KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, August 27, 2019

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 30 APRIL 2019


IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 30 APRIL 2019


KITAB KOLOSE
(Seri 48)

Subtema: RAHASIA TABUT PERJANJIAN

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi setiap kehidupan kita, memenuhi tempat ini, Allah berhadirat di tengah-tengah Ibadah Doa Penyembahan ini.

Saya juga tidak lupa menyapa umat Tuhan, anak-anak Tuhan, hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming Youtube Facebook di manapun anda berada, kiranya Tuhan memberkati kita.
Oleh sebab itu dengan rendah hati kita memohon kemurahan Tuhan supaya Tuhan kiranya membukakan firman bagi kita untuk melawat setiap kehidupan kita, memulihkan hidup, nikah, ibadah pelayanan kita, nama Tuhan dipermuliakan.

Kita segera memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 3: 4
(3:4) Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Kalimat yang harus kita perhatikan dari ayat ini adalah: “Apabila Kristus, yang adalah hidup kita
Kristus adalah hidup kita semua, bukan yang lain-lain, bukan uang, harta, kekayaan, kedudukan, pekerjaan, bahkan pendidikan yang tinggi, sebab semuanya itu tidak dapat dijadikan pemimpin yang menjamin hidup kita sebagai anggota tubuh-Nya.

Efesus 1: 22-23
(1:22) Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. (1:23) Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.

Kristus telah diberikan kepada jemaat sebagai Kepala, sedangkan jemaat adalah tubuh-Nya.

Lebih rinci kita memperhatikan tentang KRISTUS ADALAH KEPALA.
Efesus 5: 22-24
(5:22) Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, (5:23) karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. (5:24) Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

Kristus adalah Kepala jemaat, Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Maka kedudukan dari sidang jemaat terlebih dahulu berada di dalam tanda ketundukannya kepada Kristus sebagai Kepala. Oleh sebab itu, layaklah kita mengucap syukur kepada Tuhan sebab Kristus telah diberikan kepada jemaat sebagai Kepala untuk menyelamatkan sidang jemaat sebagai tubuh-Nya.

Bukti bahwa Kristus adalah penyelamat tubuh.
Efesus 5: 26-29
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (5:28) Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. (5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,

Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya bagi jemaat.

Praktek Kristus di dalam mengasihi sidang jemaat ada dua:
YANG PERTAMA: Memandikan sidang jemaat dengan air dan firman.
Berarti dibutuhkan air yang limpah supaya sidang jemaat benar-benar bersih. Kalau seseorang mandi hanya dengan dua tiga gayung, maka ia tidak akan bersih. Maka supaya jemaat betul-betul bersih, dibutuhkan air yang limpah.

Sejenak kita melihat AIR YANG LIMPAH.
Wahyu 22: 1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

“Sungai air kehidupan mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba”, ini berbicara tentang air firman yang limpah.
Sungai air kehidupan ini jernih bagaikan kristal -> firman Allah yang benar dan yang murni dan yang tidak dipalsukan.
Kristal = transparan = terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi, tidak ada yang dipalsukan dalam pemberitaan firman itu sendiri.

2 Korintus 4: 2
(4:2) Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.

Rasul Paulus tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah di tengah-tengah pelayanan-Nya kepada Tuhan, dia tidak memalsukan firman Allah yang dia sampaikan kepada sidang jemaat.

2 Korintus 4: 3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, (4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Rasul Paulus memberitakan cahaya injil tentang kemuliaan Kristus, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, ia tidak memberitakan injil yang tertutup, sebab injil yang tertutup itu berlaku bagi mereka yang ditentukan untuk binasa.
Maka untuk kesekian kali saya sampaikan, biarlah kita mendoakan supaya dalam setiap  pemberitaan firman Tuhan senantiasa Tuhan membukakan rahasia firman-Nya bagi kita semua.

Mazmur 119: 130
(119:130) Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Bila terjadi penyingkapan rahasia firman Tuhan, maka yang terjadi ada dua:
1.     Memberi terang, artinya; tidak ada lagi dosa yang disembunyikan atau tidak ada lagi perbuatan-perbuatan yang tersembunyi, sama artinya dosa dibongkar dengan tuntas.
2.     Memberi pengertian kepada orang bodoh, tujuannya; supaya tidak lagi mengulangi kesalahan-kesalahan sebagai perbuatan bodoh.
Berlakulah bijaksana, jangan berlaku bodoh. Hargailah setiap pembukaan rahasia firman dalam setiap pertemuan ibadah.
Maka kita mutlak, betul-betul sangat membutuhkan pembukaan rahasia firman Tuhan supaya “memberi terang” dan “memberi pengertian kepada orang bodoh”.

Matius 13: 9-11
(13:9) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" (13:10) Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" (13:11) Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.

Kepada murid-murid diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada orang lain tidak. Oleh sebab itu, siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar.

Wahyu 1: 1-2
(1:1) Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa  yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya,  Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes. (1:2) Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.

Wahyu Yesus Kristus diterima oleh Rasul Yohanes dalam suatu penglihatan di pulau Patmos.
Wahyu, artinya; mengungkapkan atau menyingkapkan segala rahasia Kerajaan Sorga.
Pendeknya; Tuhan memberi karunia rahasia Kerajaan Sorga kepada Rasul Yohanes dalam suatu penglihatan di pulau Patmos.

Kitab Wahyu terdiri dari 22 pasal. Dalam pelajaran Tabernakel KITAB WAHYU terkena pada TABUT PERJANJIAN.
Sedangkan arti rohani dari tabut perjanjian ada 2:
1. Takhta Allah.
2. Hubungan nikah antara Kristus sebagai Mempelai Pria dan sidang jemaat sebagai mempelai wanita-Nya berdasarkan kasih.
Kesimpulannya, rahasia kerajaan Sorga ada dua:
1.     Takhta Allah.
2.     Hubungan nikah.

Mari kita memperhatikan dua perkara tersebut.
Tentang: TAKHTA ALLAH.
Yang dimaksud dengan takhta Allah, antara lain;
1.     Mempersembahkan korban kepada Tuhan (Yesaya 57: 15).
2.     Menaikkan puji-pujian kepada Tuhan (Mazmur 22: 4).
3.     Perhimpunan atau perkumpulan dua tiga orang di dalam nama Tuhan (Matius 18: 20).
Jelas kalau kita perhatikan tiga perkara di atas, ketiga-tiganya mengerucut kepada ibadah pelayanan atau suatu kebaktian yang diselenggarakan kepada Tuhan.

1 Timotius 3: 16
(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita”, kalimat ini menunjukkan bahwa salah satu rahasia terbesar adalah rahasia ibadah.
Mengapa salah satu rahasia terbesar adalah rahasia ibadah? Karena lewat ibadah inilah kita boleh mengerti dan mengenal pribadi Yesus, Anak Allah seutuhnya, dalam tanda pengalaman kematian-Nya, dan dalam tanda pengalaman kebangkitan-Nya, sampai pada akhirnya dalam tanda kemuliaan-Nya.

Adapun pengalaman kematian dari Yesus, Anak Allah, disaksikan oleh Roh Allah. Oleh sebab itu, kita tidak boleh akal-akalan di dalam beribadah kepada Tuhan, kita tidak boleh akal-akalan dalam melayani Tuhan, kita tidak boleh akal-akalan dalam melayani pekerjaan Tuhan. Kita tidak boleh melayani disertai dengan hawa nafsu, yaitu keinginan-keinginan daging yang jahat, sebab kalau kita melayani disertai dengan keinginan daging yang jahat, maka saat itu Roh Tuhan berduka.
Jadi pengalaman kematian itu tidak boleh palsu, harus betul-betul disaksikan oleh Roh Tuhan itu sendiri.

Saat beribadah dan melayani Tuhan, kita bisa mengakal-akali manusia tetapi Roh Tuhan tidak bisa. Siapa yang mau hidup di dalam Roh Tuhan, jujurlah kepada Roh Tuhan, jangan hanya bertindak supaya dilihat baik oleh manusia, tetapi yang benar adalah pengalaman kematian itu harus disaksikan oleh Roh Tuhan.

Kemudian, pengalaman kebangkitan Yesus, Anak Allah, disaksikan oleh para malaikat-malaikat, yaitu hamba-hamba Tuhan, kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal, yaitu bangsa kafir, dan kebangkitan-Nya itu dipercaya di dalam dunia.
Coba kita lihat itu, apakah terbukti atau tidak?

1 Korintus 15: 4-9
(15:4) bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; (15:5) bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. (15:6) Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. (15:7) Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. (15:8) Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. (15:9) Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.

Kebangkitan Yesus, Anak Allah, disaksikan oleh malaikat-malaikat, yaitu hamba-hamba Tuhan; disaksikan oleh dua belas rasul, disaksikan oleh lima ratus saudara sekaligus, dan yang terakhir, disaksikan oleh Rasul Paulus.

Kemudian kebangkitan-Nya itu diberitakan oleh para malaikat, diberitakan oleh hamba-hamba Tuhan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bangsa kafir, dan yang dipercayai di dalam dunia ini.
Jadi kebangkitan-Nya tidak palsu dan dipercayai dalam dunia ini, karena pengalaman kematian-Nya juga tidak palsu, serta yang memberitakannya adalah betul-betul hamba Tuhan yang dapat dipercayai.
Dan akhirnya diangkat dalam kemuliaan, Ia duduk di sebelah kanan yang Maha Besar, di tempat tinggi.

Kesimpulannya; ibadah pelayanan yang kita kerjakan di atas muka bumi ini adalah takhta Allah.
Ada dua rahasia terbesar, yang pertama adalah rahasia ibadah. Agunglah rahasia ibadah ini karena lewat ibadah ini kita boleh mengerti dan mengenal pribadi Yesus Kristus seutuhnya dalam tanda pengalaman kematian-Nya, dalam tanda pengalaman kebangkitan-Nya dan dalam tanda kemuliaan-Nya.
Ibadah inilah takhta Allah. Kalau kita tidak ada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini, sedikitpun kita tidak akan mengenal pribadi Yesus Kristus dalam tanda pengalaman kematian-Nya, dalam tanda pengalaman kebangkitan-Nya, dalam tanda kemuliaan-Nya. Itulah rahasia Kerajaan Sorga, itulah Wahyu.

Tentang: HUBUNGAN NIKAH.
Efesus 5: 31-33
(5:31) Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. (5:32) Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. (5:33) Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.

Rasul Paulus berkata: “Rahasia ini besar”, berarti ini adalah rahasia kedua yang terbesar, yaitu: hubungan Kristus dan jemaat.
Kemudian kalau kita perhatikan hubungan Kristus dan jemaat adalah hubungan nikah, sesuai dengan apa yang tertulis dalam Efesus 5: 31, laki-laki akan bersatu dengan perempuan.
Jadi hubungan antara Kristus dan jemaat adalah hubungan nikah. Kristus adalah mempelai laki-laki, sedangkan sidang jemaat adalah mempelai perempuan-Nya. Jadi, hubungan nikah adalah salah satu dari dua rahasia Kerajaan Sorga yang terbesar.

Wahyu 19: 6-8
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. (19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

Perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini akan berakhir dalam pesta nikah Anak Domba. Yesus akan tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, sedangkan sidang jemaat akan tampil sebagai mempelai wanita-Nya.
Salomo sendiri menceritakan itu dalam Amsal 30: 19, bahwa perjalanan rohani kita akan berakhir dalam sebuah pesta nikah; yang diawali dengan jalan rajawali di udara, kemudian jalan ular di atas cadas, kemudian jalan kapal di atas laut, dan yang terakhir jalan laki-laki dengan seorang gadis.

Jadi, terkait dengan rahasia yang kedua ini, perjalanan rohani kita tidak mungkin berakhir dalam sebuah pesta nikah Anak Domba kalau kita tidak menikmati firman Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel.
Kita bersyukur, kita boleh menikmati firman pengajaran yang rahasianya dibukakan dalam terangnya Roh-El Kudus, supaya kita boleh mengerti tentang rahasia yang terbesar yang kedua, itulah rahasia nikah (hubungan nikah) antara Kristus dan jemaat.
Jangan kita anti dengan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, justru kita bersyukur, sebab lewat geraknya Pengajaran Mempelai ini akan membawa kita masuk dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi tubuh mempelai, kelak berada dalam pesta nikah Anak Domba.
Orang yang membenci Pengajaran Mempelai suatu kali nanti akan menyesal.

Tadi, kitab Wahyu dalam pola Tabernakel terkena pada tabut perjanjian.

Yosua 3: 1-4
(3:1) Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang. (3:2) Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan, (3:3) dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya -- (3:4) hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."

Gerak dan arah dari Tabut Perjanjian itu harus menjadi pusat perhatian dari bangsa Israel dan mereka harus mengikutinya, sebab jalan itu belum pernah mereka lalui.
Pendeknya, tabut perjanjian yang berbicara tentang TAKHTA ALLAH dan HUBUNGAN NIKAH adalah pembuka jalan baru untuk masuk dalam Kerajaan Sorga.
Biarlah senantiasa kita mengikuti geraknya pengajaran mempelai dalam terang Tabernakel yang akan membawa kita masuk dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna menjadi sidang mempelai wanita Tuhan, kelak berada dalam pesta nikah Anak Domba sebagai sasaran akhir dari perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini.

Jadi, gerak dan arah tabut perjanjian itu harus menjadi pusat perhatian bangsa Israel, harus juga menjadi pusat perhatian kehidupan kita, dan kita terus mengikuti geraknya pengajaran mempelai dalam terang Tabernakel, itulah nanti yang akan membawa kita masuk di dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi sidang mempelai Tuhan, kelak dalam pesta nikah Anak Domba.

Berarti, kitab Wahyu ini merupakan suatu jalan yang baru, yang belum pernah dilalui.
Wahyu merupakan ungkapan tentang rahasia Kerajaan Sorga, sedangkan rahasia yang terbesar adalah rahasia ibadah (takhta Allah) dan hubungan Kristus dan jemaat (hubungan nikah).
Jadi betul-betul, antara kitab Wahyu dan tabut perjanjian sama-sama membawa kehidupan gereja untuk masuk di dalam pesta nikah Anak Domba, ikuti saja geraknya.

Pendeknya, langkah-langkah yang Tuhan tentukan dalam Yosua 3 ini adalah:
1.     Melihat tabut perjanjian
2.     Mengikuti gerak tabut perjanjian
3.     Mengetahui jalan yang ditempuh

Sekarang kita bandingkan dengan Wahyu 1: 3
Wahyu 1: 3
(1:3) Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

Inilah sistem dalam menuntun manusia; membaca, kemudian mendengarkan nubuat ini, kemudian yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya.
Seperti tabut perjanjian menuntun bangsa Israel di padang gurun;
1.  Melihat tabut perjanjian lewat mendengar dan memperhatikan firman Tuhan.
2.  Mengikuti tabut perjanjian, berarti menuruti dan melakukan firman Tuhan.
3.  Kita akan mengetahui jalan mana yang harus kita tempuh.

Tidak ada orang yang mengetahui jalan untuk masuk Kerajaan Sorga, oleh sebab itu, ikuti geraknya pengajaran mempelai. Tuhan sudah menyatakan rahasia Tuhan Yesus Kristus, yaitu Wahyu, kepada kita. Dalam pola Tabernakel, Wahyu terkena pada tabut perjanjian, dan tabut inilah yang menjadi pusat perhatian kita dalam mengikuti Tuhan Yesus Kristus.

Sistem Tuhan ini sangat bertentangan dengan sistem manusia yang selalu ingin tahu terlebih dahulu baru mengikuti, tetapi jalan manusia tidak sama dengan jalan Tuhan. Jadi, kitalah yang harus mengikuti sistemnya Tuhan Yesus Kristus.

2 Korintus 4: 5
(4:5) Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus.

Rasul Paulus berkata: “bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus
Jadi betul-betul Rasul Paulus ini memberitakan firman yang benar dan murni, itulah sungai air kehidupan lewat cahaya injil tentang kemuliaan Kristus, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, atau disebut firman yang limpah, yang berkuasa untuk mengadakan penyucian, oleh air dan firman, sedangkan firman Tuhan yang ditambahkan dan firman Tuhan yang dikurangkan itu disampaikan menurut kehendak manusia.

Firman yang ditambahkan, artinya; menyampaikan satu dua ayat firman ditambahkan dengan cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, filsafat kosong, dan lain sebagainya.
Kalau hamba Tuhan menyampaikan satu dua ayat lalu ditambahkan dengan pengalaman hidupnya, belum tentu pengalaman hidupnya itu Roh dan nubuat, sedangkan kesaksian Yesus adalah Roh dan nubat yang pasti tergenapi.
Kemudian firman yang dikurangkan, artinya; pengajaran salib diganti dengan dua hal;
1.  Diganti dengan teori kemakmuran, artinya; orang Kristen tidak boleh miskin, harus kaya. Memang sistem pelayanan seperti ini mempunyai daya tarik kepada orang-orang yang kaya, yang pikirannya dibutakan oleh ilah zaman ini, yang hati dan pikirannya terikat oleh perkara lahiriah.
2.  Diganti dengan tanda-tanda heran atau mujizat-mujizat, tetapi salib tidak ditegakkan di tengah ibadah pelayanannya di hadapan Tuhan.

Tetapi kita melihat, firman yang limpah, itulah sungai air kehidupan, jernih bagaikan kristal. Firman itu tidak ada dipalsukan, tidak licik karena ia tidak memalsukan firman Allah yang disampaikan itu.
Rasul Paulus melayani Tuhan oleh karena kehendak Tuhan, dia melayani Tuhan bukan karena kehendaknya. Kita juga melayani Tuhan harus sesuai kehendak Tuhan, bukan sesuai kehendak kita supaya nanti ibadah pelayanan kita ini betul-betul menyukakan hati Tuhan, maka ibadah yang disertai dengan hawa nafsu dan keinginan daging yang jahat, itu akan membuat Roh Kudus berduka.
Rasul Paulus menyampaikan cahaya injil tentang kemuliaan Kristus sesuai dengan kehendak Allah, bukan sesuai dengan kehendak manusia dengan kelicikannya yang akhirnya memalsukan firman Allah yang disampaikan itu.

2 Korintus 4: 6
(4:6) Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.

Kuasa dari cahaya injil tentang kemuliaan Kristus (firman pengajarna yang rahasianya dibukakan) adalah dari dalam gelap akan terbit terang, artinya; kita terlepas dari kegelapan dosa dan berada dalam terang yang ajaib.
Apa pekerjaan dari orang-orang terang? Untuk memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia. Karya Allah yang terbesar adalah salib di Golgota, itu yang kita beritakan, tidak memberitakan yang lain-lain, baik dalam perkataan, baik dalam solah tingkah, gerak-gerik, semuanya yang diberitakan soal Salib, itulah tandanya dari dalam gelap akan terbit terang.

Jadi kita bersyukur kepada Tuhan bahwa Kristus adalah Kepala, Dialah yang menyelamatkan tubuh, sebab Dia sangat mengasihi kehidupan kita.
Praktek mengasihi kehidupan kita yang pertama adalah dimandikan, disucikan oleh air firman yang limpah, itulah sungai air kehidupan, jernih bagaikan kristal, berarti tidak dipalsukan. Rasul Paulus menyampaikan firman yang benar dan murni, tidak dipalsukan, karena dia melayani Tuhan sesuai dengan kehendak Tuhan, bukan kehendak manusia, tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan.
Kita juga tidak boleh melayani sesuai kehendak manusia, mulai dari kita berpakaian, mulai dari kita berdandan dari ujung rambut sampai ujung kaki, mulai dari mengerjakan pekerjaan Tuhan, mulai dari kita berkorban tidak sedikitpun ada suara daging, karena orang kikir akan mendatangkan kerugian. Orang kikir, orang yang pelit akan mendatangkan ketidakadilan kepada sesamanya.
Biarlah kita melayani betul-betul dalam urapan dan kuat kuasa Roh Kudus. Biarlah semua kita kerjakan karena pimpinan Roh Tuhan, tidak ada campuran-campuran suara daging, supaya dalam berkorban kita tidak hitung-hitungan, tidak dikuasai oleh roh kikir, tidak dikuasai oleh roh-roh penyembahan berhala yang lain dan sebagainya. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang



No comments:

Post a Comment