat auman yang keluar dari mulut setan itu untuk memperdaya manusia. 

Jadi malam ini adalah malam yang spesial bagi kita, karena singa dari suku Yehuda telah mengaum. Hosea 11:10: Mereka akan mengikuti TUHAN, Ia akan mengaum seperti singa. Sungguh, Ia akan mengaum, maka anak-anak akan datang dengan gemetar dari barat. Berarti terjadi pertobatan; takut dan gentar, manakala singa dari suku Yehuda mengaung. Tapi ada tandingannya juga, sebab mulut singa (setan) mengaum juga, kaki tangannya adalah antikris, memberdayakan orang yang lemah (yang dapat ditelannya). Jadi sungguh-sungguhlah dalam mengikuti TUHAN. 


Mazmur 10:2

(10:2) Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.


Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas. Antikris suatu kali akan menindas orang yang kecil oleh karena kecongkakannya, walaupun pada akhirnya mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rencanakan, yakni; setelah tiga tahun setengah menjadi raja di atas muka bumi ini. 

Jadi hidup ini tidak hanya untuk hidup sekarang ini saja, tapi kita juga harus memikirkan masa depan. Mengapa saya harus mengatakan demikian? karena satu kali antikris akan tampil sebagai raja di atas muka bumi ini, mereka akan memerintah sebagai raja dengan tangan besi, menjalankan kekuasaan dengan kekerasan, karena mereka adalah orang congkak (Matius 20:24) (lukas 22:25)


Mazmur 10:8-10

(10:8) Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah; (10:9) ia mengendap di tempat yang tersembunyi seperti singa di dalam semak-semak; ia mengendap untuk menangkap orang yang tertindas. Ia menangkap orang yang tertindas itu dengan menariknya ke dalam jaringnya. (10:10) Ia membungkuk, dan meniarap, lalu orang-orang lemah jatuh ke dalam cakarnya yang kuat.


Dari sini kita dapat melihat binatang buas ini pekerjaannya sibuk berburu daging; inilah kelakuan daripada Esau. Jadi antikris adalah binatang buas giat memburu orang yang tertindas (anak-anak TUHAN)


Ciri-ciri tangan tertusuk duri yang pertama: ibuk berburu daging bahkan pandai berburu daging.

Kemudian ciri-ciri tangan tertusuk duri yang kedua: Suka tinggal di padang.


Mari kita mengikuti penjelasan keterangan kedua tangan yang tertusuk duri yang kedua: SUKA TINGGAL DI PADANG.

Padang → dunia dan segala yang ada di dalamnya.


1 Yohanes 2:15

(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. 


Sekarang memang kita ada di dunia, tetapi jangan terlena sebab kita adalah orang asing dan pendatang di dunia ini. 

Perlu untuk diketahui kalau orang terlena dengan segala sesuatu yang disuguhkan padang (dunia) ini maka kasih akan TUHAN tidak ada di dalam diri orang itu. 


1 Yohanes 2:16

(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.


Segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini, antara lain:

  1. Keinginan daging.

  2. Keinginan mata

  3. Keangkuhan hidup.

Semuanya itu bukan berasal dari Sorga, tetapi berasal dari dunia. 

Esau suka tinggal di padang, ia adalah manusia duniawi, hidup dengan 3 perkara yang ada di dalam dunia, itu adalah karakter yang sama sekali tidak disukai oleh TUHAN. Mengasihi dunia dengan segala sesuatu yang ada didalamnya adalah karakter (tabiat) yang sama sekali tidak disukai oleh TUHAN.


Mari kita lihat TIGA HAL YANG ADA DI DALAM DUNIA…

Lukas 4:3-13 dengan perikop: Pencobaan di padang gurun

(4:3) Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti." (4:4) Jawab Yesus kepadanya: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja." (4:5) Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. (4:6) Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. (4:7) Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu." (4:8) Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (4:9) Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, (4:10) sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, (4:11) dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." (4:12) Yesus menjawabnya, kata-Nya: "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" (4:13) Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.


Pencobaan yang dialami Yesus di padang gurun:

  1. Batu menjadi roti (ayat 3-4). 

Ujian ini terhubung langsung dengan daging. Roti (makan) itu terhubung dengan daging

  1. Setan memperlihatkan kerajaan dunia dan kemuliaannya, dan semua akan diberikan kepada TUHAN, dengan syarat: TUHAN sujud menyembah kepada setan (ayat 5-7). Ujian ini terhubung langsung dengan keinginan mata

Tetapi Yesus tidak mau menyembah setan, berarti tidak hidup dengan keinginan mata, walaupun setan sudah memperlihatkan kerajaan dunia dengan segala kemuliaannya. 

  1. Menjatuhkan diri ke bawah dari bubungan Bait Allah (ayat 9).

Ujian ini terhubung langsung dengan keangkuhan hidup. Bubungan bait Allah (tempat yang tinggi) itu adalah kedudukan dari imamat rajani, tetapi kalau dia harus menjatuhkan diri ke bawah karena perkara-perkara lahiriyah, itu namanya keangkuhan hidup. 

Mempercayakan diri ke tangan para malaikat, itu namanya mencobai TUHAN. Kenapa seseorang mencobai TUHAN? itu karena keangkuhan hidup. Tinggalkan tempat yang tinggi hanya karena perkara di bawah itu keangkuhan hidup. 


Tiga hal ini akan diberikan setan kepada TUHAN Yesus, kenapa? karena setan adalah penguasa dunia, dan dunia ini sedang ada dalam kegelapan. 

Jadi tiga hal yang di dalam dunia, yaitu: Keinginan daging, keinginan mata, keangkuhan hidup bukan berasal dari Sorga, tetapi itu berasal dari dunia ini, dari setan, dan itulah yang diberikan setan kepada Yesus. Tetapi Yesus tidak berasal dari dunia ini, melainkan berasal dari Sorga.


Ciri yang kedua tangan tertusuk duri; Esau suka tinggal di padang. 

Padang itu gambaran dari dunia dan segala sesuatu yang ada didalam dunia ini. Berarti suratan 1 Yohanes 2:16 kalau dikaitkan dengan Lukas 4:3-13 menunjukan kepada kita; bahwa Esau ini adalah hamba setan dan dia memiliki karakter setan, yaitu; suka tinggal di padang dan menyukai tiga hal di dalamnya; Keinginan daging, Keinginan mata, keangkuhan hidup; itu karakter dari setan yang sudah dititiskan kepada Esau.


Wahyu 13:6

(13:6) Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.


Orang yang tinggal di padang dan menyukai segala sesuatu yang ada di dalamnya, yaitu keinginan daging, keinginan mata, keangkuhan hidup = menghujat kemah kediaman Allah = menghujat Roh Kudus

Andai saja tangan Esau tidak tertusuk duri, tentu saja kesukaannya bukan tinggal di padang, tapi kesukaannya adalah kemah kediaman Allah, tidak akan menghujat Roh kudus. 

Akhirnya Esau menghujat kemah kediam Allah, karena kesukaannya tinggal di padang, bukan di kemah. 


Amsal 22:5

(22:5) Duri dan perangkap ada di jalan orang yang serong hatinya; siapa ingin memelihara diri menjauhi orang itu.


Duri (perangkap) ada di jalan orang yang serong hatinya seperti antikris (si pemalas), menjadi duri untuk menusuk tangan, untuk mempengaruhi anak-anak TUHAN.   Pendeknya hati berduri serong hatinya.


Matius 13:22

(13:22) Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah


Semak duri (onak duri/rumput duri) berbicara soal kekuatiran dunia juga berbicara soal tipu daya kekayaan. Jadi sudah sangat jelas Amsal 22:5; duri dan perangkap ada di jalan orang yang serong hatinya.

Jadi orang yang sudah tertusuk duri, pasti terperangkap di jalan yang serong hatinya yaitu kekuatiran dunia ini, dan tipu daya kekayaan, sehingga Firman itu tidak bertumbuh dan berbuah. Dan itu lah yang dialami Esau sebab tangannya sudah tertusuk duri. 


JALAN KELUAR SUPAYA JANGAN TERTUSUK DURI 

Kejadian 25:27

(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.


Singkat kata Yakub adalah hamba TUHAN, sebab ia…

  1. Seorang yang tenang.

  2. Suka tinggal di kemah.


Yakub pribadi yang tenang itu berarti Yakub menghargai ibadah. Saudara, orang yang menghargai ibadah satu kali kelak akan berada pada ibadah yang tertinggi itulah doa penyembahan.

Kalau kita sudah berada  pada puncak ibadah itulah doa penyembahan maka  sama seperti yang tertulis di dalam Wahyu 8:1: Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.

Kata sunyi sepi bukan berarti tidak ada kegiatan di sorga, tetapi ini berbicara soal ketenangan yang sangat luar biasa disertai dengan rasa damai sejahtera, tetapi hal ini hanya dapat dialami oleh orang yang hidup di dalam doa penyembahan. 


1 Petrus 4:7 dengan perikop: Hidup orang Kristen

(4:7) Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.


Tenang ini berbicara soal ibadah, bahkan sudah memuncak sampai puncak ibadah itulah doa penyembahan. 

Jadi seorang yang tenang menghargai ibadah hingga nanti berada pada tingkat ibadah yang tertinggi (puncak ibadah) doa penyembahan. Di dalam penyembahan itu ada rasa tenang disertai damai sejahtera yang tidak bisa dirasakan oleh orang lain, selain orang yang menyembah itu sendiri, itulah Yakub. 


Selain sebagai orang yang tenang, Yakub juga suka tinggal di kemah (di dalam rumah TUHAN).

Biarlah kita semua menjadi rumah TUHAN, kalau kita tinggal di rumah TUHAN satu kali TUHAN akan Bertabernakel (diam) di dalam kita, berarti kelak kita akan menjadi mempelai TUHAN disebut juga itu gunung Sion, sebagaimana dalam Yesaya 2:2-3.


Yesaya 2:2-3

(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, (2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.


Gunung Sion disebutlah itu rumah Allah Yakub. Jadi kalau kita tinggal di kemah, menghargai ibadah, satu kali kita akan dibawa oleh TUHAN sampai kepada mahligai, berarti masuk dalam perjamuan malam pesta kawin Anak Domba = menjadi mempelai perempuan TUHAN itulah gunung Sion


Jadi penyembahan adalah wujud dari gunung Sion = tenang = menghargai ibadah, sampai berada pada tingkat ibadah yang tertinggi (puncak ibadah) doa penyembahan. Kemudian tinggal di kemah berarti menjadi rumah TUHAN itulah gunung Sion, itulah mempelai wanita TUHAN. Inilah jalan keluarnya.

Jadi antara Yakub dan Esau memiliki karakter yang bertolak belakang. Tetapi TUHAN memberi jalan keluar kepada kita semua. Biarlah kehidupan kita sama seperti Yakub seorang yang tenang, kemudian seorang yang tinggal di kemah. 

Berarti dari dua karakter ini kita bisa mengambil kesimpulan; Yakub ini adalah orang yang tidak malas dalam hal mengerjakan keselamatannya dengan takut dan gentar. Kalau malas ladang hatinya ditumbuhi oleh semak duri; tajam menusuk hati TUHAN, tetapi Yakub tidaklah demikian; dia bukan seorang pemalas, sebab dia memiliki tabiat yang sangat luhur, mulia di hadapan TUHAN, dia seorang yang tenang, menghargai ibadah hingga berada pada tingkat ibadah yang tertinggi; doa penyembahan. 

Kemudian Yakub suka tinggal di kemah = menjadi  rumah TUHAN = itulah gunung Sion = mempelai wanita TUHAN. 

Inilah dua klimaks yang sedang dinanti-nantikan (ditunggu-tunggu) oleh TUHAN dari anak-anak TUHAN di muka bumi ini, jangan kita pemalas, supaya hati kita jangan ditumbuhi oleh duri.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang




No comments:

Post a Comment