KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, December 5, 2012

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 04 DESEMBER 2012


IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 04 DESEMBER 2012

Tema:  HAL BERDOA
           (Seri 26)

Subtema: MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH BAPA SUPAYA JANGAN TERHILANG MELAINKAN BEROLEH HIDUP YANG KEKAL

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya yang besar, kita boleh beribadah pada malam hari ini.
Terlebih dahulu kita mendengar firman Tuhan, untuk membawa diri rendah di bawah kaki Tuhan.

Kembali kita memeriksa Matius 6: 5-13, mengenai HAL BERDOA, namun kita hanya membaca ayat 10 saja.
Matius 6: 10
(6:10) datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Dari pembacaan ayat 10 ini, dibagi menjadi dua bagian.
YANG PERTAMA:
Datanglah Kerajaan-Mu.

YANG KEDUA:
Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Malam hari ini, kita kembali memperhatikan bagian yang kedua ini.
Biarlah kehendak Allah terjadi dalam kehidupan kita semua. Kalau kehendak Allah jadi dalam kehidupan kita semua, itu artinya bukan kehendak manusia yang jadi, supaya kehidupan kita, nikah rumah tangga, ibadah pelayanan menjadi lebih baik dan hidup menjadi indah.

Matius 26: 39
(26:39) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

Yesus Kristus, sebagai Anak Allah, menginginkan sesuatu hal, namun tetap sesuai dengan KEHENDAK ALLAH, termasuk untuk MEMINUM CAWAN ALLAH.

Matius 26: 42
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

Yesus harus meminum cawan Allah = melakukan kehendak Allah.
Minum cawan Allah, adalah; Yesus harus menanggung penderitaan di atas kayu salib.

Yesaya 53: 9-10
(53:9) Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.
(53:10) Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.

Yesus harus menanggung penderitaan di atas kayu salib; Ia diremukkan dengan kesakitan, bukan karena Ia berbuat kekerasan dan bukan karena dusta, sebab tipu tidak ada di dalam mulut-Nya, tetapi supaya KEHENDAK TUHAN TERLAKSANA OLEH-NYA.

Mari kita lihat; praktek melakukan kehendak Allah.
Matius 27: 50
(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.

Yesus menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib, maka dengan demikian, TERWUJUDLAH / TERLAKSANALAH KEHENDAK ALLAH OLEH-NYA.
Saudaraku, hidup mati manusia ada di tangan Tuhan, oleh sebab itu, biarlah kita menyerahkan hidup kita ke dalam tangan Tuhan, lewat sengsara salib, satu di dalam penderitaan Kristus, teraniaya karena firman, karena kebenaran, maka dengan demikian, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Ada 2 hal yang terjadi ketika Yesus menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib.
YANG PERTAMA

Matius 27: 51
(27:51) Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,

Tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.
Arti rohaninya; MENGALAMI PEROBEKAN DAGING / TUBUH.

Ibrani 10: 19-20
(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
(10:20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,

Lewat perobekan daging / tubuh Yesus, Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita sekalian.

Tandanya.
Ibrani 9: 12, 14
(9:12) dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
(9:14) betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Membuka jalan yang baru untuk menuju kehidupan, tandanya adalah; kita dapat BERIBADAH kepada Allah yang hidup.
Kemudian, dengan matinya Yesus di kayu salib, sekaligus Ia telah MENYUCIKAN HATI NURANI kita dari perbuatan yang sia-sia.

Kita patut bersyukur kepada Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat, Ia telah melakukan kehendak Allah Bapa, bukan melakukan kehendak-Nya sendiri, sehingga dengan demikian, kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup dan hati nurani kita disucikan dari perbuatan yang sia-sia.
Jadi, kalau saya dan saudara BERADA DI TEMPAT KUDUS, BERIBADAH MELAYANI TUHAN, ternyata itu bukan karena suatu kebetulan, bukan karena gagah kuatnya kita, dan bukan karena keinginan seseorang, melainkan karena KASIH KARUNIA TUHAN.

Ada 2 hal yang terjadi ketika Yesus menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib.
YANG KEDUA

Matius 27: 52-53
(27:52) dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.
(27:53) Dan sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.

ORANG MATI BANGKIT DARI KUBUR.

Yohanes 6: 38
(6:38) Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.

Yesus turun dari sorga untuk melakukan kehendak Allah Bapa, bukan untuk melakukan kehendak-Nya sendiri.
Turun dari sorga, berarti; harus melepaskan segala sesuatu yang Dia miliki; Dia adalah Allah, tetapi tidak mempertahankan milik yang harus Dia pertahankan.

Bukan perkara mudah untuk melakukan kehendak Allah Bapa, tetapi itu harus terjadi.
Kalau kita perhatikan di sini; UNTUK MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH BAPA, HARUS MELEPASKAN SEGALA SESUATUNYA.

Yohanes 6: 39-40
(6:39) Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
(6:40) Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."

Kehendak Bapa; setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus, Anak Allah, jangan ada yang hilang, melainkan beroleh hidup yang kekal dan akan dibangkitkan pada akhir zaman.

Yohanes 6: 37
(6:37) Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.

Semua orang yang telah diberikan Allah kepada Yesus, yaitu orang-orang yang datang / percaya kepada Yesus, ia tidak akan dibuang.
Biarlah kita percaya kepada apa yang dilakukan Yesus, berarti; turut melakukan kehendak Allah Bapa.

1 Korintus 15: 20, 23
(15:20) Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
(15:23) Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.

Jadi, alkitab menuliskan bahwa setiap orang yang menjadi milik kepunyaan-Nya akan dibangkitkan, ketika Yesus datang kelak pada kali yang kedua.
Firman Allah “ya” dan “amin”, tidak dusta, tepat dan benar; asal percaya / datang kepada Yesus, dan turut melakukan kehendak Allah Bapa, tidak akan terbuang.

Ciri-ciri orang yang dibangkitkan bersama Yesus.
Yohanes 6: 38
(6:38) Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.

Yesus, sebagai Anak Allah, TURUN KE BUMI UNTUK MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH BAPA, bukan melakukan kehendak-Nya sendiri.

Yohanes 6: 41, 54
(6:41) Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia telah mengatakan: "Akulah roti yang telah turun dari sorga."
(6:54) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.

Yesus turun ke bumi untuk melakukan kehendak Allah Bapa.
Melakukan kehendak Allah Bapa, berarti; makan roti yang turun dari sorga = makan daging dan minum darah Yesus Kristus.
Arti rohaninya untuk kita sekarang; MENANGGUNG PENDERITAAN karena KEBENARAN akan FIRMAN TUHAN = ANIAYA FIRMAN, sebab;
-      Roti -> firman Tuhan, sebagai kebenaran yang menguduskan seseorang.
-      Darah -> tanda pengorbanan (rela menderita).

Buktinya:
Yohanes 6: 60
(6:60) Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"

Buktinya; kita DIMAMPUKAN UNTUK MENDENGARKAN PERKATAAN YANG KERAS / FIRMAN PENGAJARAN YANG RAHASIANYA DIBUKAKAN, yang sifatnya memeriksa, mengoreksi, bahkan menyucikan dosa.
Bila tersingkap firman-firman Tuhan, maka segala yang terselubung akan tersingkap = dosa-dosa yang tersembunyi dapat disingkapkan, itulah firman yang keras dan tajam.

Yohanes 6: 63
(6:63) Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

Firman yang keras itu (firman pengajaran yang rahasianya dibukakan), itu adalah PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN DALAM BENTUK PELAYANAN ROH.
Sebaiknya memang, sidang jemaat harus menikmati firman penggembalaan = menikmati pelayanan roh, supaya roh kita dipelihara Tuhan (diubahkan), dengan demikian, kita hidup, sebab yang menjadi motor penggerak tubuh manusia adalah roh manusia itu sendiri.

Kalau pelayanan hanya sebatas pelayanan tubuh, hari ini kita bisa terharu pada saat mendengar firman Tuhan, bahkan sampai mencucurkan air mata, namun tidak mengalami keubahan, tetapi jika mengalami pelayanan roh, maka kehidupan manusia akan mengalami keubahan, itulah pemberitaan firman dalam bentuk pelayanan roh, yang memberi hidup.

Yohanes 6: 67-68
(6:67) Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
(6:68) Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;

Kalau menikmati roti yang turun dari sorga (makan daging dan minum darah Yesus), adalah pemberitaan firman Tuhan yang tegas dan keras, yang sifatnya mengoreksi dan menyucikan dosa.

Banyak orang yang mengundurkan diri, karena pemberitaan firman Tuhan yang keras dan tegas, termasuk murid-murid yang lain.
Selanjutnya, Yesus berkata pada 12 murid: “Apakah kamu tidak mau pergi juga?”.
Jawab Simon Petrus kepada-Nya:
-      TUHAN, KEPADA SIAPAKAH KAMI AKAN PERGI?”.
Artinya; pemberitaan firman Tuhan yang keras dan tegas MEMBERI JAMINAN HIDUP. Itu sebabnya Simon Petrus tidak berpaling dari perkataan-perkataan Yesus yang keras.
-      Kemudian, kelanjutan dari jawaban Simon Petrus adalah: “PERKATAAN-MU ADALAH PERKATAAN HIDUP YANG KEKAL”.
Kalau firman yang keras itu memberi jaminan untuk MEMBERI HIDUP YANG KEKAL, berarti; tidak alasan untuk menolak pemberitaan firman Tuhan yang tegas dan keras, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan. Hanya orang bodoh saja yang mau memberi garansi terhadap nyawanya kepada pemberitaan-pemberitaan firman Tuhan dalam bentuk yang lain-lain.

Kiranya juga kita mengadopsi perkataan-perkataan Simon Petrus: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal”.

Saudaraku, satu hal yang harus kita ketahui, yaitu;
-      sekalipun pemberitaan firman  Tuhan itu keras dan tegas, namun BERTUJUAN UNTUK MENYUCIKAN DOSA,
-      sekalipun kita menanggung penderitaan = aniaya firman / sengsara salib, namun bertujuan untuk MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH BAPA, bukan kehendak sendiri.

Kalaupun Simon Petrus banyak melakukan kesalahan dan pelanggaran, bahkan tiga kali menyangkal Yesus Kristus, tetapi dia memiliki PENDIRIAN YANG TEGAS, ia MEMPERTAHANKAN FIRMAN YANG KERAS, itulah roti yang turun dari sorga = makan daging dan minum darah Yesus, berarti; MENANGGUNG PENDERITAAN YANG TIDAK HARUS IA TANGGUNG, itulah ANIAYA KARENA FIRMAN.
Biarlah kiranya kita satu dengan yang lain berpegang teguh pada firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, walaupun keras, yang sifatnya mengoreksi dan menyucikan dosa, namun aman bagi jiwa.

Banyak orang yang mengundurkan diri, bahkan tidak menyukai pemberitaan firman Tuhan yang keras, dibanding dengan orang yang bertahan, namun saya menghimbau; KIRANYA KITA TETAP BERPEGANG TEGUH PADA PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN YANG KERAS, YANG SIFATNYA MENGOREKSI DAN MENYUCIKAN DOSA = FIRMAN PENGAJARAN YANG RAHASIANYA DIBUKAKAN.

1 Korintus 15: 9-10
(15:9) Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.
(15:10) Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

Yesus telah dibangkitkan dari maut, kemudian Ia menampakkan diri kepada Rasul Paulus.
Kalau kita dapat melihat kuasa kebangkitan Yesus Kristus, di mana Kerajaan Sorga terbuka bagi kita, berarti itu adalah kasih karunia yang kita peroleh, dan kasih karunia itu tidak boleh disia-siakan, seperti Rasul Paulus; oleh karena kasih karunia itu, ia lebih bekerja keras lagi melayani Tuhan.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment