KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, April 17, 2014

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 16 APRIL 2014

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 16 APRIL 2014

Tema: DARI KITAB KOLOSE
          (Seri 09)

Subtema: KEPENUHAN KRISTUS ADALAH KASIH KARUNIA

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita.
Oleh karena kemurahan-Nya, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan, sekaligus mempersembahkan korban kepada Tuhan.

Sebentar kita akan merendahkan diri di bawah kaki Tuhan, namun terlebih dahulu kita memperhatikan firman Tuhan dari Kolose.
Kita kembali memperhatikan surat yang dikirim Rasul Paulus kepada sidang jemaat di Kolose.
Kolose 1: 6
(1:6) yang sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia, demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.

Pada akhirnya, injil itu telah sampai kepada sidang jemaat di Kolose, dan tentu injil itu juga telah sampai kepada kita sekalian, itu semua karena kemurahan Tuhan, bukan karena gagah hebat dan perkasa kita, bukan suatu kebetulan, dan itu merupakan kasih karunia.
Injil, artinya; menceritakan pribadi Yesus Kristus seutuhnya, yaitu di dalam injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes.

Setelah jemaat di Kolose mendengarkan injil yang mereka terima itu, sidang jemaat di Kolose MENGENAL KASIH KARUNIA ALLAH DENGAN SEBENARNYA.
Banyak orang Kristen mengetahui bahwa kasih karunia itu hanya sebatas apabila ia diberkati secara jasmani, memiliki harta kekayaan, uang yang banyak dan sebagainya. Saya juga memiliki pengertian yang sama sebelum menerima pengajaran mempelai, firman kasih karunia.
Tetapi kasih karunia Allah yang sebenarnya lebih dari pada apa yang dahulu saya pikirkan.

Sekarang mari kita lihat; KASIH KARUNIA ALLAH YANG SEBENARNYA pada satu kisah dalam ...
Keluaran 33: 17-22
(33:17) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau."
(33:18) Tetapi jawabnya: "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku."
(33:19) Tetapi firman-Nya: "Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani."
(33:20) Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup."
(33:21) Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu;
(33:22) apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku,
sampai Aku berjalan lewat.

Musa mendapat kasih karunia Allah yang sebenarnya.
Kasih karunia Allah yang sebenarnya adalah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Di sini kita melihat; Musa BERDIRI DI ATAS GUNUNG BATU, kemudian dia berada di LEKUK GUNUNG à kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Berarti, untuk mendapatkan kasih karunia Allah yang sebenarnya adalah; lewat kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Jadi, dengan pemahaman yang kita terima ini, lewat pendengaran akan firman, kita tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang lain lagi, apalagi dipengaruhi oleh pemberitaan-pemberitaan yang tidak sesuai dengan pemberitaan firman kasih karunia.

Sekarang, kita melihat; KASIH KARUNIA DALAM PRIBADI YESUS KRISTUS
Yohanes 1: 14
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Pribadi Yesus Kristus penuh kasih karunia dan kebenaran.
Kita tidak mendapat kasih karunia lewat pribadi-pribadi yang lain, atau hal-hal yang lain, karena hanya di dalam pribadi Yesus Kristuslah kita mendapat kasih karunia.

Yohanes 1: 15-16
(1:15) Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku."
(1:16) Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;

Dari kepenuhan Yesus Kristus, semua orang yang percaya kepada-Nya menerima kasih karunia demi kasih karunia.

Lebih diperjelas lagi ...
Yohanes 1: 17
(1:17) sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

Kasih karunia dan kebenaran yang sejati hanya didapat melalui Yesus Kristus/hanya datang oleh Yesus Kristus, kita peroleh dari pribadi Yesus Kristus.
Sekali lagi; kita tidak mendapat kasih karunia dari pribadi yang lain, apalagi melalui hukum Taurat.

Pembuktian bahwa kasih karunia hanya datang oleh Yesus Kristus.
Yohanes 8: 1-6
(8:1) tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.
(8:2) Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
(8:3) Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
(8:4) Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
(8:5) Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
(8:6) Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.

Kasih karunia tidak diperoleh dari yang lain-lain, termasuk hukum Taurat, justru oleh karena hukum Taurat, orang melakukan banyak dosa dan kejahatan, seperti ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi hendak melempari perempuan yang kedapatan berzinah pada saat pagi hari.
Memang, dalam hukum Taurat, setiap orang yang kedapatan berzinah, akan dilempari/dirajami dengan batu sampai mati.

Kesimpulannya; justru oleh karena hukum Taurat, orang mengenal dosa.
Dan setiap orang yang mengenal hukum Taurat tidak mendapat keselamatan, sebab hukum Taurat, berarti; “Tangan ganti tangan, mata ganti mata, gigi ganti gigi” artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = setiap orang yang melakukan kesalahan tidak luput dari hukuman.

Contoh orang yang berada di bawah hukum Taurat;
-      Perempuan yang kedapatan berbuat zinah
-      Ahli Taurat dan orang Farisi hendak melempari perempuan itu dengan batu sampai mati
-      Ahli Taurat dan orang Farisi mencobai Yesus Kristus
Mencobai adalah tabiat dari iblis setan, jadi setiap orang yang berada di bawah hukum Taurat tidak akan mendapatkan keselamatan, justru oleh karena hukum Taurat itulah seseorang mengenal dosa, dan ironisnya lagi setiap orang yang hidup menurut hukum Taurat, memiliki tabiat seperti iblis setan (mencobai).

Bandingkan dengan; HUKUM KASIH KARUNIA.
Yohanes 8: 6-10
(8:6) Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah
(8:7) Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
(8:8) Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
(8:9) Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
(8:10) Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"

Perempuan yang kedapatan berzinah di pagi hari mendapat KASIH KARUNIA.
Seharusnya, menurut hukum Taurat, orang yang demikian harus dilempari dengan batu sampai mati, tetapi di sini kita melihat perempuan itu mendapatkan kasih karunia, terlepas dari hukuman mati.

Demikian halnya, sesungguhnya kita banyak berbuat dosa kejahatan dan dosa kenajisan, tetapi kalau akhirnya kita diberi kesempatan untuk beribadah malam hari ini, diberi kesempatan untuk melayani Tuhan, itu merupakan kasih karunia Allah yang sebenarnya. Jadi, inilah yang kita syukuri untuk malam hari ini kepada Tuhan.

Dua kali Yesus membungkuk, dan Ia pun bangkit à kuasa kematian dan kebangkitan = kasih karunia.
Pada saat Yesus membungkuk, dua kali Yesus menulis dengan jari-Nya di tanah.
-    Tulisan yang pertama; Yesus menyatakan kasih kepada Tuhan, sehingga hukum Taurat itu digenapi.
Dengan bukti; ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi tidak melempari perempuan itu (sesuai dengan hukum Taurat).
-      Tulisan yang kedua; Yesus menyatakan kasih kepada sesama.
Dengan bukti; sebagai manusia, Yesus tidak menghukum perempuan itu.
Kalau berada di bawah hukum Taurat; tidak satu pun manusia memperoleh keselamatan, sehingga sebagai orang-orang yang telah memperoleh kasih karunia dari Allah, jangan menyalahgunakan kasih karunia itu.

Yohanes 8: 11
(8:11) Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Setelah perempuan itu memperoleh kasih karunia oleh Yesus Kristus, selanjutnya Yesus berkata: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.
Berarti, syarat untuk mempertahankan kasih karunia/tetap hidup dalam kasih karunia itu adalah JANGAN BERBUAT LAGI, dengan kata lain; jangan ada keinginan-keinginan untuk melakukan dosa lagi, baik dosa kejahatan maupun dosa kenajisan.

Roma 6: 1-3
(6:1) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
(6:2) Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
(6:3) Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?

Orang yang menerima kasih karunia, ia tidak boleh bertekun dalam dosa, sebaliknya ia harus mati terhadap dosa, supaya kasih karunia itu semakin bertambah-tambah.
Mati terhadap dosa berarti telah dibaptis di dalam Kristus.

Roma 6: 4-5
(6:4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
(6:5) Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.

Kalau kita satu di dalam kematian-Nya, maka kita juga satu di dalam kebangkitan-Nya.
Kematian dan kebangkitan Yesus Kristus merupakan satu paket, satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, sebab tidak mungkin kita satu dalam kematian-Nya, namun tidak satu dalam kebangkitan-Nya, sia-sialah pemberitaan injil ini, sia-sialah pengikutan kita selama ini kepada Tuhan.
-      Kuasa kematian Yesus Kristus; mengubur hidup yang lama.
-      Kuasa kebangkitan Yesus Kristus; hidup dalam hidup yang baru.

Roma 6: 7-10
(6:7) Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.
(6:8) Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.
(6:9) Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
(6:10) Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.

Kalau kita memandang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, maka kita telah mati bagi dosa, dan kehidupan kita adalah kehidupan bagi Allah dalam Kristus Yesus (kehidupan dalam kebenaran).
Itulah kasih karunia yang pertama, mari kita lihat kasih karunia selanjutnya setelah dibebaskan dari dosa.

Roma 1: 5
(1:5) Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.

Paulus menerima jabatan Rasul oleh karena kasih karunia.
Selanjutnya, Rasul Paulus di tengah-tengah pelayanannya berusaha menuntun semua bangsa termasuk bangsa kafir (bukan Yahudi), supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya = taat kepada kebenaran yang sejati, yaitu hidup oleh kasih karunia.

Lebih jauh kita melihat mengenai jabatan-jabatan.
Efesus 4: 10-11
(4:10) Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
(4:11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

Jabatan Rasul diperoleh melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, berarti menerima jabatan rasul adalah kasih karunia.
Turun dan naik à kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

Efesus 4: 12
(4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

Untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.
Pembangunan tubuh Kristus yang sempurna = menjadi mempelai wanita Tuhan.
Jadi, pekerjaan pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus, berarti; pelayanan itu adalah pelayanan untuk membawa sidang jemaat kepada satu laki-laki/dipertunangkan kepada satu laki-laki, sesuai dengan perkataan Rasul Paulus dalam 2 Korintus 11: 2, “Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Perawan suci à mempelai perempuan Tuhan yang sempurna.

Manfaat jikalau mendapat kasih karunia.
Efesus 4: 13-14
(4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
(4:14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

Pelayanan dari Rasul Paulus membawa sidang jemaat sampai kepada tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, yaitu kematian dan kebangkitan-Nya = dewasa secara rohani, sehingga dengan demikian tidak mudah diombang-ambingkan oleh angin-angin pengajaran palsu.
Malam hari ini kita patut bersyukur kepada Tuhan, oleh karena pemberitaan Injil, dimana sidang jemaat dibawa pada tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus sampai mendapatkan kasih karunia oleh Yesus Kristus, itulah kematian dan kebangkitan-Nya.

Efesus 4: 15-16
(4:15) tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
(4:16) Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota -- menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

Pemberitaan Injil yang disampaikan oleh Rasul Paulus adalah cahaya Injil kemuliaan = firman pengajaran mempelai yang mengarah kepada Kristus, sebagai kepala, untuk mempersatukan anggota-anggota tubuh Kristus.
Tubuh Kristus yang sempurna = mempelai perempuan Tuhan.

Jadi kesimpulannya;
-       Kasih karunia yang pertama; melepaskan gereja Tuhan dari segala  dosa.
-  Kasih karunia yang kedua; menerima karunia-karunia dan jabatan-jabatan bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.
-      Kasih karunia yang ketiga; menjadi mempelai wanita Anak Domba.
Inilah keseluruhan kasih karunia Allah yang sebenarnya, melebihi dari harta kekayaan, melebihi dari kedudukan dan jabatan, melebihi dari karier dan cita-cita, melebihi dari segala apa yang ada di muka bumi ini, oleh sebab itu, kita betul-betul membutuhkan kasih karunia Allah yang sebenarnya itu.

Musa membutuhkan kasih karunia.
Keluaran 33: 13-15
(33:13) Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu."
(33:14) Lalu Ia berfirman: "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu."
(33:15) Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini.

Untuk memimpin, menggembalakan kawanan domba Allah, yaitu umat ketebusan Allah, itulah bangsa Israel, Musa membutuhkan kasih karunia Allah.
Setelah dosa-dosa yang diperbuat oleh bangsa Israel (penyembahan berhala), Musa membutuhkan jaminan, Musa membutuhkan pertolongan dari Tuhan, supaya mengenal jalan Tuhan yang sebenarnya, sebab kita mengetahui dengan jelas, bahwa bangsa Israel telah jatuh dalam dosa penyembahan berhala dan dosa itu merupakan dosa besar (ditulis tiga kali dalam Keluaran 32), sebab setelah mereka jatuh dalam dosa penyembahan berhala, ada beberapa kali kesalahan-kesalahan yang diperbuat oleh bangsa Israel, sehingga ada semacam trauma, itulah sebabnya Musa membutuhkan kasih karunia itu untuk memimpin, menggembalakan bangsa Israel dalam perjalanan mereka menuju tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan oleh Allah kepada nenek moyang bangsa Israel, dalam hal ini sekali lagi saya katakan Musa membutuhkan kepastian.

Dan semua orang, apabila ia jatuh dalam dosa, dan akibat dosa itu seseorang mengalami rasa sakit, pasti ia juga membutuhkan kasih karunia.
Biarlah kita memahami hal ini dengan baik supaya kita mengenal Tuhan dengan baik, mengenal jalan Tuhan dengan baik.

Keluaran 33: 19, 22
(33:19) Tetapi firman-Nya: "Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani."
(33:22) apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat.

Pada saat Tuhan menyatakan kasih karunia itu, dua hal terlihat dengan jelas.
1.    Tuhan menyatakan kegemilangan-Nya, Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya
Setiap orang yang melihat kegemilangan dan kemuliaan-Nya, pasti ia menyerukan nama Tuhan.
Berbeda dengan orang yang tidak melihat kegemilangan dan kemuliaan Tuhan, seperti orang yang gagal, orang yang sering mengutuki, mengumpat, menyesali diri, putus asa, kecewa dan akhirnya meninggalkan Tuhan.

2.    Tuhan menudungi Musa dengan tangan-Nya
Berarti, mendapatkan perlindungan, pembelaan dan pemeliharaan Tuhan dari dua tangan sebagai tanda kemurahan hati Tuhan.

Berbicara mengenai tudung dapat kita lihat dalam Keluaran 26: 1-14, terlihat ada 4 tudung untuk menudungi RUANGAN SUCI sampai dengan RUANGAN MAHA SUCI;
-    yang pertama; tudung Tabernakel/lenan halus à naungan dari hamba Tuhan (pelayanan seorang imam) dalam teladan iman dan kebenaran.
Berarti, kebenaran iman merupakan perlindungan dari Tuhan.
-   yang kedua; tudung bulu kambing à naungan Allah Roh Kudus dalam kesucian dan pengharapan
Dalam 1 Yohanes 3: 3, pengharapan merupakan kesucian, sedangkan bulu kambing = rambut.
Jadi, orang yang menaruh pengharapannya kepada Allah, persis seperti seorang isteri yang tunduk kepada suami (rambut panjang tanpa dikepang) dan yang menaruh pengharapannya kepada Allah hidup dalam kesucian, sesuai dengan 1 Petrus 3:5 dikatakan; “Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya.”
-      yang ketiga; tudung kulit domba jantan yang berwarna merah à naungan Allah Anak dalam kasih-Nya (pengorbanan-Nya)
-      yang keempat; tudung dari kulit lumba-lumba/minagaja à naungan Allah Bapa
sedangkan tudung dari lumba-lumba ini tidak memiliki ukuran, seperti naungan Allah Bapa yang tidak terukur.
Itulah tudung yang menudungi ruangan suci sampai ruangan maha suci, sehingga semua perkakas-perkakas di dalamnya terlindungi dari; kotoran, abu debu dan panas terik matahari à ujian dan cobaan = penindasan, aniaya karena firman.
Saudara, dapat dibayangkan; pada siang hari padang gurun begitu panas dan pada malam hari begitu dingin mencekam, tetapi biarlah kita mendapat tudung perlindungan dari Allah karena kita satu dalam kematian dan kebangkitan-Nya.
Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment