IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 09 SEPTEMBER
2025
SURAT YUDAS
YUDAS 1:6
(Seri 7)
Subtema:
KELIRU DALAM PEMIKIRAN
Shalom.
Mula
pertama saya ucapkan puji syukur kepada TUHAN oleh karena kasih dan
kemurahan-Nya yang besar yang dinyatakan kepada kita. Kita dihimpunkan di dalam
hadirat TUHAN lewat Ibadah Doa Penyembahan. Selanjutnya, saya juga tidak lupa
menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung lewat online
atau live streaming, atau video internet baik dari Youtube, Facebook
atau media sosial lainnya yang dapat digunakan. Doa dan harapan kami dari
tempat ini, kiranya damai sejahtera dari sorga memenuhi ruangan ini dan hati
kita semua untuk memberi damai sejahtera, sukacita, dan bahagia saat kita duduk
diam mendengarkan sabda ALLAH.
Selanjutnya
mari kita sambut Surat Yudas sebagai Firman penggembalaan untuk Ibadah Doa
Penyembahan dan kita masih berada pada Yudas 1:6 namun tetaplah berdoa
dalam Roh mohon kemurahan TUHAN supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan
setiap hati kita sekaliannya. Yudas 1:6 merupakan seri pemberitaan
Firman yang ke-7.
Yudas
1:6
(1:6) Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat
pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman
mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman
pada hari besar,
Malaikat-malaikat
yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, meninggalkan tempat kediaman
mereka.
Singkat
kata, malaikat yang tidak taat kepada ALLAH meninggalkan tempat kediamannya
selanjutnya dibelenggu di dalam dunia kekelaman sampai tiba hari penghakiman
yang besar.
Pendeknya,
ALLAH tidak mengampuni malaikat-malaikat yang berbuat dosa, sebaliknya ditahan
(dibelenggu) di dalam dunia kekelaman.
Mari
kita melihat kita melihat belenggu dalam
dunia kekelaman ...
2
Petrus 2:4
(2:4) Sebab jikalau ALLAH tidak menyayangkan malaikat-malaikat
yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan
demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan
mereka sampai hari penghakiman;
Apabila
malaikat berbuat dosa, maka pada saat itu malaikat langsung dilemparkan ke dalam
neraka.
Berarti
pengampunan tidak berlaku bagi malaikat-malaikat yang berbuat dosa.
Kemudian
sebelum tiba hari penghakiman yang besar, malaikat-malaikat yang berbuat dosa
tersebut disimpan di dalam gua-gua yang gelap, dengan lain kata dibelenggu di
dalam dunia kekelaman sampai tiba hari penghakiman yang besar.
Saudara,
peristiwa tersebut juga dicatat oleh nabi Yesaya di dalam ...
Yesaya
14:10-12
(14:10) Sekaliannya mereka mulai berbicara dan berkata kepadamu:
'Engkau juga telah menjadi lemah seperti kami, sudah menjadi sama seperti
kami!' (14:11) Ke dunia orang
mati sudah diturunkan kemegahanmu dan bunyi gambus-gambusmu; ulat-ulat
dibentangkan sebagai lapik tidurmu, dan cacing-cacing sebagai selimutmu."
(14:12) "Wah, engkau sudah
jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan
jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
Bintang
Timur putera Fajar pada akhirnya memberontak kepada ALLAH sehingga ia pun
dilemparkan (diturunkan) ke dunia orang mati. Di situ terdapat ulat-ulat dan cacing-cacing.
- Cacing-cacing mewakili dunia orang mati / kuburan.
- Ulat-ulat mewakili api neraka / hukuman kekal (Markus 9:47-48).
Lebih
rinci tentang dunia orang mati ...
Mazmur
6:6
(6:6) Sebab di dalam maut tidaklah orang ingat kepada-Mu;
siapakah yang akan bersyukur kepada-Mu di dalam dunia orang mati?
Yang
membawa dirinya ke dunia orang mati (maut) ialah:
v Orang-orang yang tidak ingat kepada TUHAN dan kemurahan-Nya.
Salah satu
kemurahan Allah yang terbesar adalah hari ketujuh / hari sabat yakni; hari
perhentian -> ibadah dan pelayanan di tengah-tengah ketekunan tiga macam
ibadah pokok. Itu kemurahan TUHAN yang terbesar.
Biarlah
kiranya kita sekaliannya ada di tengah-tengah kemurahan hati TUHAN, ada di
tengah-tengah hari ketujuh, hari sabat, hari perhentian, itulah ibadah dan
pelayanan. Menghargai kemurahan TUHAN.
v Orang yang tidak tahu bersyukur dan tidak tahu berterima
kasih kepada TUHAN.
Berarti tidak tahu berterima kasih
kepada TUHAN dengan segala pertolongan-pertolongan-Nya.
Jadi,
tidak ingat Tuhan dan tidak tahu bersyukur; mengandung hukuman yaitu; berada di
dunia orang mati = dilemparkan ke dalam api neraka, kebinasaan untuk selama-lamanya.
Oleh
sebab itu jangan kita membawa diri ke dunia orang mati.
Siapakah yang membawa dirinya ke
dunia orang mati?
Mazmur
9:18
(9:18) Orang-orang fasik akan kembali ke dunia orang mati, ya, segala bangsa
yang melupakan ALLAH.
Orang-orang
yang membawa dirinya ke dunia orang mati atau orang-orang yang tidak ingat
TUHAN dan tidak tahu bersyukur jelas itu adalah ORANG-ORANG FASIK (angkuh,
sombong, dan tinggi hati).
Selanjutnya,
kita akan melihat tabiat-tabiat dari
orang Fasik...
Mazmur
10:1-3
(10:1) Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan
menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan? (10:2) Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang
tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan. (10:3) Karena orang fasik memuji-muji
keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN.
Tabiat-tabiat
orang fasik:
1. Congkak, angkuh atau tinggi hati. Orang
congkak giat memburu orang yang tertindas dan itu terjadi pada saat antikris
menjadi raja dan memerintah atas seantero dunia.
2. Suka memuji-muji keinginan hatinya berarti
suka memuji-muji keberhasilannya secara lahiriah.
Ini
bukan kesaksian yang dapat memenangkan jiwa. Kesaksian yang benar dapat
memenangkan jiwa.
Ciri-ciri orang yang memuji-muji keinginan hati adalah loba
-> orang yang serakah dan tamak berarti cinta akan uang.
3. Keliru
dalam pemikiran sebab seluruh pemikiran orang fasik ialah:
a. ALLAH
tidak akan menuntut.
b. Tidak
ada ALLAH.
Bagian
pertama dan bagian kedua telah kita bahas bersama-sama dan malam ini kita akan
kembali membahas bagian ketiga.
Keterangan:
KELIRU DALAM PEMIKIRAN.
Sebab
dalam pemikiran mereka adalah ALLAH tidak akan menuntut kemudian tidak ada
ALLAH.
Hal
itu bisa kita temukan dari Firman ALLAH yang diajarkan oleh Rasul Paulus kepada
jemaat di Roma.
Roma
1:21-22
(1:21) Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak
memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran
mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. (1:22) Mereka berbuat seolah-olah
mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.
Singkat
kata orang fasik;
- Tidak
ingat Tuhan.
- Tidak
mau mengucap syukur kepada Tuhan.
Sehingga...
a. Pikiran
mereka menjadi sia-sia / keliru dalam pemikiran.
b. Hati
mereka menjadi gelap karena bodoh (suka membabi buta).
Tetapi kita tidak bodoh itu sebabnya
kita tidak membabi buta.
Membabi
buta merupakan melakukan sesuatu yang tidak dikehendaki oleh Tuhan.
Demikianlah
keadaan orang-orang yang menganggap dirinya berhikmat, tetapi melupakan TUHAN, membawa
dirinya ke dunia orang mati akan menjadi bodoh.
2
Korintus 4:3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia
tertutup untuk mereka, yang akan binasa, (4:4)
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah
dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus / Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan;
tidak berlaku bagi orang-orang yang akan binasa yaitu; orang-orang yang tidak
percaya.
Siapakah
orang-orang yang tidak percaya di sini? Jawabnya: orang-orang yang tidak
percaya adalah orang-orang yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman
itulah penghulu dunia atau penguasa kegelapan disebut juga iblis/setan.
Jadi
orang-orang yang menolak pembukaan rahasia Firman; cahaya injil tentang
kemuliaan Kristus pasti binasa. Maunya satu dua ayat Firman ALLAH, lalu pulang.
Perlu
untuk diketahui:
Jika pandangan terpaku kepada kerajaan dunia dengan
kemegahannya disebutlah itu mamon menunjukkan bahwa ia telah dibutakan oleh
ilah zaman.
Matius
4:8-9
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi
dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, (4:9) dan berkata kepada-Nya:
"Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah
aku."
Kalau
sampai hari ini mata kita lepas dari paku yang mengarahkan kepada kerajaan
dunia dengan kemegahannya sehingga kita boleh berada di tengah-tengah hadirat
TUHAN itu adalah kemurahan hati TUHAN sehingga dengan demikian kita tidak
keliru dalam pemikiran dan tidak membabi buta.
Orang
yang membabi buta siap mati karena berpikir pendek.
2
Korintus 3:14
(3:14) Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab
sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika
mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus
saja yang dapat menyingkapkannya.
Kehidupan
yang telah dibutakan oleh ilah zaman, pikirannya menjadi tumpul, keliru,
sia-sia yang menganggap;
- Allah
tidak akan menuntut.
- Tidak
ada Allah.
Ciri-ciri
pikiran tumpul (keliru dalam pemikiran): selubung masih tetap menyelubungi
/ selubung tetap menutupi hati mereka. Artinya; hidupnya masih ditutup bungkus
oleh dosa atau hidupnya masih dikemas dengan rapi oleh dosa.
Kehidupan
semacam ini pasti munafik, tidak mungkin tidak.
Kalau
hidupnya ditutup bungkus oleh selubung (dosa), sekalipun taurat Musa (Hukum
Musa) disampaikan ia tidak akan pernah paham / mengerti, hatinya bodoh sampai
nanti membabi buta.
Itulah
ciri-ciri pikiran tumpul / keliru dalam pemikiran.
Sebagai
contoh...
Roma
1:25-27
(1:25) Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan
memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji
selama-lamanya, amin. (1:26) Karena
itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri
mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. (1:27) Demikian juga suami-suami
meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala
dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan
kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima
dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
Ini
yang dinamakan membabi buta saudara karena pikiran mereka tumpul.
Jadi
pikiran ini perlu dicerdaskan lewat cahaya injil tentang kemuliaan Kristus
itulah Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan supaya jangan tumpul. Firman
TUHAN diajarkan namun masih tetap tumpul sebab selubung masih menyelubungi
hatinya.
Kesimpulannya:
orang yang melupakan Allah sang Khalik akan menyerahkan dirinya kepada hawa
nafsu yang memalukan, yaitu:
-
Perempuan mencari kepuasan dengan
perempuan.
Orang
semacam ini dikuasai oleh roh lesbi.
-
Laki-laki mencari kepuasan dengan
laki-laki.
Disebutlah itu dengan homoseksual.
Kalau
laki-laki suka dengan laki-laki itu disebut homo, kemudian perempuan suka
dengan perempuan itu disebut lesbi.
Singkat
kata, baik lesbi maupun homoseksual, mencari kepuasan secara Horizontal tanpa
mencari kepuasan secara Vertikal.
Kepuasan
secara Vertikal adalah kepuasan yang datang dari sorga, dari TUHAN. Kalau
seseorang mencari kepuasan secara horizontal, maka kehidupan semacam ini tidak
mungkin mencari kepuasan secara vertikal, kepuasan yang datang dari TUHAN.
Tetapi
kita merindu untuk selalu mencari kepuasan secara vertikal, mencari kepuasan
yang datang dari sorga, dari ALLAH trinitas, TUHAN Yesus Kristus, Mempelai
Laki-laki Sorga.
Inilah
kehidupan yang membabi buta. Mengapa membabi buta? Mengapa hatinya gelap?
Karena bodoh, pikirannya tumpul, keliru dalam pemikiran. Mereka berkata; “ALLAH
tidak akan menuntut, tidak ada ALLAH.”
Jadi
sesuka hati saja mencari kepuasan secara horizontal, mencari kepuasan dari bumi
ini, tidak mencari kepuasan secara vertikal, itu sebabnya dia tidak peduli
terhadap ibadah.
Selagi
masih ada kesempatan, mestinya kita datang mencari kepuasan kepada Tuhan,
mencari kepuasan secara vertikal. Jangan membabi buta, jangan keliru dalam
pikiran.
Jadi
saudara, kenapa saya selalu menganjurkan seorang pemuda harus mencari pasangan
yang seimbang itulah anak-anak perempuan yang sudah tergembala sungguh-sungguh,
sebaliknya dengan perempuan muda hendaklah mencari pasangan yang seimbang yaitu
seorang pemuda yang tergembala dengan sungguh-sungguh bahkan kalau bisa seorang
imam. Supaya Lewi menikah dengan Lewi nanti lahirlah anaknya Musa, anak
laki-laki yang dilahirkan, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada
besi sehingga nanti dia mempunyai silsilah di dalam kerajaan Sorga.
Naomi
dan Elimelekh tidak akan sampai ke sorga karena kedua anaknya Mahlon dan Kilyon
sudah mati. Tetapi puji TUHAN, Rut menantunya itu menikah dengan Boas, sanak
saudara dari Elimelekh, suami Naomi.
Dari
situlah silsilah Elimelekh terjadi, untuk mewarisi Kerajaan Sorga.
“Tetapi
perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak”... 1 Timotius 2:15.
Jadi
lesbi dan homo sama-sama mencari kepuasan secara horizontal tanpa mencari
kepuasan secara vertikal itulah kepuasan dari TUHAN.
Saudara,
kehidupan semacam ini adalah tanda (sinyal) bahwa nikah-nikah sudah mengalami
kehancuran atau sudah rusak. Demikian juga hubungan gereja TUHAN dengan TUHAN
atau sidang jemaat dengan TUHAN sudah rusak.
Nikah
jasmani rusak, nikah rohani juga rusak. Jadi kalau kehidupan kita hanya mencari
kepuasan secara horizontal itu sinyal bahwa hubungan kita dengan TUHAN sudah
putus. Nikah-nikah di bumi sudah rusak, nikah-nikah secara rohani juga sudah
rusak, hubungan dengan TUHAN sudah rusak.
Ini
harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh, berawal dari pemikiran yang keliru
akhirnya membabi buta, hatinya gelap karena bodoh.
Roma
1:28-31
(1:28) Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah,
maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk,
sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas: (1:29) penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan
dan kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat dan
kefasikan. (1:30) Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci
Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada
orang tua, (1:31) tidak
berakal, tidak setia, tidak penyayang, tidak mengenal belas kasihan.
Karena
merasa tidak perlu mencari kepuasan dengan ALLAH, akhirnya diserahkan kepada
pikiran-pikiran yang keliru dan terkutuk sehingga melakukan apa yang tidak
pantas, persis seperti kelakukan seekor binatang yaitu; penuh dengan rupa-rupa
kelakuan. Antara lain:
a. Penuh
dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan, kebusukan.
b. Penuh
dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat, kefasikan.
c. Mereka
adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong,
pandai dalam kejahatan.
d. Tidak
taat kepada orangtua, tidak berakal, tidak setia kepada Tuhan, tidak setia
dalam ibadah dan pelayanan, otomatis tidak setia kepada sesamanya bahkan kepada
pasangannya, tidak penyayang, tidak mengenal belas kasihan.
Inilah
pikiran yang terkutuk atau keliru dalam pemikiran, melakukan apa yang tidak
pantas berarti kelakuannya sama seperti binatang.
Roma
1:32
(1:32) Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum
Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut
dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga
setuju dengan mereka yang melakukannya.
Singkat
kata, walaupun mereka tahu bahwa upah dosa adalah maut, tetapi sekalipun
demikian mereka dengan sengaja menghalalkan / melegalkan pikiran-pikiran yang
keliru dan terkutuk.
Adapun
perkataan dari orang yang memiliki pikiran yang keliru adalah; “Kalau saya
tidak bekerja, darimana saya makan?” Jadi pikiran yang keliru / pikiran
yang tumpul / pikiran yang terkutuk sampai menyebabkan mereka membabi buta
karena hatinya bodoh itu dianggap sah-sah saja, bahkan upah dosa adalah maut
pun, sengaja dilanggar, pikiran-pikiran yang keliru itu tetap dilegalkan.
Mengapa
demikian? Karena mereka membawa diri ke dunia orang mati sehingga keliru dalam
pemikiran dan hati mereka menjadi gelap, membabi buta karena bodoh. Tetapi kita
sedang berjuang keras supaya jangan keliru di dalam pemikiran.
JALAN KELUAR:
Roma
1:20 --- Perikop: “Hukuman Allah atas kefasikan dan kelaliman manusia.”
(1:20) Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu
kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari
karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.
Singkat
kata, pandangan kita jangan terpaku kepada kerajaan dunia dengan kemegahannya
yaitu; mamon, supaya pikiran kita jangan tumpul dan terkutuk disebut juga keliru
dalam pemikiran.
Namun,
biarlah pandangan kita tertuju kepada karya Allah itulah salib di
Golgota.
Mengapa?
Supaya pikiran kita diberkati dan merdeka = bebas dari kekeliruan.
Ibrani
11:3
(11:3) Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah
dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari
apa yang tidak dapat kita lihat.
Yesus
menderita sengsara dan mati di atas kayu salib itu terjadi di masa lampau,
tidak kita lihat. Tetapi oleh karena karya Allah; semua ini ada, dan kita
dilahirkan kembali oleh darah dan air.
Maka
biarlah kita melihat itu dengan iman supaya pemikiran kita jangan tumpul,
supaya pemikiran kita jangan terkutuk seperti pikiran yang idiot; melegalkan
yang tidak pantas padahal upah dosa adalah maut.
Tetapi
malam ini TUHAN ajar kita supaya dengan iman kita melihat karya ALLAH yang
terbesar, melihat yang ada ini dari apa yang tidak bisa kita lihat (masa
lampau).
Pendeknya,
kalau kita melihat karya ALLAH dengan mata hati (iman) maka pikiran kita
diberkati oleh TUHAN, tidak keliru dalam pemikiran.
Mazmur
19:1-4 --- Perikop: “Kemuliaan TUHAN dalam pekerjaan tangan-Nya dan dalam
Taurat-Nya.”
Jadi
karya ALLAH semua ditulis dalam taurat Musa, Kejadian, Keluaran, Imam,
Bilangan, Ulangan. Bahkan Musa belum ada, tetapi Musa bisa melihat bagaimana
TUHAN menciptakan langit dan bumi dalam Kitab Kejadian. Kisah Musa lahir ditulis
di dalam kitab Keluaran, tetapi dia bisa melihat karena dia punya mata hati
(iman).
Kalau
Musa bisa melihat dari apa yang tidak dapat dilihat, kita juga tidak ada
bedanya dengan Musa, pasti bisa melihat karena iman; supaya jangan keliru dalam
pemikiran.
(19:1) Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (19:2) Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala
memberitakan pekerjaan tangan-Nya;
(19:3) hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan
pengetahuan itu kepada malam. (19:4)
Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar;
Hal-hal
yang harus kita ketahui yaitu;
a. Langit
menceritakan kemuliaan Allah.
b. Cakrawala
memberitakan pekerjaan tangan-Nya.
c. Hari
meneruskan berita itu kepada hari; sampai hari
ini.
d. Malam
menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.
Andaikata
malam tidak menyampaikan pengetahuan kepada malam maka kita tidak luput dari
puncak gelap malam pada saat antikris menjadi raja di dunia ini.
Kita
bersyukur kepada TUHAN akhirnya kita bisa melihat yang telah ada dari yang
tidak ada, Firman ALLAH diberitakan kepada kita malam ini. Sehingga sekalipun
kita tidak melihat tangan TUHAN mengerjakan yang ada ini (langit, bumi, dan
segala sesuatu), namun kita sudah melihat yang telah ada dari yang tidak kita
lihat.
Mazmur
19:4-5
(19:4) Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak
terdengar; (19:5) tetapi gema
mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi.
Ia memasang kemah di langit untuk matahari,
“...Suara mereka tidak terdengar...”
Siapa
yang mendengar Yesus berseru “Eli, Eli lama sabakhtani?” Siapa yang
mendengar bahwa Yesus mengadakan doa penyahutan di atas kayu salib? Siapa yang
mendengar bahwa kita sudah didoakan oleh TUHAN? Siapa yang mendengar bahwa kita
sudah diperdamaikan kepada ALLAH dan Yesus telah membawa persoalan-persoalan
kita dari bumi ini kepada Bapa di Sorga? Tidak ada.
“...tetapi gema mereka terpencar ke
seluruh dunia...”
Artinya;
suara penyahutan Yesus naik kepada ALLAH lalu dipantulkan lagi dari langit ke
bumi.
Pendeknya;
siapa yang mendengar bahwa Yesus berseru; “Eli, Eli, lama sabakhtani?”
2000 (dua ribu) tahun yang lalu? Tidak ada
yang mendengar dari antara kita. Kita pun tergembala di tempat ini baru
14 (empat belas) tahun, tetapi doa penyahutan yang disampaikan kepada Bapa di
Sorga dipantulkan ke bumi.
Bagaimana
model pantulan itu sehingga ketika doa penyahutan itu dinaikkan ke sorga kemudian
dipantulkan lagi ke bumi lalu terpancar ke seluruh bumi?
Kolose
1:24-26 --- Perikop: Pelayanan dan penderitaan Paulus
(1:24) Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena
kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan
Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. (1:25) Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas
yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya
kepada kamu, (1:26) yaitu rahasia
yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang
sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.
Rahasia
yang tersembunyi dari abad ke abad, dari turunan ke turunan itulah pribadi
Yesus Kristus yang menderita sengsara bahkan mati di atas kayu salib, berita
itu sudah sampai kepada kita. Sementara di dalam Mazmur 19:4-5; tidak
terdengar suara itu, tetapi sekarang doa penyahutan Yesus yang dinaikkan kepada
Bapa sudah dipantulkan dari langit ke bumi. Dan Rasul Paulus diutus oleh TUHAN
untuk membawa berita tentang dimana Yesus menderita sengsara bahkan mati di
atas kayu salib. Itulah yang dimaksud dengan cahaya injil tentang kemuliaan
Kristus.
2
Korintus 3:14
(3:14) Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab
sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca
perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang
dapat menyingkapkannya.
Siapa
yang dapat menyingkapkan Taurat Musa? Siapa yang dapat menyingkapkan Firman
para nabi? Siapa yang dapat menyingkapkan Perjanjian Lama? Semua itu tersingkap
karena Yesus telah menderita sengsara bahkan mati di atas kayu salib disebutlah
itu cahaya injil tentang kemuliaan Kristus -- Firman Pengajaran yang rahasainya
dibukakan --.
Ini
harus kita terima supaya pikiran tidak tumpul, kalau itu ditolak itu hanya
berlaku bagi orang yang akan binasa (2 Korintus 4:3).
Maka
mau tidak mau kita harus menghargai bahkan menghormati setinggi-tingginya
cahaya injil tentang kemuliaan Kristus yang dapat menyingkapkan segala yang
terselubung. Kalau tidak, biar berkali-kali membaca perjanjian lama, selubung
itu tetap menyelubungi dia, dosa itu tetap menutup bungkus kehidupannya,
menjadi satu kehidupan yang munafik.
Ibrani
1:3 --- Perikop: “Allah berfirman dengan perantaraan Anak-Nya.”
(1:1) Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara
berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
Asal muasal bangsa Israel sejak mereka diperbudak di Mesir, dijajah
oleh Firaun lalu dilepaskan, dibawa ke tanah perjanjian (tanah Kanaan), tetapi
tetap saja melakukan kesalahan akhirnya dibuang ke Babel. Namun oleh kemurahan
TUHAN, setelah genap 70 tahun akhirnya mereka dibebaskan (dibawa) kembali ke
tanah perjanjian itu karena kemurahan TUHAN. TUHAN berfirman, tetapi mereka
tetap melakukan kesalahan, TUHAN kembali berfirman dengan berbagai macam cara, mereka
tetap saja melakukan kesalahan. Biarpun Musa mengadakan pendamaian dengan darah
lembu dan darah anak domba, tetapi kenyataannya bangsa Israel terus saja
mengulangi kesalahan yang sama.
Tetapi oleh karena korban yang satu itu, itulah korban Anak Domba maka kita lihat ayat selanjutnya…
Ibrani 1:2
(1:2) maka pada
zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya,
yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh
Dia Allah telah menjadikan alam semesta. (1:3) Ia adalah
cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala
yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai
mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat
yang tinggi,
Tuhan
Yesus Kristus yang telah menderita sengsara bahkan mati di atas kayu salib,
Dialah cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, berarti berkuasa membentuk kita
kembali (segambar dan serupa dengan ALLAH) = sama mulia dengan ALLAH.
Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus betul-betul berkuasa untuk menjadikan segala sesuatu, dari
yang tidak ada menjadi ada karena cahaya injil tentang kemuliaan Kristus –
Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan – berkuasa untuk mengadakan
penyucian terhadap dosa.
Jadi
cahaya injil tentang kemuliaan Kristus membawa kita kembali segambar serupa
dengan ALLAH, kembali kepada wujud ALLAH yang semula (sama mulia dengan ALLAH)
itu namanya reformed (diubahkan). Tetapi bukan hanya berubah, namun
perubahan itu kembali kepada wujud semula (segambar serupa dengan ALLAH).
TUHAN
rindu untuk menjadikan kita sebagai Mempelai Wanita-Nya. Bukan hanya pemikiran
kita yang diberkati, tetapi TUHAN juga merindukan supaya kita menjadi Mempelai
Wanita TUHAN.
Mazmur
19:5-7
(19:5) tetapi gema mereka terpencar ke
seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di
langit untuk matahari, (19:6) yang keluar bagaikan pengantin
laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak
melakukan perjalanannya. (19:7) Dari
ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada
yang terlindung dari panas sinarnya.
Jadi
dari sini kita bisa melihat; sasaran dari cahaya injil tentang kemuliaan
Kristus -- Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan -- adalah TUHAN sedang
mencari kita; TUHAN Mempelai Laki-laki Sorga mencari Mempelai Wanita-Nya,
sampai nanti gereja TUHAN mencari kepuasan secara vertikal bukan lagi secara
horizontal; laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.
Wahyu
19:6
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang
banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan
bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah
tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Di
sinilah kepuasan yang hakiki / kepuasan yang sejati, bukan semu, tetapi betul-betul
nyata, kita menikmati hubungan nikah (hubungan intim), suami isteri di dalam
satu penyembahan disertai dengan bahasa lidah, rasa-rasanya tidak mau berhenti
menyembah kepada TUHAN, tidak lagi mencari kepuasan secara horizontal,
melainkan mencari kepuasan secara vertikal.
Jadi
jelas cahaya injil tentang kemuliaan Kristus menjadikan kita kembali, membentuk
kita kembali karena kita memang ciptaan tangan TUHAN lalu kita disucikan sampai
sempurna, Dia keluar dari kamar-Nya untuk mencari Mempelai Perempuan. Mengapa?
Karena TUHAN tahu kesusahan hati kita, TUHAN tahu segala perkara-perkara yang
kita alami sekarang ini, banyak pergumulan yang kita hadapi silih berganti.
Pergumulan yang satu belum selesai sudah datang lagi pergumulan yang kedua,
kita sedang menghadapi gelombang badai yang sedang menerpa, dihimpit lagi
persoalan yang tidak masuk akal. Tetapi cahaya injil tentang kemuliaan Kristus
dinyatakan, bukan hanya membentuk kita, tetapi menjadikan kita sebagai Mempelai
Perempuan supaya nanti kita merasakan kepuasan (kebahagiaan), ada di dalam
mahligai-mahligainya, Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment