KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, January 11, 2012

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 10 JANUARI 2012


Tema:  SUPAYA DISEBUT RUMAH DOA, YESUS MENYUCIKAN BAIT ALLAH
(seri 15)

Shalom,
Selamat malam, Salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena kasih Nya kita boleh beribadah lewat ibadah doa penyembahan.

Kita kembali memeriksa Matius 21
Matius 21: 12-13
(21:12) Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
(21:13) dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."

Setibanya Yesus  di Yerusalem, kemudian Yesus masuk ke dalam Bait Allah melihat keadaan dan suasana di dalam Bait Allah, dimana Bait Allah tidak lagi sesuai dengan fungsinya, itu sebabnya Yesus berkata “Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun
Sarang penyamun = tempat berkumpulnya semua dosa

Ada 3 hal yang menyebabkan rumah Tuhan menjadi sarang penyamun:
1.  Di dalam Bait Allah ada orang yang berjual beli
= dikuasai roh jual beli = roh antikris (Wahyu 13: 16-18)

Kalau di dalam Bait Allah ada roh jual beli, berarti Bait Allah dikuasai oleh roh antikris.

Itu sebabnya, saya sebagai gembala sidang tidak mengijinkan adanya jual beli di dalam ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan, baik menjual kalender, baik menjual yang lain-lain untuk mencari dana, dengan alasan supaya ada dana untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan, seperti ibadah natal dan sebagainya.

Oleh sebab itu, sampai saat ini, belum pernah rasanya kita menjual sesuatu untuk mencari dana, untuk menjalankan kegiatan-kegiatan. Saya banyak memperhatikan gereja-gereja, mereka berusaha mencari dana sebanyak-banyaknya untuk menyelenggarakan suatu kegiatan dengan cara menjual dan membeli di dalam Bait Allah.

Jangankan menjual dan membeli di dalam Bait Allah, untuk mencari dana dengan paksa kepada sidang jemaat pun saya tidak lakukan. Tidak ada janji iman. Janji iman itu adalah utang. Utang kita adalah dosa yang sudah ditebus di atas kayu salib. TETAPI JANJI FIRMAN ADA.
Itu sebabnya iman tanpa perbuatan adalah bodoh , nol, tidak ada artinya.

Kalau ketegasan ini ada di dalam kehidupan kita, sekalipun tiba masa aniaya antikris, sedikitpun kita tidak terpengaruh, karena dari sejak sekarang kita sudah disucikan dari roh jual beli. Tetapi kalau roh jual beli ada di dalam Bait Allah, berarti roh antikris sedang berkuasa di dalam Bait Allah.

2.  Adanya meja-meja penukar uang
Artinya: hati menjadi tempatnya uang = cinta akan uang (1 Korintus 6: 10)

Kalau hati sudah berubah fungsi berarti hati menjadi tempatnya uang, sebab seharusnya hati adalah tempatnya firman Tuhan.
Kalau hati nurani yang jahat disucikan oleh firman Tuhan / hati menjadi tempatnya firman, pasti dengan tulus ikhlas menghadap takhta Allah (Ibrani 10: 22), lewat ibadah pelayanan. Tetapi kalau hati menjadi tempatnya uang, maka Bait Allah menjadi sarang penyamun.

Saya ada kesaksian:
Dalam perjalanan menuju ibadah, bunda berkata “nanti kalian pergi ke rumah saudara, maksudnya karena ada uang yang akan dikasih ”. Lalu saya jawab, ”mengapa kita ke sana untuk mencari uang?”.
Bukan berarti saya tidak butuh uang, tetapi jangan melakukan sesuatu karena uang, apalagi melayani Tuhan karena uang.

Kemudian kesaksian yang kedua; hanya karena uang, bunda harus berjoged ria / manortor dalam satu pesta pernikahan sesuai dengan adat istiadat orang batak, inilah yang disebut menghalalkan segala cara, hanya untuk uang = cinta akan uang. Inilah yang menyebabkan Bait Allah menjadi sarang penyamun.

Kalau hati menjadi tempatnya uang, segala sesuatunya dikerjakan tanpa dengan ketulusan hati, sehingga semuanya penuh dengan kepalsuan.

3.  Adanya bangku-bangku pedagang merpati
Artinya: kesenangan-kesenangan dan kepentingan-kepentingan pribadi berkuasabertakhta atas diri sendiri.

Kalau egosentris / kepentingan-kepentingan diri sendiri yang berkuasa dalam diri sendiri, akibatnya; menjual merpati.
Menjual merpati artinya: tidak menghargai korban Kristus = tidak menghargai ibadah pelayanan.

Saudaraku, ada seorang selebritis di tanah air ini (Jakarta) yang cukup terkenal. Karena kepentingan diri sendiri, memperkaya diri sendiri, Yesus saja dijual, sehingga jangan heran, diapun melakukan praktek korupsi. Hanya untuk kepentingan diri sendiri, kepuasan dalam hidupnya, dia harus menjual Yesus. Apalah arti sebuah popularitas dan ketenaran, apalah artinya menjadi seorang selebritis, tetapi menjual Yesus Kristus. Kalau Yesus saja dijual, apalagi untuk melakukan korupsi.

Inilah yang menyebabkan Bait Allah menjadi sarang penyamun.

Tetapi ada yang menarik untuk kita perhatikan disini, yaitu ...
Matius 21: 14-16
(21:14) Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya.
(21:15) Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait Allah: "Hosana bagi Anak Daud!" hati mereka sangat jengkel,
(21:16) lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?"

Di dalam Bait Allah, ada;
1.    Imam-imam kepala, membiarkan Bait Allah menjadi sarang penyamun / tempat berkumpulnya dosa.
Arti rohaninya: imam-imam kepala tidak mempunyai kuasa dan otoritas di dalam ibadah pelayanannya.
Imam-imam -> pelayan-pelayan Tuhan

Oleh sebab itu, seorang hamba Tuhan yang melayani Tuhan, tidak boleh membiarkan Bait Allah menjadi sarang penyamun. Kalau tidak sesuai dengan firman Tuhan, itu harus ditegasi.

Motivasi saya dalam melayani Tuhan bukanlah untuk dilihat orang.
Jika saya biarkan Bait Allah menjadi sarang penyamun, maka pelayanan saya menjadi tidak berkuasa.

Jangan heran melihat gereja yang besar, sekalipun besar, janganlah iri, sebab ukuran kebenaran itu adalah firman Tuhan, bukan yang lahiriah.
Banyak sekali gembala sidang yang melakukan praktek jual beli untuk mencari dana, kemudian membiarkan jemaat dengan bisnis-bisnis yang tidak halal.
Kalau itu dibiarkan berarti pelayanan-pelayanan dari imam-imam tersebut tidak berkuasa

Mari kita berkaca pada firman Tuhan, supaya cara berfikir, sudut pandang kita tidak tertipu.

2.    Ahli-ahli taurat, membiarkan Bait Allah menjadi sarang penyamun / tempat berkumpulnya dosa.

Ahli taurat adalah orang-orang yang menguasai tentang hukum taurat, tetapi membiarkan Bait Allah menjadi sarang penyamun = mengerti firman Tuhan, tetapi tidak menjadi praktek di dalam dirinya. (Matius 23: 1-5)
Inilah yang harus kita perhatikan di hari-hari terakhir ini, dimana kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi.
Saya bersyukur memiliki pengajaran mempelai, memiliki ketegasan yang sangat tegas, meskipun harus ada konsekuensi yang diterima.

Kalau 2 pribadi ini mungkin sudah terjadi dalam kehidupan kita, sehingga membiarkan 3 perkara dalam Bait Allah, mari kita belajar dari pribadi Yesus Kristus.

Jalan keluar
Matius 21: 12-16
(21:12) Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
(21:13) dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."

Yesus Kristus memiliki ketegasan sehingga Yesus mengusir orang-orang yang berjual beli di dalam Bait Allah, kemudian Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati.
Tujuan dari ketegasan Yesus adalah supaya rumah Tuhan / Bait Allah disebut rumah doa.

Kalau rumah Tuhan menjadi rumah doa, maka;
a.     1 Timotius 2: 1
(2:1) Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonandoa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang,

Di dalam Bait Allah ada:
1.    Menaikkan DOA PERMOHONAN
2.    Menaikkan DOA SYAFAAT, berarti, berdoa untuk orang lain.
3.    Menaikkan DOA UCAPAN SYUKUR, dalam segala sesuatu.

b.    Matius 26: 40-41
(26:40) Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
(26:41) Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Berjaga-jaga satu jam = hidup di dalam DOA PENYEMBAHAN, inilah tingkatan yang terakhir, puncak dari rumah doa.
Menyembah itu, minimal satu jam. Jadilah rumah doa, bagi segala bangsa, terlebih dalam ibadah pelayanan kita.

Hasil
Wahyu 11: 1
(11:1) Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

Pada masa aniaya antikris, Bait Suci Allah yang diukur adalah
a.  Mezbah
Artinya: hidup di dalam doa penyembahan
Oleh sebab itu, jangan tinggalkan ibadah doa penyembahan, tekunlah dalam ibadah doa penyembahan.

b.  Mereka yang beribadah di dalamnya
Artinya: tekun dalam 3 macam ibadah utama, yaitu
-    Ibadah Raya Minggu, disertai kesaksian
-    Ibadah Pendalaman Alkitab, disertai perjamuan suci
-    Ibadah Doa Penyembahan
tidak jauh dari pertemuan-pertemuan ibadah (Ibrani 10: 25), inilah Bait Suci Allah yang diukur.

Diukur artinya; dilindungi, dibela, dipelihara pada masa aniaya antikris selama 3,5 tahun = jauh dari mata ular, yaitu iblis setan.

Jadi kesimpulannya, harus menjadi rumah doa bagi segala bangsa.
Sebab kalau tidak menjadi rumah doa, tidak akan diukur.

Bagaimana saudaraku, mau menjadi rumah doa atau membiarkan hidup mu menjadi sarang penyamun?

Bandingkan dengan sarang penyamun
Wahyu 11: 2
(11:2) Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

Mereka tidak menjadi rumah doa, tidak setia dalam 3 macam ibadah, diserahkan pada masa aniaya antikris = 42 bulan = 3,5 tahun.

Saya heran jika ada gereja yang tiap hari beribadah, tetapi tidak tekun dalam 3 macam ibadah, sebagai gambaran dan bayangan ibadah di sorga.

Biarlah kita menjadi rumah doa bagi segala bangsa.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

No comments:

Post a Comment