KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, November 3, 2018

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 30 AGUSTUS 2018




IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 30 AGUSTUS 2018

KITAB RUT
(Seri:25)

Subtema: “KEMBALILAH KEPADA GEMBALA YANG MEMELIHARA JIWA”

Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus oleh karena kemurahan hati Tuhan kita kembali dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan, firman Pendalaman Alkitab lewat live streaming, video internet, Youtube maupun Facebook di dalam negeri maupun di luar negeri dimanapun anda berada, kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya memulihkan kehidupan kita sehingga ibadah pelayanan, nikah, dan segala sesuatunya dipulihkan, berkat berkelimpahan menjadi bagian kehidupan kita masing-masing.

Mari kita perhatikan firman penggembalaan dari Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Rut 1.
Kita kembali memperhatikan Rut 1:19 bagian a.
Rut 1:19
(1:19) Dan berjalanlah keduanya sampai mereka tiba di Betlehem. Ketika mereka masuk ke Betlehem, gemparlah seluruh kota itu karena mereka, dan perempuan-perempuan berkata: "Naomikah itu?"
“Dan berjalanlah keduanya sampai mereka tiba di Betlehem.”
Dengan perjalanan yang panjang akhirnya tibalah Rut dan Naomi di Betlehem, namun ini tidak terlepas dari iman, harap, dan kasih.

Rit 1:16-17
(1:16) Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
(1:17) di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"

Rut berkata kepada Naomi;
1.     Ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi.
2.     Di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam.
3.     Bangsamulah bangsaku.
4.     Allahmulah Allahku.
5.     Di mana engkau mati, aku pun mati di sana.
Keterangan; satu dan dua ini berbicara hal IMAN.
Keterangan; tiga dan empat ini berbicara hal PENGHARAPAN.
Keterangan; yang kelima ini berbicara hal KASIH.
Begitu jugalah saat kita kembali kepada Tuhan dengan iman, harap dan kasih kita tidak akan ditolak oleh Tuhan.

1 Petrus 2:24
(2:24) Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Dia telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di atas kayu salib, supaya kita yang telah mati terhadap dosa hidup untuk kebenaran.
Dahulu kita telah mati karena dosa, tetapi sekarang kita hidup untuk kebenaran karena Yesus telah mati bagi kita di atas kayu salib, asal saja kita mau kembali kepada Dia dengan iman, dengan harap, dengan kasih, Dia akan menerima kita oleh kasih sayang dan kasih setia-Nya, Dia tidak akan pernah menolak.
Tidak berhenti sampai disitu ditambah dengan bonus yaitu oleh bilur-bilurnya segala sakit disembuhkan.

1 Petrus 2:25
(2:25) Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Dahulu kita sesat seperti domba, dahulu kita yang telah mati karena dosa, sekarang kita kembali kepada gembala, Dia yang memelihara jiwa kita masing-masing.

Sesuai dengan pengalaman Mazmur Daud diinventarisir dengan baik dan kita dapat memperhatikan di dalam ...
Mazmur 23:1
(23:1) Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Daud berkata; “TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.” Baik secara jasmani tidak kekurangan maupun secara rohani tidak kekurangan.
Secara jasmani segala sesuatu dicukupkan oleh Tuhan, apa yang akan kita makan, minum dan pakai semuanya dicukupkan oleh Tuhan.
Secara rohani segala kelemahan-kelemahan yang memalukan itu diampuni oleh Tuhan supaya tidak terdapat lagi kekurangan.

Mazmur 23:2
(23:2) Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Pengalaman Daud di atas tadi tidak terlepas dari dua hal, yaitu;
1.     Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
2.     Ia membimbing aku ke air yang tenang.

Tentang: “Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau
Ini berbicara tentang firman penggembalaan dalam tiga macam ibadah pokok.
1.   Meja roti sajian -> ketekunan dalam IBADAH PENDALAMAN ALKITAB disertai dengan perjamuan suci, digembalakan oleh kitab Rut.
2.   Pelita emas -> ketekunan dalam IBADAH RAYA MINGGU diserai dengan kesaksian, digembalakan oleh kitab Wahyu.
3.   Mezbah Dupa -> ketekunan dalam IBADAH DOA PENYEMBAHAN, digembalakan oleh surat Kolose.
Ditambah firman penggembalaan untuk IBADAH KAUM MUDA REMAJA, digembalakan oleh study Yusuf, saat ini sudah berada pada Kejadian 41:50-52.

Tentang: “Ia membimbing aku ke air yang tenang
Ini berbicara tentang ketenangan karena dipimpin oleh kuasa Roh El Kudus.
Hidup di dalam Roh hendaklah memberi diri dipimpin oleh Roh Tuhan, bukankah saat ini kita berada dalam kegiatan Roh (ibadah dan pelayanan), hendaklah memberi diri dipimpin oleh Roh Tuhan.

Mazmur 23:3
(23:3) Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

Pada ayat 2 diakhiri dengan titik dua, menunjukkan bahwa ayat 3 hasil dari ayat 2 (penggembalaan).
1.     Ia menyegarkan jiwaku.
2.     Ia menuntun aku di jalan yang benar
-       Ia menyegarkan jiwaku, artinya; masalah diselesaikan atau bebas dari masalah.
Di luar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa, masalah kecil bisa menjadi masalah besar, tetapi kalau kita di dalam Tuhan jiwa disegarkan sebab segala masalah dapat kita tanggung di dalam Dia. Sebaliknya kalau masalah tidak diselesaikan seseorang menjadi stress, bahkan depresi, jiwanya tidak segar lagi.
-       Ia menuntun aku di jalan yang benar.
Saudaraku hanya ada satu jalan yang benar untuk sampai ke dalam kerajaan sorga yaitu jalan salib, sebab Yesus sendiri berkata; “Akulah jalan kebenaran dan hidup.“ Kemudian juga di dalam Mazmur 10:11, 16 di situ juga Daud berkata; “Engkau yang memberitahukan aku jalan kehidupan.’
Saudaraku di hari-hari terakhir ini setan menyediakan atau membuka jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut sesuai dengan Amsal 14:12.

Amsal 14:12
(14:12) Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.

Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju kepada kebinasaan.
Saudaraku, pada saat Tuhan mengirimkan kelaparan atas negeri ini, bukan kelaparan akan makanan, dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman Tuhan, pada saat itu setan akan menunjukkan dua jalan yang disangka orang lurus tetapi ujungnya menuju maut.

Boleh kita lihat ...
Amos 8:11-12
(8:11) "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
(8:12) Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

Adapaun jalan yang disodorkan setan;
1.   Mengembara dari laut ke laut.
Ini jalan yang ditunjukkan oleh antikris....Wahyu 13:1.
Dan memang akhirnya akan banyak orang menempuh jalan yang disangka orang lurus, tetapi berujung kepada maut salah satunya jalan yang ditunjukan oleh antikris, namun saya tidak ada kesempatan untuk menjelaskan tentang antikris.
2.   Menjelajah dari utara ke timur.
Ini jalan yang ditunjukkan nabi-nabi palsu sesuai dengan Wahyu 13:11.
Menjelajah dari utara ke timur kalau kita bandingkan dengan Pola Tabernakel itu adalah jalan yang sesat. Tabernakel dimulai pintu gerbang akan berakhir pada Ruangan Maha Suci (kesempurnaan) berarti dari timur sampai ke barat.
Timur -> Pintu Gerbang. Barat -> Ruangan Maha Suci (sempurna).
Sedangkan jalan sesat yang ditunjukkan nabi-nabi palsu dari utara ke timur, perhatikan Yesaya 14, lucifer mendirikan takhtanya di sebelah Utara lalu akhirnya menuju ke Timur. Seharusnya dari Timur berakhir di Barat, artinya; dimulai dari percaya dan akan berakhir kepada kesempurnaan, tetapi ajaran yang diajarkan nabi-nabi palsu itu dimulai dari Utara berakhir ke Timur, artinya; pembangunan rumah Tuhan akan semakin merosot, kerohanian seseorang semakin hari akan semakin merosot, itulah jalan yang disangka orang lurus tetapi ujungnya menuju kepada kebinasaan.

Jalan menuju ke sorga hanya satu itulah jalan salib, sebab Yesus berkat; “Akulah jalan kebenaran dan hidup.”
Sekarang bandingkan jalan yang benar jalan salib ...
Mazmur 23:4
(23:4) Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Daud berkata; sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman aku tidak takut bahaya.
Lembah kekelaman terjadi pada saat nabi-nabi palsu dan antikris memenuhi dunia ini.
Sebab jaminannya adalah gada dan tongkat.
-     Gada -> didikan salib = didikan firman Allah.
jangan anggap enteng didikan Tuhan, kemudian jangan putus asa terhadap terguran dan hajaran…Ibrani 12:5-7. Alasannya; tidak ada anak yang tidak ditegor oleh ayahnya. Setiap kehidupan sidang jemaat yang ditegor merupakan tanda bahwa dia;
1.      Diakui sebagai anak.
2.      Sangat dikasihi oleh Tuhan.
Didikan salib, jangan ditolak, barangkali awal mula kita dengar Pengajaran Mempelai dengan Pola Tabernakel mungkin kaget setengah mati, baru saja duduk sudah langsung dapat teguran, namun jangan putus asa, jangan cepat kecewa.
-     Tongkat -> penghiburan dari Roh El Kudus.
Manakala kehidupan kita ini dikuasai oleh daging, sehingga mengambil jalannya masing-masing sampai akhirnya tersesat seperti domba, tongkat yang menjadi penghiburan.
Ada perbedaan tongkat dengan gada; kalau tongkat itu ada lengkungan di atas, jadi manakala kita terjatuh dan terperosok ke dalam jurang yang dalam tongkat yang menarik dan itu penghiburan bagi kita.
Saudaraku Yesus adalah gembala yang baik, Dialah yang memelihara jiwa kita dengan gada dan tongkat-Nya.

Sebelum saya digembalakan oleh Gembala Agung, saya adalah kehidupan yang liar (bebas) hidup dengan dosa merokok dan minum-minuman keras, juga hidup dalam dosa kenajisan. Tetapi puji Tuhan dengan iman, harap, dan kasih saya kembali kepada gembala yang memelihara jiwa sehingga baik tubuh, jiwa dan rohku dipelihara oleh Tuhan.
Saya patut bersyukur kepada Tuhan, entah apa jadinya kalau saya diluar Tuhan (di luar penggembalaan), binasa, manusia rohani digrogoti habis oleh manusia daging, tapi puji Tuhan, Tuhan pelihara hidup kita masing-masing oleh karena iman, harap, dan kasih, Tuhan tidak akan tolak apabila kita kembali kepada Dia.

Sekarang kita akan melihat, praktek domba-domba tergembala.
Yohanes 10:2-4
(10:2) tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Kalau domba-domba tergembala dengan baik dengan benar dalam satu kandang dengan satu gembala maka akan terlihat dua hal;
1.     Domba-domba akan mendengar suara gembala = dengar-dengaran.
2.     Domba-domba mengikuti gembala.

Tentang: DENGAR-DENGARAN.
Saudaraku dasar kita beribadah dan melayani Tuhan adalah dengar-dengaran bukan karena bisa dan mampu.
Kalau melayani Tuhan tanpa dasar dengar-dengaran seringkali mendahului apa yang menjadi kehendak Tuhan sehingga terjadi banyak kekeliruan di dalamnya.

Ada yang sarjana atau yang bekerja dengan posisi yang bagus, apapun latar belakang anda yang terpenting adalah dengar-dengaran, apalagi imam-imam yang melayani Tuhan belajar terus untuk dengar-dengaran itu dasar kita melayani Tuhan.
Perlu untuk diketahui; tidak semua yang baik berguna, kemudian tidak semua yang baik membangun.

1 Korintus 10:23-24
(10:23) "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.
(10:24) Jangan seorang pun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain.

"Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. Kemudian; "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.
Itu harus diketahui dengan baik, oleh sebab itu sidang jemaat dalam ibadahnya apalagi imam-imam dalam pelayanannya jangan mencari keuntungan sendiri, belajar dengar-dengaran untuk mendahulukan kehendak Tuhan. Sebab tidak semua yang baik berguna, juga tidak semua yang baik membangun, yang benar adalah dengar-dengaran.
Jadi jangan merasa sudah banyak berkorban.

Matius 26:42
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

Inti dari ayat ini adalah Yesus harus meminum cawan Allah, artinya; Yesus harus menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib dengan, demikian jadilah kehendak Allah atau kehendak Allah terlaksana oleh-Nya.
Saudaraku, ketika Yesus meminum cawan Allah atau ketika Yesus menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib diawali dengan kata “Ya Bapa-Ku.”
ya Bapaku menunjukkan bahwa Yesus dengar-dengaran sebagai Anak.

1 Samuel 3:4-8
(3:4) Lalu TUHAN memanggil: "Samuel! Samuel!", dan ia menjawab: "Ya, bapa."
(3:5) Lalu berlarilah ia kepada Eli, serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil; tidurlah kembali." Lalu pergilah ia tidur.
(3:6) Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali."
(3:7) Samuel belum mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya.
(3:8) Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Ia pun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Lalu mengertilah Eli, bahwa TUHANlah yang memanggil anak itu.

Allah memanggil Samuel sebanyak tiga kali, lalu Samuel menjawab “Ya bapa” menunjukkan bahwa Samuel seorang yang dengar-dengaran.
Ciri-ciri dengar-dengaran, tidak bersungut-sungut tidak menggerutu dan tidak ngomel terhadap panggilan.
Pada panggilan pertama dan panggilan yang kedua Samuel menghampiri imam Eli dan berkata ya bapa, namun imam Eli tidak memanggil Samuel sehingga imam Eli menyuruh dia kembali tidur, juga pada saat panggilan yang ketiga ia tetap berkata: ya bapa.
Adakalanya kalau sudah diperintah berkali-kali akhirnya bersungut-sungut, tetapi Samuel yang masih kecil tidak, dia tetap dengar-dengaran. Padahal Samuel pada waktu itu dalam keadaan tidur nyenyak ia dipanggil, namun Samuel tetap mendengar panggilan itu dan berkata ya bapa, sebanyak tiga kali panggilan sebanyak itu juga ia berkata ya bapa, tidak bersungut-sungut, tidak ngomel, tidak menggerutu, tidak mempersalahkan panggilan.
Seringkali kalau zona kenyamanan diusik kita salahkan Tuhan, kita salahkan firman yang mengoreksi dan sebagainya, tetapi Samuel tidak, dia tetap dengar-dengaran.

Ada hal yang tidak kalah penting untuk kita ketahui dari Samuel kecil ini ...
1 Samuel 3:1
(3:1) Samuel yang muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatan pun tidak sering.

Pada saat itu firman Tuhan jarang sekali disampaikan kepada dia, bahkan penglihatan-penglihatanpun tidak sering, tapi Samuel yang masih kecil adalah pribadi dengar-dengaran?
Inilah yang harus kita selidiki.

1 Samuel 3:7
(3:7) Samuel belum mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya.

Lebih parah lagi, Samuel belum mengenal Tuhan, kemudian firman Tuhan belum pernah disampaikan kepadanya.
Ini menjadi pertanyaan besar, semoga terjawab supaya hidup kita tertolong dan menjadi suatu kehidupan yang dengar-dengaran, karena itu dasar kita untuk beribadah, dasar kita untuk melayani Tuhan.

Sekarang pertanyaannya; apa yang membuat Samuel dengar-dengaran?
1 Samuel 3:3
(3:3) Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci TUHAN, tempat tabut Allah.

Lampu (pelita) bait suci belum lagi padam, namun Samuel kecil telah tidur di dalam bait suci Tuhan tempat tabut Allah, berarti tidur di dalam Ruangan Maha Suci dekat tabut Allah.
Tabut perjanjian menunjuk dua hal;
1.     Takhta Allah.
Berarti Allah memerintah dan berkuasa dalam kehidupan Samuel, walaupun dia belum mengenal Tuhan.
Saudaraku seindah-indahnya sorga kalau sebuah takhta tidak terdiri di dalamnya, maka sorga tidak ada artinya. Sehebat-hebatnya manusia, sepintar-pintarnya manusia, sekaya-kayanya manusia, dan kelebihan-kelebihan yang lain kalau Allah tidak bertakhta dalam kehidupannya nol, tidak ada artinya.

Wahyu 4:2
(4:2) Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.

Kepada Yohanes Tuhan memperlihatkan, “sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang
Artinya: carilah dahulu kerajaan sorga dan kebenarannya, maka semuanya nanti ditambahkan… Matius 6:33.
Bukankah Tuhan sedang membuka pintu sorga bagi kita? Bukankah Tuhan menyatakan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel bagi kita? Tuhan mau memperlihatkan sebuah takhta terdiri di dalam sorga. Biarlah kiranya Tuhan bertakhta dalam kehidupan kita, terlepas dari roh egosentria, terlepas dari keakuan, sebab Tuhan telah memeritah dalam kehidupan kita. Di luar Tabernakel, Tuhan tidak memerintah, ingat itu.
Tujuan Musa membangun Tabernakel supaya Allah bertakhta di atasnya. Sebab dari antara kedua kerub yang di atas tutup pendamaian itu, Allah berfirman kepada bangsa Israel dengan perantaraan Musa.

2.     Hubungan nikah.
Hubungan nikah antara Kristus sebagai Mempelai Pria Sorga dengan sidang jemaat sebagai Mempelai wanita-Nya, berdasarkan kasih.
1 Samuel 2:18-19
(2:18) Adapun Samuel menjadi pelayan di hadapan TUHAN; ia masih anak-anak, yang tubuhnya berlilitkan baju efod dari kain lenan.
(2:19) Setiap tahun ibunya membuatkan dia jubah kecil dan membawa jubah itu kepadanya, apabila ia bersama-sama suaminya pergi mempersembahkan korban sembelihan tahunan.

Di sini kita perhatikan tubuh Samuel berlilitkan baju efod dari kain lenan, atau memakai jubah yang maha indah.
Jubah yang maha indah itu terdiri dari;
1.     Baju efod -> pengalaman KEMATIAN YESUS KRISTUS.
Warna baju efod itu ungu, biru laut, merah, lenan, dan warna emas. Tetapi saya tidak sampai disana.
2.     Gamis baju efod -> KEBANGKITAN YESUS KRISTUS.
3.     Lenan halus -> KENAIKAN YESUS ke sorga dalam kemuliaan-Nya.
Saudaraku lima warna baju efod tadi sudah saya sampaikan, itu begitu indah;
-       Ungu -> kemuliaan Yesus sebagai Raja.
-       Biru laut -> kebangkitan Yesus sebagai hamba.
-       Kirmizi -> sengsara Yesus sebagai manusia.
-       Lenan halus -> keadilan dan kebenaran Yesus sebagai Anak Allah.
-       Emas -> kesucian dan kemurnian ilahi.
Dan warna-warna itu terdapat di dalam diri Yesus.

1 Samuel 2:17
(2:17) Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN.
Kedua anak imam Eli memang betul-betul menganggap rendah korban Kristus:
-       Melayani dalam kenajisan (berbuat zinah dengan perempuan-perempuan).
-       Kemudian belum juga potongan daging itu dipersembahkan di atas mezbah korban bakaran hamba-hamba dari kedua anak imam Eli sudah langsung mengambil, dengan mencucukkan potongan daging itu dengan garpu bermata tiga, menunjukkan bahwa tubuh jiwa dan roh dari pada anak imam Eli dikuasai oleh daging.
Tetapi Samuel tidak, dia sangat meninggikan korban Kristus, inilah letak keberhasilan dari Samuel. Sehingga walaupun dia masih kecil Samuel tetap dengar-dengaran.
Samuel dengan anak imam Eli kontradiksi, anak imam Eli melayani dalam kenajisan telah digambarkan dengan perjalanan bangsa Israel di dalam 1 Korintus 10. Sedangkan Samuel betul-betul berlilitkan baju efod dari lenan, meninggikan korban Kristus, disitulah letak keberhasilannya.

Mari kita lihat, dampak positif dengar-dengaran ...
Yang pertama.
Yohanes 10:3
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
Gembala memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya = dikenal.
Kalau kita dengar-dengaran itu adalah tanda tergembala dengan baik dalam kandang penggembalaan, selanjutnya, kita dikenal oleh Gembala Agung dan nama itu selalu disebut.

Bukan hanya dikenal ...
Yehezkiel 20:37
(20:37) Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.

Kemudian domba-domba yang tergembala dihitung oleh gembala, berarti dikenal, atau terdaftar di sorga.
Yang menjadi pengantara antara Allah dengan manusia adalah salib, kesimpulannya, kalau tidak tergembala namanya tidak dikenal Gembala Agung dan tidak terdaftar di sorga, siapapun dia, baik pejabat tinggi, kalau tidak tergembala namanya tidak dikenal dan tidak terdaftar di sorga.
Jadi jangan sampai diantara kita berkata; tidak perlu tergembala cukup membaca Allkitab di rumah masing-masing. Kalau cukup hanya sekedar membaca Alkitab di rumah masing-masing Yesus tidak perlu disebut Gembala Agung.
Banyak salib yang harus kita pikul di tengah-tengah penggembalaan ini salah satunya adalah dengar-dengaran.

Hati-hati jangan hati kita dipuaskan dengan pekerjaan, kedudukan, jabatan, uang yang banyak. Seperti Ayub menyadari bahwa ia datang ke dalam dunia dengan tidak membawa apa-apa, dan kembali kepada Dia juga, dengan tidak membawa apa-apa.

Ibrani 12:23
(12:23) dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,

Jemaat anak-anak sulung yang namanya terdaftar di sorga. Jadi terdaftar di sorga itulah jemaat sulung.
Wahyu 14:1, Anak Domba berdiri di bukit Sion bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang, di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Di dalam pikiran mereka hanya ada Tuhan Yesus Kristus dalam kasih sayang dan kasih setia-Nya, itu saja dalam pemikiran mereka, tidak ada yang lain,  ibadah pelayanan saja, perkara rohani saja itu saja yang ada dalam pikiran mereka, persis seperti patam yang terikat pada serban sehingga patam itu persis di dahi seorang imam besar.
Pada ayat 4; mereka ditebus sebagai korban-korban sulung dari antara manusia kepada Allah, jadi sudah jelas terdaftar di sorga. Jadi kesimpulannya apabila kerohanian anak-anak Tuhan tidak tergembala tidak masuk sorga.

Wahyu 3:5
(3:5) Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.

Namanya dikenal berarti namanya ditulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba = namanya terdaftar di sorga. Kemudian Gembala Agung akan mengakui namanya di hadapan Bapa dan di hadapan para malaikat.
Di hadapan Allah Bapa berarti senantiasa kita menikmati kasih-Nya.
Diakui di hadapan para malikat berarti ada pemeliharaan, ada perlindungan, ada penjagaan, Tuhan pagari kehidupan kita masing-masing.

Yang kedua.
Kita kembali membaca ...
Yohanes 10:3
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
Dampak positif dengar-dengaran yang kedua; gembala menuntun domba-domba keluar, berarti menjadi kesaksian. Keluar artinya: menjadi kesaksian.
Firman penggembalaan ini terus menuntun kita dalam setiap saat setiap waktu, baik juga keluar dituntun untuk menjadi kesaksian.

Mikha 7:14
(7:14) Gembalakanlah umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri, yang terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka makan rumput di Basan dan di Gilead seperti pada zaman dahulu kala.
Domba-domba makan buah-buahan dan makan rumput.
Buah-buahan = buah yang menarik dan yang baik untuk dimakan ->  kuasa Roh El Kudus.
Rumput -> firman penggembalaan.
Itu suasana kalau domba-domba tergembala.
Kalau domba-domba tergembala tadi sudah disampaikan di dalam injil Yohanes diberi makan rumput dan dibimbing ke air yang tenang (firman dan Roh Kudus).

Mikha 7:15-16
(7:15) Seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir, perlihatkanlah kepada kami keajaiban-keajaiban!
(7:16) Biarlah bangsa-bangsa melihatnya dan merasa malu atas segala keperkasaan mereka; biarlah mereka menutup mulutnya dengan tangan, dan telinganya menjadi tuli.

Pada waktu Israel keluar dari perbudakan Mesir, mereka menjadi kesaksian bagi bangsa-bangsa.
Kemudian, bangsa-bangsa melihat dan merasa malu bahkan mereka menutup mulutnya dengan tangan dan telinganya menjadi tuli, mereka tidak tahan dengan kesaksian dari orang Israel terkhusus ketika keluar dari Mesir, sebab Tuhan menunjukkan keajaiban-keajaiban-Nya.
Saya akan beritahukan keajaiban-keajaiban waktu dituntun keluar dari perbudakan dosa;
1.     Israel memperoleh kekayaan Mesir; emas, perak, batu permata, dan ternak kambing domba, lembu sapi, burung tekukur, burung merpati, dan lain sebagainya.
2.     Tuhan membelah laut Terberau, sehingga bangsa Israel berjalan di tanah kering dan bangsa-bangsa tau persis peristiwa itu.
3.     Israel mendirikan Tabernakel sesuai dengan petunjuk-petunjuk Allah yang diterima Musa di gunung Sinai, gunung Horeb, gunung Tuhan.
Saudaraku, pembangunan tubuh Kristus yang sempurna meliputi kafir dan Israel itu keajaiban, hati yang berbeda bisa menyatu itu keajaiban.
4.     Diperlihara Tuhan selama 40 tahun di padang gurun.
5.     Tiba di Kanaan dengan tidak kekurangan suatu apapun bahkan pakaian tidak menjadi buruk dan kaki tidak menjadi bengkak, selama empat puluh tahun perjalanan padang rumut, sesuatu yang ajaib menjadi kesaksian.

Kita sudah menikmati firman penggembalaan, Tuhan sudah mengirimkan kekayaan sorgawi sehingga hari demi hari kehidupan kita dibaharui, sampai nanti puncaknya terwujud pembangunan tubuh Kristus yang sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan. Haleluya…
Banyak kesulitan yang kita hadapi, banyak masalah yang menurut pemikiran manusia tidak mungkin terselesaikan tetapi asal kita angkat dua tangan, nanti tongkat penggembalaan akan membuka jalan.
Sebab memang ketika mereka berada di tepi Laut Teberau bangsa Israel terdesak sepertinya tidak ada jalan keluarnya, ke kanan padang gurun ke kiri sama saja padang gurun, di depan di hadapkan dengan laut Teberau, apalagi mundur ke belakang Mesir mengejar sesuatu yang tidak mungkin, tetapi bagi Tuhan segalanya mungkin tidak ada yang mustahil bagi Dia, itu keajaiban sampai bangsa-bangsa yang menyaksikan tutup mulut tidak bisa menghakimi, tidak hanya mulut tetapi tutup telinga sehingga menjadi tuli, sampai pada akhirnya nanti Tuhan tuntun kita sampai tiba di Yerusalem yang baru.
Ini dampak positif yang kedua Tuhan menuntun kita sekaliannya, itulah domba-domba yang dengar-dengaran.

Tentang: MENGIKUTI GEMBALA.
Saudaraku sejauh ini kita sudah digembalakan oleh firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, ikuti saja geraknya firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel kemana saja kita dibawa, yang pasti geraknya Pengajaran Mempelai membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan, itulah sasaran akhir dari ibadah pelayanan kita di atas muka bumi ini.
Yosua menghimbau kepada bangsa Israel supaya mereka terus mengikuti Tabut Perjanjian yang dipikul oleh imam-imam yang memang orang Lewi sendiri.

Yosua 3:1-5
(3:1) Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang.
(3:2) Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan,
(3:3) dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --
(3:4) hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."
(3:5) Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu."

Saudaraku bangsa Israel harus mengikuti tabut perjanjian dan mata mereka tidak boleh berpaling dari sana, mata mereka terus tertuju kepada tabut perjanjian karena mereka harus mengikuti tabut yang dipikul oleh imam-imam yang memang orang Lewi, sebab jalan yang mereka tempuh belum pernah dilalui oleh siapapun. Tidak ada siapapun manusia yang naik ke sorga selain Dia yang turun ke dunia orang mati, sebab itu jarak antara bangsa Israel dan tabut perjanjian adalah dua ribu hasta.
Dua ribu tahun yang lalu Tuhan sudah menunjukkan jalan kebenaran dan hidup dan jalan itu harus dipertahankan dan pandangan harus tertuju kepada salib, karena jalan yang mereka tempuh belum pernah dilalui siapapun, tidak ada satupun manusia ke sorga selain Dia yang turun ke dunia orang mati.

Tidak salah kuliah, tidak salah berbisnis, tidak salah bekerja, berusaha, tetapi mata harus terarah ke tabut perjanjian yang dipikul oleh imam-imam yang memang orang Lewi, tidak boleh yang lain. Jangan pernah lengah ikuti saja geraknya Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel supaya kita berhasil dan beruntung.
Jangan menyimpang ke kiri dan ke kanan, bersikaplah seperti laki-laki, jangan cengeng ikut Tuhan.
Kembalilah kepada kebenaran Dia yang memelihara jiwa kita dengan iman harap dan kasih kita kembali kepada Dia. Tuhan tidak akan menolak kita sekalipun dahulu kita telah mati karena dosa, tetapi ingat ketika domba itu ditemukan, dipikul supaya hidup di dalam kebenaran.
Banyak kesesatan di masa lalu, pergaulan yang buruk, kejahatan, kenajisan, dan lain sebagainya, namun Tuhan sudah pikul dosa kita supaya kita hidup di dalam Dia, tambah dengan bonus yang sakit disembuhkan sampai tiba di Yerusalem yang baru, ikuti saja geraknya Pengajaran Mempelai, jangan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari Utara ke Timur, itu jalan yang disangka orang lurus tetapi menuju kepada maut. Amin.



TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment