KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, July 25, 2024

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 23 JULI 2024

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 23 JULI 2024

SURAT YUDAS


Subtema: MENOLONG KEDUA PENGINTAI LOLOS MELALUI JALAN YANG LAIN


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh rahmat-Nya kita dihimpunkan oleh dua tangan TUHAN di atas gunung TUHAN yang kudus, beribadah di dalam rumah TUHAN lewat Ibadah Doa Penyembahan. Itu berarti, kita sebentar akan membawa hidup kita rendah di ujung kaki salib TUHAN, tersungkur di hadapan takhta Allah, sujud menyembah Allah Abraham, Ishak, Yakub, Dialah yang berkuasa atas kehidupan kita pribadi lepas pribadi.


Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang dikasihi oleh TUHAN yang juga turut bergabung dalam pemberitaan Firman TUHAN lewat Ibadah Doa Penyembahan GPT “Betania” Serang & Cilegon, Banten Indonesia. Biarlah kiranya damai sejahtera dari Sorga ada di tengah-tengah kita, sehingga kita boleh merasakan bahagia di dalam menikmati Sabda Allah.


Mari kita sambut KITAB YUDAS sebagai Firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan.

Yudas 1:3 dengan perikop: "Hukuman atas guru-guru palsu"

(1:3) Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.


Yudas merasa terdorong untuk menulis surat kepada orang-orang yang terpanggil (orang-orang kudusnya TUHAN). Kemudian, dalam surat itu, Yudas mendapat kesempatan untuk menasihati mereka

Tujuan dari nasihat: Supaya mereka berjuang untuk mempertahankan iman, hingga nanti mencapai iman yang sempurna.


Jadi, di hari-hari terakhir ini, kita juga harus berjuang untuk mempertahankan iman kita masing-masing kepada TUHAN hingga nanti mencapai iman yang sempurna -- sama mulia dengan TUHAN -- segambar dan serupa dengan TUHAN, itulah sidang mempelai TUHAN. 

Oleh sebab itu, kita harus menghargai nasihat Firman Allah yang ditulis oleh lima ujung jari TUHAN, itulah hamba TUHAN yang menerima lima jabatan, teristimewa Firman penggembalaan yang sudah menggembalakan kita sampai sejauh ini.


Terkait dengan iman, kita hubungkan dengan…

Yakobus 2:17

(2:17) Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.


Iman tanpa perbuatan, pada hakekatnya adalah mati.

Oleh sebab itu, kita semua harus berjuang untuk mempertahankan iman hingga mencapai iman yang sempurna, supaya jangan mati binasa dalam api neraka selama-lamanya, itu tujuan kita mempertahankan iman.


Yakobus 2:18

(2:18) Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."


Di sini kita melihat, ternyata ada orang Kristen yang menyangka bahwa...

  • Cukup hanya memiliki iman, tanpa disertai perbuatan.

  • Di sisi yang lain menyangka; ia boleh menunjukkan suatu perbuatannya tetapi tanpa iman (tanpa memandang salib Kristus) 


Sesungguhnya, menunjukkan suatu perbuatan tanpa iman (tanpa salib di Golgota) = berada di bawah hukum Taurat.

Sebagai contoh; sama seperti seorang pegawai yang bekerja disuatu perusahaan, yang penting dia baik, melaksanakan pekerjaannya -- perusahaan itu tidak mau tahu apakah dia isterinya dua atau tiga, yang penting dia bisa menunjukkan suatu pekerjaan yaitu pekerjaan yang baik untuk menghasilkan yang baik terhadap perusahaan tempat dia bekerja, itu namanya hidup di bawah hukum Taurat.


Tetapi yang benar adalah iman tidak dapat dipisahkan dari perbuatan, sebab joli (pasangan) dari iman adalah perbuatan.


Yakobus 2:22

(2:22) Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.


Iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan kita. Justru, oleh perbuatan-perbuatan itu, nanti iman itu menjadi sempurna.


Contoh:

Yakobus 2:24-25

(2:24) Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.(2:25) Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?


Sekali lagi saya sampaikan dengan tandas, manusia dibenarkan Allah karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman, sama seperti Rahab, ia dibenarkan oleh karena perbuatan-perbuatannya. Padahal.....

  • Rahab adalah orang Kanaan bukan bangsa Israel.

Itu berarti Rahab adalah bangsa kafir, disebut juga dengan orang-orang yang tidak bersunat -- hidup dalam penyembahan berhala.

  • Rahab adalah seorang pelacur atau perempuan sundal yang telah menajiskan banyak orang.


Kalau akhirnya kita sebagai bangsa kafir mau menghargai jam-jam ibadah, kemudian di tengah ibadah kita mengambil bagian dalam pelayanan, itu karena pengertian yang kita peroleh dari TUHAN -- Firman dibukakan, sehingga kita senantiasa mengarahkan pandangan kita kepada salib di Golgota. Dan oleh karena pandangan kita kepada salib yang disebut dengan iman, maka kita bertindak (menunjukkan suatu perbuatan) di tengah-tengah ibadah ini.

Selain hidup dalam penyembahan berhala, bangsa kafir juga hidup di dalam kenajisan percabulannya, itu sebabnya, bangsa kafir yang belum mengenal TUHAN suka mempertuhankan harta, kekayaan dan lain sebagainya yang ada di bumi.


Adapun perbuatan Rahab sehingga ia dibenarkan Allah, antara lain...

  • Rahab menyembunyikan kedua orang pengintai di dalam rumahnya.

  • Menolong kedua pengintai itu lolos dari jalan yang lain.


Perlu untuk diketahui:

Kisah tentang iman dan perbuatan Rahab semuanya itu ditulis oleh Yosua hamba Allah dengan jelas di dalam kitab Yosua itu sendiri, secara khusus Yosua 2:6-11.

  • Ayat 6-7, kisah tentang perbuatan iman dari Rahab.

  • Ayat 8-11, kisah tentang iman yang telah diakui oleh Rahab secara langsung kepada kedua pegintai tersebut di atas sotoh rumahnya.


Saudara, tentang Rahab menyembunyikan kedua orang pengintai di dalam rumahnya telah diterangkan beberapa waktu yang lalu. 


Malam ini, marilah kita mengikuti…

Penjelasan tentang: RAHAB MENOLONG KEDUA PENGINTAI ITU LOLOS DARI JALAN YANG LAIN.

Marilah kita melihat hal ini dimulai dari…

Yosua 2:1 dengan perikop: Pengintai-pengintai di Yerikho

(2:1) Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai, katanya: "Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho." Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di situ.


Yosua melepas dua orang pengintai dari Sitim.

Tugas mereka: mengamat-amati negeri Kanaan secara khusus kota Yerikho

Ini merupakan tugas rahasia, itu berarti tidak boleh bocor atau diketahui oleh siapapun baik oleh orang Kanaan maupun orang Israel sendiri. Sebab, di sini kita melihat Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas kedua pengintai tersebut.


Kemudian, tanpa disadari, sampailah kedua pengintai tersebut ke rumah Rahab, lalu tidur di situ, sementara Rahab adalah perempuan sundal (pelacur). Sebetulnya, dari semula, baik Yosua maupun kedua pengintai tidak pernah membicarakan bahwa mereka harus tinggal di rumah perempuan sundal. Harusnya, kalau menuju Yeriko, cari anak-anak yang soleh untuk tinggal di rumahnya.


Jadi, dari sini kita bisa melihat, bahwasanya rancangan manusia bukan rancangan TUHAN, tetapi rancangan TUHAN harus menjadi rancangan manusia. Rancangan TUHAN dengan rancangan manusia seperti langit dari bumi -- tidak terukur. Alangkah dalamnya hikmat TUHAN.


Roma 11:29

(11:29) Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.


Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. 

Jadi, oleh karena kasih karunia, malam ini kita datang kepada TUHAN lewat Ibadah Doa Penyembahan dan TUHAN tidak menyesali kasih karunia semacam ini.  Kalau pada akhirnya kita terpanggil menjadi alat pilihan TUHAN, itu juga tidak disesali oleh TUHAN. 


Ini dulu yang harus kita ketahui, supaya apabila kita mengetahui ini, kita tidak akan pernah menyesal ikut TUHAN, tidak akan pernah bersungut-sungut sekalipun harus menghadapi badai gelombang, disebutlah itu pergumulan-pergumulan hidup. Orang yang suka menyesal; pasti suka bersungut-sungut dan berdalih ini dan itu.


Roma 11:33

(11:33) O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!


Manusia tidak dapat menyelidiki…

  • Keputusan-keputusan TUHAN.

  • Jalan-jalan TUHAN.

Persis seperti kedua pengintai yang diutus secara diam-diam dari Sitim kemudian tiba di Yerikho dan tinggal di rumah Rahab bahkan tidur di sana.


Dahulu kita semua, terlebih saya, adalah orang jahat. Kalau TUHAN mengambil suatu keputusan kepada saya untuk menjadi seorang hamba TUHAN, dan menerima jabatan gembala, siapa yang menyangka?

Kita semua datang dari daerah kita, tujuannya hanya satu: untuk cari pekerjaan. Tetapi sekarang, kalau akhirnya kita mengikuti jalan-jalan TUHAN, sampai tiba di kerajaan Sorga, siapa yang menyangka?


Berawal dari manusia tidak dapat menyelidiki keputusan TUHAN dan jalan-jalan TUHAN, akhirnya kita harus mengakui alangkah dalamnya 3 (tiga) hal dari Allah, yaitu....

  • Kekayaan Allah, yang memang melebihi dari semua kekayaan bangsa-bangsa di bumi.

  • Hikmat Allah, yang memang melebihi dari semua hikmat yang ada di bumi ini, sebab Dialah sumber dari hikmat, Dia telah mati di atas kayu salib. 

  • Pengetahuan Allah, yang melebihi dari semua pengetahuan yang ada di bumi ini.


Roma 11:34-35

(11:34) Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? (11:35) Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya?


Tiga pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh siapapun di bumi ini, antara lain:

  1. Siapakah yang mengetahui pikiran TUHAN?

Jawabnya: tidak ada.


Perlu untuk diketahui: 

Pikiran manusia terbatas adanya, itu sebabnya, sehingga, tidak sedikit orang Kristen menjadi putus asa, mengambil jalan pintas -- yang penting “aman sesaat.”  

Pendeknya, manusia menjadi keliru, karena pikiran manusia yang terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa pikiran TUHAN tidak dapat diselami oleh pikiran manusia. Hal yang terbatas tidak dapat menyelami hal yang tidak dapat terbatas.

Ayat referensi: Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya (Mazmur 139:17).


  1. Siapakah yang pernah menjadi penasihat TUHAN?

Jawabnya: tidak ada, sebab Dia adalah Penasihat Ajaib melebihi penasihat-penasihat yang ada di bumi ini.

Sebagaimana yang dinubuatkan Yesaya 9:5, jelas disitu dikatakan bahwa: Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.


Sebaliknya, manusia membutuhkan penasihat selama di bumi ini, karena manusia banyak berbuat salah dan keliru dalam tindakan-tindakannya. Tetapi, TUHAN tidak pernah keliru dan tidak pernah salah dalam tindakan-tindakan-Nya, dalam mengambil keputusan-Nya, sampai menyatakan kasih karunia pun kepada kita; TUHAN tidak pernah salah. 


  1. Siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya?

Jawabnya: tidak ada, sebab TUHAN adalah pribadi yang sempurna.

Yang ada adalah manusia yang berhutang kepada TUHAN, karena TUHAN sudah menunjukkan belas kasih-Nya kepada manusia, TUHAN sudah menunjukkan suatu perbuatan yang ajaib itulah karya yang besar; salib di Golgota. 

Sebagaimana dalam 1 Petrus 1:18-19 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat


Jadi sudah jelas sekali bahwa sungguh tidak terselami jalan-jalan TUHAN dan tidak terselidiki keputusan TUHAN.

Inilah yang diperbuat oleh TUHAN kepada pribadi Rahab, sesungguhnya dia adalah orang Kanaan, dia juga seorang pelacur (perempuan sundal) dan Yosua tidak pernah memerintahkan dua pengintai harus bersembunyi di rumah Rahab.


Roma 11:36

(11:36) Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!


Bagi TUHANlah kemuliaan sampai selama-lamanya, sebab, segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia.


Kita kembali untuk membaca…

Yosua 2:2-3

(2:2) Kemudian diberitahukanlah kepada raja Yerikho, demikian: "Tadi malam ada orang datang ke mari dari orang Israel untuk menyelidik negeri ini." (2:3) Maka raja Yerikho menyuruh orang kepada Rahab, mengatakan: "Bawalah ke luar orang-orang yang datang kepadamu itu, yang telah masuk ke dalam rumahmu, sebab mereka datang untuk menyelidik seluruh negeri ini."


Kedatangan kedua pengintai untuk menyelidiki kota Yerikho ternyata diketahui oleh raja Yerikho (rahasia bocor). Bahkan kedua pengintai telah masuk ke rumah Rahab, itu juga diketahui oleh raja Yerikho (rahasia bocor).

Singkat kata, akhirnya, tugas intelegensi ini diketahui oleh raja Yerikho bahkan sampai seluruh penduduk.


Pertanyaannya: Bagaimana sikap Rahab saat rahasia tentang kedua pengintai ini bocor (diketahui oleh raja Yerikho)?


Yosua 2:4-5

(2:4) Tetapi perempuan itu telah membawa dan menyembunyikan kedua orang itu. Berkatalah ia: "Memang, orang-orang itu telah datang kepadaku, tetapi aku tidak tahu dari mana mereka, (2:5) dan ketika pintu gerbang hendak ditutup menjelang malam, maka keluarlah orang-orang itu; aku tidak tahu, ke mana orang-orang itu pergi. Segeralah kejar mereka, tentulah kamu dapat menyusul mereka."


Rahab tidak mau menyerahkan kedua pengintai tersebut kepada raja Yerikho, dan itu bisa terlihat dari pernyataan-pernyataannya kepada orang-orang suruhan raja Yerikho. Justru Rahab berkata: Segeralah kejar mereka, tentulah kamu dapat menyusul mereka. Ini adalah suatu sikap yang sungguh luar biasa dan mengherankan kita, dia bertahan dalam pendiriannya, secara khusus di dalam hal menyembunyikan kedua pengintai.


Dari sini kita bisa melihat, Rahab ada di dalam rencana TUHAN, sebab, di atas tadi kita sudah perhatikan, Yosua sedang membuat suatu tindakan supaya rencana TUHAN terealisasi (terlaksana), karena TUHAN memang sudah menjanjikan tanah Kanaan kepada Abraham, Ishak dan Yakub dan kepada keturunan yang keempat. Jadi, dengan tidak menyerahkan kedua pengintai, berarti Rahab sedang berada dalam rencana TUHAN.


Jadi saudara, kalau kita tahu rencana TUHAN, jangan kita menggagalkan rencana TUHAN, dengan sikap arogansi yang tidak mau tunduk kepada kedaulatan TUHAN. Sekarang kita sedang ada dalam jalurnya TUHAN, kita sedang mengikuti jalan yang berdarah-darah itu, jangan menyimpang dari sana, jangan serahkan jiwamu untuk binasa, itu harus diperhatikan.

 

Yosua 2:6-7

(2:6) Tetapi perempuan itu telah menyuruh keduanya naik ke sotoh rumah dan menyembunyikan mereka di bawah timbunan batang rami, yang ditebarkan di atas sotoh itu. (2:7) Maka pergilah orang-orang itu, mengejar mereka ke arah sungai Yordan, ke tempat-tempat penyeberangan, dan ditutuplah pintu gerbang, segera sesudah pengejar-pengejar itu keluar.


Tadi kita sudah melihat, Rahab berkata: Segeralah kejar mereka, tentulah kamu dapat menyusul mereka. Kemudian, di sini kita melihat, orang-orang suruhan raja Yerikho itupun mengejar kedua pengintai ke arah sungai Yordan (ke arah tempat-tempat penyeberangan). Apa yang dikatakan oleh Rahab kepada suruhan raja Yerikho ini memang masuk akal, karena kedua pengintai itu orang Israel yang sedang berkemah di seberang sungai Yordan.


Saudara, apa yang dilakukan Rahab ini adalah hikmat. Kita memang harus berhikmat menghadapi dunia ini, menghadapi siasat-siasat setan yang sudah menyusupi pikiran-pikiran manusia. Kadang, tanpa sadar, pikiran ini sudah disusupi oleh setan. Jadi, untuk menghadapi pikiran-pikiran yang sudah disusupi oleh setan, kita harus berhikmat dan bertindak bijaksana, baik dalam perkataan untuk memberi jawaban ataupun perbuatan. 

Pada dasarnya, pikiran manusia kalau jauh dari TUHAN (tidak mengenal salib), sudah disusupi oleh pikiran-pikiran penguasa kegelapan di bumi ini. Lihat orang yang sudah dikuasai oleh penguasa kegelapan, pikirannya ialah  pikiran yang gelap, pikirannya terikat dengan perkara-perkara yang di bawah, pikirannya ialah terikat dengan perkara-perkara yang di dunia ini saja. Kalau pikirannya tidak gelap, pasti ada di dalam terang, kalau pikirannya tidak kepada perkara di bawah, pasti sudah memikirkan perkara rohani (perkara di atas). Jadi, untuk menghadapi orang-orang semacam ini, haruslah berkata bijaksana, mengambil keputusan dengan bijaksana, berbuat dan bertindak dengan bijaksana, jangan jawaban yang bodoh-bodoh.


Doa saya: kiranya kita semua sama seperti Rahab, berkata-kata dengan bijaksana, bertindak dan berbuat dengan bijaksana, mengambil keputusan dengan bijaksana. Karena pada dasarnya manusia kalau jauh dari TUHAN pikirannya sudah disusupi oleh pikiran setan.


Kembali saya sampaikan, akhirnya kita melihat orang-orang suruhan raja Yerikho pun mengejar mereka ke arah sungai Yordan atau mengejar mereka ke tempat-tempat penyeberangan, sebab orang-orang Yerikho tahu bahwa orang-orang Israel berkemah di daerah Moab, Sitim, diseberang sungai Yordan. 

Ayat referensi:

  • Kemudian berangkatlah orang Israel, dan berkemah di dataran Moab, di daerah seberang sungai Yordan dekat Yerikho (Bilangan 22:1).

  • Sementara Israel tinggal di Sitim, mulailah bangsa itu berzinah dengan perempuan-perempuan Moab (Bilangan 25:1).


Namun sebetulnya, Rahab telah menyembunyikan kedua pengintai di bawah timbunan batang rami yang ditebarkan di atas sotoh rumahnya. Betapa bijaksananya Rahab ini, padahal ia bangsa kafir, dia pelacur.

Tetapi memang, kalau seseorang ada di dalam rencananya TUHAN pasti bijaksana dalam keputusan-keputusannya, dia tidak serampangan, kalau ikut TUHAN ya ikut TUHAN, kalau tidak ikut TUHAN ya tidak ikut TUHAN. Orang yang serampangan (ikut TUHAN dan ikut dunia), kerugiannya dua kali lipat.

 

Yosua 2:8-11

(2:8) Tetapi sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan mereka di atas sotoh (2:9) dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu. (2:10) Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas. (2:11) Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.


Dengan pengakuan iman kepada kedua pengintai di atas sotoh rumahnya, menunjukkan Rahab telah melihat keselamatan

Rahab sebab TUHAN Allah Israel adalah TUHAN Allah di langit di atas dan TUHAN di bumi di bawah.


Kita tahu…

  • Rahab adalah perempuan sundal (pelacur); menajiskan banyak orang. 

Memang itulah keadaan bangsa kafir sebelum mengenal TUHAN; penuh dengan kenajisan percabulan -- berhasil, ingin kaya, tetapi karena hawa nafsu, sehingga dia berani tinggalkan jam-jam ibadah.

  • Bukan hanya itu saja, Rahab juga bangsa kafir, berarti hidup di dalam penyembahan berhala -- TUHANnya di bumi di bawah, itulah roh-roh yang lemah dan miskin, itu yang menjadi TUHANnya.

Orang Kristen bisa saja sekali waktu mempertuhankan pekerjaan, bisnis dan segala yang ada di bumi, tetapi di sini kita melihat, Rahab mengakui TUHAN Allah Israel adalah TUHAN Allah di langit di atas dan TUHAN di bumi di bawah, berarti; dia mau melepaskan berhala-berhala di bumi, allah-allah yang lemah dan miskin, semuanya itu dia tinggalkan.


Maukah kita melepaskan yang terkasih di bumi ini demi TUHAN langit di atas, TUHAN di bumi di bawah?


Ada sebuah pujian indah mengatakan: “……Terindah dalamku telah ku lepaskan, keakuanku telah ku tinggalkan, asal hati Yesus merasa senang selalu, karna ku tahu apa arti hidupku … ku melayani Yesus, itu lebih indah dari semua”

Jangan karena laki-laki atau perempuan, karena pekerjaan bahkan orang tua sekalipun kita tinggalkan TUHAN! Ingat pelajaran; TUHAN datang untuk mengadakan pemisahan -- musuh anak perempuan ialah ibunya -- musuh anak laki-laki ialah bapanya (Matius 10:35-36).


Pendeknya, ikut TUHAN harus sampai habis raga ini, sampai habis hati ini, sebagaimana pernyataan Daud dalam Mazmur 73:26 Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya. Inilah penyembahan Rahab kepada TUHAN, penyerahan diri sepenuhnya dari Rahab kepada TUHAN.


Saya rindu supaya kita semua tetap ada di dalam koridornya TUHAN, ada di jalur kebenaran, ada di jalur kemenangan sampai benar-benar hidup rohani kita ini ada pada tingkat ibadah tertinggi itulah doa penyembahan, berarti penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah seperti Rahab.


Dulu TUHANnya Rahab adalah tuhan di bumi itulah berhala-berhala, namun pada akhirnya, dia akui TUHAN Allah Israel adalah TUHAN Allah di langit di atas, TUHAN di bumi di bawah, berarti; dia lepas dari penyembahan berhala, sekarang penyembahannya sudah tepat. Kita akan lanjutkan kembali hal ini di minggu yang akan datang. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment