KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, August 6, 2024

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 3 AGUSTUS 2024

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 3 AGUSTUS 2024

STUDY YUSUF


Subtema: MENGIKUTI ANAK DOMBA KEMANA SAJA PERGI (SERI 2)


Pertama-tama saya ucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena kemurahan hati TUHAN kita dimungkinkan untuk berada di tengah-tengah Ibadah Kaum Muda Remaja. Salam sejahtera dalam kita menikmati Sabda Allah. Biarlah damai sejahtera dari Sorga turun di tengah-tengah kita sehingga kita boleh menikmati segala kemurahan TUHAN. Berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.


Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN secara khusus kaum muda remaja dimanapun saudara berada, yang turut bergabung dengan penggembalaan GPT “Betania” Serang Cilegon Banten Indonesia lewat live streaming; Youtube, Facebook, atau media social apapun. Dimanapun anda berada, kiranya TUHAN juga ada di sana menyertai dan hadir sebagai Imam Besar Agung.


Secepatnya kita sambut Firman Penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja dari STUDY YUSUF.

Kejadian 43:11-13 

(43:11) Lalu Israel, ayah mereka, berkata kepadanya: "Jika demikian, perbuatlah begini: Ambillah hasil yang terbaik dari negeri ini dalam tempat gandummu dan bawalah kepada orang itu sebagai persembahan: sedikit balsam dan sedikit madu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam. (43:12) Dan bawalah uang dua kali lipat banyaknya: uang yang telah dikembalikan ke dalam mulut karung-karungmu itu haruslah kamu bawa kembali; mungkin itu suatu kekhilafan. (43:13) Bawalah juga adikmu itu, bersiaplah dan kembalilah pula kepada orang itu.


Setelah diyakinkan oleh Yehuda pada ayat 8-10, akhirnya Yakub mengizinkan Yehuda dan  anak-anaknya yang lain untuk membawa Benyamin ke Mesir kepada Yusuf, sebagai syarat untuk membeli gandum.


Kemudian, dalam kunjungan yang kedua ke Mesir anak-anak Yakub membawa 2 (dua) hal lainnya, antara lain:

YANG PERTAMA: Balsam, madu, damar, damar ladan, buah kemiri dan buah badam.

Dalam ejaan lama: Getah harum, madu, rempah-rempah, kemenyan, buah keras, buah badam.

Tetapi yang pasti, tiga diantaranya dijadikan sebagai ukupan wangi-wangian atau dupa harum bagi TUHAN, antara lain…

  1. Balsam itulah getah harum.

  2. Damar itulah rempah-rempah.

  3. Damar ladan itulah kemenyan.

Ukupan wangi-wangian atau dupa harum berbicara tentang doa penyembahan yang merupakan puncak ibadah atau ibadah yang tertinggi.


Singkat kata, kehidupan yang diurapi oleh TUHAN berada pada tingkat ibadah yang tertinggi (puncak ibadah) yakni; doa penyembahan -- suatu hubungan yang sangat intim dengan TUHAN atau berada dalam keeratan dengan TUHAN.


Perlu untuk diketahui:

  • Yakub adalah gambaran dari Allah Roh Kudus.

  • Ishak adalah gambaran dari Anak Tunggal Bapa.

  • Abraham adalah gambaran dari Allah Bapa. 


Soal hubungan intim dengan TUHAN dapat kita pelajari dari….

Wahyu 14:1 dengan perikop: Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya.

(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.


Anak Domba berdiri di bukit Sion bersama dengan 144.000 yang telah ditebus.

144.000 🡪 inti mempelai wanita TUHAN disebut juga puteri Sion.

Sebagai bukti; di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya 🡪 kesatuan, sebab Anak dan Bapa adalah satu. Pendeknya,  di pikiran (dahi) mempelai TUHAN hanya ada Mempelai Laki-Laki Sorgawi yakni; TUHAN Yesus Kristus, tidak ada yang lain.


Wahyu 14:2-3

(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.


Singkat kata, 144.000 orang tersebut (inti mempelai TUHAN), ada dalam susana penyembahan disertai dengan bahasa lidah (bahasa Roh), itulah yang disebut; hubungan intim.

  • Desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat 🡪 doa penyembahan.

  • Nyanyian baru 🡪 bahasa lidah -- bahasa Roh yang tidak dapat dipelajari oleh siapapun, kecuali mereka yang melaksanakan hubungan intim dengan TUHAN.

Pendeknya, mempelai TUHAN berada pada tingkat ibadah yang tertinggi atau puncak ibadah yakni; doa penyembahan disertai dengan bahasa lidah (bahasa Roh), inilah yang disebut dengan hubungan intim.


Wahyu 14:4-5

(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. (14:5) Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.


Kehidupan mempelai wanita TUHAN di sini dikatakan; murni sama seperti perawan. 

Itu berarti; sempurna dengan lain kata; tidak tersentuh dosa / tidak dapat dicemari oleh hal-hal yang tak suci.


Dengan bukti.

BUKTI PERTAMA: Mereka tidak mencemarkan diri dengan perempuan-perempuan.

Perempuan-perempuan 🡪 dua perempuan yang terdapat di dalam kitab Wahyu yaitu; Izebel dan perempuan Babel. Hal ini telah diterangkan pada minggu yang lalu.


Malam ini kita akan mengikuti penjelasan yang selanjutnya…

BUKTI KEDUA: Mereka mengikuti Anak Domba itu kemana saja Ia pergi.

Ini adalah pengikutan yang benar, sebab pengikutan seperti ini ditandai dengan pengorbanan seperti pengorbanan Anak Domba.


1 Petrus 2:21

(2:21) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.


Kita dipanggil untuk mengikuti jejak TUHAN, yakni; tapak-tapak kaki Yesus yang berdarah, sebab Yesus telah menderita bagi saudara dan saya, inilah suatu teladan yang ditinggalkan bagi kita. Ini adalah pengikutan yang benar, dan pengikutan semacam ini juga dialami oleh Rut.


Mari kita lihat kisahnya….

Rut 1:1-6 intinya; setelah sepuluh tahun lamanya di Moab, akhirnya Naomi kehilangan segala-galanya:

  • Kehilangan orang-orang yang dicintai yakni Elimelekh (sang suami) serta Mahlon dan Kilyon (kedua putranya).

  • Kehilangan harta dan segala kekayaan yang dia bawa dari Betlehem.


Pendeknya, sepuluh tahun di Moab adalah masa-masa yang sulit bagi Naomi. Akhirnya, ia pun memutuskan kembali ke Betlehem, bersama dengan kedua menantunya yaitu; Rut dan Orpa yang sudah sama-sama menjanda, karena sudah ditinggal mati Mahlon dan Kilyon, kedua putera dari Naomi.

Namun untuk masuk ke Betlehem, bertemu dengan Kristus yang adalah Roti Hidup, Rut diuji tiga kali di dalam pengikutannya ke Betlehem. Hal itu ditulis dalam Rut 1:7-14.

  1. Berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu: "Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; TUHAN kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku; (Rut 1:8)

  2. Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti? (Rut 1:11)

  3. Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki, masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?" (Rut 1:12-13).

Inilah tiga kali ujian yang dihadapi oleh Rut di dalam hal pengikutannya ke Betlehem. 


Sekarang kita lihat…

Rut 1:15-17

(1:15) Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu." (1:16) Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; (1:17) di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"


Kemudian, ketetapan hati Rut untuk mengikuti Naomi dibuktikan dari perkataan-perkataannya, antara lain..

  1. Kemana engkau ke situ juga aku pergi.

  2. Dimana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam.

  3. Bangsamulah bangsaku.

  4. Allahmulah, Allahku.

  5. Dimana engkau mati, di situ juga aku mati di sana dan disanalah aku dikuburkan.


Dari 5 (lima) pernyataan tersebut, dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

HAL 1-2 BERBICARA SOAL IMAN / PERCAYA.

Ibrani 11:1

(11:1) Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.


Iman adalah:

  • Dasar kita untuk berharap kepada TUHAN

  • Percaya walau tidak melihat

Itulah pengertian dari iman.


Roma 10:11

(10:11) Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan."


Alkitab berkata: barangsiapa percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.

Dia 🡪 pribadi Yesus Kristus sebagai dasar bangunan sebagaimana dalam Roma 9:33, seperti ada tertulis: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu sentuhan dan sebuah batu sandungan, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."


Lebih rinci..

1 Petrus 2:6

(2:6) Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."


Yesus Kristus adalah dasar dari tiap-tiap bangunan rohani yang disebut juga sebagai:

  • Batu yang terpilih.

  • Batu penjuru yang mahal.

Kemudian, siapa yang percaya kepada-Nya tidak akan dipermalukan.


Saya yakin, kalau kita betul-betul membangun hidup kita di atas dasar korban Kristus (pribadi Yesus yang telah mati di kayu salib), kita tidak mungkin dipermalukan. Dengan lain kata; TUHAN tidak mungkin mempermalukan kehidupan saya dan saudara yang sungguh-sungguh beribadah dan melayani TUHAN dan pekerjaan-Nya. Ini yang disebut dengan ibadah dan pelayanan yang disertai dengan darah salib -- ibadah dan pelayanan yang berdarah-darah = berdiri di atas korban Kristus =  kehidupan rohaninya dibangun di atas dasar yang tepat; Batu penjuru -- Batu yang terpilih -- Batu penjuru yang mahal.


Lebih rinci kita akan lihat dalam…

Yesaya 28:16

(28:16) sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!


Siapa yang menaruh percaya kepada pribadi Yesus Kristus yang telah menderita dan mati di atas kayu salib, selain tidak dipermalukan -- ia tidak akan gelisah.

Lihat orang dunia yang menaruh hidupnya percaya kepada harta dan kekayaan, pangkat dan jabatan, satu kali nanti akan dipermalukan, sebab dosalah yang akan mempermalukan manusia. Sama seperti Adam dan Hawa, karena dosa; mereka menjadi telanjang, itu yang mempermalukan.


Kemudian, manusia duniawi, sekalipun ia memiliki harta, kekayaan, uang yang banyak, kedudukan, jabatan dan pangkat tinggi, satu kali nanti ia akan gelisah, karena yang ada ini tidak membuat dia tenang, justru membuat hati manusia semakin gelisah. Sebab ada ayat berkata: Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada (Matius 6:21). 

Kalau harta kita di Sorga, maka hati kita ada di Sorga -- kerajaan Sorga memberi damai sejahtera. Tetapi, kalau hati kita ada di bumi, itulah harta, kekayaan, uang yang banyak, kedudukan, jabatan dan pangkat tinggi, itu yang membuat seseorang menjadi gelisah.


Sedikit kesaksian:

Ketika kedudukan saya waktu kerja di dunia tidak di naik-naikan oleh atasan saya, saya semakin gelisah. Kemudian, ketika gaji saya tidak naikkan, saya juga gelisah, pada waktu itu. Tetapi sekarang, karena harta saya ada di Sorga, maka hati saya di sana, sehingga kehidupan saya menjadi tenang dan tidak gelisah.

Bandingkan dengan manusia duniawi, sekalipun ia memiliki harta, kekayaan, uang yang banyak, kedudukan, jabatan dan pangkat tinggi; selalu di dalam kegelisahan. Tetapi anak TUHAN, biarpun tidak mempunyai apa-apa, dia tetap tenang.


Lihatlah, orang yang sungguh-sungguh beribadah dan melayani TUHAN, hatinya tenang. Beda dengan orang yang datang beribadah tetapi hatinya tidak sungguh-sungguh, hatinya kacau balau -- tidak tenang -- gundah gulana. Tetapi ingat, bangunan yang dibangun di atas batu penjuru yang mahal; tidak akan dipermalukan dan hatinya tidak gelisah.


Pendeknya, barangsiapa percaya kepada TUHAN, pribadi yang telah menderita sengsara dan mati di kayu salib:

  • Ia tidak dipermalukan.

  • Ia tidak akan gelisah, sekalipun tidak punya apa-apa (harta, kekayaan, uang yang banyak, kedudukan, jabatan dan pangkat tinggi).

Sebab, Dia adalah Batu yang terpilih -- Batu penjuru yang mahal -- Batu yang teruji.


Batu yang terpilih.

Ayat referensi: Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir -- untuk menebus dosa dan melepaskan kita dari maut (1 Petrus 1:20).

Jadi, TUHAN Yesus adalah Batu yang terpilih untuk menyatakan satu kemurahan besar bagi kita.

.
Batu penjuru yang mahal

Ayat referensi: 

  • Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam Sorga (Efesus 1:3).

Dia adalah pribadi yang mahal, Dialah berkat rohani di dalam Sorga yang TUHAN berikan kepada kita.

.

  • Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat (1 Petrus 1:18-19).


Batu yang teruji.

Itu berarti, Yesus mampu melewati segala ujian-ujian yang ada di atas muka bumi ini. Hal ini harus kita bahas.


Bukti Yesus mampu melewati segala ujian-ujian yang ada di atas muka bumi ini:

Matius 4:4-10 intinya adalah Yesus mampu menghadapi ujian sebanyak 3 (tiga) kali.

Matius 4:1

(4:1) Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.


Yesus dibawa ke padang gurun untuk dicobai. Yang membawa Yesus ke padang gurun adalah Roh TUHAN, berarti ujian yang akan dihadapi oleh Yesus, terjadi atas seizin TUHAN.


Ketika Yesus dibawa ke padang gurun untuk diuji dan Yesus mampu menghadapinya, menunjukkan 3 (tiga) hal kepada kita, yaitu….

  1. Matius 4:4 -- Yesus hidup dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah bukan dari roti makanan. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa Yesus bukan manusia daging, sebab manusia daging butuh roti makanan.


  1. Matius 4:5-7 -- Yesus hidup dalam pimpinan Roh TUHAN yang besar. 

Tandanya: Ia tidak mencobai TUHAN -- sebab Ia tidak menjatuhkan diri-Nya ke bawah hanya karena perkara-perkara lahiriah, sebab yang memelihara atau menatang hidup kita adalah kedua tangan TUHAN yang penuh kasih dan berkuasa bukan malaikat-malaikat.


Kalau kita sudah berada di atas (bubungan Bait Allah) -- berada dalam kegiatan Roh, biarlah kita ada di tempat itu, jangan turun lagi ke bawah, jangan kita mencobai TUHAN. Kalau menjatuhkan diri ke bawah hanya karena perkara-perkara lahiriah = mencobai TUHAN, karena hidup kita dipelihara oleh dua tangan TUHAN, bukan tangan malaikat. 


  1. Matius 4:8-10 -- Yesus hidup di dalam kasih.

Tandanya: Yesus menyembah Allah yang hidup (Allah Israel), bukan kepada kerajaan dunia dan kemewahan dan keindahan yang ada di dalamnya.


Dengan demikian, Yesus Kristus adalah dasar dari tiap-tiap bangunan, Dia adalah Batu penjuru yang mahal -- Dia Batu yang terpilih -- Dia Batu yang teruji, berarti layak untuk dijadikan sebagai dasar dari tiap-tiap bangunan. Kemudian, barangsiapa percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan dan tidak akan gelisah


Manusia duniawi sekalipun ia memiliki harta, kekayaan, uang yang banyak, kedudukan, jabatan dan pangkat tinggi, satu kali akan gelisah, akan dipermalukan. Tetapi, orang-orang yang percaya kepada dasar bangunan, itulah pribadi Yesus yang telah menderita sengsara dan mati di atas kayu salib; tidak gelisah dan tidak dipermalukan. 


Pembuktian-pembuktian diri kepada TUHAN bahwa kita telah dibangun di atas dasar bangunan yang benar yaitu: Batu penjuru yang mahal -- Batu yang terpilih -- Batu yang teruji, kita lihat dalam…

Matius 7:24-25 dengan perikop: Dua macam dasar

(7:24) "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. (7:25) Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.


Ada 2 macam dasar, yaitu:

  1. Batu itulah Batu penjuru yang mahal -- Batu yang terpilih -- Batu yang teruji → korban Kristus.

  2. Pasir 🡪 tabiat-tabiat daging.

Kalau rumah dibangun di atas bangunan dasar yang kedua (pasir); rumah itu rubuh dan hebatlah rusaknya (Matius 7:26-27), itu berarti;  tidak sanggup menghadapi ujian-ujian yang akan terjadi.

Adapun ujian-ujian tersebut antara lain..

  • Ujian pertama: turunlah hujan.

  • Ujian kedua: datanglah banjir.

  • Ujian ketiga: angin melanda.


Jadi, kalau kita membangun diri di atas keinginan daging, tidak akan bertahan lama, satu kali akan rubuh dan kerusakannya sangat hebat. Sebelum hal ini terjadi, maka Firman Allah sudah terlebih dahulu datang untuk menjangkau kehidupan kita pribadi lepas pribadi. 

Jangan kita membangun hidup kita di atas dasar keinginan daging. Sebab, kalau kita membangun kehidupan kita di atas dasar keinginan daging, kita tidak akan mampu bertahan menghadapi ujian demi ujian, sementara ujian yang kita hadapi adalah ujian-ujian yang berat, yang akan memuncak pada saat antikris menjadi raja.


Sekarang, kita bandingkan dengan rumah yang dibangun di atas dasar Batu penjuru -- Batu yang mahal -- Batu yang terpilih -- Batu yang teruji…

Matius 7:25

(7:25) Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.


Yang mendirikan rumahnya di atas batu ialah orang bijaksana, itulah orang mendengar Firman dan melakukannya. Dampak positifnya: rumah itu kuat dan tidak rubuh sekalipun menghadapi tiga jenis ujian.


3 (tiga) ujian tersebut:

YANG PERTAMA: Turunlah hujan 🡪 ujian yang datang dari atas dengan segala tipu muslihatnya.

Efesus 6:11-12

(6:11) Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; (6:12) karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.


Perjuangan kita bukan melawan darah dan daging (sesama manusia) melainkan melawan roh-roh jahat di udara dengan segala tipu muslihatnya.


Matius 26:48-54 dengan perikop: Yesus ditangkap

(26:48) Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia." (26:49) Dan segera ia maju mendapatkan Yesus dan berkata: "Salam Rabi," lalu mencium Dia. (26:50) Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Hai teman, untuk itukah engkau datang?" Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya. (26:51) Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. (26:52) Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. (26:53) Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku? (26:54) Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?"


Di sini kita melihat, Yesus ditangkap lalu diserahkan untuk disalibkan.


Perlu untuk diketahui: 

Salib Kristus di Golgota berkuasa untuk….

  1. Menggenapi hukum Taurat, sehingga kejahatan tidak dibalas lagi dengan kejahatan.

  2. Menebus manusia dari dosa.

  3. Menebus manusia dari kuasa maut (kuasa setan).


Maka, mau tidak mau, Yesus harus ditangkap dan diserahkan untuk selanjutnya disalibkan. Andaikata Yesus membalas kejahatan dengan kejahatan -- meminta kepada Bapa untuk mengirim bala bantuan, maka Bapa akan secepatnya mengirim bala bantuan. Tetapi, andaikata Bapa meloloskan doa Yesus, terkait dengan bala bantuan ini, maka, Yesus tidak akan menderita sengsara dan mati di kayu salib, sehingga dengan demikian; 

  • Hukum Taurat tidak tergenapi. Prakteknya: manusia main hakim sendiri.

  • Manusia hidup di dalam dosanya.

  • Manusia berada di bawah kuasa maut.

Pendeknya, kalau Yesus tidak mati di atas kayu salib = Yesus terperangkap dengan tipu muslihat iblis setan, dengan demikian rencana penyelamatan dari Allah gagal total.


Jadi, orang yang melepaskan diri dari salib = berada di bawah hukum Taurat = berada di dalam dosa = berada di dalam maut. Tetapi, orang yang menyerahkan diri untuk menderita sengsara karena salib, bahkan di tengah ibadah dan pelayanan sampai mati di situ, menunjukkan bahwa ia lepas dari hukum Taurat, mengalami penebusan dari dosa dan lepas dari kuasa maut.

Kita tidak perlu berjuang melawan darah dan daging; bela diri, benarkan diri dan lain sebagainya. Perjuangan kita melawan roh jahat di udara (hujan turun) dengan segala tipu muslihatnya. 


Lebih rinci…

Yohanes 18:35-36

(18:35) Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?" (18:36) Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."


Ayat ini menceritakan kepada kita bahwa perjuangan kita bukan melawan darah dan daging, tetapi roh-roh jahat di udara dengan segala tipu muslihatnya. 

Alasannya: sebab kerajaan TUHAN bukan di dunia ini, tetapi di Sorga. 

Kerajaan dunia; kejahatan dibalas kejahatan. Kalau ini yang dilakukan oleh Yesus, berarti Yesus terperangkap oleh tipu muslihat iblis setan.


Jadi saudara, kalau kita tidak melakukan yang salah, namun selalu saja dipojokkan, disudutkan, dihakimi, difitnah, kita menerima itu bukan karena kita bodoh, tetapi karena kita rindu berada di dalam kerajaan Sorga. Kalau kerajaan Sorga di bumi ini, ayo, kita balas kejahatan dengan kejahatan. Tetapi kerajaan Sorga bukan di bumi ini.  Singkat kata, orang yang membalas kejahatan dengan kejahatan, berjuang menghadapi sesamanya (darah daging) = terperangkap dengan tipu muslihat iblis setan.


Kalau kita rindu masuk dalam kerajaan Sorga, secepatnya kita menyangkal diri, mengikut salib-Nya (rela menderita), maksudnya; sekalipun kita tidak melakukan yang salah, tetapi selalu saja dipersalahkan, tetapi kita tidak perlu membalas karena kita rindu masuk dalam kerajaan Sorga. Yesus adalah Raja, Dialah Raja orang Yahudi, Yesus adalah Raja segala raja, kerajaan-Nya ada di dalam kerajaan Sorga, kekal selama-lamanya. 


Sekali lagi saya sampaikan dengan tegas: perjuangan kita bukan melawan sesama manusia, perjuangan kita adalah melawan roh jahat dengan tipu muslihatnya, karena kita rindu berada dalam kerajaan Sorga, bahagia selama-lamanya di sana.


Yohanes 18:37

(18:37) Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."


Suara dari Sorga adalah pengajaran salib.

Malam ini, pengajaran salib sudah diperdengarkan, kita harus dengar dan terima, supaya kehidupan kita dibangun di atas dasar yang teguh, itulah pribadi Yesus Kristus yang disebut sebagai Batu yang terpilih, Batu penjuru yang mahal dan Batu yang teruji → korban Kristus.


3 (tiga) ujian tersebut:

YANG KEDUA: Datanglah banjir. 

Berarti; diterpa oleh air yang banyak.

Hal ini jelas berbicara tentang kenajisan percabulan sebagaimana dalam..

Wahyu 17:1 

(17:1) Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.


Di sini kita melihat perempuan Babel duduk di tempat yang banyak airnya, sehingga terjadilah kenajisan percabulan, sebab perempuan Babel disebut pelacur besar. Pelacur besar inilah yang menyebabkan gereja-gereja TUHAN hidup dalam kenajisan percabulan = diterpa oleh air yang banyak = datanglah banjir.


Wahyu 18:3

(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."


Yang diterpa oleh air yang banyak, antara lain..

  • Semua bangsa

  • Raja-raja di bumi

  • Pedagang-pedagang di bumi

Mereka yang diterpa oleh banjir (air yang banyak) hidup dalam hawa nafsu daging sehingga mereka harus meninggalkan ibadah dan pelayanan.


Limpah oleh karena hawa nafsu -- kaya karena keinginan daging = kenajisan percabulan. Sama seperti Esau, menjual hak kesulungan demi semangkuk sop kacang merah (Ibrani 12:16) -- ini namaya nafsu rendah. Tetapi, kehidupan yang dibangun diatas dasar Batu penjuru yang mahal, dia tidak akan diterpa oleh air yang banyak, sama seperti Yakub.


Yesaya 2:2-3

(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, (2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem." 


Yakub adalah rumah TUHAN, disebut juga dengan gunung Sion, dibangun di atas dasar Batu yang teguh, itulah pribadi Yesus yang mati di atas kayu salib, Dialah Batu yang terpilih, Batu penjuru yang mahal, Batu yang teruji. 


Jadi, gunung Sion itu dibangun di atas Batu yang teguh yaitu pribadi Yesus yang mati di atas kayu salib sebagaimana dalam 1 Petrus 2:6  Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."


Tanda rumah Allah Yakub (gunung Sion) dibangun di atas dasar Batu penjuru yang mahal.

Kejadian 25:27

(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.


Tandanya..

  1. Menjadi pribadi yang tenang 🡪 kehidupan yang sudah berada pada puncak ibadah; doa penyembahan.

  2. Suka tinggal di kemah, berarti; tidak meninggalkan jam-jam ibadah = tekun dalam tiga macam ibadah pokok.

Inilah gunung Sion -- kehidupan yang dibangun di atas dasar yang teguh, Batu penjuru yang mahal, Batu yang terpilih, Batu yang teruji.


Jadi, mempelai TUHAN (gunung Sion) akan berdiri teguh untuk selama-lamanya sebagai mana dalam Wahyu 6:14 Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya -- tetapi gunung Sion tetap untuk selama-lamanya, karena gunung Sion dibangun di atas dasar bangunan yang teguh itulah pribadi Yesus Kristus.

 

3 (tiga) ujian tersebut:

YANG KETIGA: Angin melanda rumah itu 🡪 angin-angin pengajaran palsu.

Efesus 4:11-12

(4:11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, (4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,


Di sini kita melihat, orang-orang kudus diperlengkapi dengan 5 (lima) jabatan, yaitu: rasul, nabi, penginjil, gembala, guru. Tujuannya: bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.


Efesus 4:13-14

(4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, (4:14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,


Kehidupan yang dibawa masuk pada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna (menjadi tubuh mempelai), tandanya:

  • Mencapai kesatuan iman.

  • Mencapai pengetahuan yang benar tentang Anak Allah.

  • Mencapai kedewasaan penuh, berarti tidak tanggung-tanggung dalam penyerahan diri kepada TUHAN.

  • Mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.

Singkat kata, kehidupan yang sudah mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, bukan lagi anak-anak yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin-angin pengajaran palsu.


Kita bersyukur kepada TUHAN, sebab kehidupan yang sudah digembalakan oleh pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel akan didewasakan, berarti; dibangun di atas dasar yang teguh; Batu penjuru yang mahal -- Batu yang terpilih -- Batu yang teruji.


Sebagai bukti…

Wahyu 12:1

(12:1) Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.


Perempuan berdiri di atas bulan, berarti mempelai TUHAN berdiri di atas korban Kristus -- Batu penjuru yang mahal, Batu yang terpilih, Batu  yang teruji.

Dari sini kita bisa melihat bahwa, Yesus Kristus yang disalibkan, Dialah dasar dari tiap-tiap bangunan rohani kita semua. 


Inilah pengikutan dari Rut, ia tidak berhenti di tengah jalan, dan itu dapat di lihat dari perkataannya di dalam Rut 1:16 yaitu;

  1. Kemana engkau pergi ke situ juga aku pergi.

  2. Dimana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam.

Singkat kata hal 1 dan 2, berbicara soal iman / percaya


Barangsiapa percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan. Kata “Dia” 🡪 pribadi Yesus yang telah menderita sengsara dan mati di atas kayu salib. Seperti ada tertulis: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu sentuhan dan sebuah batu sandungan, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.(Roma 9:33)


Kita melihat betapa pengikutan daripada Rut ini menjadi teladan bagi kita semua. 


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment