KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, September 17, 2025

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 11 SEPTEMBER 2025

 


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 11 SEPTEMBER 2025

 

KITAB MALEAKHI 2:15

(Seri: 8)

 

Subtema: AGUNGLAH RAHASIA IBADAH (TAHU SIAPA TUHAN & PEKERJAAN-NYA)

 

Shalom.

Mula pertama saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan, oleh karena rahmat-Nya kita dihimpunkan di atas gunung Tuhan yang kudus sehingga kita boleh datang beribadah kepada Tuhan, lewat Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.

Saya juga tidak lupa menyapa anak Tuhan, umat ketebusan Tuhan, Bapak/Ibu, Saudara terkasih yang turut bergabung lewat online dimanapun berada, biarlah kiranya damai sejahtera dari Sorga memenuhi ruangan ini dan ruang hati kita masing-masing, dan sukacita bahagia memenuhi hati kita saat kita duduk diam mendengarkan Firman Tuhan.

 

Selanjutnya marilah kita sambut Firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci, yaitu KITAB MALEAKHI.

 

Maleakhi 2:15

(2:15) Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

 

“Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh.”

Kata "mereka" à Laki-laki dan perempuan, yakni Adam dan Hawa

 

Kejadian 1:28

(1:28) Allah memberkati mereka, lalu Allah berFirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

 

Allah menjadikan laki-laki dan perempuan (Adam dan Hawa) menurut gambar dan rupa Allah, selanjutnya memberkati mereka.

Kata "memberkati" merujuk kepada SALIB KRISTUS, karena salib Kristus berkuasa untuk mempersatukan laki-laki dan perempuan.

Ayat referensi: Matius 19:5, “... laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.” Hal itu digenapi oleh Tuhan Yesus Kristus 2000 tahun yang lalu di atas kayu salib; Yesus telah meninggalkan Bapa-Nya di Sorga, rumah-Nya di Sorga, lalu turun ke dunia menjadi manusia tujuannya adalah menderita sengsara dan mati di kayu salib, sehingga tubuh dan Kepala bersatu, ayat referensi: Filipi 2:5-8.

 

Tanda nikah diberkati -- laki-laki dan perempuan bersatu -- menjadi satu ialah: Beranakcucu dan menaklukan bumi, maksudnya adalah berkuasa atas 3 (tiga) hal:

1. Berkuasa atas ikan-ikan di laut à Antikris

2. Berkuasa atas burung-burung di udara à Roh-roh jahat di udara itulah naga.

3. Berkuasa atas segala binatang yang merayap di bumi.

 

Keterangan: BERKUASA ATAS SEGALA BINATANG YANG MERAYAP DI BUMI (bagian ke 4).

Wahyu 13:11 -- Perikop: “Binatang yang keluar dari dalam bumi.”

(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

 

Binatang yang merayap atau keluar dari dalam bumi à NABI-NABI PALSU.

Tampilan binatang yang keluar dari dalam bumi sebenarnya menyenangkan: Bertanduk dua sama seperti anak domba, tetapi yang mengherankan adalah mulutnya sama seperti mulut seekor naga, berarti penuh dengan tipu daya atau dusta.

 

Mulut ular di segala zaman, antara lain:

Mulut ular ada pada zaman Allah Bapa.

Mulut ular ada pada zaman Yesus Anak Allah.

Mulut ular ada pada zaman Allah Roh Kudus.

 

Tentang: MULUT ULAR ADA PADA ZAMAN YESUS ANAK ALLAH

Kisah itu tertulis dalam Matius 4:1-11.

Pada ayat 3-9, tampak dengan jelas mulut ular penuh dengan tipu daya dan ditujukan langsung kepada Yesus Anak Allah.

 

Adapun tipu daya dari ular yaitu:

Tipu daya PERTAMA: Batu menjadi roti (Matius 4:3)

Dalam hal ini iblis melepaskan anak panah kepada KEINGINAN DAGING dan hawa nafsunya. Semestinya sesuai dengan yang dikatakan Yesus kepada ahli Taurat dan orang Farisi yaitu: “Batu-batu ini dapat dijadikan seperti anak-anak, dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian.”

Tipu daya KEDUA dari mulut ular: Yesus diperintahkan menjatuhkan diri ke bawah dari bubungan Bait Allah, alasannya malaikat akan menatang di atas tangannya sehingga kaki Yesus tidak terantuk batu (Matius 4:5-6). Dalam hal ini Iblis melepaskan anak panahnya kepada KEANGKUHAN HIDUP, atau mengandalkan malaikat tanpa mengandalkan tangan Allah itu juga keangkuhan hidup.

Tipu daya KETIGA dari mulut ular: Iblis memperlihatkan kepada Yesus semua kerajaan dunia dengan kemegahan, kemewahan, keindahannya dari atas gunung yang tinggi (Matius 4:8-9).

Dalam hal ini iblis melepaskan anak panahnya untuk ditancapkan ke dalam hati untuk membawa manusia kepada KEINGINAN MATA = Menuruti keinginan mata.

Jika manusia hidup menurut keinginan daging, hidup dalam keangkuhan hidup, dan hidup menuruti keinginan mata maka itu semua adalah PEKERJAAN SETAN.

Oleh sebab itu, kita harus berhati-hati, dan tidak boleh berkata menganggap ini adalah hal yang sepele dengan berkata “sedikit saja ko”, sebab justru sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan ... 1 Korintus 5:6.

 

CONTOH KEINGINAN MATA.

Kejadian 2:15-17 -- Perikop: "Manusia dan taman Eden"

(2:15) TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. (2:16) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, (2:17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

 

Tuhan mengambil dan menempatkan Adam dan Hawa di taman Eden.

Tujuannya: Untuk mengusahakan dan memelihara taman Eden.

Kita ditempatkan di tengah-tengah ibadah pelayanan GPT “BETANIA” tujuannya hanya satu yaitu melangsungkan dan memelihara ketekunan tiga macam ibadah pokok. Jadi ibadah itu nikah, dan nikah itu adalah ibadah.

 

Syarat mengusahakan dan memelihara Taman Eden: Memperhatikan PERINTAH dan LARANGAN Allah.

Perintah Allah:  "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas.”

Larangan Allah: “Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah dimakan buahnya.”

 

Kejadian 3:4-5

(3:4) Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, (3:5) tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

 

Iblis menghasut Hawa, dengan demikian iblis telah melepaskan anak panahnya untuk ditancapkan kepada hati Hawa, selanjutnya membawa Hawa untuk menuruti keinginan mata

 

Kejadian 3:6

(3:6) Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.

 

Kejadian 3:6A, Hawa melihat.

Kejadian 3:6B, Hawa mengambil buah itu dan dimakan bersama dengan Adam.

Singkat kata, anak panah si jahat telah menembusi hati Hawa dan Adam, selanjutnya nikah mereka dibawa kepada keinginan mata. Itu sebabnya setelah Hawa melihat, lalu ia mengambil, dan dimakan bersama dengan Adam, suaminya.

 

Padahal Allah sudah berFirman dengan segala perintah dan larangan semestinya itu menembusi hati itulah ayat Firman pada ayat 15, 16, 17, itulah anak panah. Sedangkan, busur itulah pasalnya yaitu pasal 2, dan tabung untuk tempat anak panah berbicara tentang urapan Roh Kudus.

Jadi, anak panah Firman Allah sebenarnya sudah ditancapkan lebih dahulu, namun jika kita lihat pada Kejadian 3:4-6, mereka sudah mengetahui apa yang dilarang namun Hawa mengambil dan memakan buah itu bersama dengan suaminya. Hal ini menunjukkan bahwa anak panah si jahat sudah menembusi hati mereka, dan setelah ditembusi membawa mereka kepada keinginan mata. Andaikata, Hawa dan Adam tidak menuruti keinginan mata maka tidak mungkin mereka makan buah pohon yang dilarang.

 

Kejadian 3:7

(3:7) Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

 

Akibat menuruti keinginan mata ialah: Nikah Adam dan Hawa menjadi TELANJANG.

Arti rohaninya: Nikah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa kenajisan percabulan.

 

Kita lihat “kenajisan percabulan” secara rohani.

Wahyu 18:3

(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya." 

Kaya oleh kelimpahan hawa nafsu Babel itu adalah kenajisan percabulan.

Mengapa bisa hidup dalam kenajisan percabulan? Jawabnya: Semua itu diawali dengan keinginan mata; melihat kerajaan dunia dengan segala kemegahan dan kemewahan di dalamnya.

 

1 Samuel 16:6-7 -- Perikop: "Daud diurapi menjadi raja."

(16:6) Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya." (16:7) Tetapi berFirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

 

"Janganlah pandang parasnya dan perawakannya, sebab Aku telah menolaknya." Artinya: Tuhan melarang Samuel untuk melihat menurut keinginan mata.

Hamba Tuhan, imam-imam, mulai dari saya sampai kepada seluruh sidang jemaat dilarang untuk menuruti keinginan mata. Jangan kita melayani karena menuruti keinginan mata.

 

" ... manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." Artinya: Keinginan mata kaitannya hanya kepada perkara luar disebut perkara lahiriah, yaitu kerajaan dunia dengan segala kemegahan, kemewahan yang ada di dalamnya dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan Kerajaan Sorga. Sebab, darah dan daging tidak mewarisi kerajaan Sorga (1 Korintus 15:50), baik itu paras yang cakap, dan perawakan yang gagah perkasa, semua itu tidak ada kaitannya dengan Kerajaan Sorga.

 

Pendeknya, Tuhan MENOLAK kemegahan dan keindahan-keindahan yang berasal dari kerajaan dunia.

Jadi ukuran untuk menjadi seorang pemimpin yang diurapi bukan karena paras cakap, putih, mata biru, bukan juga karena perawakan gagah dan kuat.

 

Akan tetapi, Tuhan melihat hati atau batin manusia. Tuhan melihat hati yang mau ditembusi oleh anak panah dari Sorga itulah ayat-ayat Firman.

HATI à Manusia terdalam yang bersifat rahasia itulah Kerajaan Sorga.

Itu sebabnya ada nyanyian rohani yang berkata: “... di hati inilah rumahmu.”

 

Di hati inilah rumah-Mu

Di hati inilah bait-Mu

Di mana pun ‘ku ‘kan berada

Senantiasa Kau pun ada

...

 

Jadi, Tuhan melihat hati yang siap ditancapkan (ditembusi) oleh Firman Allah itulah anak-anak panah yang berasal dari Sorga. Bukan soal casing atau perkara lahiriah yang dilihat mata manusia tetapi Tuhan melihat HATI itulah manusia terdalam yang bersifat rahasia.

 

Kolose 1:26-27 -- Perikop: "Pelayanan dan penderitaan Paulus."

(1:26) yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. (1:27) Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!

 

Rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, dari turunan ke turunan, telah dinyatakan kepada orang-orang bukan Yahudi itulah bangsa kafir.

Rahasia yang tersembunyi à Pribadi Yesus Kristus, Tuhan kita, Dialah pengharapan akan kemuliaan itulah KERAJAAN SORGA.

 

Yesus disalibkan oleh orang-orang Yahudi, sehingga yang melihat proses salib hanya orang-orang Yahudi, tetapi akhirnya berita salib sampai kepada bangsa kafir setelah sekian abad tersembunyi.

Jika rahasia ini tidak sampai kepada bangsa kafir bagaimana mungkin kita dapat masuk ke dalam Sorga? Tidak akan mungkin. Itu sebabnya, di atas saya katakan: Tuhan tidak melihat paras, Tuhan tidak melihat casing sekalipun manis, cantik, bagus, melainkan Tuhan melihat hati itulah manusia batin yang bersifat rahasia.

Manusia daging kaitannya dengan Sorga, sedangkan tubuh dan daging tidak mewarisi kerajaan Sorga.

 

Pendeknya, jika manusia menuruti keinginan mata maka dia tidak akan melihat bagian terdalam dari Kerajaan Sorga, yang memang bersifat rahasia.

Mengapa saya katakan bahwa “Sorga itu rahasia”? Karena tidak pernah ada orang yang naik turun ke Sorga lalu menceritakan bagaimana dan seperti apa Sorga itu? 

 

Ada dua rahasia terbesar dalam Kerajaan Sorga:

1. Rahasia nikah.

Ayat referensi: Efesus 5:32-33, hubungan Kristus sebagai Kepala dengan jemaat sebagai tubuh adalah hubungan dalam nikah.

2. Rahasia ibadah.

 

Tentang: RAHASIA IBADAH.

1 Timotius 3:16

(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan." 

Sesungguhnya, agunglah rahasia ibadah kita.

Di sini dikatakan “agung” berarti klasifikasinya lebih besar dari kata mulia.

 

Jadi, satu dari dua rahasia terbesar dalam kerajaan Sorga adalah RAHASIA IBADAH.

Dasar atau alasan kuat satu dari dua rahasia terbesar dalam kerajaan Sorga adalah rahasia ibadah ialah: Oleh ibadah kita (gereja Tuhan) ...

tahu dan mengerti dengan pasti siapa Tuhan kita,

dan tahu apa yang diperbuat Tuhan dalam hidup kita.

 

Jika kita tidak datang beribadah maka kita tidak akan tahu siapa Tuhan kita dan apa yang telah dikerjakan Tuhan kepada kita. Oleh sebab itu, orang yang mengecilkan dan menertawakan ibadah tahu siapa Tuhannya dan berkata (mengaku) "aku tahu apa yang diperbuat Tuhan."

Sebab, orang yang mengecilkan ibadah tidak akan tahu apa yang diperbuat Tuhan dalam dirinya. Jika seseorang tahu apa yang diperbuat oleh Tuhan dalam dirinya, itu akan tercermin dalam sikapnya yaitu menghargai dan meninggikan ibadah, tidak pernah bolos-bolos datang beribadah dengan segala alasan.

 

Mengapa seseorang membesarkan perkara di bumi? Karena dia tidak tahu apa yang diperbuat oleh Tuhan, sedangkan perbuatan Tuhan itu teramat besar melebihi akal pikiran manusia, dan itu mau Tuhan berikan kepada kita seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 2:9: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

Banyak orang Kristen tidak mengenal Tuhannya, dengan bukti mamon dipertuhan, pekerjaan dipertuhan, jabatan dipertuhan, takhta dipertuhan, wanita dipertuhan, tetapi mengakui diri seorang Kristen. Orang semacam ini tidak tahu apa yang telah diperbuat Tuhan kepada kehidupannya sekalipun sudah dialami dan dirasakan sendiri.

 

1 Timotius 3:16

(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan." 

Jika kita tidak menghargai ibadah maka tidak mungkin kita tahu siapa Tuhan dan apa yang telah Dia perbuat.

Oleh sebab itu, jangan kita membesarkan perkara di bumi (perkara dunia) untuk dapat meninggalkan ibadah. Sebab, Tuhan melihat hati; apakah hati itu siap ditancapkan oleh ayat-ayat Firman Allah, Tuhan mau hati Tuhan dan hati kita menyatu.

 

Lewat ibadah kita mengerti pekerjaan Tuhan dan itu telah dikerjakan Tuhan 2000 tahun yang lalu:

1. Yang menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia

2. Yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat.

3. Yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan

Tertulis di dalam 1 Timotius 3:16.

 

Pekerjaan Yesus PERTAMA: Yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia.

Rupa manusia, artinya: Allah menjadi manusia.

 

PERTANYAAN: Apa tujuan Allah menjadi manusia?

Filipi 2:5-7

(2:5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, (2:6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, (2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

 

Ayat 6, Allah.

Ayat 7, menjadi manusia.

Allah menjadi manusia, dan untuk menjadi manusia Dia harus melepaskan reputasi-Nya yakni meninggalkan kemuliaan-Nya, rumah-Nya dan Bapa-Nya di Sorga, artinya adalah MENYANGKAL DIRI.

 

Allah menjadi manusia jelas untuk MENYANGKAL DIRI.

Dimana Yesus menyangkal diri? Jawabnya: Di atas kayu salib.

 

Ibrani 2:14

(2:14) Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;

 

Ia juga menjadi sama dengan manusia dan mendapat bagian dalam keadaan manusia.

Intinya:

Yesus adalah Allah yang sejati = 100% Allah.

Yesus juga adalah manusia sejati = 100% manusia.

Artinya: SENGSARA SALIB bukanlah tipu-tipu, bukan akal-akalan (hoax) dari Allah, namun itu BENAR dan NYATA terjadi.

 

Jika Allah tetap Allah di Sorga maka bagaimana manusia berdamai dengan Allah karena dosa? Tetapi Allah harus menjadi manusia itulah pribadi Yesus, untuk menderita sengsara dan mati di atas kayu salib.

Maka, ibadah ini bukan tipu-tipu dan bukan berita hoax, bukan dongeng, tetapi nyata dan benar, dan itu pernah terjadi di luar kota Yerusalem.

 

Jadi ibadah ini juga nyata sebab kita tahu bahwa Yesus telah menjadi manusia tujuannya untuk mengalami sengsara di atas kayu salib. Mengapa kita rela berkorban di tengah ibadah? Karena kita tahu rahasia ibadah

Tetapi orang yang tidak mengerti berkorban di tengah ibadah, dia tidak tahu bahwa rahasia ibadah itu besar, dan dia hanya orang asal hidup di dunia akhirnya menjadi boneka dari tiga hal yaitu dunia, daging, dan setan.

 

Kisah Para Rasul 2:36-37

(2:36) Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus." (2:37) Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"

 

Allah telah membuat Yesus menjadi: TUHAN dan KRISTUS.

Mengapa? Sebab Yesus telah menderita sengsara di atas kayu salib.

 

Yang tidak mau mengorbankan dirinya kepada kita (manusia) atau yang tidak punya darah untuk menolong kita itulah harta, takhta, cinta, serta berhala-berhala lain maka jangan dituhankan. Kalau Yesus menjadi Tuhan dan Kristus karena Dia telah menderita dan darahnya telah menebus kehidupan kita, itu sebabnya Dia layak menjadi Tuhan.

Yang tidak berkuasa menebus jangan dipertuhankan, seolah-olah sangat mengabdi, dan akhirnya melupakan Tuhan yang sebenarnya.

Maka, jelas sekali bahwa agunglah rahasia ibadah ini. Oleh sebab itu, jangan malas-malas ibadah supaya kita tahu siapa Tuhan yang sebenarnya.

 

Dampak positif mendengar PENGAJARAN SALIB: Hati mereka sangat terharu, lebih tepatnya hati mereka tergugah, istilah sekarang: hancur segala keangkuhan dan kesombongan di dalam hati. Sekalipun dianggap hina di hadapan dunia, namun mulia di hadapan Tuhan, itulah domba sembelihan ... Mazmur 51:19.

Namun jika kita mendengar dongeng, nenek moyang dan cerita isapan jempol, maka seseorang tidak mungkin terharu, dan mungkin hati meluap karena lucu. Yang membuat hati hancur hanyalah berita salib.

Oleh sebab itu, tidak perlu malu jika merendahkan diri, sekalipun harga diri ini rontok tidak perlu malu.

 

Bukti hati terharu: Mau menuruti Firman Allah yang benar dan murni.

Sebagaimana perkataan mereka setelah mendengar berita salib: "Apa yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"

Umpama seorang pelayan Tuhan diberi kesempatan untuk melayani Tuhan, lalu bertanya “apa lagi yang saya kerjakan Om?” Atau jemaat sudah berkorban dan berkata “apa lagi yang harus saya korbankan Om?” Inilah bukti bahwa kesombongan telah hancur, dan jangan melarikan diri dari salib, sebab salib yang menghubungkan bumi dengan langit.

 

Matius 16:24

(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

 

Syarat untuk mengikut Tuhan: Menyangkal diri, pikul salib, ikut Tuhan.

Sangkal diri = Tidak bermegah kepada kemampuan dan kelebihan dalam diri.

Pikul salib = Rela menderita sengsara karena salib dan teraniaya karena Firman, kehidupan semacam ini pasti bertanggung jawab, berarti diemban di atas pundak.

Ikut Tuhan = Tidak menyimpang dari jalan salib yaitu jalan sempit dan pintu sesak.

Yesus telah melakukan semua hal itu 2000 tahun yang lalu; Yesus telah menyangkal diri-Nya, Yesus telah memikul salib-Nya, Yesus telah mengikut Tuhan, Dia melakukan apa yang Dia lihat dan Dia dengar dari Allah di bumi ini. Sebab, Dia datang ke dunia bukan untuk melakukan kehendak-Nya melainkan kehendak Allah Bapa.

 

Ciri sangkal diri dan pikul salib.

Filipi 2:5-7

(2:5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, (2:6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, (2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

 

Ciri-ciri sangkal diri dan pikul salib: Yesus mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba.

 

Terkait dengan: MENGOSONGKAN DIRI.

Mengosongkan diri = Menghampakan diri.

 

Keadaan orang yang mengosongkan diri atau menghampakan diri.

Yohanes 3:8

(3:8) Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

 

Orang yang LAHIR DARI ROH adalah orang yang menghampakan dirinya, mengosongkan dirinya. Sebab, bagi dia yang lahiriah ini tidak ada artinya.

Kemudian, orang yang menghampakan diri sama seperti angin bertiup; datang darimana dan pergi kemana orang tidak peduli.

 

Singkat kata: Kita sudah harus siap apabila orang tidak melihat dan tidak mau tahu dan tidak peduli dengan kita, berbeda dengan orang yang masih ingin diakui maka jelas dia bukan orang yang menghampakan diri.

Namun jika seseorang masih ingin diakui berarti dia belum menghampakan diri, dan dia belum mengenal siapa Tuhannya dan tidak tahu apa yang dikerjakan oleh Tuhannya.

 

Sekalipun kita dipercaya mengadakan fellowship kita tidak perlu bermegah. Terkadang saya juga tidak diakui, namun saya tidak peduli, dan saya belajar membuktikan di hadapan Tuhan bukan di hadapan manusia.

Oleh sebab itu, kita harus siap menghampakan diri, inilah yang diperbuat Tuhan kita. Setelah kita tahu Tuhan kita maka selanjutnya kita tahu apa yang diperbuat oleh Tuhan kita, maka kita tidak bisa asal hidup supaya tidak menjadi boneka/patung/robot dari tiga hal yaitu: Daging, dunia, setan.

 

Yohanes 3:9

(3:9) Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?"

 

Bagi Nikodemus itu adalah sesuatu hal yang tidak mungkin karena dia belum dilahirkan kembali oleh Roh, lebih tepatnya: Nikodemus belum menghampakan dirinya sekalipun dia adalah guru agama orang Yahudi (guru besar).

Menurut Nikodemus seorang pemimpin agama seharusnya diakui, kemanapun dia pergi harus diakui.

 

Terkait menghampakan diri ini Tuhan sudah memberikan pengertian kepada kita, tinggal kita mau melakukannya atau tidak.

 

Yohanes 3:10-11

(3:10) Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? (3:11) Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.

 

Kata “kami” yang dimaksud adalah Tuhan Yesus Kristus.

Kesaksian Tuhan = Bapa, kesaksiannya adalah KASIH.

Kesaksian Yesus = Anak, kesaksiannya adalah KEMURNIAN Firman.

Kesaksian Kristus = Roh Kudus,  kesaksiannya adalah membantu, menolong, menghibur, menolong.

Yesus datang ke dunia ini dan melakukan apa yang menjadi kehendak Allah, Ia mendengar dan melakukan apa yang dikatakan Allah, itulah kesaksian Tuhan Yesus Kristus, namun Nikodemus tidak mengerti.

 

Sudah berapa tahun kita tergembala? Ada yang 1 tahun, ada yang 3 tahun, ada yang 5 tahun, ada yang 10 tahun dan seterusnya. Seharusnya di atas 3 tahun kita harus sudah mengerti soal menghampakan diri.

Doa dan harapan saya kiranya kita mengerti soal kesaksian Tuhan Yesus Kristus terkait tentang menghampakan diri

 

Terkait dengan: MENGAMBIL RUPA SEORANG HAMBA.

Dalam hal ini Yesus tidak mengambil rupa seorang tuan, seperti yang dikehendaki kebanyakan orang.

Persis seperti pemimpin di dunia ini hanya bisa memerintah dan menunjuk-nunjuk tanpa mampu memberikan suatu teladan yang baik.

 

Matius 20:25

(20:25) Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.

 

“ ... pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras ...” Inilah tanda bahwa pemimpin-pemimpin dunia mengambil rupa tuan hanya bisa memerintah dan menunjuk-nunjuk tetapi dia sendiri tidak melakukannya, itulah antikris. Akan tetapi inilah yang dikehendaki oleh kebanyakan orang.

 

Matius 20:26-27

(20:26) Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, (20:27) dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;

 

Yang dimaksud rupa hamba adalah ...

Yang terbesar hendaklah menjadi PELAYAN.

Kalau mau melayani Tuhan pasti besar, dan jika tidak mau melayani Tuhan maka tidak akan pernah besar sampai kapanpun. Jadi jika Tuhan panggil kita sebagai imamat rajani dan kita datang memenuhi panggilan itu dengan istilah lain menjadi imam dan melayani Tuhan, tujuannya hanya satu supaya kita menjadi orang besar.

Yang terkemuka hendaklah menjadi HAMBA.

Seorang hamba tidak memusingkan diri soal penghidupannya, maka dalam Lukas 17:10 hamba berkata: “Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan." Maka setelah melayani Tuhan maka jangan merasa berjasa.

Jika seseorang tidak menjadi terkemuka di kediamannya itu karena dia tidak mau menjadi hamba, dan akhirnya yang sepatutnya menjadi contoh bagi orang lain serta adek-adeknya, maka adek-adeknya tidak mengambil rupa seorang hamba. Inilah resiko jika berada dalam satu situasi, kecuali jika ia menyingkir dari sana. Namun yang muda juga bisa mengambil rupa seorang hamba, apabila yang lebih tua tidak mau mengambil rupa seorang hamba jangan ditiru atau menjadi contoh.

 

Matius 20:28

(20:28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

 

Yesus datang ke dunia bukan untuk dilayani melainkan untuk melakukan dua hal:

1. MELAYANI.

Ketika kita menikmati pelayanan Yesus sebagai Imam Besar kita mengerti apa yang harus kita kerjakan, dan satu dengan yang lain saling merendahkan diri, serta mau menghargai kesucian yang berasal dari Tuhan. Itulah hasil dari pelayanan Imam Besar Agung: Dibenarkan, disucikan, dan senantiasa memandang kemuliaan yang berasal dari Tuhan.

2. MEMBERIKAN NYAWA = Rela mati untuk sebagai tebusan.

Jadi, kematian Yesus tidak sia-sia tetapi kematian Yesus untuk mengerjakan penebusan dan pendamaian atas dosa dunia.

 

Ibrani 2:14-15

(2:14) Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; (2:15) dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.

 

YESUS RELA MATI untuk;

Memusnahkan iblis dan pekerjaannya.

Selanjutnya membebaskan manusia dari perhambaan dosa.

 

Ibrani 2:16

(2:16) Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.

 

Tuhan mengasihani manusia karena manusia memiliki wadah untuk menampung darah; untuk menebus dan memperdamaikan manusia kepada Allah.

Kalau malaikat sekalipun ia melayani Tuhan di dalam Sorga namun derajatnya tidak lebih tinggi dari manusia. Sebab, sekali saja malaikat berbuat dosa maka langsung dilemparkan ke bumi dan menjadi setan, sementara disimpan ke gua-gua untuk menantikan hari penghakiman besar untuk selanjutnya dilemparkan ke dalam api neraka.

Namun, manusia sekalipun melakukan dosa apapun masih mendapatkan kesempatan untuk ditebus bahkan diperdamaikan oleh Allah, karena manusia memiliki kelebihan dari pada malaikat yaitu manusia memiliki wadah untuk menampung darah Yesus. Oleh sebab itu, marilah kita menyangkal diri, pikullah salib, dan ikut TUHAN.

 

Kita sudah melihat rahasia ibadah, agunglah rahasia ibadah. Dari ibadah itulah ketekunan tiga macam ibadah pokok kita tahu siapa Tuhan kita dan kita tahu apa yang diperbuat atau dikerjakan oleh Tuhan.

Pekerjaan Tuhan yang pertama Ia telah mengambil rupa manusia, kaitannya dengan sengsara salib dan mati di atas kayu salib. Inilah langkah pertama, namun ingat: Bahwa Yesus bangkit pada hari ketiga, itulah langkah kedua. Amin.

 

 

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

 

No comments:

Post a Comment