KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, July 6, 2024

IBADAH RAYA MINGGU, 30 JUNI 2024



IBADAH RAYA MINGGU, 30 JUNI 2024


KITAB WAHYU

Wahyu 17:7 (Seri 2)

 

Subtema: RAHASIA BINATANG YANG MEMIKULNYA

 

Shalom…

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN yang telah menghimpunkan kita di atas gunung TUHAN yang kudus, berarti beribadah melayani lewat Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh. Biarlah ibadah kita malam ini menjadi ukupan wangi-wangian dihadapan TUHAN, menyenangkan hati TUHAN sehingga kedatangan kita tidak menjadi percuma, tidak menjadi sia-sia, tujuan kita adalah sorga bukan perkara lahiriah lagi. Terpujilah TUHAN.

 

Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang juga bergabung dalam penggembalaan GPT “BETANIA” Serang Cilegon, Banten, Indonesia lewat Live Streaming, Youtube, Facebook atau online atau video internet Youtube, TUHAN kiranya mengurapi saudara di sana dan kiranya TUHAN juga hadir di sana sebagaimana TUHAN hadir juga di ruangan ini, di tengah-tengah kita, sebagai Imam Besar Agung, melayani kita berdoa dan memperdamaikan dosa kita kepada TUHAN, Puji TUHAN.

 

Selanjutnya, kita sambut Firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Kitab Wahyu. Dan malam ini kita masuk pada ayat yang baru berarti berkat yang baru. Namun saya akan kembali membaca Wahyu 17:7 terlebih dahulu. Jangan lupa tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan kehidupan kita pribadi lepas pribadi.

 

Perikop: "Penghakiman atas Babel."

Wahyu 17:7

(17:7) Lalu kata malaikat itu kepadaku: "Mengapa engkau heran? Aku akan mengatakan kepadamu rahasia perempuan itu dan rahasia binatang yang memikulnya, binatang yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh itu.

 

Malaikat itu memberitahukan kepada rasul Yohanes rahasia perempuan babel dan rahasia binatang yang memikulnya.

 

Saudara, tentang rahasia perempuan Babel secara garis besar telah diterangkan sebagaimana pada ayat 5.

Wahyu 17:5

(17:5) Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

 

Itu bagian dari rahasia perempuan Babel secara garis besarnya, perkara itu sudah diterangkan saudara.

 

Sekarang kita akan melihat RAHASIA BINATANG YANG MEMIKULNYA.

Tetapi yang pasti, binatang tersebut berkepala 7(tujuh) dan bertanduk 10 (sepuluh).

Binatang ini sama dengan binatang yang terdapat dalam Wahyu 13:1; binatang yang keluar dari dalam laut itulah antikris.

Jadi binatang yang ada pada Wahyu 17:7 = binatang yang ada pada Wahyu 13:1. Di situ dikatakan; “Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.”

 

Binatang yang keluar dari dalam laut -> Antikris. Kemudian, binatang itu:

-          Bertanduk 10 dan di atas tanduk-tanduknya terdapat 10 mahkota.

Mahkota berbicara tentang kemenangan, tetapi kemenangan yang dijanjikan oleh setan tritunggal itu hanya sebatas akal-akalan daripada antikris, berarti kemenangan yang palsu. Sebagaimana dalam Wahyu 13:2-5; “Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar. Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu. Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?” Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.

Di situ betul-betul sepertinya ada kemenangan mulai dari ayat 2-5; binatang yang memikul perempuan Babel ini sepertinya memberi kemenangan, tetapi sebetulnya itu hanyalah akal-akalan, itu hanyalah kemenangan yang palsu.

 

-          Binatang itu berkepala 7 dan pada kepala-kepalanya tertulis nama-nama hujat.

 “Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.” (Wahyu 13:5-6).

 

Jadi karena pada ketujuh kepala tertulis nama-nama hujat maka di ayat 5-6; mulutnya itu penuh dengan keombongan dan hujat dan dia menghujat Allah Bapa, menghujat Yesus Anak Allah, dan menghujat kemah kediaman-Nya = menghujat Roh El-Kudus. Intinya; binatang yang memikul perempuan babel adalah binatang yang terkutuk, harus binasa tanpa pengampunan.

 

Alasannya binatang itu tidak mendapat pengampunan ada di dalam Matius 12:31-32.

Matius 12:31-32

(12:31) Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. (12:32) Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak.

 

Jadi jelas sekali, binatang yang memikul perempuan Babel adalah binatang yang terkutuk harus binasa tanpa pengampunan. Dasar ayatnya ada pada Matius 12:31-32. Jadi orang yang tidak diampuni adalah orang yang menghujat Allah, disebut juga orang yang terkutuk, darah Yesus tidak berlaku atas dia. Itulah binatang yang keluar dari dalam laut, binatang yang memikul perempuan babel. Minggu lalu telah diterangkan soal kehidupan yang ditunggangi, berarti kalau TUHAN yang menunggangi kehidupan kita maka kita tahu apa yang kita pikul di atas pundak.

Tetapi kalau tadi kita melihat binatang itu memikul perempuan babel berarti di atas pundaknya hanya berbicara berkat keberkatan, berhasil keberhasilan, berbicara soal theology kemakmuran, berbicara soal yang lahiriah, yang ada di atas bumi. Tetapi kalau TUHAN yang menunggangangi kehidupan kita, kalau TUHAN yang menunggangi ibadah pelayanan dalam penggembalaan GPT Betania maka kita tahu apa yang kita pikul di atas pundak kita masing-masing.

Minggu lalu hal itu telah diterangkan, yang tidak bisa datang minggu lalu maka bisa diulang kembali pemberitaan Firman lewat media social Youtube, Facebook, supaya kita tetap berada pada track-Nya TUHAN, jalurnya TUHAN Yesus, tidak tersesat, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan sampai pada tujuan Yerusalem Baru.

 

Ingat dunia dengan segala yang ada sedang otw (on the way) ke dalam Kerajaan daripada Iblis/Setan itulah api neraka.

Jadi saudara, biar TUHAN yang menunggangi kita, jangan kita ditunggangi oleh perempuan babel seperti binatang itu memikul perempuan Babel, ditunggangi oleh perempuan babel.

 

Kembali kita membaca…

Matius 12:30

(12:30) Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.

 

Praktek menghujat/terkutuk tanpa pengampunan:

1.       Melawan TUHAN/memberontak/mendurhaka. Sebagaimana dalam 1 Yohanes 2:22; “Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.”

2.       Mencerai-beraikan, berarti; tidak tekun dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok = tidak tergembala. Itu namanya liar, tercerai berai.

 

Selanjutnya kita akan melihat rahasia binatang yang memikul perempuan babel dari sisi yang lain…

Wahyu 17:8-9A

(17:8) Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi. (17:9) Yang penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat: ketujuh kepala itu adalah tujuh gunung, yang di atasnya perempuan itu duduk,

 

Kita akan bongkar rahasia dari binatang yang memikul perempuan babel tersebut dari sisi Wahyu 17:8-9A.

Sebenarnya, binatang yang memikul perempuan babel tersebut; telah ada, namun tidak ada, kemudian ia akan muncul lagi. Kemudian nanti ada banyak orang di bumi ini akan terheran-heran melihat penampilan dari binatang tersebut, kenapa? Karena sesungguhnya mereka tidak mengerti rencana TUHAN. andaikata mereka mengerti rencana TUHAN, mereka tentu saja tidak perlu heran melihat penampilan daripada binatang yang memikul perempuan babel tersebut. Karena memang binatang itu telah ada, namun tidak ada, akhirnya muncul lagi.

 

Malam ini TUHAN akan singkapkan rahasia ini, maka dengan demikian kita mengerti rencana TUHAN. dan jikalau kita mengerti rencana TUHAN, kita tidak perlu terheran-heran melihat penampilan yang telah ada, tidak ada, namun muncul lagi, sekalipun itu terjadi nanti kita tidak pelu terheran-heran. Itu sebabnya pentingnya kita tergembala, jangan sembarangan datang menghadap TUHAN di tempat yang sembarangan saudara. Pastikan itu, demi masa depan keluarga kita masing-masing, anak, dan orangtua.

 

Jadi saudara, yang penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat. Dengan hikmat TUHAN kita mengerti rencana TUHAN sehingga apapun yang terjadi kita tidak perlu terheran-heran.

Jadi yang pasti di sini dikatakan bahwa binatang itu; telah ada.

 

Kita akan melihat rahasia binatang itu; telah ada, namun tidak ada, kemudian muncul lagi.

Kita akan awali dari “TELAH ADA.”

Perikop: “Keempat sangkakala yang pertama.”

Jadi ada 7 (tujuh) sangkakala ditiup oleh 7 (tujuh) malaikat TUHAN dan ayat 6-13 itu berbicara soal keempat sangkakala yang pertama.

Wahyu 8:10-11

(8:10) Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air. (8:11) Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.

 

Hati-hati dengan berita Firman yang sifatnya 1 ayat lalu ditambahkan dengan guyon, ditambahkan dengan cerita isapan jempol, ditambahkan dengan dongeng, ditambahkan dengan filsafat kosong manusia, sepertinya manis, tetapi sebetulnya pahit. Karena berita Firman semacam ini tidak memberi kekuatan manakala seserang menghadapi ujian, jadi pahit.

Tetapi pengajaran salib merupakan pengajaran yang bersifat penghiburan bagi gereja TUHAN, walau rasanya pahit di perut, tetapi hasilnya manis di dalam mulut (Wahyu 10:9). Saat dia bekerja di dalam diri kita, rasanya pahit, tetapi hasil dari Firman Allah yang mengerjakan tubuh Kristus akan terasa manis di mulut seperti madu.

 

Pilih mana, kenapa harus saya sampaikan hal seperti ini karena terlalu banyak hamba TUHAN mengatakan pengajaran salib itu theology penderitaan, hal yang pahit-pahit saja, lalu menyatakan dirinya, saya bukan theology kemakmuran, saya hanya menyampaikan Firman Allah, sebenarnya dia tidak tahu apa yang diucapkannya.

Saudara, tidak ada kategori, yang ada pengajaran yang murni dan benar itulah pengajaran salib, pahit saat bekerja di dalam tubuh, tetapi hasilnya manis dicicipi di mulut, bisa kita rasakan seperti madu.

 

Tetapi inti dari yang mau saya sampaikan pada ayat 10-11 adalah ketika sangkakala yang ketiga ditiup maka yang terjadi adalah: sebuah bintang besar jatuh dari langit kemudian bintang besar yang jatuh ini menyala-nyala seperti obor, berarti seperti Pelita Emas, menjadi kesaksian. Ini bintang besar yang jatuh dari langit, bintang ini menyala-nyala seperti obor atau menyala-nyala seperti Pelita Emas, terangnya bercahaya berarti menjadi kesaksian.

 

Tetapi kita baca dulu Filipi 2:15.

Filipi 2:15

(2:15) supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,

 

Ada 2 kelompok:

Yang Pertama: Tidak beraib, tidak bernoda (ada dalam terang).

Yang Kedua: Angkatan yang bengkok hatinya (ada dalam kegelaan).

Ada kelompok terang itulah kehidupan yang tidak beraib, tidak bernoda, dan tidak bercela. Sedangkan kelompok yang berada dalam kegelapan; kelompok itu adalah angkatan yang bengkok hatinya dan sesat hatinya. Sementara kelompok yang berada dalam terang itu adalah bintang-bintang yang terangnya bercahaya di dalam kegelapan.

 
Lebih rinci tentang Pelita yang bernyala-nyala/obor yang bernyala-nyala…

Daniel 12:3

(12:3) Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

 

Bintang-bintang yang bercahaya di langit adalah gambaran dari orang-orang bijaksana. Tugasnya adalah menuntun banyak orang kepada kebenaran. Inilah yang dimaksud obor yang bernyala-nyala; Pelita Emas yang bernyala-nyala.

 

Demikianlah halnya dengan Bintang Timur di dalam injil Matius 2:1-2,11; “Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia.  Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.”

 

Bintang Timur menuntun perjalanan hidup rohani orang-orang majus hingga sampai kepada kebenaran; itulah pribadi Yesus Kristus yang baru dilahirkan di Betlehem. Puji TUHAN.

Jadi Matius 2:1-2 = Daniel 12:3.

 

Selanjutnya setelah tiba pada kebenaran, orang-orang majus mempersembahkan harta benda mereka, antara lain:

1.       Emas berbicara soal kemurnian, prosesnya api ujian.

2.       Kemenyan berbicara soal doa penyembahan puncak ibadah.

3.       Mur berbicara soal pengurapan dari Roh Allah yang suci.

Inilah harta rohani yang harus kita persembahkan kepada TUHAN sebagai pribadi yang begitu luhur dan mulia, maka yang harus kita persembahkan adalah harta benda yang kita punya. Jangan lupa tiga hal itu.

 

Ini terkait dengan obor yang bernyala-nyala, Pelita Emas yang bernyala-nyala, itulah bintang-bintang yang bercahaya di cakrawala (di langit) -> orang-orang bijaksana. Tugas dari orang-orang bijaksana menuntun banyak orang kepada kebenaran, dituntun sampai kepada TUHAN Yesus, Mempelai laki-laki sorgawi, selanjutnya kita mempersembahkan harta benda yang kita punya; Emas, kemenyan, dan Mur.

 

Intisarinya: Bintang itu bercahaya dalam kegelapan, dialah orang-orang bijaksana, dialah guru-guru kebenaran, dialah pemimpin rumah TUHAN, dialah hamba-hamba TUHAN, menuntun banyak orang sampai kepada kebenaran.

Hal itu terjadi, pada saat bintang itu masih berada pada tempatnya yaitu di langit = TELAH ADA.

Jadi sudah ada di langit, namun pada Wahyu 8:10-11; “…Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar…” Namun sangat disayangkan, pada akhirnya bintang besar itu dijatuhkan dari langit.

 

Hal ini sudah dinubuatkan oleh nabi Yesaya dalam Yesaya 14:12; “…Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!”

 

Perlu diketahui: ketika bintang itu dijatuhkan dari langit atau keluar dari orbitnya, maka secara otomatis bintang itu bukan lagi menjadi obor yang menyala-nyala, bukan lagi sebagai penyuluh dan penuntun banyak orang, melainkan sudah menjadi sama dengan kegelapan itu sendiri. Ayat referensinnya jelas pada Yesaya 14:15; “… Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur…” Liang kubur = dunia kegelapan.

 

Jadi sesudah dilemparkan ke dalam dunia yang paling gelap, dialah yang disebut menjadi pemimpin buta. Dulu pada waktu di langit namanya PEMIMPIN BIJAKSANA, tugasnya menuntun banyak orang kepada kebenaran. Tetapi begitu dileparkan ke dunia yang gelap, dialah yang disebut sebagai pemimpin buta.

 

Kita akan melihat pemimpin buta; berada di dalam kegelapan di dalam Matius 15:14 kebalikan dari Yesaya 14:15.

Matius 15:14

(15:14) Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."


Pemimpin buta atau dunia kegelapan tidak mendapat perhatian dari TUHAN (dibiarkan TUHAN), mereka itu orang buta (bintang yang jatuh dari langit) sudah sama dengan kegelapan, menuntun orang buta. Dan itu sedang terjadi (marak) dan digemari oleh banyak anak-anak TUHAN, dan yang dicari adalah hamba TUHAN seperti ini. Jadi jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang.

Perhatikan dan camkan itu saudara dengan sungguh-sungguh, pokoknya bulatkan hati mu, kita semua mempunyai hati nurani, kita tahu mana yang baik, mana yang tidak baik, kita tahu mana Firman yang bisa menggembalakan ku, menggembalakan nikah ku, bertahan dengan hati nurani, jangan lihat semarak secara lahiriah.

 

Jadi terkait dengan injil Matius 15:14; pemimpin buta jika menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang yang sama. Orang buta atau orang yang tidak tahu apa-apa (negative) berbicara (ditambah) dengan orang buta (negative), maka; (-) + (-) = ngawur, endingnya ngawur tidak selamat. Jatuh pada lobang yang sama itu namanya ngawur, tidak selamat. Mantapkan hati masing-masing karena di dalam Matius 14:15, TUHAN berkata; “Biarkanlah mereka itu.” Tidak mendapat perhatian loh saudara. Mengapa TUHAN tidak memperhatikan dunia kegelapan? Karena mereka orang buta; jika orang buta menuntun orang buta pasti keduanya jatuh ke dalam lobang yang sama.

 

Saudara, pada ayat ini memang tidak diterangkan secara rinci tentang lobang yang sama itu, namun kita akan mengenali lobang yang dimaksud pada ayat 15 ini.

Perikop:Sangkakala yang kelima.”

Wahyu 9:1

(9:1) Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut.

 

“Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya.” Sama dengan gembala sidang menyampaikan Firman Allah dengan jelas, terang benderang, tidak ada yang ditutup-tutupi.

 

Intinya: Sebuah bintang jatuh dari langit ke atas bumi. Kepada bintang yang jatuh itu diberikan anak kunci lobang jurang maut.
Berarti; pemimpin buta yang menuntun orang buta jatuh pada lobang yang sama, yakni; lobang jurang maut.

 

Akhirnya dari TELAH ADA dilemparkan ke dalam jurang maut = TIDAK ADA.

TUHAN Yesus baik kepada kita semua saudara sehingga manakala hal itu terjadi di depan mata kita nanti kita tidak perlu kebingungan disertai dengan terheran-heran.

Barulah kita mengerti sekarang betapa mahalnya penggembalaan ini kalau kita memiliki mata rohani. Hanya orang yang tercelik yang bisa melihat barang yang berharga, mutiara yang berharga.

 

Kalau kita kembali pada Wahyu 17:8.

Matius 17:8

(17:8) Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.

 

Binatang itu telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul lagi. Dalam perinciannya sebagai berikut:

-       “TELAH ADA.”

Hal itu terjadi ketika masih tinggal pada orbitnya, tempat peredarannya di langit. Sehingga disebutlah bintang yang bernyala-nyala, yang menuntun banyak orang kepada kebenaran, itu pribadi Yesus Kristus yang dilahirkan di Betlehem.

-          “NAMUN TIDAK ADA.”

Hal ini terjadi pada saat ia dijatuhkan dari langit, dijatuhkan (dilemparkan) ke dalam lobang jurang maut; menjadi pemimpin buta yang menuntun orang buta.

 

Terkait dengan pemimpin buta, saya lebarkan sedikit di dalam.

Yesaya 56:10-11

(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja; (56:11) anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.

 

Pada zaman nabi Yesaya, para pemimpin orang Israel disebut sebagai orang-orang buta, buktinya:

1.       Tidak tahu apa-apa, tetapi berlagak tahu. Jadi karena tidak dikaruniakan pembukaan rahasia Firman Allah, penyakitnya ada dua:

-          “Mencari-cari soal.” Contoh: dimana Yesus berada ketika berumur 12 sampai berumur 30, itu namanya mencari-cari soal, tidak ada lagi kerjaannya, jadi berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa.

-          “Bersilat kata.” Kata-kata diputar balik, seolah-olah yang disampaikan Pengajaran Salib, tetapi muatannya (isinya) bukan salib, diputar-putar; bersilat kata. (1 Timotius 6:4).

2.       Anjing-anjing bisu tidak tahu menyalak.

Artinya; tidak mempunyai keberanian untuk menyampaikan pengajaran salib, pengajaran yang murni dan benar, sifatnya mengoreksi dosa, itulah Firman yang tajam, sanggup menyucikan dosa sampai ke akar-akar dosa. Kalau dosa disucikan, tetapi akarnya belum dicabut nanti timbul lagi tunas baru. Akar dosa hanya bisa dicabut oleh Pengajaran Salib.

Tetapi anjing bisu, tidak tahu menyalak. Maksudnya; tidak mempunyai keberanian untuk menyampaikan pengajaran salib yang berkuasa untuk membongkar dosa serta mencabut dosa sampai kepada akar-akarnya.

3.       Berbaring melamun dan suka tidur saja = PEMALAS

Sidang jemaat tidak boleh malas-malas, biar tinggal di rumah sendiri, tidak boleh malas. Puji TUHAN.

Tidak salah seisi rumah mengerjakan rumahnya dengan bersih dan rapi, siapapun penghuni rumah, rumah disapu bersih, piring dicuci bersih, pakaian jangan dilempar berantakan begitu saja. Walaupun yang saya maksud di sini hanyalah pemimpin buta, tetapi kitapun tidak boleh malas. Apa tanda si pemalas? Hatinya ditutupi onak duri dan rumput duri, hanya bisa menyakiti orang lain dan menyakiti hati TUHAN, tetapi tidak mau disakiti (tidak mau pikul salib).

Ini tanda yang ketiga dari pemimpin buta.

4.       Anjing-anjing pelahap tidak tahu kenyang = serakah, tamak, cinta akan uang. Prakteknya: memandang bulu dalam pengajarannya, maksudnya; memperhatikan orang kaya (orang berada), tetapi orang miskin (orang yang tidak punya apa-apa) diabaikan.

Ini yang dimaksud dengan pemimpin buta dengan empat tanda secara singkat saja.

 

Saudara kalau seorang pemimpin sidang jemaat (gembala sidang) rajin memperhatikan, jangan kita ngomel, marah, bersungut-sungut.

Tetapi kalau pemimpin suka berbaring, melamun, dan suka tidur saja, tidak suka (rajin) memperhatikan, nah saudara harus bertanya-tanya, “Ko gembala ku tidak mau tahu ya, saya susah tidak tahu, tetapi ketika saya senang (diberkati) saya diperhatikan?”

Jadi sekali lagi saya sampaikan, jangan ngomel kalau pemimpin rajin, tidak malas, rajin memperhatikan saya dan saudara, jangan ngomel.

 

Kita kembali untuk membaca Wahyu 17:8.

Wahyu 17:8

(17:8) Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.

 

“Telah ada - namun tidak ada - dan akan muncul lagi.”

Jadi soal “telah ada”, kemudian soal “tidak ada” sudah dipaparkan juga, akhirnya mereka menjadi pemimpin buta menuntun orang buta, sudah berada dalam kegelapan yang paling gelap, akhirnya jatuh pada jurang yang sama itulah lobang jurang maut. Jadi binatang itu tidak ada lagi karena sudah dilemparkan, namun ingat, ia akan muncul lagi.

 

Sebab tulis dengan rapi supaya nanti kita tahu gerak gerik dari pada antikris ini. Nanti pemberitaan Firman malam ini relevan tidak dengan apa yang sedang terjadi di atas muka bumi ini? Hal itu bisa saudara baca (kaji) ulang lagi dari tulisan-tulisan pada saat kita beribadah. Itu bukti kalau Firman itu dimeteraikan oleh Roh Kudus pada loh daging, itulah hati kita masing-masing. Itulah yang bisa melihat zaman dan tidak heran dengan penampilan daripada bintang besar yang dilemparkan pada lobang jurang maut itu.

 

Selanjutnya kita akan memperhatikan AKAN MUNCUL LAGI di dalam…

Perikop: “Sangkakala yang kelima.”

Wahyu 9:1-2

(9:1) Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut. (9:2) Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.

 

Tadi binatang itu sudah dilemparkan ke dalam lobang jurang maut, selajutnya kepada binatang itu diberikan anak kunci lobang jurang maut. Maka iapun pada akhirnya membuka pintu lobang jurang maut. Itu fungsi dari anak kunci, membuka bukan untuk menutup.

Pendeknya, sesudah ia membuka pintu lobang jurang maut, ia AKAN MUNCUL LAGI dan beraktivitas. Jadi pada saat ia membuka pintu lobang jurang maut, saat itulah dia muncul lagi dengan aktivitasnya yang baru. Kalau dahulu ketika masih berada pada orbitnya (tempat dia beredar), ia sama seperti Pelita Emas (obor bernyala-nyala), tetapi sesudah dilemparkan ke dalam lobang jurang maut, dia tidak ada lagi, namun satu kali dia akan muncul lagi dengan aktivitas yang baru, bukan lagi sebagai obor yang bernyala-nyala.

 

Bukti adanya aktivitas yang baru…

Wahyu 9:2

(9:2) Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.

 

Bukti ada aktivitas yang baru: naiklah asap dari lobang jurang maut. Ini aktivitas yang baru dari lobang jurang maut, keluar asap dan asapnya bukan asap dapur kecil, tetapi asap tanur besar (corong yang besar) bagaikan corong pabrik yang besar, mengeluarkan asap yang besar. Jadi bukan asap kecil-kecilan, tetapi bagaikan asap tanur besar sampai matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu. Ini tanda adanya aktivitas yang baru.


Asap -> adanya kegiatan itulah ibadah yang memuncak sampai doa penyembahan. Tetapi asap di sini adalah puncak penyembahan dari setan tritunggal, bukan puncak penyembahan dari TUHAN.

 

Mari sejenak kita melihat puncak ibadah (penyembahan) dari setan…

Matius 4:8

(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,

 

Penyembahan tertinggi dari antikris/binatang yang memikul perempuan babel adalah kerajaan dunia dengan segala kemegahannya, kerajaan dunia dengan segala kemuliaan yang datang dari dunia. Itu penyembahan tertinggi dari setan tritunggal, itu penyembahan tertinggi dari antikris, semua kemuliaan yang berasal dari dunia diberikan, dengan catatan; TUHAN Yesus harus menyembah, berarti penyembahan tertinggi dari setan adalah kerajaan dunia dengan kemegahannya dan kemuliaanya.

 

Dunia ini bisa memberikan kemuliaan kepada satu pribadi; dia diberkati dan dia berhasil, tetapi belum tentu itu kemuliaan yang datang dari sorga. Bisa saja seseorang memperoleh kemuliaan yang datang dari dunia; berkat-keberkatan, berhasil-keberhasilan, mencapai pada tujuan cita-cita hidup insani (jasmaniah), walaupun dia penuh dengan tipu muslihat, walaupun dia penuh dengan noda dan cacat cela, walaupun dia hidup dalam kenajisan, dia bisa peroleh itu semua.

Itu sebaabnya saudara, kemuliaan yang datang dari TUHAN dan kemuliaan yang datang dari dunia itu sangat jauh berbeda sekali.

 

Jadi TUHAN itu sangat memperhatikan saya dan saudara, TUHAN menunjukkan hatinya yang begitu dalam sekali sehingga kita bisa mengerti segala sesuatu, bisa tahu apa yang tidak bisa dilihat oleh mata, itulah bagian dari rencana TUHAN yang indah dalam setiap kehidupan kita masing-masing. Saya sebagai gembala sidang menghimbau hendaknya kita berada di hati TUHAN.

 

Dasar penyembahan tertinggi dari antikris (setan tritunggal), adalah:

1.       Keinginan daging. Hal itu tertulis di dalam;

Matius 4:3;

(4:3) “Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."

Setan meminta supaya Yesus memerintahkan batu menjadi roti. Roti (makanan) terhubung langsung dengan daging manusia. Jadi inilah dasar pertama penyembahan tertinggi dari setan (tritunggal).

 

2.       Keangkuhan hidup. Itu tertulis di dalam;

Matius 4:5-6.

(4:5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, (4:6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."

 

Menjatuhkan diri dari Menara (Bubungan Bait Allah) ke bawah, ini berbicara tentang keangkuhan hidup (kesombongan dan ketinggian hati) seseorang. Sebab sudah berada di tempat tinggi (ibadah dan pelayanan), tetapi menjatuhkan diri ke bawah (perkara-perkara di bawah), itukan keangkuhan hidup (sombong, angkuh), dia tidak tahu dirinya, bahwa dia sebetulnya dibentuk (diciptakan) oleh TUHAN. Kalau dia tahu dirinya, dia berasal dari siapa, dia datang dari mana maka dia tidak akan mau menjatuhkan diri ke bawah demi perkara di bawah, perkara di bumi, dia akan tetap berada pada Menara gereja (Bubungan Bait Allah). Itu sebabnya saya katakan itu adalah keangkuhan hidup.

 

Nah inilah dua dasar penyembahan tertinggi dari setan (tritunggal); daging dan keangkuhan hidup. Coba lihat manusia duniawi, walaupun nampak suaranya lemah lembut dan sopan santun, tetapi ingat daging ini tidak bisa lepas dari dia dan satu lagi, dia pasti dikuasai oleh Roh keangkuhan walaupun nampak suaranya lemah lembut.

Berbeda dengan penyembahan tertinggi di dalam TUHAN dasarnya dua juga; menyembah di dalam ROH dan KEBENARAN.

Roti (Meja Roti Sajian) itu kebenaran, tempat yang tinggi (Pelita Emas) itu Roh Allah yang suci. Jadi itu penyembahan tertinggi dari TUHAN.

 

Seandainya kita memahami ini, niscaya kita tahu dimana kita menempatkan diri ini untuk datang menghadap TUHAN. Saudara kalau nonton berita-berita televisi, tentang satelit, menunjukkan bahwa TUHAN betul-betul sudah datang. Pendeknya, gempa bumi, peperangan, resesi, sudah terjadi, tetapi orang Kristen tidak tahu melihat ini semua. Akhirnya persis seperti zaman Nuh, mereka sibuk makan dan minum bahkan sibuk sampai pada puncaknya dosa; kawin dan mengawinkan sampai hari datangnya air bah, mereka dibinasakan. Tetapi si pemberita kebenaran itulah Nuh, bayangan dari gunung Sion selamat bersama dengan 7 (tujuh) orang lainnya; 1 istri, 3 anak, dan 3 menantu.

Saudara, kalau saja di dalam satu rumah ada 1 (satu) si pemberita kebenaran, ada 1 si pemberita Pengajaran Tabernakel, tidak tertutup kemungkinan yang ada di sekitar kita akan selamat. Walaupun yang disekitar kita sibuk dengan dosa makan dan minum, walaupun dunia sibuk dengan puncaknya dosa, kawin dan mengawinkan, kita tidak akan terpengaruh, rumah dan keluarga di dalam rumah itu tidak akan terpengaruh asal ada satu saja, dengan catatan jangan tanggung-tanggung.

 

Tadi puncak penyembahan tertinggi dari Iblis (Setan) adalah kemuliaan, kemegahan daripada dunia dan ini memang bisa diraih asal kita menyembah setan. Banyak orang Kristen merasa bahwa dia tidak menyembah setan padahal dalam kehidupan sehari-hari dia sedang menyembah setan, buktinya ada; yang diinginkan, yang didambakan isi hatinya hanyalah kemegahan dan kemuliaan yang berasal dari dunia. Itu buktinya bahwa dia menyembah setan. Tidak bisa kita dipungkiri itu sebab ada ayatnya dan sudah diterangkan.

Kalau yang diinginkan hanyalah kemegahan dunia, yang diinginkan hanyalah kemuliaan dunia, keberhasilan, keberkatan, kedudukan, jabatan, pangkat yang tinggi, tetapi hatinya licik, penuh kemunafikan, jauh dari TUHAN itu menyembah setan.

Jadi jangan kita berkata; saya tidak pernah menyembah setan. Wujudnya loh yang membuktikan bahwa dia penyembah setan.

Memang di dalam perut, Pengajaran Mempelai dalam terang Tabenakel, gulungan kitab yang terbuka itu, rasanya pahit, tetapi kalau kita mau dikerjakan hasilnya bisa dicicipi, manis. Jadi bukan firman guyo-guyon yang disebut Firman yang manis, itu firman apsintus, pahit, mematikan.

 

Jangan tinggalkan pola Tabernakel, jangan tinggalkan ketekunan 3 macam ibadah pokok, jangan tinggalkan penggembalaan, TUHAN sudah datang proses dalam perjalanan, lihat dunia ini. Cari pasangan mu yang mau digembalakan, menangislah sekarang sebelum engkau menangis dikemudian hari, jangan hari ini engkau ketawa, tetapi kemudian hari, engkau mencucurkan darahpun tidak diakui oleh TUHAN, terkutuk di dalam tempat yang terkutuk. Lebih baik engkau menangis sekarang supaya engkau bersukacita, bahagia selama-lamanya di dalam Kerajaan Sorga, itu pesan (himbauan) dari saya sebagai malaikat sidang jemaat/Gembala Sidang. Memang sepertinya ketegasan, tetapi tidak jadi soal, tidak ada ruginya ketegasan kita terima asal kita dan keluarga kita selamat. Apa untungnya berita firman guyon-guyon, tetapi tidak memberi jaminan keselamatan, apa untungnya? Kalau TUHAN Yesus mengerjakan keselamatan di atas kayu salib maka kita juga harus mengerjakannya dengan cara yang sama.

 

Sekarang kita melihat puncak tertinggi penyembahan dari setan tritunggal…

Daniel 8:12

(8:12) Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil.

 

Puncak ibadah dari setan (antikris) adalah segala kemegahan dan kemuliaan dari dunia akan diberikan kepadanya, antara lain:

-     Berkat keberkatan.

-     Berhasil keberhasilan.

-     Mencapai cita-cita secara jasmaniah.

 

Ini yang dimaksud dengan IBADAH FASIK; menyingkirkan korban sehari-hari itulah korban sembelihan dan korban santapan.

-          Korban sembelihan -> ibadah pelayanan yang dihubungkan dengan darah salib di Golgota = ibadah yang berdarah-darah.

Iniloh yang saya maksud tadi, kalau Yesus mengerjakan keselamatan kita di atas kayu salib, menderita sengsara dan mati di atas kayu salib; kita juga harus mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar, itu juga merupakan pengalaman salib. Dua tangan kita tidak harus dipaku seperti TUHAN Yesus dipaku. Tetapi mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar itu adalah penyaliban. Kehidupan yang tidak takut dan gentar adalah seumpama seperti seseorang yang munafik dan penjilat, di depan baik, di belakang tidak, itu tidak takut TUHAN. Kalau dia takut TUHAN maka dalam keadaan gelap maupun dalam keadaan terang, dia tidak berani berbuat dosa, itu adalah keselamatan yang dikerjakan sekarang ini saudara.

Inilah yang disebut korban sembelihan, ibadah yang dihubungkan dengan darah salib salib di Golgota, tetapi sayang itu disingkirkan demi puncak ibadah yang harus diwujudkan oleh setan.

-          Korban santapan -> Firman Allah yang murni dan benar, tidak ditambah dan tidak dikurang.

 

Singkat kata; binatang itu akan muncul lagi dari lobang jurang maut dengan aktivitas yang baru bukan lagi sebagai obor yang menyala-nyala, pelita emas yang menyala-nyala, bukan lagi terang yang bercahaya menjadi kesaksian, tetapi dengan aktivitas yang baru, yakni; ibadahnya sampai pada puncak ibadah yang tertinggi; doa penyembahan. Penyembahan tertinggi dari setan adalah kemegahan dan kemuliaan yang datang dari dunia; sibuk berbicara tentang berkat dan keberkatan, berhasil dan keberhasilan dan mencapai cita-cita jasmaniah, bisa dipenuhkan. Itulah puncak ibadah (penyembahan tertinggi) dari antikris, inilah aktivitas yang baru dari penuntun buta yang menuntun orang buta, tetapi jatuh ke dalam lobang jurang maut.

 

Kita akan membaca…

2 Tesalonika 2:6

(2:6) Dan sekarang kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu yang telah ditentukan baginya.

 

Satu kali antikris akan muncul lagi dari lobang jurang maut dan menyatakan dirinya dengan aktivitasnya yang baru, pada waktu yang telah ditentukan baginya. Jadi antikris satu kali akan menjadi raja atas seantero dunia, kemudian memerintah dengan tangan besi dan menjalankan kuasa dengan kekerasan dan itu diijinkan oleh TUHAN dan berlangsung 3.5 tahun (tiga setengah tahun), itu waktu yang ditentukan baginya.

 

2 Tesalonika 2:7-8

(2:7) Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, (2:8) pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi TUHAN Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.

 

Pada saat antikris muncul; mereka akan tampil sebagai pemimpin buta di bumi selama 3,5 tahun (tiga setengah tahun). Tanda tampilnya antikris sebagai pemimpin buta: menyingkirkan korban sehari-hari itulah; korban sembelihan dan korban santapan sama seperti nubuatan Daniel 8:12.

Jadi mereka harus mengadakan kebaktian fasik ganti dari korban sembelihan dan korban santapan.

Jadi kalau ibadah tanpa darah, pelayanan tanpa darah, kenapa saudara tidak heran, kalau saya heran, ngeri melihat ibadah semacam itu. Tetapi banyak orang tidak melihat dan tidak sampai ke sana pemikirannya, saya juga heran.


2 Tesalonika 2:9-10

(2:9) Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, (2:10) dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.

 

Ketika antikris muncul lagi ternyata itu adalah pekerjaan Iblis (Setan) kemudian, munculnya antikris disertai dengan:

-     Rupa-rupa perbuatan ajaib.

-     Tanda-tanda heran.

-     Mujizat-mujizat.


Tetapi jangan salah, itu adalah rupa-rupa tipu daya untuk orang-orang yang harus binasa, orang-orang yang namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba sejak dunia dijadikan yaitu; orang-orang yang tidak menerima kebenaran dari salib dan tidak mengasihi kebenaran yang datang dari salib. Itu yang heran-heran melihat munculnya lagi antikris.

Mereka itulah orang-orang yang namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba, mereka itulah orang-orang yang namanya tidak terdaftar dalam Kerajaan sorga, mereka tidak suka dengan korban sehari-hari.

Camkanlah apa yang TUHAN sudah nyatakan malam ini. Binatang itu telah ada, tidak ada, namun muncul lagi; dengan aktivitas yang baru, inilah bagian dari aktivitas yang baru. Selain puncak penyembahan tertinggi dari setan adalah kemegahan dan kemuliaan dunia; juga ditandai dengan perbuatan ajaib, tanda-tanda heran, dan mujizat-mujizat (yang sakit sembuh), dan lain sebagainya. Tetapi itu merupakan tipu daya dari setan.

Kepada siapa/siapa yang tertipu oleh tipu daya dari antikris, kaki tangan dari setan? Itulah mereka mereka yang tidak mengasihi dan tidak mau menerima kebenaran yang bersumber dari pengajaran salib. Mereka tertipu, jelas nama mereka tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan Anak Domba, namanya tidak terdaftar di Sorga.

 

2 Tesalonika 2:11

(2:11) Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, (2:12) supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.

 

Kalau ada orang yang percaya kepada dusta, pemimpin buta, itu diijinkan TUHAN karena mereka tidak menerima kebenaran dan tidak mengasihi kebenaran yang bersumber dari Pengajaran Salib.

Jadi saudara, ingatlah! Kesesatanpun diijinkan oleh TUHAN kalau saudara tidak menerima dan tidak mengasihi kebenaran yang bersumber dari pengajaran salib. Sesudah mereka dalam kesesatan, akhirnya percaya dengan kata-kata dusta yang keluar dari si pemimpin buta tadi. Orang buta menuntun orang buta akan jatuh pada lobang yang sama; baik kaki tangan dari setan/antikris/si pendurhaka maupun orang buta yang dituntun berada pada lobang jurang maut, lobang yang sama.

 

Itulah pengertian telah ada, namun tidak ada, kemudian muncul lagi dengan prosesnya, tetapi kita tidak perlu heran. Untuk apa heran dengan pekerjaan setan tritunggal? Kita hanya heran dengan karya Allah yang terbesar; salib di Golgota. Kita hanya heran dengan pengajaran salib saja. Kalau mujizat (sakit sembuh) tidak heran saya.

Ratusan kali terjadi awal mula pelayanan kami; sakit sembuh, sampai saya terkenal pada satu perumahan Pondok Cilegon Indah (PCI) waktu itu, sedikit-sedikit pendeta Sitohang itulah doakan, zaman itu. Tetapi bukan berarti dengan karunia kesembuhan yang terjadi lewat awal-awal pelayanan kami, lantas itu menjadi barometer untuk saya masuk sorga, tidaklah. Ukurannya tetap kebenaran, kerajaan sorga, Tabernakel, Yesus sendiri.

 

Nah supaya kita tidak berada pada lobang jurang maut yang sama, mari kita lihat jalan keluarnya…

Daniel 11:32

(11:32) Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.

 

JALAN KELUAR:

Umat yang mengenal Allahnya, akan tetap kuat dan bertindak, disebutlah itu umat yang mengenal TUHAN secara pribadi.

Jadi salib itu harus jadi pengalaman bukan hanya sebatas khotbah, tetapi harus jadi praktek, itu namanya mengenal Tuhan secara pribadi. Kalau hanya mendengar khotbah tanpa praktek, itu sama dengan tidak mengenal Tuhan. Jadi yang disebut mengenal Tuhan secara pribadi; Firman itu sudah menjadi praktek dan salib ada di atas pundak kita, itu namanya mengenal Tuhan secara pribadi.

Jadi salib itu sudah menjadi pengalaman hidup secara pribadi.

 

Sebagaimana dalilnya dalam Filipi 3:10-11; “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.”


Mengenal Tuhan secara pribadi dimulai dengan persekutuan dalam derita dan sengsara Yesus, bahkan mati di atas kayu salib dan bangkit pada hari ketiga. Itu namanya mengenal Tuhan secara pribadi. Kalau dengar khotbah, tetapi tidak mau pikul salib belum menjadi pengalaman menjadi pengalaman sorgawi, belum mengenal Tuhan di sorga.

Betapa dahsyatnya Tuhan di tempat kudusnya, menyatakan kasih dan kemurahan-Nya kepada kita masing-masing di bumi ini.

 

2 Tesalonika 2:1

(2:1) Tentang kedatangan TUHAN kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara,

 

Ini juga permintaan saya kepada Bapa/Ibu, saudara/saudarai yang saya kasihi dalam kasih Kristus yaitu:

Pertama-tama; terhimpunlah kita di dalam Kristus = tergembala. Ini yang saya minta kepada saudara, kalau saudara mau. Inilah himbauan saya sebagai gembala sidang.

 

Tergembala bila dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena pada RUANGAN SUCI, dengan tiga macam alat di dalamnya:

1.       Meja roti sajian -> ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci/ bersekutu dengan Firman serta tubuh dan darah Yesus.

2.       Pelita emas -> ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu.

3.       Mezbah dupa -> ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.

Ini yang dimaksud oleh Rasul Paulus terkait dengan terhimpunnya kita di dalam Kristus. Jadi kalau hanya sebatas datang beribadah belum tentu terhimpun. Tetapi bilamana kita terhimpun oleh ketekunan 3 macam Ibadah Pokok, itulah yang dimaksud terhimpunnya kita di dalam Kristus. Jadi harus tergembala, tekun dalam 3 macam ibadah pokok. Kalau hanya datang Ibadah Raya Minggu, apalagi pindah sana, pindah sini, bukan tergembala itu namanya, beredar-edar, tidak berada pada tempatnya, kandang penggembalaan, tempat pembaringan.

 

2 Tesalonika 2:2

(2:22) supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba.

 

Manfaat tergembala:

Menikmati pemberitaan Firman Allah oleh ilham Roh yaitu ayat menjelaskan ayat sampai terjadi pembukaan rahasia Firman, itu ilham Roh; ayat satu menerangkan ayat yang lain sampai terjadi pembukaan rahasia Firman Tuhan, itu adalah ilham Roh, itu dorongan Roh kudus. Kalau satu ayat ditambahi dengan pidato (cerita) ditambah lagi ini, ditambah lagi itu, dikurang ini dikurang itu, itu namanya bukan ilham Roh, itu ilham sendiri. Tetapi jangan salah tidak ada pembukaan rahasia Firman datang dari tafsiran sendiri… 2 Petrus 1:20-21. Perjanjian lama dan perjanjian baru saling menjelaskan sampai terjadi pembukaan rahasia Firman. 


Jikalau terjadi pembukaan rahasia Firman:

-     Memberi terang

-     Memberi pengertian kepada orang bodoh sehingga kita tidak lagi mengulangi kesalahan sebagai perbuatan bodoh.

 

Itu manfaat tergembala, di dalam penggembalaan itu domba-domba diberi makan dan diberi minum kemudian diberi nafas (Doa Penyembahan). Kiranya kita terhimpun dalam Kristus, tekun dalam 3 macam ibadah pokok berarti tergembala dengan sunguh-sungguh, tidak bermain-main lagi, mengingat hari-hari ini adalah hari hari terakhir supaya kita boleh menikmati pembukaan rahasia Firman Tuhan, mengerti rahasia Kristus, mengerti rencana Tuhan, mengerti kehendak Allah, mengerti segala sesuatu yang terjadi di atas muka bumi ini.

 

2 Tesalonika 2:3-4

(2:3) Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, (2:4) yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.

 

Umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan bertindak; dia tidak akan berubah; tidak murtad dan tidak masuk dalam golongan si pendurhaka/memberontak/menjadi antikris. Itu namanya mengenal Allah, dia tetap kuat dan bertindak. Tidak enggeh, enggeh, enggeh, ya, ya, ya, tidak begitu. Harus bertindak, berarti tidak murtad dan tidak mendurhaka.

Memang sebelum Tuhan datang dua ini terlebih dahulu tampil; murtad dari pengajaran salib walaupun dia disebut sebagai orang Kristen, kemudian mendurhaka, bagian atau golongan dari antikris. Sementara satu kali antikris itu akan duduk di Bait Allah dan menyatakan diri sebagai Allah yang harus disembah, kita harus kuat dan bertindak; jangan murtad dan jangan masuk dalam golongan pendurhaka mulai dari sekarang, jangan memberontak, jangan mendurhaka. Itu jalan keluarnya terkait dengan terhimpunnya kita di dalam Kristus.

 

2 Tesalonika 2:5

(2:5) Tidakkah kamu ingat, bahwa hal itu telah kerapkali kukatakan kepadamu, ketika aku masih bersama-sama dengan kamu?

 

Tentang gerak gerik dari setan tritunggal, tentang penampilan dari antikris, telah ada, namun tidak ada, kemudian akan muncul lagi sudah diterangkan begitu rupa dan itu satu kali akan datang masanya karna Tuhan yang menetukan segala sesuatu. 3.5 (tiga tahun setengah), itu waktu yang ditentukan oleh Tuhan. Dan perkara itu sudah berkali-kai disampaikan bahkan juga tentang kedatangan Tuhan sudah berkali-kali disampaikan. Jangan kita bermasa bodoh, kalau ada yang terhilang dan binasa, bukan Tuhan yang salah, bukan Tuhan yang tidak berkuasa, bukan tangan Tuhan yang kurang Panjang, dan bukan telinga Tuhan yang kurang tajam mendengar, tetapi karena kita yang suka membelakangi Tuhan, tidak peduli dengan ibadah pelayanan. Yang pasti Tuhan sudah memberikan jalan keluar supaya kita jangan berada pada lobang jurang maut yang sama. Amin.

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

 

No comments:

Post a Comment