KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, December 15, 2020

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 12 DESEMBER 2020

 


IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 12 DESEMBER 2020
 
STUDY YUSUF
(Seri: 220)
 
Subtema: MATA & TELINGA DIPERTAJAM
 
Selamat malam, salam sejatera bagi kita sekaliannya. Oleh karena kemurahan hati TUHAN, kita dimungkinkan untuk mengusahakan Ibadah Kaum Muda Remaja.
Tidak lupa saya menyapa anak-anak TUHAN, pemuda remaja secara khusus; anak-anak TUHAN yang terus tekun mengikuti Firman Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel bahkan memberi diri untuk digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel, baik anak TUHAN di dalam negeri maupun anak TUHAN yang ada di luar negeri; TUHAN Yesus memberkati kita semua.
Doa saya, supaya kiranya TUHAN memberkati pulsa saudara, kuota internet saudara, sinyal internet saudara yang dipergunakan untuk mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming atau mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat online; TUHAN kiranya memberkati kita malam ini.
 
Selanjutnya, kita akan memperhatikan Firman Penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja lewat STUDY YUSUF dari Kejadian 41.
Kejadian 41:35
(41:35) Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya.
 
Kita perhatikan terlebih dahulu kalimat dari ayat 35 ini ialah mengumpulkan atau menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan. Artinya, menikmati pembukaan Firman TUHAN dengan limpah dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah kita kita di kota-kota kudus, itulah ibadah pelayanan yang TUHAN percayakan.
 
Terkait dengan itu, kita segera membaca Daniel 9.
Daniel 9:23
(9:23) Ketika engkau mulai menyampaikan permohonan keluarlah suatu firman, maka aku datang untuk memberitahukannya kepadamu, sebab engkau sangat dikasihi. Jadi camkanlah firman itu dan perhatikanlah penglihatan itu!
 
Keluarlah suatu firman” Kalimat ini jelas berbicara tentang pembukaan rahasia firman yang dinyatakan kepada nabi Daniel. Dan kalau hal itu terjadi, itu adalah sebuah tanda bahwa kita dikasihi oleh TUHAN. Camkanlah dan perhatikanlah perkara itu.
 
Keluarlah suatu firman”, artinya; terjadi pembukaan rahasia firman yang limpah dan kalau itu terjadi di kota-kota kudus, di tengah-tengah kita beribadah dan melayani kepada TUHAN, itu adalah sebuah tanda bahwa kita dikasihi oleh TUHAN. Camkanlah dan perhatikanlah.
 
Matius 13:10-11
(13:10) Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" (13:11) Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.
 
Di sini kita melihat: Kepada murid-murid diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada orang lain tidak. Mengapa demikian? Karena 12 (dua belas) murid dikasihi oleh TUHAN. Camkanlah dan perhatikanlah itu.
Jadi, sekali lagi saya sampaikan dengan tandas: Kalau kita senantiasa menikmati pembukaan rahasia firman dengan limpah, itu adalah sebuah tanda bahwa kita sungguh dikasihi oleh TUHAN lebih dari pada orang lain. Camkanlah dan perhatikanlah.
 
Matius 13:3-8
(13:3) Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. (13:4) Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. (13:5) Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. (13:6) Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. (13:7) Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. (13:8) Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
 
Kepada orang lain, Yesus berbicara dalam bentuk perumpamaan tentang seorang penabur yang menaburkan benih:
-          Menaburkan benih di pinggir jalan.
-          Menaburkan benih di tanah yang berbatu-batu.
-          Menaburkan benih di tengah semak duri.
-          Menaburkan benih di tanah yang baik.
Inilah bentuk perumpamaan yang disampaikan oleh TUHAN Yesus kepada orang lain.
Siapa yang dapat mengerti “perumpamaan” semacam ini? Jawabnya: Tidak ada seorang pun yang dapat mengartikan keempat perumpamaan tersebut jika TUHAN tidak mengaruniakannya kepada orang itu.
 
Tidak ada yang dapat mengartikannya. Tidak ada seorang pun yang dapat mengartikan keempat perumpamaan tersebut  jika TUHAN tidak mengaruniakan kepadanya pembukaan rahasia firman.
 
Sebagaimana dalam Wahyu 5.
Wahyu 5:2-4
(5:2) Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?" (5:3) Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya. (5:4) Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
 
Singkatnya: Tidak ada seorang pun yang dianggap layak membuka gulungan kitab dengan ketujuh meterainya, atau tidak ada yang dapat membuka rahasia firman TUHAN dari dalam dirinya;

-          Baik yang di sorga à Malaikat-malaikat sorga.

-          Baik yang di bumi à Hamba-hamba TUHAN yang sudah menerima 5 (lima) jabatan, termasuk saya sendiri.

-          Baik yang di bawah bumi à Arwah-arwah atau Setan-Setan yang ada di alam maut.

Tidak ada yang dapat membuka gulungan kitab, termasuk saya sendiri, kalau bukan TUHAN yang mengaruniakannya, kalau bukan TUHAN yang memberi karunia untuk membuka rahasia firman; dan itu dijelaskan dengan tegas di dalam 2 Petrus 1:20-21.
 
2 Petrus 2:20-21
(1:20) Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, (1:21) sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
 
Nubuat-nubuat dalam kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak manusia atau pun menurut pengertian manusia itu sendiri.
Pendeknya: Pembukaan rahasia firman terjadi lewat dorongan Roh-El Kudus, bukan lewat kehendak manusia itu sendiri.
 
Pembukaan rahasia firman itu terjadi lewat dorongan dari kuat kuasa Roh Kudus, contohnya:
-          Ayat yang satu menjelaskan ayat yang lain.
-          Ayat yang satu menerangkan ayat yang lain.
-          Ayat yang satu menjawab ayat yang lain pula.
Jadi, semua ayat-ayat di dalam Kitab Suci, satu dengan yang lain saling terkait, tergantung sejauh mana hamba TUHAN itu menyerahkan dirinya di dalam pengaruh yang besar dari Allah Roh Kudus, sehingga kehidupannya nanti didorong untuk menyelidiki dan meneliti ayat-ayat Firman TUHAN yang tertulis dalam Kitab Suci, sehingga nanti;
-          Ayat menjelaskan ayat.
-          Ayat menerangkan ayat.
-          Ayat menjawab ayat.
Jadi, Firman TUHAN tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak manusia.
 
Kita akan memperhatikan 1 Petrus 1:10 bagian A, namun saya akan membaca ayat 8-9 terlebih dahulu.
1 Petrus 1:8-9
(1:8) Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, (1:9) karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.
 
Dari ayat ini, saya hanya menyampaikan bahwa: Kerinduan kita adalah supaya kita boleh melihat Dia dan berada dalam Kerajaan Sorga untuk selama-lamanya.
Kerinduan kita untuk menghadap Allah lewat ibadah pelayanan malam ini adalah supaya kita kelak boleh bersama dengan Dia dan melihat Dia di dalam Kerajaan Sorga untuk selama-lamanya. Oleh sebab itu, kita tidak boleh terlena di bumi ini dengan segala apa yang kita miliki.
 
1 Petrus 1:10
(1:10) Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.
 
Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, sama artinya; Firman Allah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru diselidiki dengan teliti, sehingga;
-          Ayat yang satu menjelaskan ayat yang lain.
-          Ayat yang satu menerangkan ayat yang lain.
-          Ayat yang satu menjawab ayat yang lain.
 
Mengapa ketika dalam sebuah pemberitaan Firman TUHAN, seorang hamba TUHAN dapat menyampaikan Firman TUHAN itu dengan ayat yang satu menjelaskan ayat yang lain, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain, ayat yang satu pula menjawab ayat yang lain? Karena firman itu telah diselidiki dan diteliti dengan seksama oleh nabi-nabi, oleh hamba-hamba TUHAN, sehingga ia dipakai oleh TUHAN untuk bernubuat.
Jadi, keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, dengan kata lain; Firman Allah dalam Perjanjian Lama, Firman Allah dalam Perjanjian Baru diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, sehingga nanti;
-          Tercapailah ayat yang satu menjelaskan ayat yang lain.
-          Tercapailah ayat yang satu menerangkan ayat yang lain.
-          Tercapailah ayat yang satu menjawab ayat yang lain.
 
Firman TUHAN yang disampaikan oleh seorang hamba TUHAN tidak bisa diterangkan dengan pengertian manusia itu sendiri, tidak bisa ditafsirkan dengan pengertian hamba TUHAN itu sendiri. Oleh sebab itu, pemuda remaja, anak-anak TUHAN yang tekun mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming, digembalakan lewat live streaming, bantu doa, doakan saya supaya di dalam menyelidiki keselamatan itu, semuanya terselidiki dengan teliti, dengan seksama, sehingga firman itu boleh disampaikan dalam bentuk;
-          Dalam bentuk ayat menjelaskan ayat.
-          Dalam bentuk ayat menerangkan ayat.
-          Dalam bentuk ayat menjawab ayat.
Baik ayat firman yang tertulis dalam Perjanjian Lama, maupun ayat firman yang tertulis dalam Perjanjian Baru; semuanya nanti dalam pemberitaan firman itu terangkai dengan baik, sehingga nyatalah wujud pribadi Yesus Kristus sebagai Tabernakel sejati.
 
1 Petrus 1:11
(1:11) Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.
 
Hamba-hamba TUHAN meneliti Firman TUHAN tentu saja harus sesuai dengan dorongan Roh-El Kudus, tidak boleh didorong oleh perasaan hati, dan pikiran manusia daging, tidak boleh. Kalau hamba TUHAN menyampaikan Firman TUHAN sesuai dengan dorongan pikiran dan perasaan manusia daging, itu biasanya terjadi karena ada kepentingan di dalamnya, atau sama dengan; melayani diri sendiri = melayani perut. Tetapi yang benar adalah hamba TUHAN meneliti sesuai dorongan Roh Kudus.
 
Apa tandanya jika seorang hamba TUHAN menyelidiki dan meneliti keselamatan itu sesuai dengan Roh Kudus? Tandanya adalah hamba TUHAN itu takluk kepada salib Kristus yang membawa hamba TUHAN itu kepada pengalaman kematian, kebangkitan, dan kemuliaan kekal.
Itu adalah tanda bahwa hamba TUHAN itu menyelidiki dan meneliti keselamatan, itulah pembukaan rahasia firman sesuai dengan dorongan Roh Kudus.
 
Pemakaian TUHAN terhadap seorang hamba Tuhan tidak boleh diukur dengan gereja tempat ia melayani begitu mewah, atau sidang jemaat begitu banyak, tidak, itu bukan ukuran. Tetapi ukuran bahwa hamba TUHAN itu dipakai di dalam hal pembukaan firman yang didorong oleh Roh Kudus adalah bahwa hamba TUHAN itu takluk kepada salib Kristus yang membawa dia kepada pengalaman kematian, kebangkitan dan kemuliaan kekal.
 
1 Petrus 1:12
(1:12) Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.
 
Dengan tandas: Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, inilah hamba TUHAN yang jujur, tulus, polos, menyampaikan firman sesuai dengan dorongan Roh Kudus, itulah firman yang rahasianya dibukakan.
Kemudian, perhatikan kalimat: Hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat. Arti dari kalimat ini; tidak semua orang benar, tidak semua hamba-hamba TUHAN yang telah menerima 5 (lima) jabatan mendapatkan berita keselamatan, mendapatkan pembukaan rahasia Firman TUHAN. Perhatikanlah dan camkanlah.
 
Itu sebabnya malaikat Gabriel itu mengatakan kepada nabi Daniel: “karena engkau dikasihi oleh TUHAN.  Demikian juga 12 (dua belas) rasul hujan awal diberi karunia untuk mengerti rahasia Kerajaan Sorga karena 12 (dua belas) rasul dikasihi oleh TUHAN. Demikian juga gereja hujan akhir, kalau dipercayakan pembukaan rahasia firman dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah, itu karena kita dikasihi oleh TUHAN. Nabi-nabi mewakili Perjanjian Lama; rasul-nabi mewakili Perjanjian Baru; dan kita mewakili hujan akhir.
Siapa yang dikasihi oleh TUHAN dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir? Itulah gereja yang mendapatkan pembukaan rahasia firman.
 
Kita kembali membaca Injil Matius 13.
Matius 13:13
(13:13) Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.
 
Perhatikan kalimat yang dibagi menjadi 2 (dua) bagian:
-          Sekalipun melihat, mereka tidak melihat.
-          Sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti rahasia Kerajaan Sorga.
Mengapa demikian? Karena kepada mereka, TUHAN berbicara dalam bentuk perumpamaan semata. Tetapi kepada murid-murid diberi karunia rahasia Kerajaan Sorga..
 
Praktek firman dalam bentuk perumpamaan ialah:
1.      Firman yang ditambahkan.
2.      Firman yang dikurangkan.
 
Apa arti firman yang ditambahkan dan firman yang dikurangkan?
Firman yang ditambahkan”, artinya; seorang hamba TUHAN menyampaikan 1 (satu) atau 2 (dua) ayat firman tetapi untuk mengartikan, dilengkapi dengan dongeng nenek-nenek tua, dilengkapi dengan takhayul-takhayul, dilengkapi dengan filsafat-filsafat kosong, dilengkapi dengan silsilah-silsilah yang tidak ada putus-putusnya. Itulah praktek firman dalam bentuk perumpamaan.
Apa mungkin Kerajaan Sorga bisa diumpamakan dengan cerita si kancil? Apa mungkin rahasia Kerajaan Sorga bisa diumpamakan dengan si buaya, silsilah, dongeng dongeng? Tidak bisa.
 
Firman yang dikurangkan”, artinya; pemberitaan firman dengan salib diganti dengan 2 (dua) hal:

1.      Berita salib diganti dengan Theologi kemakmuran, artinya; orang Kristen tidak boleh miskin, harus kaya.

2.      Berita salib diganti dengan mujizat-mujizat. Maksudnya; dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah itu sibuk dengan mengadakan mujizat-mujizat, sibuk mengadakan demonstrasi-demonstrasi.

 
Banyak hamba TUHAN mengadakan demonstrasi-demonstrasi untuk mencari sensasi, akibatnya; mempunyai mata tidak melihat, mempunyai telinga tidak mendengar rahasia Kerajaan Sorga.
Contoh: Hamba TUHAN bisa perintahkan Roh Kudus untuk memenuhi sidang jemaatnya. Lalu, untuk menakut-nakuti sidang jemaat, dia harus menghitung dari 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga), kalau sidang jemaat itu tidak segera lari ke altar, dia katakan “stop”, berarti mereka yang tidak sampai ke altar pada hitungan ketiga tidak penuh dengan Roh Kudus.
Supaya seolah-olah hamba TUHAN itu dipakai dengan luar biasa; itu praktek dalam bentuk perumpamaan.
Apa mungkin dengan sensasi semacam ini anak-anak Tuhan dapat melihat Kerajaan Sorga? Apa Kerajaan Sorga dapat diumpamakan dalam bentuk sensasi semacam ini?
 
Ayo, gereja TUHAN, kita manfaatkan dunia ini untuk menjual hidup yang lama untuk membeli pembukaan rahasia firman TUHAN. Jangan sampai gereja TUHAN dijadikan tempat jual beli, tetapi seharusnya dunia kita jadikan untuk sebagai tempat menjual hidup lama, untuk selanjutnya membeli pembukaan rahasia firman, itulah kidung duka yang mewakili Perjanjian Lama dan seruling dengan suaranya supaya kita menari mewakili Perjanjian Baru.
 
Mungkin saudara kurang paham dengan apa yang saya sampaikan ini, tetapi bersabar, tekun memberi diri digembalakan lewat live streaming, supaya saudara bisa paham tentang rahasia Kerajaan Sorga. Kalau hanya satu kali menerima firman ini, mungkin saudara susah untuk memahaminya.
Memang lebih mudah memahami satu dan dua ayat firman lalu dilengkapi dengan cerita isapan jempol. Lebih mudah memang mengerti firman satu ayat dan dua ayat firman, lalu sibuk mengadakan demonstrasi-demonstrasi, itulah sensasi yang saya sampaikan tadi. Itulah perumpamaan.
Tetapi Kerajaan Sorga tidak bisa disamakan dengan perumpamaan. Kerajaan Sorga hanya bisa dilihat lewat pembukaan rahasia Firman TUHAN yang limpah.
 
Jadi;

-          Sekalipun melihat namun mereka tidak melihat = Punya mata, tidak melihat.

-          Sekalipun mendengar, namun mereka tidak mendengar = Punya telinga, tetapi tidak mendengar dan tidak mengerti.

Mengapa demikian? Karena kepada mereka, TUHAN berbicara dalam bentuk perumpamaan. Praktenya ialah firman yang ditambahkan dan dikurangkan; itulah praktek perumpamaan di tengah ibadah dan pelayanan.
 
Matius 13:16-17
(13:16) Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. (13:17) Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.
 
Banyak nabi dan orang benar ingin melihat keselamatan, yakni Kerajaan Sorga. Tetapi di sini dikatakan: mereka itu tidak melihat dan tidak mendengarnya, sebab sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.
 
Jadi, sudah sangat jelas sekali, apa yang ditulis oleh Rasul Petrus di dalam tulisannya pada 1 Petrus 1:12, hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat. Malaikat-malaikat ingin mengetahui tentang rahasia Kerajaan Sorga. Jadi, sudah sangat jelas; banyak nabi dan orang benar ingin melihat keselamatan, ingin mendapatkan pembukaan rahasia firman, tetapi mereka tidak melihat dan tidak mendengar sekalipun mereka punya mata dan punya telinga. Hati-hati dengan kekerasan hati. Menyingkirlah dari kekerasan di hati.
 
Tetapi sebaliknya; Berbahagialah ...
-          Mata karena melihat.
-          Telinga karena mendengar.
Biarlah semakin hari mata dan telinga ini semakin dipertajam; kita masing-masing.
 
MATA KITA AKAN DIPERTAJAM, TELINGA KITA AKAN DIPERTAJAM; oleh sebab itu, kita langsung perhatikan Injil Matius 27.
Matius 27:50-51
(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. (27:51) Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
 
Lewat kematian Yesus di kayu salib di bukit Golgota, maka, YANG PERTAMA: Telinga kita dapat mendengar, yaitu seruan Yesus sebagai penyahutan yang merupakan penyembahan Yesus sekaligus disertakan dengan penyerahan diri Yesus.
Pendeknya: tidak ada cara lain untuk mempertajam telinga selain berita salib.
 
Singkatnya: Dengan mendapatkan pembukaan rahasia firman akan membawa hidup rohani kita sampai kepada doa penyembahan.
 
Wahyu 8:3-4
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. (8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
 
Yesus tampil sebagai Imam Besar; selanjutnya memimpin ibadah kita di bumi ini sampai berada pada kedudukan yang tertinggi, itulah doa penyembahan. Singkatnya: Asap dupa kemenyan itu naik sampai ke hadirat Allah, menembusi takhta Allah.
 
Jadi jelas, pembukaan rahasia firman menuntun hidup rohani kita sampai kepada puncaknya (doa penyembahan), karena berita salib, pembukaan firman mempertajam telinga kita.
Maka, kalau telinga kita dipertajam untuk mendengarkan pembukaan rahasia firman, itu yang akan membawa hidup rohani kita sampai kepada puncaknya (doa penyembahan), naik di hadirat Allah menembusi takhta Allah.
 
Kalau kita perhatikan Injil Matius 4:1-10, jelas di situ kita melihat pribadi Yesus sebagai mezbah dupa yang besar, hidup dalam doa penyembahan yang besar, dengan bukti; Dia lepas dari daya tarik bumi. Yaitu; kerajaan dunia dan kemegahannya.
Sekalipun Iblis Setan membawa dia naik ke atas gunung tinggi, lalu dari atas gunung itu Setan memperlihatkan kerajaan dunia dan kemegahannya, Setan memperlihatkan keindahan-keindahan dunia, dan itu semua akan diberikan kepada Yesus dengan catatan Yesus harus menyembah Setan, tetapi dengan tegas, Yesus berkata: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!
 
Biarlah kita sungguh-sungguh dalam mengikuti TUHAN. Gunakan telinga untuk mendengarkan pembukaan rahasia firman, hingga ibadah kita memuncak sampai doa penyembahan, seperti Yesus yang mempertajam telinga-Nya dengan mendengar pembukaan rahasia firman, sampai akhirnya Dia tampil sebagai mezbah dupa besar, hidup dalam doa penyembahan besar.
Sebab di dalam Wahyu 8:3-4, kepada malaikat itu, itulah pribadi Yesus sebagai Imam Besar, diberikan banyak kemenyan. Jadilah mezbah dupa yang besar, hidup dalam doa penyembahan yang besar. Memang, ibadah ini harus memuncak sampai kepada doa penyembahan, dimulai dari mendengarkan pembukaan rahasia Firman TUHAN, dimulai dari mendengarkan seruan Yesus di atas kayu salib. Singkatnya: Telinga ini dipertajam oleh salib.
 
Matius 4:10
(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
 
Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti! Jangan berbakti kepada yang lain.
 
Kalau punya gawai (handphone, smartphone), jangan berbakti kepada roh najis di dalamnya. Jangan gunakan gawai (handphone, smartphone) untuk mengadakan nyanyian berbalas-balasan. Mengapa hari ini saya tegaskan hal ini? Karena TUHAN yang memberitahukannya kepada saya.
Kalau kita merasa sudah menikmati pembukaan rahasia firman, pertajamlah telinga untuk mendengarkan seruan itu, untuk selanjutnya membawa kita sampai kepada doa penyembahan.
 
Baik yang di Perumnas, yang di TK, di BCA, yang di Serang, jangan engkau mengajak nyanyian berbalas-balasan lewat gawai (handphone, smartphone), supaya rohanimu dibawa sampai kepada puncaknya, yaitu doa penyembahan. Lepaskan dirimu dari kelemahan yang paling dalam itu, supaya jangan menjadi bau bangkai tikus. Karena “orang ini” sudah menjadi bangkai tikus yang besar dalam penglihatan itu; sudah bau busuk, tetapi ditutup-tutupi.
 
Kita kembali membaca Matius 27.
Matius 27:51
(27:51) Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
 
Dari kematian Yesus di kayu salib di bukit Golgota, maka, YANG KEDUA: Mata kita dipertajam, sebab di sini dikatakan: Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Berarti, lewat berita salib, mata kita semakin dipertjam. Kalau mata rohani kita dipertajam, maka kita akan melihat: Tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.
 
Saya ulangi: Lewat berita salib, mata rohani kita dipertajam. Apa buktinya kalau mata rohani kita dipertajam? Kita dapat melihat tabir Bait Suci terbelah dua sampai ke bawah. Arti rohaninya ialah terjadi perobekan daging.
Perlu untuk diketahui: Daging ini hanyalah sebatas ladang yang subur bagi Setan; oleh sebab itu, daging ini harus mengalami penghukuman sampai betul-betul tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah, sampai betul-betul anak-anak TUHAN mengalami perobekan daging. Daging itu harus dihukum; kalau tidak, maka seperti yang saya katakan tadi, akan terus mengadakan nyanyian berbalas-balasan.
 
Kalau kita mempunyai satu perkara, kalau kita mempunyai apapun, jangan sampai kita berbakti kepada perkara itu. Tetapi biarlah kita berbakti hanya kepada TUHAN saja, berarti hidup rohani kita sudah memuncak sampai kepada penyembahan.
Tetapi berhenti hanya sampai di situ: Kita harus melihat, mata kita harus dipertajam oleh salib untuk melihat tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Kita harus melihat bahwa kita betul-betul mengalami perobekan daging, tanggal dari tabiat daging, supaya daging ini jangan menjadi ladang yang subur bagi roh jahat, jangan menjadi ladang yang subur bagi roh najis.
Jangan kita menjadi orang bebal. Jangan kita gunakan hal-hal yang lahiriah sebagai ukuran rohani.
 
Selanjutnya, kita akan memperhatikan Ibrani 10:19-20, dengan perikop: “Ketekunan”, maksudnya ialah tekun dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok.

-          Tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab serta perjamuan suci à Meja Roti Sajian.

-          Tekun dalam Ibadah Raya Minggu (Kebaktian Umum) à Pelita Emas.

-          Tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan à Mezbah Dupa Emas. Ketekunan itu harus memuncak sampai kepada Doa Penyembahan.

 
Yang melayani, biarlah sungguh-sungguh melayani. Ibadah harus memuncak sampai kepada doa penyembahan. Maka, kaitannya adalah telinga harus dipertajam, sebab di dalam Mazmur 51:8 dikatakan: “Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.” Berarti, telinga sudah dipertajam. Jadi, betul-betul salib yang mempertajam telinga kita, dan memuncak sampai kepada doa penyembahan.
Kemudian dalam Matius 27:51, Salib juga yang mempertajam mata rohani kita. Apa buktinya mata rohani dipertajam? Kita dapat melihat Bait Suci terbelah dua. Arti rohaninya, kita dapat melihat bahwa sudah terjadi perobekan daging di dalam diri kita.
 
Lanjut soal perobekan daging di dalam Ibrani 10:19-20.
Ibrani 10:19-20
(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, (10:20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
 
Lewat perobekan daging inilah jalan yang baru dan yang hidup terbuka bagi kita. Jadi, hanya ada satu cara untuk membuka jalan yang baru bagi kita -- masuk dalam Kerajaan Sorga --, yaitu melalui perobekan daging, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.
 
Oleh sebab itu, mari; biarlah kiranya telinga kita dipertajam oleh berita salib dan mata kita dipertajam oleh berita salib, sehingga dengan demikian kita dapat melihat pembukaan rahasia Firman TUHAN.
Hanya ada satu cara supaya jalan ke sorga terbuka, itulah perobekan daging. Dan kalau kita dapat melihat jalan terbuka ke sorga, itu artinya bahwa mata kita sudah dipertajam oleh salib.
 
Sungguh-sungguhlah memperhatikan apa yang sudah kita terima dari TUHAN. Kalau memang kita belum mengalami perobekan daging, malam ini adalah waktu yang tepat untuk kita menangis kepada TUHAN, malam ini waktu yang tepat untuk mempertajam mata rohani kita masing-masing.
 
Tinggikan berita salib; tinggikan korban Kristus; tinggikan pembukaan rahasia firman. Mari kita hargai pembukaan firman. Jangan kita meninggikan perkara-perkara yang lahiriah. Jangan kita hanya mengutamakan dan menginginkan untuk melihat perkara-perkara lahiriah.
Tetapi biarlah lewat pembukaan rahasia firman -- yang disebut juga berita salib --, sehingga mata rohani kita semakin dipertajam. Apa buktinya mata rohani kita semakin dipertajam? Kita sudah melihat bahwa kehidupan kita sudah mengalami perobekan daging. Dan perobekan daging adalah jalan satu-satunya bagi kita untuk menuju Kerajaan Sorga, tidak ada cara lain.
 
Tidak cukup bagi orang percaya mengatakan bahwa “saya sudah dibenarkan oleh darah salib”. Tidak cukup hanya percaya, bertobat, lalu dibaptis air, itu adalah kedudukan “dibenarkan”. Jangankan kehidupan yang dibenarkan, nabi-nabi saja tidak akan bisa mendapatkan keselamatan kalau mata dan telinganya hanya sibuk dengan perkara lahiriah.
Malaikat ingin mengetahui pembukaan rahasia firman, tetapi tidak mendapatkannya. Berarti, tidak semua orang benar dapat melihat Kerajaan Sorga, tidak semua nabi melihat Kerajaan Sorga. Tetapi rasul-rasul TUHAN melihat Kerajaan Sorga, karena kepada mereka diberi karunia untuk melihat rahasia Kerajaan Sorga.
 
Jadi, tidak cukup, karena dia jabatan nabi, tidak cukup karena dia percaya dan dibenarkan, tetapi telinga dan mata harus dipertajam oleh berita salib.

-          Apa bukti telinga dipertajam? Firman menuntun rohani kita sampai kepada doa penyembahan.

-          Apa bukti mata dipertajam? Kita melihat bahwa kehidupan kita sudah mengalami perobekan daging.

Jadi, antara mata dan telinga itu terkait erat.
 
Sekarang pertanyaannya: MENGAPA TUHAN MEMBUKAKAN RAHASIA FIRMAN KEPADA MURID-MURID?
Matius 13:19-22
(13:19) Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. (13:20) Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. (13:21) Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad. (13:22) Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
 
Mengapa TUHAN membukakan rahasia firman kepada murid-murid, 12 (dua belas) rasul? Kepada murid-murid diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, karena pada dasarnya, manusia itu dibagi dalam 2 (dua) bagian kelompok.
 
Manusia itu dibagi dalam 2 (dua) bagian kelompok, YANG PERTAMA:

-          Pada dasarnya manusia itu bodoh. Apa bukti manusia bodoh? Tidak mengerti dan tidak menghargai pembukaan rahasia firman.

Resikonya: Benih firman itu dirampas oleh si jahat (Setan), sehingga manusia berubah menjadi jahat.

-          Pada dasarnya manusia itu keras hati = Tanah berbatu-batu.

Resikonya: Orang yang keras hati tidak kuat terhadap pencobaan.

-          Pada dasarnya manusia itu dikuasai oleh kekuatiran. Tetapi sebetulnya, yang benar ialah carilah dahulu Kerajaan Sorga dan kebenarannya, maka nanti semuanya akan ditambahkan. Kesusahan sehari cukuplah sehari; hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Tetapi orang yang kuatir sibuk memikirkan hari esok, sementara hari ini masalahnya belum selesai.

 
Manusia itu dibagi dalam 2 (dua) bagian kelompok, YANG KEDUA:
Tanah yang baik à Orang yang mendengarkan dan menghargai firman yang dibukakan rahasianya, sampai mengerti.
Oleh sebab itu, milikilah hati sebagai tanah yang baik. Lembutkan hati untuk pembukaan firman; mendengar firman yang dibukakan sampai mengerti. Jadi, bukan mendengar firman disertai ogah-ogahan, tetapi mendengar firman yang dibukakan sampai mengerti, bukan mendengar firman tetapi hatinya jauh dari TUHAN. Dengar sampai mengerti, dengar sampai firman itu praktek, dengar sampai firman itu mendarah daging.
 
Kita kembali membaca Kejadian 41.
Kejadian 41:35
(41:35) Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya.
 
Mengumpulkan atau menimbun gandum, artinya; menikmati pembukaan rahasia firman dengan limpah. Tetapi tidak berhenti sampai di situ, selanjutnya ialah “serta menyimpannya”.
 
Apa yang dimaksud MENYIMPANNYA?
Amsal 7:1-5
(7:1) Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu. (7:2) Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu. (7:3) Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.
 
Istilah “menyimpan”, berarti Firman Allah sudah menjadi daging, Firman Allah sudah dimeteraikan di dalam loh daging, ditukik di dalam hati = Firman sudah menjadi daging, sudah menjadi praktek dalam kehidupan sehari-hari. Itulah istilah “menyimpan”, itulah yang disebut firman itu dimeteraikan oleh Roh Kudus di dalam loh daging, ditukik di dalam hati kita masing-masing.
 
Jadi, kalau kita belajar mencatat firman yang kita dengar, itu adalah tanda bahwa kita rindu supaya firman yang kita dengar itu dimeteraikan oleh Roh Kudus, di dalam loh daging, ditukik di dalam hati, menjadi praktek, menjadi daging dalam kehidupan kita masing-masing = serta menyimpannya.
 
APA KEGUNAAN FIRMAN “DITIMBUN” SERTA “MENYIMPANNYA”?
Kejadian 41:36
(41:36) Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu".
 
Tujuan menimbun serta menyimpannya -- atau menikmati pembukaan rahasia firman, serta melakukannya -- ialah menjadi persediaan untuk menghadapi 7 (tujuh) tahun atau 7 (tujuh) masa kelaparan yang hebat yang akan terjadi.
 
Firman yang rahasianya dibukakan dengan limpah, itulah firman yang “ditimbun”, serta “menyimpannya”, berarti melakukannya sampai menjadi daging. Biarlah firman yang kita terima malam ini menjadi daging untuk menghadapi 7 (tujuh) tahun kelaparan yang akan terjadi, sebab suatu kali nanti TUHAN akan mengirimkan kelaparan atas negeri ini, bukan kelaparan akan makanan, bukan haus akan minuman, tetapi lapar dan haus untuk mendengarkan Firman TUHAN. Dan hal itu akan terjadi. Biarlah firman itu menjadi daging = serta menyimpannya.
 
Amsal 7:4-5
(7:4) Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu, (7:5) supaya engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang, terhadap perempuan asing, yang licin perkataannya.
 

-          Jadikanlah hikmat, yaitu pembukaan rahasia firman TUHAN, sebagai saudara kita, melebihi saudara sedaging.

-          Jadikanlah pengertian itu sanak. Pembukaan firman TUHAN atau pengertian itu melebihi keluarga, kerabat kita masing-masing.

Mengapa demikian? Karena pembukaan rahasia Firman TUHAN berkuasa melindungi kita dari dua perempuan:
1.      Perempuan jalang (liar) = Babel à Antikris.
2.      Perempuan asing yang licin perkataannya à Nabi-nabi palsu.
 
Perlu untuk diketahui: Sesuai dengan Wahyu 13, nabi-nabi palsu suatu kali nanti akan melengkapi pekerjaan dari pada antikris. Jadi, mereka itu akan bekerja sama, kolaborasi, saling melengkapi.
Tetapi lewat pembukaan rahasia firman, itulah hikmat yang dimiliki oleh Yusuf ini, kita akan tertolong dari 2 (dua) perempuan tersebut, itulah;
1.      Perempuan jalang (liar) = Babel à Antikris.
2.      Perempuan asing yang licin perkataannya à Nabi-nabi palsu.
 
Daniel 9:27
(9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu".
 
Suatu kali nanti, Pembinasa Keji, itulah antikris akan memimpin bangsa-bangsa di seluruh dunia ini selama 7 (tujuh) tahun, dan mereka akan menjadi diktator yang buas, bengis, sehingga dalam kesempatan itu, mereka akan menghentikan korban sehari-hari, itulah korban sembelihan dan korban santapan.
-          Korban sembelihan à Ibadah pelayanan yang dihubungkan dengan salib.
-          Korban santapan à Pembukaan rahasia firman, sebagai makanan rohani.
Itu akan dihentikan, terkhusus pada pertengahan 7 (tujuh) tahun yang kedua, berarti 3.5 (tiga setengah) tahun yang kedua.
Jadi, antikris, itulah Pembinasa Keji akan menghentikan korban sehari-hari, itulah korban sembelihan dan korban santapan.
 
Kalau saat ini kita menikmati gandumnya Yusuf, itulah pembukaan rahasia firman yang memberikan hikmat, maka sekalipun terjadi 7 (tujuh) tahun kelaparan yang hebat, kita akan tertolong;
1.      Kita akan tertolong terhadap perempuan jalang, itulah antikris.
2.      Kita akan tertolong terhadap perempuan asing, itulah nabi-nabi palsu.
Jadi, saatnyalah bagi kita untuk mengumpulkan gandum, menimbunnya, itulah pembukaan rahasia firman. Tetapi tidak berhenti pada pembukaan rahasia firman, melainkan lanjut serta menyimpannya, sehingga kita boleh dilindungi dari dua perempuan yang jahat, itulah perempuan jalang (antikris) dan perempuan asing yang licin perkataannya (nabi-nabi palsu), sebab akan terjadi 7 (tujuh) tahun kelaparan yang hebat, di mana puncaknya 3.5 (tiga setengah) tahun yang kedua, pertengahan 7 (tujuh) masa yang terakhir.
 
Jadi, jangan anggap enteng. Jangan terlena. Kaum muda remaja jangan berpuas dengan kedudukan yang ada, dengan gaji per bulan, dengan uang yang ada, supaya jangan menyesal di kemudian hari.
Biarlah kiranya firman itu meneguhkan hati kita, sehigga kita mempunyai keteguhan di hati. Kalau kita mempunyai kekurangan; mudah risau, mudah gelisah, mudah berbagi rasa kepada yang tak suci, dan kalau itu menjadi kutuk nenek moyang dari kedua orang tua, patahkan, pikul salib.
 
Kemudian, kita akan membaca ayat 23.
Daniel 9:23
(9:23) Ketika engkau mulai menyampaikan permohonan keluarlah suatu firman, maka aku datang untuk memberitahukannya kepadamu, sebab engkau sangat dikasihi. Jadi camkanlah firman itu dan perhatikanlah penglihatan itu!
 
Singkatnya: Kita sangat membutuhkan pembukaan firman untuk mengatasi 7 (tujuh) tahun kelaparan yang akan terjadi, yang memuncak pada pertengahan 7 (tujuh) tahun yang kedua. Jadi, perhatikanlah dan camkanlah pembukaan firman ini.
 
Sekali lagi saya sampaikan dengan tandas: Kita sangat membutuhkan pembukaan rahasia firman, supaya dengan demikian kita bisa mengatasi 7 (tujuh) kelaparan, yang memuncak pada pertengahan 7 (tujuh) masa yang terakhir, itulah 3.5 (tiga setengah) tahun yang kedua.
Camkanlah itu, perhatikanlah itu. Jangan diabaikan, itu maksudnya “dicamkan”. Jangan dianggap enteng, itu maksudnya “perhatikanlah”.
 
Jangan engkau menganggap lebih besar uangmu; jangan engkau menganggap lebih besar pekerjaanmu dari pada pembukaan firman. Fokuskanlah hatimu kepada pembukaan firman. Jangan gelisah hatimu kepada yang tidak suci. Jangan berbagi hatimu kepada yang tidak suci. Itulah maksudnya “camkanlah” dan “perhatikanlah”.
 
Singkatnya: “Camkanlah” dan “perhatikanlah”, artinya; jangan berbagi lagi kepada perkara lahiriah, apalagi kepada yang tidak suci, itulah kejahatan dan kenajisan.
 
Kalau TUHAN membukakan firman, lalu dosa terkoreksi, apakah kita marah? Tentu jawabnya “tidak”, bukan?
Tentu, supaya TUHAN merubah kita; tidak ada maksud TUHAN untuk menyakiti. Tetapi kalau kita harus pikul salib, tujuannya adalah supaya kita terbentuk; telinga semakin dipertajam, mata semakin dipertajam.
 
Amsal 3:1-3
(3:1) Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, (3:2) karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu. (3:3) Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,
 
Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku. Maksudnya; jangan marah, jangan emosi, jangan panas hati, sehingga kita melupakan pembukaan rahasia firman. Dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu.
 
Akhirnya, kalau kita menghargai pembukaan rahasia Firman TUHAN, selain dilindungi dari 2 (dua) perempuan yang jahat -- itulah antikris dan nabi-nabi palsu --, selanjutnya di sini dikatakan; kalau firman menjadi daging, maka keuntungan yang lain adalah ditambahkan ...
1.      Panjang umur.
2.      Lanjut usia.
3.      Sejahtera ditambahkan kepada kita masing-masing.
 
Jadi, pembukaan rahasia firman itu keuntungannya banyak; memberi panjang umur, memberi lanjut usia, dan damai sejatera. Di mana kesejahteraan yang abadi? Itulah Kerajaan Sorga.
 
Wahyu 1:3
(1:3) Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
 
Pribadi-pribadi yang berbahagia, antara lain:
-          Berbahagialah yang membacakan à Mata yang dipertajam.
-          Berbahagialah mereka yang mendengarkan à Telinga yang dipertajam.
Jadi, berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan firman nubuatan, firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, firman yang ditimbun, serta menyimpannya, serta melakukannya.
Mengapa demikian? Sebab waktunya sudah dekat; kegenapan hari TUHAN sudah dekat.
 
Kita kembali membaca Kejadian 41:36.
Kejadian 41:36
(41:36) Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu".
 
Jadi, sudah sangat jelas: Pembukaan rahasia firman menjadi persediaan untuk menghadapi 7 (tujuh) tahun kelaparan, sehingga sekalipun terjadi 7 (tujuh) tahun kelaparan yang hebat, namun kita tidak binasa, negeri ini tidak binasa. Kita hidup di negeri ini tetapi tidak binasa.
 
Hargailah pembukaan firman, dan biarlah dilakukan, dan itu sebagai persediaan di dalam rangka menghadapi 7 (tujuh) tahun kelaparan yang dahsyat, sehingga kita tidak binasa di negeri ini.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment