KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, November 19, 2018

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 25 SEPTEMBER 2018



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 25 SEPTEMBER 2018

KITAB KOLOSE
(Seri:140)

Subtema: “SUNAT KRISTUS”


Shalom saudaraku.
Salam sejahtera, salam bahagia dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus. Oleh karena kemurahan Tuhan kita boleh berada di dalam rumah Tuhan lewat Ibadah Doa Penyembahan dan sebentar kita akan tersungkur di kaki salib, sujud menyembah Allah yang hidup.

Namun terlebih dahulu kita perhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Saya juga tidak lupa menyapa umat Tuhan, anak-anak Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming video internet Youtube Facebook di dalam maupun di luar negeri, di manapun anda berada, kiranya Tuhan memberkati kita.

Segera kita memperhatikan Kolose 2.
Kolose 2: 11
(2:11) Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
Kalimat yang harus kita perhatikan dari ayat ini adalah “Dalam Dia kamu telah disunat
Sunat terdiri dari;
a.      Sunat lahiriah.
b.      Sunat Kristus atau sunat rohani.
Pada minggu yang lalu saya telah menyampaikan tentang sunat lahiriah, sunat yang dikerjakan oleh tangan manusia, bukan dikerjakan oleh kedua tangan Tuhan.

Sekarang kita akan memperhatikan tentang; SUNAT KRISTUS.
Sunat Kristus berarti penanggalan akan tubuh yang berdosa, sedangkan sunat lahiriah dikerjakan oleh tangan manusia tetapi hatinya belum tentu tanggal dari dosa.

Roma 2: 28-29
(2:28) Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.
(2:29) Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.

Sunat rohani atau sunat Kistus ialah sunat di dalam hati, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah atau yang disebut dengan hurufiah.
-        Lahiriah -> kulit katan (Yahudi)
-        Hurufiah -> hukum Taurat.
Pendeknya; sunat dan hukum Taurat adalah kelebihan dari bangsa Israel dibanding dengan bangsa-bangsa lain, yang disebut bangsa kafir.

Roma 3: 1-2
(3:1) Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?
(3:2) Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.

Kelebihan dari bangsa Israel adalah pertama-tama kepada merekalah dipercayakan hukum Taurat

Efesus 2: 11
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
Kemudian, bangsa Israel atau orang Yahudi bermegah terhadap sunat.
Artinya; merasa diri lebih layak dari antara bangsa-bangsa lain, yaitu bangsa kafir, hanya oleh karena sunat lahiriah.

Roma 2: 23
(2:23) Engkau bermegah atas hukum Taurat, mengapa engkau sendiri menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat itu?
Kemudian disisi yang lain, bangsa Israel juga bermegah atas hukum Taurat tetapi mereka sendiri menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat.
Jadi, bangsa Israel ini hanya bermegah dalam bentuk yang lahiriah, termasuk kelebihan-kelebihan yang mereka miliki; sunat dan hukum Taurat. Tetapi sayangnya mereka yang bermegah atas hukum Taurat menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat.

Roma 2: 25
(2:25) Sunat memang ada gunanya, jika engkau mentaati hukum Taurat; tetapi jika engkau melanggar hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi gunanya.
Perlu untuk diketahui; sunat lahiriah dan hukum Taurat (hurufiah) itu seiring dan sejalan, maka tidak ada artinya sunat kalau ia melanggar hukum Taurat. Perlu untuk diketahui, disunat tetapi melanggar hukum Taurat, sunat itu tidak berlaku.

Kalau kita memperhatikan soal sunat Kristus (sunat rohani) maka kita tidak bermegah dalam hal lahiriah.
Banyak orang Kristen bermegah dalam hal lahiriah misalnya, melayani Tuhan sesuai dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan tetapi seringkali menghina Tuhan dengan melanggar hukum Allah. Lahiriahnya terlihat rapi tetapi hatinya tidak tanggal dari dosa (kejahatan maupun kenajisan).
Bermegah dalam hal melayani tetapi sayangnya tidak mengalami sunat hati.

Ulangan 10: 16
(10:16) Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.

Oleh sebab itu, Tuhan menuntut mereka supaya mereka mengalami sunat hati, sementara mereka sebetulnya sudah mengalami sunat secara lahiriah, kemudian mereka juga sudah menerima hukum Taurat, tetapi kenyatannya mereka tegar tengkuk. Oleh sebab itu Tuhan berkata: “sunatlah hatimu”, berarti dosa terlepas (tertanggal) dari hati, dan tidak tegar tengkuk.
Tegar tengkuk artinya:tidak mau menundukkan diri, bertahan dengan kesalahannya.

Yeremia 4: 4
(4:4) Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!"

Yang terpenting adalah sunat di dalam hati, bukan kelebihan-kelebihan secara lahiria yang kita miliki.
Sunat di dalam hati, terkhusus bagi orang-orang Yehuda dan penduduk Yerusalem.
Yehuda -> imamat rajani, orang-orang yang sudah melayani Tuhan.
Penduduk Yerusalem -> orang yang sudah mengerti firman Tuhan/guru-guru kebenaran.

Ulangan 30: 6
(30:6) Dan TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau hidup.
Dengan adanya sunat hati ini, kita dapat mengasihi Tuhan dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, maka olehnya kita hidup, yaitu dengan sunat hati.

Proses terjadinya sunat Kristus/sunat rohani.
Kolose 2: 12
(2:12) karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
Dengan Dia kita dikuburkan dalam baptisan, yaitu oleh kematian-Nya, dan di dalam Dia juga kita juga turut dibangkitkan bersama dengan Dia. Itu proses supaya terjadinya sunat di dalam hati.

1 Petrus 3: 19-21
(3:19) dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara,
(3:20) yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
(3:21) Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan -- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Kita diselamatkan oleh kiasannya yaitu baptisan (permandian air), maksudnya; bukan untuk membersihkan kenajisan secara jasmani, bukan hanya membersihkan hal-hal yang lahiriah, melainkan untuk memohonkan atau mempersembahkan hati nurani yang baik kepada Allah, oleh kebangkitan Yesus Kristus.

Efesus 5: 26
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
Kita semua disucikan oleh air dan firman untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah, untuk mempersembahkan hati nurani kita masing-masing kepada Allah.

Baptisan itu tidak hanya berhenti di kolam baptisan, tetapi ia akan lanjut sampai kepada penyucian oleh air dan firman untuk menyucikan segala kenajisan-kenajisan kita, sehingga kita boleh memohonkan hati nurani yang baik kepada Tuhan.

Titus 3: 3
(3:3) Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.

Lihat keadaan seseorang sebelum mengalami sunat hati atau berada di dalam kejahilan, yaitu;
-     Tidak taat.
-     Sesat.
-     Menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan.
-     Hidup dalam kejahatan.
-     Hidup dalam kedengkian.
-     Keji.
-     Saling membenci.

Titus 3: 4-5
(3:4) Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
(3:5) pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

Perhatikan; kita diselamatkan bukan karena sunat lahiriah dan bukan karena melakukan hukum Taurat tetapi oleh karena rahmat-Nya, oleh karena permandian kelahiran kembali, kita boleh mengalami baptisan Kristus, mati dan bangkit bersama dengan Dia. Pendeknya, oleh penyucian air firman kita dilahirkan kembali.

Lihat, keadaan setelah dilahirkan kembali.
Yehezkiel 36: 25
(36:25) Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.

Disucikan atau ditahirkan dari kenajisan dan dari segala berhala oleh air yang jernih.
Kita senantiasa berdoa, memohon kemurahan Tuhan supaya senantiasa dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah (dalam himpunan ibadah), Tuhan senantiasa mencurahkan kepada kita air jernih, supaya kita sekaliannya ditahirkan dari segala kenajisan dan ditahirkan dari segala berhala.

Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan, antara lain;
1.      Terikat dengan segala perkara lahiriah, lalu mengabaikan Tuhan dan ibadah.
2.      Kekerasan hati.

Yehezkiel 36: 26
(36:26) Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.

Sampai akhirnya Tuhan memberikan kepada kita hati yang taat, yaitu hati yang baru dan roh yang baru di dalam batin kita.

Tuhan berikan hati yang taat, hati yang baru dan roh yang baru, berarti telah dijauhkan dari hati yang keras, seperti bangsa Israel tegar tengkuk padahal sudah disunat dan sudah menerima hukum Taurat, namun mereka tidak taat kepada firman, dan tidak tunduk kepada firman, melainkan menjadi hamba dalam berbagai-bagai nafsu kejahatan dan kenajisan dalam hati dan pikirannya.

Yehezkiel 36: 27
(36:27) Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.

Sampai pada akhirnya Tuhan memberikan Roh-Nya ke dalam batin kita, kemudian kita menjadi taat kepada firman Tuhan sampai kepada dengar-dengaran.

Ulangan 10: 12-14
(10:12) "Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,
(10:13) berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu.
(10:14) Sesungguhnya, TUHAN, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya;

Tuhan yang punya segala langit, jangan kita anggap enteng firman Tuhan. Jangan kita anggap najis darah perjanjian-Nya. Jangan kita anggap enteng firman Tuhan yang begitu indah, jangan kita abaikan begitu saja.
Yang Tuhan tunggu-tunggu, yang Tuhan rindukan dari umat manusia, sidang jemaat Tuhan adalah;
1.      Takut akan Tuhan.
2.      Taat kepada Dia.
3.      Mengasihi Dia.
4.      Beribadah kepada Tuhan (berbakti kepada Tuhan) dengan segenap hati dan jiwa.

Ulangan 10: 15
(10:15) tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati TUHAN terpikat sehingga Ia mengasihi mereka, dan keturunan merekalah, yakni kamu, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini.

Kita belajar untuk menghargai masa kesabaran-Nya, panjang sabar-Nya, kasih sayang dan kasih setia-Nya.
Kalau ditinjau dari kesalahan, kejahatan, kefasikan yang telah terjadi, sebetulnya kita harus binasa. Tetapi oleh panjang sabar, kasih sayang dan kasih setia-Nya atas pilihan-Nya, kita ada sebagaimana ada malam ini, bukan karena kecakapan kita, bukan karena kita punya kelebihan ini dan itu, bukan karena kita sudah banyak berbuat sesuatu di tengah ibadah pelayanan, tetapi karena panjang sabar, kasih sayang dan kasih setia-Nya, karena kemurahan-Nya yang luar biasa.
Tuhan.

Tuhan yang punya langit, Dia tahu segala sesuatu. Jadi jangan kita bermegah dalam hal lahiriah tetapi hatinya tidak disunat, tidak ada artinya hidup seperti itu, itu hidup munafik.

Kiranya kita semua mengalami sunat dalam hati. Tidak hanya sunat lahiriah, terlihat rapi di luar, tetapi hati tidak mengalami sunat.
Yang Tuhan tunggu dari kehidupan kita; takut berarti ada syukur, taat berarti patuh pada ajaran yang benar, mengasihi Dia dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi, dengan jalan beribadah dan melayani pekerjaan Tuhan. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment