KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, August 14, 2019

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 11 APRIL 2019



IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 11 APRIL 2019
 
KITAB RUT
(Seri: 46)

Subtema: “SISTEM PERADILAN DARI SORGA”

Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi setiap kehidupan kita, dan biarlah kiranya Tuhan memberkati kita lewat pembukaan firman-Nya malam ini. Malam ini adalah Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, didalam maupun diluar negeri, dimanapun anda berada, kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya. Kita berdoa, kita mohonkan kemurahan Tuhan supaya Tuhan membukakan firman-Nya bagi kita, Tuhan membukakan tingkap-tingkap sorga, yang tidak ada menjadi ada, segala kemustahilan dilenyapkan.

Kita segera memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari Rut 2:8-9.
Rut 2:8-9
(2:8) Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku! Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerjaku perempuan. (2:9) Lihat saja ke ladang yang sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang. Sebab aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang dicedok oleh pengerja-pengerja itu."

Untuk bekerja di ladang Boas, Rut terlebih dahulu dibekali dan diperlengkapi dengan kata lain Rut diyakinkan oleh Boas rohani yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Tujuannya; supaya Rut tetap bertahan dan kuat di dalam melayani Tuhan dan pekerjaannya.

2 Tesalonika 3:3
(3:3) Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.

“Tetapi Tuhan adalah setia.” Tanda kesetiaan Tuhan bagi gereja-Nya, terkhusus imam-imam yang melayani Tuhan ada dua, yaitu:
1.   Ia akan menguatkan hati kita.
Saudaraku kelebihan dari orang-orang yang melayani Tuhan adalah kuat dan teguh hati, tidak mudah goyah oleh karena pengaruh-pengaruh yang tidak suci dan yang tidak baik.
Pendeknya; kalau kita dapat bertahan dan kuat sampai detik ini semua karena kasih setia Tuhan kepada kita.
2.   Memelihara kita terhadap yang jahat.
Perlu untuk diketahui; pemeliharaan yang terjadi dan yang kita alami sampai saat ini, itu merupakan jaminan dari Gembala Agung bagi kita, sesuai dengan 1 Petrus 2:25.
Jadi supaya kehidupan kita benar-benar merasakan perlindungan dan pemeliharaan dari Tuhan, maka kita selayaknya menghargai penggembalaan ini lebih dari segala-galanya. Maksudnya jangan sampai kita meninggalkan penggembalaan dan membesarkan perkara-perkara lain, misalnya; pekerjaan, bisnis, karena tuntutan pendidikan, dan kesibukan-kesibukan lainnya di dunia ini.
Pendeknya; dipelihara berarti tergembala dengan baik dan benar di dalam satu penggembalaan dengan satu gembala.

Rut 2:8-9
(2:8) Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku! Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerjaku perempuan. (2:9) Lihat saja ke ladang yang sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang. Sebab aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang dicedok oleh pengerja-pengerja itu."

Praktek dibekali dan diperlengkapi oleh Tuhan di dalam melayani Tuhan, ada tiga:
a.   Tetaplah dekat dengan pengerja-pengerja perempuan.
Dekat artinya; tidak jauh, berarti antara sesama pelayan Tuhan harus dekat, misalnya; hamba Tuhan yang satu dekat dengan hamba Tuhan yang lain, pelayan Tuhan yang satu dekat dengan pelayan Tuhan yang lainnya (terikat dengan kerja sama).
Tujuannya adalah untuk mempermudah dan memperlancar di dalam menyelesaikan pekerjaan Tuhan. Kalau  pelayan Tuhan dekat dengan sesama pelayan Tuhan, maka itu akan mempermudah dan memperlancar untuk menyelesaikan pekerjaan Tuhan.
Tetapi kalau ada gap (jarak) antara seorang pelayan dengan pelayan yang lainnya sangat sukar untuk menyelesaikan pekerjaan Tuhan.
b.   Lihat saja ke ladang yang sedang disabit orang itu.
Artinya; melayani Tuhan dan pekerjaan-Nya harus dengan mata terbuka, jangan kita melayani Tuhan dengan mata tertutup karena ditutup oleh selaput daging, itulah hawa nafsu dan keinginan yang jahat.
Di dalam Injil Yohanes 4:35 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya; “lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.” Berarti kita harus melihat orang yang disekeliling kita sebagai ladang tuaian, jangan melihat kekurangan dan kelemahan mereka, apalagi memanfaatkan kelemahannya, kemudian juga jangan melihat mereka hanya karena kelebihan-kelebihannya, tetapi melihat mereka sebagai ladang tuaian.
c.   Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang.
Artinya; melayani Tuhan dengan kerendahan hati dan tanpa penonjolan diri.
Di belakang = rendah hati = tanpa penonjolan diri.
Setelah kita hidup dengan tiga praktek di atas, selanjutnya Boas berkata; “aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau.” Artinya; yang kuat jangan mengganggu yang lemah, sebaliknya memperhatikan kehidupan yang lemah dengan segala kelemahan-kelemahannya.
Memperhatikan salah seorang yang lemah atau memperhatikan salah seorang yang kecil = melakukannya untuk Tuhan dan memperhatikan pekerjaan Tuhan.

Keluaran 18:13-16
(18:13) Keesokan harinya duduklah Musa mengadili di antara bangsa itu; dan bangsa itu berdiri di depan Musa, dari pagi sampai petang. (18:14) Ketika mertua Musa melihat segala yang dilakukannya kepada bangsa itu, berkatalah ia: "Apakah ini yang kaulakukan kepada bangsa itu? Mengapakah engkau seorang diri saja yang duduk, sedang seluruh bangsa itu berdiri di depanmu dari pagi sampai petang?" (18:15) Kata Musa kepada mertuanya itu: "Sebab bangsa ini datang kepadaku untuk menanyakan petunjuk Allah. (18:16) Apabila ada perkara di antara mereka, maka mereka datang kepadaku dan aku mengadili antara yang seorang dan yang lain; lagipula aku memberitahukan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan Allah."

Musa mengadili bangsa Israel dengan seorang diri saja. Maka bangsa itupun harus berdiri di hadapan Musa dari pagi sampai petang, untuk membawa setiap perkara-perkara mereka kehadapan Musa.

Lalu kita lihat ...
Keluaran 18:17-18
(18:17) Tetapi mertua Musa menjawabnya: "Tidak baik seperti yang kaulakukan itu. (18:18) Engkau akan menjadi sangat lelah, baik engkau baik bangsa yang beserta engkau ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja.

Sistem peradilan yang digunakan oleh Musa ini akan melelahkan dan merepotkan Musa dan bangsa itu juga. Akibatnya; Musa tidak sanggup memperhatikan yang lemah dengan segala kelemahan-kelemhan mereka. Bukankah bangsa itu datang untuk membawa perkara-perkara mereka untuk selanjutnya diadili oleh Musa, supaya perkara mereka dapat terselesaikan, tetapi dengan sistem peradilan yang digunakan oleh Musa ini, maka yang lemah dan yang kecil dengan segala kelemahan-kelemahan mereka tidak dapat terselesaikan. Kesimpulannya; Musa tidak dapat memperhatikan yang lemah dengan segala kelemahan-kelemahannya.

Keluaran 18:19-21
(18:19) Jadi sekarang dengarkanlah perkataanku, aku akan memberi nasihat kepadamu dan Allah akan menyertai engkau. Adapun engkau, wakililah bangsa itu di hadapan Allah dan kauhadapkanlah perkara-perkara mereka kepada Allah. (18:20) Kemudian haruslah engkau mengajarkan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan, dan memberitahukan kepada mereka jalan yang harus dijalani, dan pekerjaan yang harus dilakukan. (18:21) Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.

Karena sistem peradilan yang digunakan Musa kurang efektif, maka Yitro (mertua Musa) memberi nasihat supaya Musa  mengangkat pemimpin-pemimpin/hakim-hakim untuk mewakili dia dalam hal mengadili perkara-perkara atas bangsa itu.
Akhirnya Musa mengangkat pemimpin-pemimpin untuk mewakili dia dimulai dari;
-  Pemimpin 1000 orang.
-  Pemimpin 100 orang.
-  Pemimpin 50 orang.
-  Pemimpin 10 orang.
Saudaraku, Yitro ini adalah seorang imam di Midian, seorang hamba Tuhan yang punya segudang pengalaman, maka sebagai orang tua harus mendidik anak dengan baik.
Kita sebagai orang tua sungguh-sungguh beribadah, sungguh-sungguh di dalam melayani Tuhan dan pekerjaan-Nya, tanpa sadar itu merupakan nasihat yang dapat dilihat oleh anak.

Keluaran 18:22
(18:22) Dan sewaktu-waktu mereka harus mengadili di antara bangsa; maka segala perkara yang besar haruslah dihadapkan mereka kepadamu, tetapi segala perkara yang kecil diadili mereka sendiri; dengan demikian mereka meringankan pekerjaanmu, dan mereka bersama-sama dengan engkau turut menanggungnya.

Ayat 22; akhirnya kita bisa melihat bangsa itu membawa segala perkara mereka kepada para pemimpin-pemimpin yang diangkat oleh Musa tersebut.
Akhirnya disini selanjutnya para pemimpin kelompok seribu, seratus, lima puluh dan sepuluh mereka bersama-sama dengan Musa turut menanggungnya, maksudnya di sini adalah dapat menanggung dan memperhatikan kehidupan yang lemah dengan segala kelemahan mereka (persoalan mereka).
Inilah sistem peradilan dari sorga, inilah sistem peradilan yang benar, efektif, dan efisien sekali untuk memutuskan perkara di dalam hal memperhatikan kehidupan yang lemah dengan segala kelemahan mereka. Sebab angka 1000, 100, 50, bahkan 10 itu merupakan angka-angka yang terdapat di dalam Tabernakel;
-     Seribu -> kerajaan seribu tahun damai.
Kalau dikaitkan pada pola Tabernakel terkena pada Ruangan Maha Suci. P x L x T = 10 x 10 x 10 = 1000
-     Sedangkan seratus -> panjang sisi utara dan selatan dari Tabernakel.
-     Sedangkan lima puluh -> lebar sisi barat dan lebar sisi timur.
-     Sedangkan angka sepuluh itu adalah tinggi dari pada Ruangan Suci sampai kepada Ruangan Maha Suci.
Pendeknya; Tabernakel adalah gambaran dari kerajaan sorga.
Jadi sistem peradilan seperti ini sangat efektif untuk menyelesaikan semua perkara, maka yang kecil diperhatikan dengan maksimal, yang kecil dan yang lemah mendapat perhatian sepenuhnya dari Tuhan, dari sorga.


Maka kalau kita perhatikan pernyataan Boas ini kepada Rut, sungguh betapa hebat perhatian Boas kepada Rut sebagai kehidupan yang lemah dan kecil, Rut sungguh mendapat perhatian yang luar biasa dari Boas.
Tuhan memperhatikan kehidupan yang lemah, Tuhan memperhatikan kehidupan yang kecil dengan segala perkara-perkara mereka.
Kalau merasa diri kecil, lemah tak berdaya, bawalah segala perkara itu kepada Tuhan, karena kita memiliki sistem peradilan yang benar, yang dari sorga. Maka saat kita membawa segala perkara itu kepada Tuhan, Tuhan akan mengadili dengan benar, sebagai tanda perhatian Tuhan kepada kita sekaliannya.
Jangan sampai kita tidak mau datang kepada Tuhan untuk diadili, supaya segala masalah selesai.
Inilah sistem peradilan dari sorga, jadi nasihat dari pada Yitro mertua Musa ini sungguh efektif dan luar biasa.

Lalu kita kembali membaca...
Keluaran 18:21
(18:21) Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.

Adapun kriteria-kriteria untuk diangkat menjadi pemimpin-pemimpin kelompok seribu, seratus, lima puluh, dan sepuluh, mereka itu adalah orang-orang yang;
1.   Cakap -> orang-orang yang mempunyai keahlian, kata lainnya punya potensi.
Jadi kalau saudara mempunyai potensi disatu bidang jangan dikubur, potensi itu harus digali lebih dalam lagi untuk kemuliaan nama Tuhan.
2.   Takut akan Allah -> orang-orang yang benci kepada dosa kejahatan, terkhusus benci kepada dosa kesombongan, kecongkakan, keangkuhan, dan benci kepada dusta.
Memang melayani Tuhan harus dengan rendah hati supaya korban dan persembahan yang kita persembahkan diindahkan oleh Tuhan.
3.  Dapat dipercaya -> orang-orang yang bertanggung jawab, ia dapat mempertanggung jawabkan segala sesuatu yang dipercayakan Tuhan kepadanya.
Ada juga tanggung jawab yang lain yang dipercayakan oleh Tuhan; “kuduslah kamu dalam segala sesuatu sebab Aku kudus.” Jadi kekudusan itu juga tanggung jawab yang harus kita kerjakan di hadapan Tuhan.
3.    Benci kepada pengejaran suap -> orang-orang yang melayani Tuhan tanpa mengejar upah/tidak terikat dengan mamon.
Rasul Paulus pernah berkata; “upahku ialah ini kalau aku dipercaya oleh Tuhan tanpa upah.
Berarti kepercayaan Tuhan kepada seorang hamba Tuhan adalah upah yang jauh lebih besar dari pada upah yang kita terima, apapun bentuk upah itu.

Kita lihat di dalam Ulangan, diulang kembali peristiwa pengangkatan hakim-hakim untuk mengadili perkara-perkara bangsa Israel.
Ulangan 1:9-12
(1:9) "Pada waktu itu aku berkata kepadamu, demikian: Seorang diri aku tidak dapat memikul tanggung jawab atas kamu. (1:10) TUHAN, Allahmu, telah membuat kamu banyak dan sesungguhnya, sekarang kamu sudah seperti bintang-bintang di langit banyaknya. (1:11) TUHAN, Allah nenek moyangmu, kiranya menambahi kamu seribu kali lagi dari jumlahmu sekarang dan memberkati kamu seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu. (1:12) Tetapi bagaimana seorang diri aku dapat memikul tanggung jawab atas kesusahanmu, atas bebanmu dan perkaramu?

Musa mengakui bahwa ia tidak dapat memikul tanggung jawab seorang diri atas bangsa Israel, terkhusus di dalam hal mengadili perkara-perkara yang dialami oleh bangsa itu, dengan lain kata Musa tidak dapat memperhatikan kehidupan yang lemah, kehidupan yang kecil, dengan segala perkara dan kelemahan-kelemahan mereka dengan seorang diri.
Tidak ada seorang hamba Tuhan, tidak ada seorang pendeta, yang sanggup menangani pekerjaan Tuhan di dalam satu penggembalaan dengan seorang diri, siapapun dia, itu harus kita sadari.
Siapa yang cakap, siapa yang dapat dipercaya disini, siapa yang takut Allah, siapa yang benci kepada pengejaran upah, perhatikanlah sungguh-sungguh.

Ulangan 1:13-15
(1:13) Kemukakanlah dari suku-sukumu orang-orang yang bijaksana, berakal budi dan berpengalaman, maka aku akan mengangkat mereka menjadi kepala atas kamu. (1:14) Lalu kamu menjawab aku: Memang baik apa yang kauanjurkan untuk dilakukan itu. (1:15) Kemudian aku mengambil kepala-kepala sukumu, yakni orang-orang yang bijaksana dan berpengalaman, lalu aku mengangkat mereka menjadi pemimpin atas kamu, yakni sebagai kepala pasukan seribu, kepala pasukan seratus, kepala pasukan lima puluh dan kepala pasukan sepuluh dan sebagai pengatur pasukan bagi suku-sukumu.

Musa mengangkat orang yang bijaksana atau berakal budi dan orang yang berpengalaman untuk menjadi pemimpin atas 1000, 100, 50, dan 10 orang.

Ulangan 1:16
(1:16) Dan pada waktu itu aku memerintahkan kepada para hakimmu, demikian: Berilah perhatian kepada perkara-perkara di antara saudara-saudaramu dan berilah keputusan yang adil di dalam perkara-perkara antara seseorang dengan saudaranya atau dengan orang asing yang ada padanya.

Akhirnya saudaraku peradilan dengan sistem dari sorga sangat memperhatikan kehidupan yang kecil dan tak berdaya (mendapat perhatian khusus dari Tuhan), tidak ada perkara yang tidak dapat diselesaikan kalau menerapkan sistem peradilan dari sorga, baik perkara antara suami dan isteri, baik perkara antara satu dengan yang lain, perselisihan antara satu dengan yang lain. Kalau peradilan dengan sistem sorgawi diterapkan di tengah ibadah pelayanan ini, maka tidak ada perkara yang tidak dapat diselesaikan, yang lemah, yang kecil mendapat perhatikan penuh dari sorga.
Maka saudaraku jangan kita menolak Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel itu adalah sebuah sistem peradilan yang turun dari sorga dari Allah bagi kita sekaliannya, sehingga semua perkara kita dapat diselesaikan, tidak ada perkara yang tidak dapat diselesaikan oleh Tuhan, kalau kita menggunakan sistem peradilan dari Tuhan. Banyak perkara yang kita alami sekarang ini, banyak persoalan yang kita alami sekarang ini, biarlah kita datang di hadapan takhta Allah dengan sistem peradilan yang turun dari sorga supaya kita mendapat perhatian yang penuh dari sorga, setiap perkara dapat diselesaikan Tuhan Yesus Kristus, Kepala Gereja Mempelai Pria Sorga.

Kemudian kalau kita perhatikan di dalam Keluaran 18:21 yang diangkat menjadi pemimpin atas 1000, 100, 50 dan 10 orang adalah orang-orang yang cakap, takut akan Allah, dapat dipercaya, dan benci kepada pengejaran suap.
Tetapi di dalam Ulangan 1:15 empat kriteria di atas disebut dengan orang-orang yang bijaksana dan berpengalaman. Maka tentu saja orang yang kecil, orang yang lemah, mendapat perhatian penuh karena yang mengadili adalah orang yang bijaksana dan orang yang berpengalaman.

Kita lihat kesimpulan ...
Tentang: ORANG YANG BIJAKSANA.
Ulangan 4:1-6
(4:1) "Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu. (4:2) Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu. (4:3) Matamu sendiri telah melihat apa yang diperbuat TUHAN mengenai Baal-Peor, sebab TUHAN, Allahmu, telah memunahkan dari tengah-tengahmu semua orang yang mengikuti Baal-Peor, (4:4) sedangkan kamu sekalian yang berpaut pada TUHAN, Allahmu, masih hidup pada hari ini. (4:5) Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya. (4:6) Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.

Jadi saudaraku orang yang melakukan ajaran-ajaran Tuhan dengan setia disebutlah orang yang bijaksana atau berakal budi.
Jadi orang pandai, orang ilmuwan di dunia, mereka itu bukan disebut orang yang bijaksana dan berakalbudi. Tetapi orang yang bijaksana dan berakalbudi adalah orang yang melakukan kehendak Tuhan dengan setia, dia tidak berubah dari ajaran itu.
Jadi setinggi-tingginya seseorang menuntut ilmu, dia hanya disebut orang pandai dan berilmu, bukan disebut orang yang bijaksana dan berakal budi, yang disebut orang bijaksana dan berakal budi adalah orang yang melakukan ajaran Tuhan dengan setia.

SYARAT UNTUK MELAKUKAN AJARAN TUHAN DENGAN SETIA; jangan menambahi dan jangan mengurangi ajaran-ajaran Tuhan.
Menambahi artinya; menyampaikan (berkotbah) satu dan dua ayat firman Tuhan lalu ditambahkan dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, dan filsafat-filsafat kosong.
Misalnya seorang hamba Tuhan menyampaikan satu dua ayat lalu ditambahkan cerita si kancil, si kura-kura, si buaya, itu tidak boleh, itu firman yang ditambahkan.
Mengurangi artinya; pengajaran salib diganti dengan dua hal yaitu:
1.   Teologi kemakmuran, artinya; orang Kristen tidak boleh miskin harus kaya.
Kemudian orang Kristen tidak boleh menderita, sengsara apapun, karena Yesus sudah menderita di atas kayu salib, ini adalah pemikiran yang salah di dalam hal berkotbah.
2.   Mujizat-mujizat atau tanda-tanda heran.
Perlu untuk diketahui, biar sejuta kali mujizat terjadi di depan mata tetapi kalau salib tidak ditegakkan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, maka pelayanan itu tidak berkenan kepada Tuhan. Hamba Tuhan itu disebut hamba yang jahat, hamba Tuhan tersebut hamba Tuhan yang tidak dikenal oleh Tuhan, sesuai dengan Matius 7:22-23.
Kalau hanya berbicara soal mujizat (tanda-tanda heran), tetapi salib tidak ditegakkan itu adalah pembuat kejahatan dan Tuhan tidak mengenal hamba Tuhan yang semacam ini.

Ulangan 4:14-19
(4:14) Dan pada waktu itu aku diperintahkan TUHAN untuk mengajarkan kepadamu ketetapan dan peraturan, supaya kamu melakukannya di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya. (4:15) Hati-hatilah sekali -- sebab kamu tidak melihat sesuatu rupa pada hari TUHAN berfirman kepadamu di Horeb dari tengah-tengah api -- (4:16) supaya jangan kamu berlaku busuk dengan membuat bagimu patung yang menyerupai berhala apa pun: yang berbentuk laki-laki atau perempuan; (4:17) yang berbentuk binatang yang di bumi, atau berbentuk burung bersayap yang terbang di udara, (4:18) atau berbentuk binatang yang merayap di muka bumi, atau berbentuk ikan yang ada di dalam air di bawah bumi; (4:19) dan juga supaya jangan engkau mengarahkan matamu ke langit, sehingga apabila engkau melihat matahari, bulan dan bintang, segenap tentara langit, engkau disesatkan untuk sujud menyembah dan beribadah kepada sekaliannya itu, yang justru diberikan TUHAN, Allahmu, kepada segala bangsa di seluruh kolong langit sebagai bagian mereka,

Kelebihan dari orang-orang yang bijaksana;
a.   Terlepas dari penyembahan berhala.
Saya merindu supaya sidang jemaat, keluarga besar GPT “Betania” terlepas dari penyembahan berhala.
Berhala artinya; segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan, misalnya: meninggalkan ibadah pelayanan hanya karena pekerjaan, meninggalkan ibadah dan pelayanan hanya karena kesibukan-kesibukan, sekolah, kuliah, dan lain sebagainya.
b.   Tidak beribadah kepada matahari, bulan, dan bintang, dan segenap segenap tentara langit.
Artinya; tidak beribadah kepada malaikat-malaikat yaitu hamba-hamba Tuhan.
Saudaraku banyak orang Kristen, banyak anak-anak Tuhan terkecoh dan akhirnya beribadah kepada malaikat sidang jemaat, beribadah kepada tentara langit, beribadah kepada hamba-hamba Tuhan, karena mereka terkecoh oleh karena perkara lahiriah, terkecoh melihat karena hamba Tuhan itu adalah hamba Tuhan yang sudah terkenal, sudah masuk televisi,   memiliki gereja yang mewah. Akhirnya tidak sedikit anak-anak Tuhan (orang Kristen), beribadah kepada tentara langit.
Biarlah kita beribadah dan melayani kepada Tuhan, karena kita memang sangat membutuhkan pembukaan rahasia firman lewat Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Itulah orang yang bijaksana atau berakal budi, tidak bodoh, dia mengerti apa yang dia perbuat, dia mengerti apa yang dia kerjakan.
Jadi biarlah kita beribadah kepada Tuhan karena kita mau digembalakan oleh firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, yang rahasianya dibukakan. Kepada murid-murid rahasia sorga dibukakan, tetapi kepada orang Yahudi  Tuhan Yesus hanya berbicara dalam bentuk perumpamaan.

Mazmur 2:10
(2:10) Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia!

Pemimpin-pemimpin yang bijaksana adalah pemimpin yang mau menghargai dan hidup di dalam Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel, yaitu; firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan.

Mazmur 2:11
(2:11) Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar, (2:12) supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murka-Nya menyala. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Nya!

Pemimpin-pemimpin yang bijaksana;
1. Beribadah kepada Tuhan dengan takut.
2. Beribadah dengan rendah hati (mencium kaki dengan gemetar).
     Mencium kaki Tuhan = beribadah dan melayani Tuhan dengan rendah hati.
Terhadap Pemimpian yang tidak berlaku bijaksana dan berakal budi, perhatikan disini; mudah sekali murka-Nya menyala, menunjukkan bahwa Tuhan itu cemburu. Tetapi kecemburuan Tuhan kepada mereka yang beribadah dan menyembah berhala adalah kecemburuan yang bersifat preventif (mencegah supaya tidak jatuh ke dalam dosa), bukan kecemburuan dalam bentuk membabi buta.
Kita bersyukur karena Tuhan baik, Tuhan menyatakan pengajaran yang murni supaya kita berlaku bijaksana dan berakal budi, dan biarlah kita melakukannya dengan setia.

Lihat pemimpin yang bijaksana ...
Titus 1:8
(1:8) melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri

Syarat- syarat untuk menjadi penilik jemaat atau pemimpin jemaat adalah bijaksana.
Jadi bijaksana itu merupakan tahbisan dari seorang hamba Tuhan (seorang penilik), seorang pemimpin jemaat harus berlaku bijaksana.
Seorang penilik Tuhan, pemimpin jemaat harus berlaku bijaksana, suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, adil, saleh, dan menguasai dirinya.

Titus 1:9
(1:9) dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.

Selanjutnya seorang penilik atau pemimpin jemaat berpegang teguh kepada ajaran yang sehat, tujuannya;
1.   Supaya ia sanggung menasihati orang berdasarkan ajaran itu.
2.   Sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.

Tentang: ORANG YANG BERPENGALAMAN.
Pengalaman yang banyak yang dialami oleh seorang pemimpin dapat menjadikan dia contoh teladan yang baik bagi sidang jemaat. Tidak mungkin seorang pemimpin dapat menjadi contoh teladan bagi sidang jemaat kalau dia tidak mempunyai pengalaman salib.

Yohanes 10:2-4
(10:2) tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. (10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. (10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Seorang gembala atau pemimpin domba harus berjalan di depan domba-domba, sehingga domba-domba itu mengikuti gembala sebagai pemimpin yang menjadi contoh teladan. Sedangkan Gembala bebek berjalan di belakang mengusir bebeknya.

Sejauh ini kita telah digembalakan oleh firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel yang membawa kita masuk di dalam pembangun tubuh Kristus yang sempurna, menjadi sidang mempelai wanita Tuhan, kelak berada dalam pesta nikah Anak Domba sebagai sasaran akhir dari perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini.

Yohanes 10:2
(10:2) tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.

Siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
Untuk dapat memberi contoh teladan bagi kawanan domba adalah gembala-gembala yang masuk melalui pintu. Sedangkan seorang yang masuk melalui jendela (melompat jendela), ia bukan gembala yang dapat memberi contoh teladan, yang dapat diikuti oleh kawanan domba, dia hanyalah seorang upahan, dia hanyalah seorang pencuri, dia bukan pemilik domba-domba itu.

Yohanes 10:1
(10:1) "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

Masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan perampok.

Matius 7:13-14
(7:13) Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; (7:14) karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."

Pintu yang sesak atau jalan yang sempit -> salib.
Sengsara salib atau aniaya karena firman, itu adalah pintu yang sesak, jalan yang sempit, tidak leluasa bagi daging tetapi menuju kepada kehidupan.
Jadi saudaraku kita butuh seorang gembala (seorang pemimpin) yang sudah terlebih dahulu melewati jalan yang sempit, jalan yang sesak, mempunyai pengalaman di dalam aniaya karena firman, sengsara karena salib.
Pengalaman seperti ini menjadikan ia seorang pemimpin yang dapat memberi contoh teladan, yang dapat diteladani, maka saudara jangan asing dengan aniaya karena firman, sengsara karena salib, jangan asing dengan pengajaran salib. Saudara tidak akan mendapat contoh teladan kalau saudara asing dengan salib.

Yohanes 10:11
(10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Gembala yang baik adalah gembala yang memberikan nyawanya bagi domba-domba. Berarti; telah melewati pintu yang sempit dan jalan yang sesak, itulah sengsara salib.

Keluaran 32:17-18
(32:17) Ketika Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa: "Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan." (32:18) Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan -- bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."

Ketika Musa dan Yosua turun dari gunung Sinai, Yosua mendengar sorak dari perkemahan, lalu Yosua berkata kepada Musa; "Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan."
Tetapi jawab Musa kepada Yosua; "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan -- bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."
Jadi apa yang didengar oleh  Yosua dan apa yang didengar oleh Musa tidak sama, kalau Yosua tadi mendengar sorak peperangan kedengaran di perkemahan, sedangkan Musa mendengar bunyi orang bernyanyi berbalas-balasan.

Sekarang yang benar yang mana apa yang didengar oleh Musa atau yang didengar oleh Yosua??
Keluaran 32:19
(32:19) Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.

Musa dan Yosua melihat di perkemahan itu tepat seperti yang dikatakan oleh Musa kepada Yosua, terjadi nyanyian berbalas-balasan bukan nyanyian kemenangan bukan nyanyian kekalahan, melainkan bunyi nyanyian berbalas-balasan, berarti   tidak menang tidak kalah.
Kalau bunyi sorak peperangan pasti ada yang menang ada yang kalah. Imam-imam, hamba Tuhan, pelayan-pelayan Tuhan disebut juga tentara Tuhan. Di dalam peperangan pasti berkemenangan karena darah Yesus jaminannya, tetapi yang didengar oleh Musa bukan sorak peperangan melainkan sorak bunyi nyanyian berbalas-balasan, tidak ada yang menang tidak ada yang kalah.
Contoh nyanyian berbalas-balasan; si A menyukai kejahatan dari si B, sebaliknya si B menyukai kenajisan dari si A, berbalas-balasan, sehingga tidak ada yang kalah tidak ada yang menang. Seharusnya seorang imam (hamba Tuhan), sebagai pelayan Tuhan harus memerangi dosa kejahatan, memerangi dosa kenajisan, bukan berarti kita harus memanfaatkan kelemahan orang lain, itulah yang diajarkan oleh Musa kepada Yosua, pengalaman semacam ini penting.
Kenapa dia dapat menjadi pengajar yang baik kepada Yosua? Karena dia mempunyai segudang pengalaman salib yang dialami oleh Moses atau Musa.
Kita bersyukur dengan banyaknya pengalaman salib di tengah ibadah pelayan yang Tuhan percayakan ini, justru nanti kita akan terangkat, menjadi contoh teladan dimana pun kita berada.

Saudaraku pengalaman salib yang dialami oleh Musa lewat tiga kali empat puluh tahun;
-  Empat puluh tahun yang pertama berada di Mesir, diajar oleh puteri Firaun dengan segala ilmu pengetahuan.
Kalau kita punya pengetahuan secara sekuler dan oleh karena pengetahuan ini kita menjadi cakap, itu adalah suatu potensi yang harus digali, tetapi digali untuk kemuliaan nama Tuhan.
-  Empat puluh tahun yang kedua Musa berada di Midian, menggembalakan kambing domba Yitro mertuanya. Biarlah kiranya kita semua benar-benar tergembala dengan baik dengan benar dalam satu gembala, disitu nanti kita banyak mengalami pengalaman salib, disitu kita akan mengalami sengsara salib, aniaya karena firman. Kalau seseorang tergembala pasti disitu dia banyak mengalami pengajalaman salib karena tuntutan terhadap domba itu banyak, dijadikan korban sembelihan, korban bakaran, dijadikan korban api-apian untuk kemuliaan nama Tuhan, jadi banyak tuntutannya.
Beda dengan orang yang hanya beribadah tetapi tidak tergembala, tidak ada tuntutan salib di dalam dirinya.
Jadi harus sampai kepada suatu kehidupan domba yang digembalakan dengan baik.
-  Empat puluh tahun yang ketiga ketika Musa berada di padang Gurun.
Bangsa Israel berada di padang gurun tujuannya adalah supaya mereka menjadi kehidupan yang rendah hati. Tanda kehidupan yang rendah hati menghargai pengajaran salib.
Sehingga nanti dengan kepemimpinan semacam ini yang kecil mendapat perhatian dari sorga, inilah sistem peradilan yang efisien dan efektif dan sanggup memperhatikan kehidupan yang lemah yang kecil.

Dampak positif orang lemah mendapat perhatian dari Tuhan:
Ulangan 1:10-11, 15
(1:10) TUHAN, Allahmu, telah membuat kamu banyak dan sesungguhnya, sekarang kamu sudah seperti bintang-bintang di langit banyaknya. (1:11) TUHAN, Allah nenek moyangmu, kiranya menambahi kamu seribu kali lagi dari jumlahmu sekarang dan memberkati kamu seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu. (1:15) Kemudian aku mengambil kepala-kepala sukumu, yakni orang-orang yang bijaksana dan berpengalaman, lalu aku mengangkat mereka menjadi pemimpin atas kamu, yakni sebagai kepala pasukan seribu, kepala pasukan seratus, kepala pasukan lima puluh dan kepala pasukan sepuluh dan sebagai pengatur pasukan bagi suku-sukumu.

Dampak positif jika orang yang bijaksana dan berpengalaman sebagai pemimpin;
1.    Bangsa Israel menjadi seperti bintang-bintang di langit, berarti menjadi pengajar
Bintang-bintang di langit memimpin banyak orang kepada kebenaran.
2.    Diberkati seribu kali lipat -> Kerajaan 1000 tahun damai.
Biasanya yang ada 30, 60, dan 100 kali lipat, tetapi disini 1000 kali lipat.
3.   Yang lemah dan yang kecil menjadi pasukan-pasukan atau laskar-laskar Kristus, (tentara Tuhan), tentara yang luar biasa. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment