KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, September 21, 2025

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 16 SEPTEMBER 2025


 

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 16 SEPTEMBER 2025

 

SURAT YUDAS

YUDAS 1:6

(Seri: 8)

 

Subtema: MENGANGGAP REMEH SEMUA LAWANNYA

 

Shalom.

Mula pertama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN yang oleh karena rahmat-Nya, kita sekaliannya dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus, kita boleh datang menghadap Dia dengan segala ketulusan dan kerendahan di hati kita untuk selanjutnya mempersembahkan segala korban, segala apa yang bisa kita persembahkan, tubuh, jiwa, dan Roh, kita persembahkan kepada TUHAN di atas mezbah TUHAN Yesus Kristus malam ini saudara ku.

 

Dan selanjutnya kita akan tersungkur di ujung kaki salib TUHAN, sujud menyembah kepada Dia supaya dengan penyerahan diri kita, nanti di situ tangan TUHAN yang kuat, tangan TUHAN yang berkuasa, tangan yang penuh kasih diulurkan untuk menolong kita bukan hanya hari ini, besok, lusa, sampai seterusnya, sampai kepada puncak bukit-bukit yang ada di atas muka bumi ini, tepatnya pada saat antikris menjadi raja, memerintah atas seantero dunia selama tujuh tahun, puncaknya 3,5 (tiga setengah) tahun yang terakhir dan itu harus menjadi perhatian kita malam ini saudara ku.

 

Mari kita sambut Surat Yudas sebagai Firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan, namun tetaplah berdoa dalam Roh mohon kemurahan TUHAN supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi. Kita akan melihat Yudas 1:6 sebagai seri pemberitaan Firman untuk yang ke-8 kalinya.

 

Yudas 1:6

(1:6) Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar,

 

Malaikat-malaikat yang tidak taat kepada ALLAH telah meninggalkan tempat kediaman mereka. Selanjutnya dibelenggu di dalam dunia kekelaman sampai tiba hari penghakiman yang besar.

 

2 Petrus 2:4

(2:4) Sebab jikalau ALLAH tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman;

 

ALLAH tidak menyayangkan (tidak mengampuni) malaikat-malaikat yang berbuat dosa, tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka. Namun, untuk sementara waktu mereka disimpan di gua-gua/dibelenggu di dalam dunia kekelaman sampai tiba di hari penghakiman.

 

Dan ternyata hal itu juga dicatat dengan baik oleh nabi Yesaya di dalam...

Yesaya 14:10-12

(14:10) Sekaliannya mereka mulai berbicara dan berkata kepadamu: 'Engkau juga telah menjadi lemah seperti kami, sudah menjadi sama seperti kami!' (14:11) Ke dunia orang mati sudah diturunkan kemegahanmu dan bunyi gambus-gambusmu; ulat-ulat dibentangkan sebagai lapik tidurmu, dan cacing-cacing sebagai selimutmu." (14:12) "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!

 

Bintang Timur putera Fajar mengalami kejatuhan karena ketidaktaatannya kepada ALLAH, Sang Khalik. Akhirnya, ia pun diturunkan derajatnya sampai ke dunia orang mati, sebagai tempatnya ulat-ulat dan cacing-cacing

-          Cacing-cacing mewakili kuburan / dunia orang mati.

-          Ulat-ulat mewakili api neraka / hukuman kekal (Markus 9:47-48).

 

Terkait dengan dunia orang mati kita lihat di dalam...

Mazmur 6:6

(6:6) Sebab di dalam maut tidaklah orang ingat kepada-Mu; siapakah yang akan bersyukur kepada-Mu di dalam dunia orang mati?

 

Arti dunia orang mati:

a.         Tidak ingat TUHAN atau dengan sengaja melupakan TUHAN dengan segala kebaikan-kebaikan-Nya.

b.         Tidak tahu bersyukur dan tidak tahu berterima kasih kepada TUHAN dan kemurahan-Nya.

Oleh sebab itu, jangan kita membawa diri ke dunia orang mati.

Orang yang membawa dirinya ke dunia orang mati, mengandung hukuman yaitu; kebinasaan.

 

Mazmur 9:18

(9:18) Orang-orang fasik akan kembali ke dunia orang mati, ya, segala bangsa yang melupakan ALLAH.

 

Ternyata, yang membawa dirinya ke dunia orang mati dan yang sengaja melupakan TUHAN bahkan tidak tahu berterima kasih adalah orang-orang fasik.

Tetapi kita bukanlah orang-orang fasik, kita adalah anak-anak TUHAN, senantiasa merendahkan diri di tengah-tengah pengikutan kita kepada TUHAN.

 

Kita masih melihat orang-orang fasik yang membawa dirinya ke dunia orang mati di dalam...

Mazmur 10:2-3

(10:2) Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan. (10:3) Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN. (10:4) Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "ALLAH tidak akan menuntut! Tidak ada ALLAH!", itulah seluruh pikirannya.

 

Tabiat-tabiat orang fasik:

1.         Congkak = sombong / tinggi hati.

2.         Suka memuji-muji keinginan hatinya berarti suka memuji-muji keberhasilannya secara lahiriah.

3.         Keliru dalam pemikiran sebab seluruh pemikiran orang fasik ialah:

a.     ALLAH tidak akan menuntut.

b.     Tidak ada ALLAH.

 

Saudara, selain congkak dan suka memuji-muji keinginan hati, ternyata orang-orang fasik juga tidak mengakui keberadaan TUHAN dan perbuatan-Nya.

 

Mazmur 10:5

(10:5) Tindakan-tindakannya selalu berhasil; hukum-hukum-Mu tinggi sekali, jauh dari dia; ia menganggap remeh semua lawannya.

 

Tujuan orang fasik hidup di atas muka bumi adalah supaya menjadi orang yang berhasil.

Ini adalah tujuan yang salah, karena kalau TUHAN (sang Khalik) menciptakan langit dan bumi serta segala isinya termasuk manusia, tujuannya adalah untuk memuji dan memuja serta menyembah Sang Khalik, sang pencipta.

Jadi kita diciptakan untuk memuja ALLAH. Tetapi kenyataannya orang fasik lupa TUHAN yang menciptakan Dia, karena tujuan orang fasik hidup adalah untuk berhasil, itu saja tidak ada yang lain. Sehingga nampaklah tabiat-tabiat yang tidak terpuji, yakni; congkak, suka memuji diri, termasuk keliru di dalam pemikiran (ayat 2-4).

 

Saudara, jika orientasi hidup hanya berhasil dan keberhasilan, dampak negatifnya:

1.         Jauh terpisah dari hukum-hukum ALLAH / Firman ALLAH.

2.         Menganggap remeh semua lawannya.

Inilah dampak negatif bila orientasi hidup hanya soal berhasil.

 

Adapun lawan atau musuh orang fasik adalah:

-            Bukan orang-orang fasik.

-            Bukan pula orang-orang jahat, juga

-            Bukan orang yang menyebabkan kefasikan.

 

Karena,

-            Orang fasik pasti berdamai dengan orang fasik.

-            Orang fasik pasti berdamai dengan orang yang berbuat dosa.

-            Orang fasik pasti berdamai dengan orang yang menyebabkan kefasikan (setan).

 

Jadi saudara, jangan gunakan lagi kalimat bila ada anak-anak TUHAN / orang-orang Kristen apalagi dia seorang imam, teramat lebih seorang pendeta/seorang gembala, kalau dia mempunyai kekurangan, jangan saudara berkata; “Preman di luaran sana saja berdamai dengan preman.” Loh orang fasik pasti berdamai dengan orang fasik, musuh orang fasik bukan orang fasik, musuh orang fasik bukan orang yang berbuat jahat, musuh orang fasik bukan orang yang menimbulkan kefasikan itulah iblis (setan).

 

Tetapi musuh orang fasik adalah:

-       Kebenaran.

-       Kekudusan, dan

-       Kemuliaan.

Yang bersumber dari ALLAH itu sendiri.

Musuh orang baik apa? Orang jahat bukan? Musuh kebaikan apa? Kejahatan. Musuh kejahatan apa? Kebaikan.

 

 

Singkat kata; Musuh orang fasik adalah kebenaran, kekudusan dan kemuliaan yang berasal dari ALLAH.

Mengapa saya berani mengatakan tiga hal itu? Karena semuanya terkait dengan Pengajaran Tabernakel.

Pengajaran Tabernakel sungguh akurat. Kita tidak keliru kalau digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.

-          Kebenaran terkena pada HALAMAN.

-          Kekudusan terkena pada RUANGAN SUCI.

-          Kemuliaan terkena kepada RUANGAN MAHA SUCI.

 

Siapakah dia (secara khusus) yang memusuhi ALLAH?

 

Daniel 8:8-9

(8:8) Kambing jantan itu sangat membesarkan dirinya, tetapi ketika ia sampai pada puncak kuasanya, patahlah tanduk yang besar itu, lalu pada tempatnya tumbuh empat tanduk yang aneh, sejajar dengan keempat mata angin yang dari langit. (8:9) Maka dari salah satu tanduk itu muncul suatu tanduk kecil, yang menjadi sangat besar ke arah selatan, ke arah timur dan ke arah Tanah Permai. (8:10) Ia menjadi besar, bahkan sampai kepada bala tentara langit, dan dari bala tentara itu, dari bintang-bintang, dijatuhkannya beberapa ke bumi, dan diinjak-injaknya.

 

Satu kali antikris akan tampil menjadi raja, memerintah atas seantero dunia sesuai dengan mata angin; Timur, Barat, Utara, dan Selatan. Nanti dia akan menghadapi musuhnya yaitu; kebenaran, kekudusan, termasuk kemuliaan yang memang bersumber dari ALLAH.

 

Daniel 8:10

(8:10) Ia menjadi besar, bahkan sampai kepada bala tentara langit, dan dari bala tentara itu, dari bintang-bintang, dijatuhkannya beberapa ke bumi, dan diinjak-injaknya.

 

Kekuasaan antikris di bumi ini pada akhirnya menjadi besar sampai kepada bala tentara di langit. Kemudian, beberapa dari bala tentara di langit dijatuhkan ke bumi lalu diinjak-injak. Itu yang disebut dengan aniaya antikris.

 

Kalau bala tentara / bintang-bintang saja bisa diseret oleh ekor naga, lalu dijatuhkan ke bumi untuk diinjak-injak, bagaimana dengan nasib sidang jemaat yang tidak sungguh-sungguh menguduskan hari Sabat/hari ketujuh/hari perhentian itulah ketekunan 3 (tiga) macam ibadah pokok?

Ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh supaya kita jangan beribadah hanya secara Taurat, tetapi harus berjaga-jaga dan memperhatikannya dengan seksama.

 

Bala tentara di langit = bintang-bintang di langit -> orang-orang bijaksana/guru-guru dalam jemaat.

Adapun tugas dari orang-orang yang bijaksana ialah; menuntun banyak orang kepada kebenaran.

Kekuasaannya semakin besar, sampai kepada bala tentara langit dan beberapa dari bala tentara langit dijatuhkan ke bumi dan diinjak-injak (masuk dalam aniaya antikris).

Kalau orang yang diurapi saja bisa masuk dalam aniaya antikris, bagaimana nasib orang yang tidak menguduskan hari sabat?

 

Jadi jangan anggap enteng, hari ini kita bisa tertawa, bebas menuruti keinginan daripada daging dengan segala hawa nafsunya, tetapi nanti kehidupan semacam ini akan menjerit, tidak ada kesempatan bagi dia untuk mencari berkat yang satu itu karena kesempatan tidak ada lagi bagi dia seperti Esau. Tetapi selama hari masih siang berarti masih ada kesempatan, itu adalah panjang sabar TUHAN, hargailah.

 

Daniel 8:11

(8:11) Bahkan terhadap Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya.

 

Pada akhirnya antikris semakin menjadi-jadi, karena terhadap Panglima bala tentara ia juga membesarkan dirinya.

Jadi antikris ini semakin menjadi-jadi, sampai lupa daratan. Bukan hanya menyeret bintang-bintang di langit, tetapi juga menyombongkan dirinya terhadap Panglima bala tentara itulah pribadi TUHAN Yesus Kristus, ALLAH yang hidup.

 

Dari Panglima bala tentara diambil 2 (dua) hal:

1.         Korban persembahan sehari-hari.

2.         TempatNya yang kudus dirobohkan.

 

Coba bayangkan saudara, betapa hebatnya orang fasik ini. Dari sini saja kita bisa melihat bahwa musuhnya itu adalah; kebenaran, kekudusan, dan kemuliaan. Kemudian, dia meremehkan semua orang, dia meremehkan semua musuh; kebenaran, kesucian dari bintang-bintang, sampai kepada kemuliaan daripada Panglima bala tentara.

Jadi jelas orang fasik adalah antikris dalam hal ini.

 

Pendeknya yang menjadi lawan orang fasik adalah ALLAH itu sendiri, sumber kebenaran, sumber kekudusan, dan sumber kemuliaan. Itupun diremehkan.

 

Sebetulnya nubutan ini sudah terjadi pada saat zaman Yesus. Pada saat korban sehari-hari disingkirkan itu sama dengan gembala disingkirkan. Ketika gembala disingkirkan, domba-domba tercerai berai. Dan akan diulang kembali sebab zaman ALLAH telah terjadi, zaman Yesus Anak ALLAH juga terjadi, dan zaman Roh El-Kudus di akhir zaman juga akan terjadi hal yang serupa (senada).

 

Jadi jangan bermain-main, sabarlah dalam kesesakan, tabahlah menghadapi semua ini, tekun sajalah 3 (tiga) macam ibadah pokok, untuk sesaat saja semua ini, nanti untuk selamanya kita bahagia di dalam kerajaan Sorga.

 

Jadi sekali lagi saya katakan, antikris betul-betul meremehkan semua musuh yakni; kebenaran dari anak-anak TUHAN, kekudusan dari bintang-bintang, termasuk kemuliaan daripada Panglima bala tentara.

Kalau Panglima bala tentara saja dilawan, lah siapa kita yang coba-coba bertingkah jauh dari ketekunan 3 (tiga) macam ibadah pokok?

 

Berita salib itu bukan dongeng, jangan saudara berpikir dari dulu berita salib telah disampaikan secara terus menerus, namun kenyataannya TUHAN tidak datang, langit dan bumi tahun ke tahun saya lalui sama saja. Jangan kita punya pemikiran begitu, hal tersebut dihapus dari pemikiran.

 

Daniel 11:15

(11:15) Maka raja negeri Utara itu akan datang, mendirikan kubu pengepungan dan merebut kota yang berbenteng; dan tentara negeri Selatan tidak akan dapat bertahan, juga pasukan-pasukan pilihannya sekalipun, ya, tidak ada kekuatan apa pun yang dapat bertahan,

 

Tentara negeri Selatan itu adalah tentara yang tidak ada di negeri Utara, itulah hamba-hamba TUHAN (bintang-bintang) di langit yang akhirnya juga dikalahkan.

 

Daniel 11:16

(11:16) sehingga raja yang menyerangnya akan berbuat sekehendak hati, dan tidak ada seorang pun yang dapat bertahan menghadapinya; ia akan menduduki Tanah Permai dan seluruhnya akan ada dalam kekuasaannya.

 

Antikris akan menyerang kebenaran, kekudusan, dan kemuliaan ALLAH sekehendak / sesuka hatinya dan tidak ada seorangpun yang dapat bertahan menghadapinya.

 

Jadi, mulai dari sejak sekarang belajar untuk menyerahkan seluruh kehidupan ini ke dalam tangan pengasihan TUHAN supaya pada akhirnya tangan TUHANlah yang membela kita manakala kita harus menghadapi puncak pencobaan yang akan terjadi.

 

Jadi, jangan sekali-kali kita mengandalkan kekuatan dan kemampuan diri bahkan sekalipun kita memiliki kelebihan, jangan coba-coba. Kalaupun kita punya kemampuan dan kelebihan, jangan sesekali bersandar ke situ, tetapi bersandarlah pada dada TUHAN supaya kita bisa merasakan detak jantung hati TUHAN, supaya bisa merasakan betapa dalam-Nya kasih TUHAN yang terdapat di dalam hati-Nya.

 

Jadi dia (antikris) menyerang tentara di Selatan, itulah bintang-bintang di langit, hamba-hamba TUHAN yang diurapi, juga menyerang Tanah Permai, dimana Panglima bala Tentara bertakhta, semua diserang sekehendak hatinya, tidak ada yang bisa bertahan.

 

Saya akan buktikan bahwa sesungguhnya tidak ada yang bisa bertahan menghadapi antikris di dalam...

Wahyu 13:1-2 --- Perikop: “Binatang yang keluar dari dalam laut”

(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. (13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.

 

Binatang yang keluar dari dalam laut -> antikris.

Antikris adalah kombinasi dari tiga jenis binatang yaitu;

1.         Macan tutul.

2.         Beruang.

3.         Singa.

 

Adapun tabiat, sekaligus yang menjadi kelebihan dari tiga binatang tersebut, antara lain:

1.         MACAN TUTUL.

Macan tutul (puma) berbicara tentang kecepatan. Maka, anak-anak TUHAN yang berlambat-lambatan, bermasa bodoh bahkan tidak peduli dengan ibadah dan pelayanan (perkara rohani), satu kali akan dilindas /dilibas habis oleh antikris.

Jadi dari sini pun kita bisa melihat tidak ada satupun yang dapat bertahan menghadapi antikris.

 

2.         BERUANG

Letak kekuatan dari beruang ada pada kakinya (kaki belakang dan kaki depan).

-        Dua kaki belakang digunakan untuk berdiri / menopang.

-        Dua kaki depan digunakan untuk memukul dan mencengkram lawan.

Perlu untuk diketahui, apabila beruang mencengkram; musuh tidak akan mungkin melepaskan dirinya. Terlalu sedikit kemungkinan untuk melepaskan diri dari cengkraman beruang. Demikian juga orang-orang yang sudah masuk dalam cengkraman (perangkap) antikris, tidak akan mungkin bisa melepaskan diri dari cengkraman itu.

 

Salah satu contoh (analogi):

Satu kali nanti semua lapisan masyarakat (besar/kecil, tua muda) kepadanya akan diberikan tanda 666. Dan tanda itu ditempelkan di tangan atau di dahi, dengan tujuan: bebas dalam hal MENJUAL -- ada keuntungan -- dalam hal MEMBELI -- ada kepuasan daging --. Tetapi ia tidak tahu bahwa itu adalah cakar beruang, dan apabila ia telah masuk dalam cengkraman itu; mustahil dapat melepaskan diri dari cekraman itu.

 

Tapi andai kata pun nanti jatuh ke tangan (cengkraman) antikris, saya hanya meminta serahkan saja nyawa. Jangan pernah terima cap antikris saudara, lebih baik mati untuk sementara saja, itu namanya mati syahid.

Jadi mulai dari sekarang belajarlah lebih lagi dalam hal dengar-dengaran karena Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel tidak akan menyesatkan kita ko, tidak akan membodoh-bodohi kita. Yang membodoh-bodohi kita adalah musuh kebenaran, itulah; kefasikan, kecongkakan, kekerasan di hati, egosentris, itu musuh kita.

Coba kita tidak egois, coba kita tidak merasa diri benar sendiri, tidak congkak, tidak angkuh terhadap ajaran (didikan) yang benar pasti kita terpelihara.

Belajar lebih rendah hati lagi untuk dengar-dengaran saudara? Toh juga untuk kebaikan kita ke depan.

 

Tadi orang yang sudah masuk ke dalam cengkraman antikris tidak akan mungkin dapat melepaskan dirinya dari sana. Demikian juga orang yang merasa diri hebat, memiliki kekuatan dan kemampuan, kelebihan, itu juga jangan diandalkan. Kenapa? Karena beruang memiliki pukulan yang sangat kuat dan sanggup merobohkan musuh-musuh (mangsanya). Demikian juga, tidak ada satupun yang dapat bertahan berdiri di hadapan antikris, sekalipun dia memiliki kelebihan dan kemampuan, kalau dia tidak beserta (bersama) dengan TUHAN.

 

Itu sebabnya orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya adalah orang yang terkutuk. Tempatnya adalah dataran dan padang masin. Tetapi tempat pembaringan kita adalah kandang penggembalaan, bukan padang masin.

Itulah baiknya TUHAN, jangan dilupakan seperti orang fasik.

 

3.         SINGA

Singa mempunyai mulut yang sanggup menggetarkan musuh-musuh dan sanggup menelan dengan mulutnya orang-orang yang tidak berdaya.

 

Jadi, singa memang tidak mempunyai kecepatan, tetapi kekuatannya ada pada mulutnya. Dari mulut keluar auman. Auman dari singa sanggup menggetarkan dan membuat musuh menjadi ciut, ditambah lagi kekuatan mulut yang sanggup menelan orang-orang yang tidak berdaya.

 

Siapa orang-orang yang tidak berdaya? Itulah orang-orang yang menolak auman dari Singa suku Yehuda. Kalau kita menolak auman dari Singa suku Yehuda, maka akan ditelan oleh mulut singa (setan).

Jadi setan ini selalu membuat tandingan-tandingan (persamaan-persamaan), sebagaimana tertulis dalam 1 Petrus 5:8 -- Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.— Jadi jangan suka menolak Firman ALLAH.

 

Kita kembali membaca…

Daniel 11:16

(11:16) sehingga raja yang menyerangnya akan berbuat sekehendak hati, dan tidak ada seorang pun yang dapat bertahan menghadapinya; ia akan menduduki Tanah Permai dan seluruhnya akan ada dalam kekuasaannya.

 

“Tidak ada seorang pun yang dapat bertahan menghadapinya.”

Jadi belajarlah untuk mengikuti kehendak TUHAN / rencana TUHAN dimana Yesus, Imam Besar Agung; memimpin ibadah kita sampai kepada puncaknya; doa penyembahan. 

Penyembahan berarti penyerahan diri sepenuhnya untuk taat hanya kepada kehendak ALLAH, supaya kehendak ALLAH itu yang membela kita nanti. Bukan lagi manusia dan kekuatannya serta kemampuan dan kelebihan yang ada, bukan itu lagi. Yang ada ini akan berlalu termasuk kesombongan manusia.

Jadi jelas dan kita sepakat tidak ada seorang pun dapat bertahan menghadapi antikris dengan kekuatan dan kemampuannya sendiri.

 

Jadi sekali lagi saya sampaikan:

-          Tidak ada seorang pun yang dapat bertahan menghadapinya kefasikan antikris.

-          Ia akan menduduki Tanah Permai dan seluruhnya akan ada dalam kekuasaannya termasuk korban persembahan sehari-hari.

 

Saya harus menghargai anak-anak TUHAN untuk tekun 3 (tiga) macam ibadah pokok, meski ada tawaran dari luar, meski ada juga godaan dari lawan jenis, ada juga dari antara kita seorang pemuda, lalu berkenalan dengan seorang wanita di Sumatera, dia dipaksa untuk kembali ke Sumatera, tetapi dia bertahan sampai hari ini, TUHAN sangat menghargai kehidupan semacam ini saudara ku. Bertahan saja, meski ada tawaran-tawaran di luaran sana, tidak lama lagi dunia ini berlalu, jadi sabar-sabar saja dalam kesesakan.

 

Daniel 11:8

(8:11) Bahkan terhadap Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya.

 

Dari Panglima bala tentara akan diambil 2 (dua) hal:

1.         Korban sehari-hari.

2.         Bait suci ALLAH dirobohkan.

 

Pendeknya, orang fasik itulah antikris bukan saja merampas korban sehari-hari, namun juga merobohkan Bait Suci ALLAH itulah kemuliaan ALLAH. Betul-betul orang fasik (pribadi antikris) meremehkan semua musuh-musuh:

-            Meremehkan umat ketebusan TUHAN.

-            meremehkan Bala tentara di langit disebut juga bintang-bintang di langit.

-            Meremehkan tentara-tentara di selatan, umat pilihan ALLAH (imamat rajani).

-            Sampai meremehkan kebenaran, kekudusan, kemuliaan yang datang dari ALLAH, meremehkan Panglima bala tentara Sorgawi, TUHAN Yesus Kristus.

Itulah sebabnya, korban sehari-hari disingkirkan, dan Bait Suci dirobohkan.

 

Tentang: KORBAN SEHARI-HARI DISINGKIRKAN.

Korban sehari- hari itulah korban sembelihan dan korban bakaran.

-      Korban Sembelihan -> ibadah dan pelayanan yang dihubungkan dengan salib Kristus.

       Jadi ibadah pelayanan itu haruslah terhubung langsung dengan salib, jangan dihubungkan dengan mamon yang datang dari kerajaan dunia dengan kemegahannya. Jangan juga berhenti hanya pada karunia-karunia yang ada pada hamba TUHAN walaupun kita butuh karunia hamba TUHAN termasuk dalam mengadakan kesembuhan, pengusiran setan, tidak boleh berhenti hanya sampai di situ. Tetapi ibadah pelayanan itu harus pure (murni) dihubungkan dengan salib Kristus.

 

Karena akhir dari pekerjaan TUHAN bukan pada saat Yesus mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, tetapi akhir dari pekerjaan (perjalanan) TUHAN di bumi adalah menderita sengsara bahkan mati di atas kayu salib.

Jadi marilah kita memikul salib sampai berdarah-darah. Jangan kita datang beribadah, tanpa pengorbanan (tidak ada darah-darah).

Kalau memikul salib sampai berdarah-darah maka kedudukan kita tepat dan benar, tidak usah disangsikan lagi. Justru saya ragu, katanya beribadah (memikul salib), tetapi tidak berdarah-darah, itu yang saya ragukan.

Jadi memikul salib harus disertai dengan darah-darah. Itulah korban sembelihan.

 

-      Korban Santapan -> Pengajaran Firman ALLAH yang murni dan benar, itulah Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan. Berarti; ayat menerangkan ayat, maksudnya ayat yang satu dijelaskan oleh ayat yang lain dari Kitab Kejadian sampai Kitab Wahyu. Itulah Korban santapan.

      

       Sebetulnya inilah korban yang harus disantap – Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan – tetapi korban sehari-hari pada akhirnya akan disingkirkan oleh orang fasik (antikris). Hal itu diambil dari Panglima bala tentara, sebab antikris meremehkan kemuliaan.

 

Itulah tentang korban persembahan sehari-hari akan dirampas oleh antikris dari Panglima bala tentara.

 

Tentang: Bait Suci ALLAH dirobohkan.

Bait Suci ALLAH Bila dikaitkan dengan pola Tabernakel berarti dimulai dari RUANGAN SUCI sampai ke RUANGAN MAHA SUCI.

 

Gambar Bait Suci ALLAH



Di dalam Ruangan Suci terdapat 3 (tiga) macam alat -> Ketekunan dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok, antara lain:

(1)   Meja Roti Sajian -> ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan Perjamuan Suci = domba-domba diberi makan.

(2)   Pelita Emas -> ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh = domba-domba diberi minum.

(3)   Mezbah Dupa -> ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan = domba-domba diberi nafas hidup.

 

Di dalam RUANGAN MAHA SUCI terdapat 1 (satu) alat yaitu TABUT PERJANJIAN.

Tabut Perjanjian berbicara tentang 2 (dua) hal:

(1)      Takhta ALLAH -> Mempelai TUHAN.

(2)      Hubungan Nikah antara Kristus sebagai Mempelai Laki-laki dengan Sidang jemaat sebagai Mempelai Wanita-Nya berdasarkan kasih. Dasar nikah adalah kasih.

 

Singkat kata, intisari dari Bait Suci ALLAH ialah, jika gereja TUHAN tidak mengindahkan:

a.       Ruangan Suci dengan lain kata tidak tekun dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok, disebutlah itu zaman kerobohan sesuai dengan Daniel 8:11. Jadi kalau tidak tekun dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok, disebutlah itu zaman kerobohan. Gereja TUHAN sudah roboh di situ.

Nah ini yang tidak dipahami oleh anak-anak TUHAN, orang Kristen, gereja TUHAN. Meski sudah mengalami kerobohan tidak paham. Karena tidak menggunakan pola Kerajaan Sorga (Pola Tabernakel).

Andai kata dia mengaitkan ibadahnya dengan Pola Tabernakel maka ibadahnya itu akan tetap berdiri (bertahan). Ketekunan dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok akan terus berdiri. Tetapi kalau gereja tidak mempertahankan ketekunan dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok, itulah yang disebut zaman kerobohan.

 

Semakin jelas bukan? Itulah baiknya TUHAN kepada penggembalaan GPT “Betania” ini. Sebab satu kali nanti memang, bangunan Bait ALLAH yang di Yerusalem yang dibangun selama 46 (empat puluh enam) tahun, akan dirobohkan, tidak akan ada batu berdiri di atas batu lain, dan akan dibangun kembali selama 3 (tiga) hari, menunjuk kepada Pengalaman kematian dan kebangkitan TUHAN Yesus.

Itulah hukum Perjanjian Baru menggenapi hukum Perjanjian Lama.

46 itu hukum taurat (Perjanjian Lama). Sepuluh hukum tertulis pada dua loh batu

-        4 hukum tertulis pada loh batu yang pertama.

-        6 hukum tertulis pada loh batu yang kedua.

46 adalah hukum taurat. Harus digenapi oleh hukum kasih, dimana Yesus telah menderita sengsara bahkan mati di atas kayu salib.

 

Oleh sebab itu kita harus tekun dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok. Kalau gereja tidak menjalankan ketekunan dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok, disebutlah zaman kerobohan dari gereja.

Sebetulnya zaman ini, zaman kerobohan. Tetapi oleh karena kemurahan TUHAN kita tetap mendirikan ketekunan dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok. Jangan lagi entengkan Pengajaran Tabernakel.  

 

b.      Ruangan Maha Suci dengan menolak Pengajaran Mempelai dan menolak Pengajaran Tabernakel, disebutlah itu zaman kerobohan. Sebab, Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel memimpin hidup rohani gereja TUHAN kepada 2 klimaks;

1.     Menjadi Perawan suci, dipertunangkan kepada satu laki-laki sebagai perawan suci itulah Mempelai TUHAN.

2.     Wujudnya adalah doa penyembahan.

 

Tetapi kalau gereja TUHAN tidak sampai kepada 2 (dua) klimaks disebutlah itu zaman kerobohan dari gereja TUHAN. Saudara, meskipun kita ada pada zaman kerobohan gereja, tetaplah tekun dalam 3 (tiga) macam Ibadah Pokok, tidak roboh.

Meski sekarang kita ada di tengah-tengah zaman kerobohan gereja, tetapi hidup rohani kita dengan rela dipimpin oleh Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel dan dipertunangkan kepada satu laki-laki sebagai Perawan Suci, wujudnya doa penyembahan. Berarti; tidak roboh sekalipun pada zaman kerobohan gereja.

Dan kita hadapi orang fasik (antikris) dengan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Meski di tengah-tengah zaman kerobohan gereja, kita terus ikuti rencana TUHAN.

 

Inilah kemurahan TUHAN kepada kita sekaliannya, supaya kita jangan seperti malaikat yang tidak taat kepada ALLAH, satu kali derajatnya akan diturunkan sampai ke dunia orang mati meskipun awalnya ia ditinggikan/dipermuliakan.

Yang melayani sungguh-sungguhlah melayani, yang tekun dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok tetaplah sungguh-sungguh setia sampai mati di situ, meski kita ada di tengah-tengah zaman kerobohan gereja, tetaplah tekun dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok. Meski kita ada di tengah-tengah zaman kerobohan gereja, beri diri dipimpin Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel sampai menjadi Mempelai TUHAN, wujudnya Doa Penyembahan pasti tetap berdiri, tidak roboh.

Meski orang fasik (antikris) mencoba-coba merobohkan Bait Suci, tidak roboh bersama dengan Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel, pastikan itu di dalam diri kita masing-masing.

 

Mazmur 106:24

(106:24) Mereka menolak negeri yang indah itu, tidak percaya kepada firman-Nya

Mereka menolak negeri yang indah, menolak tanah Permai, menolak Bait Suci dari Ruangan Suci sampai Ruangan Maha Suci seperti antikris meremehkan semua musuh. Mengapa? Karena tidak percaya kepada Firman.

 

Mengapa orientasinya hanya soal keberhasilan? Karena dia sudah sangat jauh terpisah dari Firman.

Mengapa Bait Suci ALLAH dirobohkan? Karena dia sudah sangat jauh terpisah dari Firman.

Jangan pisahkan diri mu dari Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel meski sakit dan pahit rasanya.

Wahyu 10:9“.... ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu." Memang gulungan kitab itu sesudah dimakan, di dalam perut memang terasa pahit. Begitu diolah di dalam diri kita terasa pahit. Tetapi hasilnya akan terasa manis dan dapat dicicipi di mulut atau di lidah-lidah kita ini.

 

Itu sebabnya dari tadi, saya selalu anjurkan sabar-sabar dulu, kalau orang tidak bersabar terhadap Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel memang dia akan cepat menuju kepada maut. Itu sebabnya banyak orang menyangka jalannya lurus, tetapi ujung maut. Jangan kita mencari berita Firman yang lucu-lucu saja dari seorang hamba TUHAN dan yang pandai berdongeng dan pandai berguyon.

Jadi malam ini biar kita memamah biak dan merenungkan Firman siang dan malam.

 

Daniel 8:11-12

(8:11) Bahkan terhadap Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya. (8:12) Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil.

 

Orientasi dalam hidup orang fasik adalah soal berhasil dan keberhasilan serta berkat-keberkatan, tidak lebih tidak kurang, itu saja.

 

Apa ciri ibadahnya jika ia hanya mencari keberhasilan?

Ciri ibadah jika hanya mencari keberhasilan: ibadahnya diadakan secara fasik; mencari berkat-berkat di dalam rumah TUHAN, itu saja tidak lebih tidak kurang, bukan mencari wajah Yesus yang pernah menderita sengsara dan mati di atas kayu salib.

 

Tetapi malam ini, janganlah kita meninggalkan tempat kediaman yang sudah TUHAN sudah tentukan. Tetaplah taat, setia, dengar-dengaran, supaya derajat kita jangan diturunkan sampai ke dunia orang mati. Tetapi derajat / harkat dan martabat kita, ditinggikan (dipermuliakan) di awan nan permai dalam Pesta Nikah Anak Domba, Amin.

 

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment