KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, November 28, 2018

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 04 OKTOBER 2018



IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 04 OKTOBER 2018

KITAB RUT
(Seri:28)

Subtema: 7 OBOR /7 PELITA  MENYALA.


Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera, salam bahagia di dalam kasih-Nya Tuhan Yesus Kristus. Kita patut bersyukur kepada Tuhan setelah kita mengikuti firman penggembalaan dari kitab Rut 1:1-22 sebagai ayat yang terakhir dan sekarang kita akan memasuki Rut 2. Kita berdoa bersama-sama kiranya Tuhan memberkati kita di dalam pemberitaan firman Tuhan Rut 2:1-23 seperti Tuhan memberkati kita di dalam Rut 1:1-22.
Dengan segala kerendahan hati kita mohonkan kemurahan Tuhan supaya kasih dan kemurahan-Nya nyata bagi kita seperti dua tangan Tuhan yang terulur untuk mendapatkan pertolongan dari Tuhan membawa kita dekat kepada Dia, seperti bangsa Israel ditemukan di padang gurun, didukung di atas dua kepak sayap Allah, lalu mereka dibawa masuk ke tanah Kanaan sampai akhirnya dibawa mendekat kepada Tuhan, beribadah dan melayani kepada Tuhan, itulah pekerjaan dari anak-anak sulung.
Dan kita saat ini berada di atas gunung Tuhan, gunung Sion, rumah Allah Yakub, beribadah dan melayani kepada Tuhan dengan keadaan tegak berdiri di hulu gunung-gunung, mengatasi gunung-gunung yang lain.
Dan hari-hari ini sudah terlihat dengan jelas di depan mata kita sendiri, bangsa Indonesia ini dalam keadaan duka teramat lebih saudara-saudara kita yang berada di Sulawesi Tengah, Palu, Sigit, dan Donggala kita berdoa supaya mereka juga dikuatkan oleh Roh Tuhan, juga anak-anak Tuhan yang seiman yang ada disana Tuhan kuatkan mereka, mereka adalah saudara kita baik juga yang menganut ajaran agama yang lain kita berdoa mereka juga dikuatkan disana, dan mereka mendapat pertolongan dari Tuhan, mendapat bantuan dari berbagai-bagai pihak di dalam negeri maupun dari luar negeri, kita berdoa Tuhan memberikati negara-negara dengan segala bantuan-bantuan mereka Tuhan memberkati, Tuhan membalaskan.

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, di dalam di luar negeri dimana saja berada kiranya Tuhan memberkati kita. Kita berdoa bersama-sama kiranya Tuhan hadir di tengah ibadah ini sebagai imam besar melayani meperdamaikan dosa kita sekaliannya.

Baik suadaraku Rut 1:22 adalah ayat yang terakhir pada Rut 1, Naomi dan Rut kembali ke Betlehem tepat pada permulaan musim menuai jelai, jadi bukan pada akhir musim menuai jelai. Seandainyapun mereka kembali ke Betlehem pada akhir musim menuai jelai itu adalah kemurahan Tuhan, tetapi disini kita perhatikan mereka kembali ke Betlehem tepat pada permulaan musin menuai, jadi kesukaan itu mereka alami dari awal sampai nanti berakhirnya. Sungguh kemurahan Tuhan besar kepada Naomi dan Rut menantunya yang notaben adalah bangsa kafir, bangsa di luar Tuhan dengan banyak berhala-berhala tetapi Rut mendapat kemurahan, dia diterima di Betlehem, tangan Tuhan terbuka dan dengan lapang hati Tuhan terbuka bagi Rut.
Kemudian Rut 2:1-23 dalam susunan Tabernakel atau dalam Pelajaran Tabernakel terkena pada kandil atau kaki dian emas atau yang disebut juga dengan pelita emas.

Segera saja kita memperhatikan ...
Wahyu 1:20
(1:20) Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
 
Kandil atau kaki dian emas adalah bayangan atau gambaran dari sidang jemaat.
Sedangkan tujuh lampu di atas kaki dian -> KETUJUH ROH ALLAH.

Wahyu 4:5
(4:5) Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.

Tujuh obor atau tujuh pelita menyala-nyala di hadapan takhta itu, itulah keadaan dari tujuh Roh Allah.

Lebih rinci kita memperhatikan keadaan tujuh Roh Allah di dalam Wahyu 5:6.
Wahyu 5:6
(5:6) Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

Perhatikan kalimat pada ayat 6 ini; “bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi, untuk menjadi terang dan kesaksian. Itulah keadaan tujuh Roh Allah menjadi terang dan menjadi kesaksian.
Dimanapun kita diutus kiranya menjadi terang menjadi kesaksian baik perkataan, baik perbuatan, gerak gerik sekecil apapun, dalam tindak tanduk semuanya menjadi terang menjadi kesaksian dimana saja kita diutus, dimanapun kita berada dan dalam keadaan situasi kondisi apapun menjadi terang menjadi kesaksian, itulah keadaan dari tujuh Roh Allah, itulah keadaan anak-anak Tuhan bila menjadi kesaksian bila menjadi terang di tengah dunia ini.

Yohanes 8:12
(8:12) Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
Kita dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi sama dengan Kristus, mempunyai terang hidup, inilah keadaan dari ketujuh Roh Allah.

Kita lebih rinci melihat terang hidup.
Matius 5:14
(5:14) Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Jadi terang dunia itu seperti kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi semuanya terlihat dari empat penjuru bumi, terlihat dengan jelas, tidak mungkin tersembunyi.

Wahyu 21:9-11
(21:9) Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
(21:10) Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
(21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

Pada ayat 9; Tuhan menunjukkan kepada Rasul Yohanes dalam suatu penglihatan yaitu pengantin perempuan Mempelai Anak Domba.
Kemudian ayat 10; keadaannya seperti gunung yang besar lagi tinggi itulah kota yang kudus Yerusalem turun dari sorga dari Allah.
Kemudian ayat yang ke-11; kota itu penuh dengan cahaya kemuliaan Allah = tidak mungkin tersembunyi bagaikan permata yaspis jernih seperti kristal. Kristal berarti transparan, luar dalam sama, tampil apa adanya, tidak ada yang ditutup tutupi, tidak ada yang tersembunyi  -> orang yang jujur dan polos. Saudaraku orang yang jujur dipimpin oleh ketulusan hatinya.

Jadi kalau kita dengan tulus berkobar-kobar, berapi-api dalam melayani Tuhan itulah gambaran dari permata yaspis, itu adalah tanda dari sebuah kejujuran dalam melayani Tuhan.
Saya merindu biarlah kiranya keadaan dari ketujuh Roh Allah itu nyata dalam kehidupan kita masing-masing terkhusus imam-imam yang melayani Tuhan sesuai dengan kepercayaan Tuhan, tidak mungkin tersembunyi. Perhatikan; orang yang jujur dipimpin oleh ketulusan hatinya. Kita melakukan sesuatu bukan karena ada kepentingan pribadi, kita mengerjakan pekerjaan Tuhan bukan karena ada kepentingan pribadi, motif-motif lain, tetapi betul dari ketulusan hati.
Itu sebabnya tadi saya katakan orang yang berkobar-kobar, berapi-api dalam melayani Tuhan itu adalah gambaran dari sebuah kejujuran sebab orang jujur dipimpin oleh ketulusan hati.
Saya merindu yang sudah mengakui dosa biarlah kiranya dosa itu terlupakan, yang sudah mengakui dosa betul-betul pengakuan itu tidak diulangi kembali. Supaya nyata keadaan dari ketujuh roh Allah itu nyata dalam kehdupan kita masing-masing, seperti kota berada di atas gunung yang tinggi tidak mungkin tersembunyi, bagaikan permata yaspis jernih seperti kristal, transparan, tidak ada yang tertutupi, luar dalam sama, tampil apa adanya menunjuk kepada orang yang jujur. Sedangkan orang yang jujur dipimpin oleh ketulusan hatinya. Mengerjakan apapun di tengah ibadah pelayanan ini karena ketulusan, tidak ada motif-motif lain, tidak ada kepentingan diri. Jangan sampai melayani tapi tujuan yang najis, tidak boleh.
Itulah keadaan dari tujuh Roh Allah menjadi kesaksian, tidak mungkin tersembunyi.

Kita sekarang akan memperhatikan Keluaran ...
Keluaran 25:31-40 itu adalah bagian dari PERINTAH Allah untuk membuat kandil atau kaki dian emas atau pelita emas, sedangkan Keluaran 37:17-24 itu adalah PELAKSANAAN dalam hal membentuk kandil atau kaki dian emas.
Berarti saudaraku Tuhan rindu menjadikan kita tampil menjadi terang, menjadi kesaksian di tengah dunia, mendengar dan melakukannya, ada perintah dan ada pelaksanaannya berarti setelah mendengar perintah selanjutnya dilaksanakan menjadi terang menjadi kesaksian dimanapun kita berada dan dalam keadaan situasi apapun, nyatalah keadaan dari tujuh roh Allah dalam kehidupan kita masing-masing pribadi lepas pribadi, dengar dan lakukan.
Keluaran 25 perintah, Keluaran 37 melakukan, berarti mendengar dan melakukan untuk menjadi terang di tengah dunia, itu kerinduan Tuhan. Supaya kerinduan tidak tinggal kerinduan tetapi nyata keadaan dari tujuh Roh Allah itu dalam kehidupan kita menjadi kesaksian menjadi terang, dalam perkataan maupun perbuatan kita masing-masing.

Keluaran 37:17
(37:17) Dibuatnyalah kandil itu dari emas murni; dari emas tempaan dibuatnya kandil itu, baik kakinya baik batangnya; kelopaknya -- dengan tombolnya dan kembangnya -- dibuat seiras dengan kandil itu.

Kandil atau kaki dian emas disini kita lihat semuanya terbuat dari emas murni dan dari emas tempaan.
-      Emas murni -> pribadi Allah Roh El Kudus.
-      Emas tempaan adalah emas yang dipanaskan supaya mudah dipukul dan dibentuk.
Gereja Tuhan juga harus mengalami proses sengsara semacam ini untuk dapat menjadi terang di tengah dunia yang gelap ini.

1 Petrus 4:12-14
(4:12) Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
(4:13) Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
(4:14) Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

Pada ayat 12 disini dikatakan; “janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian.”
Pada ayat 13; “bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus”
Kemudian pada ayat 14; “Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.”
Saudaraku tanpa sengsara tanpa penderitaan Roh kemuliaan Roh Allah tidak akan menjadi bagian dalam kehidupan kita, itu sebabnya kaki dian emas terbuat dari emas murni dan dari emas tempaan, dipanaskan dan ditempa, jadi gereja Tuhan harus juga mengalami sengsara yang demikian sebagai proses supaya layak dan dapat untuk menjadi terang di tengah dunia ini. Tanpa mengalami sengsara seseorang tidak akan pernah menjadi terang (menjadi kesaksian) di tengah dunia ini, kalau kita mengalami suatu penderitaan, jangan dibesar-besarkan, jangan didramatisir, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi, seolah-olah penderitaan kita lebih besar dari apa yang dialami Yesus Kristus yang di atas kayu salib.
Justru sebaliknya ayat 13; “bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus”
Kemudian pada ayat 14; “Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.”
Roh kemuliaan Roh Allah menjadi bagian kita kalau kita mengalami proses sengsara seperti emas tempaan tadi. Tidak ada seorangpun manusia di atas muka bumi ini memiliki roh Kemuliaan yaitu itu roh Allah tanpa mengalami proses sengsara, siapapun dia. Maka terlalu bodoh rasanya kalau seorang hamba Tuhan menolak pemberitaan salib di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, akan mencelakakn dirinya sendiri dan mencelakakan sidang jemaat yang dilayaninya.
Kita bersyukur pelita emas terbuat dari emas murni dan dari emas tempaan, jadi gereja Tuhan harus mengalami proses sengsara untuk dapat menjadi terang dunia. Kalau ada sesuatu yang terjadi jangan dibesar-besarkan, seolah-olah penderitaan kita lebih besar dari penderitaan yang dialami Yesus Kristus. Justru sebaliknya kita patut bersyukur dengan sengsara ini supaya Roh kemuliaan yaitu Roh Allah menjadi bagian kita dan keadaan dari tujuh Roh Allah itu menjadi bagian kita yaitu menjadi terang dan kesaksian.
Kesimpulannya; dengan sengsara yang dialami gereja Tuhan adalah sebuah proses untuk menjadi terang, menjadi kesaksian dimanapun kita berada.

Filipi 1:27-28
(1:27) Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,
(1:28) dengan tiada digentarkan sedikit pun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah.

Saudaraku biarlah kiranya kita tetap berdiri teguh, berjuang untuk iman, yang timbul dari berita injil yang disampaikan sehingga kita tetap menjadi terang dan menjadi kesaksian di tengah dunia ini.

Kemudian ...
Filipi 1:29-30
(1:29) Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
(1:30) dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.

Kepada orang-orang yang dipanggil bukan saja dikaruniakan untuk percaya melainkan juga untuk menderita untuk Dia, inilah dasar kita untuk tetap berjuang menjadi terang dan kesaksian seperti apa yang dialami oleh Rasul Paulus. Apa yang dialami oleh Rasul Paulus itu yang diberitakan itu yang disaksikan kepada jemaat di Filipi.

Segera kita kembali memperhatikan Rut 2.
Rut 2:1-23 semuanya menceritakan keadaan dari pada Rut, dimana dia berada di ladang untuk menuai jelai dan menuai gandum untuk menjadi terang dan menjadi kesaksian. Kalau berada di ladang Tuhan jelas supaya menjadi terang dan menjadi kesaksian di tengah dunia ini, itulah keadaan dari tujuh roh Allah.

Rut 2:23
(2:23) Demikianlah Rut tetap dekat pada pengerja-pengerja perempuan Boas untuk memungut, sampai musim menuai jelai dan musim menuai gandum telah berakhir. Dan selama itu ia tinggal pada mertuanya.
Disini kita perhatikan Rut tetap dekat pada pengerja-pengerja perempuan Boas untuk memungut, sampai musim menuai jelai dan musim menuai gandum telah berakhir.
Saudaraku kalau kita saat ini dekat dengan Tuhan itu jelas karena kita berada di ladang Tuhan karena kita bekerja dan melayani untuk Tuhan, seperti Rut dekat dengan pengerja-pengerja perempuan Boas. Kalau kita dekat dengan Tuhan saat ini karena kita berada di ladang Tuhan, karena kita bekerja dan melayani untuk Tuhan. Dan biarlah itu terjadi dari awal musim menuai jelai dan gandum sampai nanti berakhirnya, dari Alfa sampai Omega di tengah-tengahnya adalah salib. Jadi jangan heran dari awal musim menuai sampai akhir masa menuai tetap mengalami sengsara salib, aniaya karena firman, tetap memikul salib, jangan heran memang itu harus terjadi. Oleh pengalaman inilah kita memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, jadi dimanapun kita berada kita tetap memberitakan salib Kristus.
Orang yang tidak di ladang Tuhan, orang yang tidak bekerja untuk Tuhan, orang yang tidak melayani kepada Tuhan, ia jauh dari Tuhan artinya, tidak menjadi terang. Jadi bersyukur saja kalau saat ini kita berada di ladang Tuhan, bersyukur saja kalau kita saat ini melayani di ladang Tuhan, kita senantiasa dekat dengan Tuhan sampai sedekat kasih Mempelai, memang itu arah dan akhir dari ibadah pelayanan kita di atas muka bumi ini sampai nanti sedekat kasih mempelai, berada di dalam pesta nikah Anak Domba.

Filipi 2:12
(2:12) Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
Perhatikan kalimat pada ayat 12; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar.
Takut dan gentar, takut akan Tuhan benci kepada kejahatan termasuk kecongkakan, keangkuhan, dan mulut penuh dengan tipu muslihat atau dusta.
Kemudian gentar merasa diri hina tidak berdaya, dan merasa diri tidak bisa, merasa diri tidak mampu, supaya nanti kedatangan Tuhan sebagai tanda belas kasih-Nya memberi kekuatan dan kemampuan yang ajaib, diluar pemikiran manusia.
Oleh sebab itu untuk mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar kiranya kita senantiasa taat, berarti setia dan dengar-dengaran, jangan memberontak. Kalau kita merasa diri hamba biarlah kita setia kepada Kristus yang adalah tuan dari semua hamba-hamba Tuhan.

Filipi 2:13-14
(2:13) karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
(2:14) Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,

Ciri-ciri seorang hamba yang taat;
1.    Memiliki kemuan maupun pekerjaan menurut kerelaan Tuhan.
Kemauan maupuan pekerjaan menurut kerelaan-Nya berarti kita mengerjakan pekerjaan Tuhan bukan karena kemauan sendiri.
2.    Bekerja tanpa bersungut-sungut.
Banyak diantara kita kalau melakuakn suatu pekerjaan yang enak bagi daging dia senang sekali mengerjakannya tetapi kalau sudah dia rasa tidak enak bagi daging, dia tinggalkkan dengan sejuta alasan dan itu saya masih lihat diantara imam-imam yang melayani dalam kandang penggembalaan ini. Bayangkan kalau seorang guru sekolah minnggu tidak mau mendampingi tidak mau mengawasi anak sekolah minggunya, itu luar biasa, ada lagi seorang imam untuk mengerjakan sesuatu yang dilihat mata mau tetapi dibalik layar tidak mau, itu kemuan sendiri. Tetapi yang Tuhan mau kita mengerjakan segala sesuatu karena kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan Tuhan.

Saya kira mungkin saja pemberitaan firman malam ini sederhana dan singkat, tetapi kalau firman yang singkat yang sedikit ini mendarah daging maka tujuh Roh Allah dengan keadaannya akan nyata dalam kehidupan kita masing-masing. Perhatikan firman Tuhan dengan sunggung-sungguh biarlah kemauan yang dari Tuhan ada dalam kehidupan kita masing masing, bukan kemauan sendiri dalam mengerjakan pekerjaan yang dari Tuhan, kemudian tidak bersungut-sungut dalam mengerjakan pekerjaan Tuhan. Pekerjaaan kecil dia senang, pekerjaan yang sekiranya enak dia senang, tetapi pekerjaan yang berat bersungut-sugut, Tuhan tidak suka pekerja yang semacam ini, susah senang ayo kerjakan dengan penuh sukacita.

Filipi 2:15
(2:15) supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
Dengan dimulai dari taat kemudian memiliki kemauan dan tidak bersungut-sungut kita sama seperti bintang bercahaya diantara orang-orang yang bengkok hatinya dan yang sesat ini. Biarlah kiranya kita bercahaya di tengah-tengah dunia yang gelap ini, dunia yang sedang dihuni oleh orang yang bengkok hati dan sesak hati.
Bilamana terang bercahaya maka orang yang bengkok hatinya akan diluruskan, kemudian dengan terang yang bercahaya maka yang sesat akan dikembalikan kepada gembala yang memelihara jiwa. Biarlah keadaan dari tujuh Roh Allah nyata dalam kehidupan kita menjadi terang yang bercahaya menjadi kesaksian, menjadi terang hidup seperti kota yang diatas gunung bercahaya tidak mungkin tersembunyi seperti permata yaspis, transparan, luar dan dalam sama.

Tidak ada sesuatu yang tersembunyi kalau mata saya tidak bisa melihat, mata batin saya melihat, kalau mata batin saya juga tidak melihat Tuhan perlihatkan lewat mimpi dan penglihatan. Kalau saja saya bisa melihat lebih lagi Tuhan lalu untuk apa lagi kita menyembunyikan sesuatu yang tidak baik. Terang itu seperti kota yang di atas gunung tidak mungkin tersembunyi, tidak boleh ada lagi yang begitu, beban dosa itu tidak boleh dibungkus-bungkus di bawa-bawa kemana saja, tinggalkan kalau sudah diakui dan lepaskan.
Saya tidak tau mungkin saja orang lain mengisi NSP di Hpnya tapi lagunya penuh dengan kenajisan, penuh dengan perselingkuhan, saya suruh hapus tetapi dia tidak mau menghapus, untuk apa lagu itu diperdengarkan kepada orang lain, apa untuk merangsang dosa saya tidak mengerti.
Semua harus transparan kalau mau menjadi terang, biarlah keadaan dari tujuh Roh Allah itu nyata dalam kehidupan kita supaya menjadi terang menjadi kesaksaian tidak mungkin tersembunyi, tidak ada lagi yang ditutupi. Terang diantara orang yang bengkok hatinya, terang di dunia ini yang sedang dihuni oleh yang bengkok hatinya dihuni oleh orang yang sesat, bengkok hati diluruskan, yang sesat nanti kembali kepada gembala yang memelihara jiwa.
Segala sesuatu yang terjadi tidak ada suatu kebetulan entah cara apapun itulah cara setan untuk menunjukan keberadaan kita, itulah cara Tuhan untuk menunjukkan keberadaan kita seperti apa, itulah wujud rohani kita. Kalau kita ada di dalam Tuhan kita dipagari Tuhan, ditutup bungkus dengan darah Yesus sebab itu sesuatu yang jahat tidak mungkin berkuasa termasuk benda-benda sekecil apapun yang kita punya dipelihara oleh Tuhan, sesuatu yang jahat sesuatu yang najis tidak ada disitu karena Tuhan itu adil.
Biarlah tujuh Roh Allah itu nyata dalam kehidupan kita, menjadi kesaksian menjadi terang itu keadaan dari tujuh Roh Allah tidak mungkin tersembunyi, kalau saja saya sebagai manusia bisa mengetahui lebih lagi Tuhan lalu untuk apa kita beribadah dan melayani dengan membawa beban yang jahat dan najis, tidak ada artinya. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang




No comments:

Post a Comment