KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, November 6, 2018

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 04 SEPTEMBER 2018



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 04 SEPTEMBER 2018

KITAB KOLOSE
(Seri:138)

Subtema: “DIPENUHI DI DALAM DIA”

Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena kemurahan hati-Nya kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan. Dan sebelum kita membawa hidup kita rendah di bawah kaki salib, terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose 2.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube maupun Facebook di dalam maupun di luar negeri, kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya.

Kolose 2:9-10
(2:9) Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,
(2:10) dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.

Rasul Paulus memberitahukan kepada jemaat di Kolose hal yang suci dan mulia yaitu; “sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,” selanjutnya pada ayat 10 Rasul Paulus berkata; “dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia.”
Inilah yang harus kita selidiki untuk melihat kebenaran dari apa yang telah disampaikan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose; “dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia.”

Efesus 1:22-23
(1:22) Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.
(1:23) Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.

Kristus telah diberikan kepada jemaat sebagai kepala, sedangkan jemaat adalah tubuh-Nya yaitu kepenuhan Dia. Kepenuhan Dia maksudnya seluruh kepenuhan ke Allahan yang ada di dalam diri Yesus akan dilimpahkan, akan dipenuhkan kepada jemaat yang adalah tubuh-Nya.

Yohanes 1:16
(1:16) Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;

Dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia, berarti dari kasih karunia yang satu kita dibawa kepada kasih karunia yang lain, sampai akhirnya gereja Tuhan sempurna.
Misalnya setelah kita disucikan dari dosa yang satu, Ia juga akan menyucikan kita dari dosa yang lain, sampai pada akhirnya kasih karunia itu membawa kita kepada kesempurnaan.

Yohanes 1:17
(1:17) sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Kita lihat dulu antara hukum Taurat dengan kasih karunia; hukum Taurat diberikan oleh Musa tetapi kasih karunia dan kebenaran datang dari Yesus Kristus.

Kita lebih rinci melihat hukum Taurat dan kasih karunia ini di dalam Ibrani 10:1-4.
Ibrani 10:1-4
(10:1) Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.
(10:2) Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya.
(10:3) Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa.
(10:4) Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.

Setiap tahun seorang imam besar megadakan pendamaian dengan membawa darah lembu jantan dan darah domba jantan untuk menyucikan dosa, inilah perintah dan ketentuan ibadah menurut hukum Taurat. Tetapi justru dengan adanya kegiatan yang semacam ini, kegiatan yang berulang-ulang dalam hal mempersembahkan korban untuk menyucikan dosa justru orang diingatkan, orang dirangsang untuk berulang-ulang juga berbuat dosa, itu ibadah menurut hukum Taurat.

Sekarang ...
Ibrani 10:5-8
(10:5) Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki -- tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku --.
(10:6) Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.
(10:7) Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."
(10:8) Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" -- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat --.

Allah tidak berkenan kepada korban dan persembahan yaitu korban bakaran dan korban penghapus dosa meskipun dipersembahkan menurut perintah dan ketentuan dari hukum Taurat itu sendiri. Menjalankan  ibadah sepertinya penuh dengan hikmat dan merendahkan diri sebetulnya itu hanya menyiksa diri saja, tetap saja Tuhan tidak berkenan kepada ibadah yang dijalankan secara Taurat, ibadah lahiriah.

Sekarang kita bandingkan dengan ibadah yang sudah disempurnakan oleh darah salib.
Ibrani 10:9
(10:9) Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.

Di atas Yesus berkata; "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu ya Allahku." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.
Yang pertama -> hukum Taurat = ibadah lahiriah.
Yang kedua -> kebenaran yang datang dari salib Kristus.

Sekarang kita akan melihat; perbedaan HUKUM TAURAT dengan KEBENARAN YANG DATANG DARI SALIB.
Matius 5:17
(5:17) "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Yesus datang ke dalam dunia ini untuk menggenapkan hukum Taurat di atas kayu salib, hal yang senada dengan Ibrani 10; Yesus datang untuk melakukan kehendak Allah Bapa dan itu tertulis di dalam gulungan kitab.
Saudaraku sebagai Anak Domba Allah yang disembelih disebut juga singa dari suku Yehuda, Dia sanggup membuka gulungan kitab dan ketujuh meterainya, artinya: berkuasa untuk menyingkapkan rahasia firman.

Dan saudaraku mari kita lihat kebenaran itu...
Di dalam Injil Markus 5:17-48 itu berbicara tentang hal Yesus dan hukum Taurat serta perbedaannya, disini kita melihat ada enam perkara;
Yang pertama.
Matius 5:21-22
(5:21) Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.
(5:22) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

Menurut hukum Taurat; “Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.”
Bandingkan kebenaran dari salib; “Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum.”
Jadi kontradiksi (perbedaannya jauh), kontras sekali antara hukum Taurat dan kebenaran dari salib.
Kalau kebenaran dari salib setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum, contoh marah disini misalnya;
-      Berkata kafir kepada saudaranya, dia harus dihadapkan ke Mahkamah Agama.
-      Berkata jahil kepada saudaranya, diserahkan kepada neraka yang menyala-nyala.

Praktek menegakkan kebenaran dari salib:
Matius 5:23-24
(5:23) Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
(5:24) tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

Untuk menjalankan ibadah terlebih dahulu berdamai dengan sesama.
Seorang hamba Tuhan yang sudah menerima jabatan gembala juga harus terlebih dahulu berdamai dengan isterinya, dan sebaliknya isterinya juga harus menyadari bahwa korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak berkenan kepada Tuhan, jadi ada hubungan timbal balik.
Kalau ada ganjalan-ganjalan dan hal itu teringat di dalam hati segeralah berdamai dengan sesama.
Ini sangat serius sekali untuk diperhatikan, sebab korban dan persembahan tidak berkenan kepada Tuhan, ibadah Taurat tidak berkenan di hadapan Tuhan sekalipun dijalankan dengan hikmat, seperti rendah hati, sampai menyiksa dirinya itu tidak berkenan, itu setara dengan mulut memuliakan Tuhan tetapi hatinya jauh dari Tuhan, tidak ada artinya.
Kalau ada ganjalan karena masalah dengan sesama kalau teringat ayo segera berdamai terlebih dahulu.

Matius 5:25-26
(5:25) Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.

Perjalanan kita menuju Yerusalem baru kalau dihitung menurut waktu maka sekarang ini adalah detik-detik terakhir. Kalau dikaitan dengan ukuran jarak tempuh sekarang ini kita berada pada mil-mil terakhir, artinya; kesempatan yang ada tinggal sedikit (sempit) gunakanlah sebaik mungkin untuk segera berdamai dengan sesama.
Tujuannya; supaya lawan jangan menyerahkan kepada hakim, selanjutnya hakim itu juga akan menyerahkan kepada pembantunya untuk dilemparkan ke penjara.

Matius 5:26
(5:26) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.

Selama tidak mau berdamai dengan lawan itu adalah hutang kepada Tuhan. Kemudian, selama hutang belum dilunaskan tidak akan bebas dari penjara.

Yang kedua.
Matius 5:27
(5:27) Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
(5:28) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
(5:29) Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
(5:30) Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

Menurut hukum Taurat; “Jangan berzinah.”
Bandingkan kebenaran dari salib; “Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.”
Hukum Taurat berkata; “jangan berzinah Berarti memandang lawan jenis dan menginginkannya di dalam hati boleh, tetapi kebenaran dari salib tidak seperti itu memandang lawan jenis dan menginginkannya dalam hati itu sudah berzinah.

Sekarang kita akan melihat ...
Matius 5:29-30
(5:29) Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
(5:30) Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

Praktek menegakkan kebenaran salib; “jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu.”
Berarti salib ditegakkan di tengah-tengah ibadah pelayanan. Bukti salib ditegakkan, lebih baik jika satu dari anggota tubuh binasa, dari pada tubuh dengan utuh masuk ke dalam neraka.
Firman Allah berkuasa untuk MENCUNGKIL MATA KANAN yang menyesatkan dan MEMENGGAL TANGAN KANAN yang menyesatkan seseorang. Sebab firman Allah lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, ia menusuk, berarti MENCUNGKIL MATA yang menyesatkan dan berkuasa MEMENGGAL TANGAN KANAN yang menyesatkan seseorang. Terimalah pengajaran salib supaya ada ketegasan di dalam diri kita masing-masing.

Yang ketiga.
Matius 5:31-32
(5:31) Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.
(5:32) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.

Menurut hukum Taurat; boleh menceraikan isteri dengan syarat memberi surat cerai (hitam di atas putih).
Kebenaran dari salib; Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah. Itu sebabnya siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan dia berbuat zinah.
Di dalam Tuhan tidak boleh menceraikan isterinya, sebab seorang laki-laki telah meninggalkan ayah dan ibunya untuk bersatu dengan isterinya. Yang pertama (hukum Taurat) dihapuskan yang kedua (pengajaran salib) ditegakkan, sampai membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak DombaWahyu 19:6-9.

Yang keempat.
Matius 5:33-36
(5:33) Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.
(5:34) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,
(5:35) maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar;
(5:36) janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun.

Menurut hukum Taurat; Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.
Pendeknya; boleh bersumpah asal sumpah itu betul-betul dipegang di hadapan Tuhan.
Sedangkan kebenaran dari salib; Janganlah sekali-kali bersumpah;
a.     Baik demi langit.
Alasannya; karena langit adalah takhta Allah.
b.    Baik demi bumi.
Alasannya; karena bumi adalah tumpuan kaki Tuhan.
Dua ribu delapan belas tahun yang lalu Yesus turun ke bumi dan telah meninggalkan teladan-Nya bagi kita untuk itulah kita dipanggil, sehingga setiap tapak yang ditinggalkan-Nya itu kita ikuti dengan tepat, jangan keluar dari jejak yang ditinggalkan itu, jangan dinodai hanya karena sumpah ini sumpah itu.
c.     Baik demi Yerusalem.
Alasannya; karena Yerusalem adalah kota Raja Besar.
Yerusalem adalah pusat kerajaan damai sejahtera, tempat kita beribadah dan melayani. Jadi jangan sampai tempat kita beribadah dan melayani juga dirusak hanya karena sumpah, terlalu banyak kita bicara sumpah ini sumpah itu.
d.    Baik demi kepala sendiri.
Alasannya; karena setiap orang tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun.

Matius 5:37
(5:37) Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

Oleh sebab itu kita tidak perlu bersumpah; jika ya katakan saja ya, jika tidak katakan saja tidak, apapun resikonya harus ditanggung. Tidak usah malu, tidak usah kecut hati, jangan kecewa, jangan juga patah semangat, apapun resikonya terima saja, ya di atas ya tidak di atas tidak, sebab lebih dari pada itu berasal dari pada si jahat (berasal dari si setan).
Tiga karakter atau TIGA TABIAT YANG MENDASAR DARI SETAN:
1.    Pembunuh manusia dari sejak semula.
2.    Tidak ada kebenaran di dalam dirinya.
3.    Bapak pendusta.
Jadi setiap orang yang berdusta adalah anak setan, karena setan adalah bapa pedusta.

Yang kelima.
Matius 5:38-39
(5:38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
(5:39) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.

Menurut hukum Taurat; mata ganti mata dan gigi ganti gigi Arti rohaninya; kejahatan dibalas dengan kejahatan.
Bandingkan kebenaran dari salib; janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, sebaliknya apabila pipi kanan ditampar berilah juga pipi kiri Artinya; tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan rela menanggung kesalahan orang lain sepenuhnya.
Pipi kanan dan pipi kiri harus sama-sama merasakan, seperti yang dirasakan oleh Tuhan di atas kayu salib, Tuhan sudah menanggung semua kesalahan, kenajisan, kekeliruan kita selama hidup, semua Dia rasakan, jadi bukan hanya pipi kanan tetapi pipi kiri juga. Sebab semua dosa kita telah ditanggung-Nya di atas kayu salib, itu kebenaran dari salib.

Matius 5:40-42
(5:40) Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.
(5:41) Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.
(5:42) Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.

Praktek menegakkan kebenaran salib;
1.    Kepada orang yang hendak mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.
-      Baju/pakaian -> perbuatan dalam keadaan lemah lembut dan rendah hati untuk menutupi dosa orang lain.
-      Jubah yang maha indah adalah pakaian imam besar dalam tanda;
a.     KEMATIAN -> BAJU EFOD.
Kuasa kematian Yesus; mengubur hidup yang lama.
b.    KEBANGKITAN -> GAMIS BAJU EFOD.
Kuasa kebangkitan Yesus; hidup di dalam hidup yang baru, hidup di dalam kesucian dan memberi diri dipimpin oleh Roh Tuhan, yang lama berlalu
c.     KEMULIAAN -> LENAN HALUS ATAU PAKAIAN PUTIH BERSIH BERKILAU-KILAUAN BERJALA-JALA.
Jadi saudaraku pakaian putih berjala-jala ini bentuknya mata. Jadi saat ini Yesus berada di sorga itu tanda dalam kemuliaan namun Dia tetap memperhatikan kita pribadi lepas pribadi, tidak ada seorangpun yang tidak diperhatikan oleh Tuhan.
Sebab jubah yang maha indah terdiri dari tiga bagian; BAJU EFOD, GAMIS BAJU EFOD, LENAN HALUS.
Jadi bukan hanya baju/pakaian yang diserahkan, serahkanlah juga jubahmu, itu praktek menegakkan kebenaran salib.
2.    Dipaksa berjalan sejauh satu mil, tetapi berjalanlah dengan dia sejauh dua mil.
Saudaraku ada tiga hal yang mengherankan, raja Salomo yaitu;
1.    Jalan rajawali di udara.
2.    Jalan ular di atas cadas.
3.    Jalan kapal di tengah lautan luas.
Kemudian hal yang keempat yang sulit untuk dimengerti;
4.    Jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.
Tiga hal yang mengherankan sedangkan hal yang keempat itu sulit untuk dimengerti.
Berarti dengan berjalan sejauh dua mil hal-hal yang mengherankan, hal-hal yang sangat sulit untuk dimengerti akan terjadi, sebab kesempatannya untuk mendapatkan tiga hal yang mengherankan dan hal yang keempat yang sulit dimengerti, kesempatan itu mudah dialami oleh setiap orang.
Kesempatan satu mil dengan kesempatan dua mil itu berbeda, kesempatan berjalan sejauh dua mil lebih luas/lebih panjang, sehingga kita dapat melihat tiga hal yang mengherankan dan hal yang keempat, sebab itu kita tidak boleh cengeng, tidak boleh putus asa, untuk dua mil perjalanan. Tuhan mendidik orang yang diakui-Nya anak dan dikasihi-Nya, tidak ada anak yang tidak dihajar oleh seorang bapa. Kalau anak bebas dari sebuah hajaran dia anak gampangan, anak yang lahir di luar nikah, tetapi berujung kepada kebinasaan.
3.      Berilah kepada orang yang meminta kepadamu, janganlah menolak orang yang meminjam.
Sebab alasannya;
a.     Yesus adalah Bapa yang baik.
Bapa yang baik tidak akan memberi batu jika anaknya meminta roti, Bapa yang baik tidak akan memberi ular jika anaknya meminta ikan.
b.    Kita ini hanyalah sebagai penumpang di dunia ini.
Sebetulnya kita menantikan kerajaan sorga, dari situlah kita datang, dari situlah kita menantikan Dia. Tanah air kita yang sesungguhnya adalah sorga, bukan dunia ini, kita ini hanya menumpang.
Ayo belajarlah memberi tumpangan kepada orang yang meminta, dan jangan menolak orang yang meminjam.
.

Yang keenam.
Matius 5:43-45
(5:43) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
(5:44) Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
(5:45) Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

Menurut hukum Taurat; mengasihi sesama tetapi musuh dibenci
Kebenaran dari salib; mengasihi musuh sekaligus mendoakan orang yang menganiaya, jangan mengutuki, jangan menghakimi, jangan mendakwa, karena itu sifat tabiat dari iblis atau setan.
Iblis atau setan tidak pantas berada di dalam kerajaan sorga itu sebabnya dia dilemparkan ke dalam dunia orang mati. Jadi orang yang suka menghakimi, orang yang suka mendakwa, dia tidak pantas melayani Tuhan, tidak pantas berada di hadapan takhta kasih karunia.

Matius 5:45
(5:45) Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

Mengasihi musuh kemudian berdoa kepada yang menganiaya dengan demikian kita menjadi anak-anak Allah yang di sorga.
SIFAT TABIAT DARI ALLAH BAPA DI SORGA;
-      Menerbitkan matahari kepada orang jahat dan kepada orang baik, berarti kasih itu tidak memandang muka, tidak hanya mengasihi yang baik.
-      Menurunkan hujan bagi orang yang benar dan bagi orang yang tidak benar.
Jadi berkat-berkat yang dicurahkan berlaku untuk semua orang.

Matius 5:46-47
(5:46) Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
(5:47) Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?

Kerugian apabila mengasihi sesama tetapi membenci musuh;
-      Tidak mendapat upah dari sorga seperti pemungut cukai.
-      Kalau hanya memberi salam kepada sesama saudara sama sekali ia tidak mempunyai kelebihan, ia sama seperti orang yang tidak mengenal Allah, ia sama seperti orang yang ada diluaran sana yang tidak mengerti kebenaran.
Jadi dapat kita mengambil kesimpulan bahwa; tubuh (sidang jemaat) adalah kepenuhan Dia.

Matius 5:48
(5:48) Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Sedikit kesaksian; Setelah beberapa lama tergembala di tempat ini (menjadi keluarga “Betania”), Seorang pemudi bertanya kepada saya: “Om apakah mungkin saya bisa sempurna? Lalu saya jawab; memang manusia tidak ada yang sempurna bahkan sayapun masih jauh dari sempurna (masih terdapat kelemahan disana sini), tetapi kebenaran dari salib harus ditegakkan.
Yang pertama dihapuskan dan menegakkan yang kedua, UNTUK MEMENUHI SEGALA SESUATUNYA di dalam kehidupan umat Tuhan, sebab tubuh-Nya adalah kepenuhan Dia.

Kolose 1:18-19
(1:18) Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.
(1:19) Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,

Seluruh kepenuhan Allah bekenan diam di dalam Dia dan sidang jemaat adalah kepenuhan Dia.
Yesus datang untuk melakukan kehendak Allah Bapa hal itu tertulis di dalam gulunga kitab.
Sejauh mana Tuhan memakai seorang hamba Tuhan dalam kuat kuasa Roh Kudus untuk meneliti keselamatan yang Tuhan berikan, sejauh itu juga nanti Roh Tuhan memakai hamba Tuhan itu untuk menyampaikan keselamatan yang dari sorga.
Sejauh mana kerinduan kita terhadap firman Tuhan, sejauh itu nanti Tuhan berkemurahan bagi kita semua, Tuhan sedang mempersiapkan kehidupan kita, hati kita untuk diisi oleh firman Tuhan sejauh kerinduan di hati.
Dan malam ini kita sudah melihat bahwa seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia dan sidang jemaat adalah kepeuhan Dia, kita sudah perhatikan tadi dalam enam perkara perbandingan antara hukum Taurat dengan kebenaran dari salib. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang




No comments:

Post a Comment