KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, April 24, 2014

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 23 APRIL 2014

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 23 APRIL 2014

Tema: DARI KITAB KOLOSE
          (Seri 10)

Subtema: KESETIAAN SEORANG HAMBA TUHAN

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan, lewat Ibadah Doa     malam hari ini.

Kita kembali memperhatikan surat yang dikirim Rasul Paulus kepada sidang jemaat di Kolose.
Kolose 1: 7
(1:7) Semuanya itu telah kamu ketahui dari Epafras, kawan pelayan yang kami kasihi, yang bagi kamu adalah pelayan Kristus yang setia.

Kita memperhatikan sebagian dari ayat 7, yaitu: “Semuanya itu telah kamu ketahui dari Epafras.”
Maksudnya; apa yang telah didengar dan diterima sidang jemaat di Kolose lewat pemberitaan injil yang disampaikan oleh Eprafas, antara lain;
YANG PERTAMA
Kolose 1: 4-5
(1:4) karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus,
(1:5) oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil,

-      Iman mereka dalam Kristus Yesus.
-      Kasih mereka kepada semua orang kudus.
-      Pengharapan yang disediakan bagi mereka di sorga.

YANG KEDUA
Kolose 1: 6
(1:6) yang sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia, demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.

Akhirnya jemaat di Kolose mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.
Kasih karunia Allah datang lewat kepenuhan Kristus, yaitu lewat kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Kesimpulannya: kasih karunia Allah yang sebenarnya bukan berupa berkat – berkat jasmani / materi atau pun tanda – tanda heran / mujizat – mujizat, melainkan berbicara tentang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

Roma 10: 15
(10:15) Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

Rasul Paulus dalam Roma 10: 15 menulis, yaitu: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!” seperti, pelayanan Eprafas, berdampak positif, sehingga sidang jemaat di Kolose memiliki iman, harap dan kasih bahkan jemaat di Kolose mengenal kasih karunia Allah yang sebenarnya.

Lebih jauh kita melihat mengenai KABAR BAIK.
Nahum 1: 15
(1:15) Lihatlah! Di atas gunung-gunung berjalan orang yang membawa berita, yang mengabarkan berita damai sejahtera. Rayakanlah hari rayamu, hai Yehuda, bayarlah nazarmu! Sebab tidak akan datang lagi orang dursila menyerang engkau; ia telah dilenyapkan sama sekali!

Keindahan dari kabar baik adalah membebaskan mereka dari orang-orang dursila.
Kabar baik menunjuk kepada firman Tuhan yang disampaikan oleh hamba – hamba Tuhan lebih indah dari kabar yang kita dengar, kita terima lewat media elektronik, cetak dan media – media  yang lain.

Mari kita lihat; ORANG-ORANG DURSILA
Yesaya 52: 4,7
(52:4) Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dahulu umat-Ku berangkat ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, lalu Asyur memeras dia tanpa alasan.
(52:7) Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: "Allahmu itu Raja!"

Kembali saya katakan kabar baik adalah berita damai (memberi damai) dan memberi keselamatan kepada Sion, sehingga Sion dibebaskan dari orang – orang dursila:
1.    Mesir dengan segala kerja paksa yang memahitkan hati bangsa Israel (Kejadian 46).
2.    Asyur dengan segala pemerasannya, sebab bangsa Israel harus menyerahkan upeti kepada raja Asyur (2 Raja-Raja 17: 3).

Kalau saudara terbebas dari segala ikatan pekerjaan, itu adalah kemurahan hati Tuhan, karena keindahan dari kabar baik, itulah firman Tuhan yang kita terima / dengar lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah utama.
Seandainya kita tidak mendengar kabar baik ini, kita sama seperti kehidupan yang lama sebelum mendengar kabar baik, tidak terbebas dari segala pekerjaan, terikat dari segala perbudakan dosa dan pemerasan.
Iblis setan roh jahat dan roh najis berkuasa memeras anak-anak Tuhan sampai menghabiskan harta jasmani maupun rohani, seperti yang dilakukan Asyur terhadap bangsa Israel.
Syukur kepada Tuhan, oleh karena kabar baik yang kita dengar, kita terbebas dari orang-orang dursila.

Ada 2 tanda apabila terbebas dari orang – orang dursila.
Nahum 1: 15
(1:15) Lihatlah! Di atas gunung-gunung berjalan orang yang membawa berita, yang mengabarkan berita damai sejahtera. Rayakanlah hari rayamu, hai Yehuda, bayarlah nazarmu! Sebab tidak akan datang lagi orang dursila menyerang engkau; ia telah dilenyapkan sama sekali!

YANG PERTAMA:  Merayakan hari raya.
Ada 7 hari raya bagi bangsa Israel, yaitu:
1.    HARI RAYA PASKAH.
Ini adalah berita pembebasan dan keselamatan.
2.    HARI RAYA ROTI TAK BERAGI.
Kita senantiasa menikmati firman Tuhan, supaya terbebas dari segala kejahatan dan keburukan.
3.    HARI RAYA BUAH BUNGARAN.
Gambaran dari baptisan air = lahir baru.
4.    HARI RAYA PENTAKOSTA.
Adalah hari raya pencurahan Roh Kudus.
5.    HARI RAYA PENIUPAN SERUNAI/ SANGKAKALA.
Ini menggambarkan sabda Tuhan yang membawa kita maju terus dibawa kepada kesempurnaan, sebab bila sangkakala ditiup, semakin lama semakin keras. Biarlah semakin kita mendengar pemberitaan firman Tuhan, semakin lama semakin disucikan.
6.    HARI RAYA PENDAMAIAN.
Hari raya sebelum kita berjumpa dengan Dia, harus mengalami pendamaian terlebih dahulu 7 kali percikan di depan tabut.
7.    HARI RAYA PONDOK DAUN/TABERNAKEL.
Ini adalah hari perhentian yang kekal = penuaian di akhir zaman = menjadi mempelai wanita Tuhan.
Ini harus kita rayakan dalam pengikutan kita kepada Tuhan, sampai akhirnya kita bersanding dengan Dia.

YANG KEDUA: Membayar nazar.
Kejadian 28: 19-21
(28:19) Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.
(28:20) Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,
(28:21) sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.

Yakub bernazar di Betel bahwa Tuhan akan menjadi Allah Yakub dengan syarat:
-      Jika Allah menyertai dan melindungi jalan yang ditempuh Yakub.
-      Jika Allah memberi roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai.

1 Timotius 6:6-8
6:6. Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
6:7 Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.
6:8 Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.

Ibadah itu kalau disertai rasa syukur akan memberi keuntungan besar, yang terpenting adalah asal ada makanan dan pakaian cukuplah. Sebab, kita tidak membawa sesuatu apapun ke dalam dunia dan tidak membawa apa – apa ke dalam kerajaan Sorga.
-      Makanan menunjuk kepada firman Tuhan sebagai kebenaran yang menguduskan.
-      Pakaian menunjuk kepada kasih Allah untuk menutupi dosa ketelanjangan.

Kembali kita memperhatikan mengenai nazar.
Bilangan 30: 2
(30:2) Apabila seorang laki-laki bernazar atau bersumpah kepada TUHAN, sehingga ia mengikat dirinya kepada suatu janji, maka janganlah ia melanggar perkataannya itu; haruslah ia berbuat tepat seperti yang diucapkannya.

Setiap orang yang bernazar / bersumpah kepada Tuhan haruslah ia berbuat tepat seperti yang diucapkannya.
Nazar /sumpah artinya seseorang yang mengikat dirinya kepada suatu janji dihadapan Tuhan, sedangkan janji/sumpah yang mengikat kita kepada Tuhan, harus ditepati, tidak bisa tidak.
Sama halnya dengan suami isteri yang diikat oleh suatu janji untuk sehidup semati yang tidak bisa dipisahkan oleh apapun, kecuali oleh kematian.
Nazar adalah tabiat mempelai wanita.
Jadi nazar ini membuat kita tetap berpegang teguh kepada Tuhan = setia.
Sedangkan orang yang tidak pernah menepati janjinya kepada Tuhan, berarti ia adalah orang yang tidak setia.

Sedikit kesaksian;
Saya banyak melihat anak-anak Tuhan yang setelah disembuhkan dari sakit penyakit atau dilepaskan dari kerasukan setan, berjanji bahwa selanjutnya ia akan memberi diri untuk digembalakan (tekun beribadah), namun dari semua orang  yang berjanji tidak banyak yang menempati janjinya itu, dan itu sangat membahayakan dirinya.

Rahasia dibalik kemajuan rohani sidang jemaat di Kolose.
Kolose 1: 7
(1:7) Semuanya itu telah kamu ketahui dari Epafras, kawan pelayan yang kami kasihi, yang bagi kamu adalah pelayan Kristus yang setia.

Epafras adalah pelayan Kristus yang setia, ini adalah rahasia dibalik kemajuan rohani sidang jemaat di Kolose.
Jadi, seorang imam/seorang pelayan yang dipercayakan suatu tanggung jawab di atas pundaknya harus setia dihadapan Tuhan.

Amsal 20: 6
(20:6) Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?
“Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?”

Berarti, seorang imam yang dipercayakan suatu pelayanan tidak hanya dilihat dari perbuatan baiknya tetapi dibutuhkan kesetiaannya kepada Tuhan.
Orang baik mudah dan banyak dijumpai, tetapi orang yang setia sangat sukar untuk ditemukan.
Sekali lagi saya katakan; dalam hal ini kemajuan rohani sidang jemaat di Kolose ditentukan oleh kesetiaan dari Epafras.

Yesaya 11: 5
(11:5) Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

Kesetiaan digambarkan seperti ikat pinggang, dan orang yang setia tidak pernah menyimpang dari kebenaran, baik hati, pikiran, perasaan, tidak akan pernah menyimpang.

Ibrani 2: 17
(2:17) Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

Sebagai Imam Besar, Yesus setia kepada Allah Bapa.
Tugas dari Imam Besar: mengadakan pendamaian dosa, memperdamaikan dosa manusia di atas kayu salib.
Sebagai Imam Besar Yesus telah mempersembahkan tubuh-Nya di atas kayu salib sebagai korban.
Dan kalau Yesus mau menjadi pendamaian, itu karena Ia menaruh belas kasihan kepada manusia.
Tanpa belas kasihan, kita tidak akan mendapatkan kesembuhan, tidak akan mendapatkan keselamatan.
Kalau saya dan saudara datang malam hari ini beribadah dan dipercaya melayani Tuhan, itu karena belas kasihan-Nya.

Ibrani 2: 18
(2:18) Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

Orang yang setia di tengah-tengah pelayanan; RELA MENDERITA karena ujian dan cobaan, sehingga dengan demikian mampu menolong mereka yang dicobai.
Kalau seorang imam tidak mampu menerima ujian cobaan, bagaimana ia mampu menolong orang lain?
Jadi, jikalau seorang imam menderita karena ujian / cobaan itu adalah tanda bahwa Tuhan mempercayakan pelayanan atasnya.
Berarti, semakin besar penderitaan karena ujian/cobaan yang dialami oleh seorang imam, maka semakin besar tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan atasnya.

Sekarang kita lihat;
Pembuktian dalam pribadi Epafras.
YANG PERTAMA.
Filemon 1: 23
(1:23) Salam kepadamu dari Epafras, temanku sepenjara karena Kristus Yesus,

Epafras rela dipenjara karena Kristus Yesus, rela menanggung penderitaan di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan bersama dengan Rasul Paulus.
Banyak orang dipenjara namun bukan karena melayani Tuhan, melainkan karena hukuman sebagai upah dosa kesalahan yang dia perbuat.

YANG KEDUA.
Kolose 4: 12
(4:12) Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah.

Epafras selalu bergumul dalam doanya, secara khusus untuk kemajuan rohani sidang jemaat di Kolose.
Pergumulan dari Epafras ini bisa kita lihat ketika Yakub bergumul semalam-malaman.

Kejadian 32:24-26, 28
(32:24) Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.
(32:25) Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu.
(32:26) Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."
(32:28) Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."

Yakub bergumul semalam-malaman / dari malam sampai fajar menyingsing menghadapi pribadi Allah dan manusia (Allah Anak = Yesus Kristus), dan Yakub berkemenangan. Namun Yakub, tidak melepaskan orang itu sebelum ia menerima berkat (sebelum mendapat jawaban doa).
Jadi, seorang imam yang selalu bergumul dalam doa adalah seorang imam yang bertanggungjawab atas pelayanan terhadap sidang jemaat yang dipercayakan oleh Tuhan.

Inilah kunci sukses kemajuan sidang jemaat di Kolose, rahasia dibalik itu semua ditentukan oleh kesetiaan dari seorang pelayan Tuhan (hamba Tuhan) di tengah-tengah pelayanannya.
Biarlah kita sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada Tuhan, sungguh-sungguh memikirkan kemajuan ibadah dan pelayanan dalam kandang penggembalaan, termasuk kemajuan rohani kita sendiri.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment