KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, December 2, 2020

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 28 NOVEMBER 2020


 
IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 28 NOVEMBER 2020
 
STUDY YUSUF
(Seri: 218)
 
Subtema: DITIMBUN DAN MENYIMPAN FIRMAN ALLAH
 
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera dan bahagia kiranya memerintah dalam hidup kita masing-masing. Segala puji, segala hormat selayaknya kita naikkan kepada Dia, sebab Dia adalah Allah sesembahan kita sekaliannya: Allah Abraham Ishak Yakub, Allah Israel.
Saya juga tidak lupa menyapa terkhusus pemuda remaja dan secara keseluruhan umat TUHAN, anak TUHAN yang mengikuti pemberitaan firman TUHAN lewat live streaming, video internet Youtube, Facebook di mana pun anda berada.
Selanjutnya kita mohon kemurahan TUHAN supaya kiranya pembukaan firman yang akan kita terima meneguhkan hati kita masing-masing menjadi kehidupan muda remaja yang fundamental: kokoh terhadap pengaruh-pengaruh yang tidak suci.
 
Selanjutnya, kita sambut STUDY YUSUF sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja.
Kejadian 41:34
(41:34) Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir.
 
Sebagai seorang penguasa dan yang menjalankan roda pemerintahan di Mesir, Yusuf mengangkat sekaligus menempatkan penilik-penilik atas negeri Mesir.
Adapun tugas penilik ialah dalam 7 (tujuh) tahun kelimpahan itu, penilik-penilik ditugaskan untuk memungut 1/5 (seperlima) dari hasil tanah di Mesir.
 
Namun, tentang 1/5 (seperlima) yang dikaitkan dengan roti sajian, juga dikaitkan dengan manna di padang gurun, telah diterangkan untuk beberapa seri, dan itu karena kemurahan hati TUHAN bagi kita.
 
Sekarang, kita memasuki ayat yang baru, yaitu ayat 35.
Kejadian 41:35
(41:35) Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya.
 
Kemudian, 1/5 (seperlima) gandum yang dipungut tersebut, selanjutnya ditimbun serta menyimpannya.
 
Istilah ditimbun serta menyimpannya lebih dalam dapat kita temukan di kitab Amsal 3.
Amsal 3:1-3
(3:1) Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, (3:2) karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu. (3:3) Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,
 
Istilah “ditimbun serta menyimpannya”, berarti; Firman Allah mendapat tempat di dalam hati kita masing-masing, sama artinya; firman sudah menjadi daging, firman sudah menjadi manusia, supaya nanti kita boleh melihat kemuliaan Allah di tengah-tengah hidup ibadah pelayanan kita masing-masing di hari-hari  terakhir ini.
 
Lalu, keuntungan yang diberikan jika firman menjadi daging ialah panjang umur, lanjut usia, serta sejahtera ditambahkan.
Pendeknya; ada 3 (tiga) perkara menjadi bagian kita jikalau firman itu sudah menjadi daging, sudah menjadi manusia, itulah istilah lain ditimbun serta menyimpannya”.
 
Biarlah firman itu ditimbun dan disimpan, berarti; firman menjadi daging, sehingga keuntungannya memperoleh 3 (tiga) perkara, YANG PERTAMA: Panjang umur.
Saya kira, setiap manusia mendambakan kehidupannya panjang umur. Tidak ada seorang pun manusia mendambakan kehidupannya pendek umur. Kalau ada seseorang mendambakan pendek umur, berarti ia tidak waras.
 
Panjang umur, berarti; umur ditambahkan kepada seseorang, namun terbatas.
 
Mazmur 90:9
(90:9) Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-Mu, kami menghabiskan tahun-tahun kami seperti keluh.
 
Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-MuHari kami berlalu, itu seizin TUHAN.
 
… Kami menghabiskan tahun-tahun kami seperti keluh. Kemudian, kami menghabiskan tahun-tahun dalam banyak penderitaan.
 
Mazmur 90:10
(90:10) Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.
 
Umur manusia, ternyata hanya 70 (tujuh puluh) tahun. Namun, jika umur ditambahkan, hanya 80 (delapan puluh) tahun saja, tetapi disertakan dengan penderitaan dan kesukaran. Jadi, tetap terbatas, walaupun ada bonus 10 (sepuluh) tahun.
 
Itu soal panjang umur.
 
Biarlah firman itu ditimbun dan disimpan, berarti; firman menjadi daging, sehingga keuntungannya memperoleh 3 (tiga) perkara, YANG KEDUA: Lanjut usia.
Lanjut usia berbeda dengan panjang umur; tidak sama. Panjang umur bisa sampai 80 (delapan puluh) tahun atau 100 (seratus) tahun, tetapi lanjut usia tidak ada batasnya, tergantung TUHAN lanjutkan atau tidak.
 
Daniel 7:9
(7:9) Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
 
Keadaan dari Allah ialah tampil sebagai Yang Lanjut Usianya. Berarti, kekekalan.
Kemudian, kekekalan itu diulangi lagi di dalam Wahyu 1:4.
 
Mari kita baca Wahyu 1:4 supaya kita bisa melihat persamaannya, dan persamaan itu nanti yang meneguhkan kita.
Wahyu 1:4
(1:4) Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya.
 
Perhatikan: Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang. Jadi, kekekalan itu diulangi dalam Wahyu 1:4, di mana Yang Lanjut Usianya tadi disebut; yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang.
Jadi, 3 (tiga) bagian kalimat ini mencakup pengertian kekekalan; kekekalan zaman dulu dan kekekalan yang akan datang.
 
Pendeknya: Daniel melihat Dia tampil sebagai Yang Lanjut Usianya untuk memberi hidup yang kekal kepada kita dalam kerajaan-Nya yang kekal juga.
 
Perlu untuk diketahui: Dunia ini suatu kali nanti akan lenyap dengan segala keinginan-keinginannya, tetapi Firman Allah kekal.
 
1 Yohanes 2:16
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. (2:17) Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
 
Sebab semua yang ada di dalam dunia, segala sesuatu yang berasal dari dalam dunia, yaitu:
1.      Keinginan daging.
2.      Keinginan mata.
3.      Keangkuhan hidup.
Ketiga perkara itu, semuanya berasal dari dunia, bukan berasal dari Bapa, bukan berasal dari Allah, bukan berasal dari tempat yang tinggi.
 
Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya. Perhatikanlah: Dunia ini sedang lenyap dengan 3 (tiga) perkara yang ada di dalamnya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya, itu berbicara tentang kekekalan.
Oleh sebab itu, di ayat 15 dengan tegas dikatakan: Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya.
 
Jangan sampai kita mengabaikan Firman Allah yang sudah kita terima sampai pada saat ini demi segala yang ada di dalam dunia. Yang ada ini suatu saat nanti akan berlalu, tetapi Firman Allah kekal sampai selama-lamanya. Kiranya dapat dipahami dengan baik.
 
Dunia ini sedang lenyap dengan 3 (tiga) hal keinginan yang ada di dalamnya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah Bapa tetapi hidup selama-lamanya. Dengan demikian, kalau manusia hanya mencari atau mengejar dunia dengan 3 (tiga) perkara yang ada di dalamnya, maka sudah sangat jelas bahwa umurnya terbatas, hanya sebatas 70 (tujuh puluh) tahun, bahkan 80 (delapan puluh) tahun.
Kita rindu supaya orang tua kita bukan hanya sebatas 70 (tujuh puluh) tahun atau 80 (delapan puluh) tahun, bahkan kalau bisa, sampai kepada kekekalan.
 
Oleh sebab itu;
-          Perhatikanlah kemurahan TUHAN yang menuntun kita kepada pertobatan.
-          Perhatikan kesabaran hati-Nya, sebab Ia tidak lalai menepati janji-Nya.
-          Kemudian, perhatikanlah kelapangan hati-Nya. Dia tidak perduli model manusia apapun, bahkan Dia sangat terbuka hati-Nya untuk mereka yang terkucilkan, untuk mereka yang terabaikan di atas muka bumi ini; itulah kelapangan hati TUHAN.
 
2 Korintus 4:18
(4:18) Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
 
Pernyataan langsung dari Rasul Paulus kepada sidang jemaat di Korintus: Kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan. Alasan Rasul Paulus mengatakan demikian ialah karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
 
Jadi, yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan, itulah Kerajaan Allah, sifatnya kekal. Berarti, kalau kita tidak mau, dengan kata lain; menolak untuk melakukan kehendak Allah, sama artinya; menolak untuk memperoleh hidup kekal.
 
Jadi, panjang sabarnya TUHAN adalah merupakan kesempatan bagi kita untuk memperoleh keselamatan. Selagi yang namanya ada waktu, pergunakanlah waktu ini untuk menghargai Firman Allah yang kita dengar. Jangan kita mengejar segala sesuatu yang ada di dalamnya, karena segala sesuatu yang ada di dalamnya akan berlalu, tetapi mereka yang melakukan kehendak Allah Bapa memperoleh hidup kekal.
 
Oleh sebab itu, Rasul Paulus pada ayat 16, dia tidak tawar hati, sekalipun manusia lahiriahnya merosot.  Kemudian, pada ayat 17, dia rela menanggung penderitaan, aniaya karena firman, sengsara karena salib di tengah ibadah pelayanan demi yang tidak kelihatan.
 
Biarlah firman itu ditimbun dan disimpan, berarti; firman menjadi daging, sehingga keuntungannya memperoleh 3 (tiga) perkara, YANG KETGA: Sejahtera.
Demikian juga setiap orang, masing-masing mengharapkan dan merindukan supaya merasakan damai sejahtera, baik dalam hidupnya, baik dalam ibadah pelayanannya, baik dalam hubungannya dengan TUHAN di tengah ibadah dan pelayanan, pastilah mengharapkan damai sejahtera memerintah dalam kehidupan masing-masing.
Tidak ada orang yang tidak mengharapkan damai sejahtera, kecuali kalau ia tidak waras lagi.
 
Roma 14:16-17
(14:16) Apa yang baik, yang kamu miliki, janganlah kamu biarkan difitnah. (14:17) Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
 
Apa yang baik, yang kamu miliki, janganlah kamu biarkan difitnah. Hal yang baik yang kita miliki sampai sejauh ini adalah ibadah dan pelayanan dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya.
Lewat ibadah, kita menikmati pengaruh dari Allah Roh-El Kudus, di tengah ibadah kita boleh menikmati pembukaan Firman Allah, di mana seluruhnya dikemas oleh kasih Allah yang besar. Jangan biarkan hal itu difitnah.
 
Kerajaan Allah bukan soal makanan, bukan soal minuman, tetapi Kerajaan Allah berbicara soal kebenaran, berbicara soal damai sejahtera, berbicara soal sukacita yang seluruhnya dikerjakan oleh Roh Allah yang kudus.
 
Roma 14:18
(14:18) Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
 
Selanjutnya, barangsiapa melayani TUHAN dengan sistim Kerajaan Sorga (kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita), maka;

1.      Berkenan kepada Allah. Berarti, kalau di tengah ibadah dan pelayanan hanya sibuk mencari berkat-berkat, sibuk hanya bicara soal mujizat jasmani (yang sakit sembuh), tetapi salib diabaikan, maka tidak berkenan kepada TUHAN.

2.      Dihormati manusia. Itulah kalau kita melayani TUHAN dengan sistim Kerajaan Sorga, dengan sistim kekekalan, yaitu dihormati manusi, sebab tidak ada satu pun hukum yang dapat menentang 9 (sembilan) buah Roh Kudus. 

Inilah suasana sorga yang kita miliki, asal kita melayani TUHAN dengan sistim Kerajaan Sorga, dengan sistim kekekalan.
 
Kita kembali untuk memperhatikan Daniel 7.
Daniel 7:9
(7:9) Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
 
Yang Lanjut Usianya, berbicara tentang kekekalan zaman dahulu, kekekalan yang akan datang; yang ada, yang sudah ada, yang akan datang.
 
Di sini kembali saya sampaikan: Allah tampil sebagai Yang Lanjut Usianya, jelas ini berbicara tentang kekekalan”, yang diulangi di dalam Wahyu 1:4 sebagai yang ada, yang sudah ada, yang akan datang; ini adalah kekekalan pada zaman dahulu dan kekekalan pada zaman yang akan datang. Pada zaman sekarang, kita tetap sibuk memikul salib di tengah ibadah dan pelayanan.
 
Allah tampil sebagai Yang Lanjut Usianya, kemudian Allah tampil dengan;
-          Pakaian-Nya putih seperti salju.
-          Rambut-Nya bersih seperti bulu domba.
 
Kita akan melihat 2 (dua) perkara ini dengan terang benderang, supaya kita memperoleh terang benderang, dan kita mendekat kepada terang benderang.
 
Wahyu 1:12-14
(1:12) Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas. (1:13) Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. (1:14) Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
 
Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas, itulah ketujuh sidang jemaat yang di Asia kecil.
Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, itulah Yesus Kristus, Alfa dan Omega, tampil di tengah-tengah sidang jemaat di Asia kecil. Dan saya juga berharap, Dia juga tampil dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah kita masing-masing, dalam penggembalaan GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon, supaya selanjutnya kita boleh mengalami pekerjaan dari pada Alfa dan Omega, kekekalan itu sendiri, untuk selanjutnya membawa kita sampai kepada kekekalan.
 
Yesus tampil untuk mengadakan penyucian terhadap 7 (tujuh) kaki dian, itulah ketujuh sidang jemaat yang di Asia kecil, dengan keadaan-Nya, YANG PERTAMA: Pada ayat 13, berpakaian jubah yang panjangnya sampai ke kaki.
Dengan memakai jubah yang panjang, menunjukkan bahwa Yesus yang adalah Alfa dan Omega, juga merupakan Imam Besar untuk mengadakan pendamaian terhadap dosa. Singkatnya: Penampilan-Nya ini jelas untuk memberi damai sejahtera.
Kalau kehidupan kita sudah diperdamaikan dengan Allah, lewat korban pendamaiannya di atas kayu salib, maka damai sejahtera memerintah di hidup kita masing-masing.
 
Sebagaimana tertulis dalam Kolose 3.
Kolose 3:14-15
(3:14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. (3:15) Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
 
Di sini dikatakan: Kenakanlah kasih, jelas itu menunjuk; jubah Imam Besar sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan anggota-anggota tubuh-Nya, sampai akhirnya damai sejahtera Kristus memerintah di dalam hati kita masing-masing.
Dan untuk itulah kita dipanggil, yaitu supaya kita boleh mengalami damai sejahtera Kristus memerintah di dalam hati kita masing-masing.
 
Bersyukurlah, kalau kehidupan kita terpanggil untuk berada di tengah-tengah Allah memerintah, di tengah ibadah pelayanan, di tengah pemerintahan Allah, supaya kita boleh mengalami damai sejahtera Kristus memerintah di hidup kita masing-masing. Bersyukurlah kalau kita terpanggil dan selanjutnya berada di tengah ibadah pelayanan dalam penggembalaan  GPT BETANIA, bersyukurlah; supaya kita boleh mengalami damai sejahtera Kristus memerintah di hati kita masing-masing.
 
Kiranya hal ini kita pahami masing-masing.
 
Yesus tampil untuk mengadakan penyucian terhadap 7 (tujuh) kaki dian, itulah ketujuh sidang jemaat yang di Asia kecil, dengan keadaan-Nya, YANG KEDUA: Pada ayat 14, di situ dikatakan: rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah.
Penampilan-Nya ini, jelas berbicara tentang; kemuliaan dan kewibawaan-Nya yang penuh dari Alfa dan Omega.
 
Singkatnya: Damai sejahtera dan kemuliaan dari Alfa dan Omega, jelas tempatnya ialah Kerajaan kekal, itulah yang tak kelihatan, itulah yang dirindukan oleh Rasul Paulus. Dan hal itu ditegaskan kepada sidang jemaat di Korintus.
Dan oleh karena tulisannya itu, Allah juga menegaskan hal itu kepada sidang jemaat GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon, juga menegaskan hal itu kepada para pemirsa yang sedang mengikuti pemberitaan firman secara online, di mana pun anda berada, baik dalam negeri, maupun luar negeri.
 
Kita bersyukur, karena TUHAN sangat memperhatikan kehidupan kita masing-masing. Demikian juga TUHAN mengutus Yusuf ke Mesir, supaya ada hidup.
 
Lanjut soal menghargai firman, yaitu firman sudah menjadi daging.
Amsal 7:1-3
(7:1) Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu. (7:2) Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu. (7:3) Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.
 
Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, berpegang kepada Firman TUHAN, perkataan Allah, dan simpanlah perintahku dalam hatimu, simpanlah perkataan Allah dalam hati kita masing-masing.
 
Sebenarnya, Amsal 7:1-3 sama dengan Amsal 3:1-3. Singkatnya; Jika Firman Allah mendapat tempat di dalam hati kita, atau firman menjadi daging, maka kita akan hidup.
 
Bukti bahwa Firman Allah mendapat tempat di dalam hati kita masing-masing:
Yang Pertama: Berpegang serta terikat dengan Firman Allah. Jangan lepaskan diri dari Firman Allah yang kita terima selama ini. Terikatlah dengan Firman Allah.
Yang Kedua: Memelihara Firman Allah seperti memelihara biji mata. Kalau Firman Allah kita pelihara, maka tentu saja kita akan merawat Firman Allah itu, sebaliknya Firman Allah akan memelihara dan merawat hidup kita masing-masing, hidup kekal.
Sebagaimana sifat dari firman, seperti itulah yang kita alami, kalau kita memelihara Firman Allah seperti biji mata. Sifat dari Firman Allah adalah kekal, dan sifat itu akan menyatu dalam kehidupan kita, kalau kita memelihara Firman Allah seperti biji mata. Tetapi dunia dengan segala keinginannya akan berlalu, tetapi mereka yang melakukan kehendak Allah Bapa, akan memperoleh hidup kekal.
 
DAMPAK POSITIF mengumpulkan gandum (Firman Allah) pada zaman akhir.
Kejadian 41:36
(41:36) Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu".
 
Dengan mengumpulkan gandum, itu merupakan persediaan untuk menghadapi 7 (tujuh) tahun kelaparan yang akan terjadi. Jadi, mengumpulkan gandumini wajib hukumnya, supaya akhirnya kita memperoleh hidup kekal.
 
Jadi, mengumpulkan gandum, itulah Firman Allah atau perkataan Allah, menjadi persediaan untuk menghadapi 7 (tujuh)  tahun kelaparan yang akan terjadi; dan itu wajib hukumnya, karena memang akan terjadi 7 (tujuh)  tahun kelaparan menimpa dunia ini, dan itu tidak bisa dielakkan. Maka, di zaman akhir ini, mau tidak mau, demi masa depan yang kekal, kita harus mengumpulkan gandum supaya kita mampu menghadapi 7 (tujuh)  tahun kelaparan yang akan terjadi.
 
Sejenak kita memperhatikan Amos 8.
Amos 8:11
(8:11) "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
 
Jadi, sudah sangat jelas: Suatu kali nanti, dengan tegas TUHAN berkata, bahwa TUHAN akan mengirimkan kelaparan atas negeri ini, atas seantero dunia ini. Namun, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan lapar dan haus akan mendengarkan Firman Allah. Itu akan terjadi.
Maka, mau tidak mau, dalam kelimpahan di zaman ini, kita harus mengumpulkan gandum sebanyak-banyaknya, sebagai bahan makanan, sebagai persediaan.
 
Lebih rinci tentang 7 (tujuh) tahun kelaparan di dalam Daniel 9.
Daniel 9:27
(9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu".
 
Singkatnya: Suatu kali nanti, antikris akan bangkit dan berkuasa selama 7 (tujuh) tahun atau selama 7 (tujuh) masa penuh. Namun, di sini kita perhatikan: pada pertengahan 7 (tujuh) masa itu atau 3.5 (tiga setengah) tahun, terkhusus 3.5 (tiga setengah) tahun yang kedua, antikris akan menghentikan korban sehari-hari, itulah korban sembelihan dan korban santapan.
-          Korban sembelihan à Ibadah dan pelayanan yang terhubung langsung dengan salib.
-          Korban santapan à Makanan rohani, yakni Firman Allah sebagai kebutuhan rohani kita.
 
Daniel 12:11
(12:11) Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari.
 
Antikris menghentikan korban sehari-hari, kurang lebih selama 3.5 (tiga setengah) tahun, disertai dengan segala perbuatan keji mereka yang akan terjadi pada masa itu. Dan suatu kali nanti, antikris akan tampil sebagai binatang buas, diktator yang ganas, dan sebagai penguasa yang keji, dan itu terjadi selama 7 (tujuh) masa penuh, 7 (tujuh) tahun penuh, terkhusus pada pertengahan 3.5 (tiga setengah) tahun, di situ akan terjadi kekejian yang luar biasa, yang belum pernah terjadi, dan yang tidak akan pernah terjadi lagi -- apabila masa itu sudah selesai --.
Dan ini harus diperhatikan oleh para sidang jemaat, kaum muda remaja, dan juga para pemirsa.
 
Kita akan memperhatikan Daniel 8, dengan perikop “domba jantan dan kambing jantan”. Jadilah domba yang tergembala, jangan suka memberontak terhadap Firman Allah yang sudah kita terima; itulah kambing jantan yang pada akhirnya nanti memberontak.
Daniel 8:8-9
(8:8) Kambing jantan itu sangat membesarkan dirinya, tetapi ketika ia sampai pada puncak kuasanya, patahlah tanduk yang besar itu, lalu pada tempatnya tumbuh empat tanduk yang aneh, sejajar dengan keempat mata angin yang dari langit. (8:9) Maka dari salah satu tanduk itu muncul suatu tanduk kecil, yang menjadi sangat besar ke arah selatan, ke arah timur dan ke arah Tanah Permai.
 
Singkatnya: Kambing jantan ini sangat membesarkan dirinya. Jelas ini menunjuk; antikris, yang akhirnya akan berkuasa atas 4 (empat) penjuru mata angin -- Utara, Selatan, Timur, dan Barat --, berkuasa atas seantero dunia ini, sejajar dengan keempat mata angin.
Dia muncul dari sebelah Utara, kemudian kambing itu menanduk ke arah selatan, lalu menanduk lagi ke arah timur, lalu menanduk ke arah Tanah Permain, itulah sebelah Barat (Ruangan Maha Suci).
 
Jadi, kita harus berhati-hati dari apa yang sudah kita dengar pada malam ini, sebab dia muncul dari sebelah utara, lalu menanduk ke Selatan, lalu menanduk ke arah Timur, menanduk ke Tanah Permai, ke arah Barat, Ruangan Maha Suci; semuanya nanti akan dihancurkan.
 
Daniel 8:11
(8:11) Bahkan terhadap Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya.
 
Puncaknya; dia akan memberontak kepada Anak Domba Allah, itulah Yang Lanjut Usianya tadi. Dia akan membesarkan dirinya di hadapan Anak Domba Allah, bahkan nanti diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan Bait Suci Allah akan dirobohkan.
 
Pada ayat 11, terhadap Panglima bala tentara, ia membesarkan dirinya, atau memberontak kepada Anak Domba Allah, itulah Yang Lanjut Usianya, itulah kekekalan tadi. Tidak berhenti sampai di situ, antikris akan mengentikan korban sehari-hari, itulah korban sembelihan yaitu ibadah pelayanan yang dihubungkan dengan salib, kemudian korban santapan itulah firman Allah sebagai makanan rohani. Dan yang terakhir akan merobohkan Bait Suci Allah, yang dimulai dari Utara lalu menanduk ke Timur, Selatan dan menanduk ke Tanah Permai, sebelah Barat, itulah Ruangan Maha Suci. Inilah yang akan terjadi pada masa 7 (tujuh) tahun penuh yang memuncak pada pertengan 7 (tujuh) masa yang kedua, 3,5 tahun yang kedua.
Bagaimana mungkin kita bisa menghadapi suasana yang begitu keji dengan pengetahuan manusia? Bagaimana mungkin kita bisa menghadapi perbuatan yang keji dengan kekuatan manusia? Tidak ada yang lain, kecuali kita berlindung di Tanah Permai, berlindung di arah Barat untuk mendapatkan sayap burung nasar yang besar.
 
Daniel 8:12
(8:12) Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil.
 
Lalu, kemudian, setelah memberontak kepada Anak Domba, lalu menghentikan korban sehari-hari. Setelah korban sehari-hari ini dihentikan, suatu kebaktian diadakan secara fasik, untuk menggantikan korban sehari-hari. Lalu kebenaran dihempaskannya ke bumi, tetapi anehnya, apapun yang dibuatnya, semuanya berhasil.
Jadi, berarti, keberhasilan anak-anak TUHAN di dalam perkara yang lahiriah, kemudian berkat-berkat yang diraih secara lahiriah yang dimiliki oleh anak-anak TUHAN, tidak ada kaitannya dengan Kerajaan Sorga, buktinya adalah; sekalipun ia merobohkan Bait Suci Allah, kemudian kebenaran dihempaskan ke bumi, namun dia masih bisa memberkati orang-orang yang mau diberkati.
Jadi, sudah sangat jelas; berkat jasmaani, perkara lahiriah, kedudukan yang tinggi, gelar yang tinggi, yang sumbernya dari dunia ini, tidak ada sedikit pun kaitannya dengan sorga.
 
Banyak anak TUHAN salah mengerti. Banyak anak TUHAN datang ke gereja hanya untuk mencari berkat, sementara keberhasilan atau keberkatan yang diperoleh secara jasmani terkhusus dalam perkara lahiriah, tidak ada kaitannya dengan Kerajaan Sorga, sebab yang ada ini suatu kali nanti akan berlalu.
Jadi, keliru kalau anak TUHAN datang beribadah dan melayani TUHAN hanya untuk mencari berkat, hanya untuk mencari kesembuhan jasmani; itu adalah kekeliruan yang sangat besar sekali.
 
Keberhasilan secara jasmani, berkat-berkat secara jasmani, memiliki gelar yang tinggi di dunia ini, sama sekali tidak ada kaitannya dengan Kerajaan Sorga. Oleh sebab itu, jangan kita keliru lagi.
 
Terkait dengan Mezbah Korban Bakaran dan korban santapan yang sudah diangkat tadi, kita kembali memperhatikan Amos 8.
Amos 8:11-13
(8:11) "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
 
TUHAN akan mengirimkan kelaparan atas negeri ini, bukan lapar karena makanan, bukan haus karena minuman, tetapi lapar haus akan mendengarkan Firman TUHAN.  Itu terkait dengan 7 (tujuh) masa penuh, secara khusus pada pertengahan 7 (tujuh) masa, di mana tadi pembinasa keji berkuasa atas seantero dunia ini, itulah 4 (empat) tanduk yang muncul sejajar dengan 4 (empat) mata angin; timut, barat, utara, selatan, seantero dunia ini. Dan itu terjadi ternyata seizin TUHAN, sesuai dengan Amos 8:11.
Karena ini seizin TUHAN, maka TUHAN menuntut kita pada hari ini, di zaman akhir ini untuk segera mengumpulkan gandum dan menyimpannya, menimbunnya sebagai persediaan, itu artinya; firman sudah mendapat tempat di dalam loh-loh daging di hati kita masing-masing.  Panjang umur, lanjut Usia dan damai sejahtera.
 
Tetapi kalau kita mengabaikan apa yang TUHAN tuntut kepada kita sekarang, dengan kata lain menolak untuk menghargai firman, maka akan menghadapi suasana yang begitu sukar, sebab TUHAN akan mengirimkan kelaparan; bukan lapar akan makanan dan bukan haus akan minuman, melainkan lapar dan haus akan mendengarkan Firman TUHAN. Sebab atas seizin TUHAN, antikris menghentikan korban sehari-hari, termasuk korban santapan.
 
Amos 8:12-13
(8:12) Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya. (8:13) Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;
 
Kemudian mereka berusaha untuk mencari Firman TUHAN, tetapi sebetulnya usaha itu sudah terlambat. Ini yang disebut usaha yang mendatangkan kesia-siaan. Jangan kita berusaha dengan sia-sia, tetapi jika ada waktu yang baik yang TUHAN berikan, berusahalah dengan sungguh-sungguh.
 
Adapun usaha yang sia-sia itu:
Mengembara dari laut ke laut. Ini usaha yang sia-sia, mengapa? Karena mereka akan menemukan ajaran antikris. Binatang yang keluar dari dalam laut, itulah antikrisWahyu 13:1, dan ajaran mereka adalah ajaran akal-akalan, hal itu terlihat dari wujud mereka; bertanduk 10 (sepuluh), berkepala 7 (tujuh), dan terdapat 10 (sepuluh) mahkota di atas tanduk-tanduknya, seakan-akan mereka menggenapi Injil, itulah 27 (dua puluh tujuh)  kitab yang tertulis dalam Perjanjian Baru, di mana pribadi Yesus seutuhnya dituliskan sepenuhnya dalam Injil itu. Tetapi sebetulnya itu hanya akal-akalan dan akal-akalan yang luar biasa lagi terdapat pada Wahyu 13:3.
 
Wahyu 13:3, 1 (satu) dari 7 (tujuh) kepala itu kena luka parah yang menuju kepada maut, tetapi ujungnya luka parah itu sembuh. Akhirnya dunia heran dan mengikuti mereka, tetapi ini adalah mujizat palsu dari antikris.  
Yang benar adalah ketika Yesus mati di atas kayu salib itu lanjut sampai kepada kematian, sesudah itu hari ketiga Yesus bangkit. Tetapi antikris mengadakan mujizat palsu, karena luka parah itu lanjut kepada kesembuhan, seharusnya lanjut kepada kematian, seperti kematian Yesus di atas kayu salib dan barulah hari ketiga bangkit.
Maka, apapun yang dikerjakan oleh antikris, termasuk mujizat adalah mujizat palsu.
 
Saya tambahkan lagi di sini: Mujizat semata di tengah ibadah dan pelayanan tetapi pengalaman sengsara salib dan pengalaman kematian diabaikan, maka sama sekali tidak ada kaitannya dengan Sorga, walaupun mujizat terjadi.
Lebih tandas saya katakan pada malam ini: Itu hanyalah mujizat palsu.
 
Masihkah kita menganggap sepi kemurahan TUHAN? Masihkah kita menganggap sepi kesabaran TUHAN? Masihkah kita mengannggap sepi kelapangan hati TUHAN? Yang sudah dibuktikan bagi kita sampai malam hari ini.
 
Akibat tidak menghargai kemurahan TUHAN:
Amos 8:13
(8:13) Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;
 
Rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena tidak menemukan gandum yang dikumpulkan Yusuf dalam 7 (tujuh) tahun kelimpahan di Mesir
Anak dara dan teruna à gereja dengan kerohanian yang masih muda, akhirnya mereka rebah dan lesu.
 
Apakah mereka bangkit dari rebah itu?
Amos 8:14
(8:14) mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi".
 
Teruna-teruna dan anak-anak dara yang cantik akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit untuk selama-lamanya.
Ternyata, orang yang menolak untuk mengumpulkan gandum di masa 7 (tujuh) tahun kelimpahan, ternyata mereka itu banyak terkait dengan kasus yang namanya hidup dalam penyembahan berhala, itulah dewi Asima, dewi Samaria dan demi dewa kekasih mereka yang hidup di Bersyeba dan di Dan.
 
Jadi, menolak untuk mengumpulkan gandum dalam 7 (tujuh) tahun kelimpahan seperti Yusuf, terkait dengan kasus, yaitu hidup dalam penyembahan berhala. Sudah jelas, berhala mereka, yaitu; keberhasilan dijadikan sebagai kekasih mereka, di tengah ibadah hanya mencari mujizat jasmani semata, dewi Samaria mereka.
Padahal itu adalah kencantikan yang akal-akalan, kecantikan yang palsu. Dewi Samaria adalah kecantikan palsu, karena itu merupakan mujizat palsu.
Kalau menderita tidak sampai kepada pengalaman kematian, itu adalah mujizat palsu, itulah dewi Samaria; kecantikan palsu.
 
Inilah yang patut kita syukuri; TUHAN tidak akal-akalan kepada kita, lalu mengapa kita tidak sambut ketulusan hati TUHAN, kemurnian di hati TUHAN secepat mungkin? Mengapa kita harus menunda-nunda waktu yang TUHAN berikan ini?
 
Itu adalah akhir dari Amos 8, kita lihat awal dari Amos 8.
Amos 8:1-3
(8:1) Inilah yang diperlihatkan Tuhan ALLAH kepadaku: Tampak sebuah bakul berisi buah-buahan musim kemarau. (8:2) Lalu berfirmanlah Ia: "Apakah yang kaulihat, Amos?" Jawabku: "Sebuah bakul berisi buah-buahan musim kemarau." Berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Kesudahan telah datang bagi umat-Ku Israel. Aku tidak akan memaafkannya lagi. (8:3) Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam".
 
“Inilah yang diperlihatkan Tuhan ALLAH kepadaku …” TUHAN memperlihatkan penglihatan yang keempat kepada Amos, dia seorang peternak domba, dia seorang gembala domba.
TUHAN Yesus gembala yang baik, Gembala Agung dan masing-masing kita adalah domba-domba-Nya, perhatikanlah apa yang menjadi tuntutan TUHAN sebagai pemeliharaan TUHAN bagi kita kawanan domba-Nya.
 
Teruna-teruna dan anak-anak yang cantik tadi akhirnya rebah dan lesu, tidak bangkit-bangkit, binasa.
Sehingga pada saat penglihatan keempat, itulah bakul yang berisi dengan buah-buahan musim kemarau. Apa buah-buahan musim kemarau di dalam bakul itu? “Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam". Inilah buah-buahan pada musim kemarau.
 
Kalau buah-buahan pada musim hujan, bisa dinikmati TUHAN. Pengalaman kematian dan kebangkitan bersama dengan TUHAN bisa dinikmati TUHAN. Tetapi buah-buahan musim kemarau, kemanapun melangkah semua bangkai, di mana pun berada semua bangkai. Nanti banyak mayat bergelimpangan. Tidakkah saudara bersyukur atas apa yang TUHAN nyatakan malam ini?
Itulah sebagai bukti bahwa TUHAN kita adalah Gembala yang baik, takkan kekurangan kita. dan puncak tidak kekurangan adalah kekekalan.
Jadi, kalau masih tetap bersungut-sungut hanya karena ibadah yang dihubungkan dengan salib, ibadah yang dihubungkan dengan pengorbanan; tenaga dikorbankan, pikiran dikorbankan, waktu dikorbankan, uang dikorbankan, itu adalah suatu pemikiran yang keliru. Seharusnya, kelihatan buah pada musim hujan.
 
Tetapi pada penglihatan yang keempat: Pada bakul itu terdapat buah-buahan pada musim kemarau. Ini buah yang tidak diinginkan.
7 (tujuh) masa dalam kekurangan yang hebat, itulah buah-buahan musim kemarau. Di situ terdapat mayat-mayat bergelimpahan, tetapi lihatlah Mazmur 91: Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Walaupun 1.000 (seribu) rebah di kanan, 10.000 (sepuluh ribu)  rebah di kiri, kita hanya penonton saja.
 
Kita lihat perikop yang kedua pada Amos 8: Peringatan terhadap Orang yang Menghisap Sesamanya.
Kalau TUHAN menghisap kita, kita dibawa hanyut dan tenggelam dalam kasih-Nya lewat doa penyembahan, dibawa kepada kekekalan.
Tetapi ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab; menghisap sesamanya, untuk tujuan yang licik.
 
Amos 8:5-7
(8:5) dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,
 
"Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum …” Bayangkan, hanya itu yang dipikirkan. Bulan berganti bulan, yang dipikirkan hanya menjual gandum. Inilah yang menghisap sesamanya.
 
“ … bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu …” Kemudian, Sabat ganti Sabat, yang dipikirkan hanya menjual terigu, hanya mencari keuntungan. Inilah yang menghisap sesamanya.
 
Siapakah mereka yang menghisap sesamanya?
Orang yang menghisap sesamanya; mengecilkan efa dan membesarkan syikal.
Efa à takaran untuk gandum, yang seharusnya kita mengumpulkan gandum yang dikumpulkan Yusuf  di Mesir selama 7 (tujuh) tahun kelimpahan. Tetapi lihat, mereka mengecilkan efa, inilah orang yang menghisap sesamanya, tidak lain tidak bukan adalah hamba-hamba TUHAN yang dikuasai oleh roh antikris, yang pandai memikat orang-orang yang lemah. Tetapi puji TUHAN, kita sudah terlebih dahulu mendapat pengertian dari Sorga.
 
Kemudian, membesarkan syikal.
Syikal à takaran untuk uang. Jadi, di tengah ibadah dan pelayanan antikris, hamba-hamba TUHAN yang dikuasai antikris, menghisap orang kecil, orang yang lemah, orang yang miskin. Ternyata mereka menjual gandum hanya untuk uang. Mereka mengecilkan gandum, tetapi membesarkan uang.
Menjual firman demi mengejar uang ini adalah pekerjaan dari antikris atau hamba-hamba TUHAN yang dikuasai oleh roh antikris; inilah orang yang menghisap sesamanya, dihisap untuk binasa.
 
Tetapi kalau TUHAN menghisap kita, kita dihisap sampai hanyut dan tenggelam dalam kasih Allah lewat doa penyembahan.
 
Amos 8:6
(8:6) supaya kita membeli orang lemah karena uang dan orang yang miskin karena sepasang kasut; dan menjual terigu rosokan?"
 
“ … membeli orang lemah karena uang …” Jadi, iman yang lemah akan terpengaruh.
 
“ … orang yang miskin karena sepasang kasut …” Sebetulnya, TUHAN memperhatikan orang yang miskin, TUHAN sangat memperhatikan orang yang menyangkal diri dan memikul salib di tengah ibadah dan pelayanan, karena pada akhirnya TUHAN akan memberikan kita sepasang kasut. Membawa kehidupan kita menjadi sepasangan dengan TUHAN, masuk dalam pesta nikah Anak Domba.
Tetapi mereka tidak, mereka justru mengabaikan sepasang kasut. Begitu liciknya antikris itu.
 
Amos 8:7
(8:7) TUHAN telah bersumpah demi kebanggaan Yakub: "Bahwasanya Aku tidak akan melupakan untuk seterusnya segala perbuatan mereka!
 
Tetapi lihat, mereka akan berurusan dengan TUHAN, sebab TUHAN tidak akan melupakan segala kelicikan-kelicikan, segala kejahatan-kejahatan, segala kenajisan-kenajisan mereka.
Hati-hati dengan kelicikan di hati. Pertahankan kemurnian di hati, arahkan kemurnian di hati hanya kepada TUHAN.
 
Amos 8:8
(8:8) Tidakkah akan gemetar bumi karena hal itu, sehingga setiap penduduknya berkabung? Tidakkah itu seluruhnya akan naik seperti sungai Nil, diombang-ambingkan dan surut seperti sungai Mesir?
 
Lihat, sebetulnya, sistim pelayanan daripada antikris ini bukan menggunakan sistim Kerajaan Sorga. Mereka menggunakan sistim Mesir, sistim dunia, dengan segala keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup, untuk menggoncang iman dari anak-anak TUHAN. Oleh sebab itu, hati-hati.
Tetapi lihat, suatu kali nanti juga akan surut, seperti surutnya sungai Mesir.
 
Kita bersyukur. Mari kita kumpulkan gandum Yusuf selama 7 (tujuh) tahun kelimpahan ini, itulah zaman akhir ini.
 
Mari kita lihat JALAN KELUARNYA.
Wahyu 6:5-6
(6:5) Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. (6:6) Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu".
 
Di sini kita melihat: Timbangan neraca jahat.
Itu terjadi ketika Anak Domba membuka meterai yang ketiga, sehingga oleh karena neraca jahat (timbangan jahat) ini akan terjadi kelaparan yang hebat menimpa seantero dunia. Dan kelaparan akan makanan rohani, itulah Firman Allah.
Kemudian, kita lihat di sini; makanan rohani itulah Firman Allah akan dibagi-bagikan menurut timbangan, menurut neraca curang.
 
Lihat, neraca curang pada saat itu atau neraca jahat:
-          Secupak gandum dihargai sedinar.
-          Tiga cupak jelai dihargai sedinar.
Inilah neraca jahat, neraca curang, timbangan yang jahat: Firman Allah akan dibagikan menurut timbangan.
Inilah yang harus kita waspadai. Selagi kita masih mendapatkan kemurahan TUHAN, ketulusan hati TUHAN dengan segala pertimbangan-Nya yang begitu adil, mari kita hargai.
Menikmati pembukaan firman menurut pertimbangan TUHAN yang adil. Maka, jangan melayani dengan acuh tak acuh, melayani hanya karena ada keinginan, kepentingan, melayani hanya untuk pamer. Itu adalah kebodohan = mencuri kemuliaan.
Tetapi perhatikanlah, pertimbangan Allah yang begitu adil bagi kita. Sebab, segala kemurahan-Nya dinyatakan sehingga kita boleh mengumpulan gandum dalam 7 (tujuh) tahun kelimpahan, zaman akhir ini.
 
Tetapi ada berita yang menghibur, yaitu janganlah rusakkan minyak dan anggur. Itu adalah penghiburan bagi kita. berarti ada dalam 2 (dua) tanda besar yang tidak boleh dirusakkan:

1.      Jangan merusakkan minyak. Jelas itu menunjuk; Roh Allah yang kudus. Dan biarlah kiranya di tengah-tengah kegiatan Roh ini kita semua berada di dalam pengaruh dari Roh Allah yang besar kepada kita masing-masing. Maka, kita tidak lagi menghampiri tabiat-tabiat daging atau sebaliknya daging tidak menghampiri kehidupan kita masing-masing. Jangan rusakkan minyak.

2.      Jangan rusakkan anggur. Jelas itu menunjuk kasih Allah yang telah dikerjakan oleh Yesus dengan segala pengorbanan-Nya di atas kayu salib di bukit Golgota 2.000 (dua ribu) tahun yang lalu. Peliharalah ibadah pelayanan ini yang terhubung langsung dengan salib. Itu merupakan anggur sukacita, kasih dari Allah dari Sorga, memenuhi setiap kehidupan kita masing-masing. Itu  kabar berita untuk kita masing-masing.

 
Oleh sebab itu,
Ibrani 10:24
(10:24) Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
 
Di hari-hari ini harus saling memperhatikan, mengapa demikian? Supaya kita saling mendorong dengan kasih, supaya kita juga saling mendorong dalam perbuatan baik.
 
Mari saling memperhatikan satu dengan yang lain. Jangan bermasa bodoh, jangan sampai kita tidak memperhatikan orang lain. Tetapi marilah kita:
-          Saling mendorong dalam kasih.
-          Saling mendorong dalam pekerjaan baik.
 
Apa pekerjaan yang baik di hari-hari terakhir ini?
Ibrani 10:25
(10:25) Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
 
Pekerjaan yang baik ialah tekun dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok. Namun, karena kita kaum muda, maka ada tambahan Ibadah Kaum Muda Remaja.
Semakin giat melakukannya, ini adalah kegiatan Roh Allah yang kudus; jangan dirusak.
 
Dengan berakhirnya ayat ini, tetapi kasih Allah tidak akan berkesudahan. TUHAN mau membawa kehidupan kita sampai kepada kekekalan, Yang Lanjut Usia-Nya.
 
Dia yang memakai jubah indah, Dia sebagai raja dalam kemuliaan-Nya membawa kita kepada kekekalan, untuk menikmati damai sejahtera Kristus. Untuk itulah kita dipanggil.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment