KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, February 3, 2018

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB 05 JANUARI 2018

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB 05 JANUARI 2018

Tema: HARI TUHAN ADALAH HARI YANG BESAR DAN DAHSYAT JUGA MENJADI HARI YANG DISIAPKAN.

Shalom…
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena kemurahan Tuhan kita diperkenankan untuk melangsungkan ibadah pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci, sebagai ibadah sulung kita tahun ini di hadapan Tuhan.
Kita mengawali tahun ini dengan baik dengan segala berkat-berkat pertolongan dari pada Tuhan, kita boleh alami di dalam nikah kita masing-masing, dalam ibadah dan pelayanan kita masing-masing pribadi lepas pribadi di hadapan Tuhan. Biarlah kiranya kasih karunia dan damai sejahtera menjadi bagian kita sampai selamanya.

Kita segera memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah pendalaman alkitab dari kitab Maleakhi 4.
Maleakhi 4:5
(4:5) Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.

Tuhan akan mengutus nabi Elia kepada kita menjelang datangnya hari Tuhan.
Sebetulnya kalau kita sadari, Tuhan telah mengutus nabi Elia itu kepada kita sekalian.

Matius 11:9-14
 (11:9) Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi.
(11:10) Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mudi hadapan-Mu.
(11:11) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.
(11:12) Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.
(11:13) Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes
(11:14) dan -- jika kamu mau menerimanya -- ialah Elia yang akan datang itu.

Perhatikan kalimat;Dan -- jika kamu mau menerimanya -- ialah Elia yang akan datang itu.”
Ini menunjuk kepada pribadi Yohanes pembaptis, kita tidak perlu ragu sebab semua nabi dan hukum Taurat telah bernubuat tentang hal ini.

Markus 9:11-12
(9:11) Lalu mereka bertanya kepada-Nya: "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?"
(9:12) Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan?

Elia memang diutus untuk mendahului Tuhan. Tugasnya adalah untuk memulihkan segala sesuatu.

Lebih rinci tentang pemulihan…
Lukas 1:15-17
(1:15) Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;
(1:16) ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,
(1:17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

Yohanes pembaptis akan membuat banyak orang berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, antara lain:
-           Membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya.
-           Membuat hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar.
Kesimpulannya; di dalam pemulihan itu ada belas kasih dan kebenaran.

Praktek belas kasih:
-           Bapa yang baik tidak memberi batu ketika anak anak-Nya meminta roti.
Batu à hukum Taurat.
Ciri-ciri hukum Taurat:
·          Mata ganti mata, gigi ganti gigi, artinya: kejahatan dibalas dengan kejahatan.
·          Mengasihi sesama tetapi membenci musuh, berarti tidak sempurna di dalam kasih.
Kemudian, roti à kasih karunia atau kemurahan Tuhan.
Ciri kasih karunia: orang yang berdosa mendapat pengampunan bahkan disempurnakan, sebab Tuhan telah membawa kita dari kasih karunia yang satu kepada kasih karunia yang lain, sampai memuncak kepada kesempurnaan.
Yesus adalah roti hidup, roti yang turun dari sorga, Dia telah menyerahkan segenap hidup-Nya bagi kita di atas kayu salib. Sehingga dengan demikian kita memperoleh kasih karunia.

-           Bapa yang baik tidak akan memberi ular ketika anaknya meminta ikan.
Ular à Iblis atau Setan.
Tabiat yang paling mendasar dari Iblis/Setan yaitu:
-         Pembunuh manusia dari sejak semula.
-         Tidak hidup di dalam kebenaran (tanpa kebenaran).
-         Bapa pendusta.
Tiga tabiat ini bertentangan dengan tabiat dari 3 oknum Allah .
-         Pembunuh manusia bertolak belakang dengan tabiat Allah Bapa, yaitu kasih.
-         Tidak hidup dalam kebenaran bertolak belakang dengan tabiat Allah Anak, Yesus Kristus, hidup benar sesuai dengan firman Tuhan.
-         Bapa pendusta bertolak belakang dengan tabiat Allah Roh Kudus.
Ikan à Roh El-Kudus.
Tabiat dari Roh Kudus ialah; memimpin, menyertai, menolong, menghibur, mengajar, mengingatkan, menginsafkan.

Salah satu tabiat dari Roh Kudus adalah MENOLONG.
Roma 8:26
(8:26) Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Kita tidak tau bagaimana sebenarnya harus berdoa, tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Tabiat dari Roh Kudus menolong, membantu kita untuk menyampaikan segenap keluhan-keluhan kita kepada Tuhan.
Dengan memberi diri dipimpin oleh Roh Tuhan, dan berada dalam kegiatan roh, maka hari demi hari, kita semua diperlengkapi termasuk menaikkan doa kepada Tuhan.

Selain itu mengajar, dan ajarannya benar tidak dusta. Kalau kita memberi diri diajar oleh Roh Kudus, ajarannya tidak ada yang salah, dan tidak perlu diajar oleh orang lain dalam hal melakukan sesuatu yang baik di hadapan Tuhan…1 Yohanes 2:27.

Praktek kebenaran:
Hati tidak mendurhaka kepada Bapa, atau tidak dikuasai oleh roh pendurhakaan.
Mendurhaka = memberontak = berani melawan kepada Tuhan à orang-orang yang keras hati.
Biasanya orang yang memberontak merasa diri lebih layak, seperti bani Korah, oleh sebab itu ia menghasut orang lain untuk memberontak kepada Musa di hadapan Tuhan.


Dampak positif dari pemulihan…
Lukas 1:17
(1:17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
Tujuan pemulihan: untuk menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.

Lukas 3:4-5
(3:4) seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.
(3:5) Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan,

Yohanes datang untuk menyiapkan suatu umat yang layak bagi Tuhan, dengan tanda:
1.     Setiap lembah akan ditimbun.
Artinya: tidak terlihat lagi lobang yang menampung kesusahan.
2.     Setiap gunung dan bukit akan menjadi rata.
Artinya: tidak terlihat lagi kesombongan, keangkuhan, kecongkakan, dan ketinggian hati di hadapan Tuhan.
3.     Yang berliku-liku akan diluruskan.
Artinya: tidak terlihat lagi dosa dusta, dosa kelicikan, dosa kemunafikan, dan dosa ketidakjujuran.
4.     Yang berlekuk-lekuk akan diratakan.
Artinya: tidak ada lagi gelombang-gelombang yang menimbulkan permasalahan.

Lukas 4:6
(4:6) dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."

Sampai pada akhirnya semua orang akan melihat keselamatan yang datangnya dari Tuhan, sebab Elia telah diutus mendahului Tuhan, ia menyiapkan suatu umat yang layak bagi Dia, sehingga oleh pelayanannya banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan Allah mereka.

Maleakhi 4:5-6
(4:5) Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
(4:6) Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.

Kehidupan yang dipulihkan itulah umat yang layak bagi Tuhan, terlepas dari penghukuman yang membinasakan.
Inilah keadaan dari orang-orang yang menghargai utusan Tuhan. Dimana tadi Elia telah diutus untuk mendahului Tuhan.

Maleakhi 4:5
(4:5) Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.

Perhatikan kalimat “Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN.”
Kesimpulannya; Tuhan telah menunjukkan kemurahan hati-Nya, sebab Ia telah mengutus nabi Elia kepada kita, menjelang datangnya hari Tuhan.

Supaya kita dapat mengetahui bahwa Tuhan telah menunjukkan kemurahan hati-Nya, maka kita terlebih dahulu memperoleh pengertian tentang hari Tuhan.

Pengertian mengenai hari Tuhan ada dua yaitu:
Yang pertama: HARI YANG BESAR DAN DAHSYAT.
Wahyu 6:12-14
(6:12) Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.
(6:13) Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
(6:14) Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.

Ketika Anak Domba itu membuka materai yang ke enam, terjadilah dua hal yaitu:
-         Terjadilah gempa bumi yang dahsyat.
Akibatnya: tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
Sedangkan gunung Sion, berdiri tegak di hulu gunung-gunung, mengatasi gunung-gunung yang lain, sesuai dengan Yesaya 2:2-3.
Saya yakin saat ini kita sedang beribadah di gunung Sion (gunung Tuhan), rumah Allah Yakub, dari gunung Sion keluar pengajaran (Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel), menggembalakan kita sampai dibawa masuk dalam pesta nikah Anak Domba, sebagai sasaran akhir dari ibadah kita di atas muka bumi ini.
Gunung Sion akan tetap berdiri di hulu gunung-gunung, mengatasi gunung-gunung yang lain.

-         Menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung.
Akibatnya:
·          Matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut, ini penghukuman kepada orang-orang yang tidak menghargai kasih Allah.
Kalau dikaitkan dengan 3 macam alat yang terdapat pada ruangan suci, itulah Mezbah Dupa à ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
·          Bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah, ini penghukuman kepada orang-orang yang tidak menghargai firman Tuhan.
Kalau dikaitkan dengan 3 macam alat yang terdapat pada Ruangan Suci, terkena kepada meja roti sajian à ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab, disertai perjamuan suci .
·          Bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi, bagaikan pohon ara yang menggugurkan buah buahnya yang mentah, apabila ia diguncang angin yang kencang.
Ini merupakan penghukuman kepada orang-orang yang tidak menghargai pekerjaan Roh atau tidak berada dalam kegiatan Roh.
Kalau dikaitkan kepada 3 macam alat yang terdapat di dalam Ruangan Suci terkena kepada pelita emas à ketekunan dalam ibadah raya minggu disertai dengan kesaksian.

Wahyu 6:15-17
(6:15) Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
(6:16) Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
(6:17) Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?

Baik raja-raja, pembesar-pembesar, perwira-perwira, orang-orang kaya, orang-orang berkuasa, tidak luput dari hari Tuhan, hari yang besar dan dahsyat = tidak dapat bertahan.

Ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Kalau saya perhatikan di hari-hari terakhir ini, sudah banyak kejadian di luar akal pikiran manusia, antara lain; gempa bumi terjadi dimana-mana, longsor, angin ribut, badai, gunung meletus, hujan es, kecelakaan dimana mana, dan lainnya. Bukan saja di Indonesia ini tetapi di luar negeri juga menghadapi hal yang sama, kekacauan, keributan, keonaran, kelaliman dimana mana, terjadi di depan mata kita semua.
Bagaimana mungkin kita dapat berkata kepada gunung-gunung "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia pada hari Tuhan yang besar dan dahsyat”, semua orang tidak dapat melarikan diri, pemimpin pemimpin juga tidak luput dari penghukuman itu.
Sebab itu, berlaku, arif, dan bijaksana dalam segala sesuatu, jangan menganggap enteng didikan Tuhan, dan jangan putus asa kepada didikan Tuhan.
Memang ketika kita memelihara ketekunan dalam 3 macam ibadah ini, harus dengan sangkal diri dan pikul salib.

Lebih jauh kita lihat…
Yesaya 13:9-11
(13:9) Sungguh, hari TUHAN datang dengan kebengisan, dengan gemas dan dengan murka yang menyala-nyala, untuk membuat bumi menjadi sunyi sepi dan untuk memunahkan dari padanya orang-orang yang berdosa.
(13:10) Sebab bintang-bintang dan gugusan-gugusannya di langit tidak akan memancarkan cahayanya; matahari akan menjadi gelap pada waktu terbit, dan bulan tidak akan memancarkan sinarnya.
(13:11) Kepada dunia akan Kubalaskan kejahatannya, dan kepada orang-orang fasik kesalahan mereka; kesombongan orang-orang pemberani akan Kuhentikan, dan kecongkakan orang-orang yang gagah akan Kupatahkan.

Hari Tuhan adalah hari yang besar dan dahsyat, bagi orang-orang fasik, kepada orang-orang yang berani berlaku sombong dan congkak kepada Tuhan.

Yesaya 13:9, 13
(13:9) Sungguh, hari TUHAN datang dengan kebengisan, dengan gemas dan dengan murka yang menyala-nyala, untuk membuat bumi menjadi sunyi sepi dan untuk memunahkan dari padanya orang-orang yang berdosa.
(13:13) Sebab itu Aku akan membuat langit gemetar, dan bumi pun akan bergoncang dari tempatnya, pada waktu amarah TUHAN semesta alam, dan pada hari murka-Nya yang menyala-nyala.

Kemudian, di sini dikatakan, bahwa hari Tuhan adalah hari yang besar dan dahsyat, hari Tuhan dengan segala kebengisan, hari dengan murka-Nya yang menyala-nyala.
Ini harus kita perhatikan tidak boleh diabaikan, itu sebabnya di atas tadi telah saya kemukakan, berlakulah arif dan bijaksana menyikapi segala sesuatu, jangan anggap enteng didikan, jangan putus asa terhadap didikan Tuhan.

Yoel 2:10-11
(2:10) Di depannya bumi gemetar, langit bergoncang; matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya.
(2:11) Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahannya?

Betapa hebat dan sangat dahsyat hari Tuhan, siapa yang dapat menahannya? Tidak ada.
Bahkan tadi di Wahyu, para pemimpin, pembesar, penguasa, orang kaya, hamba dan merdeka, tidak luput dari hari Tuhan, sebagai hari yang besar dan dahsyat.

Matius 3:7
(3:7) Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?

Yohanes pembaptis sendiri juga memberitahukan, bahwa hari Tuhan adalah hari yang besar dan dahsyat, Yohanes pembaptis berkata: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?”

Saudaraku, jangan sampai teguran ini kita anggap biasa-biasa, jangan sampai apa yang sudah kita terima malam ini kita anggap enteng. Orang yang tidak menghargai firman, pedang Allah sendiri yang akan menghukum, sedang tujuh bokor (cawan murka Allah) adalah penghukuman bagi orang yang tidak menghargai kasih Allah, dan tujuh meterai adalah penghukuman dari Roh Allah.

Matius 24:29
(24:29) "Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang.

Sesudah aniaya antikris selama tiga tahun setengah, selanjutnya matahari akan menjadi gelap, bulan tidak bercahaya, bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa kuasa langit akan bergoncang, artinya: tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat.
Jadi, kesempatan untuk bertobat adalah sekarang, berarti sebelum tiba hari Tuhan sebagai hari yang besar dan dahsyat, itu kesempatan yang baik untuk kita bertobat.
Sebab setelah aniaya antikris maka terjadi guncangan yang hebat, yang besar dan dahsyat, berarti tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat.

Pertanyaannya: Bagi siapakah hari Tuhan itu hari yang besar dan dahsyat?
Matius 3:7
(3:7) Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?

Hari Tuhan adalah hari yang besar dan dahsyat bagi orang Farisi dan orang Saduki, sebab mereka itu adalah keturunan ular beludak.

Matius 16:6
(16:6) Yesus berkata kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."
Yesus menasihati murid murid-Nya dan berkata "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."  Sebab sedikit ragi saja akan mengkamiri seluruh adonan.
Sekarang ini kita sedang berpesta, tapi bukan berpesta dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi kejahatan dan keburukan tetapi dengan roti yang tak beragi, yaitu; kebenaran dan kemurnian, karena Yesus telah mati untuk kita semua, sehingga kita dapat menikmati firman Allah sebagai kebenaran dan kemurnian...1 Korintus 5:6-8.

Lebih jauh memperhatikan ragi Farisi dan Saduki.
-         Ragi Farisi.
Orang Farisi mengerti bahkan memahami tentang hukum Taurat, tetapi mereka juga berpegang teguh terhadap adat istiadat nenek moyang mereka...Markus 7:3-5.
Bukti, bahwa orang-orang Farisi berpegang teguh terhadap adat istiadat:
-         Tidak makan sebelum membasuh tangan terlebih dahulu.
-         Dalam hal mencuci perkakas-perkakas tembaga, dan mencuci cawan.
Namun hanya karena adat istiadat, mereka mengesampingkan firman Allah.

-         Ragi Saduki.
Orang Saduki, mereka ini juga menguasai hukum Taurat, tetapi sayangnya mereka tidak percaya kepada:
·          Kebangkitan Yesus Kristus.
Kalau kita hidup hanya untuk satu kali saja, kita ini adalah orang-orang malang, kalau Kristus tidak dibangkitkan dari antara orang mati, maka pengikutan kita ini sia-sia, ibadah pelayanan kita sia-sia, pemberitaan firman Tuhan sia-sia, pengorbanan sia-sia, lebih malang dari orang malang.
Kesimpulannya, ragi orang Saduki adalah; tidak percaya dengan adanya kebangkitan, dampak negatifnya, tetap mempertahankan hidup lamanya.
·          Kemudian, mereka juga tidak percaya bahwa malaikat ada, itu sebabnya mereka betul-betul hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging. Sebab kalau manusia dibangkitkan dari antara orang mati, tidak akan kawin dan mengawinkan, melainkan akan hidup seperti malaikat, tidak hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging.
Kalau masih bertahan dengan daging, maka tidak tertutup kemungkinan akan terjadi dosa kawin mengawinkan, dosa kenajisan.
Jadi, ragi Saduki mengarah kepada kenajisan, sedangkan ragi Farisi, arahnya kepada dosa kesombongan.
Orang-orang yang seperti ini tidak akan bisa melarikan diri dari hari Tuhan yang besar dan dahsyat.

Pengertian mengenai hari Tuhan ada dua yaitu:
Yang kedua:
Maleakhi 3:17
(3:17) Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.

Hari Tuhan adalah hari yang disiapkan. Ini adalah pengertian yang kedua tentang hari Tuhan.

Pertanyaannya: bagi siapakah hari Tuhan itu sebagai hari yang disiapkan?
Zakharia 14:6-8
(14:6) Maka pada waktu itu tidak akan ada lagi udara dingin atau keadaan beku,
(14:7) tetapi akan ada satu hari -- hari itu diketahui oleh TUHAN -- dengan tidak ada pergantian siang dan malam, dan malampun menjadi siang.
(14:8) Pada waktu itu akan mengalir air kehidupan dari Yerusalem; setengahnya mengalir ke laut timur, dan setengah lagi mengalir ke laut barat; hal itu akan terus berlangsung dalam musim panas dan dalam musim dingin.

Jadi, hari Tuhan menjadi hari yang disiapkan.
Suasana pada hari yang disiapkan:
-         Tidak akan ada lagi pergantian siang dan malam, dan malampun menjadi siang = TERANG.
-         Tidak ada lagi udara dingin atau keadaan beku, artinya: HIDUP DALAM KASIH.
Kalau kasih itu menjadi dingin, maka manusia membeku seperti es, kaku, tidak mengerti/memahami orang lain.
Kemudian, pada hari yang disiapkan itu, tidak ada lagi malam, semuanya dalam keadaan terang, berarti tidak ada lagi dosa yang disembunyikan di sana.

Yesaya 60:18-19
(60:18) Tidak akan ada lagi kabar tentang perbuatan kekerasan di negerimu, tentang kebinasaan atau keruntuhan di daerahmu; engkau akan menyebutkan tembokmu "Selamat" dan pintu-pintu gerbangmu "Pujian"
(60:19) Bagimu matahari tidak lagi menjadi penerang pada siang hari dan cahaya bulan tidak lagi memberi terang pada malam hari, tetapi TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu dan Allahmu akan menjadi keagunganmu.

Tuhan akan menjadi penerang abadi, dan Allah yang akan menjadi keagungan pada hari yang disiapkan itu.
Tidak ada lagi kabar tentang perbuatan kekerasan, tentang kebinasaan, keruntuhan, bahkan mereka sendiri akan mengaku, dan menyebutkan tembokmu "Selamat" dan pintu-pintu gerbangmu "Pujian."

Wahyu 21:22
(21:22) Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.

Tuhan Yang Mahakuasa adalah bait suci-Nya. Inilah suasana  yang terjadi pada hari Tuhan, hari yang disiapkan. Dengan demikian ada di dalam suasana damai, kebahagiaan, dan ketenangan tanpa kecemasan, sebab temboknya “Selamat" dan pintu-pintu gerbangnya "Pujian."

Wahyu 21:23-27
(21:23) Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.
(21:24) Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya;
(21:25) dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari, sebab malam tidak akan ada lagi di sana;
(21:26) dan kekayaan dan hormat bangsa-bangsa akan dibawa kepadanya.
(21:27) Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.

Kesimpulannya; hari Tuhan, hari yang disiapkan itu hanya berlaku bagi mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba.

Pendeknya: hari Tuhan itu bisa menjadi hari yang besar dan dahsyat, berlaku bagi keturunan Abraham yang bukan berasal dari Tuhan, itulah orang Farisi dan orang Saduki.
Juga hari Tuhan adalah hari yang dipersiapkan Tuhan, berlaku bagi mereka yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba.
Maka, kita harus berada dalam kandang penggembalaan dan tergembala dengan baik, itu mutlak tidak dapat dipungkiri lagi supaya nama tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba.

Sekali lagi saya katakan, berlakulah adil, arif, bijaksana, jangan anggap enteng didikan, maju terus disertai dengan sangkal diri pikul salib sebab itu adalah syarat melayani Tuhan.

Praktek supaya nama tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba.
Yohanes 10:2-4
(10:2) tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Gembala itu memanggil domba dombanya masing-masing menurut namanya, berarti nama itu dikenal dan diakui.
Berarti, supaya nama tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba, mutlak harus tergembala dengan baik dan benar, tidak boleh liar.
Tanda domba domba tergembala:
1.     Mendengar suara gembala = dengar-dengaran, tidak mendengar suara asing yaitu; suara daging dan Setan.
2.     Mengikuti gembala.
Sejauh ini kita telah digembalakan oleh firman Pengajaran Mempelai dalam terang-Nya Tabernakel, yang akan membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba, ikuti saja geraknya firman Pengajaran Mempelai.
Seperti bangsa Israel mengikuti Tabut Perjanjian untuk membawa mereka masuk ke tanah Kanaan/tanah perjanjian.
Demikian juga di dalam kitab Yehezkiel, domba-domba itu lewat di bawah tongkat gembala dan namanya dikenal, sampai tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba. Jangan sampai kita mengecilkan penggembalaan.

Wahyu 22:3-5
(22:3) Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
(22:4) dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
(22:5) Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

Di dalam hari yang dipersiapkan oleh Tuhan atau yang disebut Yerusalem yang baru, kota yang kudus, di dalamnya ada tujuh perkara, yaitu:
1.     Tidak ada lagi laknat/kematian/perkabungan.
2.     Takhta Allah dan takhta Anak Domba ada di dalamnya.
3.     Hamba hamba-Nya beribadah kepada-Nya.
4.     Mereka akan melihat wajah-Nya.
5.     Nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
6.     Malam tidak ada lagi di sana.
7.     Mereka akan memerintah untuk selama-lamanya.
Namun hanya ada dua kegiatan di dalam kerajaan Sorga, hari yang dipersiapkan itu:
1.     Hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya.
2.     Mereka akan memerintah untuk selamanya = melayani.
Maka kalau dua kegiatan itu ada di dalam kerajaan Sorga, maka dua kegiatan itu, yaitu; beribadah dan melayani, harus menjadi pengalaman kita selama hidup di bumi.

Pertanyaan: mengapa Yohanes pembaptis disebut Elia yang akan datang?
Lukas 1:17
(1:17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
Ia (Yohanes pembaptis) berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia.
Sehingga Yohanes pembaptis disebut dengan Elia yang akan datang itu.

Tentang: “BERJALAN DALAM ROH” = hidup di dalam Roh dan memberi diri dipimpin oleh Roh Tuhan.
Yang pertama:
Matius 11:11
(11:11) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.

Kalimat ini menunjukkan bahwa Yohanes pembaptis adalah seorang hamba Tuhan yang rendah hati.
Berbeda dengan orang yang berjalan karena keinginan hati (keinginan daging), merasa diri hebat = sombong, dan tinggi hati.

Orang yang mau merendahkan diri akan ditinggikan Tuhan, sebaliknya orang yang meninggikan dirinya akan direndahkan Tuhan.

Yohanes 3:27-28
(3:27) Jawab Yohanes: "Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.
(3:28) Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.

Yohanes pembaptis berkata; “Tidak ada seorang pun  yang dapat membagi sesuatu bagi dirinya kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. Perkataan ini menunjukkan bahwa Yohanes pembaptis adalah seorang hamba Tuhan yang rendah hati.

Kemudian, Yohanes pembaptis berkata; “Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.”, jadi orang yang rendah hati adalah:
-         Orang yang jujur dalam perkataannya.
-         Tidak mengakui kelebihan-kelebihan di dalam dirinya.
Sedangkan orang yang tinggi hati/sombong, perkataan dan perbuatannya selalu di atas.

Yohanes 3:29-30
(3:29) Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
(3:30) Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Supaya Tuhan makin besar kita harus semakin kecil, tetapi kalau kita membesar-besarkan diri, maka Tuhan yang menjadi kecil.
Ini suatu fakta yang tidak dapat dipungkiri, bahwa Yohanes pembaptis adalah seorang hamba Tuhan yang rendah hati.
Agar Tuhan makin besar kita harus mau menjadi kecil, sampai berada di titik nol.
Titik terendah adalah angka 0, bukan angka 1, kalau angka 1 masih ada nilainya, sekalipun angka yang paling kecil.
Titik terendah itu merasa diri tidak bisa dan mampu juga tidak merasa lebih dari orang lain.

Yohanes 3:31-35
(3:31) Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya.
(3:32) Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun yang menerima kesaksian-Nya itu.
(3:33) Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar.
(3:34) Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.
(3:35) Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.

Si pemberita firman bukan saja berdiri di atas mimbar melainkan menjadi surat pujian, surat Kristus yang dapat dibaca oleh semua orang, maka Allah akan memberikan roh-Nya dengan tidak terbatas kepadanya.

Yang kedua:
Yohanes 1:21-23
(1:21) Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!"
(1:22) Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"
(1:23) Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."

Yohanes pembaptis berkata "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."
Yohanes pembaptis dialah yang berseru seru di padang gurun untuk memberitakan berita pertobatan kepada mereka yaitu mereka yang berada di padang gurun. Berarti Yohanes pembaptis mendahulukan pekerjaan Tuhan = berjalan dalam Roh/hidup di dalam Roh.

Matius 11:7-10
(11:7) Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: "Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari?
(11:8) Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja.
(11:9) Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi.
(11:10) Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.

Yang pertama: Dia tidak mendahulukan perkara lahiriah, termasuk pakaian yang halus/mewah.
Yang kedua: Dia berseru-seru di padang gurun, bukan di istana raja.
Yohanes pembaptis, mendahulukan pekerjaan Tuhan, dan merendahkan diri.
Padang gurun itu tandus, kering-kering, tidak menghasilkan apa-apa, namun dia diutus di padang gurun untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan.
Mungkin hari ini kehidupan pribadi lepas pribadi seperti padang gurun, tandus, kering-kering, tidak menghasilkan apa-apa oleh karena kejahatan, kenajisan yang terselubung, tetapi di situlah Yohanes pembaptis, menyerukan firman Tuhan.

Sedangkan anak-anak kerajaan (berada di istana kerajaan) tidak membutuhkan pertobatan.
Yohanes pembaptis diutus ke padang gurun, menyerukan firman Tuhan, supaya padang gurun menjadi subur, tidak ada yang mustahil, sehingga pada saat benih yang ditaburkan (Firman Allah) tumbuh dan berakar serta berbuah, 100, 60, 30 kali lipat.
Itulah bukti bahwa Yohanes pembaptis berjalan di dalam Roh Tuhan.
Bukti yang pertama dia rendah hati, bukti yang kedua ia mendahulukan pekerjaan Tuhan dibanding perkara lahiriah.

Tentang: Berjalan dalam kuasa Elia.
Wahyu 11:1      
(11:1) Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

Tuhan memberikan kuasa kepada Elia sebatang buluh seperti tongkat pengukur, untuk mengukur tiga hal, yaitu:
-           Bait suci Allah à mereka yang hidup di dalam kesucian dan kemurnian.
-           Mezbah à doa penyembahan.
-           Mereka yang beribadah di dalamnya, berarti tekun dalam 3 macam ibadah pokok.
Itulah yang diukur oleh Elia

Wahyu 11:2
(11:2) Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

Sedangkan pelataran Bait Suci sebelah luar tidak diukur karena akan diserahkan kepada bangsa lain (antikris) untuk diinjak-injak selama 42 bulan.
Berarti kita patut bersyukur kepada Tuhan sebab kita dapat menikmati pelayanan dengan kuasa Elia, itu adalah kemurahan Tuhan/kasih karunia.

Wahyu 11:3-6
(11:3) Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
(11:4) Mereka adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.
(11:5) Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu.
(11:6) Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.

Keadaan Elia saat bernubuat dan berkabung selama 1.260 hari (3 tahun setengah), dibagi menjadi dua bagian:
Yang pertama;
-           Keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka.
-           Jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu.
Yang kedua;
-           Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat.
-           Mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah.
-           Mereka mempunyai kuasa untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.
Bagian yang pertama dan bagian yang kedua telah kita terima di minggu-minggu yang lalu.
Kita bersyukur bahwa betul-betul Tuhan sudah mengutus utusan-Nya untuk memulihkan segala sesuatu, sehingga menjadi suatu umat yang layak bagi Tuhan.
Sehingga hari Tuhan itu menjadi hari  yang disiapkan, sedangkan mereka yang bukan berasal dari Allah hari Tuhan menjadi hari pembalasan. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS SEBAGAI KEPALA DAN MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI KITA.

Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment