KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, August 26, 2019

IBADAH RAYA MINGGU, 28 APRIL 2019


IBADAH RAYA MINGGU, 28 APRIL 2019


KITAB WAHYU
(Seri 92)

Subtema: PEMBUKAAN RAHASIA FIRMAN MEMBAWA KITA MENJADI PERAWAN SUCI

Shalom.
Salam sejahtera kiranya kebahagiaan dari sorga memenuhi setiap hidup kita, ibadah dan pelayanan ini, nikah dan rumah tangga kita sekaliannya.
Saya juga tidak lupa menyapa umat Tuhan dan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming (video internet), Youtube, Facebook di manapun anda berada, kita berdoa mohon kemurahan Tuhan supaya Tuhan membukakan rahasia firman-Nya untuk memulihkan segala sesuatu.

Kita segera memperhatikan firmna penggembalaan untuk ibadah Raya Minggu dari Wahyu 10.
Wahyu 10: 3
(10:3) dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.

Di dalam kitab Wahyu ada tujuh kali bunyi guruh menderu terdengar, yaitu:
1. Wahyu 4: 5
2. Wahyu 8: 5
3. Wahyu 10: 3
4. Wahyu 11: 19
5. Wahyu 14: 2
6. Wahyu 16: 18
7. Wahyu 19: 6

Sekarang kita akan memperhatikan tentang BUNYI GURUH YANG KETUJUH (Seri Ketujuh)
Wahyu 19: 6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Suara himpunan besar orang banyak seperti deru guruh yang hebat, inilah bunyi deru guruh yang ketujuh.
Lalu suara himpunan besar orang banyak itu, katanya: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia
Demikianlah deru guruh ketujuh terdengar sebagai deru guruh yang terakhir.

Deru guruh yang hebat ini terbagi atas dua bagian.
Yang Pertama: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja” Bagian yang pertama ini telah diterangkan untuk beberapa kali pemberitaan firman.
Yang Kedua:Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia” Dari seruan yang kedua ini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa gereja Tuhan atau sidang mempelai Tuhan telah melewati sebuah perjalanan panjang yang penuh perjuangan, sebab memang akhir dari perjalan rohani kita di atas muka bumi adalah pesta nikah Anak Domba, sebuah perjalanan panjang yang penuh perjuangan.

Sejenak kita akan melihat; tahap demi tahap jalan-jalan yang harus kita lalui tersebut.
Amsal 30: 17
(30:17) Mata yang mengolok-olok ayah, dan enggan mendengarkan ibu akan dipatuk gagak lembah dan dimakan anak rajawali.

Hati-hati, orang yang menolak pengajaran mempelai akan dipatok gagak lembah dan dimakan anak rajawali.
-    Dipatok gagak lembah -> orang yang terikat dengan perkara-perkara di bawah dan perkara lahiriah.
-    Dimakan anak rajawali -> orang yang hidup menurut hawa nafsu, yaitu keinginan-keinginan daging yang jahat.
Inilah orang-orang yang tidak menghargai Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel.
Oleh sebab itu, jangan kita menyimpang ke kiri dan ke kanan hanya karena perkara di bawah, perkara lahiriah.

Amsal 30: 18-19
(30:18) Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti: (30:19) jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.

Ada tiga hal yang mengherankan bahkan empat hal yang tidak dapat dimengerti oleh Salomo:
1. Jalan rajawali di udara -> kemuliaan dan keagungan Yesus sebagai RAJA.
2. Jalan ular di atas cadas -> sengsara Yesus sebagai MANUSIA.
3. Jalan kapal di tengah-tengah laut -> kebangkitan Yesus sebagai HAMBA.
4. Jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.
Inilah jalan-jalan yang harus dilalui tahap demi tahap. Jalan ini sangat mengherankan raja Salomo, bahkan jalan-jalan ini tidak dapat dimengeri oleh Salomo sekalipun Salomo seorang yang penuh dengan hikmat dari sorga, dari Allah.
Oleh sebab itu, dalam mengikuti Tuhan atau menempuh jalan-jalan Tuhan, tidak bisa menggunakan akal dan pikiran manusia, tidak juga bisa mengandalkan kekuatan dari manusia daging itu sendiri selain hanya menyerah kepada kehendak Tuhan saja.

Hal yang Keempat: JALAN SEORANG LAKI-LAKI DENGAN SEORANG GADIS.
Kalau beberapa waktu lalu kita sudah mengadakan kunjungan di Rantauprapat, dua sesi pemberitaan firman Tuhan pagi dan sore, kemudian di Duri satu sesi pemberitaan firman Tuhan, lalu satu sesi di Kandis, tetapi tidak lama lagi di bulan tujuh kita akan mengadakan kebaktian persekutuan; Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT) di Tanjungbalai, Karimun, maka biarlah kiranya nanti kita menopang dengan sungguh-sungguh. Menopang dalam kebenaran, menopang dalam kesucian, lahir batin harus menopang persekutuan di sana.
Jangan sampai tubuh kita ada di sana, tetapi batin tidak menopang, dan pada akhirnya Tuhan akan melihat pelayanan itu berkenan atau tidak. Saya sudah sampaikan ajaran ini, mulai dari ragi yang lama yaitu keburukan dan kejahatan, kemudian secara khusus ada tiga ragi;
-    Ragi Farisi, yaitu KEMUNAFIKAN. Pelayanan yang seperti ini tidak berkenan di hadapan Tuhan.
-    Ragi Saduki; TIDAK PERCAYA ADANYA KEBANGKITAN, sehingga hidup dalam dosa kejahatan dan kenajisan.
-    Ragi Herodes; penuh dengan KEBENCIAN.
Kiranya kita menopang persekutuan-persekutuan yang akan diselenggarakan dengan tanpa ragi.

Jadi, HAL KEEMPAT: “jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis”, jelas ini adalah perjalanan Mempelai.
Yesus, Anak Allah, Dialah Mempelai Laki-Laki Sorga ingin berjalan dengan mempelai perempuan-Nya, yaitu gereja Tuhan yang sempurna. Ini kerinduan Tuhan. Maka jangan hanya dimengerti, firman Allah jangan hanya dicatat, tetapi firman itu harus dimeteraikan oleh Roh Kudus di dalam loh-loh daging, dan ditukik di dalam hati kita sekaliannya, supaya perkataan dan  perbuatan (gerak-gerik) dari kepala sampai ujung kaki semuanya atas pimpinan Roh Kudus.

Jelas ini adalah perjalanan mempelai. Yesus Anak Allah, Dialah Mempelai Laki-Laki Sorga, ingin berjalan dengan mempelai perempuan-Nya, yaitu gereja Tuhan yang sempurna.

2 Korintus 11: 2
(11:2) Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Dalam tulisannya kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus berkata: “Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus
Berarti dalam hal ini, Rasul Paulus sangat memahami betul apa yang menjadi kerinduan Yesus, Anak Allah, Dialah Mempelai Laki-Laki Sorga yang betul-betul merindukan untuk berjalan dengan mempelai perempuan-Nya. Ini kerinduan-Nya.

Syaratnya: Tampil sebagai perawan suci kepada Kristus.
Perawan suci, artinya; suci di atas suci, atau disebut maha suci, sehingga menjadi sama dengan Dia, sederajat dengan Dia.

2 Korintus 11: 3-4
(11:3) Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya. (11:4) Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.

Untuk membawa kita sampai kepada perawan suci, harus memperhatikan dua hal.
1.   Pikiran dan pengertian kita tidak boleh disesatkan dari kesetiaan kita yang sejati kepada Kristus.
      Pendeknya; Kristus harus tetap menjadi kepala.
2.   Kita dituntut untuk menjadi sabar.
      Sabar, maksudnya; jangan cepat-cepat atau jangan buru-buru menerima berita yang lain, secara khusus berita tentang;
-   Yesus yang lain. Tandanya; menolak salib, tujuannya; untuk  bebas berbuat kejahatan dan pemberontakan-pemberontakan kepada Tuhan, seperti Yesus Barabas, dia bebas dari salib, dia seorang penjahat, dia seorang pemberontak.
-   Roh yang lain, yaitu roh antikris (roh jual beli). Tandanya; dikuasai oleh kekuatiran soal apa yang akan dimakan, diminum dan dipakai.
    Injil yang lain. Tandanya; menyampaikan firman yang ditambahkan dan dikurangkan.
·     Ditambahkan, berarti; menyampaikan satu dua ayat lalu ditambahkan dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul dan filsafat-filsafat kosong.
·     Dikurangkan, artinya; pemberitaan firman tentang salib diganti dengan teori-teori kemakmuran dan tanda-tanda mujizat.
Oleh sebab itu, kita dituntut untuk menjadi kehidupan yang sabar. Jangan cepat-cepat menerima berita yang lain.

Lebih jauh kita memperhatikan tentang PERAWAN SUCI.
Wahyu 14: 3
(14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

Kehidupan 144.000 orang adalah kehidupan yang telah ditebus dari bumi, dan mereka itu adalah inti dari mempelai wanita Tuhan. Inilah suatu kehidupan yang betul-betul menjunjung tinggi korban Kristus, mengerti tentang nilai dari ketebusan.
Tandanya: dosa yang banyak itu banyak diampuni, sehingga dia banyak berbuat kasih kepada Tuhan.

Wahyu 14: 4
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

Kemudian, “144.000 orang tersebut murni sama seperti perawan”, sebab mereka tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan. Ini bukan hanya pencemaran dalam bentuk kenajisan, perzinahan biasa, tetapi jauh lebih dalam dari itu.
Pertanyaannya: siapakah perepuan-perempuan itu? Jawabnya adalah itulah dua perempuan yang ditulis dalam kitab Wahyu, antara lain;
1.  Pelacur besar atau Babel besar, disebut juga perempuan kekejian di bumi (Wahyu 17: 1-6)
     Hati-hati dengan dosa kenajisan. Mungkin tubuh kita tidak berbuat sesuatu yang najis tetapi kalau batin liar, itu sama dengan pelacur rohani, ini yang merusak gereja Tuhan.
2.  Perempuan Izebel dengan pengajaran sesatnya (Wahyu 2: 20).
     Izebel ini mengajar dan menyesatkan hamba-hamba Tuhan.

2 Korintus 11: 3
(11:3) Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

Jelas sekali di sini dikatakan; “Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.” Dimulai dari taman Firdaus, menjatuhkan satu keluarga, itulah Adam dan Hawa, kemudian nanti zaman Firaun memperdaya satu bangsa di Mesir, itulah bangsa Israel, sampai pada akhirnya di zaman akhir ini Setan berupaya untuk memperdayakan semua bangsa di dunia ini.
Jadi perempuan-perempuan ini berusaha untuk menggagalkan pesta nikah Anak Domba, itulah pelacur besar (Bebel besar) dan Izebel dengan ajaran sesatnya. Ini bukan dosa biasa yang sekedar kenajisan, perzinahan, penyembahan berhala biasa, tetapi lebih dari itu, tujuannya; berupaya menggagalkan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna yaitu; pesta nikah Anak Domba.

Maka sadarilah, apa yang baik, terimalah itu dengan bijaksana. Kalau tidak baik, tolaklah, karena kita memiliki akal dan pikiran dengan penuh kebijaksanaan. Sudah tahu yang baik tetapi sengaja melanggar yang baik, itu adalah kebebalan.

Kita kembali membaca ...
Wahyu 14: 4-5
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. (14:5) Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

144.000 orang yang ditebus dari bumi “murni sama seperti perawan” karena tidak mencemarkan diri dengan perempuan-perempuan.

Kemudian 144.000 orang yang telah ditebus dari bumi;
1.   Mereka senantiasa mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.
Syarat untuk mengikuti Tuhan adalah
-  Sangkal diri. Menyangkal segala kelebihan-kelebihan yang ada di dalam diri = tidak bermegah dengan kelebihan-kelebihan yang kita punya.
-  Memikul salibnya, berarti; bertanggung jawab dengan tugas pelayanan yang dipercayakan oleh Tuhan. Kita memiliki bahu dan Tuhan menaruh tanggung jawab di atasnya untuk kita pikul bersama-sama.
-  Mengikut Tuhan, sama artinya masuk di dalam pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
2.   Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba -> imamat rajani (Wahyu 5: 9-10, Wahyu 1: 5-6).
      Setelah mereka ditebus oleh darah Anak Domba selanjutnya Ia membuat mereka menjadi suatu kerajaan dan imam-imam bagi Allah, tujuannya; untuk memerintah sebagai raja di bumi.
3.   Di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta, menunjuk kehidupan yang diurapi Roh Kudus.
      Suatu kehidupan yang dikuasai dan dipimpin oleh Roh Kudus, maka di dalam dirinya tidak ada dusta, bukan hanya perkataannya, tetapi sikap dan perbuatannya tidak ada kepalsuan di dalam dirinya.
4.   Mereka tidak bercela, ini menunjuk kehidupan yang senantiasa disucikan oleh air dan firman yang limpah (Efesus 5: 26).

Praktek untuk sampai kepada perawan suci.
2 Korintus 4: 3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, (4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Cahaya injil tentang kemuliaan Kristus. Artinya; firman pengajaran yang rahasianya dibukakan. Kuasa dari pembukaan firman, membawa kita kembali kepada wujud yang semula yaitu sama mulia dengan Allah (gambaran Allah).
Maka kita sangat membutuhkan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, tidak boleh tidak. Kita terus berdoa supaya Tuhan senantiasa membukakan rahasia firman dalam setiap pertemuan ibadah-ibadah, sebab firman pengajaran yang rahasianya dibukakan adalah roti tanpa ragi, disebut juga roti sulung. Ini yang akan membawa kita sampai kepada gambaran  Allah, sama mulia dengan Tuhan.

Ketika Tuhan menampakkan diri kepada raja Salomo, dia meminta hikmat dari Tuhan.
Pemberitaan firman tentang salib adalah hikmat Allah dan kekuatan Allah. Yesus telah menyerahkan segenap hidup-Nya untuk dipecah-pecahkan di atas kayu salib, itulah hikmat Allah, itulah pembukaan rahasia firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Lalu Tuhan kembali menampakkan dirinya kepada Salomo untuk yang kedua kalinya setelah Salomo mendirikan rumah Tuhan, lalu membawa tabut perjanjian itu masuk sampai ke Ruangan Maha Suci. Di dalam tabut perjanjian itu hanya terdiri dua loh batu, sehingga bait Allah, rumah Tuhan yang sudah selesai dibangun itu penuh dengan kemuliaan Allah. Apa tandanya ruangan itu penuh kemuliaan Allah? Kita tidak sanggup berdiri, tidak ada kuasa lagi untuk berbuat dosa.
Loh batu yang pertama telah dipecah-pecahkan, itulah hikmat Allah, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan. Kemudian dua loh batu yang kedua itu ada di dalam tabut perjanjian, di mana tabut itu sudah dibawa masuk ke dalam Ruangan Maha Suci penuh dengan kemuliaan Allah.
Jadi jelas sekali bahwa cahaya injil tentang kemuliaan Kristus betul-betul akan membawa kita kembali pada wujud semula, segambar serupa dengan Allah. Itulah dua loh batu yang kedua yang berada di dalam tabut perjanjian itu.
Kedatangan Yesus yang kedua kali Dia akan tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga di dalam kesempurnaan, di dalam kemuliaan-Nya yang luar biasa.

Maka kita tidak boleh berhenti berdoa, untuk meminta pembukaan rahasia firman kepada Tuhan, itu pokok utama kita. Kita sangat membutuhkan cahaya injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambar Allah.
Setelah saya mendapatkan pengertian tentang Salomo ini, saya sangat bersyukur sekali kepada Tuhan. Berarti pokok utama kita dalam doa adalah pembukaan rahasia firman Allah. Itu nanti yang akan membawa kita segambar serupa dengan Allah.

Loh batu pertama yang dipecahkan itulah pribadi Yesus yang sudah memecahkan segenap hidup-Nya di atas kayu salib, itulah hikmat, itulah pembukaan rahasia firman. Loh batu yang kedua ada dalam kemuliaan, Yesus tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.
Jadi kita tentu bersyukur kepada Tuhan, kalau injil itu tertutup maka tertutup bagi mereka yang ditentukan untuk binasa. Ayo kita doakan terus supaya menyatakan terus cahaya injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah.

1 Raja-Raja 3: 4
(3:4) Pada suatu hari raja pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan korban, sebab di situlah bukit pengorbanan yang paling besar; seribu korban bakaran dipersembahkan Salomo di atas mezbah itu. (3:5) Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu."

Pada saat Salomo mempersembahkan korban di bukit pengorbanan yang ada di Gibeon, di situlah Tuhan menampakkan diri kepada Salomo untuk yang pertama kali. Dalam kesempatan itu, Salomo meminta hikmat kepada Tuhan.

1 Raja-Raja 3: 11
(3:11) Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, (3:12) maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau.

Salomo meminta hikmat dari Tuhan dan itu baik di pemandangan Tuhan.
Salomo tidak meminta umur panjang, tidak meminta kekayaan, tidak meminta nyawa musuh, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, untuk dapat menyelesaikan masalah dalam segala perkara, dan untuk menyelesaikan persoalan serumit apapun di atas muka bumi ini.
Pokok utama kita dalam doa yang pertama-tama: kiranya supaya Tuhan selalu membukakan rahasia firman. Jadi bukan minta kekayaan, bukan minta umur panjang, bukan minta yang lain-lain. Salomo meminta hikmat atau firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, menunjuk pemberitaan injil tentang salib itulah hikmat Allah.

Kita bandingkan dengan ...
1 Raja-Raja 9: 1-3
(9:1) Ketika Salomo selesai mendirikan rumah TUHAN dan istana raja dan membuat segala yang diinginkannya, (9:2) maka TUHAN menampakkan diri kepada Salomo untuk kedua kalinya seperti Ia sudah menampakkan diri kepadanya di Gibeon. (9:3) Firman TUHAN kepadanya: "Telah Kudengar doa dan permohonanmu yang kausampaikan ke hadapan-Ku; Aku telah menguduskan rumah yang kaudirikan ini untuk membuat nama-Ku tinggal di situ sampai selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa.

Tuhan menampakkan diri kepada Salomo untuk yang kedua kalinya, setelah Salomo selesai mendirikan Bait Allah (rumah Tuhan), tempat kediaman Allah untuk selama-lamanya.

1 Raja-Raja 8: 9-13
(8:9) Dalam tabut itu tidak ada apa-apa selain dari kedua loh batu yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung Horeb, yakni loh-loh batu bertuliskan perjanjian yang diadakan TUHAN dengan orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir. (8:10) Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi rumah TUHAN, (8:11) sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN. (8:12) Pada waktu itu berkatalah Salomo: “TUHAN telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman. (8:13) Sekarang, aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat Engkau menetap selama-lamanya.”

Setelah Salomo selesai mendirikan rumah Tuhan, maka tabut perjanjian itu dipindahkan ke dalam Ruangan Maha Suci. Sementara di dalam tabut perjanjian itu tidak ada apa-apa selain kedua loh batu yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung Horeb, itulah loh batu yang kedua.
Jadi, hikmat ini nanti, selain menyelesaikan perkara, persoalan di atas muka bumi ini, juga dapat menyelesaikan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, itulah sidang mempelai Tuhan yang kelak nanti berada dalam pesta nikah Anak Domba, kelak dalam kemuliaan Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.

Ketika tabut itu dipindahkan ke Ruangan Maha Suci, maka ruangan itu penuh dengan kemuliaan Allah, sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian di ruangan itu oleh karena awan itu.  Kita tidak bisa lagi berbuat apa-apa karena Bait Allah itu penuh dengan kemuliaan Allah.
Kalau kehidupan seseorang penuh dengan kemuliaan Allah, kita tidak berdaya lagi untuk mengandalkan daging dan keinginannya, daging tidak bersuara lagi untuk memuaskan hawa nafsu dan keinginan-keinginannya yang jahat.

Maka kita patut bersyukur;
-    Kedua loh batu yang pertama yang dipecahkan di atas kayu salib itulah hikmat Allah.
-    Kedua koh batu yang kedua itulah kemuliaan Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Oleh sebab itu, pokok doa kita yang terutama adalah supaya Tuhan menyatakan cahaya injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah, itu yang akan membawa kita kembali kepada wujud semula, segambar serupa dengan Allah, sama mulia dengan Tuhan.

2 Korintus 4: 5-6
(4:5) Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus. (4:6) Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.

Kalau kita sudah sampai pada kemuliaan Allah, maka cahaya kemuliaan itu juga terpancar dari wajah kita masing-masing.
Dari dalam gelap akan terbit terang dan itu yang membuat kita berada dalam terang sehingga kemuliaan itu betul-betul terpancar dari wajah kita masing-masing.

Kalau Tuhan sudah menampakkan diri, hargailah pembukaan rahasia firman, seperti Salomo menghargai pembukaan rahasia firman, kemudian pembukaan rahasia firman menyelesaikan perkara/masalah, nikah yang hancur, sampai terwujudnya nanti pembangunan tubuh. Barulah nanti Yesus menampakkan diri di dalam kemuliaan-Nya untuk yang kedua kali tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, di situ kita tidak lagi berdaya, tidak sanggup lagi berbuat sesuatu yang sifatnya menurut hawa nafsu dan keinginan daging yang jahat.

Jadi, pokok doa yang pertama adalah pembukaan rahasia firman, cahaya injil tentang kemuliaan, itulah yang membawa kita kembali segambar serupa dengan Allah.

Ibrani 1: 2-3
(1:2) maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. (1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan sanggup menyelesaikan masalah, mengadakan penyucian terhadap dosa, menyelesaikan semua perkara sampai akhirnya duduk di sebelah kanan Allah yang Maha Besar, bersanding dengan Dia.

Kita lihat jemaat di Sardis.
Wahyu 3: 3-4
(3:3) Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu. (3:4) Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.

Di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya, mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih karena mereka adalah layak untuk itu. Jalan seorang laki-laki adalah dengan seorang gadis.

Wahyu 3: 21
(3:21) Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Kemudian tidak berhenti sampai di situ, kerinduan Tuhan: Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Nya, bersanding dengan Tuhan, berarti menjadi mempelai wanitanya Tuhan. Ini adalah kerinduan dari Tuhan; jalan seorang laki-laki adalah seorang gadis.
Biarlah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan ini betul-betul membawa kita masuk dalam pembentukan tubuh Kristus, menjadi sidang mempelai wanita Tuhan,  kerohanian itu sudah sederajat, sekualitas dengan Mempelai Laki-Laki Sorga, sehingga barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku, bersanding dengan Dia, menjadi mempelai wanita Tuhan. AmIn.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment