KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, January 4, 2012

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 04 JANUARI 2012


Shalom, salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, kita bersyukur pada malam hari ini kita boleh beribadah lewat doa penyembahan dan sejenak kita merendahkan diri di hadapan Tuhan.

Kembali kita memperhatikan
Matius 21:12-13
(21:12) Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
(21:13) dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."

Saudaraku, setibanya Yesus di Yerusalem, Yesus masuk ke dalam Bait Allah dan melihat keadaan atau suasana di dalam Bait Allah tidak sesuai dengan fungsinya. Oleh sebab itu Yesus berkata “Rumah Ku akan disebut rumah doa tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.”

Sarang penyamun
 adalah tempat berkumpulnya semua dosa.

Ada 3 hal yang terdapat di Bait Allah, yaitu:
1.   Adanya roh jual beli.
2.   Adanya penukar-penukar uang.
3.   Adanya bangku-bangku pedagang merpati.

Keterangan:
3b. ADANYA PEDAGANG MERPATI
Pedagang merpati = penjual merpati.
Berarti di dalam Bait Allah ada penjual merpati

Sekarang, mari kita lihat merpati dalam PERJANJIAN LAMA
Imamat 1:14
(21:14) Jikalau persembahannya kepada TUHAN merupakan korban bakaran dari burung, haruslah ia mempersembahkan. korbannya itu dari burung tekukur atau dari anak burung merpati

Saudaraku, burung merpati dalam perjanjian lama dipergunakan sebagai korban bakaran.
Burung merpati ini adalah jenis korban bakaran yang ketiga, setelah lembu sapi dan kambing domba, untuk dipersembahkan kepada Tuhan sebagai korban bakaran.

Roma 12:1
(12:1) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Saudaraku, demi kemurahan Tuhan, biarlah kita mempersembahkan tubuh ini seutuhnya sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan lewat ibadah, dan pelayanan
. Itulah ibadah yang sejati, ibadah yang hakiki, ibadah yang benar di mata Tuhan.

Saudaraku, bila kita boleh beribadah itu adalah kemurahan Tuhan, oleh sebab itu, biarlah dalam setiap ibadah dan pelayanan kita benar-benar mempersembahakan tubuh seutuhnya kepada Tuhan, menjadi persembahan yang hidup, kudus dan berkenan di hadapan Tuhan, di luar itu ibadah
nya mengarah pada roh najis

Proses ketika mempersembahkan tubuh kepada Tuhan:
Imamat 1:14-15
(1:14) Jikalau persembahannya kepada TUHAN merupakan korban bakaran dari burung, haruslah ia mempersembahkan korbannya itu dari burung tekukur atau dari anak burung merpati.
(1:15) Imam harus membawanya ke mezbah, lalu memulas kepalanya dan membakarnya di atas mezbahDarahnya harus ditekan ke luar pada dinding mezbah.

1.  Memulas kepala
Sebelum mempersembahkan burung merpati, imam terlebih dahulu memulas kepala dari burung merpati tersebut.
Memulas = memutar kepala = dipelintir = dikendalikan.

Berarti, memulas kepala burung merpati arti rohaninya seluruh alam pemikiran kita terlebih dahulu di kendalikan oleh Tuhan = memikirkan perkara-perkara yang di atas.
Jadi saudaraku, sebelum kita mempersembahkan tubuh seutuhnya sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan di hadapan Tuhan, ibadah pelayanan maka terlebih dahulu seluruh alam pemikiran kita dikendalikan Tuhan.

Filipi 4:8
(4:8) Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benarsemua yang muliasemua yang adilsemua yang sucisemua yang manissemua yang sedap didengarsemua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Memikirkan perkara di atas berarti memikirkan 8 perkara, yaitu:

1.  Semua yang benar                          5.   Semua yang manis
2.  Semua yang mulia                          6.   Semua yang sedap didengar
3.  Semua yang adil                             7.   Semua yang disebut kebajikan
4.  Semua yang suci                            8.   Semua yang patut dipuji


Jadi saudaraku, sebelum kita beribadah melayani kepada Tuhan, terlebih dahulu menyerahkan seluruh alam pemikiran kita untuk dikendalikan oleh Tuhan.

2.  Dipersembahkan di atas mezbah
Imamat 6: 9
(6:9) Perintahkanlah kepada Harun dan anak-anaknya: Inilah hukum tentang korban bakaran. Korban bakaran itu haruslah tinggal di atas perapian di atas mezbah semalam-malaman sampai pagi, dan api mezbah haruslah dipelihara menyala di atasnya.

Saudaraku, daging burung merpati dibiarkan di atas mezbah korban bakaran, yang apinya menyala-nyala sampai pagi.
Sampai pagi = sampai hangus = Sampai menjadi abu.

Sebab itu saudaraku, melayani beribadah kepada Tuhan jangan setengah-setengah, antara ya dan tidak, sesungguhnya daging burung merpati tersebut harus dibiarkan di atas mezbah korban bakaran sampai pagi, berarti sampai hangus menjadi abu.

Yohanes 2:17
(2:17) Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."

Saudaraku, hangus adalah bukti bahwa saya dan saudara cinta akan rumah Tuhan.
Cinta akan rumah Tuhan = mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama = setia dalam segenap rumah Tuhan, yaitu setia dalam ibadah pelayan yang dipercayakan oleh Tuhan, baik tanggung jawab dalam perkara yang besar atau tanggung jawab dalam perkara yang kecil.

Biarlah kita setia dalam ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan, seperti korban bakaran dibiarkan sampai pagi, sampai terang, sampai kita mampu mengasihi Tuhan dan sesama.

3.  Darahnya harus di tekan keluar pada dinding mezbah.
Setelah memulas kepala burung merpati, selanjutnya burung tersebut harus ditekan sampai darahnya keluar pada dinding mezbah.
Arti rohaninya: Darah Yesus tercurah bagi kita untuk menebus segala dosa manusia.

Lukas 9: 22
(9:22) Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."

Yesus harus menanggung penderitaan di atas kayu salib.
Ditekan = menanggung penderitaan.
Berarti, semakin ditekan oleh banyaknya penderitaan, maka darah akan semakin banyak mengalir.

Efesus 1:7, 14
(1:7) Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,
(1:14) Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

Jadi saudaraku, lewat darah Yesus yang tercurah kita telah di tebus.

Roma 3:24
(3:24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.

Saudaraku, darah yang tercurah untuk  menebus dosa kita, itu adalah kasih karunia Tuhan.

Praktek kasih karunia:
1 Petrus 2:19-20
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung
(2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

Menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung adalah kasih karunia = menderita karena perbuatan baik = aniaya karena firman = sengsara karena salib.

Kesimpulannya:
Menjual merpati artinya
-          seluruh alam pemikiran tidak di bawah kendalinya Tuhan.
-          tidak dapat mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Tuhan.
-          tidak dapat mengasihi Tuhan dan sesama.

Mari kita perhatikan juga burung merpati dalam PERJANJIAN BARU.

Matius  3:14-16
(3:14) Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"
(3:15) Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
(3:16) Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

Saudaraku, dalam perjanjian baru,  Merpati adalah gambaran dari Roh kudus. Ini tidak bisa disangkal, karena firman Tuhan yang menuliskan, jadi saudara tidak perlu ragu. Sebab itu, beberapa organisasi gereja membuat lambang dengan gambar salib dan gambar burung merpati.

Matius 10: 16
(10:16) Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Saudaraku tulus itu adalah sifat tabiat dari pada merpati.

Berarti, setiap kehidupan yang diurapi oleh Roh Kudus memiliki sifat tabiat yang tulus di mata Tuhan. Baik dalam ibadah maupun dalam pelayanan, semuanya tulus dikerjakan di hadapan Tuhan. Biarlah kita tulus di hadapan Tuhan dimanapun kita berada.

Saudaraku, banyak sekali gereja Tuhan tidak mengerti seperti apa orang yang diurapi oleh Roh Kudus, mereka berpikir apabila mengucapkan kata-kata dengan “kiraba-raba”, mereka diurapi. Padahal salah satu ukurannya adalah bila seorang memiliki sifat tabiat dari merpati.

Ibrani  10:22
(10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Saudaraku, tulus ikhlas dalam setiap ibadah dan pelayanan itu adalah tanda bahwa hati nurani yang jahat dan perbuatan yang sia-sia sudah dibersihkan, di basuh oleh air firman Tuhan.

Oleh sebab itu, saudaraku, marilah kita bercermin pada firman Tuhan. Ukuran kebenaran, terletak pada firman Tuhan.

Matius 3:15-16
(3:15) Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
(3:16) Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

Yesus dibaptis = dibersihkan oleh air = hati nurani yang jahat dan perbuatan yang sia-sia dibersihkan oleh air firman Tuhan.

Efesus 5:26
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

Saudaraku,  
biarlah kita mau disucikan / dimandikan dengan air firman Tuhan, sehingga dengan demikian, Tuhan menempatkan jemaat di hadapan-Nya dengan cemerlang tanpa cacat, atau kerut atau yang serupa itu. Jadi, baptisan itu bukan hanya kiasan, itu adalah sesuatu yang sakral sekali.

Kelebihan merpati:
Kidung agung 2:14
(2:14) Merpatiku di celah-celah batudi persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"

Kelebihannya adalah memiliki tempat persembunyian di antara celah-celah batu.

Celah-celah batu = mati dan bangkit bersama dengan Kristus.
Berarti, tempat persembunyian yang tepat adalah masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
-       Kuasa kematian  adalah mengubur hidup yang lama
-       Kuasa kebangkitan adalah hidup dalam hidup yang baru

Saudaraku, celah-celah batu / lereng-lereng gunung menunjuk kepada pribadi Yesus Kristus yang disalibkan = korban Kristus.
Saya jadi teringat pribadi Musa, ketika Allah ingin melewati Musa, Musa terlebih dahulu ditaruh oleh Allah di antara celah gunung, barulah Allah melewati Musa.
 
Sering kali kita berlindung di balik kebenaran manusia. Tapi biarlah mulai malam ini kita berlindung di balik pribadi Yesus Kristus lewat kematian dan kebangkitan-Nya.

Ciri-cirinya:
a.    Memiliki wajah yang elok
Wajah yang elok = wajah yang cantik.
Wajah yang cantik berarti berusaha memperhatikan wajahnya dengan menggunakan firman Tuhan, sebagai cermin untuk melihat kekurangan-kekurangan.

Saudaraku, jangan tersinggung, bila saudara masih memiliki jerawat, kumis masih panjang, ayo bercermin. Setelah bercermin, nanti saudara tahu bagaimana mengatasinya.

b.    Suaranya merdu
Artinya : Ada pujian dan pengagungan kepada Tuhan lewat doa penyembahan.
Ketika menyembah biarlah kita menyembah Allah dengan tenang sampai hanyut dan tenggelam di dalam kasih Allah. Tidak perlu menyembah dengan suara melengking-melengking. Keluarkanlah suara yang merdu lewat doa penyembahan.

Jadi saudaraku, bila kita menyembah, harus sampai hanyut dan tenggelam dalam kasih Allah, sampai suara kita merdu.

Kesimpulannya:
Menjual merpati artinya
-   tidak ada urapan Roh Kudus
-   tidak memiliki sifat tabiat dari merpati, yaitu ketulusan hati
-   tidak memiliki tempat persembunyian di lereng-lereng gunung / celah-celah batu.
Dan itu sangat merugikan bagi kehidupan kita.

Saudaraku, ketulusan itu adalah tanda kesucian. Berarti semakin disucikan, semakin tulus dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

No comments:

Post a Comment