KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, December 2, 2012

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 01 DESEMBER 2012

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 01 DESEMBER 2012

Tema:  STUDY YUSUF
(seri 51)

Subtema: MEMPEROLEH JUBAH YANG MAHA INDAH.

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita diberi kekuatan, diberi kemampuan untuk terus beribadah melayani Tuhan, kiranya sampai Tuhan datang pada kali yang kedua.

Kalau kita diberi kesempatan untuk beribadah malam hari ini, semua karena kemurahan Tuhan, bukan karena gagah, hebat dan kuatnya kita.
Biarlah Tuhan terus berkemurahan bagi kita, sampai kita dipakai menjadi imamat yang rajani di dalam Kerajaan Sorga / kehidupan yang kekal, di mulai dari sejak sekarang.

Kembali kita memeriksa Kejadian 37.
Kejadian 37: 23
(37:23) Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu.

SAUDARA-SAUDARA YUSUF MENANGGALKAN JUBAH YUSUF, JUBAH MAHA INDAH.

Terlebih dahulu kita memperhatikan tentang; JUBAH MAHA INDAH.
Keluaran 28: 4-5
(28:4) Inilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup dada, baju efod, gamis, kemeja yang ada raginya, serban dan ikat pinggang. Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, dan bagi anak-anaknya, supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku.
(28:5) Untuk itu haruslah mereka mengambil emas, kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus.

Adapun jubah yang maha indah itu adalah jubah yang berwarna-warna, dipakai oleh seorang yang memegang jabatan imam.

Keluaran 28: 6
(28:6) Baju efod itu harus dibuat mereka dari emas, kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya: buatan seorang ahli.

Jubah itu dibuat dari;
YANG PERTAMA: EMAS -> kehidupan yang diurapi Roh-El Kudus = tidak menuruti keinginan daging.
Sebaiknya memang, seorang imam adalah seorang yang diurapi Roh-El Kudus, sehingga kita merasakan hadirat Tuhan di setiap ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan.

Roma 8: 6, 13
(8:6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
(8:13) Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

Saudaraku, Roh Kudus mematikan segala perbuatan-perbuatan daging, sehingga ketika seorang imam melayani Tuhan, maka suasananya menjadi hidup, dan kita dapat merasakan hadirat Tuhan.
Sebaliknya, jika seorang imam hidup menurut daging; suasana ibadah pelayanan menjadi mati.

Oleh sebab itu, biarlah kita hidup oleh Roh dan memberi diri dipimpin Roh Kudus, bukan hanya saat beribadah saja, tetapi juga di luar ibadah senantiasa memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus, mulai dari perkataan, sikap, tingkah laku, cara berpikir, sudut pandang, gerak-gerik, semuanya dipimpin oleh Roh Kudus.

Jubah itu dibuat dari;
YANG KEDUA: KAIN UNGU TUA (biru laut) -> kuasa kebangkitan yang dialami seorang hamba.
Roma 6: 4
(6:4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Kuasa kebangkitan Yesus Kristus adalah hidup dalam hidup yang baru.
Berarti; yang lama sudah berlalu / dikubur, sehingga seorang hamba kebenaran layak untuk melayani Tuhan dan menjadi contoh teladan di tengah-tengah ibadah pelayanan maupun di luar ibadah pelayanan.

2 Korintus 4: 16-17
(4:16) Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
(4:17) Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

Ketika manusia batiniah kita dibaharui terus menerus dari sehari ke sehari (manusia baru), maka manusia lahiriah semakin merosot, oleh karena banyaknya menanggung penderitaan.

2 Korintus 4: 18
(4:18) Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Ketika manusia batiniah dibaharui, maka segala sesuatu yang bersifat lahiriah, bukanlah menjadi yang utama, sehingga tidak tawar hati ketika manusia lahiriah merosot = mengabaikan kehinaan.

Jubah itu dibuat dari;
YANG KETIGA: KAIN UNGU MUDA (ungu) -> keagungan dan kemuliaan rajani.
Matius 6: 13
(6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]

Keagungan dan kemuliaan rajani itu terletak pada kuasa dan otoritas seorang Raja.
Kalau seorang raja tidak memiliki kuasa, tidak memiliki otoritas, maka tidak terlihat keagungan dan kemuliaan sang raja.
Rajani, itulah imam-imam yang melayani Tuhan.

Sedangkan kuasa dari pada sang raja, adalah;
-      Membebaskan kita dari pencobaan.
-      Melepaskan kita dari pada yang jahat.

SEBAGAI CONTOH;
Keluaran 14: 18, 31
(14:18) Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda."
(14:31) Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.

Saudaraku, Allah menyatakan kemuliaan-Nya di tengah-tengah bangsa Israel, sebab Allah berkuasa membebaskan bangsa Israel dari dosa. Itulah bukti keagungan dan kemuliaan Allah, yang adalah Raja di atas segala raja.

Israel dilepaskan dari dosa ...
-      MESIR -> dunia dengan segala arus dan pengaruhnya.
Saudaraku, arus dan pengaruh dunia ini menghanyutkan, menenggelamkan kerohanian anak-anak Tuhan sampai dibawa pada kematian rohani, tetapi oleh karena kemuliaan Allah, yang adalah Raja di atas segala raja, bangsa Israel dibebaskan dari dosa Mesir, itulah dunia dengan segala arus dan pengaruhnya, yang begitu hebat / begitu deras sekali.
Jadi saudaraku, kalau saya dan saudara dipercaya untuk melayani Tuhan itu adalah kemurahan Tuhan.
Pada saat kita dipercaya untuk melayani Tuhan, pada saat itu juga Tuhan mempercayakan kuasa atas kita, sehingga kita terbebas dari dunia dengan segala arus dan pengaruhnya.

-      FIRAUN -> iblis setan, itulah ROH JAHAT dan ROH NAJIS.
Itu sebabnya saudaraku, pada mahkota Firaun terdapat gambar / simbol ular.
·        Roh jahat; berusaha untuk memisahkan kehidupan muda-mudi remaja dari Tuhan, berarti berusaha memisahkan dari ibadah pelayanan.
·        Roh najis; menimbulkan dosa-dosa, itulah dosa perzinahan / seks bebas.
Tetapi Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya bagi kita sekalian di tengah-tengah ibadah pelayanan, terlebih pada saat malam ini, sehingga ...
·        kita terbebas dari roh jahat, buktinya; kita setia beribadah melayani Tuhan,
·        kita terlepas dari roh najis, buktinya; kita terbebas dari perzinahan / pergaulan bebas dan seks.

-      ORANG-ORANGNYA YANG BERKUDA -> daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Saudaraku, ada 15 tabiat-tabiat daging dalam kitab Galatia, tetapi kalau kemuliaan Allah dinyatakan di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan, kita terbebas dari daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

Jubah itu dibuat dari;
YANG KEEMPAT: KAIN LENAN HALUS / BISUS PUTIH -> kesucian Ilahi yang dimiliki oleh anak-anak Allah.
1 Petrus 1: 15-16
(1:15) tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
(1:16) sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

Himbauan firman Tuhan bagi kita malam ini; hendaklah kita sekaliannya menjadi kudus di dalam seluruh hidup, dimulai dari perkataan, sikap, tingkah laku, cara berpikir, sudut pandang, gerak-gerik, semuanya hendaklah kudus, sehingga dengan demikian, kita menjadi sama dengan Dia di dalam kekudusan.
Sebaliknya, kalau seseorang hidup tanpa kekudusan / hidup di dalam dosa kejahatan, maka ia sama dengan setan.

Oleh sebab itu, TUBUH hendaknya suci, JIWA juga hendaknya suci, ROH kita juga hendaknya suci.
Saudaraku, kalau kita hidup dalam kesucian, berarti terlepas dari kelemahan, pada saat itulah kita dibuat berkobar-kobar / berapi-api dalam setiap ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan, sebab kelemahan-kelemahan / dosa kejahatan adalah penghambat bagi seseorang untuk berkobar-kobar / berapi-api beribadah melayani Tuhan.

Wahyu 21: 10-11
(21:10) Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
(21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

Saudaraku, kalau hidup di dalam kekudusan seperti kota yang kudus, itulah Yerusalem yang baru, digambarkan / bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
Permata yaspis ini jernih seperti kristal, berarti; tanpa dosa, tanpa kelemahan, tidak ada dosa kejahatan-kejahatan = hidup suci, tulus dan murni, inilah yang membuat kita berkobar-kobar, bernyala-nyala, berapi-api dalam setiap ibadah pelayanan.

Sejenak kita memperhatikan...
Wahyu 4: 2-3
(4:2) Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
(4:3) Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.

Saudaraku, di takhta itu duduk Seorang, bagaikan permata yaspis dan permata sardis (namun saya tidak berbicara mengenai permata sardis).
Kemudian, suatu pelangi melingkungi permata itu gilang-gemilang = berkobar-kobar, bernyala-nyala, berapi-api di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Bukan hanya sebatas berkobar-kobar, tetapi ada suatu keberhasilan di tengah-tengah ibadah pelayanan, yaitu GILANG-GEMILANG. Inilah yang harus kita perhatikan dari lenan halus.

Jubah itu dibuat dari;
YANG KELIMA: KAIN KIRMIZI (warna merah) -> penderitaan Kristus di atas kayu salib = sengsara salib = menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, sebab warna merah juga menunjuk kepada darah pengorbanan Yesus Kristus.

1 Petrus 2: 19-20
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
(2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung adalah kasih karunia, tetapi kalau menderita pukulan karena dosa, itu bukanlah kasih karunia.
Kasih karunia = kemurahan Tuhan = anugerah Allah yang besar = yang tidak layak menjadi layak = belas kasih Tuhan.
Sebagaimana kita malam hari ini, kalau kita dimungkinkan untuk beribadah melayani Tuhan atau diberi kesempatan untuk mempersembahkan korban, semua karena kasih karunia Tuhan, bukan karena kemampuan dan kehebatan kita, melainkan hanya karena kasih karunia, inilah yang harus kita syukuri malam hari ini.

Ciri-ciri bila seseorang memperoleh kasih karunia.
-      Roma 9: 12-15
(9:12) dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,"
(9:13) seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."
(9:14) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil!
(9:15) Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."

Kalau kita memperoleh kasih karunia / belas kasih / kemurahan dari Tuhan; kita TERBEBAS DARI PERHAMBAAN DOSA, sebagaimana Tuhan menentukan bahwa Esau, anak yang tertua, menjadi hamba bagi anak yang termuda, itulah Yakub, berarti; Tuhan menaruh belas kasih kepada Yakub, itulah ciri-ciri bila kita memperoleh belas kasih Tuhan.

Saudaraku, Yakub berganti nama menjadi Israel; kita sekalian adalah Israel rohani, kiranya Tuhan menaruh belas kasih-Nya kepada kita, supaya kita terbebas dari perhambaan dosa, maka dengan demikian, kita sekalian disebut hamba kebenaran dalam segala sesuatu.

-      Roma 9: 16-18
(9:16) Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.
(9:17) Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi."
(9:18) Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya.

Kalau hidup di dalam belas kasih, berarti; TERBEBAS DARI DOSA TEGAR HATI, terbebas dari dosa kekerasan hati, seperti bangsa Israel memperoleh belas kasih, dibebaskan dari ketegaran / kekerasan hati Firaun.
Keras hati = mempertahankan dosa-dosa = menyukai, bahkan menikmati dosa, sehingga ia mempertahankan dosa.
Kita bersyukur, karena Tuhan menyatakan kemahsyuran-Nya, menyatakan kemuliaan-Nya kepada kita, lewat ibadah pelayanan pada malam hari ini, sehingga kita memperoleh belas kasih, kita dibebaskan dari ketegaran / kekerasan hati.

Sebaiknya memang, ketika kita mendengarkan firman Tuhan, kita merendahkan diri sampai firman itu benar-benar menjadi daging, nyata bagi kehidupan kita sekalian, sampai kita terbebas dari kekerasan hati, sebab tidak ada artinya bila kita tegar hati / keras hati.
Kita adalah kebun anggur Allah, supaya menghasilkan buah anggur yang manis, yang dapat dicicipi, dinikmati oleh Tuhan, maka Allah mencangkulnya dan membuang batu-batunya sehingga kita terlepas dari kekerasan hati.

Jadi, kesimpulannya;
Belas kasih itu membebaskan kita dari perhambaan dosa dan ketegaran / kekerasan hati.

Makna ayat yang sama...
1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Bangsa yang terpilih = imamat yang rajani = bangsa yang kudus = umat kepunyaan Allah sendiri, adalah orang yang terbebas dari perhambaan dosa dan terbebas dari ketegaran / kekerasan hati = orang yang layak memiliki pakaian imam / jubah yang maha indah.
Jadi, orang yang terbebas dari perhambaan dosa dan terbebas dari ketegaran / kekerasan hati adalah umat kepunyaan Allah.

Yehezkiel 16: 8-10
(16:8) Maka Aku lalu dari situ dan Aku melihat engkau, sungguh, engkau sudah sampai pada masa cinta berahi. Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu. Dengan sumpah Aku mengadakan perjanjian dengan engkau, demikianlah firman Tuhan ALLAH, dan dengan itu engkau Aku punya.
(16:9) Aku membasuh engkau dengan air untuk membersihkan darahmu dari padamu dan Aku mengurapi engkau dengan minyak.
(16:10) Aku mengenakan pakaian berwarna-warna kepadamu dan memberikan engkau sandal-sandal dari kulit lumba-lumba dan tutup kepala dari lenan halus dan selendang dari sutera.

Jadi, milik kepunyaan Allah itu layak untuk mengenakan jubah yang maha indah, itulah pakaian yang berwarna-warna; pakaian bagi seorang yang memegang jabatan imam.

Sama halnya dengan Yusuf...
Kejadian 37: 2-3
(37:2) Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun -- jadi masih muda -- biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
(37:3) Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.

Yusuf memperoleh jubah yang maha indah, karena Yakub lebih mengasihi Yusuf dari saudara-saudaranya yang lain. Berarti; jubah yang maha indah itu, diperoleh oleh karena belas kasih Tuhan.
Kiranya Tuhan menaruh belas kasih-Nya, sehingga kita memperoleh jubah yang maha indah itu, untuk kita pakai selama-lamanya.

Hasilnya.
Keluaran 28: 2
(28:2) Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan.

Jubah yang maha indah adalah sebagai PERHIASAN KEMULIAAN BAGI ALLAH.
Kita tidak perlu mempersembahkan korban bakaran dan korban penghapus dosa dari kambing domba atau lembu jantan muda, tetapi biarlah kita memiliki jubah yang maha indah, sebagai perhiasan kemuliaan, sebab itulah yang terpenting.
Tidak perlu memiliki perhiasan dari emas, permata dan sebagainya, atau pun rambut yang berkepang-kepang, tetapi biarlah kita memiliki ketundukan kepada Tuhan, itulah perhiasan kemuliaan bagi Tuhan.

Mazmur 45: 14-15, 11-12
(45:14) Keindahan belaka puteri raja itu di dalam, pakaiannya berpakankan emas.
(45:15) Dengan pakaian bersulam berwarna-warna ia dibawa kepada raja; anak-anak dara mengikutinya, yakni teman-temannya, yang didatangkan untuk dia.
(45:11) Dengarlah, hai puteri, lihatlah, dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu!
(45:12) Biarlah raja menjadi gairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!

Dengan perhiasan kemuliaan ini, sang raja begitu bergairah memandang keelokan sang puteri.
Biarlah Tuhan bergairah memperhatikan ibadah pelayanan kita pada malam ini, karena kita senantiasa tetap memakai / mengenakan jubah yang maha indah, dan kita senantiasa sujud menyembah kepada Tuhan, merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan, Dia adalah Raja di atas segala raja.
Dan jangan lupa, kita sebagai sang puteri yang begitu dikasihi, segeralah MELUPAKAN BANGSAMU dan SEISI RUMAH AYAHMU.
-      MELUPAKAN BANGSA, berarti; terlepas dari dosa kejahatan, menjadi bangsa yang kudus, milik kepunyaan Allah.
-     MELUPAKAN SEISI RUMAH AYAH, berarti; melupakan segala apa yang ada di belakang, sehingga berkenan bagi Tuhan.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment