KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, October 10, 2012

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 09 OKTOBER 2012


IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 09 OKTOBER 2012

Tema:  HAL BERDOA
(seri 18)

Subtema: DATANGLAH KERAJAAN-MU

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita dapat kembali beribadah malam hari ini.

Kembali kita memeriksa Matius 6: 5-13, tiba saatnya kita memperhatikan ayat 10.
Matius 6: 10
(6:10) datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Dalam ayat 10 ini, dibagi menjadi dua bagian:
Bagian pertama: DATANGLAH KERAJAAN-MU

Roma 14: 17
(14:17) Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Kerajaan Allah bukan soal makanan dan minuman tetapi soal;
1.    Kebenaran
Kebenaran itu berasal dari firman Tuhan, sebab firman Tuhan itu adalah kebenaran yang sejati.
Di muka bumi ini ada banyak kebenaran; ada kebenaran diri sendiri, ada kebenaran dari hukum taruat, ada kebenaran dari hukum rimba dan hukum-hukum yang lain, tetapi kebenaran yang sejati adalah kebenaran dari firman Tuhan.
2.    Damai sejahtera
Itu sumbernya dari kasih Allah, berarti kalau seseorang hidup / tinggal di dalam kasih, maka ia akan mengalami damai sejahtera sorgawi.
Jadi damai sejahtera itu bukan berasal dari harta kekayaan / uang, bukan berasal dari yang lain-lain tetapi sumbernya dari kasih Allah.
Biarlah kasih Allah memenuhi kehidupan kita supaya damai sejahtera menjadi bagian dari kehidupan kita sekalian.
3.    Sukacita
Sukacita ini dikerjakan oleh Roh Kudus.
Kalau Roh Kudus memenuhi kehidupan kita, maka kita akan penuh dengan sukacita.
Ada 2 jenis sukacita;
-      Sukacita yang datangnya dari dunia.
Kalau ia manusia dunia ia akan bersukacita karena memiliki harta / kekayaan = bersukacita karena hal-hal yang bersifat duniawi.
-      Sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
Manusia rohani akan mengalami sukacita dari Roh Kudus, sekalipun tidak memiliki harta / kekayaan.

Biarlah Kerajaan Sorga ini datang memenuhi kehidupan kita semua.
Oleh sebab itu kerajaan sorga bukan soal makan dan minum / hal-hal yang lahiriah.
Kalau kerajaan sorga itu dari hal-hal yang lahiriah, 3 hal itu (kebenaran, damai sejahtera, sukacita) sifatnya hanya sementara.

Saudaraku, ketika seseorang hidup dalam kebenaran yang sumbernya dari firman Tuhan, kemudian hidup dalam damai sejahtera yang sumbernya dari kasih Allah, penuh dengan sukacita oleh Roh Kudus, berarti seseorang terlepas dari dosa, sebab yang menimbulkan dosa adalah hal-hal yang lahiriah.
Oleh karena perkara-perkara lahiriah, karena soal makan dan minum;
-      orang jauh dari Tuhan, jauh dari ibadah pelayanan
-      kemudian, terjadi perselisihan di antara sesama, itu adalah dosa.
Namun, kalau kerajaan sorga memenuhi kita, maka kita memliki kuasa. Kuasa itulah kekuatan kita untuk melepaskan diri kita dari dosa.

1 Korintus 4: 18-20
(4:18) Tetapi ada beberapa orang yang menjadi sombong, karena mereka menyangka, bahwa aku tidak akan datang lagi kepadamu.
(4:19) Tetapi aku akan segera datang kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka.
(4:20) Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa.

Kerajaan sorga itu bukan terdiri dari perkataan-perkataan kosong, tetapi dari kuasa yang ia peroleh.
Jadi, kalau kerajaan sorga datang, kita mempunyai kuasa, di situlah letak kekuatan kita untuk melepaskan diri dari dosa.
Kalau perkataan-perkataan banyak, tetapi tidak memiliki kuasa, itu adalah perkataan kosong dari orang-orang yang sombong.
Orang yang banyak bicara, itu adalah orang yang sombong, karena sesungguhnya kerajaan sorga tidak turun atasnya.

Oleh sebab itu, yang terpenting adalah; biarlah kita semua taat dengar-dengaran saja, supaya tidak banyak berkata-kata, karena Kerajaan Sorga bukan terdiri dari perkataan tetapi dari kuasa.
Apa artinya banyak bicara tetapi tidak memiliki kuasa / power. Mari kita menempatkan diri dengan baik di hadapan Tuhan, tunduk kepada otoritasnya Tuhan.

Itu sebabnya Rasul Paulus kuatir mengingat orang-orang yang sombong ini, sebab mereka hanya bisa berkata-kata saja.
Biarlah kita memperhatikan firman Tuhan ini dengan baik, supaya kita hidup sesuai dengan doa Bapa Kami; datanglah kerajaan-Mu, dengan demikian kita memperoleh kuasa, sehingga ada kekuatan untuk melepaskan diri dari dosa.

Sebagai contoh.
Keluaran 14: 28-30
(14:28) Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorang pun tidak ada yang tinggal dari mereka.
(14:29) Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
(14:30) Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut.

Tuhan menyelamatkan Bangsa Israel dari Firaun, Mesir, pasukan / orang-orang Mesir..

Diselamatkan, berarti terlepas dari;
1.    Firaun
Artinya; terlepas dari kuasa iblis setan.
Sebab, Firaun itu adalah gambaran dari iblis setan, itulah roh jahat dan roh najis.
Kalau saudara perhatikan mahkota dari Firaun, terdapat simbol ular, gambaran dari iblis setan.
Saudaraku, kalau sesesorang dikuasai oleh roh jahat dan roh najis, ia pasti jauh dari Tuhan, oleh sebab itu bangsa Israel harus dilepaskan dari firaun.

2.    Mesir
Artinya; terlepas dari dunia, pengaruh dan arusnya.
Mesir adalah gambaran dari dunia.

1 Yohanes 2: 15-16
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

Semua yang ada di dunia, yaitu;
-      Keinginan daging
-      Keinginan mata
-      Keangkuhan hidup
3 hal ini ada di dalam dunia yang fana.

Itu sebabnya dalam ayat 15 ada larangan; janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya sebab jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

3.    Pasukan / orang-orang Mesir
Artinya; terlepas dari hawa nafsu dan keinginan daging.
Orang-orang Mesir / pasukan -> manusia daging.

Saudaraku, terlepas dari 3 perkara ini, berarti terlepas dari dosa, sebab dosa ditimbulkan oleh 3 hal;
1.    Iblis setan itulah roh jahat, roh najis.
2.    Dunia dengan pengaruh dan arusnya yang begitu deras.
3.    Daging, dengan 15 tabiat daging.

Bangsa Israel diselamatkan oleh Tuhan ketika menyeberangi laut teberau / laut merah / laut kolsom.

1 Korintus 10: 1-2
(10:1) Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.
(10:2) Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.

Saudaraku, melintasi laut Teberau, berarti bangsa Israel telah dibaptis dalam baptisan air.
Berarti, baptisan air itulah kuasa yang datang dari sorga, sehingga dengan demikian, kita ada kekuatan untuk melepaskan diri dari dosa, yang ditimbulkan oleh 3 hal tadi.

Baptisan air = baptisan Kristus, berarti; satu dalam kematian dan kebangkitan Kristus (Roma 6: 3-4).
-      Kuasa kematian Kristus; mengubur hidup yang lama.
-      Kuasa kebangkitan Kristus; hidup dalam hidup yang baru.
Itulah kuasa, sehingga dengan demikian kita memperoleh kekuatan untuk melepaskan diri dari dosa.
Jadi kuasa itu letaknya pada baptisan air.

Kerajaan sorga itu bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa, sebab kalau kerajaan sorga terdiri dari perkataan, kita tidak perlu menghadirkan kerajaan sorga di bumi ini, cukup hanya dengan perkataan-perkataan saja.
Berarti, kalau seseorang banyak berkata-kata tanpa mengalami kuasa Allah = orang sombong.

Hasil kalau kerajaan sorga datang
Wahyu 21: 1-4
(21:1) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
(21:2) Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
(21:3) Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
(21:4) Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Wahyu 22: 3, 5
(22:3) Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
(22:5) Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

Hasilnya;
1.    Tuhan menghapus segala air mata.
Biasanya air mata mengalir itu karena ada penderitaan, tetapi di sini dikatakan; Tuhan hapus air mata.
2.    Maut tidak ada lagi.
= terlepas dari kematian yang kekal.
3.    Tidak ada lagi perkabungan.
Saudaraku, perkabungan itu terjadi karena ada yang mati.
Kalau kerohanian mati, maka seseorang akan selalu mengalami perkabungan; berkabung, berkabung dan berkabung. Kalau rohani mati, maka seluruh anggota tubuh tidak dapat digunakan untuk melayani Tuhan, orang yang semacam ini akan terus mengalami perkabungan.
Tetapi di sini kita melihat, ketika kerajaan sorga turun; tidak ada lagi perkabungan.
Coba saja saudara lihat, orang yang berkabung itu, adalah orang yang rohaninya mati.
Masakan kerajaan sorga turun, namun masih berkabung? Itu tidaklah mungkin.
4.    Tidak ada lagi ratap tangis
Saya teringat dengan Esau, dia menangis, dia meraung-raung ketika ia kehilangan hak kesulungannya.
Sementara hak kesulungan itu adalah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan, sedangkan dalam kerajaan sorga juga ada ibadah, oleh sebab itu jangan hentikan ibadah, itu adalah perbuatan bodoh (Wahyu 22: 3).
5.    Tidak ada dukacita
Dukacita ini terjadi karena ada kematian, tetapi kalau kerajaan sorga turun, tidak ada lagi dukacita, sebab segala sesuatu yang lama telah berlalu.
6.    Tidak ada lagi laknat
= tidak ada lagi kutuk.
Laknat itu semacam kutuk.
7.    Tidak ada lagi malam
Malam = kegelapan.
Kalau kerajaan sorga turun, kegelapan dosa tidak lagi berkuasa.

7 hal di atas tidak ada lagi sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama tidak terlihat lagi, dan lautpun tidak ada lagi = langit yang baru dan bumi yang baru.

Ciri-ciri kerajaan Sorga turun:
Jika Kerajaan sorga turun, bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

1 Petrus 3: 3-4
(3:3) Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
(3:4) tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
(3:5) Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,

Perhiasan rohani dari seorang perempuan adalah ketundukannya, sedangkan ketundukan itu berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram = menaruh pengharapannya kepada Allah.
Jadi, perhiasan gereja Tuhan bukan secara lahiriah / rambut yang dikepang-kepang atau emas perak, dan lain sebagainya, melainkan perhiasan secara rohani = manusia batiniah.

Kembali saya mengatakan; biarlah kerajaan sorga itu turun, sehingga dengan demikian kita memiliki kuasa, dengan kuasa ini kita memiliki kekuatan untuk melepaskan diri dosa. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment