KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, July 10, 2024

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 6 JULI 2024

 


IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 6 JULI 2024

STUDY YUSUF


Subtema: BAYAR HARGA UNTUK HARI PERHENTIAN


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN oleh karena rahmat-Nya, kita dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus beribadah lewat Ibadah Pemuda Remaja.


Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN, saudara-saudari yang terkasih di dalam kasih Kristus, dimanapun saudara berada. Mari kita persiapkan hati kita untuk mendengarkan Firman TUHAN.

Namun, sebelum dengar Firman TUHAN, mari kita berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita masing-masing.


Mari kita sambut STUDY YUSUF sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja malam ini.

Kejadian 43:11-13

(43:11) Lalu Israel, ayah mereka, berkata kepadanya: "Jika demikian, perbuatlah begini: Ambillah hasil yang terbaik dari negeri ini dalam tempat gandummu dan bawalah kepada orang itu sebagai persembahan: sedikit balsam dan sedikit madu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam. (43:12) Dan bawalah uang dua kali lipat banyaknya: uang yang telah dikembalikan ke dalam mulut karung-karungmu itu haruslah kamu bawa kembali; mungkin itu suatu kekhilafan. (43:13) Bawalah juga adikmu itu, bersiaplah dan kembalilah pula kepada orang itu.


Intisari dari ayat 11-13 yang sudah kita baca, setelah diyakinkan oleh Yehuda pada ayat 8-10, akhirnya Yakub mengizinkan Yehuda dan  anak-anaknya yang lain untuk membawa Benyamin ke Mesir kepada Yusuf, sebagai syarat; untuk membeli gandum.


Kemudian dalam kunjungan yang kedua itu, anak-anak Yakub membawa 2 (dua) hal lainnya, antara lain:

  1. Balsam, madu, damar, damar ladan, buah kemiri dan buah badam.

  2. Membawa uang dua kali lipat banyaknya.


Malam ini kita masih membahas tentang yang kedua.

Keterangan: MEMBAWA UANG DUA KALI LIPAT BANYAKNYA.

Dengan rincian sebagai berikut….

KELIPATAN PERTAMA atau sebagian uang kegunaannya; untuk membeli gandum.  

Membeli gandum sama artinya memperoleh gandum melalui pembayaran dengan uang, istilah lain; bayar harga.

Kita juga mengikuti TUHAN harus dengan bayar harga, tidak boleh gratisan. Pendeknya, ciri dari pekerjaan dari Roh Allah yang suci; tidak mau yang gratisan, tetapi bayar harga. 


Demikian juga anak-anak TUHAN, yakni; kehidupan yang diurapi oleh Roh TUHAN, adalah kehidupan yang senantiasa dipengaruhi oleh Roh TUHAN, tidak dipengaruhi oleh daging dengan segala hawa nafsu dan keinginan-keinginannya yang jahat. Demikianlah Roh Kudus, senantiasa bayar harga (tidak gratisan), sebab gratisan adalah salah satu tabiat dari daging. Di dalam mengikuti TUHAN jangan gratisan; bayar harga dan jangan hitung-hitungan dalam melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN.


Perlu untuk diketahui:

  • Abraham adalah gambaran dari Allah Bapa. 

  • Ishak gambaran dari Yesus Anak Allah.

  • Yakub adalah gambaran dari Roh El-Kudus.


Mari kita perhatikan tabiat daging.

Galatia 5:19-21 dengan perikop: "Hidup menurut daging atau Roh"

(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, (5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.


Ada 15 perbuatan daging: (1) percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa nafsu,  (4) penyembahan berhala, (5) sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan, (8) iri hati, (9) amarah,  (10) kepentingan diri sendiri,  (11) percideraan, (12) roh pemecah,  (13) kedengkian, (14) kemabukan, (15) pesta pora.

15 (lima belas) tabiat daging ini, sifatnya pemborosan terhadap harta secara jasmani, terlebih lebih harta rohani.


Coba saja kita lihat satu persatu: Percabulan, itu pemborosan. Kecemaran juga pemborosan. Hawa nafsu juga pemborosan. Penyembahan berhala juga pemborosan. Sihir juga pemborosan. Sihir berarti; terjadi perubahan tanpa proses (instan). Orang yang maunya instan / ambil jalan pintas, tidak mau bayar harga, selalu sifatnya pemborosan. Termasuk juga dengan perseteruan, itu juga pemborosan harta rohani. Perselisihan juga pemborosan harta rohani. Iri hati juga memboroskan harta rohani. Amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, semua bersifat pemborosan baik harta jasmani maupun harta rohani.


2 Petrus 2:12-13 dengan perikop: Nabi-nabi dan guru-guru palsu

(2:12) Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar, (2:13) dan akan mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu.


Di sini kita melihat, guru-guru (nabi-nabi palsu), disebutlah sebagai hewan yang tidak berakal, berarti; dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan saja. Mengapa? Sebab mereka menghujat pekerjaan Roh -- apa yang mereka tidak ketahui – yaitu; tanggungjawab yang memang harus dipikul.


Ciri-ciri penghujat Roh TUHAN: 

Berfoya-foya atau memboroskan harta jasmani dan rohani di siang hari, sebab mereka mabuk dalam hawa nafsu atau hidup dalam 15 (lima belas) tabiat daging. 

Jadi, orang yang hidup dengan 15 (lima belas) tabiat daging, pasti berfoya-foya pada siang hari; memboroskan harta jasmani dan harta rohani pada siang hari, mereka tidak peduli dengan pekerjaan Roh --- mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui.


Siang hari waktu yang tepat (kesempatan) untuk bekerja. Sebab nanti ada waktunya dimana orang tidak dapat lagi bekerja, yaitu; apabila tiba waktu gelap malam. Itu sebabnya, jangan kita berfoya-foya (memboroskan) harta jasmani dan harta rohani pada waktu siang hari. Kerjalah selagi hari masih siang.


Yohanes 9:1-3 dengan perikop: "Orang yang buta sejak lahirnya"

(9:1) Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. (9:2) Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" (9:3) Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.


Yang terpenting adalah marilah kita gunakan waktu ini dengan sebaik-baiknya

Itu berarti, anak-anak TUHAN tidak perlu lagi mencari siapa yang salah, siapa yang benar (mencari kesalahan orang lain). Tetapi, kita semua, selagi hari masih siang, selagi masih ada waktu untuk bekerja, bekerjalah untuk mengerjakan pekerjaan Allah. Karena kita diutus di bumi ini untuk mengerjakan pekerjaan TUHAN. Tidak ada lagi waktu untuk memboroskan harta, berfoya-foya pada siang hari. Kerjakanlah keselamatanmu dengan takut dan gentar.


Yohanes 9:4

(9:4) Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.


Selama hari masih siang, kita harus mengerjakan pekerjaan Allah. Mengapa? Sebab akan datang malam, dimana tidak ada seorangpun dapat bekerja. Waktu gelap adalah waktu dimana orang tidak dapat lagi bekerja. Gelap malam adalah waktu untuk menerima upah.


Kita buktikan di….

Matius 20:1-7 dengan perikop: "Perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur"

(20:1) "Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. (20:2) Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. (20:3) Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. (20:4) Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun pergi. (20:5) Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. (20:6) Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? (20:7) Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.


Orang yang bekerja di kebun anggur TUHAN, mulai dari pagi-pagi benar (subuh) sampai dengan petang hari (jam 6 sore). Kemudian, pemilik kebun anggur itu keluar mencari pekerja untuk kebun anggurnya di mulai dari….

  • Pagi-pagi benar (subuh).

  • Kemudian keluar lagi pada pukul 9 pagi.

  • Kemudian keluar lagi pada pukul 12 siang.

  • Kemudian keluar lagi pada pukul 3 petang.

  • Kemudian keluar lagi pada pukul 5 petang.

Saudara, jam-jam yang disebut di sini, jelas ada kaitannya dengan waktu penyaliban Yesus di atas kayu salib….

  • Yesus ditangkap pada subuh (pagi-pagi benar). 

  • Pukul 9 pagi terjadi peristiwa dihadapan Pilatus (pengadilan). 

  • Pukul 12 siang sampai pukul 3 petang adalah gelap malam.

  • Kemudian pukul 5 petang, Yesus diturunkan.

Itu artinya selagi hari masih siang, kita harus bekerja dan memikul tanggungjawab di atas pundak kita dengan segala perjuangan dan pengorbanan. Jangan kita asal bekerja, tetapi, kita harus mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar dan ditandai dengan pengorbanan (darah-darah).


Jadi, yang melayani di live streaming, yang melayani sebagai pemimpin pujian, yang melayani di musik, jangan sekedar melayani, tetapi ingat jam-jam ini --- tidak hanya melayani (bekerja) begitu saja. Itu berarti, waktu yang ada tidak berlalu begitu saja, tidak diboroskan dengan 15 (lima belas) tabiat daging.

Kalau kita melayani TUHAN, mengerjakan pekerjaan TUHAN yang mengutus kita dengan takut dan gentar, berarti; disertai dengan perjuangan dan pengorbanan = waktu yang ada tidak berlalu begitu saja = waktu yang ada tidak diboroskan dengan 15 (lima belas)  tabiat daging.

Kalau hari demi hari kita hanya hidup dengan 15 (lima belas) tabiat daging, itu pemborosan terhadap harta jasmani dan harta rohani, misalnya; main game, drakor (nonton drama). Kalau tidur, tidur waktu malam, jangan tidur sepanjang hari. Ini menjadi suatu pelajaran yang baik, khususnya imam-imam. Kaum muda yang belum menjadi imam-imam, perhatikan ini dengan sungguh-sungguh.


Jangan bersungut-sungut melayani TUHAN, memang harus dengan perjuangan dan pengorbanan. Jangan gunakan alasan capek atau alasan ini itu, sehingga tidak berhasil, justru salib yang membuat kita berhasil. Semakin bekerja banyak, semakin mantap untuk menerima upah. 


Matius 20:8

(20:8) Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.


Ketika hari malam, para pekerja-pekerja, baik yang bekerja dari pagi-pagi benar hingga mereka yang masuk bekerja pada pukul 5 petang, menerima upah dari tuan pemilik kebun anggur. Upah mereka adalah sedinar sehari.

Pendeknya, untuk satu hari (sepanjang hari) kita harus bekerja dengan penuh perjuangan dan pengorbanan, dengan lain kata; jangan berfoya-foya dan memboroskan harta jasmani dan rohani pada waktu siang hari dengan hawa nafsu dan keinginan-keinginan daging yang jahat, itu maksudnya. Namanya daging, inginnya jalan sana, jalan sini, tidur dan tidur lagi, kemudian makan dan minum, itu adalah pemborosan harta jasmani dan harta rohani. 


Sekali lagi saya tandaskan, demi satu hari (sepanjang hari) kita harus bekerja dengan penuh perjuangan. Alasan saya mengatakan hal itu, sebab ada ayatnya dalam..

2 Petrus 3:7 dengan perikop: "Hari TUHAN"

(3:7) Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.


Satu kali, langit dan bumi yang pertama dan segala sesuatu yang ada di dalamnya, akan dilemparkan ke dalam api neraka. Jadi, kalau langit dan bumi dengan segala unsur-unsurnya ini masih terpelihara sampai sekarang, jelas itu karena Firman. Maka, Firman yang kita terima sampai hari ini harus kita hargai dan kita perhatikan dengan sungguh-sungguh. Oleh sebab itu, kita harus menjadi pribadi yang dengar-dengaran dan setia terhadap Firman Allah yang telah menggembalakan kita sampai malam ini.


2 Petrus 3:8

(3:8) Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.

 

Dihadapan TUHAN 1 hari = 1000 tahun. Sebaliknya, 1000 tahun = 1 hari.  Sedangkan 1 hari di sini hari yang ketujuh, itulah kerajaan 1000 tahun damai --- perhentian kekal di dalam kerajaan Sorga. 

Jadi, untuk 1 hari ini kita harus bekerja dan berjuang mengerjakan pekerjaan yang mengutus kita. Kita harus bekerja dengan segala pengorbanan, dengan lain kata; bayar harga untuk Firman Allah, bayar harga untuk ibadah dan pelayanan (kegiatan Roh), bayar harga untuk kasih sayang dan kasih setia TUHAN, tidak boleh gratisan.


Perlu untuk diketahui: 

Ketika hari sudah malam, orang tidak lagi bekerja, dengan lain kata; tidak ada lagi kesempatan untuk bekerja dan mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar. Ayat referensinya…

Matius 20:25

(20:25)  Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka 


Satu kali nanti antikris menjadi raja atas dunia ini, dan mereka akan:

  • Memerintah dengan tangan besi.

  • Menjalankan kuasa dengan kekerasan (otoriter).

Ini yang disebut dengan waktu gelap malam, bahkan puncak gelap malam, di situ orang tidak dapat lagi bekerja. Justru pada saat itu antikris sudah merampas korban sehari-hari sebagaimana dengan nubuatan Daniel dalam Daniel 9:27, Daniel: 8 11-12, Daniel 11:31, Daniel 12:11.


Korban sehari-hari itulah korban santapan dan korban sembelihan

  • Korban santapan pengajaran Firman Allah yang benar dan rohani (makanan rohani).

  • Korban sembelihan ibadah dan pelayanan yang dihubungkan dengan salib di Golgota. 

Kalau dua hal ini disingkirkan, bagaimana orang memperoleh keselamatan? Sebab itu, jangan kita memboroskan harta rohani pada waktu siang hari, dengan lain kata; pada waktu ada kesempatan untuk mengerjakan keselamatan. Jangan berfoya-foya di siang hari, gunakan waktu dengan baik, jangan gunakan untuk daging dan segala tabiatnya.


Begitu juga dengan ayat referensi lainnya dalam  2 Tesalonika 2:1-10 (tidak perlu dibaca) dan Matius 24:15 "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya –  Perhatikanlah Daniel 9:27, Daniel 8: 11-12, Daniel 11:31, Daniel 12:11, itu yang dimaksud dengan Matius 24:15.


Matius 24:21

(24:21) Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.


Ayat ini membicarakan tentang gelap malam, bahkan membicarakan puncak dari gelap malam, di situlah siksaan yang dahsyat. Di situ tidak ada lagi kesempatan untuk bekerja --- mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar. Tidak ada lagi kesempatan untuk menikmati korban sehari-hari itulah korban santapan dan korban sembelihan. Yang ada pada puncak gelap malam adalah siksaan yang begitu berat seperti yang belum pernah terjadi sejak dunia ada sampai sekarang dan itu tidak akan pernah terjadi lagi. Hal itu terjadi selama 3,5 tahun.


Malam ini kita masih bisa menikmati korban sembelihan, maksudnya; kita beribadah dan melayani disertai dengan pengorbanan. Malam ini juga kita masih bisa menikmati korban santapan, itulah Firman Allah yang rahasianya dibukakan, itu tandanya hari masih siang, kesempatan masih ada untuk bekerja, gunakan baik-baik.

Enam hari lamanya kita bekerja, tetapi hari ketujuh adalah hari perhentian. Jadi, untuk satu hari ini kita harus bekerja, kita semua harus melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN. Kita semua harus bayar harga, itulah kelipatan pertama dari uang yang harus dibawa ke Mesir.


Supaya kita jangan binasa, mari kita lihat jalan keluarnya.


Jalan keluar

Galatia 5:21

(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.


Orang yang memboroskan harta jasmani dan harta rohani --- berfoya-foya di siang hari -- hidup dalam 15 (lima belas) tabiat daging; tidak masuk Sorga. Kalau kita tahu karena pemborosan ini tidak masuk Sorga, kalau begitu berjuanglah, bayar harga, pikul salib dengan segala perjuangan.


Galatia 5:22-24

(5:22) Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, (5:23) kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. (5:24) Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.


Ada 9 buah Roh Kudus: (1) kasih, (2) sukacita, (3) damai sejahtera, (4) kesabaran, (5) kemurahan, (6) kebaikan, (7) kesetiaan, (8) kelemahlembutan, (9) penguasaan diri. Kalau kita memiliki 9 buah Roh Kudus, hukum manapun tidak ada yang menentang.

Jadi, untuk hidup dengan 9 buah Roh Kudus, jelas, seseorang harus bayar harga, dengan lain kata; menyalibkan daging dengan segala hawa nafsunya.


Galatia 5:25-26

(5:25) Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, (5:26) dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.


Jadi, kalau hidup oleh Roh, baiklah hidup kita dipimpin oleh Roh; bayar harga, jangan gratisan, supaya jangan lagi kita gila hormat, jangan lagi saling menentang dan saling mendengki, artinya; jangan lagi hidup dengan hawa nafsu dan keinginan daging. Itu ciri khas pekerjaan dari Roh Allah yang suci.


Yohanes 9:4

(9:4) Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.


Jadi, jangan memboroskan harta pada siang hari (berfoya-foya pada siang hari) karena tabiat-tabiat daging. Tetapi, kita harus bekerja, mengerjakan pekerjaan TUHAN, karena kita diutus untuk mengerjakan itu. Kita diutus bukan untuk menikmati 15 (lima belas) tabiat daging, tetapi untuk mengerjakan pekerjaan TUHAN dengan segala semangat juang yang ditandai dengan darah.


Yohanes 9:5-7

(9:5) Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia." (9:6) Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi (9:7) dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.


Supaya kita dapat melihat kerajaan Sorga (mata melihat), jelas kita harus bayar harga. 

Sekalipun kita disamakan dengan lumpur (mengaduk ludah dengan tanah, itu lumpur), tidak jadi soal. Kemudian pergi ke kolam Siloam (kolam Siloam adalah gambaran dari pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan), tidak jadi soal, karena Siloam artinya; yang diutus. Berarti; yang diutus TUHAN itu harus mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar disertai dengan pengorbanan, perjuangan, tidak takut, tidak gentar dan tidak mengenal kata lelah, tidak minder, tidak malu merendahkan dirinya walaupun digambarkan seperti lumpur. 


Kita tidak boleh mengenal kata lelah, tetapi seringkali kita mengenal kata lelah, tidak mau mengenali kata hati TUHAN. Tetapi, yang diutus untuk melihat 1 hari --- melihat kerajaan 1000 tahun damai --- melihat perhentian kekal, itulah kerajaan Sorga; tidak mengenal kata lelah dan tidak malu merendahkan diri. Oleh sebab itu, berjuanglah.


Sekarang kita akan bandingkan dengan seorang bajingan.

Bilangan 11:4 dengan perikop: TUHAN berjanji memberi daging

(11:4) Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging? 


Di sini kita melihat, tampilnya orang-orang bajingan di tengah-tengah barisan orang Israel. Mereka itu kemasukan nafsu rakus yaitu; merindukan untuk makan daging. Jadi, yang dirindukan adalah daging dengan segala tabiat-tabiatnya. 


Bilangan 11:5-7

(11:5) Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. (11:6) Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."


Di sini kita melihat; orang bajingan tadi hidup menurut daging dengan segala tabiatnya.

Ciri-cirinya; teringat kepada ikan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa = tidak bayar harga = maunya gratisan. 


Saudara, bicara soal ikan, maka kita teringat peristiwa pemecahan roti sebanyak 2 (dua) kali.

YANG PERTAMA (Matius 14:17-19)

Ketika Yesus memberi 5000 laki-laki dengan memecahkan lima roti dan dua ikan.

Ini ada kaitannya dengan kedatangan Yesus yang pertama kali di dunia ini untuk memecahkan segenap hidup-Nya  di atas kayu salib dengan lima luka pada tubuh-Nya; dua ditangan, dua di kaki dan satu tusukan pada lambung-Nya.

Kemudian ditambah dengan dua ikan; gambaran dari Roh Kudus


YANG KEDUA (Matius 15:36)

Pada saat Yesus memberi makan 4000 laki-laki, di situ Yesus memecahkan tujuh roti dan beberapa ikan (tidak disebut lagi jumlah ikannya).

Jadi, untuk kedatangan Yesus yang kedua kalinya; Yesus tampil dalam kemuliaan, dalam keadaan yang sempurna (angka 7 sempurna). Sementara beberapa ikan kehidupan yang diurapi. Lalu orang yang diurapi (diselamatkan) ini tidak disebut berapa jumlahnya. 


Berarti, dari dua kali pemecahan roti yang terjadi ini, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa; untuk memperoleh dua ikan pada pemecahan roti yang pertama dan memperoleh beberapa ikan pada pemecahan roti yang kedua, harus terlebih dahulu mengalami pemecahan roti berarti; bayar harga, seperti Yesus telah dipecahkan di atas kayu salib. Tetapi lihatlah orang-orang bajingan, mereka hidup di dalam hawa nafsu dan keinginan daging, mereka mendambakan ikan, tetapi dengan gratisan, itu tidak boleh. Jadi, untuk menjadi orang yang diurapi (dua ikan) dan orang yang diselamatkan (beberapa ikan), harus bayar harga.


Bapa yang baik tidak akan memberikan batu kepada anak yang meminta roti dan tidak akan memberikan ular kepada anak yang meminta ikan (Matius 7:9-10). Memang TUHAN adalah Bapa yang baik, tetapi kita harus bayar harga. Jangan menjadi orang-orang bajingan; hidup dengan hawa nafsu dan keinginan daging --- rakus nya minta ampun. Kenapa disebut rakus? Ingin ikan, tetapi gratisan. 


Lihat orang rakus di tengah ibadah; kikirnya minta ampun, tidak mengerti pekerjaan TUHAN. Tetapi, sekalipun ini diterangkan, orang rakus kalau tidak berubah tetap rakus, kikir tetap kikir, itu namanya tebal muka. Saya kira kita harus memiliki budaya malu sedikit, jangan tebal muka. Bayar hargalah sedikit, belajar untuk mengerti pekerjaan TUHAN supaya kita; dari dua ikan menjadi beberapa ikan yang diselamatkan.


Jadi, sekarang kita sudah mengerti apa yang disampaikan oleh Yakub kepada Yehuda dan anak-anak yang lain, yaitu; membawa uang dua kali lipat --- sebagian itulah kelipatan pertama untuk membeli gandum. Artinya; memperoleh gandum lewat pembayaran uang dengan kata lain; bayar harga, itu ciri khas dari pekerjaan Roh Allah yang suci. Jadi, supaya kita dipenuhi oleh Roh Kudus, bayar harga --- terjadilah penyaliban terhadap daging. 


Bagaimana dengan kita malam ini? Belajarlah bayar harga, jangan lagi bersungut-sungut.



TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment