KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, July 19, 2024

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 16 JULI 2024

 


IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 16 JULI 2024

SURAT YUDAS


Subtema: 
PENGAKUAN IMAN YANG MENYELAMATKAN

 

Selamat malam bagi kita semua, salam sejahtera di dalam kasih-Nya TUHAN kita Yesus Kristus, yang oleh karena kemurahan-Nya, kita ditarik dan dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus untuk beribadah kepada TUHAN Yesus Kristus.

 

Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang sedang bergabung dalam penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia lewat live streaming dimanapun saudara -- TUHAN hadir juga di sana.

 

Selanjutnya, mari kita sambut Firman Penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari SURAT YUDAS.

Yudas 1:3 dengan perikop: "Hukuman atas guru-guru palsu"

(1:3) Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.

 

Yudas merasa terdorong untuk menulis surat kepada orang-orang yang terpanggil. Dalam surat ini, Yudas mendapat kesempatan untuk menasihati mereka.

Tujuan dari nasihat: supaya orang-orang yang terpanggil berjuang untuk mempertahankan iman, hingga nanti mencapai iman yang sempurna.

 

Jadi, sudah seharusnya di hari-hari terakhir ini, kita berjuang untuk mempertahankan iman hingga nanti mencapai iman yang sempurna -- supaya kita sempurna sama seperti Dia sempurna adanya.

 

Terkait dengan iman, kita hubungkan dengan…

Yakobus 2:17

(2:17) Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.

 

Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati, sama seperti tubuh tanpa roh adalah mati.

 

Yakobus 2:18

(2:18) Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."

 

Pendapat orang Kristen yang keliru...

·         Menyangka bahwa cukup hanya  dengan memiliki iman, tanpa disertai perbuatan

·         Yang lain menyangka; ia boleh menunjukkan suatu perbuatannya tetapi tanpa iman (tanpa memandang salib Kristus) = berada di bawah hukum Taurat.

Kita bertindak di tengah ibadah dan pelayanan, itu karena iman. Jangan sampai kita berbuat sesuatu di dorong oleh kehendak daging, itu bukan karena iman = berada di bawah hukum Taurat.

 

Tetapi yang benar adalah iman tidak dapat dipisahkan dari perbuatan, mengapa? sebab joli (pasangan) dari iman adalah perbuatan. Kita beribadah kepada TUHAN, karena kita beriman kepada TUHAN Yesus Kristus dengan lain kata, tanda kita beriman: kita berbuat -- beribadah dan melayani kepada TUHAN Yesus Kristus.

 

Lebih jauh…

Yakobus 2:24-25

(2:24) Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. (2:25) Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?

 

Manusia dibenarkan Allah karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman, seperti Rahab; dibenarkan karena perbuatannya. Padahal.....

·         Rahab adalah orang Kanaan bukan bangsa Israel.

Itu berarti Rahab adalah bangsa kafir disebut juga orang-orang yang tidak bersunat dan hidup dalam penyembahan berhala.

·         Rahab adalah seorang pelacur atau perempuan sundal yang telah menajiskan banyak orang.

Itulah keadaan dari Rahab. Tetapi lihatlah, Rahab dibenarkan oleh Allah. 

 

Kalau Rahab yang notabennya seorang pelacur dan bangsa kafir namun akhirnya dibenarkan oleh Allah, maka, kita juga belajar sama seperti Rahab, supaya kita juga akhirnya dibenarkan oleh Allah. Percayalah, kalau yang lain ditolong, maka, kita juga akan mendapatkan perlakuan yang sama dari TUHAN, Ia tidak membeda-bedakan satu dengan yang lain, semua tergantung penyerahan diri kita masing-masing dihadapan TUHAN.

 

Adapun perbuatan Rahab sehingga ia dibenarkan Allah, antara lain...

1.       Rahab menyembunyikan kedua orang pengintai di dalam rumahnya.

2.       Menolong kedua pengintai itu lolos dari jalan yang lain.

 

Perlu untuk diketahui:

Kisah tentang iman dan perbuatan Rahab tersebut, semuanya ditulis oleh Yosua dengan jelas dan lengkap dalam kitab Yosua itu sendiri, secara khusus di dalam Yosua 2:6-11.

·         Ayat 6-7, itu berbicara tentang perbuatan iman dari Rahab.

·         Ayat 8-11, berbicara tentang iman yang telah diakui langsung oleh Rahab kepada kedua pegintai tersebut di atas sotoh rumahnya.

 

Ibrani 11:1 dengan perikop: Saksi-saksi iman

(11:1) Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

 

Iman adalah…

·         Dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan.

·         Bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

 

Terkait dengan iman Rahab…

Yosua 2:8-9

(2:8) Tetapi sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan mereka di atas sotoh (2:9) dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu.

 

Di sini kita melihat, Rahab tahu 2 (dua) hal dan hal itu diceritakan langsung kepada kedua pengintai.

YANG PERTAMA: TUHAN telah menyerahkan Yerikho bahkan seluruh negeri Kanaan kepada bangsa Israel

Sebab memang itu merupakan janji TUHAN kepada Abraham, Ishak dan Yakub berganti namanya menjadi Israel, dengan 12 keturunannya.

 

Ibrani 11:8-9

(11:8) Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui. (11:9) Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.

 

TUHAN menjanjikan negeri Kanaan kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai milik pusakanya.

 

Perlu untuk diketahui:

Bumi bukan tanah air kita -- kita adalah pendatang di muka bumi ini. Kita berasal dari Sorga, tetapi karena dosa, TUHAN mengusir Adam dan Hawa dari taman Eden, bagaikan kita dilemparkan ke bumi sekarang ini. Tetapi percayalah, TUHAN telah berjanji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa TUHAN memberi tanah Kanaan kepada dia.

 

Itulah janji TUHAN kepada Abraham dan janji itu juga ternyata diketahui oleh Rahab -- ditangkap langsung oleh Rahab. Biarlah kita tangkap janji TUHAN dalam bahasa inggris; keep the faith. Sebetulnya, tidak ada dasar untuk menerima janji itu, mengapa? Sebab kita adalah bangsa kafir, bukan bangsa Israel. Tetapi, kita harus yakin dan percaya serta berharap juga kepada janji Firman TUHAN.

 

Roma 4:17-19 dengan perikop: Abraham dibenarkan karena iman

(4:17) seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" -- di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada. (4:18) Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." (4:19) Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.

 

Memang secara logika (rasio) manusia, Abraham tidak mungkin menjadi bapa banyak bangsa, dengan alasan…

·         Janji itu diberikan saat Abraham berumur 100 tahun, berarti; ia sudah tua -- sangat lemah (istilah medis; lemah syahwat / mati pucuk).

·         Sara (isterinya) mandul -- rahimnya sudah tertutup.

Tetapi, sekalipun secara manusiawi tidak ada dasar untuk berharap -- tidak ada dasar untuk percaya, Abraham berharap dan percaya bahwa Firman Allah berkuasa menghidupkan orang mati, Firman Allah berkuasa mengadakan yang tidak ada menjadi ada. Abraham yakin, kalau Firman Allah sanggup menciptakan langit, bumi dan unsur-unsurnya, maka, hal yang sama berkuasa atas kehidupannya.

 

Jadi, secara tidak langsung, iman yang demikian sudah ada di dalam diri Rahab, walaupun tidak dituliskan secara rinci. Karena Rahab tahu bahwa Yerikho dan tanah Kanaan ini akan diserahkan kepada bangsa Israel, sesuai dengan janji TUHAN kepada Abraham, Ishak dan Yakub.

 

Itulah iman Abraham dan ternyata mengalir turun kepada Rahab. Sebenarnya, secara rasio, tidak ada dasar bahwa Rahab itu dibenarkan, mengapa? Ada 2 (dua) alasan..

·         Ia adalah bangsa kafir.

·         Ia adalah seorang pelacur (perempuan sundal).

Tetapi, dengan iman, Rahab berharap dan percaya juga bahwa memang TUHAN akan menyerahkan Yerikho dan negeri Kanaan kepada bangsa Israel.

 

Firman Allah dinyatakan kepada kita, Firman Allah yang disampaikan kepada Abraham, Ishak dan Yakub, adalah Firman yang sama yang kita terima malam ini. Maka, kalau TUHAN memperlakukan Abraham, Ishak dan Yakub sesuai dengan janji-Nya, maka tentu saja, TUHAN akan memperlakukan kita sesuai dengan janji Firman-Nya yang yang dinyatakan bagi kita sampai malam ini, sebab TUHAN kita adil, Ia tidak membeda-bedakan antara satu dengan yang lain. Manusia yang suka membeda-bedakan antara satu dengan yang lain -- manusia yang suka memandang rupa manusia. Begitu rusaknya rupa dari Rahab -- wujud rohaninya rusak, tetapi, TUHAN tidak membedakan satu dengan yang lain, Ia tidak memandang rupa.

 

Roma 4:20-22

(4:20) Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, (4:21) dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. (4:22) Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.

 

Terhadap janji Allah, Abraham tidak bimbang karena ketidakpercayaan. Sebaliknya, dengan penuh keyakinan, Abraham tahu bahwa Allah berkuasa melaksanakan janji-Nya.

 

Pendeknya, oleh iman, Abraham menjadi pribadi yang kuat dan tangguh, apa buktinya? Ia tetap memuliakan Allah.

Orang yang lemah -- tidak berdaya -- mudah putus asa -- putus semangat; tidak dapat memuliakan Allah. Hanya orang kuat yang mampu memuliakan TUHAN, sekalipun ada ujian, cobaan, dan tidak ada dasar untuk berharap.

Akhirnya, hal ini diperhitungkan kepada Abraham sebagai kebenaran dengan kata lain; oleh iman, Abraham dibenarkan oleh Allah.

 

Roma 4:23-24

(4:23) Kata-kata ini, yaitu "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk Abraham saja, (4:24) tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati,

 

Janji Firman Allah tidak berlaku hanya bagi Abraham saja, tetapi berlaku juga kepada bangsa kafir seperti Rahab yang hidup dengan iman Abraham. Jadi, dari sini kita dapat melihat bahwa iman Abraham mengalir turun kepada Rahab, sekalipun Rahab adalah bangsa kafir.

Sebagaimana janji Firman Allah dinyatakan kepada Rahab, itu juga berlaku kepada kita semua bangsa kafir, tanpa terkecuali, asal kita tidak menjadi lemah dan putus asa.

 

Itulah satu dari dua hal yang diketahui oleh Rahab dan hal itu disampaikan langsung kepada kedua pengintai di atas sotoh rumahnya -- itulah iman.

 

Kembali kita memperhatikan….

Yosua 2:8-9

(2:8) Tetapi sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan mereka di atas sotoh (2:9) dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu.

 

Di sini kita melihat, Rahab tahu 2 (dua) hal dan hal itu diceritakan langsung kepada kedua pengintai.

YANG KEDUA: Kengerian terhadap bangsa Israel telah hinggap kepada orang Yerikho.

Istilah bahasa sehari-hari, penduduk Yerikho ini ngeri betul terhadap bangsa Israel.

Selain kengerian terhadap bangsa Israel menghinggapi Yerikho, mereka juga gemetar menghadapi bangsa Israel.

 

Penyebab penduduk Yerikho takut dan gemetar (tidak mempunyai keberanian) terhadap bangsa Israel.

A.      Mendengar bahwa TUHAN telah mengeringkan laut Teberau dihadapan bangsa Israel.

Arti rohaninya: saat tiada jalan TUHAN buka jalan bagi bangsa Israel -- bagi umat pilihan TUHAN.

Sebab, bangsa Israel memang telah terdesak dan terkepung di padang gurun saat menghadapi laut Kolsom (laut Teberau). Dari belakang bangsa Israel sudah didesak oleh musuh, kalau mereka ke kanan, tidak ada jalan keluar kalau mereka ke kiri; padang gurun. Pendeknya, saat menghadapi laut Kolsom, sepertinya bangsa Israel menghadapi jalan buntu. 

 

Bukankah demikian keadaan dari pada orang Kristen di hari-hari terakhir ini? Banyak menghadapi persoalan sebagai pergumulan hidup, bahkan dihimpit oleh kesulitan, sampai merasa tidak ada jalan keluar bagi persoalan yang dihadapinya. Itu sebabnya, banyak orang Kristen menjadi patah semangat, putus harap kepada TUHAN. 

 

Sejenak kita lihat peristiwa tersebut dalam…

Keluaran 14:3

(14:3) Maka Firaun akan berkata tentang orang Israel: Mereka telah sesat di negeri ini, padang gurun telah mengurung mereka.

 

Firaun adalah gambaran dari setan. Dan menurut dia; mereka (bangsa Israel) telah sesat di negeri ini, padang gurun telah mengurung mereka. Tetapi kenyataannya, saat tiada jalan, di situ TUHAN buka jalan bagi bangsa Israel, sebab TUHAN perintahkan Musa untuk mengangkat tongkatnya ke atas, artinya; jikalau kita senantiasa meninggikan salib di Golgota; sehingga saat tiada jalan (menghadapi jalan buntu), di situ TUHAN buka jalan (Keluaran 14:16).

 

Jadi, kalau kita putus asa saat dihimpit oleh kesulitan, itu adalah pemikiran Firaun -- manusia setan -- Mesir -- manusia duniawi. Tetapi, kita adalah bangsa Israel rohani (umat pilihan TUHAN), maka biarlah kita senantiasa menjungjung tinggi korban Kristus (angkat tongkat). 

 

Keluaran 14:15

(14:15) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.

 

Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku?

Banyak orang berseru-seru kepada TUHAN saat menghadapi jalan buntu. Tetapi TUHAN berkata; berangkat maksudnya; jalan terus, jangan menjadi putus asa, jangan berhenti di tengah jalan atau berjalan di tempat saja. 

Masalah boleh terjadi, tetapi, di dalam TUHAN kita harus berjalan bersama dengan TUHAN, tidak boleh putus asa.

Itu sebabnya TUHAN berkata kepada bangsa Israel pada ayat 16: Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.

 

Jadi, hal yang kedua ini diketahui langsung oleh Rahab; saat tiada jalan TUHAN pasti buka jalan, itu iman Rahab yang kedua, dan hal itu diakui langsung kepada kedua pengintai di atas sotoh rumahnya.

 

Mungkin kita merasa terdesak oleh musuh, bahkan terkepung oleh padang gurun (dunia) ini. Pada akhirnya, tidak sedikit orang Kristen menjadi putus asa dan tidak mau berjalan lagi bersama dengan TUHAN, maksudnya tidak mau (berbakti) melayani TUHAN. 

 

Rahab adalah bangsa kafir -- dia adalah orang Kanaan; hidup dalam penyembahan berhala. Rahab juga seorang pelacur (perempuan sundal) yang telah menajiskan banyak orang, istilah sekarang; hidup dalam kenajisan percabulan, memang itu nafsu rendah, tetapi, doa Imam Besar di tengah Ibadah Doa Penyembahan ini adalah supaya kita menjadi gereja Rahab di hari-hari terakhir ini. 

 

Firman Allah dibentangkan, dan sudah diperdengarkan, akhirnya pengertian itu mantap di dalam hati kita. Dan apa yang kita tahu (seperti apa yang diketahui oleh Rahab selanjutnya disampaikan kepada kedua pengintai) -- kita perkatakan di hari-hari terakhir ini, jangan berdiam, jangan justru jauh dari ibadah dan pelayanan atau turun dari pelayanan seperti seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho, ini adalah pribadi yang putus asa. Tetapi Rahab perempuan sundal, bangsa kafir, sesudah mendengar ini, imannya semakin bergelora – sebab Rahab memperkatakan imannya dihadapan TUHAN.

 

Saudara, ketika orang ini turun dari pelayanannya, seperti seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho, dia babak belur dihantam oleh penderitaan. Tidak berhenti sampai di situ, harta rohani (karunia dan jabatan Roh Kudus) dirampas darinya, kemudian, ia ditinggal begitu saja dengan keadaan setengah mati. 

  • Lewi lewat, tidak peduli.
  • Imam lewat, tidak peduli.
  • Yang menolong orang yang dipukuli sampai setengah mati adalah orang Samaria.

Jelas itu kemurahan TUHAN, bukan karena Lewi atau imam yang lewat jalan itu -- semua karena kemurahan TUHAN lebih dari hidup.

Kerajaan Sorga berbicara soal perlombaan, yang terdahulu menjadi terkemudian, yang terkemudian menjadi terdahulu (Matius 19:30).

 

Kita lihat terlebih dahulu: arti rohani TUHAN membelah laut.

1 Korintus 10:1-2

(10:1) Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. (10:2) Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.

 

Ketika bangsa Israel menyebrangi laut Teberau, itu adalah bayangan dan gambaran dari baptisan air.

Jadi, baptisan air adalah perlindungan bagi bangsa Israel dan juga bangsa kafir termasuk Rahab (perempuan sundal). Sebab, baptisan air adalah pengalaman Yesus di dalam tanda kematian dan kebangkitan sebagaimana yang tertulis dalam Roma 6:3-4.

  • Kalau kita satu dalam kematian Yesus; hidup lama terkubur.
  • Kalau kita satu dalam kebangkitan Yesus Kristus; kita hidup dalam hidup yang baru. 

Itulah suasana kebangkitan; supaya kita hidup dan dibenarkan oleh Allah. Dan itulah yang disebut perlindungan, sebagaimana Rahab dilindungi dari dunia dan iblis (setan).

Pendeknya, pengalaman kematian dan kebangkitan adalah perlindungan bagi bangsa Israel.

 

Keluaran 14:13

(14:13) Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya.

 

Keselamatan dari TUHAN terjadi bagi kita, sebab baptisan air ... 

  • Membebaskan kita dari Mesir dan perbudakannya
  • Membebaskan kita dari tipu daya setan, sehingga kita tidak lagi mendurhaka kepada TUHAN.

Hal-hal itu sudah terpisah dari kehidupan kita.

 

Jadi, baptisan air bukan hanya memberi jalan keluar saat menghadapi jalan buntu, tetapi, itu juga keselamatan yang melepaskan kita dari segala persoalan di dunia ini, melepasksan kita dari kejaran iblis setan dengan segala tipu dayanya. Dan hal itu diketahui oleh Rahab, dan disampaikan langsung kepada kedua pengintai tersebut.



B.      Yosua 2:10

(2:10) Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas.

 

Menumpas dua raja orang Amori yakni; Sihon dan Og.

Pemimpin tertinggi di dalam sebuah pemerintahan di bumi adalah seorang raja.

Sihon dan Og 🡪 iblis setan sebagai penguasa kegelapan.

Jadi, dari sini kita bisa melihat, setan juga punya pemerintahan.

 

Sebelum Yesus diangkat ke Sorga, Yesus menceritakan pekerjaan dari iblis setan dan pemerintahannya, sebab memang setan adalah penguasa kegelapan. Hal itu 3 (tiga) kali dikatakan kepada murid-murid.

  • Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; (Yohanes 12:31)
  • Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku (Yohanes 14:30)
  • Akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum (Yohanes 16:11)

Jadi jelas, setan adalah penguasa kegelapan yang menyebabkan dunia ini menjadi gelap. 

 

Kita baca sejenak…

Efesus 6:12

(6:12) karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

 

Perjuangan kita bukan melawan manusia sekalipun manusia itu menyakitkan, suka mendzolimi kita. Tetapi, kita berjuang untuk melawan penguasa kegelapan, roh-roh jahat di udara itulah iblis setan.

Jadi, kalau seseorang bertengkar dan berjuang melawan sesamanya, ini adalah perjuangan yang keliru (salah kaprah).

 

Tetapi percayalah, kemenangan ada dipihak kita dan itu sudah dinyatakan dalam 3 (tiga) ayat di atas tadi yaitu; Yohanes 12:31, Yohanes 14:30, Yohanes 16:11 bahwa; penguasa kegelapan akan dihukum. Tetapi jangan salah, kemenangan memang akan terjadi di pihak kita, dengan syarat: tunduk kepada Allah (ada dalam tanda ketundukkan).

 

Yakobus 4:7

(4:7) Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!

 

Jadi langkah pertama; tunduklah kepada Allah (harus ada dalam tanda ketundukkan).

Bawalah dirimu pada ketundukkan yang tepat semacam ini supaya berkemenangan melawan setan. 

 

Kalau kita tunduk dan pasrah berarti; ada dalam tanda darah, seperti Yesus Anak Allah, Dia tunduk dan pasrah.

Hal ini dilukiskan dalam Ibrani 5:6-10 --- Yesus adalah Anak, tetapi Dia juga Imam Besar Agung menurut peraturan Melkisedek (Imam Besar untuk selama-lamanya). Kemudian, sebagai Imam Besar, Ia banyak menanggung penderitaan, tetapi Dia tunduk dan pasrah kepada kehendak Allah, berarti; ketika tunduk dan pasrah, ada dalam tanda darah.

 

Kalau ada di dalam tanda darah, setan tidak sanggup menganggu gugat orang yang semacam ini. Dan hal itu juga jelas dikatakan dalam Wahyu 12:9-10.

 

Wahyu 12:9-10 

(12:9) Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya. (12:10) Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata:  "Sekarang telah tiba  keselamatan dan kuasa  dan pemerintahan Allah kita,  dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya,  karena telah dilemparkan ke bawah  pendakwa saudara-saudara kita,  yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.

 

Di sini kita melihat, jelas, iblis setan (ular tua naga merah padam) adalah penguasa kegelapan. Setiap hari setan mendakwa, menghakimi anak-anak TUHAN di seluruh bumi ini, dan anak-anak TUHAN banyak menanggung penderitaan karena didakwa, dihakimi oleh iblis. 

 

Tetapi Abraham tidak mau didakwa, ia tidak mau bimbang karena ketidakpercayaan, tetapi sebaliknya, sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, ia tetap berharap dan itu diperhitungkan sebagai kebenaran kepada dia. Orang yang bimbang karena ketidakpercayaan, banyak menanggung derita, karena setan tugasnya setiap hari mendakwa dan menghakimi.

Intinya, setan adalah penguasa kegelapan, tugasnya; menghakimi, mendakwa, membuat orang menderita karena putus asa. 

 

Tetapi lihatlah…

Wahyu 12:11-12

(12:11) Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba,  dan oleh perkataan kesaksian mereka.  Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. (12:12) Karena itu bersukacitalah,  hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya,  celakalah kamu, hai bumi dan laut!  karena Iblis telah turun kepadamu,  dalam geramnya yang dahsyat,  karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."

 

Kemenangan akan dialami oleh anak-anak TUHAN, tetapi harus diawali dengan ketundukkan, sebab di dalam ketundukkan kita pasti banyak menanggung banyak penderitaan, itu namanya ibadah dan pelayanan yang dihubungkan dengan darah salib.

 

Oleh sebab itu, jangan pernah merasa rugi di dalam melayani banyak berkorban, baik tenaga, uang, materi sekalipun. Kalau kita mau berdarah-darah di tengah ibadah dan pelayanan ini oleh karena ketundukkan kita, pasti kita berkemenangan terhadap musuh abadi itulah iblis setan, si ular naga tua merah padam.

 

Kalau Rahab mengetahui 2 (dua) hal, dan yang kedua tadi adalah raja orang Amori yakni; Sihon dan Og ditumpas oleh bangsa Israel, berarti, secara tidak langsung, hal ini menunjukkan bahwa Rahab ada dalam ketundukkan. Di tengah-tengah ketundukkan banyak berdarah-darah, banyak berkorban dihadapan TUHAN, bukan hanya tenaga, pikiran dan waktu, tetapi materi (uang) juga korbankan. Inilah yang mengalami kemenangan -- kita menang oleh karena darah Anak Domba, bukan lagi karena kekuatan kita.

 

Jadi, jangan coba-coba lawan setan tanpa ketundukkan. Untuk melawan setan pertama-tama; tunduk, barulah lawan setan maka ia akan lari.

 

Yesaya 41:10

(41:10) janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.

 

Janganlah takut, kalau kita harus berkorban tenaga, waktu, uang. Bukti kalau takut; kikir.

Kepada yang membawa korban disertai berdarah-darah TUHAN berkata; Aku menyertai engkau.

 

Kemudian TUHAN juga berkata; janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan -- dari kemenangan yang satu kepada kemenangan yang lain, asal ibadah itu disertai dengan berdarah-darah. 

Tanda kemenangan kita ada di kaki salib TUHAN.

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

 

No comments:

Post a Comment