KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, December 16, 2020

IBADAH RAYA MINGGU, 13 DESEMBER 2020


 
IBADAH RAYA MINGGU, 13 DESEMBER 2020
 
WAHYU PASAL 13
(Seri: 3)
 
Subtema: DIROBEK BINATANG BUAS
 
Segala puji, segala hormat hanya bagi Dia yang sudah melayakkan kehidupan kita untuk beribadah dan melayani kepada TUHAN sore hari ini; semua karena kemurahan dari hati TUHAN.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, sidang jemaat di Bandung, di Malaysia, baik anak-anak TUHAN, umat TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN, bahkan yang memberi diri digembalakan lewat live streaming, baik anak TUHAN dalam negeri, maupun luar negeri, TUHAN memberkati kita semua. Shalom.
Selanjutnya, mari kita mohonkan kemurahan dari hati TUHAN, supaya kiranya pembukaan Firman Allah yang akan kita terima meneguhkan setiap hati kita masing-masing, sehingga kehadiran (kedatangan) kita sore ini tidak menjadi percuma, tidak menjadi sia-sia, melainkan mengandung janji dan kuasa, baik untuk masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Singkat kata; biarlah ibadah ini menjadi dupa berbau harum, menyenangkan hati TUHAN.
 
Segera kita kembali untuk memperhatikan Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu, dari Kitab Wahyu 13. Sekarang, kita akan memasuki berkat yang baru, yaitu Wahyu 13:2. Namun, tidak jadi soal jika pembacaan dimulai dari ayat 1.
Wahyu 13:1-2
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. (13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.

Binatang yang keluar dari dalam laut itu adalah antikris, yang merupakan gabungan atau kombinasi dari 3 (tiga) jenis binatang di dalam satu tubuh, yaitu:
1.      Macan tutul atau harimau kumbang.
2.      Beruang.
3.      Singa.
Kalau 3 (tiga) jenis binatang tersebut berada atau bergabung menjadi satu tubuh, berarti dapat dibayangkan, betapa hebatnya dan betapa dahsyatnya dan betapa besarnya kuasa dari antikris tersebut, apabila menjadi raja yang berkuasa atas negeri ini.
 
Jadi, binatang yang keluar dari dalam laut itu merupakan kombinasi atau gabungan dari 3 (tiga) jenis binatang buas, bukan binatang lemah, melainkan 3 (tiga) binatang buas di dalam satu tubuh. Dari gambaran ini, kita bisa mendapat kesimpulan bahwa betapa ganasnya, betapa hebatnya, betapa besarnya, betapa dahsyatnya kuasa dari antikris ini apabila nanti menjadi raja dan penguasa bila tiba waktunya atas seizin TUHAN. Itu semua kelak akan terjadi atas perkenanan TUHAN; diizinkan TUHAN terjadi.
Oleh sebab itu, mulai dari detik ini, sejak ini, hari ini, marilah kita senantiasa menyerahkan diri kita untuk TUHAN, mengarahkan pandangan kita hanya kepada TUHAN tidak lagi mengarahkan pandangan kepada perkara yang di bawah.
 
Itu baru gambaran secara logika. Tetapi itu adalah fakta secara aktual nanti akan nyata sedemikian rupa dengan kuasa yang hebat.
 
Selanjutnya, mari kita melihat suatu keadaan yang menimpa bangsa Israel yang juga terjadi pada zaman ini di dalam Hosea 13, dengan perikop: “Murka TUHAN akan menimpa Efraim.
Hosea 13:1-3
(13:1) Apabila Efraim berbicara, gemetarlah orang; ia diangkat-angkat di Israel, tetapi ia bersalah dengan menyembah Baal, sehingga matilah ia. (13:2) Sekarang pun mereka terus berdosa, dan membuat baginya patung tuangan dari perak dan berhala-berhala sesuai dengan kecakapan mereka; semuanya itu buatan tukang-tukang. Persembahkanlah korban kepadanya!, kata mereka. Baiklah manusia mencium anak-anak lembu! (13:3) Sebab itu mereka akan seperti kabut pagi atau seperti embun yang hilang pagi-pagi benar, seperti debu jerami yang diterbangkan badai dari tempat pengirikan atau seperti asap dari tingkap.
 
Intinya: Bangsa Israel tetap mempertahankan dosa mereka, itulah dosa di dalam penyembahan berhala.
Berhala, artinya: segala sesuatu yang melebihi dari TUHAN. Contohnya: Meninggalkan ibadah dan pelayanan karena satu perkara, misalnya; karena pekerjaan, karena kesibukan-kesibukan, karena pendidikan, dan karena perkara-perkara lahiriah di dunia ini, itu merupakan penyembahan berhala.
-          Kalau pekerjaan nomor satu, ibadah nomor dua, itu adalah berhala.
-          Kalau kesibukan di dunia nomor satu, ibadah pelayanan nomor dua, itu adalah berhala.
 
Ada lagi berhala yang lain, itulah kekerasan di hati; itu juga disebut berhala. Sekalipun kita tidak mendirikan patung, arca, ataupun mendirikan patung anak lembu emas tuangan, tetap saja, kalau keras hati disebut juga hidup dalam penyembahan berhala.
Demikianlah keadaan bangsa Israel sampai hari ini secara jasmani. Tetapi secara rohani (Israel rohani), banyak juga orang Kristen yang hidup di dalam penyembaha berhala, termasuk di dalam kekerasan hatinya.
 
AKIBAT mempertahankan dosa berhala ialah bangsa Israel akan seperti:
-          Seperti kabut pagi.
-          Seperti embun yang hilang pagi-pagi benar.
-          Seperti debu jerami yang diterbangkan badai dari tempat pengirikan.
-          Seperti asap dari tingkap.
Semuanya itu menunjuk kepada suatu keadaan yang tidak tinggal tetap, berlalu dengan cepat = Binasa.
 
Hosea 13:4-5
(13:4) Tetapi Aku adalah TUHAN, Allahmu sejak di tanah Mesir; engkau tidak mengenal allah kecuali Aku, dan tidak ada juruselamat selain dari Aku. (13:5) Akulah yang mengenal engkau di padang gurun, di tanah yang gersang.
 
Kalau tadi pada ayat 2-3, kita melihat; bangsa Israel hidup dalam penyembahan berhala dan mempertahankan berhala-berhala mereka. Lalu pada ayat 4-5, di sini dikatakan: Padahal dahulu bangsa Israel tidak mengenal berhala, kecuali TUHAN Allah yang hidup yang menolong mereka di padang gurun, tanah yang gersang, tanah yang tandus kering-kering.
 
Waktu di Mesir, bangsa Israel tidak mengenal allah-allah asing, tidak mengenal berhala-berhala, hanya mengenal TUHAN Allah yang hidup, Allah mereka, Allah yang hidup yang pernah menolong mereka selama 40 (empat puluh) tahun di padang gurun yang tandus kering-kering. TUHAN tolong mereka; TUHAN yang mengenal mereka lahir batin, dan TUHAN yang menolong mereka di tengah perjalanan tanah yang tandus, tanah yang kering-kering.
 
Hosea 13:6
(13:6) Ketika mereka makan rumput, maka mereka kenyang; setelah mereka kenyang, maka hati mereka meninggi; itulah sebabnya mereka melupakan Aku.

Pernyataan TUHAN: Setelah makan rumput dan kenyang, mereka tinggi hati dan akhirnya melupakan TUHAN.
 
Memang, tidak bisa dipungkiri; sejauh mana kita menghargai pembukaan firman Allah, sejauh itulah berkat-berkat yang akan kita terima. Tetapi apabila kita sudah diberkati, jangan kita melupakan TUHAN, jangan kita meninggikan hati.
Kalau kita sudah makan rumput, diberkati lewat pembukaan rahasia firman, lalu yang lahiriah menyusul, jangan kita tinggi hati dan melupakan TUHAN. Namun bangsa Israel melupakan TUHAN, lupa diri, lupa dengan pertolongan TUHAN.
Hati-hati; jangan lupa dengan pertolongan TUHAN. Sekali lagi saya sampaikan: Kalau sudah makan rumput dan kenyang, jangan lupa TUHAN. Kalau sudah diberkati oleh pembukaan firman, jangan lupa TUHAN, jangan tinggi hati.
 
Banyak anak-anak di sini yang dari kecil sampai besar, saya doakan, bahkan sampai bekerja, sampai kuliah, tetapi ingat; jangan lupa TUHAN, jangan tinggi hati.
 
Lihat KLIMAKSNYA pada ayat 7-8.
Hosea 13:7-8
(13:7) Maka Aku menjadi seperti singa bagi mereka, seperti macan tutul Aku mengintip-intip di pinggir jalan. (13:8) Aku mau mendatangi mereka seperti beruang yang kehilangan anak, Aku mau mengoyakkan dada mereka. Di sana Aku memakan mereka seperti singa; binatang liar di padang akan merobek mereka.
 
Karena kesombongan dari pada bangsa Israel, bangsa Israel lupa kepada TUHAN, meninggikan hati, melupakan TUHAN, akhirnya binatang liar di padang gurun akan merobek-robek mereka atas seizin TUHAN.
 
Tadi kita sudah melihat 3 (tiga) jenis binatang liar itu, tetapi sebelum kita melihat secara rinci, Hosea 13:7-8 di mana mereka dirobek oleh binatang liar atas seizin TUHAN, kita sambungkan dengan Wahyu 11:2.
Wahyu 11:2
(11:2) Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

Istilah “merobek” di sini ialah diinjak-injak atau masuk dalam aniaya yang besar selama 42 (empat puluh dua) bulan, itulah yang disebut aniaya antikris.
 
Lalu, kita BANDINGKAN dengan ayat 1.
Wahyu 11:1
(11:1) Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

Ayat 1 ini berbicara tentang ibadah yang diukur, itulah ibadah yang kedudukannya sudah berada pada puncaknya, yaitu doa penyembahan.
Berarti, seandainya, ibadah kita sudah memuncak sampai kepada doa penyembahan, maka tentu saja kita akan mendapatkan pemeliharaan langsung dari TUHAN, tidak mungkin dirobek-robek oleh binatang liar, tidak mungkin diinjak-injak oleh antikris.
 
Oleh sebab itu, biarlah kiranya kita menyerahkan diri kita lewat ibadah ini untuk selanjutnya dituntun oleh tongkat kerajaan, dituntun oleh tongkat kebenaran untuk selanjutnya dibawa masuk sampai kepada kekekalan. Kekekalan; Penyembahan. Kekekalan; Penyerahan diri.
 
Biarlah kita sungguh-sungguh supaya kita tidak mengalami kerugian dan menyesal di kemudian hari, tetapi tidak ada artinya. Oleh sebab itu, sekali lagi; biarlah kita sungguh-sungguh sebelum terlambat. Sebelum TUHAN ambil kebijaksanaan itu, maka bijaksanalah.
 
Matius 27:50-51
(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. (27:51) Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
 
“Seruan”, itulah penyembahan Yesus, lanjut dengan menyerahkan nyawa-Nya atau penyerahan diri sepenuh untuk taat kepada kehendak Allah, maka yang terjadi ialah tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah = Terjadi perobekan daging, dengan lain kata; jalan ke sorga terbuka.
 
Itulah kalau ibadah memuncak sampai kepada doa penyembahan: Tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah = Terjadi perobekan daging, daging dirobek-robek. Kalau daging tidak dirobek-robek, maka menjadi takhtanya Setan, dikuasai roh jahat dan roh najis; oleh sebab itu, daging ini harus dihukum sampai betul-betul mengalami perobekan daging, dengan kata lain; jalan ke sorga terbuka lebar-lebar, sesuai Ibrani 9 dan Ibrani 10.
 
Jadi, ada 2 (dua) macam perobekan:
1.      Perobekan karena binatang buas yang keluar dari dalam laut (antikris).
2.      Perobekan daging untuk membuka jalan ke sorga.
Pilih mana? Dirobek binatang buas (antikris) atau masuk dalam perobekan daging untuk membuka jalan ke sorga? Dengan perobekan daging, dengan ibadah yang memuncak sampai kepada doa penyembahan, maka jalan ke sorga terbuka lebar-lebar.
 
Dengan pengertian ini, tentu saja kita bersyukur kepada TUHAN. Andaikata kita hanya memahami soal ibadah, tetapi tidak memuncak sampai kepada doa penyembahan, maka kitalah gereja yang dirobek oleh binatang buas tersebut.
 
Kita kembali untuk membaca Hosea 13.
Hosea 13:7-8
(13:7) Maka Aku menjadi seperti singa bagi mereka, seperti macan tutul Aku mengintip-intip di pinggir jalan. (13:8) Aku mau mendatangi mereka seperti beruang yang kehilangan anak, Aku mau mengoyakkan dada mereka. Di sana Aku memakan mereka seperti singa; binatang liar di padang akan merobek mereka.
 
Bangsa Israel tinggi hati dan melupakan TUHAN sehingga atas seizin TUHAN, binatang liar di padang akan merobek mereka.
 
Adapun binatang liar di padang yang merobek, menginjak-injak kehidupan anak TUHAN yang tertinggal, antara lain:
1.      Macan tutul.
2.      Beruang.
3.      Singa.
Hal ini sesuai dengan Wahyu 13:2, di mana binatang liar di padang akan merobek mereka, dan itu terjadi atas seizin TUHAN.
 
Sekarang kita akan melihat penjelasan demi penjelasan dari 3 (tiga) jenis binatang ini, yang merupakan gabungan atau kombinasi 3 (tiga) jenis binatang dalam satu tubuh.
 
Penjelasan dari MACAN TUTUL.
Pekerjaan dari macan tutul ialah mengintip-intip di pinggir jalan. Oleh sebab itu, saya sampaikan dengan kasih dan tandas: Perhatikanlah setiap jalan yang harus kita lalui; jangan kita melangkah dengan sesuka hati di jalan yang akan kita tempuh, karena macan tutul mengintip-intip di pinggir jalan. Oleh sebab itu, perhatikan setiap jalan, langkah-langkah perjalanan kita, perhatikan jalan yang harus kita tempuh, jangan sesuka hati, melainkan harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
 
Amsal 14:2,12
(14:2) Siapa berjalan dengan jujur, takut akan TUHAN, tetapi orang yang sesat jalannya, menghina Dia. (14:12) Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
 
Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya adalah maut. Jangan kita melangkah dengan ujungnya tepi maut.
 
Hati-hati, sebab ada jalan yang disangka orang lurus, dia sangka itu jalan lurus, tetapi ujungnya, muaranya adalah kebinasaan yang sudah menanti. Oleh sebab itu, kita harus memperhatikan setiap langkah-langkah dalam perjalanan yang kita tempuh.
Gereja TUHAN di hari-hari ini sedang menempuh perjalanan pada mil-mil yang terakhir, yang sudah tidak lama lagi. Oleh sebab itu, perhatikan dengan sungguh-sungguh.
 
Amsal 21:2
(21:2) Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
 
Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati. Jangan kita sesuka hati melangkah, tetapi perhatikan: TUHANlah yang menguji hati.
 
Lebih jauh kita melihat soal MENGUJI HATI.
Amsal 12:15
(12:15) Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.
 
Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak; oleh sebab itu, TUHAN yang menguji hati.  Maka, jangan bersandar pada pikiran dan perasaan manusia daging, karena TUHAN yang menguji hati, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak, sebab TUHAN Yesus adalah Penasihat ajaib.
 
TUHAN memanggil kita untuk mengikuti teladan-Nya, dan Dia sudah meninggalkan teladan-Nya bagi kita, itulah jejak-jejak yang berdarah. Jangan kita menganggap diri pandai; oleh sebab itu, hati-hati di dalam melangkahkan langkah-langkah dalam menempuh perjalanan, sementara perjalanan gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini tinggal beberapa mil lagi ke depan, sudah pada mil-mil terakhir. Hati-hati, jangan lagi sesuka hati beribadah, apalagi mencari ibadah yang sesuai dengan keinginan daging.
Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya. Oleh sebab itu, jangan mencari ibadah yang menurut keinginan daging, selera daging. Itu sebabnya, banyak orang mengira jalannya lurus, tetapi ujungnya maut, tetapi TUHAN yang menguji hati.
 
Amsal 4:11-12
(4:11) Aku mengajarkan jalan hikmat kepadamu, aku memimpin engkau di jalan yang lurus. (4:12) Bila engkau berjalan langkahmu tidak akan terhambat, bila engkau berlari engkau tidak akan tersandung.
 
Jalan hikmat, jalan pembukaan rahasia firman adalah jalan yang lurus, sehingga;
-          Berjalan, tidak terhambat.
-          Berlari, tidak tersandung.
Oleh sebab itu, biarlah kita melangkah sesuai dengan pembukaan rahasia firman, sebab Dia yang akan luruskan jalan kita; bebas hambatan, bebas sandungan. Walaupun nanti aniaya antikris menghadang di depan, tetapi Alkitab berkata: bebas hambatan, bebas sandungan, kalau kita melangkah sesuai dengan pembukaan rahasia firman.
 
Biarlah kita langkahkan kaki sesuai dengan langkah-langkah menurut ketetapan firman TUHAN. Jangan mengambil jalannya masing-masing.
 
Amsal 4:13-15
(4:13) Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu. (4:14) Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat. (4:15) Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya, menyimpanglah dari padanya dan jalanlah terus.
 
Di sini dikatakan: Berpeganglah pada didikan, jelas itu adalah ibadah yang dihubungkan dengan salib. Kemudian, janganlah melepaskannya, sebab sumber didikan adalah ibadah yang dihubungkan dengan salib.
Oleh sebab itu;
-          Janganlah menempuh jalan orang fasik (orang sombong).
-          Jangan mengikuti jalan orang jahat.
Kalau tahu itu jalan yang jahat, jangan diikuti; jauhi jalan itu.
 
Itu sebabnya, di atas tadi sudah saya sampaikan: Kalau melangkah, berjalan di jalan yang kita tempuh, jangan sesuka hati. Biarlah kita melangkah berdasarkan hikmat, melangkah berdasarkan pembukaan rahasia firman yang sudah kita terima sampai detik ini, karena TUHAN yang menguji hati. Demikianlah caranya untuk menguji hati kita masing-masing.
 
Kita kembali membaca Hosea 13.
Hosea 13:7-8
(13:7) Maka Aku menjadi seperti singa bagi mereka, seperti macan tutul Aku mengintip-intip di pinggir jalan. (13:8) Aku mau mendatangi mereka seperti beruang yang kehilangan anak, Aku mau mengoyakkan dada mereka. Di sana Aku memakan mereka seperti singa; binatang liar di padang akan merobek mereka.
 
Bangsa Israel tinggi hati dan melupakan TUHAN sehingga atas seizin TUHAN, binatang liar di padang akan merobek mereka.
Adapun binatang liar di padang yang merobek, menginjak-injak kehidupan anak TUHAN yang tertinggal, antara lain:
1.      Macan tutul.
2.      Beruang.
3.      Singa.
 
Penjelasan dari BERUANG.
Pekerjaan dari beruang ialah dengan ganas dan tanpa mengenal belas kasihan akan mengoyakkan dada setiap orang, sebab beruang memang memiliki tenaga yang sangat kuat, sehingga dengan satu kali pukul dapat merobohkan mangsanya dan merusakkan mangsanya. Pendeknya: Tidak ada yang dapat tahan berdiri menghadapi beruang ini, apalagi jika beruang ini adalah beruang yang baru melahirkan, beruang yang begitu ganas, memiliki kekuatan yang luar biasa, dengan satu kali pukul, musuh rontoh, mangsanya dirusakkan (dikoyakkan).
 
Oleh sebab itu, jangan kita sekali-kali pasang dada. Kalau orang dunia ingin menunjukkan kelebihannya, ia selalu menggunakan kata-kata: “Pasang dada”, atau “Unjuk dada”, artinya; merasa hebat. Tetapi janganlah kita merasa diri hebat.
Oleh sebab itu, jangan kita sekali-kali pasang dada terhadap antikris, lebih baik hari ini kita menyangkal dirinya, memikul salibnya masing-masing, serta ikut TUHAN; inilah pengalaman kematian dan kebangkitan.
 
Bagus, jika kita menggunakan kalimat: “Saya dapat menanggung segala sesuatu di dalam Kristus”, tetapi jangan gunakan kalimat itu karena kesombongan. Kalau kita berani mengucapkan kata-kata itu, berarti sudah seharusnya kita siap untuk sangkal diri, pikul salib, dan ikut TUHAN, supaya sinkron dengan kalimat: “Saya dapat menanggung segala sesuatu di dalam Kristus.
Jangan pasang dada, tetapi lebih baik hari ini sangkal diri, pikul salib masing-masing, dan ikut TUHAN; itulah pengalaman kematian dan pengalaman kebangkitan. Jangan merasa diri hebat, jangan merasa diri jago, jangan merasa diri kuat, jangan merasa diri mampu. Lebih baik hari ini kita sangkal diri dan pikul salib.
 
Lihat, beruang itu kuat; satu kali pukul saja, musuh roboh, dikoyakkan begitu saja. Oleh sebab itu, jangan pernah pasang dada lagi. Kalau kita punya ini dan itu, jangan pasang dada. Lebih baik sangkal diri, pikul salib, ikut TUHAN; itu saja, supaya TUHAN tolong kita semua.
 
Beruang juga adalah salah satu binatang yang daya memiliki cengkraman yang sangat kuat, sehingga dalam cengkramannya, ia tidak akan pernah melepaskan mangsanya.
 
Mari kita lihat PERSAMAANNYA.
Yesaya 14:15-17
(14:15) Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur. (14:16) Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang, (14:17) yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?
 
Iblis atau Setan adalah penunggu penjara yang sangat kejam. Mengapa demikian? Sebab di sini dikatakan: tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah. Jadi, sekali cengkram, dia tidak akan pernah melepaskan mangsanya.
Pendeknya: Beruang memiliki daya cengkram yang sangat kuat dan tidak akan pernah melepaskan mangsanya. Hal ini harus kita ketahui; camkanlah dan perhatikanlah dengan sungguh-sungguh.
 
Tetapi kita bersyukur, sebab kita punya satu pribadi yang luar biasa, yang memiliki kuasa melebihi dari kuasa-kuasa baik yang di langit, maupun yang di bumi, bahkan yang di bawah bumi.
 
Efesus 4:8-9
(4:8) Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia." (4:9) Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
 
Yesus berkuasa untuk membuka pintu-pintu penjara dan melepaskan semua tawanan-tawanan, melepaskan orang-orang yang dipenjarakan oleh Iblis, yaitu dalam penjara dosa, penjara penyakit, penjara takut, penjara kekuatiran, penjara lain sebagainya. TUHAN Yesus telah mati dan bangkit, Dia sudah membuka pintu-pintu penjara, melepaskan semua tawanan-tawanan yang selama ini ditawan oleh Setan, baik ditawan dengan penyakit, baik ditawan dengan ketakutan, kekuatiran, dan lain sebagainya, tetapi TUHAN sudah lepaskan lewat pengalaman kematian dan kebangkitan-Nya.
Biarlah kiranya kita satu dengan Dia di dalam tanda pengalaman kematian dan kebangkitan-Nya.
 
Kita kembali membaca Hosea 13.
Hosea 13:7-8
(13:7) Maka Aku menjadi seperti singa bagi mereka, seperti macan tutul Aku mengintip-intip di pinggir jalan. (13:8) Aku mau mendatangi mereka seperti beruang yang kehilangan anak, Aku mau mengoyakkan dada mereka. Di sana Aku memakan mereka seperti singa; binatang liar di padang akan merobek mereka.
 
Bangsa Israel tinggi hati dan melupakan TUHAN sehingga atas seizin TUHAN, binatang liar di padang akan merobek mereka.
Adapun binatang liar di padang yang merobek, menginjak-injak kehidupan anak TUHAN yang tertinggal, antara lain:
1.      Macan tutul.
2.      Beruang.
3.      Singa.
 
Penjelasan dari SINGA
Pekerjaan dari singa ialah makan sampai kenyang. Berarti, sebelum kenyang, singa akan tetap mencari mangsanya, yakni mangsa yang dapat dimakan, mangsa yang dapat ditelannya.
 
Kita lihat MANGSA yang dapat DITELANNYA di dalam 1 Petrus 5, dengan perikop: “Gembalakanlah kawanan domba Allah.
1 Petrus 5:6-8
(5:6) Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. (5:7) Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. (5:8) Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
 
Musuh abadi kita, yakni Iblis atau Satan, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
 
Sekarang pertanyaannya: Siapakah mangsa yang dapat ditelannya? Siapakah orang yang menjadi mangsanya?
YANG PERTAMA: Orang-orang yang tidak rendah hati (sombong).
Oleh sebab itu, rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat. Bukankah lewat ibadah ini kita berada di bawah tangan TUHAN yang kuat? Masing-masing kita, biarlah kita saling merendahkan diri.
Kalau di tengah ibadah kita selalu berusaha untuk untuk menyombongkan diri, merasa diri lebih baik, lebih suci, lebih benar, itu bagaikan berupaya meninggikan diri di bawah tangan TUHAN yang kuat. Kalau berupaya untuk meninggikan diri di bawah tangan TUHAN yang kuat, maka di situ akan terjadi gejolak-gejolak. Inilah yang menjadi mangsa dari Setan, mangsa dari antikris, yang pertama, yaitu; yang tidak rendah hati.
 
Ayo, apapun yang kita kerjakan, biarlah tetap rendah hati. Lebih baik rendah hati supaya dipakai TUHAN, dari pada kita selalu menggurui, menggurui, dan menggurui, sekalipun mendapat pelajaran dari mana saja.
Saya masih ingat, waktu saya sekolah Akitab: Sebetulnya tidak mengerti apapun, tetapi sesekali ketika ada kipas angin rusak, lalu kasih masuk ke kamar saya; ada nanti rice cooker direktur Sekolah Alkitab Lempin-el Makassar yang rusak, lalu kasih masuk ke kamar saya. Sebetulnya saya tidak mengerti, tetapi saya kerjakan itu, saya buka komponennya, saya lap-lap, eh ternyata bisa, lalu saya antar kembali; semua begitu, asal rendah hati, jangan menggurui, walaupun sudah mengerti, supaya jangan menjadi mangsa dari pada singa.
Belajar rendah hati, mau belajar dari Youtube, dari apapun, tetap rendah hati, sebab di sini perikopnya pun sudah jelas: “Gembalakanlah kawanan domba Allah.” Artinya, domba-domba harus rendah hati.
 
YANG KEDUA: Orang yang kuatir.
Kuatir tidak makan, kuatir tidak minum, kuatir tidak punya uang, kuatir masa depan, kuatir soal jodoh, kuatir, kuatir, dan kuatir. Inilah mangsa yang dapat ditelan oleh singa.
 
Jadi, sebelum dia makan sampai kenyang, dia tidak akan pernah berhenti, dia akan mencari mangsanya, seperti singa yang mengaum-aum, mencari orang yang dapat ditelannya.
 
Lanjut, soal SINGA ini, juga akan diterangkan pada Yeremia 4, dengan perikop: “Yehuda mendapat ancaman dari Utara.” Kalau bicara “utara”, Yesaya 14:14 menjelaskan, itu adalah takhta Setan.
Yeremia 4:6-7
(4:6) Angkatlah panji-panji ke arah Sion! Cepat-cepatlah kamu mengungsi, jangan tinggal diam! Sebab Aku mendatangkan malapetaka dari utara dan kehancuran yang besar. (4:7) Singa telah bangkit dari belukar, pemusnah bangsa-bangsa telah berangkat, telah keluar dari tempatnya untuk membuat negerimu menjadi tandus; kota-kotamu akan dijadikan puing, tidak ada yang mendiaminya.
 
Di sini jelas dikatakan: Malapetaka sumbernya dari Utara. Kalau bicara tentang “utara”, dijelaskan oleh nabi Yesaya 14, itu merupakan takhta Setan.
 
Malapetaka dari Utara, yakni singa pemusnah bangsa-bangsa akan menelan makan habis-habis mangsanya. Akibatnya yang terjadi ialah:
YANG PERTAMA: Menyebabkan negeri menjadi tandus.
Tandus = Kering-kering rohani. Mengapa kering-kering rohani? Jelas, itu menunjuk orang yang hidup tanpa persekutuan yang baik dengan TUHAN, tanpa persekutuan yang indah dengan TUHAN, hidup tanpa hubungan intim yang baik dengan TUHAN, persis seperti ranting yang tidak melekat pada pokoknya; dia menjadi kering, tidak menghasilkan buah, dan sudah dekat dengan kutuk pembakaran.
Inilah yang dimaksud “akan menghabisi negeri”, sehingga negeri itu menjadi tandus.
 
Inilah kalau singa sudah mengaum menghabisi mangsanya, akibatnya ialah kering-kering rohani. Tetapi malam ini, TUHAN nyatakan belas kasih-Nya, supaya ada persekutuan yang indah dengan TUHAN. Jangan kering-kering rohani.
Sudah dengar firman, tetapi masih kering-kering, tidak ada penyembahan, itu adalah tanda persekutuannya dengan TUHAN tidak baik. Hati-hati, kehidupan yang semacam ini sudah dekat dengan kutuk pembakaran, persis seperti “teman-teman” yang tertulis dalam Injil Matius 11, di mana sekelompok anak-anak di pasar;
-          Mereka menyanyikan kidung duka, tetapi “teman-teman” tidak mau berduka.
-          Mereka meniup seruling, tetapi “teman-teman” tidak mau menari.
Ini adalah kehidupan yang tidak mau taat kepada pembukaan firman.
 
YANG KEDUA: Kota-kotamu akan dijadikan puing, tidak ada yang mendiaminya.
Pendeknya: Reruntuhan itu akan menutupi segala perkara-perkara rohani, akan menutupi segala perkara-perkara suci, sehingga tidak ada yang mendiami.
Seharusnya, kehidupan kita sebagai rumah TUHAN harus menjadi takhta Allah, tetapi reruntuhan-reruntuhan atau puing-puing menutupi perkara-perkara rohani (perkara sorgawi), menutupi perkara-perkara yang suci, sehingga tidak lagi menjadi takhta Allah. Inilah keadaan apabila anak TUHAN dihabisi oleh singa.
 
Yeremia 4:19-21
(4:19) Aduh, dadaku, dadaku! Aku menggeliat sakit! Aduh, dinding jantungku! Jantungku berdebar-debar, aku tidak dapat berdiam diri, sebab aku mendengar bunyi sangkakala, pekik perang. (4:20) Kehancuran demi kehancuran dikabarkan, seluruh negeri dirusakkan; kemahku dirusakkan dengan tiba-tiba, tendaku dalam sekejap mata. (4:21) Berapa lama lagi aku melihat panji-panji itu, dan mendengar bunyi sangkakala itu?
 
Kemudian, di sini kita melihat: Terdengar jeritan kesakitan:
YANG PERTAMA: Aduh, dadaku, dadaku! Mengapa ada jerita ini? Karena menggeliat sakit. Jangan sesekali kita merasa diri hebat, apalagi pasang dada, sebab kalau singa sudah habiskan, maka kita akan menjerit kesakitan.
YANG KEDUA: Aduh, dinding jantungku! Mengapa ada jerita ini? Karena di sini dikatakan: Jantungku berdebar-debar, aku tidak dapat berdiam diri.
Apa fungsi jantung? Fungsi jantung adalah menyalurkan darah ke seluruh tubuh melalui urat-urat dan sendi-sendi, melalui hamba-hamba TUHAN.  Tetapi di sini kita perhatikan: Orang yang menjerit kesakitan ia akan berkata: “Jantungku berdebar-debar.” Kalau detak jantung berdebar-debar, in iadalah suatu keadaan yang tidak menentu karena ketakutan, sehingga darah yang dialirkan pun tidak menentu. Inilah keadaan jeritan yang kedua, karena mengalami kesakitan karena ditimpa malapetaka yang disebabkan oleh singa.
 
Mengapa ada jeritan kesakitan ini?

1.      Karena terjadi kehancuran. Kehancuran demi kehancuran dikabarkan, seluruh negeri dirusakkan.

2.      Bait Allah dirusakkan dengan tiba-tiba, sebab reruntuhan-reruntuhan sudah menutupi perkara-perkara yang suci, perkara-perkara yang rohani.

 
Jadi, dari apa yang sudah kita terima sore ini, biarlah kita perhatikan dengan sunggh-sungguh, jangan kita anggap enteng, karena binatang yang keluar dari dalam laut itu merupakan kombinasi atau gabungan dari 3 (tiga) jenis binatang dalam satu tubuh, artinya; adapun binatang itu sangat buas sekali.
-          Binatang yang pertama adalah macan tutul.
-          Binatang yang kedua adalah beruang.
-          Binatang yang ketiga adalah singa.
Dan kita sudah melihat, pekerjaan dari 3 (tiga) jenis binatang ini. Artinya, kita tidak boleh anggap enteng lagi.
 
Yeremia 4:22
(4:22) "Sungguh, bodohlah umat-Ku itu, mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai pengertian! Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka tidak tahu."

Pendeknya:

-          Umat TUHAN itu bodoh, mengapa? Karena mereka tidak mengenal TUHAN, mereka meninggikan hati, melupakan TUHAN.

-          Kemudian, disebut juga "anak-anak tolol", mengapa? Karena tidak mempunyai pengertian dari sorga. TUHAN sudah bukakan firman-Nya tetapi ditolak, sehingga tidak mempunyai pengertian dari sorga, maka disebut "anak-anak tolol."

Oleh sebab itu, jangan lupakan TUHAN supaya jangan bodoh; jangan tolak pengertian lewat pembukaan rahasia firman supaya jangan disebut “anak-anak tolol.
 
Sakit hati bukan kalau disebut “anak-anak tolol”? Tetapi TUHAN yang mengatakannya, karena umat TUHAN tidak mempunyai pengertian lewat pembukaan rahasia firman yang disampaikan, ditolak, sebab lebih suka dengan cerita-cerita dongeng, tidak punya pengertian dari sorga, maka disebutlah “anak tolol.” Jangan kita mau disebut “anak tolol.
Kalau TUHAN sudah bukakan firman-Nya, maka akan memberi suatu pengertian yang indah. Dan oleh pengertian ini, kita dapat menyenangkan hati TUHAN setiap kali kita dalam pertemuan-pertemuan ibadah kita. Tetapi kalau tidak mempunyai pengertian, maka disebutlah “anak tolol.
 
Sebaliknya, umat TUHAN pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik, mereka tidak tahu. Inilah umat Israel ketika melupakan TUHAN; menjadi bodoh dan tidak punya pengertian, menjadi tolol, tetapi untuk yang jahat pandai, untuk yang najis pandai, untuk yang berbuat cemar di luaran sana pandai, untuk melakukan yang baik, yang benar, yang suci, yang mulia tidak tahu; bodoh dan tolol.
Coba saja, kalau menggunakan bahasa-bahasa najis, bahasa rusak di luaran sana, cepat sekali, “Iya, coy”, atau “Cemen lo, coy.” Lalu memanggil ayahnya dengan sebutan “bokap”, memanggil ibunya dengan sebutan “nyokap”, akhirnya disingkat “bo-nyok.” Padahal ada bahasa yang baik, yaitu aku, saya, anda, kamu.
Coba, gunakan bahasa Betawi dalam doa Bapa Kami: “Bokap gue yang di sorga. Dikuduskanlah nama lu, datang kerajaan lu, sini lu, gua tampar lu. Yang suci tidak ia ketahui, tetapi yang cemar ia ketahui, berarti; bodoh dan tolol, karena sudah dihabisi oleh singa.
Memang tidak salah menggunakan bahasa betawi, tetapi gunakan bahasa yang lazim saja, gunakan bahasa Ibu Pertiwi, misalnya; Bapak, Ibu, Saya, Anda, supaya tidak terlanjur-lanjur dalam hal yang tak suci yang lain.
Kalau berbuat baik dalam hal yang sederhana saja tidak bisa kita lakukan, maka tidak mungkin kita berbuat baik dalam hal perkara yang besar; oleh sebab itu, dimulai dulu dari hal yang sederhana, dengan menggunakan bahasa “saya, anda, kakak, abang, bapak, ibu, adik.
Dari desa, dari gunung, tetapi begitu sampai di Jakarta, lalu berkata: “Cemen lo, coy”, bukan main. Gunakanlah bahasa yang baik, lakukan yang baik, yang suci, yang benar, yang mulia untuk TUHAN, supaya jangan dihabisi oleh singa, sebab dia mengaum-aum mencari mangsa yang dapat ditelannya; sebelum kenyang, dia tidak akan dapat berhenti mencari mangsa yang dapat ditelannya.
 
Yeremia 4:28
(4:28) Karena hal ini bumi akan berkabung, dan langit di atas akan menjadi gelap, sebab Aku telah mengatakannya, Aku telah merancangnya, Aku tidak akan menyesalinya dan tidak akan mundur dari pada itu."

Kesimpulan dari ayat 28 ini adalah antikris akan berkuasa selama 3.5 (tiga setengah) tahun, sehingga pada saat itu bumi akan berkabung dan langit di atas akan menjadi gelap. Inilah puncak gelap malam, itulah aniaya antikris selama 3.5 (tiga setengah) tahun berlangsung.
 
Daniel 7:2-6
(7:2) Berkatalah Daniel, demikian: "Pada malam hari aku mendapat penglihatan, tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar, (7:3) dan empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. (7:4) Yang pertama rupanya seperti seekor singa, dan mempunyai sayap burung rajawali; aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia. (7:5) Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak. (7:6) Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti macan tutul; ada empat sayap burung pada punggungnya, lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan.
 
Dalam mimpi atau penglihatan dari Daniel, 4 (empat) angin dari langit (timur, barat, utara, selatan) menggoncangkan dunia ini. Lalu setelah dunia ini digoncang dengan hebat, dari dalam laut itu keluar 4 (empat) jenis binatang yang berbeda-beda.
 
BINATANG YANG PERTAMA: Rupanya seperti seekor singa.
Di atas tadi sudah dipaparkan pekerjaan dari pada singa. Tetapi di sini kita lihat wujudnya lebih jelas lagi; tetapi anehnya ia mempunyai sayap burung nasar. Bukankah sayap burung nasar itu sudah diberikan kepada mempelai perempuan untuk diterbangkan ke padang belantara, sehingga dia dipelihara selama 42 (empat puluh dua) bulan atau 3.5 (tiga setengah) tahun? Tetapi kenyataannya di sini; wujudnya terlihat aneh, karena ternyata mempunyai sayap burung nasar.
Jadi, seolah-olah antikris ini nanti memberi harapan kepada pengikut-pengikutnya; seolah-olah memberi pengharapan, seolah-olah memberi perlindungan kepada mangsa yang ditelannya.
Namun, kenyataannya, pada akhirnya, kedua sayap burung nasar itu tercabut, lalu dia diangkat dari tanah dan ditegakkan seperti manusia dan diberikan hati manusia.  
 
Coba, sejenak kita membaca 1 Petrus 2:6-7
1 Petrus 2:6
(2:6) Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
 
Kalau meninggikan korban di tengah ibadah pelayanan, maka tidak dipermalukan, bagaikan orang yang bijaksana mendirikan rumahnya di atas batu, lalu menghadapi 3 (tiga) jenis ujian;
-          Turunlah hujan, itulah ujian yang datang dari atas; penghulu di udara, roh-roh jahat di udara.
-          Datanglah banjir, itulah dosa kenajisan.
-          Lalu angin melanda rumah itu, itu merupakan angin-angin pengajaran palsu.
Tetapi rumah itu kuat, karena dibangun di atas dasar korban Kristus, batu penjuru yang mahal.
 
1 Petrus 2:6-7
(2:7) Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."
 
Tergantung dari sudut mana kita memandangnya;

-          Korban Kristus sekali waktu bisa menjadi batu penjuru, dasar dari tiap bangunan.

-          Kemudian, sewaktu-waktu bisa menjadi batu sentuhan, dia menyentuh perasaan hati kita yang paling dalam. Buktinya apa? TUHAN mengerti segala persoalan hidup, nikah, dan rumah tangga kita, keadaan kita; TUHAN menyentuh.

-          Tetapi dalam kesempatan yang lain, dia akan menjadi suatu batu sandungan, tergantung dari sudut mana kita memandangnya.

 
Tukang-tukang bangunan itulah ahli-ahli Taurat, imam-imam kepala, dan tua-tua, yang telah menyalibkan pribadi Yesus di atas kayu salib di atas bukit Golgota; itulah batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan.
 
Demikian juga dengan Daniel 7 ini, wujud dari pada singa itu sepertinya aneh, karena ada sayap burung nasar, ada jaminan, ada perlindungan, tetapi kenyataannya, sayap burung nasar itu tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia..
Sepertinya dia mengerti kita, tetapi sebetulnya palsu. Dia tidak pernah mengerti hati manusia; hanya batu penjuru yang mengerti kita, hanya korban Kristus yang mengerti isi hati yang paling dalam, Dia mengerti segala pergumulan-pergumulan kita. Antikris tidak akan pernah mengerti segala persoalan yang kita hadapi, baik dalam nikah dan rumah tangga; hanya TUHAN yang dapat memahami kita. Sekali lagi saya sampaikan: Antikris tidak akan pernah mengerti kita.
 
BINATANG YANG KEDUA: Rupanya seperti beruang, lalu ia berdiri pada sisinya yang sebelah. Berarti, dapat berdiri dengan menggunakan 2 (dua) kaki pada bagian belakang. Itulah kelebihan beruang dari pada singa, di mana beruang dapat berdiri dengan 2 (dua) kaki pada bagian belakang. Lalu, 2 (dua) kaki yang di depan digunakan untuk mencengkram; kalau sudah dicengkram, tidak akan pernah melepaskan mangsanya.
Kemudian, 2 (dua) kaki bagian depan ini juga bisa digunakan untuk memukul. Kalau kena satu pukulan, maka mangsanya akan roboh, akan rontok seketika, dan akan hancur terkoyak-koyak; ia berdiri pada sisinya yang sebelah. Jadi, sinkron dengan ayat-ayat yang terdahulu, tidak bisa lari.
 
Namun, ada lagi yang lebih mengerikan, yang anehnya: tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya.
3 (tiga) tulang rusuk di dalam mulut à Kehidupan manusia; tubuh, jiwa, dan roh. Tetapi tubuh, jiwa, dan roh ini sudah dikuasai oleh daging, apa buktinya? Itu sebabnya, dia dapat ditelan oleh beruang.
 
Oleh sebab itu, di sini dikatakan: Tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak.
Jadi, sasarannya adalah kehidupan manusia, itulah tubuh, jiwa, dan roh, tetapi sudah dikuasai daging;
-          Tubuhnya dikuasai daging.
-          Jiwanya dikuasai daging.
-          Rohnya juga dikuasai daging.
Yang setahu saya: daging itu lemah, tetapi roh penurut. Tetapi di sini;
-          Baik tubuhnya dikuasai daging.
-          Jiwanya juga sudah dikuasai daging.
-          Rohnya juga dikuasai daging.
Inilah santapan dari pada beruang. Hati-hati.
 
Oleh sebab itu, jangan kita menjalankan ibadah lahiriah; jangan ibadah daging; jangan ibadah Taurat; jangan ibadah rutinitas, tetapi betul-betul mengandalkan kekuatan dari ibadah itu sendiri. TUHAN baik kepada kita, bukan?
 
Tubuh, jiwa, dan roh dikuasai daging, itulah di dalam mulut beruang di antara gigi-giginya. Oleh sebab itu, mari kita lihat 2 Timotius 3.
2 Timotius 3:1
(3:1) Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
 
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar; dan itu sudah tergenapi. Alkitab tidak pernah meleset; nubuatan harus tergenapi.
Keadaan dunia sekarang ini semakin sukar, bukan semakin membaik. Jadi, kalau ada hamba TUHAN berkata: “pulihkan negeri ini”, itu salah kaprah, ia tidak mengerti Firman TUHAN. Terlalu banyak hamba TUHAN berdoa seperti itu; mohon maaf, kalau ada hamba TUHAN yang mendengarkan ucapan ini, tetapi itulah faktanya, dia berdoa dengan berkata: “pulihkan negeri ini.” Seharusnya, ia berkata: “Pulihkan hatiku”, bukan negeri ini, sebab negeri ini akan hancur, dan puncaknya nanti ialah TUHAN akan mengirimkan kelaparan atas negeri ini.
 
Biarlah kita memperhatikan hal ini supaya kita semakin dewasa dalam hal melangkah sesuai dengan ibadah yang kita ikuti; jangan sembarangan melangkah, sebab macan tutul mengintip. Bersyukur karena kita digembalakan oleh Pengajaran Mempelai; jangan anggap enteng.
Seolah-olah perkara lahiriah nomor satu; seolah-olah pekerjaan, uang yang nomor satu, tidak. Hati-hati, jiwamu yang dituntut TUHAN hari ini. TUHAN tunggu hatimu, hatiku, untuk selanjutnya kita serahkan kepada TUHAN.
 
2 Timotius 3:2-4
(3:2) Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, (3:3) tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, (3:4) suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
 
1.      Mencintai dirinya sendiri.
2.      Hamba uang.
3.      Membual.
4.      Menyombongkan diri.
5.      Pemfitnah.
6.      Berontak terhadap orang tua. 
7.      Tidak tahu berterima kasih.
8.      Tidak mempedulikan agama.
9.      Tidak tahu mengasihi.
10.  Tidak mau berdamai.
11.  Suka menjelekkan orang.
12.  Tidak dapat mengekang diri.
13.  Garang.
14.  Tidak suka yang baik.
15.  Suka mengkhianat.
16.  Tidak berpikir panjang.
17.  Berlagak tahu.
18.  Lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
 
18 (delapan belas) dosa akhir zaman, jikalau dibagi 3, berarti; 18 : 3 = 6 (enam).
-          6 (enam) yang pertama; Tubuh dikuasai daging.
-          6 (enam) yang pertama; Jiwa dikuasai daging.
-          6 (enam) yang pertama; Roh dikuasai daging.
Apa buktinya? Mari kita perhatikan ayat 5.
 
2 Timotius 3:5
(3:5) Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
 
Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Inilah ibadah Taurat, ibadah lahiriah, ibadah daging-daging; hanya suka berlonjak-lonjak, suka mujizat, ibadah daging, sehingga tubuh, jiwa, dan rohnya dikuasai daging. Inilah sasaran empuk dari pada beruang; antikris.
Ibadahnya secara lahiriah; ibadah, tetapi memungkiri kekuatan salib. Hanya sibuk dengan mujizat, sibuk dengan berkat-berkat jasmani, bicara soal gelar tinggi dan lain sebagainya, tetapi kekuatan salib diabaikan. Inilah ibadah daging; tubuhnya daging, jiwanya daging, rohnya daging; sudah ada di mulut beruang di antara gigi-giginya.
 
Bukan beruang ompong, bukan beruang peliharaan, tetapi beruang segar bugar yang baru keluar dari hutan semak belukar, dari hutan yang paling dalam. Apakah siap dirontokkan oleh beruang? Mau dirontokkan oleh beruang? Mau ibadah hanya ibadah daging-daging saja dan memungkiri kekuatan salib; hanya setor muka supaya terlihat rohani? Hati-hati.
Puji TUHAN kalau sudah terima Pengajaran Mempelai, tetapi andalkan kekuatan ibadah itu.
 
Kemudian, kita kembali membaca dalam Daniel 7:5, “Ayo, makanlah daging banyak-banyak”, itulah makanan dari pada beruang, salah satu binatang bagian dari kolaborasi 3 (tiga) jenis binatang dalam satu tubuh, itulah antikris.
 
BINATANG YANG KETIGA: Rupanya seperti macan tutul.
Tetapi anehnya, macam tutul ini mempunyai 4 (empat) sayap burung pada punggungnya, tampak sesuatu yang aneh.
Apa fungsi sayap burung? Yang pasti, fungsi dari sayap burung adalah untuk menerbangkan burung itu sendiri. Demikian juga nanti,
dengan kecepatan tinggi ia akan melejit, berada pada keempat angin, empat penjuru bumi, seantero dunia ini; itulah macan tutul yang mengintip-intip di pinggir jalan, tetapi memiliki kecepatan tinggi. Itu sebabnya, di punggungnya itu ada 4 (empat) sayap burung, yang berfungsi untuk menerbangkan macan tutul itu, sehingga macan tutul itu saat mengintip-intip di pinggir jalan memiliki kecepatan tinggi.
Kalau kita berlambat-lambat, kita akan dilibas oleh antikris.
 
Lalu, lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan. Kepala à Pemimpin.
Binatang itu berkepala empat; menjadi pemimpin, menjadi raja yang akan memerintah seantero dunia, empat penjuru bumi; suatu kali itu akan terjadi seizin TUHAN. Maka, hati-hati dengan bangsa yang bodoh dan tolol;
-          Bangsa yang bodoh adalah bangsa yang lupa TUHAN.
-          Bangsa yang tolol adalah yang menolak pembukaan rahasia firman.
Tetapi pandai di dalam hal berbuat yang tidak baik.
 
Tidakkah saudara berterima kasih kepada TUHAN? Bisakah kita sogok: TUHAN, selamatkan saya dengan uang saya ini 1M, 2M. Tetapi hati yang dalam dinyatakan kepada kita sore ini, dan biarlah kita sambut hati TUHAN yang dalam dengan membuka hati yang lebar-lebar, supaya kelak hati menyatu dengan hati.
Siapa yang bisa sogok TUHAN dengan uangnya? Tidak ada. Oleh sebab itu, bersyukurlah, jangan saudara anggap enteng pembukaan firman sore hari ini, sehingga tidak ada alasan bagaimana kita untuk mendapatkan firman sehingga kita dapat dengar, kita tidak bisa menggunakan alasan itu, lalu kita seolah-olah mengatakan bahwa firman itu sepertinya jauh di langit, seolah-olah firman itu di seberang lautan sana, tidak; melainkan dekat di hati, sejauh hati terbuka.
 
Itu tentang 3 (tiga) jenis binatang. Tetapi dalam penglihatan Daniel, mimpi malam itu, ada 4 (empat) jenis binatang.
 
Daniel 7:7
(7:7) Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh.
 
Kesimpulannya: Ini adalah wujud yang sesungguhnya dari antikris;
-          Bertanduk 10 (sepuluh).
-          Berkepala 7 (tujuh).
-          Dengan 10 (sepuluh) mahkota di atas tanduk-tanduknya.
Tetapi ada satu nama hujat di kepalanya.
 
Kemudian, binatang ini bergigi besar dari besi. Jadi, semuanya akan diremukkan, dan tidak memandang muka, tidak peduli tua-muda, laki-laki-perempuan, besar-kecil. Kemudian, ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya.
Kalau ibadah kita tidak memuncak sampai kepada doa penyembahan, maka diremukkan dengan giginya, leher digorok, dipenggal dengan pedang antikris, kalau bertahan dengan TUHAN. Sisanya, yang menerima tanda 666 (enam ratus enam puluh enam) di dahi atau pun di tangan, mereka akan diinjak-injak, ada dalam kekuasaan antikris.
 
Dari apa yang kita terima malam ini, sudah seharusnya kita bersyukur; tidak ada seorang pun hamba TUHAN dengan 5 (lima) jabatan yang dia terima, dapat membukakan rahasia firman dari dalam dirinya, kalau bukan Singa dari suku Yehuda, Tunas Daud yang membukakan firman. Sekalipun dia adalah gelar doktor, namun tidak akan bisa membukakan rahasia firman dari dalam dirinya, kalau bukan TUHAN yang mengaruniakannya. Biar Theologia sampai memperoleh gelar doktor pun, tetap tidak akan bisa; ingat itu.
 
Kalau kita sudah mengerti dan mengetahui soal penggembalaan yang baik dan benar, lalu mengapa tidak jujur kepada hati nurani saja? Ayo, serahkan diri untuk digembalakan oleh TUHAN Yesus, sebab Dia adalah Gembala Agung, supaya kita melangkah sesuai dengan ketetapan Firman Allah, supaya jangan menjadi manusia yang tolol.
 
Supaya kita jangan dilahap dan diremukkan, kemudian sisanya jangan diijak-injak, kita akan memperhatikan JALAN KELUARNYA.
Yeremia 4:22
(4:22) "Sungguh, bodohlah umat-Ku itu, mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai pengertian! Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka tidak tahu."

-          Kehidupan yang bodoh à Bangsa yang melupakan TUHAN.

-          Kehidupan yang tolol à Kehidupan yang tidak mempunyai pengertian karena tidak menghargai pembukaan rahasia firman.

 
Yeremia 4:5
(4:5) Beritahukanlah di Yehuda dan kabarkanlah di Yerusalem: Tiuplah sangkakala di dalam negeri, berserulah keras-keras: "Berkumpullah dan marilah kita pergi ke kota-kota yang berkubu!"
 
Beritahukanlah di Yehuda dan kabarkanlah di Yerusalem. Jelas itu berbicara tentang “imamat rajani.
-          Yehuda = raja.
-          Yerusalem = imam-imam.
 
Tiuplah sangkakala di dalam negeri. Malam ini, Firman Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel sudah ditiupkan.
Berserulah keras-keras; itu sebabnya, saya tidak takut di dalam hal memberitakan firman yang benar ini, asal jangan hatiku yang dicampur baur, sampaikan saja, tidak usah ditahan-tahan, karena TUHAN menuntut keselamatan dari jiwa. Hamba TUHAN tidak boleh pakai perasaan di dalam melayani TUHAN. Kemudian, "Berkumpullah dan marilah kita pergi ke kota-kota yang berkubu!"
 
Jadi;
-          Yang Pertama: Hargailah pembukaan rahasia firman walaupun keras.
-          Yang Kedua: Ada di kota-kota yang berkubu.
Jangan sampai ada di tengah ibadah dan pelayanan, tetapi mengabaikan salib, itu bukanlah kota yang berkubu.
Kubu pertahanan, itu adalah kota benteng, itulah batu penjuru, batu yang mahal, batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, itulah korban Kristus. Jadi, kita harus berkumpul di tengah ibadah yang berkubu, yang selalu meninggikan korban Kristus.
 
Beribadah bukanlah mencari berkat-berkat, tetapi beribadah di tengah kota yang berkubu. Kalau kita beribadah di tengah kota yang berkubu, itu merupakan tindakan yang pandai dan cerdas dan bijaksana, sebab kubu itu sama dengan kota benteng, itulah korban Kristus, supaya kita tidak tolol dan supaya kita tidak bodoh, tetapi menjadi orang yang bijaksana, orang yang pandai, tidak tolol.
Dengarkan pembukaan rahasia firman; kalau rahasia firman tersingkap, memang segala rahasia yang terkandung dalam hati ini akan tersingkap, dosa dibongkar dengan tuntas, tetapi tidak berhenti sampai di situ; ayo, kita berada di tengah-tengah ibadah di tengah kota yang berkubu, ibadah yang selalu meninggikan korban, bukan soal berkat, bukan soal mujizat.
 
Kalau hamba TUHAN sibuk dengan mujizat, itu artinya ia sedang mencari sensasi. Terlalu banyak hamba TUHAN yang mencari sensasi; untuk kepenuhan Roh Kudus saja, dia harus tentukan: Ayo, 1, 2, 3, maju. Kalau tidak datang dalam hitungan ketiga, maka berhenti Roh Kudusnya. Ya, TUHAN, jemaat kok bisa dibodoh-bodohi?
Lalu ada pula hamba TUHAN yang mengadakan atraksi seperti gereja Naaman. Ya, TUHAN, umat-Mu kok dibodoh-bodohi dengan hamba TUHAN yang mencari sensasi?
 
Ayo, beradalah di  tengah kota yang berkubu; kota benteng pertahanan, korban Kristus, ibadah yang selalu meninggikan korban. Itu namanya gereja yang pandai, gereja yang cerdas.
Kalau hanya bicara berkat, bicara mujizat, itu adalah gereja tolol. Mohon maaf, tetapi ini adalah kata firman. Oleh sebab itu, tiuplah sangkakala dengan keras, jangan pakai perasaan. Tidak bisa sangkakala bersuara hanya dengan perasaan saja, tidak bisa, harus ditiup dengan keras, supaya kita pandai, tidak bodoh, tidak tolol.
 
Mari kita melihat GEREJA YANG PANDAI.
Kidung Agung 2:14
(2:14) Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"

Gereja TUHAN, sidang mempelai wanita TUHAN adalah sidang mempelai yang cerdas dan pandai. Mengapa saya katakan begitu?
Mempelai TUHAN di sini digambarkan oleh mempelai laki-laki sebagai “merpati”, tetapi bukan merpati bodoh, bukan merpati bodoh, melainkan merpati yang cerdas dan bijaksana, karena dia ada di celah-celah batu, ada di antara batu, artinya; beribadah selalu meninggikan korban Kristus. Ini bukanlah merpati bodoh, melainkan merpati cerdas, merpati bijaksana, karena dia ada di celah-celah batu, di tengah-tengah kota yang berkubu, di tengah-tengah ibadah yang selalu meninggikan korban Kristus lebih dari yang lain.
 
Tidak berhenti sampai di situ, perlihatkanlah wajahmu. Seorang imam, seorang pelayan TUHAN tidak boleh minder, tetapi perlihatkanlah wajahmu; saat beribadah dan mendengar firman, perlihatkanlah wajahmu; sebab dari situ tampil semua, tampil segala sesuatu yang ada di dalam hatimu.
Tetapi lihat mempelai wanita TUHAN ini; karena tidak ada unek-unek di dalam hatinya, dia berani perlihatkan wajahnya, sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi, dia tampil seperti kristal, transparan, luar dan dalam sama, tidak ada yang disembunyikan. Dari wajah terpancar segala sesuatu yang ada di dalam hati ini, sebab apa yang keluar, itu dari dalam hati.
Ayo, perlihatkan wajahmu; tampilkan segala sesuatunya. Jangan ada sesuatu yang disembunyikan lagi, terlebih imam-imam jangan bermain-main kepada TUHAN, sebab Dia adalah Mempelai Laki-Laki Sorga. Sebab masih banyak yang masih bermain-main di sini saya lihat; saya bermimpi dan TUHAN perlihatkan ada dua tiga orang yang masih bermain-main. Dan ada yang tidak beribadah sampai hari ini, TUHAN perlihatkan bagaikan bangkai tikus yang sudah mengembang tertutup bungkus; ia main-main dengan gawai (handphone, smartphone), main-main dengan Whatsappnya, main-main dengan Facebooknya; saya tahu tujuannya ke siapa. Ayo, orang tua, ingatkan anak-anak.
Kembali saya sampaikan: Perlihatkan wajahmu. Jangan dengar firman dengan menunduk-nunduk, tetapi tampilkan bahwa tidak ada yang tersembunyi lagi di dalam hati ini.
 
Kemudian, perdengarkanlah suaramu!, itulah seruan penyembahan kepada TUHAN, itu yang TUHAN tunggu-tunggu dari mempelai wanita TUHAN, yang disebut merpati cerdas, bijaksana, tidak tolol. Ibadah ini sudah seharusnya memuncak sampai kepada doa penyembahan, apalagi imam; mulai dari saya sebagai gembala sidang, sampai kepada imam, sampai kepada seluruh sidang jemaat, biarlah ibadah ini sudah seharusnya memuncak sampai kepada doa penyembahan, itulah merpati cerdas, bukan merpati tolol -- hanya tahu yang jahat, tetapi tidak tahu yang suci --.
Perdengarkanlah suaramu! Ayo, perdengarkanlah suara penyembahan, sebab ibadah sudah seharusnya memuncak sampai kepada penyembahan. Sebentar setelah kita mendengar firman, kita akan menyembah kepada TUHAN; jangan kering-kering, perdengarkanlah suaramu, sebab merdu suaramu; TUHAN nantikan suara penyembahan. Oleh sebab itu, TUHAN berkata: “Sebab merdu suaramu”, jangan kering-kering. Menyembah jangan berdiam, tetapi bukalah mulut dan sembah TUHAN, tetapi bukan karena dorongan daging, melainkan karena dorongan urapan Roh Kudus lewat firman yang kita terima sore hari ini, karena kita bukan merpati tolol, bukan mempelai bodoh, tetapi kita adalah 5 (lima) gadis yang bijaksana.
 
Kemudian, perlihatkanlah wajahmu karena elok wajahmu. Kalau tidak ada yang ditutup-tutupi, maka elok di mata TUHAN; tidak lagi keriput-keriput. Mungkin kulit ini sudah keriput, tetapi kalau di dalam hati ini tidak ada lagi yang disembunyikan, TUHAN katakan kepada merpati cerdas: “elok wajahmu.
 
Inilah sidang mempelai TUHAN yang bijaksana; merpati yang cerdas beribadah di tengah kota yang berkubu, bukan ibadah yang hanya bicara lahiriah, tidak -- sebab itu adalah tolol --. Tetapi jadilah merpati-merpati yang cerdas, merpati yang bijaksana; berada di celah-celah batu, kota benteng pertahanan, korban Kristus.
Perlihatkan wajahmu, karena tidak ada lagi yang disembunyikan. Perdengarkanlah suaramu, karena suaramu merdu. Haleluya..Amin. 
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
 

No comments:

Post a Comment